Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH GIGI TIRUAN SEBAGIAN KERANGKA LOGAM

DOSEN PENGAMPU : Drg. Ariyani Goeliling, M.Kes

DISUSUN OLEH :
SYUKURULLAH
B1G119029

PROGRAM STUDI D III TEKNIK GIGI


FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga dapat menyelesaikan Tugas Makalah Gigi Tiruan Sebagian Kerangka
Logam yang di berikan oleh Dosen Pengampuh matakuliah Gigi Tiruan Sebagian
Kerangka Logam yaitu Drg. Ariyani Goeliling, M.Kes.
Makalah ini telah saya susun dengan semaksimal mungkin. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah berkontribusi
dalam pembuatan ini termasuk dosen pengampuh yang sudah membimbing saya.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan senang hati saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ini.

Makassar, 27 Januari 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................
1.3 Tujuan..................................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Casting Machine Sentrifugal................................................................................
2.2 Blow Torch...........................................................................................................
2.3 Clay......................................................................................................................
2.4 Alat Furnace.........................................................................................................
2.5 Induction Machine Casting..................................................................................
2.6 Titik Lebur Logam...............................................................................................
2.7 Wetting Agent......................................................................................................
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................
3.2 Saran.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
GTSL dengan kerangka logam memiliki kualitas mekanik sangat baik dan
memberikan kemungkinan desain denture yang mempertimbangkan kesehatan
jaringan periodonsium gigi abutment, estetis dan kenyamanan pasien. Hasil ini
dapat dicapai dengan membuatdesain kerangka sesederhana mungkin, untuk
mengurangi efek negatif dari oral hygiene yang buruk (Rachman, 2007). Elemen
GTSL bahan logam adalah dibuat berdasarkan ruang protesa yang ada, terutama
untuk gigi posterior yang ruang protesanya sempit, estetis kurang baik, tahan
terhadap daya kunyah yang besar/kuat. Untuk mengurangi ketebalan dan luasnya
landasan, maka dapat digunakan gigi tiruan kerangka logam. Gigi tiruan
kerangka logam terdiri dari landasan gigi tiruan dari logam sedang gigi
buatannya dari akrilik atau porselen. Karena bahan logam cukup kuat, landasan
gigi tiruan kerangka logam dapat dibuat lebih tipis dan lebih kecil, sehingga si
pemakai merasa lebih nyaman. Kontak lidah dengan langit-langit tidak terlalu
terganggu.
Logam yang digunakan adalah campuran logam khusus yang memerlukan
manipulasi lebih rumit, sehingga gigi tiruan ini lebih mahal dari gigi tiruan
akrilik. Apabila patah pada bagian logam, tidak dapat disambung seperti akrilik,
tetapi harus dibuat ulang. Akan tetapi bila yang patah hanya gigi akriliknya saja,
masih dapat disambung/ diganti akriliknya saja. Karena landasan logam harus
dicoba dulu ketepatannya sebelum dipasangkan gigi-giginya, maka kunjungan
pasien ke dokter gigi lebih banyak dari pemasangan gigi akrilik, karena kekuatan
logam, landasan gigi tiruan tidak terlalu terganggu oleh keadaan cairan/ makanan
di dalam rongga mulut, yang berpengaruh hanya bagian gigi buatannya saja.
Pada prosedur pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan kerangka logam
terdapat tahap casting, pada tahap tersebut membutuhkan alat berupa Blow
Torch, Casting Machine Sentifugal, dan Vacum Investing.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan alat Centrifugal Casting Machine, Blow Torch,
Clay, Alat Furnace, Vacum Investing.?
2) Apa yang di maksud dengan Wetting Agent?
3) Berapa Titik Lebur Logam pada saat Casting?
1.3 Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahui alat yang di gunakan pada saat
casting dan menambah pengetahuan dari mahasiswa.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Casting Machine Sentrifugal
Mesin casting sentrifugal atau sentrifugal dioprasikan oleh (spring) yang
memutar lengan mesin terhadap per (spring). biasanya searah jarum jam untuk
empat putaran kemudian dikunci dengan memakai tuas pengunci atau pin.
lengan casting diletakkan kembali pada sisi kanan dari lengan timabangan untuk
mencegah terlontarnya logam ketika mesin mulai berputar,logam dengan jumlah
tertentu dimasukkan kedalam crucible yang dipanaskan dengan ringdan
dipanaskan sampai logam melebur.
Untuk menemukan jumlah logam yang digunakan dalam casting
tergantung pada ukuran bagian gigi palsu yang akan dicetak.peleburan logam
dilakukan dengan menggunakan oxy-acytilene (blow torch) sangat penting untuk
mendapatkan nyala api benar ketika sejumlah karbon ditambahkan kedalam atau
diambil dari logam akan mempengaruhi sifat-sifat mekanis dari logam itu sendiri.
nyala api yang netral harus digunakan dengan cara mengatur jumlah oxygen dan
jarak nyala dengan logam harus standar.
Ketika logam akan melebur dibutuhkan penambahan dux. ring kemudian
diangkat dari preheating furnace ditempatkan didalam mesin untuk memindahkan
ring lebih disukai dengan bantuan orang lain agar pemanasan logam tetap
berlanjut dan mencegah penurunan temperatur dari ring. ketika ring telah
diposisikan dengan benar logam harus dimasukkan dalam bentuk lelehan yang
sempurna. mekanisme pengunci dari mesin dilepas dan mesin dipegang dengan
tangan sampai logam melebur dan siap dituang lamanya pengoperasian ini
memerlukan beberapa pengalaman untuk mengetahui kapan logam benar-benar
dalam bentuk cair sebelum dicetak . melepaskan mesin dan blow torch dilakukan
secara bersamaan ketika mesin telah berhenti ring casting harus diangkat dan
dibaikan dingin.
Gambar : Casting Machine Sentrifugal

