Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nim : 40618076
Kelompok :G
Diskusi : Pulpo-Pulpektomy
Instruktur : drg. Agus Ahmadi, Sp. KGA
RESUME PULPO-PULPEKTOMY
Pulpitis adalah suatu radang yang terjadi pada jaringan pulpa gigi. Inflamasi
pada pulpa bisa disebabkan oleh berbagai macam stimuli. Karies gigi merupakan
penyebab yang sering dijumpai. Beberapa contoh penyebab lain, yakni: trauma
eksternal, trauma oklusi, perubahan temperatur yang sangat ekstrim, atrisi, abrasi,
erosi, dan lain-lain (Delong,2008).
1. Pulpitis Reversibel
Pulpitis reversibel adalah suatu kondisi inflamasi pulpa ringan sampai sedang
yang disebabkan oleh adanya jejas, tetapi pulpa masih mampu kembali pada
keadaan tidak terinflamasi setelah jejas dihilangkan. pulpitis reversibel adalah
inflamasi pulpa yang tidak parah. Jika penyebabnya dihilangkan, inflamasi akan
menghilang dan pulpa kembali normal.
Pemeriksaan
Diagnosis berdasarkan suatu studi mengenai gejala pasien dan berdasarkan tes
klinik. Rasa sakitnya tajam, berlangsung beberapa detik, dan umumnya berhenti
bila stimulusnya dihilangkan. Dingin, manis, atau asam biasanya menyebabkan
rasa sakit. Rasa sakit dapat menjadi kronis. Meskipun masing- masing paroksisme
(serangan hebat) mungkin berlangsung sebentar, paroksisme dapat berlanjut
berminggu-miggu bahkan berbulan-bulan. Pulpa dapat sembuh sama sekali atau
rasa sakit tiap kali dapat berlangsung lebih lama dan interval keringanan dapat
menjadi lebih pendek, sampai akhirnya pulpa mati.
Karena pulpa sensitif terhadap perubahan temperatur, terutama dingin,
aplikasi dingin merupakan suatu cara untuk menemukan dan mendiagnosis gigi
yang terlibat. Sebuah gigi dengan pulpitis reversibel secara normal bereaksi
terhadap perkusi, palpasi, dan mobilitas, dan pada pemeriksaan radiografik
jaringan apikal adalah normal.
2. Pulpitis Ireversibel
Pulpitis irreversibel adalah suatu kondisi inflamasi pulpa yang persisten, dapat
simptomatik atau asimptomatik yang disebabkan oleh stimulus/jejas, dimana
pertahanan pulpa tidak dapat menanggulangi inflamasi yang terjadi dan pulpa
tidak dapat kembali ke kondisi semula atau normal (Grossman et.al,1995).
Menurut Walton & Torabinejad (2003) dan Dolan (2009), pulpitis ireversibel
seringkali merupakan akibat atau perkembangan dari pulpitis reversibel. Pulpitis
ireversibel merupakan inflamasi parah yang tidak bisa pulih walaupun
penyebabnya dihilangkan.
Pemeriksaan
Jika inflamasi hanya terbatas pada jaringan pulpa dan tidak menjalar ke periapeks,
respons gigi terhadap palpasi dan perkusi berada dalam batas normal. Penjalaran
inflamasi hingga mencapai ligamen periodontium akan mengakibatkan gigi peka
terhadap perkusi dan nyerinya lebih mudah ditentukan tempatnya
B. PULPOTOMI
Pengambilan pulpa yang telah mengalami infeksi di dalam kamar pulpa
dan meninggalkan jaringan pulpa dibagian radikular.
Keuntungan dari pulpotomi :
a. Dapat diselesaikan dalam waktu singkat satu atau dua kali kunjungan.
b. Pengambilan pulpa hanya di bagian korona hal ini menguntungkan karena
pengambilan pulpa di bagian radikular sukar, penuh ramikasi dan sempit.
c. Iritasi obat – obatan instrumen perawatan saluran akar tidak ada.
d. Jika perawatan ini gagal dapat dilakukan pulpektomi.
1. Pulpotomi Vital
Definisi : Pulpotomi vital atau amputasi vital adalah tindakan pengambilan
jaringan pulpa bagian koronal yang mengalami inflamasi dengan melakukan
anestesi, kemudian memberikan medikamen di atas pulpa yang diamputasi agar
pulpa bagian radikular tetap vital.
