Anda di halaman 1dari 36

Oleh: Destiya Dwi P., S.Kep., Ners, M.Kep.

Pengertian
• Disritmia/ Aritmia --> Gangguan denyut jantung yang meliputi irama,
frekuensi dan konduksi yang dapat ditimbulkan oleh karena
pembentukan atau pengeluaran impuls maupun sistem hantaran atau
konduksi atau keduanya.
Jenis Disritmia
• Disritmia dari SA Node (Nodus Sinus)
• Disritmia dari Atrial
• Disritmia dari AV node
• Disritmia dari ventrikel
• gangguan sistem konduksi
Disritmia dari SA Node (Nodus Sinus)
• Sinus Bradikardi
gelombang P : Normal
interval PR : Normal (0,12-0,20 detik)
P:QRS : 1:1 (setiap gelombang P
diikuti QRS)
gelombang QRS : Normal (0,06-0,10 detik)
Irama : teratur
HR : <60 kali/menit
kondisi : terjadi pada atlet dan pada
saat tidur
• Sinus Takikardi

gelombang P : Normal
Interval PR : Normal (0,12-0,20 detik)
P:QRS : 1:1
gel. QRS : Normal
Irama : teratur
HR : > 100 kali/menit
Kondisi : saat olahraga, cemas,
hipoksemia, hipovolemia.
• Sinus Aritmia
gelombang P : Normal
Interval PR : Normal
P:QRS : 1:1
Gel. QRS : Normal
Irama : Tidak teratur
HR : 60-100 x/menit
Kondisi : dapat terjadi pada orang normal yag
diakibatkan saat proses inspirasi dan ekspirasi. Pada fase
inspirasi dapat terjadi pemendekan interval dari R-R dan
sebaliknya pada fase ekspirasi dapat menyebabkan
pemanjangan R-R yang menyebabkan irama cenderung
tidak teratur.
• Sinus Arrest

gelombang P : normal
Interval PR : Normal
P:QRS : 1:1
gelombang QRS : Normal
Irama : tidak teratur
HR : Normal kemudian melambat,
ditentukan oleh durasi dan frekuensi dari sinus
arrest.
Kondisi : terjadi pemanjangan lebih dari
2 kali dari panjang P-P atau R-R interval normal.
Pasien dapat mengalami pusing, hipotensi, dan bisa
sampai penurunan kesadaran.
Perbandingan Irama yang berasal dari SA
Gambaran NSR SB ST SA SA arrest
pembeda
Irama reguler reguler reguler ireguler ireguler
Laju 60-100 <60 >100 60-100 6-100
gel. P <0,12 detik <0,12 detik <0,12 detik <0,12 detik <0,12 detik
PR interval 0,12-0,20 0,12-0,20 0,12-0,20 0,12-0,20 0,12-0,20
detik detik detik detik detik

QRS <0,12 detik <0,12 detik <0,12 detik <0,12 detik <0,12 detik
Disritmia dari Atrial
• memiliki morfologi gelombang P
• memiliki kompleks QRS yang sempit (0,06-10 detik).
• Wandering Atrial Pacemaker
(WAP)

gel. P : memiliki lebih dari 2 morfologi


gelombang P
interval PR : tidak sama di setiap beat
P:QRS : 1:1
gel. QRS : Normal
Irama : tidak teratur
HR : 60-100 x/menit
kondisi : ditemukan minimal 3 bentuk
morfologi gelombang P yang berbeda
• Multifokal Atrial Tachycardia
(MAT)
gel. P : memiliki lebih dari 3 morfologi
gelombang P yang berbeda
Interval PR : tidak sama di setiap beat
P:QRS : 1:1
Gel. QRS : Normal
Irama : tidak teratur
HR : 100-200 kali/menit
Kondisi : PR interval panjangnya bervariasi
dari denyut ke denyut, karenaa adanya perbedaan
waktu yang diperlukan impuls untuk berjalan dari
tempat sumber listrik ke AV node.
HR WAP : batas normal
HR MAT : >100 x/menit
• Supra Ventricular Tachycardia
(SVT)
gel. p : tidak nampak gel. P ,
terkubur pada gel. T
Interval PR : tidak dapat dihitung
P : QRS : gel. P tidak nampak
gel. QRS : normal
Irama : teratur
HR : 150-250 x/menit
kondisi : palpitasi, sinkop,
tindakan : pijat karotis selama 10-15
detik
• Atrial Fibrilation (AF)

