a. Molekul
Molekul adalah bahan kimia dasar penyusun kehidupan. Contoh: asam nukleat berupa DNA/RNA.
b. Sel
Sel adalah satuan (unit) kehidupan terkecil dari makhluk hidup. Contoh: sel darah merah dan sel
darah putih.
c. Jaringan
Jaringan adalah kelompok sel yang sejenis, memiliki bentuk dan fungsi yang sama dalam tubuh
makhluk hidup multiseluler. Contoh: pada tumbuhan: jaringan epitel, jaringan otot, jaringan
tulang, dll. pada hewan: jaringan epidermis, jaringan meristem, jaringan pengangkut, dll. d. Organ
Organ adalah kelompok jaringan yang bersatu dan bekerja sama yang menjalankan fungsi
tertentu. Contoh: usus, lambung, paru-paru, jantung, dan lain-lain.
e. Sistem organ
Sistem organ adalah gabungan dari organ-organ yang bekerja sama untuk membentuk suatu
sistem dalam kehidupan. Contoh: sistem pencernaan disusun oleh lambung, usus halus, usus
besar, dan usus 12 jari; sistem koordinasi dan indera disusun oleh otak, sumsum tulang belakang,
serabut saraf, dan panca indera.
f. Individu (Organisme)
Organisme gabungan dari sistem-sistem organ yang bekerja sama membentuk kehidupan. Satu
organisme dapat disebut juga individu. Individu adalah satu makhluk hidup tunggal. Contoh:
seorang manusia, seekor anjing, seekor kucing, sebuah pohon jambu, dll. g. Populasi
Populasi adalah sekumpulan individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu. Contoh:
populasi harimau berjumlah 30 ekor, populasi badak berjumlah 100 ekor, populasi gajah
berjumlah 23 ekor, dll.
h. Komunitas
Komunitas adalah seluruh makhluk hidup yang hidup di suatu daerah tertentu. Contoh:
komunitas sawah, terdiri dari padi, tikus, ular, elang; komunitas kolam terdiri dari teratai, ikan,
katak, dll.
i. Ekosistem
Ekosistem adalah sekumpulan makhluk hidup dengan benda mati dalam satu kesatuan tempat
hidup yang mempunyai hubungan timbal balik. Contoh: ekosistem hutan, benda mati terdiri dari
tanah, bebatuan, hujan, angin, dll., makhluk hidup terdiri dari harimau, lintah, gajah, dll.;
ekosistem laut, benda mati terdiri dari air laut, batu karang, dll., makhluk hidup terdiri dari ikan,
udang, kepiting, plankton, dll.
j. Bioma
Bioma merupakan organisasi kehidupan yang cukup beragam, khususnya jenis makhluk hidup di
dalamnya. Bioma adalah satuan daerah daratan yang luas di bumi bercirikan sejenis tumbuhan
dominan di daerah tersebut. Contohnya bioma gurun, bioma taiga, bioma hutan hujan tropis,
dan bioma tundra.
k. Biosfer
Biosfer (lapisan kehidupan) adalah seluruh planet bumi beserta makhluk hidup yang ada di
dalamnya.
2 Anestesi mempelajari pembiusan atau penghilangan rasa akit yang berhubungan dengan
operasi atau pembedahan.
10. Evolusi mempelajari asal usul makhluk hidup dan berbagai perubahan yang terjadi secara
perlahan-lahan di bumi.
11. Fisiologi mempelajari fungsi alat-alat tubuh makhluk hidup.
12. Genetika mempelajari cara penurunan sifat makhluk hidup kepada keturunannya.
17. Mikrobiologi mempelajari organisme kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata secara
langsung. Morfologi mempelajari bentuk dan struktur makhluk hidup.
20. Paleontologi mempelajari kehidupan hewan dan tumbuhan zaman lampau yang telah
menjadi fosil.
22. Filogeni mempelajari hubungan antara kelompok organiume berdasarkan proses evolusinya.
3. Kinerja Ilmiah
keanekaragaman hayati
a. Keanekaragaman Genetik
Tingkat keanekaragaman hayati yang pertama adalah tingkat gen atau genetik. Keanekaragaman
genetik merupakan jenis keanekaragaman yang paling mutlak dan dapat terjadi karena adanya
keanekaragaman susunan gen pada suatu organisme.
Sifat keanekaragaman genetik ini bisa berlanjut dan bisa diturunkan. Artinya susunan gen itulah
yang menentukan ciri-ciri dan sifat-sifat yang dimiliki individu tertentu. Hubungan
keanekaragaman gen akan berkaitan dengan keistimewaan ekologi dan proses evolusi makhluk
hidup.
