Anda di halaman 1dari 8

Hubungan Ekspresi mRNA Gen PD-L1 dan NKG2A dengan

Faktor Prognostik, Stadium, dan Ketahanan Hidup pada


Penderita Melanoma Maligna Tipe Nodular
Ridwan Dwi Saputro1, Kunta Setiaji2, Teguh Aryandono2, Hanggoro Tri
Rinonce3
1Trainee Bedah Onkologi, Departemen Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran,

Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada


2Divisi Bedah Onkologi, Departemen Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran,

Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada


3Departemen Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan

Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada

Intisari

Latar Belakang: Melanoma maligna memiliki overall survival rate yang


rendah. Regimen kemoterapi sistemik yang digunakan saat ini tidak dapat
meningkatkan overall survival rate, sedangkan studi terbaru membuktikan
bahwa terapi imunoonkologi untuk melanoma dapat meningkatkan overall
survival rate. Diantaranya adalah terapi dengan pemanfaatan immune
checkpoint PD-1/PD-L1 dan NKG2A/HLA-E. Studi terkait imunoonkologi
melanoma di Indonesia masih sangat terbatas.

Objektif: Studi ini menginvestigasi hubungan PD-L1 dan NKG2A dengan


berbagai parameter klinis dan ketahanan hidup pasien melanoma di RSUP dr.
Sardjito, Yogyakarta.
Metode: mRNA dari 32 blok parafin jaringan melanoma, terdiri dari 21
sampel tumor stadium 1-3 (stadium non metastasis) dan 11 sampel tumor
stadium 4 (stadium metastasis) diekstraksi menggunakan GeneAll® Total RNA
Mini Kit. Pengukuran ekspresi PD-L1 dan NKG2A dilakukan menggunakan
GeneAll® Kit. Hasil kemudian dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney dan
chi square dengan aplikasi IBM SPSS.

Hasil: Terdapat korelasi yang signifikan antara ekspresi mRNA PD-L1 dan
ekspresi mRNA NKG2A (p value<0,001). Analisis hubungan mRNA PD-L1
dengan stadium melanoma menggunakan uji chi square menunjukkan
korelasi yang signifikan (p value=0,029). Usia pasien, lokasi tumor, diameter
tumor, ketebalan menurut Breslow, nekrosis, invasi limfovaskular,
keterlibatan limfonodi, keberadaan tumor-infiltrating lymphocyte, dan
ketahanan hidup berkorelasi dengan ekspresi mRNA PD-L1 dan NKG2A
tetapi secara statistik tidak signifikan (p value≥0,05).