gel. P : tidak nampak jelas gel. P


Interval PR : tidak dapat diidentifikasi
P:QRS : tidak semua gel. P diikuti
QRS
gel. QRS : Normal
Irama : tidak teratur
HR : bervariasi
kondisi : gel. P begitu banyak dan
tidak dapat diidentifikasi bentuknya (kecil-kecil
dan halus). R-R berantakan, irama irregular.
• Atrial Flutter

gel. P : tidak nampak jelas


gel. P
Interval PR : tidak dapat
diidentifikasi
P:QRS : tidak semua gel. P
diikuti QRS
gel. QRS : normal
irama : teratur
HR : bervariasi
ciri khas : gel. P mirip gergaji
• Premature Atrial Contraction
(PAC)

gel. P : pada PAC memiliki gel. P


yang berbeda
interval PR : normal
P:QRS : 1:1
gel. QRS : Normal
Irama : tidak teratur
HR : tergantung dari irama
dasar
Disritmia dari AV node gel. P
terbalik
: tidak ada gel. P/ p

Interval P-R : tidak ada atau


memendek (<0,12 detik)
• Junctional Rhytm P:QRS : hanya nampak QRS
kompleks
Irama : teratur
HR : 40-60 kali/menitb
ciri-ciri : irama dari AV node
disebut Junctional.
tidak nampak gel. P karena atrium dan
ventrikel terdepolarisasi bersama-sama.
jika atrium terdepolarisasi terlebih dahulu,
maka gel. P akan muncul terbalik.
jika ventrikel terdepolarisasi terlebih
dahulu, maka QRS kompleks akan muncul
terlebih dahulu.
jika HR < 40 x/menit
• Accelerated Junctional Rhythm

gel. P : tidak ada gel. P/ P terbalik


Interval PR : tidak ada atau memendek
P:QRS : hanya nampak kompleks
QRS
Irama : teratur
HR : 60-100 x/menit
ciri-ciri : gel. P tidak ada/terbalik, WRS
menyempit.
penyebab: iritabliltas dan penguatan jaringan
junctional yang dipicu dari penggunaan
digoksin, hipoksemia, atau gangguan
elektrolit.
• Irama Junctional Tachycardia

gel. P : tidak ada gel. P/ P di


belakang QRS
interval PR : tidak ada atau memendek
P:QRS : hanya nampak kompleks
QRS
gel. QRS : Normal
Irama : teratur
HR : >100 kali/menit
penyebab : iritabilitas
jaringan junstional yang dapat meningkatkan
otomatisasi sehingga fungsi pacemaker AV node
melebihi SA node.
terjadi pada pasien yang mendapatkan
pengobatan digoxin, hipoksemia, hipokalemia
dengan kadar <3,5 mEq/L.
Disritmia dari ventrikel
• Idioventricular Rhythm
gel. P : tidak ada gel. P
Interval P-R : tidak ada karena tidak
muncul gel. P
P:QRS : hanya nampak komplek
QRS
gel. QRS : lebar > 0,12 detik
Irama : teratur
HR : 20-40 kali/menit
Ventricular Tachycardia (VT)

gel. P : tidak ada gelombang P


Interval PR : tidak ada karena tidak
muncul gel. P
P:QRS : hanya nampak kompleks
QRS
gel. QRS : lebar > 0,12 detik
Irama : teratur/ tidak teratur
HR : 100-250 x/menit
• Ventricular Fibrillation (VF)