Ciri-ciri keanekaragaman genetik antara lain memiliki nama ilmiah yang sama, namun terdapat
sebuah variasi atau perbedaan. Meski begitu, perbedaan morfologinya tidak terlalu mencolok
satu sama lain.
• Padi memiliki jenis varietas gen yang berbeda-beda seperti varietas rojolele, cianjur, IR,
kapuas, dan lain-lain.
• Tanaman mangga memiliki jenis varietas gen yang berbeda-beda seperti varietas gadung,
manalagi, harum manis, dan lain-lain.
• Bunga mawar memiliki jenis variasi yang berbeda-beda, ada yang warna mahkotanya merah,
putih, kuning, dan sebagainya.
2. Keanekaragaman Spesies
Tingkat keanekaragaman hayati berikutnya adalah tingkat spesies atau jenis. Keanekaragaman
spesies merupakan keanekaragaman yang meliputi flora dan fauna. Hal ini juga menunjukkan
adanya jumlah dan variasi dari jenis-jenis makhluk hidup di bumi.
Keanekaragaman spesies lebih mudah diamati karena terdapaat perbedaan mencolok satu sama
lain. Salah saatu faktor penyebab keanekaragaman spesies adalah karena pengaruh kandungan
genetik dan karena perbedaan habitat tiap spesies.
Ciri-ciri keanekaragaman spesies antara lain memiliki nama ilmiah yang berbeda satu sama lain.
Tiap spesies tidak memiliki variasi, namun terdapat perbedaan morfologi yang mencolok antar
satu spesies dengan spesies lain sehingga mudah dikenali.
• Kucing, harimau, dan singa merupakan spesies berbeda dengan morfologi yang berbeda,
namun masih berkerabat dekat.
• Kerbau dan banteng merupakan spesies yang berbeda dengan morfologi yang berbeda,
namun masih berkerabata dekat.
• Pohon aren dan pinang merupakan spesies berbeda dengan habitat yang berbeda, namun
masih dalam kerabat palem-paleman.
3. Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman hayati yang terakhir adalah keanekaragaman ekosistem. Dengan demikian, tiap
ekosistem memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing. Bisa dibilang tingkat keanekaragaman
ekosistem adalah yang paling kompleks, karena juga mencakup keanekaragaman genetik dan
spesies.
Seperti diketahi bahwa pengertian ekosistem adalah keanekaragaman suatu komunitas dan
lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan ekologi dalam alam. Adapun struktur
komponen ekosistem terdiri dari komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik
(benda mati).
• Pada ekosistem padang rumput, didominasi komponen rerumputan dengan intensitas sinar
matahari tinggi, serta terdiri dari hewan-hewan seperti zebra, jerapah, singa, dan sebagainya.
• Pada ekosistem kutub, memiliki iklim dingin dan diselimuti salju, serta terdiri dari
hewanhewan seperti beruang kutub, penguin, ikan, dan sebagainya.
• Pada ekosistem pantai, mendapat terik matahari dan dekat dengan lautan, serta terdiri dari
hewan-hewan seperti kepiting, udang, burung, dan sebagainya.
• Wilayah Oriental
Wilayah oriental meliputi daerah Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan. Hewan yang berada di
wilayah ini, memiliki kesamaan karakteristik dengan hewan yang berada di daerah asia. Hewan
pada daerah ini, biasanya mendiami daerah hutan hujan tropis. Jenis hewan yang mendiami
daerah oriental biasanya berbadan besar atau berjenis primata.
Sedangkan burung yang mendiami daerah ini biasnya memiliki kicauan yang bagus tetapi memiliki
bulu yang kurang berwarna. Jenis hewan pada bagian oriental ini adalah gajah, harimau, dan
badak sumatra. Tapir, badak bercula satu, beruang madu, orang utan, tarsius, kukang, uwa- uwa.
Sedangkan untuk jenis burung, ada burung rangkong, burung jalak bali, burung murai, burung
elang putih dan burung elang jawa.
• Wilayah Australia
Wilayah australia meliputi daerah papua, maluku, nusa tenggara, dan sulawesi. Hewan pada
wilayah ini memiliki jenis yang hampir sama dengan wilayah australia. Hewan pada daerah ini
memiliki ciri bertubuh kecil. Selain itu beberapa mamalia memiliki kantong. Untuk jenis burung
di wilayah ini, memiliki warna bulu yang lebig beraneka ragam dan lebih banyak memiliki warna.