Konklusi: Terdapat hubungan yang signifikan antara ekspresi mRNA PD-L1


dan stadium klinis. Hal ini dapat menjadi dasar studi lebih lanjut untuk
membentuk kriteria eligibilitas pasien melanoma yang akan menjalani terapi
immune checkpoint yang salah satunya mempertimbangkan stadium klinis
pasien. Hubungan kuat antara ekspresi PD-L1 dan NKG2A membuka
kesempatan studi lebih lanjut untuk mempelajari efektivitas terapi antibodi
monoklonal yang menyasar jaras keduanya. Studi ini memungkinkan prediksi
keberhasilan terapi immune checkpoint yang lebih tepat, sehingga pada
akhirnya dapat meningkatkan overall survival rate pasien melanoma.
Kata Kunci: PD-L1, NKG2A, faktor prognostik, stadium, ketahanan hidup,
melanoma maligna tipe nodular.
LATAR BELAKANG mendorong pengembangan
Melanoma <5% dari kasus kanker kulit, dan immunoterapi di Indonesia.
berperan terhadap 75% kematian akibat kanker
kulit. Selama beberapa dekade terakhir, insidensi TUJUAN PENELITIAN
melanoma maligna cenderung meningkat (De Penelitian ini bertujuan untuk
Santis et al., 2014). Berdasarkan data dari World mengetahui mengetahui perbedaan
Health Organization (WHO), sebanyak 132.000 ekspresi mRNA PD-L1 dan NKG2A
melanoma didiagnosis setiap tahun di dunia pada berbagai faktor prognostik, dan
(WHO, 2008) stadium melanoma maligna tipe
Melanoma adalah kanker yang paling umum nodular, hubungan antara ekspresi
ditemukan pada usia dewasa muda (25-29 tahun) keduanya, dan hubungan antara
dan kanker paling umum kedua pada usia 15-29 ekspresi keduanya dengan ketahanan
tahun. Prevalensi melanoma yang tinggi pada hidup pasien melanoma maligna tipe
orang dengan usia muda menyebabkan kasus nodular.
melanoma menjadi salah satu penyebab utama
dari 10 kematian pada usia muda (Howlader et METODE
al., 2012). Penelitian ini merupakan suatu
Penelitian metaanalisis terkait laju penelitian pilot. Sampel yang
ketahanan hidup pasien melanoma metastasis digunakan pada penelitian ini berasal
lanjut, menunjukkan laju ketahanan hidup pasien dari kasus melanoma di RSUP dr.
selama satu tahun hanya mencapai 25% dengan Sardjito, Yogyakarta yang dilakukan
median overall survival 6 bulan (Balch et al., operasi dari Januari 2012 hingga
2013). Pengobatan kemoterapi sistemik Desember 2019.
(dacarbazine (DTIC)), dan hydroxyurea adalah Kriteria inklusi penelitian ini
regimen yang disetujui food and drug adalah sampel jaringan melanoma cutis
administration (FDA) untuk pasien dengan dari Instalasi Patologi Anatomi RSUP
melanoma tingkat lanjut (Garbe et al., 2016; dr. Sardjito yang subjek atau keluarga
Mansfield et al., 2013). subjeknya bersedia diwawancara.
Strategi baru melalui pendekatan Kriteria eksklusi penelitian ini adalah
imunoonkologi dengan ipilimumab, nivolumab, sampel jaringan yang tidak memiliki
dan pembrolizumab disetujui untuk digunakan data rekam medis yang lengkap, subjek
sebagai agen imunoterapi pada melanoma. (La- atau keluarga subjek yang tidak
Beck et al., 2015). bersedia diwawancara atau tidak bias
Blokade pada immunecheckpoint seperti dihubungi, subjek yang sebelumnya
pada programed cell death -1 (PD-1) maupun telah mendapat kemoterapi atau
ligannya (PD-L1) atau yang juga dikenal dengan radioterapi, dan sampel jaringan yang
B7-H1 dan CD274 menunjukkan aktivitas klinis rusak sehingga tidak bisa dianalisis
yang baik pada beberapa tipe tumor solid, uji menggunakan qRT-PCR.
preklinik menggunakan anti PD-1 dan vaksin sel Penelitian dilaksanakan di RSUP
dendritik berhasil memperpanjang kelangsungan Dr. Sardjito dan Laboratorium Patologi
hidup hewan coba dengan melanoma maligna Anatomi Fakultas Kedokteran,
(Topalian et al., 2014; Farida et al., 2017). Kesehatan Masyarakat dan
Blokade pada immune checkpoint NKG2A Keperawatan, Universitas Gadjah
diduga dapat berpotensi meningkatkan Mada Yogyakarta pada periode
ketahanan hidup pasien. Pada penelitian Oktober 2019-Mei 2020.
preklinis, inhibisi terhadap NKG2A immune Terhadap 32 sampel melanoma
checkpoint dapat mengembalikan fungsi dari sel maligna yang memenuhi kriteria
natural killer (NK) dan efektor sel T (Cells et al., inklusi dan eksklusi dilakukan optimasi
2018). Anti NKG2A antibodi dengan kombinasi reagen, kontrol positif, dan kontrol
blokade axis PD-1 diketahui meningkatkan negative, Kemudian dilakukan seleksi
aktivitas sel NK terhadap beberapa sel tumor dan berdasarkan histopatologi dan stadium
mengembalikan fungsi sel T (Vetter et al., 2010). klinis. Tahap terakhir dilakukan
Penelitian imunoonkologi terhadap PD-L1 pemeriksaan PCR terhadap mRNA gen
dan NKG2A di Indonesia dibutuhkan untuk PD-L1 dan NKG2A.
TIL dan 8 (25%) subjek tidak
Sampel jaringan melanoma maligna memiliki TIL. Rerata diameter
ukuran melanoma pada subjek
sebesar 29,13 mm. Ulserasi
ditemukan pada 53,1% subjek dan
Optimasi reagen, kontrol positif dan 47,9% tidak memiliki ulserasi.
kontrol negatif Stadium klinis subjek dinilai
berdasarkan staging TNM oleh AJCC
edisi 8. Diketahui 10 sampel (31,25%)
Seleksi berdasarkan histopatologi memiliki stadium klinis 2, 11 sampel
dan stadium klinis (34,38%) memiliki stadium klinis 3,
dan 11 sampel (34,38%) memiliki
stadium klinis 4. Tidak terdapat sampel
melanoma cutis dengan stadium klinis
Pemeriksaan PCR 1.
Delapan subjek (25%) masih hidup
mRNA NKG2A mRNA PD-L1 saat follow up dan 24 subjek (75%)
sudah meninggal.

