Anda di halaman 1dari 7

Nama: Josua Gerald Rofie Saselah

Nim : 711440119063
kelas : D3 Keperawatan / 2B
Mk : Menajemen Keperawatan
Tugas pertemuan ke 1.
a. Pengertian menejemen keperawatan
Manajemen Keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk
dapat memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Manajemen
Keperawatan merupakan suatu proses dari perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengawasan untuk dapat mencapai tujuan.
Manajemen Keperawatan yakni salah satu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh
pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan serta
mengawasi sumber – sumber yang ada, baik sumber daya maupun dana sehingga dapat
memberikan suatu pelayanan keperawatan yang efektif kepada pasien, keluarga dan
masyarakat.
Manajemen keperawatan harus juga dapat diaplikasikan dalam suatu tatanan pelayanan nyata,
yaitu di Rumah Sakit dan Komunitas sehingga perawat perlu memahami konsep dan aplikasi.
Konsep manajemen keperawatan pada suatu perencanaan berupa sebuah rencana strategi
melalui pendekatan yaitu pengumpulan data, analisa SWOT dan menyusun langkah-langkah
perencanaan, pelaksanaan secara operasional, khususnya dalam suatu pelaksanaan metoda
asuhan keperawatan, melakukan pengawasan dan pengadilan serta dokumentasi yang lengkap.
b. Teori menajemen keperawatan
Manajemen biasanya diidentikkan dengan cara untuk mengatur beberapa hal secara baik dan
sesuai dengan tujuan. Pengaturan dilakukan agar hal hal yang diatur berjalan seimbang,
lancar, dan mencapai tujuan yang diharapkan. Berikut ini akan diuraikan beberapa pengertian
manajemen secara umum dari beberapa ahli.
Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang lain (Gillies,1989).
Menurut Siagian (1999), manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu
dilakukan dalam rangka mencapai tujuan dalam batas – batas yang telah ditentukan pada
tingkat administrasi. Sedangkan Liang Lie mengatakan bahwa manajemen adalah suatu ilmu
dan seni perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengontrolan dari benda dan
manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya Swanburg
(2000) mendefinisikan manajemen sebagai ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan
sumber daya secara efisien, efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya.
c. Fungsi Manajemen Keperawatan
1. Fungsi Perencanaan Manajemen Keperawatan
Perencanan yang diperlukan dalam manajemen keperawatan ini bertitik tumpu pada tujuan
apa yang ingin dicapai. Selain itu juga persiapan-persiapan tindakan yang perlu diambil untuk
suatu keadaan-keadaan tertentu nantinya. Tujuannya agar tindakan perawat nanti dapat terarah
dengan baik.
2. Fungsi Pengorganisasian Manajemen Keperawatan
Fungsi ini merupakan suatu pengaturan setelah rencana. Jadi manajemen keperawatan juga
dapat mengatur dan menentukan pembagian tugas pekerjaannya, macam, jenis, unit kerja, alat
– alat, keuangan dan fasilitas.
3. Fungsi Penggerak Manajemen Keperawatan
Tanda manajemen keperawatan yang berhasil ialah saat mampu menggerakkan orang – orang
supaya mau atau suka bekerja. Manajemen keperawatan ini juga harus mampu menciptakan
suasana bekerja bukan hanya karena perintah, tetapi harus dengan kesadaran sendiri,
termotivasi secara internal.
4. Fungsi Pengendalian Manajemen Keperawatan
Karena tugasnya adalah untuk dapat mengelola maka agar tujuan dapat tercapai sesuai dengan
rencana harus dilakukan pangawasan pada pelaksanaannya, apakah orang–orangnya, cara dan
waktunya tepat. Pengendalian ini juga berfungsi supaya kesalahan yang terjadi dapat segera
diperbaiki.
5. Fungsi Penilaian Manajemen Keperawatan
Fungsi ini menunjukan manajemen keperawatan sebagai media pengukuran dan perbandingan
dari hasil – hasil pekerjaan yang seharusnya dicapai.