2.1.1 Prosedur Kerja


1) Persiapkan mesin casting dengan memutar mesin hingga maksimal dan
kunci.
2) Angkat Muvel dari Oven dan rapatkan dengan Crusible Former.

3) Siapkan logam di atas Crusible.


4) Nyalakan Blow Torch dengan menggunkan zona reduksi.
5) Panaskan logam hingga melebur sempurna.
6) Setelah logam sudah panas dan mencair saatnya proses casting di mulai.

7) Pegang handle hingga kunci lepas kemudian di lepas sehingga mesin


casting berputar sampai bahan logam masuk ke dalam Muvel/casting ring
yang sudah memiliki mould chamber.
8) Setelah dipastikan logam masuk semuanya lalu angkat Muvel dari mesin
casting tersebut.
9) Kemudian lakukan deflasking

2.2 Blow Torch


Blow torch merupakan alat yang digunakan untuk memanaskan logam agar
logam meleleh/melebur.
Macam-macam penyebur api yang mempergunakan :
1) Bensin dengan angin (udara)
2) Gas elpiji
3) Gas acetilin (gas carbit) dengan oksigen
4) Tenaga listrik
Gambar : Blow Torch

Gambar : Zona Penyebur pada Blow Torch


1. Comburtion zone
- Terletak pada ujung dari alat penyembur, berwarna gelap, terdapat gas
yang tidak terbakar.
- Daerah ini kurang panas dan mengoksidasi sehingga tidak dapat dipakai
untuk mencairkan logam
2. Reducing zone (deoxidizing flame)
- Bagian tengah dari daerah kerucut api berwarna merah muda kehijau-
hijauan, merupakan bagian terpanas.
- Daerah ini mengandung hydrogen yang tidak terbakar yang dapat
mengikat oksidasi sehingga menyebabkan permukaan bebas oksida
- Daerah inilah yang digunakan untuk mencairkan logam
3. Oksidazing zone
- Merupakan daerah nyala api yang letaknya paling jauh dari ujung alat
penyembur api, mengandung gas yang terbakar
- Mempunyai sifat mengoksidasi yang merupakan bagian yang kurang
panas
- Tidak dipakai pada pencairan logam