Hubungan Ekspresi PD-L1 dengan


Ketahanan hidup pasien
Faktor Prognostik, Stadium, dan
melanoma maligna
Ketahanan Hidup Melanoma
Maligna Tipe Nodular
Gambar 1. Alur Penelitian. Dari hasil uji Chi Square
didapatkan adanya korelasi yang
bermakna antara ekspresi PD-L1 dan
HASIL PENELITIAN stadium klinis melanoma (nilai
Pada penelitian ini didapatkan hubungan p=0,029). Melanoma stadium 1-3, dan
yang signifikan antara ekspresi PD-L1 dan 4, keduanya cenderung memiliki
stadium klinis melanoma maligna tipe normoregulasi PD-L1.
nodular dengan uji chi square (nilai
p=0,029), dan didapatkan hubungan yang
Hubungan Ekspresi NKG2A dengan
sangat kuat antara ekspresi PD-L1 dan
Faktor Prognostik, Stadium, dan
NKG2A pada melanoma maligna tipe
Ketahanan Hidup Melanoma
nodular.
Maligna Tipe Nodular
Dari hasil uji Mann-Whitney dan
Chi Square tidak didapatkan adanya
Karakteristik Subjek Penelitian hubungan yang signifikan antara
Tiga puluh dua subjek penelitian yang ekspresi NKG2A dan faktor
memenuhi kriteria inklusi selama periode prognostik. Stadium, dan ketahanan
penelitian diikutkan dalam analisis. hidup melanoma maligna tipe nodular
Nilai rerata usia adalah 61,75 tahun. (nilai p=>0,005).
Mayoritas subjek adalah perempuan
(71,9%), dan sisanya (28,1%) laki-laki. Dari
lokasi penemuan melanoma cutis, diketahui
23 dari 32 subjek (71,9 %) terjadi pada
ekstremitas, 21,9% terjadi di daerah kepala
dan leher, dan 3.1% di tubuh. Sedangkan
Sebagian kecil subjek (3,1%) sampel
melanoma tidak diketahui letaknya di tubuh.
Pada pengukuran Breslow thickness
diketahui 90,6% memiliki ketebalan >4mm,
dan 9,4% berdiameter antara 1,0 s.d. 2,00
mm. Sebanyak 24 (75%) subjek memiliki
Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian Tabel 3. Hubungan ekspresi NKG2A
Karakteristik Pasien, n (%) dengan ketahanan hidup
Usia
Mean usia 61,75 tahun
Jenis kelamin
Laki-laki 9 (28,1)
Perempuan 23 (71,9)
Lokasi tumor primer
Badan 1 (3,1)
Subjek dengan normoregulasi
Kepala-leher 7 (21,9)
Ekstremitas 23 (71,9) NKG2A memiliki rerata ketahanan
Tidak diketahui 1 (3,1) hidup yang lebih baik dibanding subjek
Breslow thickness dengan upregulasi NKG2A. Ekspresi
≤ 1 mm 0 (0,0) NKG2A memiliki hubungan yang tidak
1.01– 2.00 mm 6 (18,7) signifikan dengan ketahanan hidup
2.01 – 4.00 mm 0 (0,0)
>4.00 mm 26 (81,3) pasien melanoma maligna tipe nodular
Nekrosis (nilai p=0,273).
Negatif 9 (28,1)
Positif 23 (71,8) Hubungan Ekspresi PD-L1 dan
Mean diameter tumor 29,13 mm NKG2A
Ulserasi
Ada 17 (53,1)
Tidak ada 15 (47,9) Tabel 4. Hubungan ekspresi PD-L1
Tumor-infiltrating lymphocyte dan NKG2A
Ada 24 (75,0)
Tidak ada 8 (25,0)
Stadium klinis
I 0 (0,0)
II 10 (31,2)
III 11 (34,4)
IV 11 (34,4)
Ketahanan hidup
Meninggal 24 (75,0) Hubungan ekspresi PD-L1 dan
Hidup 8 (25,0)
NKG2A dihitung dengan korelasi
Spearman. Koefisien korelasi adalah
Hubungan Ekspresi PD-L1 dengan
0,768. Ekspresi keduanya berkorelasi
Rerata Ketahanan Hidup Pasien
sangat kuat dengan nilai p=<0,001.
Melanoma Maligna Tipe Nodular
PEMBAHASAN
Tabel 2. Hubungan Ekspresi PD-L1 Dengan