Dikarenakan memiliki kesamaan dengan daerah australia, hewan kangguru juga ditemukan di
wilayah ini. Hanya saja jenis kangguru di Indonesia dan australia memiliki bentuk fisik yang sedikit
berbeda. Selain kangguru jenis hewan di daerah ini adalah walabi, kuskus dan oposum.
Sedangkan untuk jenis burung adalah cendrawasih, kasuari dan kakatua raja.
• Peralihan
Wilayah peralihan adalah wilayah dimana hewan yang mendiaminya memiliki ciri yang berbeda
dengan daeran oriental dan daerah australia. Wilayah peralihan meliputi sulawesi selatan hingga
kepulauan aru. Hewan yang berada di wilayah ini dapat dikatakan sebagai hewan endemik
Indonesia, karena tidak memiliki kesamaan dengan daerah lain. Hewan yang berada di wilayah
peralihan adalah komodo, anoa, babi rusa, dan burung maleo. 6. Karakteristik mahluk hidup
(virus, bakteri, Protista, jamur)
• Virus
e. Dapat dikristalkan
i. Bukan merupakan sel, karena tidak memiliki dinding sel, sitoplasma, inti, dan organel sel
Bakteri
1) Organisme uniselluler.
4) Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki
Protista
Protozoa berkembangbiak dengan cara aseksual, yaitu dengan cara pembelahan biner dan
membentuk spora serta secara seksual yaitu melalui konjugasi. Menurut Fried (1999), semua
protozoa bersifat heterotrof, protozoa diklasifikasikan ke dalam empat kelompok utama antara
lain :
Mastigopora merupakan protozoa yang paling primitive. Ciri khasnya yaitu terdapat 1 atau lebih
flagella, ukuran flagella mikrotubular, tidak memiliki dinding sel. Mastigopora adalah turunan dari
bentuk nenek moyang yang memunculkan hewan multiseluler yang bersifat parasitic
Filum ini terdiri atas amoeba dan kerabat-kerabat yang bercangkang. Cirinya yaitu tidak memiliki
dinding sel di luar membrane sel, tetapi beberapa kelompok memiliki cangkang yang memberikan
perlimdungan yang cukup besar terhadap zat abrasive di lingkungan sekitarnya.
Seluruh sporozoa bersifat parasit, siklus hidupnya kompleks yang berpindah dari satu inang ke
inang yang lain.
Algae mencakup semua organisme bersel tunggal maupun banyak yang memiliki kloroplas.
Termasuk yang di dalamnya adalah kelompok alga. Alga merupakan istilah yang digunakan untuk
tumbuhan air yang bersifat multiseluler dengan struktur tubuh yang masih sederhana. Sebagian
besar alga ini hidup di perairan. Alga diklasifikasikan ke dalam enam kelompok utama antara lain:
- Ganggang merah mempunyai pigmen yang disebut fikobilin yang terdiri dari fokoeritrin
(merah) dan fikosianin (biru).
- Reproduksi seksual dengan peleburan antara spermatozoid dan ovum menghasilkan zigot
- Tubuh tersusun atas satu sel memiliki dinding sel dan dapat bergerak aktif.
- Sebelah luar terdapat celah dan alur, masing-masing mengandung satu flagel
- Kebanyakan hidup di laut dan sebagian kecil hidup di air tawar Contohnya adalah
Perodinium
c. Filum Euglenophyta
- Bentuk tubuh sel oval memanjang, pada mulut sel terdapat cambuk atau flagel dan
digunakan untuk bergerak.
- Dekat mulut terdapat bintik mata (stigma) à membedakan gelap dan terang.
- Di dalam sitoplasmanya terdapat butir kloroplas yang berisi klorofil untuk fotosintesis
(fotoautotrof)
- Di samping itu dikatakan juga sebagai heterotrof karena memakan bahan organik yang
tersedia.
- Cara berkembang biak yaitu dengan membelah diri yang disebut pembelahan biner. d.
- Ganggang hijau merupakan bagian dari plankton air tawar dan laut.
- Sel ganggang mempunyai kloroplas yang mengandung klorofil.
- Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner pada sel, fragmentasi benang /
koloni, dan pembentukan zoospora dan secara seksual dengan konjugasi, peleburan
sperma dan ovum
- Tubuh ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak.
- Hidup di air laut, terdampar di pantai, melekat pada batu-batuan dengan alat pelekat
(semacam akar = hold fast)
- Berwarna kecoklatan karena memiliki pigmen yang dominan fikosantin selain klorofil,
karoten dan xantofil.
