Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI, KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA,


DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP
KINERJA KARYAWAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Dagang Otomotif di Kota Bengkulu)

Oleh :

Aulia Fadhilah R
NPM: C1C017116

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BENGKULU
2019

1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan kemajuan zaman yang sangat pesat saat ini khususnya

dibidang industri otomotif dan semakin ketatnya persaingan antar perusahaan

otomotif di Indonesia terkhusus di Kota Bengkulu. Saat ini di Kota Bengkulu

semakin banyaknya bermunculan bisnis otomotif dengan berbagai bentuknya

(distributor resmi dan showroom). Perusahaan-perusahaan tersebut seperti: PT.

Agung Automall (Toyota), PT. Lautan Berlian, PT. Tunas Harapan (Daihatsu), PT

Genta Lampung Makmur (Hino), PT. Kangoroo Motor (Suzuki), Honda Arista

Bengkulu, Wulling Motors Bengkulu dan PT. Borneo Auto Cemerlang (Isuzu).

Persaingan antar industri otomotif ini semakin ketat karena bukan hanya melayani

penjualan produk tetapi juga menyediakan bengkel, menjual spare part resmi,

aneka program dan layanan terhadap konsumen. Dengan pengaruh lingkungan

bisnis yang begitu kuat, mendorong perusahaan untuk melakukan pembenahan

diri agar dapat bersaing dan meningkatkan kinerja perusahaan.

Kinerja perusahaan merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat

dicapai dan mencerminkan keberhasilan manajemen. Tolak ukur dalam

menentukan baik buruknya kinerja sebuah perusahaan dapat dilihat juga dari

kinerja individu atau kinerja karyawan.

Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung

jawab yang diemban kepadanya. Seluruh aktivitas dalam lingkungan perusahaan

kini telah berkembang menjadi sistem informasi yang berbasisis komputer.

2
Sistem informasi akuntansi digunakan sebagai dasar bagi pengembangan

sistem informasi lain di dalam sebuah perusahaan dan sering dianggap sebagai

faktor penting dalam mencapai kinerja yang lebih baik terutama dalam proses

pengambilan keputusan. Perkembangan teknologi yang semakin pesat di era

globalisasi ini beriringan dengan berkembangnya sistem informasi yang berbasis

teknologi. Hal ini memiliki dampak yang sangat besar terhadap efektivitas sistem

informasi akuntansi dalam suatu kinerja karyawan.

Efektivitas sistem informasi akuntansi mampu memberikan kemudahan

bagi karyawan dalam menghasilkan informasi dengan cepat dan menyediakan

lebih banyak informasi yang mendukung visi, misi, tujuan dan strategi organisasi

sehingga akan meningkatkan efisiensi pengambilan keputusan serta

pengembangan diri bagi karyawan. Sistem informasi dikatakan berhasil apabila

sistem tersebut memberikan efektivitas yang mempermudah karyawan untuk

menjalankan dan memanfaatkan sistem informasi akuntansi tersebut karena

teknologi akan mempermudah individu menyelesaikan tugasnya.

Perusahaan yang menerapkan teknologi informasi harus memperhatikan

kemampuan pengguna dalam menjalankan sistem, kepercayaan pengguna sistem

dan sejauh mana sistem tersebut berdampak positif dalam peningkatan kinerja

karyawan, karena sering kali ditemukan bahwa penerapan sistem informasi

akuntansi yang tidak tepat dan tidak digunakan secara maksimal tidak akan

membawa perubahan yang lebih baik bagi kinerja individu. Efektivitas merupakan

tolak ukur seberapa baik sistem dapat dijalankan dan sejauh mana sistem mampu

memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Jadi, semakin mudah sistem

digunakan dan hasil yang diberikan sesuai dengan harapan pemakai sistem maka

sistem tersebut dapat dikatakan efektif untuk digunakan. Sehingga jika efektivitas

3
sistem informasi akuntansi itu berjalan dengan baik dan mampu mempengaruhi

kinerja karyawan dengan baik, hal ini juga akan sangat membawa dampak baik

bagi suatu perusahaan agar bisa bersaing dengan perusahaan yang lain.