 Hal-hal yang perlu diperhatikan


1) Zone berbentuk dengan permukaan logam tersebut, sedangkan dalam
prakteknya ketiga bagian api tersebut tidak mudah dilihat
2) Untuk menemukan bagian api yang terpanas, kita dapat melakukan
percobaan : dengan cara membidikkan alat penyemprot api pada logam
yang akan dipanasi
3) Jika dalam bidikkan tadi ujung alat dekat sekali pada logam sehingga
bagian yang gelap menyentuh logam maka permukaan logam itu segera
tertutup oleh lapisan oksida
4) Jika alat penyembur di jauhkan sedikit dari logam, lapisan oksidasi akan
hilang, logam membara dan tidak lama kemudia akan mencair
5) Jika alat penyembur ditarik menjauhi logam sehingga bagian terluar dari
api menyentuh logam, lapisan oksida terbentuk lagi dengan logam
menjadi tidak mencair.
6) Dengan cara mendekatkan atau menjauhkan alat penyemprot api dari
logam yang akan dicairkan, sambil memperhatikan akibatnya pada
permukaan logam dapat diketahui apakah nyala api yang digunakan tepat
atau tidak
7) Pentingnya menggunakan api yang mereduksi adalah untuk mencegah
terjadinya porositas akibat dari gas O2 yang terkurung dalam logam
8) Suhu dan keadaan dari logam pada waktu dilakukan pengecoran sangat
penting sekali utnuk di perhatikan.
 Hal-hal lain yang perlu diperhatikan saat logam dipanasi
1) Bila mana dipakai Blow Torch maka nyala api harus tetap diletakkan pada
cairan logam sampai penuangan dilakukan, sebab jika tidak kemungkinan
akan terjadi penurunan suhu dari logam cair tadi sehingga akan
menghasilkan hasil tuangan yang membulat tepi-tepinya.
2) Pemanasan yang berlebih harus juga dicegah, oleh karena suhu yang
terlampau tinggi dapat merubah fisik dari logam serta menyebabkan
oksidasi dan penyerapan gas-gas, sehingga menghasilkan suatu hasil cor
yang rapuh, lemah dan kasar.
3) Untuk mencegah terjadinya oksidasi, pencemaran, pemanasan yang
berlebihan dan kemungkinan pengecoran logam yang dilakukan sebelum
waktunya, dapat digunakan alat pengecor yang menggunakan tenaga
listrik sebagai sumber pemanasannya.
4) Pada penggunaan alat Blow Torch, titik cair dari logam harus diketahui
supaya aliran listrik dapat diatur sesuai dengan titik cair logam yang akan
dicor.

2.3 Clay
Pengecoran logam dilakukan menggunakan alat sentrifugal yang diputar
sebanyak 3 kali. Setelah itu ring dikeluarkan dari burn out furnace dan diletakkan
pada sentrifugal, sedangkan logam yang akan dicairkan diletakkan pada clay.
Clay yang dimaksud yaitu Clay Crushcrible. Clay Crushcrible merupakan bagian
dari alat casting yang berbentuk corong terbuat dari tanah liat, untuk logam
dengan titik cair rendah, karbon, dan quartz untuk logam dengan titik cair tinggi.
Adapun kegunaannya yaitu sebagai tempat untuk logam yang akan dileburkan
atau dilelehkan pada mesin casting.

Gambar : Clay Crushcible


2.4 Alat Furnace
 PreahetingVacum Furnace
Preheating yaitu alat untuk mengeluarkan atau membuang sisa-sisa
malam.a Dlam proses pembuangan malam (wax) atau disebut juga proses
burning out. Alat ini bekerja dengan temperature suhu tertentu. Biasanya
temperature dari suhu ruang sampai 200ºc derajat.

Gambar : Preheating Furnace


 Vacum Furnace
Vacum Furnace adalah jenis alat unuk memasukkan bahan seperti bahan
porselen.Alat ini digunakan dalam laboratorium gigi. Alat ini merupakan alat
yang berfungsi pada saat proses pembakaran porcelain. Alat ini dipakai pada
saat melakukan opaque, aplikasi, staining dan glazing.

Gambar : Vacum Furnace


 Cara Penggunaan
1. Hubungkan furnace pada listrik dan arus listrik harus tetap menyala
2. Operasikan alat dengan mengaktifkan control temperature
3. Menentukan suhu pemansan yang diinginkan
4. Mengatur waktu pemanasan sesuai kebutuhan yang diinginkan
5. Setelah furnace bekerja sesuai dengan waktu yang telah di tentukan, suhu
secara otomatis akan menurun
6. Furnace diperbolehkan dibuka untuk pengambilan sampel ketika suhu
sudah dibawah 100℃
7. Untuk mematikan furnace, atur posisi tombol off pada instrument,
tampilan controller akan hilang.

2.5 Induction Casting Machine


Pengecoran induksi dari gigi tiruan sebagian kerangka logam telah menjadi
acuan untuk kedokteran gigi modern. pengecoran yang sempurna dapat dibuat
menggunakan gas dan oxygen untuk logam campuran yang melebur sekitar 1093○
C. campuran oxy-acetylene diperlukan untuk pengecoran yang memerlukan
panas lebih. torch casting memerlukan tingkat pengamanan yang berbading
langsung dengan suhu peleburannya.
Makin tinggi suhu yang diperlukan makin banyak penglaman yang
dibutuhkan, karena pengecoran logam campuran gigi tiruan sebagian kerangka
logam berkisar antara 1371○C maka dia memerlukan keahlian yang sangat
spesifik. mesin casting induksi walaupun mahal membuat teknisi dengan
pengalaman yang minim dapat mengecor logam secara sempurna.
Cara kerja dari mesin ini yaitu pada umumnya untuk casting dental alloy
dengan suhu diatas 1000. Bisa digunakan untuk nikel chrome, Menggunakan
crucible dengan bentuk yang khusus (lonjong), Mudah dioperasikan, efisien, dan
aman.
Adapun keuntungan dari alat ini yaitu Efisiensi energi yang ditingkatkan, Tingkat
kontrol yang lebih tinggi, Peningkatan produktivias, Perawatan yang mudah, Jika
sudah cair bisa menuang sendiri.
Gambar : Induction Machine Casting

2.6 Titik Lebur Casting


 Secara elektrik logam dicairkan secara otomatis oleh tahap elektrik dalam
crucrible yang terbuat dari graft dalam tungku dengan titik cair lebih dari
1504˚C
 Secara induksi logam dicairkan secara induksi panas pada crucible.