Fungi (Jamur)
Virus
1) Membuat Antitoksin
Melihat kasus lisogenik, para pakar berfikir bagaimana kalau dalam DNA virus digabungkan DNA
(gen) lain yang menguntungkan sehingga sifat menguntungkan tersebut dimiliki oleh bakteri yang
diinfeksi
Contohnya yaitu, ke dalam DNA virus disambungkan DNA gen manusia yang mengontrol sintesis
antitoksin/ pelawan racun. Selanjutnya, gen tadi disambungkan ke dalam sel bakteri oleh virus
lisogenik. Sehingga sel bakteri akan memuat gen manusia yaitu yang akan menghasilkan
antitoksin. Bakteri yang semula tidak dapat menghasilkan antitoksin manusia, kini mampu
memproduksi antitoksin manusia.
2) Melemahkan Bakteri
Jika DNA virus lisogenik masuk ke dalam DNA bakteri pathogen maka bakteri tersebut menjadi
tidak berbahaya. Misalnya, bakteri penyebab difteri dan bakteri yang menyebabkan demam
scarlet yang berbahaya akan berubah sifat menjadi tidak berbahaya jika di dalam DNAnya
tersambung oleh profag.
3) Memproduksi Vaksin
Beberpa virus juga dapat memproduksi vaksin. Vaksin merupakan pathogen yang telah
dilemahkan sehingga jika menyerang manusia tidak akan berbahaya. Karena apabila dalam tubuh
manusia diberi vaksin, maka tubuh manusia tersebut akan memproduksi antibodi. Sehingga
apabila terdapat virus/ patigen menyerang tubuh manusia, tubuh tersebut akan kebal terhadap
pathogen tersebut karena tubuh sudah berhasil memproduksi antibody bagi pathogen tersebut.
Contohnya yaitu vaksin cacar, vaksin polio, vaksin campak dll.
Selain manusia, virus juga menyebabkan kesengsaraan bagi hewan dan tumbuhan. Tidak sedikit
pula kerugian yang diderita peternak atau petani akibat ternaknya yang sakit atau hasil panennya
yang berkurang, sehingga disini virus sebagai agen merugikan bagi makhluk hidup.
Dibawah ini akan dijelaskan tentang dampak merugikan yang ditimbulkan oleh virus yang
menyerang hewan, tumbuhan dan manusia.
1) Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama ayam.
Penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV).
2) Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan kerbau.
Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV).
3) Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing, dan monyet.
Penyebabnya adalah virus rabies.
1) Penyakit mosaik, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman tembakau. Penyebabnya
adalah tobacco mosaic virus (TMV).
2) Penyakit tungro, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman padi. Penyebabnya adalah
virus Tungro.
3) Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk. Penyebabnya adalah virus citrus vein
phloem degeneration (CVPD).
1) Pilek (yang bisa saja disebabkan oleh satu atau beberapa virus sekaligus).
5) Kanker leher rahim juga disebabkan sebagian oleh papiloma virus (yang menyebabkan
papiloma, atau kutil)
Bakteri
a. Peranan menguntungkan
nitrat
b. Peranan merugikan
c. Macrocystis dan Laminaria sebagai bahan pengental pada es krim atau bahan
pelekat pada plastik, kosmetik dan tekstil.
Fungi (Jamur)
8. Komponen ekosistem
1. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup. Biasanya ini
disebut komponen hidup. Komponen ini dibagi menjadi dua macam, yakni konsumen atau yang
biasa disebut heterotrof dan pengurai atau yang disebut dengan dekomposer. Heterotrof adalah
komponen ekosistem yang tidak bisa membuat makanan sendiri. Tapi mengatur ulang dan
akhirnya menguraikan bahan organik secara kompleks yang dibangun oleh autotroph.
Dekomposer memiliki peran untuk menguraikan bahan-bahan organis yang berasal dari
organisme yang telah mati.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik ini merupakan komponen berupa makhluk mati. Sebagian besar komponen ini
bervariasi dalam ruang dan waktu.
• Simbiosis
Jenis interaksi dalam ekosistem yang pertama adalah simbiosis. Simbiosis merupakan hubungan
yang terjadi antara 2 organisme. Simbiosis itu sendiri dibagi menjadi 3, yaitu simbiosis
mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme.
Simbiosis mutualisme merupakan hubungan yang saling menguntungkan antara individu yang
terlibat. Contohnya antara lebah dan bunga atau ikan badut dan anemon laut. Berbeda dengan
simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme merupakan hubungan yang terjadi ketika satu
individu diuntungkan, tetapi individu yang lain tidak merasa dirugikan atau diuntungkan.
