Anda di halaman 1dari 3

MATERI AKHLAK

NAMA:ROHMAD SUPRIYATIN
NIM :201510000457
1. Pengertian iffah, zuhud, tawadhu
Pengertian Iffah, yaitu menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik dan memelihara
kehormatan diri dari segala hal yang akan merendahkan, merusak, dan menjatuhkannya. Nilai
dan wibawa seseorang tidak ditentukan oleh kekayaan dan jabatannya dan tidak pula
ditentukan oleh bentuk rupanya, tetapi ditentukan oleh kehormatan dirinya.1
Pengertian Zuhud adalah sebuah kata yang mengungkapkan berpaling atau berpindahnya
keinginan terhadap sesuatu kepada hal lain yang lebih baik darinya. Sesuatu yang
ditinggalkan itu mestinya adalah sesuatu yang dicintai. Barangsiapa meninggalkan sesuatu
yang tidak dia sukai atau tidak diinginkan oleh jiwanya,maka tidak disebut orang yang zuhud.
Seperti orang yang meninggalkan tanah, maka tidak disebut zuhud.2
Pengertian tawadhu  yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya,
orang tua, muda, kaya atau miskin. Sikap tawaduk melahirkan ketenangan jiwa, menjauhkan
dari sifat iri dan dengki yang menyiksa diri sendiri dan tidak menyenangkan orang lain.
1. Bagaimana menerapkan iffah, zuhud, tawadhuk dalam kehidupan sehari-hari
Menerapkan iffah dengan cara menahan diri agar tidak kelewatan melanggar larangan
Allah SWT,menjalankan aturan-aturan Allah dengan cara;
a. Membekali diri dengan ketakwaan kepada Allah SWT.
b. Membentengi diri dengan rasa malu kepada semua makhluk
c. Menjauhi tempat-tempat yang bisa menimbulkan fitnah.
d. Memperbanyak berdoa
e. Mengetahui batas-batas agama,mana yang boleh dilakukan dan mana yang
tidak.
Menerapkan sifat zuhud adalah mengetahui bahwa kehidupan dan kesenangan dunia
hanyalah sementara, mengetahui bahwa kehidupan akhirat lebih baik dan kekal, memandang
bahwa dunia adalah tempat untuk menyiapkan kehidupan akhirat,.
Mengeluarkan dari hati kecintaan pada dunia, memasukkan kecintaan

1
https://rizkifisthein.wordpress.com/2011/06/23/akhlak-terhadap-diri-sendiri/. Di akses tanggal 16 Oktober
2020, pukul 14:00.
2
https://hastutitahulending1124045.wordpress.com/2013/09/27/makalah-zuhud-2/. Di akses tanggal 16
Oktober 2020, pukul 14:12.
pada kepatuhan pada Allah, melepaskan diri dari ketergantungan pada makhluk, mempunyai
anggapan bahwa kebahagiaan bukan diukur dari materi, namun dari spiritualitas, memandang
bahwa harta, jabatan adalah amanah untuk kemanfaatan orang banyak, menggunakan harta
untuk berinfak di jalan Allah.
Meninggalkan hal-hal yang berlebihanwalaupun halal, menunjukkan sikap hemat,
hidup sederhana, dan menghindari bermewah-mewah, menjaga anggota tubuh agar terhindar
dari segala yang dapat menjauhkan diri dari allah (menjaga dari bicara kotor, selalu menyebut
nama allah, menjaga pandangan.
Menerapkan sifat Tawadhu dengan cara tidak meninggikan diri di hadapan hamba-hamba
Allah SWT. Contoh perilaku tawadhu ini adalah tidak berlebihan dalam perhiasan, makanan, dan
minuman; sopan santun dalam bertindak dan bersikap; merendahkan nada suaranya; serta gemar
menolong orang yang membutuhkan pertolongan. Dengan cara seperti itulah kehidupan sehari-kita
penuh dengan kebahagiaan.
2. Faktor faktor yang mempengaruhinya
a. faktor yang memengaruhi iffah

*selalu mengendalikan dan membawa diri agar tetap menegakkam sunah rasul

*senantiasa mempertimbangkan teman bergail dengan teman yang jelas ahklaknya

*selalu mengontrol diri dalam urusan makan,minum,berpakaian secara islami

*selalu menjaga kehalalan makanan,minuman dan rezeki yang di peroleh

*menundukkan pandangan mata(ghadul bashar)dan menjaga kemaluan nya

*tidak khalwat(berduaan)dengan lelaki atau perempuan yang bukan mahram

*senantiasa menjauh diri dari hal hal yang dapat mengundang fitnah

Faktor yang mempengaruhi zuhud menurut Harun Nasution mencatat ada lima pendapat
tentang asal – usul zuhud. Pertama, dipengaruhi oleh cara hidup rahib-rahib Kristen.
Kedua, dipengaruhi oleh Phytagoras  yang megharuskan meninggalkan kehidupan materi
dalamrangka membersihkan roh. Ajaran meninggalkan dunia dan berkontemplasi inilah yang
mempengaruhi timbulnya zuhud dan sufisme dalam Islam. Ketiga, dipengaruhi oleh ajaran
Plotinus yang menyatakan bahwa dalam rangka penyucian roh yangtelah kotor,sehingga bisa
menyatu dengan Tuhan harus meninggalkan dunia. Keempat, pengaruh Budha dengan faham
nirwananya bahwa untukmencapainya orang harus meninggalkan dunia dan memasuki hidup
kontemplasi. Kelima, pengaruh ajaran Hindu yang juga mendorong manusia meninggalkan
dunia dan mendekatkandiri kepada Tuhan untuk mencapai persatuan Atman dengan
Brahman.

Faktor yang mempengaruhi sikap tawadhu bisa dari pendidikan, lingkungan dan
pengalaman hidup. Dari faktor pendidikan, bila seseorang didik dari kecil untuk bisa
menghormati orang lain maka bila ia sudah besar maka orang tersebut akan terbiasa untuk
bersikap tawadhu sesuai dengan tempatnya. Dan dari segi lingkungan maka bisa di pastikan
bagaimana orang tersebut meniru lingkungan tersebut sesuai dengan apa yang dilihat dan di
pahami. Dan dari pengalaman hidup ia akan tahu bagaimana cara untuk menghormati orang
lain sesuai dengan siapa orang itu berhadapan.

Anda mungkin juga menyukai