2.7 Wetting Agent


Wetting agent merupakan bahan pembasah yang bertujuan untuk
meningkatkan kebasahan permukaan aluminium dan mereduksi gas O2 yang
terdapat pada lelehan aluminium sehingga kebasahan permukaan cairan
aluminium semakin baik sebelum suhu diturunkan.
Wetting agent disemprotkan ke dalam cetakan untuk mengurangi tegangan
pada cetakan agar model duplikasi dapat tercetak dengan sempurna.

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Casting machine sentrifugal adalah teknik pengecoran yang
memanfaatkan gaya sentrifugal pada proses produksi pengecoran logam
ataupun composite bermatriks logam. proses pembuatan benda dari bahan
logam atau alloy atau logam campuran dengan cara mencairkan logam
tersebut kemudian menuangkannya kedalam ruang (mould chamber) yang
sudah dipersiapkan sebelumnya. Dal hal ini logam di cairkan (peleburan) dan
dengan tekanan, logam cair tersebut di dorong masuk kedalam mould
chamber maka terbentuklah benda dari logam.
Blow torch merupakan alat yang digunakan untuk memanaskan logam
agar logam meleleh/melebur.
Clay Crushcible kegunaannya yaitu sebagai tempat untuk logam yang
akan dileburkan atau dilelehkan pada mesin casting.
Cara kerja dari mesin induction casting yaitu pada umumnya untuk
casting dental alloy dengan suhu diatas 1000. Bisa digunakan untuk nikel
chrome, Menggunakan crucible dengan bentuk yang khusus (lonjong),
Mudah dioperasikan, efisien, dan aman. Adapun keuntungan dari alat ini
yaitu Efisiensi energi yang ditingkatkan, Tingkat kontrol yang lebih tinggi,
Peningkatan produktivias, Perawatan yang mudah, Jika sudah cair bisa
menuang sendiri.
Secara elektrik logam dicairkan secara otomatis oleh tahap elektrik dalam
crucrible yang terbuat dari graft dalam tungku dengan titik cair lebih dari
1504˚C.
Wetting agent merupakan bahan pembasah yang bertujuan untuk
meningkatkan kebasahan permukaan aluminium dan mereduksi gas O2 yang
terdapat pada lelehan aluminium sehingga kebasahan permukaan cairan
aluminium semakin baik sebelum suhu diturunkan.
Wetting agent disemprotkan ke dalam cetakan untuk mengurangi
tegangan pada cetakan agar model duplikasi dapat tercetak dengan sempurna.

3.2 Saran
Penulis menyadari tugas makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal ini
dikarenakan minimnya pengetahuan penulis.Oleh karena itu kritik dan saran
dari pembaca sangat dibutuhkan dalam membangun tugas makalah ini
sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
Buku Modul Praktikum Konserasi Lanjut Laboratorium Teknik Gigi Uniersitas
Megarezky Makassar
Buku Modul Pratikum Gigi Tiruan Sebagian Kerangka Logam Sederhana
Laboratorium Teknik Gigi Uniersitas Megarezky Makassar
https://jurnal.ft.uns.ac.id/index.php/mekanika/article/view/383
www.e-journal.unair.ac.id/index.php/JVHS
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.poltekkes-
tjk.ac.id/205/4/7.%2520%2520BAB%2520III.pdf&ved=2ahUKEwi4idSNo77uAhX-
yzgGHTCwAr0QFjALegQIDxAB&usg=AOvVaw0UeGDCYISACyD53z18gw8l
https://www.google.com/amp/s/slideplayer.info/amp/3663575/
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/publications/289370-
coping-manufactured-technique-of-spinell-
8022f6a4.pdf&ved=2ahUKEwjQysOtpr7uAhVozzgGHW4wDvYQFjAAegQIARAB
&usg=AOvVaw0EiCf2OvXuQsanKEE4hOYX
https://www.scribd.com/presentation/379768503/Casting-Machine-Edit22

Anda mungkin juga menyukai