Jenis simbiosis yang terakhir adalah simbiosis parasitisme. Pada jenis simbiosis ini, ada satu pihak
yang diuntungkan, sedangkan pihak lainnya dirugikan. Contohnya antara lain benalu dan
inangnya serta kutu dan rambut manusia.
• Kompetisi
Kompetisi merupakan persaingan yang terjadi di antara 2 spesies. Kompetisi dibagi menjadi 2,
yaitu intraspesies dan interspesies. Intraspesies adalah persaingan antara 2 spesies yang sama,
misalnya kompetisi antar kuda nil untuk memperoleh pasangan.
• Predasi
• Rantai Makanan
Jenis interaksi yang selanjutnya adalah rantai makanan. Rantai makanan adalah proses
perpindahan energi makanan melalui seri organisme. Pada rantai makanan, terdapat produsen,
konsumen I, konsumen II, dan konsumen III. Alur pada rantai makanan bergerak secara linear dari
produsen ke konsumen teratas
• Jaring-Jaring Makanan
Jaring-jaring makanan merupakan gabungan dari beberapa rantai makanan yang saling
bersinggungan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa jaring-jaring makanan merupakan rantai
makanan yang jauh lebih kompleks. Organisme yang terlibat dalam sebuah jaring-jaring makanan
juga memiliki lebih banyak pilihan makanan dibanding organisme yang ada pada rantai makanan.
• Piramida Makanan
Piramida makanan merupakan diagram yang menggambarkan susunan tingkat trofik satu dan
tingkat trofik lainnya berdasarkan jumlah, biomassa dan kemampuan menyinpan energi pada
setiap trofiknya. Sesuai dengan namanya, susunannya berbentuk piramida dan komposisinya
semakin ke atas semakin mengecil. Komposisi yang berada di dasar piramida merupakan
produsen, sedangkan yang berada di bagian atas merupakan konsumer puncak.
a. Produsen
Produsen merupakan organisme yang mampu mensitesis makanan atau zat organic sendiri dari
zat anorganik yang bersifat autotrof. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah tumbuhan hijau
yang mempunyai klorofil dengan bantuan sinar matahari mampu melakukan fotosintesis.
Produsen ini kemudian dimanfaatkan oleh organisme-organisme yang tidak bisa menghasilkan
makanan (heterotrof) yang berperan sebagai konsumen. Dalam reaksi tersebut tumbuhan
menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi dalam proses sintesa makanannya,
sehingga tumbuhan hijau disebut juga organisme fotoautotrof.
b. Konsumen,
Konsumen, yang berarti pemakai, yaitu organisme yang tidak dapat menghasilkan zat makanan
sendiri tetapi menggunakan zat makanan yang dibuat oleh organisme lain. Organisme yang
secara langsung mengambil zat makanan dari tumbuhan hijau adalah herbivora. Oleh karena itu,
herbivora sering disebut konsumen tingkat pertama. Karnivora yang mendapatkan makanan
dengan memangsa herbivora disebut konsumen tingkat kedua. Karnivora yang memangsa
konsumen tingkat kedua disebut konsumen tingkat ketiga dan seterusnya. Proses makan dan
dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai makanan. Perhatikan contoh sebuah rantai
makanan ini: daun berwarna hijau (Produsen) –> ulat (Konsumen I) –> ayam (Konsumen II) –>
musang (Konsumen III) –> macan (Konsumen IV/Puncak).
Dekomposer adalah jasad renik yang berperan menguraikan bahan organik yang berasal dari
organisme yang telah mati ataupun hasil pembuangan sisa pencernaan. Dengan adanya
organisme pengurai, organisme akan terurai dan meresap ke dalam tanah menjadi unsur hara
yang kemudian diserap oleh tumbuhan (produsen). Selain itu aktivitas pengurai juga akan
menghasilkan gas karbon dioksida yang akan dipakai dalam proses fotositesis. Contoh:Bakteri
dan jamur.
d. Detrivora
Detritivor adalah organisme heterotrof yang memperoleh nutrisinya dengan memberi makan
pada detritus. Heterotrof adalah organisme yang tidak menghasilkan makanan mereka sendiri,
tetapi harus mendapatkannya dari lingkungan. Yang dikonsumsi Detritus termasuk pengurai
tumbuhan dan bagian-bagian hewan, serta kotoran. Organisme ini memainkan peran penting
dalam semua ekosistem dengan cara menghilangkan membusuk bahan organik yang ditinggalkan
oleh organisme lain. Dalam jaring makanan, detritivor umumnya memainkan peran pengurai.