Rerata usia pasien subjek saat
Ketahanan Hidup
diagnosis adalah 61,75 tahun, hal ini
berbeda dengan hasil studi oleh
Krasagakis et al pada 2006 yang
mengatakan bahwa rerata usia saat
diagnosis pasien melanoma adalah 57
tahun, dan oleh Lasithiotakis et al pada
Subjek dengan normoregulasi PD-L1 2010 yang mengatakan reratanya
memiliki ketahanan hidup yang lebih baik adalah 50-60 tahun. Populasi berusia
dibanding subjek dengan upregulasi PD-L1. lanjut lebih tidak memperhatikan
Ekspresi PD-L1 memiliki hubungan yang perubahan pada kulit, memiliki tingkat
tidak signifikan dengan ketahanan hidup partisipasi skrining kanker yang lebih
pasien melanoma maligna tipe nodular (nilai rendah, lebih banyak mengalami
p=0,426). melanoma tipe nodular. Melanoma tipe
nodular berkembang secara de novo,
Hubungan Ekspresi NKG2A dengan relatif cepat, dan sering tidak memiliki
Rerata Ketahanan Hidup Pasien tanda dan gejala awal melanoma pada
Melanoma Maligna Tipe Nodular umumnya. (Lasithiotakis, et al; 2010).
Sebanyak 71,9% subjek adalah (nilai p=0,426). Rerata ketahanan hidup
perempuan, dan 28,1% subjek adalah laki- kelompok normoregulasi adalah 48,027
laki. Wanita memiliki angka kejadian bulan, sedangkan kelompok upregulasi
melanoma yang lebih tinggi dibandingkan adalah21,7 bulan. Hal ini sejalan
pria, hingga usia 40 tahun. Pada usia 75 dengan studi terdahulu yang
tahun, pria memiliki angka kejadian yang 3 menyatakan tidak terdapat perbedaan
kali lipat lebih tinggi dibandingkan wanita. ketahanan hidup yang signifikan pada
(Krasgakis et al., 2010). 145 subjek yang mengekspresikan PD-
Hasil studi Obeid et al pada 2016 L1 pada ≥5% sel melanoma,
mengatakan bahwa PD-L1 diekspresikan dibandingkan yang tidak
pada 72 dari 146 sampel melanoma mengekspresikan PD-L1 pada ≥5% sel
metastasis (49%), dari jumlah tersebut, 66 melanoma. Upregulasi PD-L1 pada
sampel (45%) mengekspresikan PD-L1 pada ≥5% tumor-infiltrating immune cells
≥5% dari sel tumor yang diobservasi, dan 35 tidak berkorelasi dengan survival rate
sampel (24%) mengekspresikan PD-L1 pada yang lebih baik. Studi kohort dengan 56
≥20% sel tumor yang diobservasi. subjek melanoma metastasis
Hasil studi ini menyatakan bahwa tidak menyatakan bahwa subjek dengan
terdapat hubungan yang signifikan antara upregulasi PD-L1 memiliki ketahanan
ekspresi PD-L1 pada sel melanoma dan TIL, hidup yang lebih baik. Beberapa subjek
hasil ini berlawanan dengan hipotesis dalam studi tersebut mendapatkan
penelitian bahwa ekspresi PD-L1 pada sel terapi antibodi monoklonal setelah
melanoma berasosiasi dengan TIL. Hasil biopsy, yang dapat berpengaruh
tersebut juga berlawanan dengan studi Obeid terhadap ketahanan hidup. (Obeid et al;
et al pada 2016 yang menyatakan bahwa 2016).
28% sampel melanoma metastasis memiliki Relevansi PD-L1 sebagai
<50 TIL/mm2, 63% memiliki TIL pada marker prognostik telah banyak
daerah perivaskuler, dan 9% memiliki TIL dipelajari. Studi oleh Gadiot, et al pada
difus. Dari ketiga kelompok tersebut, 2011 mengungkapkan bahwa dari 63
