Shinta Teviningrum
Pemasaran Kepariwisataan
menyampaikan penawaran yang memiliki nilai (value) bagi pelanggan, partner, serta
masyarakat luas.
Pengertian Manajemen Pemasaran 18 Menurut Kotler & Keller (2016) Seni dan Ilmu
superior.
Secara visual pengertian Pemasaran Kepariwisataan dapat dilihat pada gambar berikut:
1
Pemasaran Kepariwisataan
Shinta Teviningrum
2
Pemasaran Kepariwisataan
Shinta Teviningrum
Tujuan pemasaran memiliki arti yang berbeda dengan target pasar. Hal ini karena tujuan
pemasaran berfokus pada ungkapan filosofis yang ditegaskan oleh badan usaha tertentu.
Sedangkan target pemasaran merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai oleh badan
usaha tersebut.
Strategi pemasaran khususnya dalam bidang pariwisata sangat perlu untuk dilakukan
mengingat banyaknya pesaing yang ada. Salah satu strategi pemasaran yang dapat
dilakukan dan dinilai sangat ampuh untuk dilakukan yaitu promosi. Dalam kegiatan
promosi seperti pemasangan iklan dan promosi penjualan, suatu badan usaha dapat
Dengan adanya strategi pemasaran maka para wisatawan akan tahu wisata baru apa yang
sedang muncul dan populer. Selain itu, dengan strategi pemasaran yang benar, tempat
wisata yang dipromosikan akan berkembang lebih baik dan lebih ramai lagi. Strategi ini
membantu para wisatawan untuk mengetahui informasi detail tentang suatu tempat
wisata.
Terlepas dari beberapa hal di atas, strategi pemasaran bidang pariwisata membuat tempat
wisata memiliki pengawasan yang lebih efektif. Hal ini karena pengelola wisata ingin
menciptakan tempat wisata yang nyaman. Strategi pemasaran ini membuat target serta
3
Pemasaran Kepariwisataan
Shinta Teviningrum
Terdapat beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam menyusun strategi pemasaran suatu
produk atau jasa. Hal ini berkaitan dengan strategi untuk membuat tempat wisata dapat
dikunjungi oleh banyak orang sehingga pengelola tempat wisata memperoleh keuntungan.
Berikut adalah strategi pemasaran dalam bidang pariwisata untuk membuat tempat wisata
Salah satu strategi pemasaran yang perlu dipersiapkan adalah membangun identitas
tempat wisata. Dalam strategi ini, pengelola wisata dapat mengumpulkan informasi
mengenai hal-hal apa saja yang akan ditawarkan kepada wisatawan. Selain itu, pengelola
juga perlu menggali informasi mengenai hal yang membuat tempat wisatanya berbeda
Dalam membangun identitas suatu tempat wisata diperlukan informasi yang mendetail
mengenai sejarah dan alasan mengapa tempat wisata itu ada. Identitas tempat wisata ini
dapat menarik para wisatawan untuk datang mengunjungi tempat wisata karena rasa
Dengan adanya identitas yang pasti tempat wisata itu menjadi terarah dalam hal siapa saja
yang dapat mengunjungi tempat wisata tersebut. Selain itu, membangun identitas juga
membuat tempat wisata menjadi jelas bagi para wisatawan untuk mengetahui mengapa
mereka perlu mengunjunginya. Tempat wisata yang unik dan berbeda selalu menjadi
4
Pemasaran Kepariwisataan
Shinta Teviningrum
Strategi pemasaran pariwisata selanjutnya adalah menentukan target pasar. Penentuan ini
wisatanya. Target pasar sangat berpengaruh bagi keberlangsungan suatu tempat wisata.
Penentuan target pasar yang tepat sangat mempengaruhi banyak sedikitnya wisatawan
yang datang.
Selain itu, proses pemasaran serta promosi suatu tempat wisata juga tergantung pada
siapa tempat wisata itu ditujukan. Target pasar yang jelas akan sangat membantu dalam
target pasar dapat berakibat fatal. Hal ini karena dapat membuat tempat wisata sepi
pengunjung.
Dalam penentuannya diharapkan pengelola dapat bekerja sama dengan beberapa pihak
untuk mengetahui target pasar yang sesuai dengan tempat wisatanya. Selain itu, pengelola
juga dapat mengetahui pasaran yang ramai saat ini seperti apa dari mereka. Hal ini juga
3. Menetapkan Harga
Penetapan harga merupakan salah satu strategi pemasaran yang penting untuk dilakukan.
Harga mencerminkan fasilitas apa saja yang diberikan kepada pengunjung serta
pengunjung kalangan seperti apa yang dapat menikmati tempat wisata tersebut. Biaya
5
Pemasaran Kepariwisataan
Shinta Teviningrum
yang perlu dikeluarkan oleh pengunjung ketika mengunjungi suatu tempat wisata menjadi
perhatian tersendiri.
Tidak semua wisatawan yang ingin berkunjung berasal dari keluarga mampu. Hal ini
membuat harga menjadi hal penting untuk dipikirkan oleh pengelola. Apalagi jika
fasilitas yang ditawarkan oleh tempat wisata tidak sesuai dengan harga yang diberikan.
Hal tersebut dapat membuat pengunjung kecewa dan tidak ingin berkunjung lagi.