Contoh detritivor : Ada banyak contoh detritivor, beberapa dari mereka termasuk kaki seribu,
kumbang kotoran, cacing tanah, kepiting fiddler dan teripang
Dalam ekosistem hutan terdapat proses makan memakan dari berbagai tingkat. Beragam
makhluk hidup juga hidup dihutan. Dalam gambar yang telah disajikan diatas, dapat diuraikan
bahwa rantai makanannya sebagai berikut:
Dari contoh di atas, maka produsen dalam rantai makanan di ekosistem hutan adalah rumput dan
beri. Sedangkan konsumen I adalah rusa, belibis, marmut dan kupu-kupu. Selanjutnya konsumen
II nya adalah beruang dan elang. Lalu pengurainya adalah bakteri dan jamur. Sebagai tambahan
berikut contoh lain rantai makanan di ekosistem hutan:
1. Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin menciut
(depletion).
3. Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang tidak
mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi;
4. Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga
menimbulkan longsor;
5. Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan
pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup.
Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan manusia.
• Porifera
• Cnidaria
TUMBUHAN
• Akar
• Batang
• Daun
• Rakitis
Rakitis merupakan keadaan tulang kaki kurang keras sehingga bengkok seperti huruf O atau X. Itu
bisa terjadi karena tubuh kekurangan vitamin D dan zat kapur (kalsium). Sehingga tulang menjadi
keras. Vitamin D adalah hormon steroid yang diproduksi di kulit oleh sinar matahari.
Vitamin D juga diserap dari makanan terutama susu yang diperkaya dari minyak ikan.
Fraktura biasanya disebabkan oleh faktor kecelakaan. Jika tulang yang patah keluar dari
permukaan kulit disebut patah tulang terbuka. Sementara jika tulang yang patah tetap ada di
dalam kulit dan otot disebut tulang tertutup. Patah tulang terjadi ketika jaringan tulang
mengalami gaya tarik, tekan, atau geser yang melebihi kekuatannya.
Merupakan gangguan tulang punggung dapat membengkok jika kamu melakukan kebiasaan sikap
duduk yang salah. Keadaan tulang punggung membengkok ke depan disebut lordosis. Tulang
punggung yang membengkok ke belakang disebut kifosis. Sementara tulang punggung yang
membengkok ke kiri dan kanan disebut skoliosis. Oleh karena itu agar tulang punggung tidak
membengkok, maka dibiasakan duduk dengan posisi yang benar.
• Osteoporosis adalah suatu keadaan di mana tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Itu
disebabkan kekurangan hormon-hormon laki-laki atau perempuan. Biasanya itu terjadi pada
orang lanjut usia. Ostoeporosis penyakit yang ditandai dengan penipisan tulang dan
kecenderungan untuk mempertahankan patah tulang. Osteoporosis adalah penyakit tulang
yang paling umum bagi manusia.
• Artristik rematik
Artristik rematik adalah keadaan di mana sendi tidak dapat digerakan. Ini terjadi karena tulang
rawan yang ada di antara kedua sendi mengalami kemunduran (degenerasi) dan digantikan
dengan bahan kapur yang lebih keras. Penyakit ini disebabkan oleh faktor keturunan dari segala
usia.
• Polio merupakan penyakit yang disebabkan oleh inveksi virus pada sistem saraf. Dampak
penyakit polio bisa menyebabkan kelumpuhan. Polio dapat dicegah dengan imunisasi saat
balita. Untuk gejala biasanya dimulai dengan gejala umum, seperti demam, sakit kepala, mual,
kelelahan, nyeri pada otot, dan kejang. Kelumpuhan otot permanen pada satu atau lebih
anggota badan, tenggorokan, atau dada. Lebih dari setengah kasus polio terjadi pada anak di
bawah usia lima tahun.
Hipertensi. Hipertensi alias tekanan darah tinggi menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk
memompa darah. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi,
seperti serangan jantung, stroke, atau bahkan gagal ginjal.
Aneurisma aorta. Aneurisma aorta adalah penggelembungan di dinding aorta. Aorta sendiri
adalah pembuluh darah utama dan terbesar pada tubuh manusia. Aneurisma yang membesar
bisa pecah dan menyebabkan perdarahan, bahkan kematian.
Penyakit jantung. Penyakit jantung adalah istilah yang mencakup setiap gangguan pada jantung
yang meliputi aritmia, arteri koroner, gagal jantung, kardiomiopati, serangan jantung, dan lain
sebagainya.