kelompok perivaskuler dan difus memiliki sampel blok parafin yang dianalisis,
ekspresi PD-L1 yang lebih tinggi secara tidak terdapat asosiasi yang signifikan
signifikan dibandingkan dengan kelompok antara ekspresi PD-L1 dan luaran
dengan <50 TIL/mm2. pasien melanoma, walaupun terdapat
Hubungan yang tidak signifikan juga trend ke arah prognosis yang lebih baik.
didapatkan dalam analisis hubungan ekspresi Analisis multivariat antara overall
PD-L1 dan usia, stadium, serta keterlibatan survival rate, ekspresi PD-L1, dan
limfonodi pada studi ini. Terdapat beberapa ketebalan melanoma dengan skala
perbedaan antara studi ini dengan studi oleh Breslow. Hasilnya menunjukkan
Obeid et al. Pada studi oleh Obeid et al, bahwa tidak ada korelasi yang
sampel yang digunakan adalah sampel dari signifikan antara ketiganya. Sejalan
pasien dengan melanoma metastasis. dengan studi terdahulu, hasil studi ini
Pembagian variabel usia dan stadium juga mendukung bahwa PD-L1 tidak tepat
berbeda. digunakan sebagai faktor prognostik
Hasil analisis chi square menunjukkan melanoma.
adanya hubungan yang signifikan antara Hingga saat ini, belum ada
ekspresi PD-L1 dan stadium klinis pasien biomarker yang cukup akurat untuk
(nilai p=0,029). Grup stadium non metastasis memprediksi respon pasien terhadap
memiliki proporsi kenaikan ekspresi PD-L1 terapi anti-PD-1, terutama pada
lebih tinggi dibanding stadium metastasis melanoma. Pemeriksaan kadar PD-L1
(48 % vs 9%) dengan biopsi saat awal pengobatan
Tidak terdapat perbedaan yang adalah prediktor yang baik untuk
signifikan antara survival rate subjek yang menentukan keberhasilan terapi anti-
mengalami upregulasi PD-L1 pada sel PD-1. Studi ini menunjukkan adanya
melanoma dengan subjek yang mengalami korelasi signifikan antara ekspresi PD-
normoregulasi PD-L1 pada sel melanoma L1 dan stadium klinis, hasil ini
memperkuat pemahaman yang sudah ada upregulasi memiliki trend kurva
bahwa PD-L1 diekspresikan secara Kaplan-Meier yang lebih buruk. (Sun,
signifikan pada berbagai stadium et al., 2017).
melanoma. Penulis berpendapat bahwa Terdapat korelasi yang sangat
pasien melanoma semua stadium sebaiknya signifikan antara ekspresi NKG2A dan
dipertimbangkan untuk menjadi penerima PD-L1 (p value=0,001). Hasil ini
terapi ICI untuk mendapatkan overall adalah sebuah temuan baru yang dapat
survival rate yang lebih baik .Baik untuk membantu menjawab pertanyaan
tujuan kuratif pada stadium non metastasis terkait regulasi NKG2A pada sel tumor,
maupun tujuan paliatif pada stadium dengan membuka kemungkinan adanya
metastasis. (Vilain et al., 2017; Obeid et al., jaras regulasi protein yang melibatkan
2016). NKG2A dan PD-L1.
Terdapat ekspresi mRNA NKG2-A/B Studi in vitro menunjukkan bahwa
pada 50% melanoma maligna primer, dan pemberian monalizumab sebagai anti-
80% pada limfosit yang menginfiltrasi tumor NKG2A yang dibarengi dengan
melanoma metastasis lanjut. (Vetter et al., pemberian durvalumab sebagai anti
2012). Interaksi NKG2A/CD94 dengan PD-L1 dapat meningkatkan kerja sel
HLA-E terbukti menurunkan fungsi NK, dan menyelamatkan sel T CD8 +