Namun ada permasalahan yang masih sering muncul dalam penggunaan

sistem informasi akuntansi. Kemampuan pengguna atau pemakai sistem informasi

akuntansi yang masih merasa bingung untuk mengoperasikan sistem, mereka

merasa kurang percaya diri dalam mengoperasikan sistem informasi akuntansi

yang ada. Pemicu lain dapat disebabkan karena sistem informasi akuntansi yang

ada tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan, misalnya sistem informasi

akuntansi yang ada terlalu canggih untuk perusahaan kecil sehingga perusahaan

dapat mengalami kerugian karena biaya yang dikeluarkan sangat besar.

Sebaliknya perusahaan yang besar justru menggunakan sistem informasi yang

sederhana sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan sistem informasi

perusahaan.

Berdasarkan penjelasan dapat diperoleh pemahaman bahwa sistem

informasi akuntansi menunjukkan adanya integrasi dari berbagai komponen

sistem informasi akuntansi yaitu hardware, software, brainware, data base,

jaringan telekomunikasi, kemudahan akses, dan kualitas sistem. Dengan kata lain,

sistem informasi akuntansi merupakan integrasi dari sub-sub sistem yang saling

berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah

data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi

keuangan yang berguna.

Namun efektivitas sistem informasi akuntansi juga harus didukung dengan

sumberdaya manusia yang kompeten sehingga hal itu juga akan menunjang

4
kinerja karyawannya supaya lebih berkualitas dalam mengoprasikan sistem

informasi akuntansi karena sistem tersebut akan selalu berkembang setiap saat.

Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting

bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun

perusahaan. Sumber daya manusia juga merupakan kunci yang menentukan

perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, sumber daya manusia berupa

manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan

perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan terutama di

bidang kompetensi sumber daya manusia seperti knowledge, skill dan ability serta

attitude baik sesama karyawan, atasan, atau partner bisnis organisasi tempat

individu itu bekerja. Pengembangan sumber daya manusia harus dilakukan tidak

hanya kepada petinggi perusahaan sebagai pengambil keputusan tertinggi, tetapi

juga para pekerjanya. Semangat dan peningkatan produktivitas yang didukung

pengembangan teknologi menjadi penting dalam fokus penguatan Kompetensi

sumber daya manusia sehingga berdampak baik kepada kinerja karyawan.

Oleh karena itu, penelitian ini berusaha untuk mengukur pengaruh

efektivitas sistem informasi akuntansi, kompetensi sumber daya manusia, dan

penggunaan teknologi informasi yang diterapkan oleh perusahaan dagang

otomotif di Provinsi Bengkulu, karena pentingnya pengaruh efektivitas sistem

informasi akuntansi, kompetensi sumber daya manusia, dan penggunaan teknologi

informasi dalam menunjang kinerja karyawan.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti ingin melaksanakan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi,

5
Kompetensi Sumber Daya Manusia, Dan Penggunaan Teknologi Informasi

Terhadap Kinerja Karyawan”

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh efektivitas sistem informasi akuntansi terhadap kinerja

karyawan di perusahaan otomotif di Kota Bengkulu?

2. Apakah ada pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap kinerja

karyawan di perusahaan otomotif di Kota Bengkulu?

3. Apakah ada pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap kinerja

karyawan di perusahaan otomotif di Kota Bengkulu?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan sebagai berikut :

1. Adanya pengaruh efektivitas sistem informasi akuntansi terhadap kinerja

karyawan di perusahaan otomotif di Kota Bengkulu.

2. Adanya pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap kinerja

karyawan di perusahaan otomotif di Kota Bengkulu.