Oleh karena itu, dalam penentuan harga sebaiknya memperhatikan target pasar atau target
pengunjung yang akan mengunjungi tempat wisata. Selain itu, perkirakan harga yang
setidaknya mudah dijangkau oleh semua kalangan. Harga yang telah ditetapkan juga
sudah menutupi fasilitas yang ditawarkan oleh tempat wisata. Adakanlah harga promosi
Unique Selling Point merupakan hal yang membedakan suatu usaha dengan badan usaha
lainnya atau suatu produk/jasa dengan produk/jasa lainnya. Suatu badan usaha harus
merumuskan USP dalam strategi pemasaran pariwisatanya. Hal ini supaya badan usaha
USP sendiri sangat diperlukan dalam bidang pariwisata karena dengan USP, pengelola
tempat wisata mengetahui keunikan tempat wisatanya. Keunikan inilah yang akan
menarik banyak pengunjung berdatangan. Selain itu, USP membuat pengelola tempat
6
Pemasaran Kepariwisataan
Shinta Teviningrum
wisata mengetahui cara ampuh untuk membujuk para wisatawan agar berkunjung ke
tempat wisatanya.
Bujuk dan rayuan tersebut dapat dengan melebihkan keunikan tempat wisata tersebut
serta harga terjangkau yang ditawarkan. Selain itu, pihak pengelola juga dapat
menjelaskan tentang fasilitas apa saja yang ada di tempat wisata tersebut. Hal tersebut
dapat membuat para wisatawan tertarik dan mengunjungi tempat wisata yang ditawarkan.
5. Melakukan Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu hal terpenting dalam strategi pemasaran pariwisata ini.
Hal ini karena dengan adanya proses pemasaran yang tepat dengan target pasar yang jelas,
tempat wisata akan ramai dikunjungi. Selain itu, proses pemasaran yang tepat juga dapat
Pemasaran tidak hanya dapat dilakukan melalui reklame yang ada di pinggir jalan.
Pemasaran juga dapat dilakukan melalui sosial media seperti facebook, instagram dan
lain sebagainya. Terkenalnya suatu tempat wisata dikalangan para wisatawan tergantung
Strategi ini sangat berkaitan erat dengan target pasar yang ada. Oleh karena itu dalam
pelaksanaanya proses pemasaran ini disesuaikan dengan target pasar yang telah
ditentukan sebelumnya.
7
Pemasaran Kepariwisataan
Shinta Teviningrum
pentingnya melakukan strategi pemasaran tersebut. Setiap poin strategi yang ada
berkaitan satu dengan lainnya. Oleh karena itu, perlu diperhatikan dalam penetapan dan
perumusan tiap poinnya. Kesalahan dalam penentuan strategi pemasaran dapat berakibat
Sebagai contoh: Tahun 2012 Menteri Arief Yahya mengubah struktur dan beberapa strategi untuk
memenuhi target wisatawan saat audiensi Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) di Kementerian
Beberapa strategi online hasil evaluasi, untuk mendapatkan target wisata 17 juta wisman dan 375 juta
wisnus.
1. Menurunkan Biaya Konektivitas Strategi ini sering disebut dengan nama hot deals, yaitu
Banyak industri yang terkait dengan pariwisata ketika low season mengalami penurunan pendapatan,
padahal biaya operasional mereka tetap harus berjalan. Hal inilah yang dimanfaatkan Kemenpar.
Misalnya, Ada 22 ribu seat feri dari Singapura ke Kepulauan Riau, tapi saat low season paling hanya
terisi 40 persennya. Maka yang 60 persen dijual murah saat low itu. Demikian juga untuk hotel dan
atraksi lain. Seperti golf di Bintan, yang sangat penuh di akhir pekan tetapi kosong di hari kerja. "Jika
akomodasi, transportasi, dan atraksi tersebut dikumpulkan dengan harga murah, akan jadi promo
hingga diskon 70 persen. Hal itu disebut juga teori excess capacity.
Contoh paket yang tahun ini telah dijual ialah paket hot deals untuk wisman Singapura. Dengan Rp
580.000 per orang sudah termasuk feri, penginapan, dan golf di Bintan. "Ini tidak akan rugi. Karena
ketika kosong itu tetap harus menggaji pekerja (operational cost). Mending dijual dengan harga murah,
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan pemerintah memangkas target kunjungan wisatawan
8
Pemasaran Kepariwisataan
Shinta Teviningrum
mancanegara pada tahun ini dari 15 juta menjadi 14 juta wisatawan akibat erupsi Gunung Agung di
Bali.
2. Competitive Destination Model (CDM) Strategi CDM ini juga bersifat online, di mana wisatawan
di seluruh dunia "dibombardir" informasi pariwisata Indonesia. "Jadi sistem kerjanya adalah kalau ada
yang search air terjun di Badui, nanti akan disajikan berbagai informasi tentang air terjun di Indonesia.
Cara itu juga diaplikasikan di beberapa media sosial lainnya, seperti Instagram dan Facebook.
Program ini disebut dengan incentive sales, yaitu bekerja dengan maskapai charter dan beberapa
wholesale yang membawa wisman ke Indonesia. Maskapai atau agen luar negeri yang membawa
wisman ke Indonesia dengan tujuan tertentu, akan diberi subsidi tergantung banyaknya dan lamanya
wisatawan mengunjungi Indonesia. Syaratnya khusus penerbangan charter dan tujuannya selain
Jakarta dan Bali, karena kalau itu (Jakarta dan Bali) tidak perlu di subsisdi sudah ramai. Hal ini
dianggap akan cepat banyak mendatangkan wisatawan dengan jumlah besar, yang bisa menaikkan