antitumor dan proliferasi sel T dan NK, dan yang sudah kelelahan. Sedangkan
berlaku kebalikannya. Dengan adanya bukti pemberian monalizumab dibarengi
lain pada studi tentang karsinoma kolorektal dengan cetuximab sebagai anti-VEGFR
bahwa terdapat hubungan yang signifikan dapat meningkatkan kerja sel NK
antara ekspresi HLA-E, dan ekspresi melalui jaras CD16-mediated-
CD94/NKG2A pada TIL, Dapat antibody-dependent cytotoxicity
disimpulkan bahwa ekspresi CD94/NKG2A (Mingari et al., 2019). Korelasi kuat
pada TIL dapat dijadikan sebagai prediktor antara ekspresi PD-L1 dan NKG2A
prognosis pada kasus karsinoma kolorektal. yang dibuktikan dalam studi ini dapat
(Abd. Hamid et al., 2019; Eugene et al., menjelaskan hasil temuan studi
2020). Mingari et al di atas.
Studi ini menemukan bahwa terdapat
hubungan yang tidak signifikan antara KESIMPULAN
ekspresi NKG2A dan parameter klinis dan Dari hasil analisis 32 subjek
patologis pasien berupa usia, lokasi tumor jaringan melanoma maligna tipe
primer, diameter tumor, ketebalan Breslow, nodular, dapat disimpulkan bahwa
keberadaan nekrosis, keberadaan infiltrasi terdapat korelasi yang signifikan antara
limfovaskular, keterlibatan limfonodi, ekspresi PD-L1 dan stadium klinis
keberadaan TIL, stadium klinis, dan melanoma, serta antara eksresi PD-L1
ketahanan hidup. Hasil ini memberi dna ekspresi NKG2A
wawasan baru yang dapat digunakan sebagai
basis penelitian lebih lanjut dalam SARAN
pemahaman hubungan antara ekspresi Diperlukan penelitian lanjutan
NKG2A dan berbagai luaran klinis. dengan desain kohort prospektif agar
Studi ini menemukan bahwa tidak dapat memahami peran masing-masing
terdapat perbedaan yang signifikan antara faktor yang diteliti dengan lebih baik.
ketahana hidup subjek yang mengalami
upregulasi, dan normoregulasi NKG2A pada REFERENSI
melanoma. Hasil ini adalah suatu temuan Lasithiotakis, K.G., Petrakis, I.E. and
baru yang belum pernah dipublikasikan Garbe, C., 2010. Cutaneous melanoma in
sebelumnya oleh studi lain. Studi pada the elderly: epidemiology, prognosis and
karsinoma hepatoselular menyatakan bahwa treatment. Melanoma research, 20(3),
upregulasi NKG2A berkorelasi secara pp.163-170
signifikan dengan ketahanan hidup pasien
(nilai p=0,003), dimana kelompok
Sun, C., Xu, J., Huang, Q., Huang, M.,
Krasagakis, S., Tosca, A., Garbe, C., (2006) Wen, H., Zhang, C., Wang, J., Song, J.,
Comparative analysis of incidence and Zheng, M., Sun, H. and Wei, H., 2017.
clinical features of cutaneous malignant High NKG2A expression contributes to
melanoma in Crete (Greece) and southern NK cell exhaustion and predicts a poor
Germany (central Baden- Württemberg). Br J prognosis of patients with liver cancer.
Dermatol 6: 1123-1127. Oncoimmunology, 6(1), p.e1264562.
Obeid, J. M., Erdag, G., Smolkin, M. E., Topalian, S.L., Sznol, M., McDermott,
Deacon, D. H., James, W., Chen, L., (2016). D.F.,(2014) Survival, durable tumor
PD-L1 , PD-L2 and PD-1 expression in remission, and long-term safety in
