Laporan TA 1
Laporan TA 1
Disusun oleh
Wiwin Fauziah
5160411350
Kendala peminjaman dana ini seringkali terjadi pada saat salah satu tim
leader penanggungjawab anggota tertentu sedang tidak ada di kantor dan anggota
mengajukan peminjaman dana. Tidak ada tim leader ataupun karyawan lain yang
dapat menyetujui permohonan secara langsung selain leader penanggung jawab
anggota tersebut.
1
2
a. Sistem dibangun menggunakan java netbeans 8.2 dan basis data mysql.
b. Kriteria acuan berupa besaran gaji, tanggungan ekonomi, cicilan dengan
pihak lain, dan jumlah kas-bon perbulan.
c. Data menggunakan data yang berasal dari koperasi kandri persada.
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan yang digunakan dalam
laporan.
BAB II KAJIAN HASIL PENELITIAN DAN LANDASAN TEORI
Menjelaskan mengenai kajian hasil penelitian dan landasan teori yang digunakan
dalam penyusunan laporan proyek tugas akhir
BAB III METODE PENELITIAN
Menyajikan secara lengkap setiap langkah eksperimen yang dilakukan dalam
penelitian. Selain itu juga menjelaskan mengenai bahan dan data yang digunakan
untuk membangun sistem dan laporan dalam proyek tugas akhir.
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Menjelaskan mengenai analisis kebutuhan sistem, dan perancangan desain sistem
yang akan dibangun sesuai dengan judul laporanproyek tugas akhir.
BAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL
Menjelaskan mengenai implementasi dan hasil dari sistem yang dibangun untuk
kemudian dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan hasil penelitian.
BAB VI PENUTUP
Menjelaskan tentang kesimpulan hasil analisis pada bagian sebelumnya beserta saran
yang dapat membangun kualitas lebih baik untuk masa yang akan datang bagi
pengembangan sistem selanjutnya.
BAB II
KAJIAN HASIL PENELITIAN DAN LANDASAN TEORI
4
berada dikawasan Kota Tangerang. KOPWALI memberikan kesempatan anggotanya
untuk
5
6
melakukan pengajuan dana pinjaman, yang di setiap bulan nya ada lebih dari satu
anggota melakukan pengajuan pinjaman dana. Namun untuk memutuskan anggota
koperasi mana yang layak diprioritaskan menerima dana pinjaman masih menjadi
kendala besar bagi koperasi ini. Maka perlu dirancang sebuah sistem informasi
rekomendasi penerima dana pinjaman prioritas yang lebih efisien dan efektif.
Metode AHP dan metode SAW dikombinasikan untuk menentukan prioritas
penerima dana pinjaman terbaik. AHP digunakan untuk mengidentifikasi bobot dari
setiap kriteria yang diambil dari matriks perbandingan berpasangan, sedangkan
SAW menentukan setiap alternatif atau anggota yang mengajukan dana pinjaman
paling tinggi prioritasnya untuk diberikan terlebih dahulu. Hasil pengujian tingkat
akurasi yang didapat terhadap hasil rekomendasi pemilihan penerima dana
menggunakan perhitungan Spearman Rank Correlation Coefficient menghasilkan
nilai 0,25714286.
keputusan tersebut dan memberikan laporan agar direktur dapat memahami mengapa
software ini memilih keputusan tersebut.
Menurut Purnia, D. S., (2018) Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) sebagai
lembaga keuangan alternatif sebagai lembaga pendanaan di luar sistem perbankan
konvensional dengan sistem bunga, di jelaskan pula bahwa yang dimaksud dengan
lembaga keuangan alternatif adalah suatu lembaga pendanaan yang mengakar di
tengah-tengah masyarakat, di mana proses penyaluran dananya dilakukan secara
sederhana, murah dan cepat dengan prinsip keberpihakan kepada masyarakat kecil
dan berazaskan keadila. BMT termasuk dalam kategori produser, konsumen,
distributor dan sirkulator. Empat kegiatan ini adalah suatu kegiatan rill yang
dilakukan dalam kegiatan ekonomi. Dalam Proses Penilaian Nasabah Peminjam
Dana pada BMT ini masih dilakukan secara manual dan belum terkomputerisasi
sehingga Manajer selaku pengambil keputusan mengalami suatu kesulitan dalam
menganalisis nasabah calon penerima pinjaman dana yang sesuai dengan kriteria
yang ada di BMT. Proses penerimaan nasabah peminjam dana menjadi terhambat
karena penilaian nasabah tidak sesuai dengan banyaknya nasabah yang mengajukan
peminjaman dengan nasabah yang telah dianalisis dan diterima untuk mendapatkan
Pinjaman Dana. Sehingga berdasarkan permasalahan diatas dalam penelitian ini
penulis Merancang sebuah SPK dengan menggunakan metode AHP yang dapat
membantu Manajer dalam menganalisis nasabah calon Nasabah penerima pinjaman
Dana , karena proses penilaian masih manual atau belum terkomputerisasi dan
membantu Manajer dalam memenuhi target dari Pemerintah untuk menyalurkan
dana.