Varises. Varises adalah pembuluh darah vena yang membengkak dan tampak menonjol di
permukaan kulit. Kondisi ini disebabkan oleh darah yang seharusnya dialirkan ke jantung, malah
kembali ke kaki. Pasalnya, katup vena yang berfungsi mengangkut darah ke jantung tidak
menutup dengan benar, akibatnya peningkatan tekanan membuat pembuluh darah vena jadi
membesar.
2) Esofagitis
Esofagitis adalah peradangan di lapisan kerongkongan yang dapat menimbulkan nyeri, sulit
menelan, dan nyeri di bagian dada. Apabila dibiarkan tidak tertangani, esofagitis dapat
menyebabkan penyempitan pada kerongkongan.
3) Akalasia
Akalasia adalah kondisi ketika saraf di area esofagus (kerongkongan) mengalami kerusakan.
Kondisi tersebut menyebabkan otot katup di antara kerongkongan dan lambung kehilangan
kelenturan, sehingga makanan sulit terdorong ke lambung.
4) Gastritis
Gastritis adalah peradangan di dinding lambung, yang dapat terjadi tiba-tiba (akut), atau
berlangsung dalam jangka panjang (kronis). Kondisi ini dapat menyebabkan tukak lambung.
5) Tukak lambung
Tukak lambung (peptic ulcer) merupakan luka terbuka yang terbentuk di lapisan lambung,
atau bisa juga terjadi di usus 12 jari (ulkus duodenum). Tukak lambung dapat disebabkan
oleh infeksi bakteri, dan penggunaan aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid dalam jangka
panjang.
6) Penyakit celiac
Penyakit celiac adalah penyakit akibat reaksi sistem imun terhadap konsumsi gluten, yaitu
protein yang dapat ditemukan pada gandum. Pada penderita penyakit celiac, gluten akan
memicu reaksi sistem imun di usus halus. Bila kondisi tersebut berlangsung terus-menerus,
lapisan usus halus dapat rusak dan mencegah nutrisi terserap.
7) Penyakit batu empedu
Penyakit batu empedu adalah kondisi ketika terjadi penyumbatan pada saluran empedu.
Sumbatan disebabkan oleh batu hasil pengkristalan kolesterol. Pada beberapa kasus, batu
empedu terbentuk dari pengkristalan bilirubin atau zat yang menyebabkan penyakit kuning.
8) Kolesistitis
Kolesistitis adalah peradangan pada kantung empedu. Peradangan tersebut dipicu oleh
tersumbatnya kantung empedu oleh batu empedu atau tumor. Penyumbatan menyebabkan
cairan empedu terperangkap di dalam kantung empedu, dan memicu peradangan.
9) Hepatitis.
Hepatitis adalah istilah yang merujuk pada peradangan hati. Kondisi ini dapat disebabkan oleh
infeksi virus, penyakit autoimun, serta paparan alkohol, obat, racun kimia, atau NAPZA.
10) Sirosis
Sirosis adalah terbentuknya jaringan parut di hati, yang menyebabkan fungsi hati menurun
atau bahkan gagal berfungsi. Sirosis merupakan akibat jangka panjang dari hepatitis.
11) Pankreatitis
Pankreatitis adalah peradangan pada organ pankreas. Pankreas merupakan organ yang
menghasilkan enzim untuk mencerna makanan dan hormon untuk mengatur kadar gula darah.
Pankreatitis dapat disebabkan oleh penyakit batu empedu atau kecanduan alkohol. 12) Radang
usus
Sebagaimana namanya, radang usus adalah kondisi ketika usus mengalami peradangan.
Radang usus terdiri dari 2 jenis, yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Bedanya, radang
pada kolitis ulseratif hanya terjadi di usus besar. Sedangkan pada penyakit Crohn, radang
dapat terjadi di seluruh bagian saluran pencernaan.
13) Divertikulitis
Divertikulitis adalah peradangan pada divertikula. Divertikula sendiri adalah kantongkantong
abnormal yang terbentuk di saluran pencernaan. Divertikulitis dapat menimbulkan gejala
demam, sakit perut, mual, muntah, sembelit atau diare.
14) Proktitis
Proktitis adalah peradangan pada rektum (bagian akhir dari usus besar yang tersambung ke
anus). Kondisi ini dapat menimbulkan rasa ingin BAB yang sering (tenesmus). Proktitis juga
menyebabkan nyeri di perut, rektum, dan anus.