3. Adanya pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap kinerja karyawan

di perusahaan otomotif di Kota Bengkulu.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Penulis dalam hal ini membatasi masalah di perusahaan otomotif di kota

Bengkulu yang berhubungan antara pengaruh efektivitas sistem informasi

akuntansi, kompetensi sumber daya manusia, dan penggunaan teknologi informasi

6
terhadap kinerja karyawan dibagian keuangan dan accounting. Sehingga masalah

yang diteliti hanya sekitar pembahasan pengaruh efektivitas sistem informasi

akuntansi, kompetensi sumber daya manusia, dan penggunaan teknologi informasi

terhadap kinerja karyawan dibagian keuangan dan accounting di perusahaan

otomotif di kota Bengkulu.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Task-Technology Fit Theory

Task Technology Fit (TTF) dikembangkan oleh Goodhue dan Thompson

(1995) dalam (Jogiyanto, 2007: 530). TTF adalah tingkat dimana teknologi

membantu individu dalam pelaksanan tugas-tugasnnya atau tugas jabatan. Secara

lebih spesifik, TTF merupakan penyesuain antara kebutuhan dan tugas-tugas,

kemampuan individu dan fungsi teknologi.

TTF berkaitan erat dengan ilmu psikologi kognitif dan model mental yang

bertujuan untuk menjelaskan bagaimana kesesuaian teknologi akan memenuhi

kebutuhan dari tugas-tugas yang dimiliki oleh seorang user (Jogiyanto, 2007:

529). Hal ini dapat diartikan sebagai kemampuan individu dalam menyelesaikan

tugas tersebut didukung adanya fungsi dari teknologi. Menurut Goodhue dan

Thomson (1995) dalam Jogiyanto (2007) keberhasilan sistem informasi suatu

perusahaan bergantung pada pelaksanaan sistem tersebut, kemudahan bagi

pemakai, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan.

Goodhue dan Thomson (1995) dalam Jogiyanto (2007) menyatakan bahwa

pemakai akan memberikan nilai evaluasi yang positif tidak hanya karena

karakteristik sistem yang melekat, tetapi lebih pada sejauh mana sistem dapat

memenuhi kebutuhan tugas pemakai. Jogiyanto (2007:523) menyatakan bahwa

model TTF merupakan suatu model komprehensif yang dibangun dari dua aliran

8
penelitian yang saling melengkapi, yaitu sikap pemakai (user sttitude) sebagai

prediktor dari pemakaian (utilization) dan kesesuaian tugas-tugas teknologi (task

technology fit) sebagai prediktor dari kinerja.

2.1.2 Kompetensi Sumber Daya Manusia

Menurut Mangkunegara (2001:69), kompetensi sumber daya manusia adalah

kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, kemampuan

dan karakteristik kepribadian yang mempengaruhi secara langsung terhadap

kinerjanya.

Kompetensi sumber daya manusia menurut hasil kajian Perrin yaitu :

1. Memiliki kemampuan komputer (Eksekutif Lini)

2. Memiliki pengetahuan yang luas tentang visi

3. Memiliki kemampuan mengantisipasi pengaruh perubahan

4. Memiliki kemampuan memberikan pendidikan tentang sumber daya manusia.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kompetensi sumber daya manusia

adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang berhubungan dengan

pengetahuan, keterampilan dan karakteristik kepribadian yang mempengaruhi

secara langsung terhadap kinerjanya yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Kompetensi sumber daya manusia yang diperlukan untuk menghadapi

tantangan baru dan jenis-jenis organisasi di tempat kerja, dapat diperoleh dengan

pemahaman ciri-ciri yang kita cari dari orang-orang yang bekerja dalam

organisasi-organisasi tersebut. Konsep dasar standar kompetensi ditinjau dari

estimologi, standar kompetensi terbuka atas dua kosa kata yaitu standar dan

kompetensi.

2.1.3 Penggunaan Teknologi Informasi

9
Teknologi informasi telah menjadi suatu komponen yang tidak terpisahkan

dari mekanisme perusahaan. Menurut Jogiyanto (2007:19) penggunaan teknologi

informasi merupakan penggunaan keluaran suatu teknologi informasi oleh

penerima, dimana konsep penggunaan dapat dilihat dari beberapa perspektif, yaitu

penggunaan nyata (actual use), penggunaan persepsi (perceived use) atau

penggunaan yang dilaporkan (reported use). Penggunaan teknologi informasi ini

dimaksudkan agar perusahaan siap terjun dalam lingkungan organisasi yang kian

global, dinamis, dan persaingan yang ketat.