kesulitan dalam menentukan calon nasabah yang layak menerima dana kredit karena
data yang diperoleh sebagian ada yang bersifat kualitatif. Hal ini yang menjadikan
perlunya sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat membantu dalam
menentukan calon nasabah yang layak menerima dana kredit. Penelitian ini
menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode AHP
merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam pemecahan masalah
bersifat multikriteria dan mampu menyajikan informasi dari bentuk kualitatif
menjadi bentuk kuantitatif. Dalam penentuan seleksi nasabah penerima kredit
terdapat 7 kriteria dasar yang digunakan, yaitu tanggungan biaya di tmpat lain,
penghasilan, usaha, kepemilikan usaha, analisa harga jaminan dari pembiayaan,
analisa simpanan dari pembiayaan, dan status anggota. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa sistem yang dibangun berhasil menerapkan metode AHP dalam
proses perhitungan bobot akhir dari data calon nasabah. Berdasarkan hasil pengujian
fungsional sistem, semua responden setuju bahwa sistem yang dibuat berfungsi
sebagaimana mestinya. Berdasarkan hasil pengujian usabilitas sistem menunjukkan
bahwa hasil prosentase rata-rata total skor fungsi yakni 77,33% yang berada di rating
scale antara 75% - 100% (Sangat Layak).
perusahaan dan
debitur.
4. Implementasi Dini Silvi Analytical Pengambilan
Metode Ahp Pada Purnia Hierarchy keputusan manajer
Keputusan Process lebih baik, karena
Penentuan didukung oleh
Kelayakan informasi dari hasil
Pinjaman Dana perhitungan dalam
Bmt bentuk laporan dan
grafik, sehingga dapat
menganalisis calon
nasabah penerima
pembiayaan
murabahah sesuai
dengan kriteria BMT
Tabel 2. 1 Lanjutan kajian hasil penelitian
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang
dimaksudkan untuk mencapai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau
lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan (Mustakini, J. H., 2006).
Menurut (Aminah, S. O., 2015), sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.
d. Database
Berdasarkan penuturan (Hermawan, A. M., 2015), database atau basis data
merupakan suatu kumpulan data yang saling berhubungan dan berkaitan
dengan subjek tertentu pada tujuan tertentu pula, hubungan antardata ini dapat
dilihat oleh adanya field ataupun kolom. Sedangkan menurut (Prahasta, E.,
2002), database didefinisikan sebagai kumpulan data yang terintegrasi dan
14
diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan
dicari secara cepat.
e. Diagram Konteks
(Laila, N. dan Wahyuni, 2011)menjelaskan bahwa diagram konteks adalah
diagram tingkat atas, yaitu diagram secara global dari sebuah sistem informasi
yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar dari dalam dan
luar entitas eksternal. Menurut (Pohan dan Bahri, 1997) conteks diagram
adalah kasus khusus DFD (bagian dari DFD yang berfungsi menetapkan model
lingkaran), yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili
keseluruhan sistem.
f. Diagram Jenjang
4. Data store
17
18
b. Wawancara
Melakukan wawancara dengan mengajukan berbagai pertanyaan untuk
mendapatkan data yang mendukung proyek tugas akhir ini. Wawancara
dilakukan melalui sambungan telepon dengan pimpinan koperasi kandri
persada bapak Ibnu Mufid.
c. Observasi
Dalam tahap observasi, dilakukan pengamatan dan analisis alur kerja
serta kebijakan dan aturan bisnis yang berlaku di koperasi kandri persada
tempat studi kasus proyek tugas akhir.
d. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk mengumpulkan dan menghimpun
data yang diperlukan untuk proses pembangunan sistem. Prosedur
pengumpulan data berupa observasi dan wawancara telah dilakukan di
koperasi Kandri Persada. Dari proses ini didapatkan kesimpulan berupa:
a. Pemberian pinjaman didasarkan pada keputusan tim leader masing-
masing anggota koperasi.
b. Tim leader lain tidak dapat memberikan keputusan final pada
pengajuan pinjaman dana anggota yang tidak tercatat sebagai anggota
timnya.
c. Karyawan koperasi yang tidak menjadi tim leader seringkali kesulitan
melayani pengajuan pinjaman dana anggota koperasi apabila tim
leader tidak sedang berada di tempat kerja.
19
Gambar 3. 2 Flashdisk