metastatic melanoma : Correlation with patients with advanced melanoma
tumor-infiltrating immune cells and clinical receiving nivolumab. J Clin Oncol.
outcome. OncoImmunology, 5(11), 1–12. 32:1020–1030.
DeSantis, C.C., Lin, A.B., Mariotto et al., Vetter, C. S., Straten, P., Terheyden, P.,
(2014)“Cancer treatment and survivorship Zeuthen, J., Bro, E., & Becker, È. C.
statistics, 2014,” CA: A Cancer Journal for (2000). Expression of CD94/NKG2
Clinicians,vol.64, no.4,pp. 252–271,. Subtypes on Tumor-In®ltrating
doi: 10.1056/NEJMoa1003466. Lymphocytes in Primary and Metastatic
Farida, B.S., Yohana A., Gunawan, W.A.R. Melanoma, 941–947.
(2017) manajemen terkini kanker payudara. Vilain, R.E., Menzies, A.M., Wilmott,
1st edn. Jakarta: Media Aesculapius J.S., Kakavand, H., Madore, J.,
Eugène, J., Jouand, N., Ducoin, K., Dansette, Guminski, A., Liniker, E., Kong, B.Y.,
D., Oger, R., Deleine, C., Leveque, E., Cooper, A.J., Howle, J.R. and Saw, R.P.,
Meurette, G., Podevin, J., Matysiak, T. and 2017. Dynamic changes in PD-L1
Bennouna, J., 2020. The inhibitory receptor expression and immune infiltrates early
CD94/NKG2A on CD8+ tumor-infiltrating during treatment predict response to PD-
lymphocytes in colorectal cancer: a promising 1 blockade in melanoma. Clinical
new druggable immune checkpoint in the Cancer Research, 23(17), pp.5024-5033.
context of HLAE/β2m overexpression. Abd Hamid, M., Wang, R.Z., Yao, X.,
Modern Pathology, 33(3), pp.468-482. Fan, P., Li, X., Chang, X.M., Feng, Y.,
Gadiot, J., Hooijkaas, A. I., Kaiser, A. D. M., Jones, S., Maldonado-Perez, D., Waugh,
Tinteren, H. Van. (2011). Overall Survival C. and Verrill, C., 2019. Enriched HLA-
and PD-L1 Expression in Metastasized E and CD94/NKG2A interaction limits
Malignant Melanoma, 2192–2201. antitumor CD8+ tumor-infiltrating T
https://doi.org/10.1002/cncr.25747 lymphocyte responses. Cancer
Garbe, C., Peris, K., Hauschild, A., Saiag, P., immunology research, 7(8), pp.1293-
Middleton, M., Bastholt, L., Malvehy, J. 1306.
(2016). Diagnosis and treatment of melanoma Balch, C.M., Gershenwald, J.E., Soong,
. European consensus-based interdisciplinary S.J., et al. (2009) Final version of 2009
guideline e Update 2016. European Journal of AJCC melanoma staging and
Cancer, 63, 201–217 classification. J Clin Oncol.27(36):6199-
Howlader, N., Noone, A.M., Yu, M., Cronin, 206.
K.A.,(2012) Use of imputed population- Cells, N. K., Denis, C., Soulas, C., Narni-
based cancer registry data as a method of mancinelli, E., Cohen, R. B., Denis, C.,
accounting for missing information: Arnoux, T. (2018). Anti-NKG2A mAb Is
application to estrogen receptor status for a Checkpoint Inhibitor that Promotes
breast cancer. Am J Epidemiol. 176(4):347- Anti-tumor Immunity by Unleashing
56. Both T Article Anti-NKG2A mAb Is a
Mingari, M.C., Pietra, G. and Moretta, L., Checkpoint Inhibitor that Promotes
2019. Immune checkpoint inhibitors: anti- Anti-tumor Immunity by Unleashing
NKG2A antibodies on board. Trends in Both T and NK Cells, 1–13.
immunology, 40(2), pp.83-85.

Anda mungkin juga menyukai