2.1.4 Pengukuran Kinerja Karyawan

Kinerja individu pegawai pada dasarnya diukur sesuai dengan kepentingan

organisasi, sehingga indikator dalam pengukurannya disesuaikan dengan

kepentingan organisasi itu sendiri. Pengukuran kinerja ini melihat dampak sistem

terhadap efektivitas penyelesaian tugas individu.

Mondy, Noe, dan Premeaux (1999) dalam Donni Juni Priansa (2014:271)

menyatakan bahwa pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan menggunakan

dimensi, antara lain:

1. Kuantitas Pekerjaan (Quantity of Work)

2. Kualitas Pekerjaan (Quality of Work)

3. Kemandirian (Dependability)

4. Inisiatif (Initiative)

5. Adaptabilitas (Adaptability)

6. Kerjasama (Cooperation).

10
2.2 Kerangka Pemikiran

Berikut ini disajikan kerangka pemikiran penelitian secara ilustratif

mengenai pengaruh efektivitas sistem informasi akuntansi, kompetensi sumber

daya manusia, dan penggunaan teknologi informasi tehadap kinerja karyawan.

Efektivitas Sistem
Informasi Akuntansi (X1) H1

Kompetensi Sumber Daya H2


Manusia (X2) Kinerja Karyawan (Y)

H3
Penggunaan Teknologi
Informasi (X3)
Gambar 2.13.1

Kerangka Pemikiran Teoritis

2.3 Pengembangan Hipotesis

1. Efektivitas Sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja

karyawan.

Perusahaan membutuhkan informasi yang akurat, cepat dan tepat dalam

menjalankan segala kegiatan didalamnya, baik dalam pengambilan keputusan

oleh pihak manajemen maupun kegiatan yang bersifat operasional. Yang

menjadi sumber dari informasi adalah data, didalam menguraikan informasi

harus dikaitkan dengan pengertian data. Dengan adanya sistem informasi

akuntansi yang terkomputerisasi, pekerjaan yang dilakukan oleh suatu

perusahaan atau unit usaha dapat terlaksana dengan lebih efektiv, cepat, tepat,

dan akurat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Ni Made Marlita Puji Astuti dan

Ida Bagus Dharmadiksa (2014) dengan judul “Pengaruh efektivitaas

penerapan sistem informasi akuntansi, pemanfaatan dan kesesuaian tugas

11
pada kinerja karyawan” Hasil penelitian ini menujukan bahwa : Penerapan

sistem SIA dan kesesuaan tugas memberikan pengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan. Selanjutnya penelitian Novia Vebiola Panggeso

(2014), menunjukan Efektivitas penggunaan teknologi SIA dan kepercayaan

teknologi SIA terhadap kinerja individual berpengaruh baik secara individu

maupun bersamasama.

H1: Ada pengaruh efektivitas sistem informasi akuntansi terhadap kinerja

karyawan di perusahaan otomotif di kota Bengkulu.

2. Kompetensi sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan

Kompetensi merupakan karakteristik mendasar individu secara kasual

berhubungan dengan efektivitas atau kinerja yang sangat baik. Kompetensi

keterampilan merupakan kemampuan memahami bagaimana mewujudkan

kebijakan, keputusan yang dibuat oleh pimpinan organisasi menjadi

kenyataan atau dengan kata lain kompetensi keterampilan merupakan

kemampuan mengimplementasikan kebijakan dengan menggunakan

sumberdaya yang ada.

Emmyah (2009) Hasil penelitian menunjukkan bahwa: secara

simultan (bersama-sama) kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja pegawai pada Politeknik Negeri Ujung Pandang. Peneliti terdahulu

dilakukan oleh Halil Zaim, Mehmet Fatih Yaşar, dan Omer Faruk Unal

(2013) dengan judul “Analyzing The Effects Of Individual Competencies On

Performance: A Field Study In Services Industries In Turkey” Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa: kompetensi berpengaruh signifikan

terhadap kompetensi kinerja. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh

12
Ronald (2014), menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan

dari kompetensi terhadap kinerja karyawan PT. Allianz Life Indonesia

Wilayah Jawa Barat.

H2: Ada pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap kinerja

karyawan di perusahaan otomotif di kota Bengkulu.

3. Penggunaan Teknologi Informasi terhadap kinerja karyawan

Teknologi informasi telah menjadi suatu komponen yang tidak

terpisahkan dari mekanisme perusahaan. Menurut Jogiyanto (2007:19)

penggunaan teknologi informasi merupakan penggunaan keluaran suatu

teknologi informasi oleh penerima, dimana konsep penggunaan dapat dilihat

dari beberapa perspektif, yaitu penggunaan nyata (actual use), penggunaan

persepsi (perceived use) atau penggunaan yang dilaporkan (reported use).

Penggunaan teknologi informasi ini dimaksudkan agar perusahaan siap terjun

dalam lingkungan organisasi yang kian global, dinamis, dan persaingan yang

ketat.

Muzakki, Susilo, dan Yuniarto (2016) meneliti dengan judul

“Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Karyawan”

dan hasil penelitian menunjukan Penggunaan Teknologi Informasi

mempunyai pengaruh yang signifikan Terhadap Kinerja Karyawan

H3: Ada pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap kinerja

karyawan di perusahaan otomotif di kota bengkulu.

13
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini bermaksud untuk menguji hipotesis dengan harapan

membenarkan dugaan yang telah dirumuskan dan dapat mendukung teori.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiono

(2013), kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data yang diangkakan

kemudian dianalisis dan diolah ke dalam bentuk analisis statistik. Data diperoleh

melalui wawancara dan menggunakan kuesioner yang menyingkapi beberapa pola

yang terkait dan dikembangkan dengan hipotesis dirumuskan untuk pengujian

(Sekaran, 2006). Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh efektivitas sistem

informasi akuntansi, kompetensi sumber daya manusia, dan penggunaan teknologi

informasi terhadap kinerja karyawan pada perusahaan otomotif di kota Bengkulu.

3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.2.1 Variabel Independen

Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel yang lain (Indriantoro dan Supomo 2014). Variabel

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Efektivitas sistem informasi akuntansi

Efektivitas sistem informasi akuntansi pada penelitian ini didefinisikan

sebagai sejauh mana perusahaan bisa mengolah suatu data serta melaporkan

informasi yang bermanfaat berkaitan dengan transaksi keuangan dengan tepat dan

waktu yang cepat. Instrumen pengukuran efektifitas sistem informasi akuntansi

dalam penelitian ini dikemukakan oleh William H. DeLone dan Ephraim R.

14
McLean, yang dikenal dengan D&M Is Success Model (DeLone dan McLean,

1992) dalam Noor Azizi Isamil (2009). Terdapat 6 pertanyaa seputar efektivitas

sistem informasi akuntansi, indikator yang digunakan dalam variable penelitian

ini ada 6 yaitu kesesuaian sistem, waktu respon, keterkinian data, kelengkapan

informasi, keamanan informasi, dan frekuensi mengakses sistem.

Pertanyaan ini menggunakan lima skala likert dimana 1 : sangat tidak

setuju, 2 : tidak setuju, 3 : netral, 4 : setuju dan 5 : sangat setuju. Berdasarkan

jawaban responden, skor jawaban 1 dan 2 menunjukkan bahwa sistem perusahaan

tidak membantu dalam memberikan informasi yang bermanfaat dengan tepat dan

waktu yang cepat. Jika responden menjawab dengan skor 4 menunjukkan bahwa

sistem perusahaan cukup membantu dalam memberikan informasi yang

bermanfaat dengan tepat dan waktu yang cepat. Jika responden menjawab dengan

skor 5 menunjukkan bahwa sistem perusahaan sangat membantu dalam

memberikan informasi yang bermanfaat dengan tepat dan waktu yang cepat.