Indikasi
- Gigi sulung dan gigi tetap muda vital, tidak ada tanda–tanda gejala
peradangan pulpa dalam kamar pulpa.
- Terbukanya pulpa saat ekskavasi jaringan karies/dentin lunak prosedur
pulp capping indirek yang kurang hati-hati, faktor mekanis selama
preparasi kavitas atau trauma gigi dengan terbukanya pulpa.
- Gigi masih dapat dipertahankan/diperbaiki dan minimal didukung lebih
dari 2/3 panjang akar gigi.
- Tidak dijumpai rasa sakit yang spontan maupun terus menerus.
- Tidak ada kelainan patologis pulpa klinis maupun rontgenologis.
Kontra indikasi
- Rasa sakit spontan.
- Rasa sakit terutama bila diperkusi maupun palpasi.
- Ada mobiliti yang patologik.
- Terlihat radiolusen pada daerah periapikal, kalsifikasi pulpa, resorpsi akar
interna maupun eksterna.
- Keadaan umum yang kurang baik, dimana daya tahan tubuh terhadap
infeksi sangat rendah.
- Perdarahan yang berlebihan setelah amputasi pulpa.
C. PULPEKTOMI
Pengambilan seluruh jaringan pulpa dari kamar pulpa dan saluran akar.
Pada gigi molar sulung pengambilan seluruh jaringan secara mekanis tidak
memungkinkan sehubungan bentuk morfologi saluran akar yang kompleks.
Indikasi
- Gigi sulung dengan infeksi melebihi kamar pulpa pada gigi vital atau non
vital.
- Resorpsi akar kurang dari 1/3 apikal.
- Resorpsi interna tetapi belum perforasi akar.
- Kelanjutan perawatan jika pulpotomi gagal
Kontra indikasi
- Bila kelainan sudah mengenai periapikal.
- Resorpsi akar gigi yang meluas.
- Kesehatan umu tidak baik.
- Pasien tidak koperatif.
- Gigi goyang disebabkan keadaan patologis
1). Pulpektomi vital :
Defenisi : Pengambilan seluruh jaringan dalam ruang pulpa dan saluran akar
secara vital.
Indikasi
- Insisivus sulung yang mengalami trauma dengan kondisi patologis.
- Molar sulung kedua, sebelum erupsi molar permanen pada umur 6 tahun.
- Tidak ada bukti–bukti kondisi patologis dengan resorpsi akar yang lebih
dari 2/3
D. Tahapanpulpotomi :
I. Kunjungan pertama
1) Ro-foto, isolasi daerah kerja.
2) Karies disingkirkan kemudian pasta devital para formaldehid dengan
kapas kecil diletakkan di atas pulpa.
3) Tutup dengan tambalan sementara, hindarkan tekanan pada pulpa.
4) Orang tua diberitahu untuk memberikan analagesik sewaktu–waktu jika
timbul rasa sakit pada malamnya.
II. Kunjungan kedua (setelah 7–10 hari)
1) Diperiksa tidak ada keluhan rasa sakit atau pembengkakan.
2) Diperiksa apakah gigi goyang.
3) Gigi diisolasi.
4) Tambalan sementara dibuka, kapas dan pasta disingkirkan.
5) Buka atap pulpa kemudian singkirkan jaringan yang mati dalam kavum
pulpa.
6) Tutup bagian yang diamputasi dengan campuran ZnO/eugenol pasta atau
ZnO dengan eugenol/formokresol dengan perbandingan 1:1.
7) Tutup ruang pulpa dengan semen kemudian restorasi.
D. APEKSOGENESIS
Apeksogenesis adalah prosedur yang membahas kekurangan
terlibat dengan melindungi pulpa gigi dari inflamasi dan gigi yang belum
berkembang sempurna. Tujuan dari apeksogenesis adalah pemeliharaan
jaringan pulpa vital sehingga didapatkan perkembangan penutupan apikal
secara normal dapat terjadi.
Indikasi Apeksogenesis :
Kontraindikasi Apeksogenesis
E. APEKSIFIKASI
LAMPIRAN
Diskusi pulpo-pulpektomi : sabtu, 11 & 18 April 2020
Jam : 11-13.00