gel. P : tidak ada gel. P


interval PR : tidak ada karena tidak
muncul gel. P
P:QRS : hanya nampak komplek
QRS yang berebeda
Gel. QRS : lebar, >0,12 detik
Irama : tidak teratur
HR : cepat dan denyut karotis
tidak teraba
Ventrikular Ekstrasistol (VES)/ PVC
• Kompleks QRS lebar dan aneh
• Sering tidak memiliki gelombang
P
• Penyebab: ansietas, penggunaan
obat perangsang simpatis,
iskemia, miokardial, dan
gangguan elektrolit.
PVC/VES Unifocal
• Terdapat kompleks QRS yang
lebar dan muncul secara
prematur
• Disebut unifocal karena bentuk
PVC memiliki bentuk yang sama
PVC multifokal
• Terdapat kompleks QRS yang
lebar dan muncul secara
prematur
• Berasal lebih dari 1 fokus
ditandai dengan bentuk PVC
yang tidak sama
PVC Bigemini
• Terdapat kompleks QRS yang
lebar dan muncul bergantian
(selang seling) dengan denyut
sinus normal dalam pola yang
teratur (rasio 1:1)
PVC trigemini
• Kompleks QRS lebar dan muncul
bergantian dengan denyut sinus
normal
• Rasio 2:1 (2 denyut sinus
normal-1 PVC)
PVC Couplet
• Terdapat dua kompleks QRS
lebar dan muncul secara
prematur, bersamaan, dan
beruntun.
Gangguan sistem konduksi (Blok)
• Sino Atrial Block (SA Block) • gel. P : normal
• interval P-R : normal
• P:QRS : 1:1
• gel. QRS : Normal
• Irama : tidak teratur
• HR : normal
kemudian melambat
• ciri-ciri : jarak antara R-R
, P-P maupun S-S interval yang
mengalami blok menjadi 2 kali dari
panjang irama dasarnya atau
kelipatan.
AV Block derajat 1

gel. P : normal
Interval P-R : memanjang , >0,20 detik
P:QRS : 1:1
gel. QRS : Normal
Irama : teratur
HR : tergantung dari irama
dasarnya
ciri-ciri : fokus pada PR interval,
memanjang secara konstan
• AV block derajat 2 tipe Mobitz 1
gel. P : normal
Interval P-R : memanjang secara
progresif (semakin lama PR interval
semakin memanjang)
P:QRS : terdapat gel. P yang
tidak diikuti oleh QRS
gel. QRS : Normal
Irama : Tidak teratur
HR : tergantung dari irama
dasarnya
ciri-ciri : interval P-R yang
mengalami perpanjangan secara progresif
sampai gel. P yang tidak diteruskan oleh
QRS komplek.
selanjutnya muncul PR interval akan
kembali memendek dan kemudian
mengalami perpanjangan secara progresif
kembali.
• AV Blok derajat 2 tipe Mobitz 2

gel. P : normal
Interval P-R : bisa normal atau
memanjang
P:QRS : terdapat gel. P yang tidak
diikuti oleh QRS
gel. QRS : Normal
Irama : tidak teratur
HR : tergantung dari irama
dasarnya
ciri-ciri : nilai PR interval konstan
dari beat ke beat dan kemudian selanjutnya
terdapat gelombang P yang tidak diikuti oleh
komplek QRS (adanya QRS komplek yang
menghilang).
• AV Blok derajat 3

gel. P : normal
interval P-R : Berubah-ubah
P:QRS : tidak ada hubungan antara gel.
P dan QRS
gel. QRS : lebar > 0,12 detik
Irama : teratur
HR : <60 x/menit
ciri-ciri : impuls dari supraventrikel gagal
diteruskan ke ventrikel akibat adanya blok di AV -->
aktivitas ventrikel tidak lagi distimulasi oleh pacu
jantung normal (SA node) --> tidak ada hubungan
komunikasi yang baik antara aktivitas listrik di
atrium dan ventrikel (atrium dan ventrikel kontraksi
sendiri-sendiri).
• Right Bundle Branch Block
(RBBB)
- fokus lead V1-V6
- sistem konduksi yang melewati cabang berkas
kanan melewati blok --> ventrikel kanan
mengalami perlambatan depolarisasi (dan tidak
dimulai sampai ventrikel kiri hampir
terdepolarisasi sepenuhnya) --> terekam gel. R
dan S.
ventrikel kanan terdepolarisasi --> munciul gel.
R yang kedua --> pola RSR' pada V1 dan V2.
- QRS menyerupai telinga kelinci (M-shaped)
disertai dengan ST depresi dan T inverted.
• Left Bundle Branch Blok
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai