ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan tentang kelarutan timbal balik yang bertujuan untuk
mempelajari kelarutan timbal balik antara dua cairan dan menggambarkan
hubungan kelarutan tersebut dengan suhu diagram fasa. Proses mempelajari
kelarutan timbal balik antara dua cairan yaitu fenol dengan akuades, metanol
dan Nacl yang dihubungkan kelarutannya dengan suhu dalam suatu diagram
fasa. Hal ini dilakukan dengan mencampurkan kedua larutan tersebut dimana
masing-masing akan bercampur sebagian bila temperaturnya dibawah
temperatur kritis. Bila mencapai temperatur kritis yang merupakan kenaikan
temperatur tertentu dimana akan diperoleh komposisi larutan yang berada dalam
kesetimbangan, maka larutan tersebut bercampur homogen. Namun, bila sudah
lewat dari temperatur kritisnya, larutan akan bercampur sebagian kembali untuk
suatu diagram fasa yang berhubungan dengan kelarutan terhadap suhu akan
dapat dibentuk. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan bahwa
fraksi mol fenol secara berurutan adalah 0.1526; 0.1259; 0.1071; 0.0826; 0.0672
dan 0.0567 serta suhu rata-rata yang teramati adalah 43˚C; 44˚C; 45.75˚C;
43.25˚C; 43.5˚C dan 44˚C. Selain itu didapatkan temperature kritisnya adalah
45.75˚C dan persamaan yang diperoleh dari grafik yaitu y = -1.691x +
44.08 sehingga nilai R²= 0.004.
Kata kunci : Kelarutan timbal balik, Temperatur kritis, Fraksi mol.
I. Data Pengamatan
1.1. Data Pengukuran Fenol dan Air
Campuran Suhu Campuran
No Suhu Rata-Rata
Fenol Air Keruh-Bening Bening-Keruh
1 2 gr 2 ml 45˚C 41˚C 43.5˚C
2 2 gr 2.5 ml 48˚C 40˚C 44˚C
3 2 gr 3 ml 50.5˚C 41˚C 45.75˚C
4 2 gr 4 ml 45˚C 41.5˚C 43.25˚C
5 2 gr 5 ml 46˚C 41˚C 43.5˚C
6 2 gr 6 ml 47˚C 41˚C 44˚C
senyawa yang bersifat non polar. Fenol disini memiliki sifat polar, sama
halnya dengan akuades (Basri, 2003).
Menurut penelitian Kassim, dkk (2011) mengungkapkan bahwa
pelarut yang memiliki berat molekul yang tinggi dengan tingkat
kepolaran yang rendah memungkinkan zat lainnya yang memiliki berat
molekul yang sama akan mudah terekstraksi. Hal ini berhubungan
dengan prinsip like dissolve like atau polar polar.
Selanjutnya dilakukan pengukuran timbal balik antara fenol dengan
metanol. Perlakukan pada pengukuran ini sama halnya dengan perlakuan
pada pengukuran timbal balik antara fenol dengan akuades. Efek
penambahan metanol kedalam fenol disebut efek salting in karena fenol
mengalami peningkatan kelarutan. Hal ini dibuktikan dengan penurunan
suhu untuk melarutkan (membeningkan) fenol tersebut. Terakhir yaitu
pengukuran timbal balik antara fenol dengan NaCl. Adapun efek dari
penambahan NaCl disebut efek salting out karena fenol mengalami
penurunan kelarutan. Akibatnya untuk melarutkan fenol dibutuhkan
suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan air biasa (akuades). Pada
pengukuran kedua (fenol dengan metanol) dan pengukuran ketiga (fenol
dan NaCl) dilakukan sebagai pembanding kelarutan pada larutan fenol
dengan air (Alberty dan Daniels, 1984).
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, data yang diperoleh
dapat dibuat grafik hubungan antara fraksi mol fenol-akuades dengan
suhu rata rata. Adapun fraksi mol fenol berturut-turut adalah sebesar
0.1526; 0.1259; 0.1071; 0.0826; 0.0672 dan 0.0567. Berdasarkan grafik
maka diperoleh persamaan y = -1.691x + 44.08 sehingga nilai R² =
0.004.
2.2. Perhitungan
2.2.1. Mol Fenol
Dik: Mr fenol = 94.114 g/mol ; M fenol = 2g
Dit: Mol fenol = ?
2 𝑔𝑟
Jawab: Mol fenol = = 0.02 mol
94.114 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
2.2.2. Mol Air
Dik: Mr air = 18 gr/mol ; ρ air = 1 gr/ml
Dit: Mol air = ?
a. V air = 2 ml
M air = ρ air x v air = 1 gr/ml x 2 ml = 2 gr
2 𝑔𝑟
Mol air = = 0.1111 mol
18 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
b. V air = 2,5 ml
M air = ρ air x v air = 1 gr/ml x 2.5 ml = 2.5 gr
2.5 𝑔𝑟
Mol air = = 0.1389 mol
18 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
c. V air = 3 ml
M air = ρ air x v air = 1 gr/ml x 3 ml = 3 gr
3 𝑔𝑟
Mol air = = 0.1667 mol
18 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
d. V air = 4 ml
M air = ρ air x v air = 1 gr/ml x 4 ml = 4 gr
4 𝑔𝑟
Mol air = = 0.2222 mol
18 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
e. V air = 5 ml
M air = ρ air x v air = 1 gr/ml x 5 ml = 5 gr
5 𝑔𝑟
Mol air = = 0.2778 mol
18 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
f. V air = 6 ml
M air = ρ air x v air = 1 gr/ml x 6 ml = 6 gr
6 𝑔𝑟
Mol air = = 0.3333 mol
18 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
2.2.3. Mol Metanol
Dik : Mr metanol = 32.049 g/mol
ρ metanol = 0.79 gr/ml
v metanol = 3 ml
Dit: mol metanol = ?
Jawab: m metanol = ρ metanol x v metanol
= 0.79 g/ml x 3 ml = 2.37 gr
2.37 𝑔𝑟
Mol metanol = 32.049 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙 = 0.0739 mol
Tabel 2.2.1. Hubungan Fraksi Mol Fenol dan Air dengan Suhu Rata-Rata
Fraksi Mol Fenol dan Air Suhu Rata-Rata
0.1526 43˚C
0.1259 44˚C
0.1071 45.75˚C
0.0826 43.25˚C
0.0672 43.5˚C
0.0567 44˚C
III. Penutup
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa kelarutan timbal balik merupakan kelarutan yang homogen akan
berada pada temperatur kritisnya, sedangkan setelah melewati
temperatur kritisnya larutan akan kembali membentuk dua fasa seperti
semula. Berdasarkan percobaan yang dilakukan juga diperoleh data
fraksi mol fenol secara berurutan yaitu 0.1526; 0.1259; 0.1071; 0.0826;
0.0672 dan 0.0567 dan suhu rata-ratanya yaitu Persamaan yang
diperoleh dari grafik adalah y = -1.691x + 44.08 sehingga nilai R² =
0.004 dan suhu rata-ratanya adalah 43˚C; 44˚C; 45.75˚C; 43.25˚C;
43.5˚C dan 44˚C.
3.2. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk percobaan sol liofil berikutnya
adalah mencoba melakukan pergantian terhadap larutan metanol dengan
larutan butanol untuk melihat kelarutan timbal baliknya terhadap larutan
fenol dan melihat perbandingan hasilnya dengan larutan metanol
tersebut. Selain itu, disarankan juga untuk menggunakan campuran
heksana dan nitrobenzene.
Daftar Pustaka
Alberty, R.A dan Daniels, F. 1984. Kimia Fisika. Erlangga. Jakarta.
Basri, S. 2003. Kamus Lengkap Kimia. Erlangga. Jakarta.
Bird, T. 1994. Kimia Fisik untuk Universitas. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Daintith, J. 1994. Kamus Lengkap Kimia : Oxford. Erlangga. Jakarta.
Kassim, M.J., Hussin, M.H., Achmad, A., Dahon, N.H., Suan, T.K. and Hamdan,
H.S. 2011. Determination of Total Phenol, Condensed Tannin and
Flavonoid Contents and Antioxidant Activity of Uncaria Gambir Extracts.
Majalah Farmasi Indonesia. 22(1). Page 50-59. Material Chemistry and
Corrosion Laboratory. School of Chemical Sciences. Universiti Sains
Malaysia.
Kusuma, S. 1983. Pengetahuan Bahan-Bahan Kimia. Erlangga. Jakarta.
Widarta, I.W.R., Nocianitri, K.A dan Sari, L.P.I.P. 2013. Ekstraksi Komponen
Bioaktif Bekatul Beras Lokal dengan Beberapa Jenis Pelarut. Jurnal
Aplikasi Teknologi Pangan. 2(2). Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas
Udayana. Bali.
LAMPIRAN FOTO