d. Komponen menajemen keperawatan  


Manajemen keperawatan terdiri atas beberapa komponen yang saling berinteraksi. Pada
umumnya suatu sistem dicirikan oleh 5 elemen, yaitu input, proses, output, control dan
mekanisme umpan balik.
Input dalam proses manajemen keperawatan antara lain berupa informasi, personel, peralatan
dan fasilitas. Proses pada umumnya merupakan kelompok manajer dan tingkat pengelola
keperawatan tertinggi sampai keperawatan pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang
untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam
pelaksanaan pelayanan keperawatan.
Elemen lain dalam pendekatan sistem adalah output atau keluaran yang umumnya dilihat dan
hasil atau kualitas pemberian asuhan keperawatan dan pengembangan staf, serta kegiatan
penelitian untuk menindaklanjuti hasil atau keluaran. Control dalam proses manajemen
keperawatan dapat dilakukan melalui penyusunan anggaran yang proporsional, evaluasi 
penampilan kerja perawat, pembuatan prosedur yang sesuai standar dan akreditasi. Selain itu,
mekanisme umpan balik diperlukan untuk menyelaraskan hasil dan perbaikan kegiatan yang
akan datang. Mekanisme umpan balik dapat dilakukan melalui laporan keuangan, audit
keperawatan, dan survey kendali mutu, serta penampilan kerja perawat.
e. Tujuan menajemen keperawatan
1. Mengarahkan seluruh kegiatan yang direncanakan
2. Mencegah/mengatasi permasalahan manajerial
3. Pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan melibatkan seluruh
komponen yang ada
4. Meningkatkan metode kerja keperawatan sehingga staf perawatan bekerja lebih efektif dan
efisien, mengurangi waktu kerja yang sia-sia, mengurangi duplikasi tenaga dan upaya

f. Perbedaan Manajemen dan Administrasi


Manajemen didefinisikan sebagai suatu tindakan mengelola orang dan pekerjaan mereka,
untuk mendapatkan tujuan umum dengan menggunakan sumber daya organisasi. Manajemen
membuat  lingkungan di bawah di mana manajer dan bawahannya bisa bekerja bersama untuk
mendapatkan tujuan kelompok. Manajemen merupakan sekelompok orang yang menggunakan
kemampuan dan bakat mereka dalam menjalankan keutuhan sistem dari organisasi.
Manajemen merupakan sebuah kegiatan, fungsi, proses, disiplin, dan masih banyak lagi.
Sedangkan, Administrasi merupakan proses sistematis dari mengelola manajemen suatu
organisasi bisnis, institusi pendidikan seperti sekolah atau perguruan tinggi, kantor pemerintah
atau organisasi non profit apapun. Fungsi utama dari administrasi adalah pembentukan dari
rencana, kebijakan, prosedur, pengaturan tujuan dan objektif, menegakkan aturan dan regulasi,
dll
Sumber:
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Manajemen-dan-
Kepemimpinan-dalam-Keperawatan-Komprehensif.pdf?opwvc=1
http://flowerfour-anggur.blogspot.com/2011/11/konsep-dasar-menejemen-keperawatan-i.html
https://sarjanaekonomi.co.id/manajemen-keperawatan/#:~:text=Manajemen%20Keperawatan
%20adalah%20suatu%20proses,memberikan%20asuhan%20keperawatan%20secara
%20profesional.&text=Manajemen%20Keperawatan%20merupakan%20suatu
%20proses,pengawasan%20untuk%20dapat%20mencapai%20tujuan
Tugas pertemuan ke 2.
KONSEP DASAR MENAJEMEN KEERAWATAN
a. Unsur menajemen
Unsur-unsur dalam Manajemen keperawatan
1. Unsur Input
a. Manusia (Man)
1) Pasien
Pasien adalah seseorang yang datang ke instalasi kesehatan yang membutuhkan
pelayanan medis atau keperawatan yang terganggu kondisi kesehatannya baik jasmani
maupun rohani (WHO).
2) Ketenagaan
a) Ketenagaan dilihat dari kuantitatif
Ketenagaan merupakan faktor penting dalam input instrumental. Penepatan jumlah
tenaga keperawatan adalah suatu proses membuat perencanaan untuk menentukan
alovasi SDM di ruangan agar pelayanan dan proses managerial berjalan efektif dan
efisien.
b) Ketenagaan dilihat dari kualitas
Salah satu keberhasilan rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan
ditentukan oleh pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas memerlukan SDM
yang sesuai dengan kualitas yang tinggi dan profesional sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
3) Bimbingan Mahasiswa Praktek
Peserta didik merupakan input dalam organisasi sekolah dan bahan mentah yang harus
diolah oleh sekolah untuk menjadi input yang berkualitas pada jenjang pendidikan
berikutnya. Pengertian peserta didik menurut UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 adalah
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan pendidikan tertentu. Potensi peserta
didik diolah melalui proses peembelajaran (kegiatan belajar mengajar), dimana melalui
kegiatan belajar mengajar peserta didik tidak hanya memperoleh pengetahuan saja
melainkan mampu menemukan pengetahuan, mampu bekerja sama, berkomunikasi,
memiliki jiwa toleransi dan saling pengertian, serta memiliki kemampuan untuk
berkompetisi. Untuk menghasilkan lulusan peserta didik yang berkualitas terutama
pendidikan keperawatan perlu adanya pengelolaan bimbingan PKK (Praktik Klinik
Keperawatan) yang baik, bermutu tinggi, serasi dan selaras dengan perkembangan
IPTEK.
b. Sumber Dana (Money)
Sesuai dengan ketentuan umum PP no 6 Tahun 2000 perjan adalah BUMN dimana
seluruh modalnya oleh pemerintah dan merupakan kekayaan negara yang tidak dapat
dipisahkan serta tidak terbagi atas saham-saham, jadi rumah sakit perjan tetap menjadi
asset Depkes. Pengelolaan RS perjan dilakukan oleh direksi serta dibentuk dewan
pengawasan untuk melakukan pengawasan (Djoyo Sugito, 2002).
c. Fasilitas (Material) dan Mesin (Machine)
Pengelolan peralatan merupakan faktor pendukung dan penunjang terlaksananya
pelayanan keperawatan. Fasilitas dan peralatan kesehatan untuk pelayanan
keperawatan merupakan semua bentuk alat kesehatan yang dipergunakan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan
sehingga diperoleh tujuan keperawatan yang efektif dan efisien.
Rumah Sakit memiiki kondisi yang berbeda dan kompleks, keadaan ini mempengaruhi
manajemen pelayanan keperawatan, termasuk pengelolaan fasilitas. Sehubungan
dengan hal itu, diperlukan adanya standar pengelolaan fasilitas dan peralatan kesehatan
dalam menggunakan sumber daya fasilitas peralatan demi mencapai pelayanan
keperawatan yang efektif dan efisien. Jumlah fasilitas dan alat – alat kedokteran
maupun keperawatan dapat dipenuhi dengan standar yang telah ditetapkan oleh masing
– masing institusi dengan memperhatikan jenis alat, kualifikasi, rasio dan jumlah yang
dibutuhkan. Mesin adalah peralatan yang digerakkan oleh mesin maupun elektronik
yang digunakan untuk membantu menangani pasien baik secara medis maupun
keperawatan.
d. Metode
Standar adalah suatu tingkat kinerja yang secara umum dikenal sebagai suatu yang
dapat diterima, adekuat, memuaskan dan digunakan sebagai tolak ukur atau titik acuan
yang digunakan sebagai pembanding (Marr dan Biebing, 2001). Standar praktek
keperawatan adalah norma atau penegasan tentang mutu pekerjaan seorang perawat
yang dianggap baik, tepat dan benar yang dirumuskan sebagai pedoman pemberian
asuhan keperawatan serta sebagai tolak ukur dalam penilaian penampilan kerja
seorang perawat (Nursalam, 2007).
Di Indonesia standar keperawatan dipakai sebagai dasar pedoman dan instrumentasi
penerapan standar asuhan keperawataan yang disusun oleh Depkes 1997,

b. Hubungan fungsi dan unsur manajemen


Dalam sebuah perencanaan (planning), pemasaran (market) adalah hal utama
yang harus dipertimbangkan apakah hasil produksi yang dihasilkan akan banyak di
konsumsi oleh masyarakat atau tidak. Hal pertama yang harus diketahui saat melihat
situasi pemasaran adalah jumlah penduduk, tingkat pendapatan masyarakat disekitar
pasar, tingkat konsumsi, kemudian kebijakan dari pemerintah tentang layak atau
tidaknya hasil produksi yang di hasilkan untuk dipasarkan. Manusia (Men) juga sangat
diperlukan dalam perencanaan karena manusia yang akan menjalankan apa yang sudah
direncanakan. Sebenarnya semua unsur (Tools) pasti akan di rencanakan terlebih
dahulu bagaimana merencanakan strategi yang diperlukan, bahan apa yang akan
diolah, alat seperti apa yang akan mempermudah proses produksi, modal yang
diperlukan kemudian informasi-informasi yang sangat diperlukan.
Fungsi manajemen yang selanjutnya yaitu pengorganisasian (Organizing),
langkah-langkah (Stepping), pengarahan (directing), koordinasi (Coordinating) dan
pengawasan (Controling). Mengorganisasikan adalah tugas manusia agar apa yang
sudah direncanakan terorganisir dengan baik. Cara membuat bahan yang akan diolah,
mengarahkan sesuatu dengan baik, mengkoordinasi dan mengawasi setiap kegiatan itu
juga memerlukan seorang manusia (Man) agar apa yang sudah di rencanakan dapat
berjalan dengan baik.
Kemudian setelah itu mengevaluasi (Evaluating), laporan (Report) dan
penganggaran (Budgeting) memerlukan manusia (Men) untuk mengevaluasi hasil yang
sudah direncanakan apakah masih kurang detail atau tidak dan modal (Money) sebagai
anggaran untuk jalannya rencana. Kemudian yang terakhir adalah pelaksanaan
(Actuating) yang siap untuk di lakukan oleh seseorang yang sudah siap diajakn untuk
bekerja sama.
Jika dilihat dari penjelasan di atas terlihat bahwa fungsi-fungsi dalam
manajemen perlu di dampingi dengan unsur-unsur (Tools) dari manajemen karena
fungsi manajamen dan unsur manajemen sangatlah berkaitan jika tidak ada salah satu
fungsi atau salah satu unsur yang terpenuhi maka manajemen tidak dapat berjalan
secara optimal sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

c. Level menajemen keperawatan


Dalam sesuatu organisasi, pada umumnya ada 3 tingkat ataupun 3 tingkatan
manajemen yaitu manajemen tingkatan atas( Top Level Management), manajemen
tingkat menengah( Middle Level Management) serta manajemen tingkat awal( First
Level Management). Ketiga tingkatan utama manajemen ini membentuk suatu hirarki
yang digolongkan bersumber pada urutan seberapa pentingnya dalam sesuatu
organisasi. Jadi pada dasarnya tingkatan manajemen ataupun level of management ini
merupakan tingkatan yang membedakan wewenang serta beban pekerjaan yang wajib
ditanggung oleh para Manajer.
Tingkat manajemen ini menyerupai sebuah piramida, manajer di tingkat awal( First
Level Manajer) akan berjumlah lebih banyak bila dibanding dengan Manajer tingkat
menengah( Middle Level Manager) Sebaliknya Manajer tingkat menengah akan
berjumlah lebih banyak dari manajemen tingkat atas( Top Level Manager) tetapi
berjumlah sedikit bila dibanding dengan Manajer tingkat pertama, untuk jumlah
Manajer di Manajemen tingkat atas adalah yang paling sedikit.
d. prinsip menajemen keperawatan
1. Manajemen keperawatan selayaknya berlandaskan pada suatu perencanaan karena
melalui fungsi perencanaan, pimpinan dapat menurunkan resiko pengambilan
keputusan, pemecahan masalah yang efektif dan terencana.
2. Manajemen keperawatan dapat dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang
efektif. Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun suatu
perencanaan yang terprogram dengan baik dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan suatu keputusan. Berbagai
situasi maupun suatu permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan suatu kegiatan
keperawatan memerlukan pengambilan keputusan di berbergai tingkat manajerial.
4. Memenuhi suatu kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus perhatian
manajer perawat dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, fikir, yakini dan
ingini. Kepuasan pasien merupakan poin yang paling utama dari seluruh tujuan
keperawatan.
sumber :
https://triimurniiyatii.wordpress.com/tag/manajemen/
http://nabilaraudhatulaisy.blogspot.com/2017/07/hubungan-antara-fungsi-manajemen-
dengan.html
https://dosenpintar.com/tingkatan-manajemen/
https://sarjanaekonomi.co.id/manajemen-keperawatan/#:~:text=Manajemen%20Keperawatan
%20adalah%20salah%20satu,memberikan%20pengobatan%20yang%20efektif%20dan

Anda mungkin juga menyukai