2. Kompetensi Sumber Daya Manusia

Kompetensi pada penelitian ini didefinisikan karakteristik utama yang

harus dimiliki oleh seseorang agar dapat melaksanakan pekerjaannya. kompetensi-

kompetensi inilah yang membedakan seseorang pelaku unggul dari perilaku yang

berprestasi rata-rata. Instrumen pengukuran kompetensi sumber daya manusia

dalam penelitian ini pernah di teliti Hutapea dan Nurianna (2008). Terdapat 4

pertanyaan seputar Kompetensi sumber daya manusia, indikator yang digunakan

dalam variabel penelitian ini ada 3 yaitu Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap.

Pertanyaan ini menggunakan lima skala likert dimana 1 : sangat tidak setuju, 2 :

tidak setuju, 3 : netral, 4 : setuju dan 5 : sangat setuju. Berdasarkan jawaban

responden, skor jawaban 1 dan 2 menunjukkan bahwa Kompetensi sumber daya

15
manusia yang digunakan sangat tidak membantu, skor 3 menunjukkan bahwa

Kompetensi sumber daya manusia yang digunakan cukup membantu dan skor 4

dan 5 menunjukkan bahwa Kompetensi sumber daya manusia sangat membantu.

3. Penggunaan Teknologi Informasi

Penggunaan teknologi informasi pada penelitian ini didefinisikan sebagai

sejauh mana penggunaan teknologi yang terkomputerisasi membawa pengaruh

untuk membantu karyawan mempermudah menyelesaikan tugas tugasnya.

Terdapat 12 pertanyaan seputar penggunaan teknologi informasi, indikator

yang digunakan dalam variabel penelitian ini ada 12 yaitu mudah dipelajari,

terkendali, jelas dan dapat dimengerti, fleksibel, menjadi terampil, mudah untuk

digunakan, mempercepat pekerjaan, meningkatkan kinerja, meningkatkan

produktivitas, efektivitas, mempermudah pekerjaan, dan bermanfaat. Pertanyaan

ini menggunakan lima skala likert dimana 1 : sangat tidak setuju, 2 : tidak setuju,

3 : netral, 4 : setuju dan 5 : sangat setuju. Berdasarkan jawaban responden, skor

jawaban 1 dan 2 menunjukkan bahwa penggunaan teknologi informasi sangat

tidak membantu karyawan mempermudah menyelesaikan tugas tugasnya, skor 3

menunjukkan bahwa penggunaan teknologi informasi cukup membantu dan skor

4 dan 5 menunjukkan bahwa penggunaan teknologi informasi sangat membantu.

3.2.2 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi

oleh variabel independen (Indriantoro dan Supomo 2014). Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan

1. Kinerja karyawan

16
Kinerja karyawan adalah pencapaian kerja seseorang untuk membantu

bisnis organisasi dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab mereka

sehingga tercapainya tujuan perusahaan atau bisnis organisasi.

Instrumen pengukuran kinerja individu dalam penelitian ini dikemukakan

oleh Davis (1989).

Terdapat 4 pertanyaan seputar Kinerja Individu, indikator yang digunakan

dalam variabel penelitian ini ada 4 yaitu kualitas, pelayanan yang tepat waktu,

tingkat keterampilan karyawan, dan efektivitas sistem pelaporan. Pertanyaan ini

menggunakan lima skala likert dimana 1 : sangat tidak setuju, 2 : tidak setuju, 3 :

netral, 4 : setuju dan 5 : sangat setuju. Berdasarkan jawaban responden, skor

jawaban 1 dan 2 sangat tidak membantu, skor 3 menunjukkan cukup membantu

dan skor 4 dan 5 menunjukkan bahwa sangat membantu.

17

Anda mungkin juga menyukai