17) Wasir
Wasir merupakan pembengkakan pembuluh darah di sekitar atau di dalam anus. Meskipun
wasir bisa tidak menimbulkan gejala, pada beberapa kasus dapat menimbulkan gatal dan
nyeri pada anus, serta keluarnya darah atau nanah saat atau setelah BAB.
1. Faringitis
Keluhan utama pada penyakit ini adalah nyeri tenggorokan. Faringitis seringkali disebabkan oleh
infeksi virus, namun dapat juga disebabkan oleh bakteri, sehingga untuk penanganannya
dibutuhkan antibiotik. Beberapa kasus faringitis disebabkan oleh alergi atau iritasi pada
tenggorokan.
2. Laringitis
Laringitis adalah gangguan pernapasan yang menyerang laring atau pita suara. Peradangan yang
terjadi biasanya disebabkan oleh penggunaan pita suara berlebihan, iritasi, atau infeksi pada
laring. Suara serak atau parau bahkan hilang sama sekali adalah gejala umum yang muncul jika
seseorang mengalami laringitis.
3. Asma
Asma disebabkan oleh penyempitan saluran napas. Sesak napas menjadi tanda umum dari
penyakit ini. Biasanya sesak napas dibarengi oleh mengi (wheezing) yang merupakan suara khas
bernada tinggi saat pasien mengeluarkan napas.
4. Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan pada bronkus, yang merupakan saluran udara dari dan ke paruparu.
Bronkitis umumnya dicirikan dengan batuk berdahak yang kadang dahaknya bisa berubah warna.
5. Emfisema
Emfisema menyerang kantung udara alias alveoli. Seseorang yang terkena emfisema tidak selalu
menunjukkan gejala yang khas. Namun seiring perjalanan penyakitnya, biasanya penderita
kondisi ini lambat laun akan mengalami sesak saat bernapas. Gangguan ini adalah salah satu
kondisi yang digolongkan sebagai penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
6. Pneumonia
Pneumonia, atau yang biasa disebut dengan radang paru-paru, merupakan peradangan akibat
infeksi. Batuk berdahak, demam, dan sesak napas adalah gejala umum dari pneumonia. Ciri lain
dari penyakit ini adalah dahak kental yang dapat berwarna kuning, hijau, cokelat, atau bernoda
darah.
7. Kanker paru-paru
Merupakan salah satu jenis kanker paling berbahaya dengan angka kematian yang tinggi.
Terjadinya kanker paru-paru pada seseorang berkaitan erat dengan merokok baik aktif maupun
pasif, riwayat kanker paru-paru di keluarga, riwayat paparan zat kimia dan gas beracun seperti
asbestos dan radon, atau menghirup udara berpolusi dalam jangka panjang.
a. Diabetes mellitus
b. Diabetes insipidus
c. Batu ginjal
d. Gagal ginjal
• Ataksia
Ataksia adalah penyakit degeneratif yang memengaruhi otak, batang otak, atau saraf tulang
belakang. Ataksia menyebabkan gerakan Anda menjadi tersentak dan terombang-ambing.
Bahkan, penderitanya jadi sering terjatuh ketika berjalan, karena gaya berjalannya yang tidak
stabil. Gejala penyakit ini yang paling umum terjadi adalah hilangnya keseimbangan dan
koordinasi, adanya masalah pada kemampuan berbicara, sulit menelan, dan tremor.
• Penyakit Parkinson
Penyakit ini juga merupakan sejenis penyakit degeneratif yang umumnya terjadi pada lansia.
Penderita penyakit Parkinson mengalami gangguan fungsi sistem koordinasi di otak. Hal ini
menyebabkan gangguan pergerakan yang khas seperti tremor, gerakan tubuh melambat,
dan sulit mempertahankan keseimbangan tubuh.
• Dispraksia
Dispraksia adalah gangguan di mana pesan yang dikirim dari otak ke otot terganggu. Hal ini
menyebabkan timbulnya masalah dengan gerakan dan fungsi sistem koordinasi Anda.
Biasanya, penyakit atau gangguan ini kerap terjadi sejak usia anak-anak. Akan tetapi, orang
dewasa juga bisa terkena penyakit ini jika mengalami penyakit atau cedera.
Risiko dispraksia lebih tinggi terjadi pada bayi prematur, berat badan saat lahir rendah, serta
pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang minum alkohol dan merokok selama kehamilan.
Umumnya, anak-anak yang terkena penyakit ini akan mengalami kesulitan ketika menulis,
mengikuti perintah atau pengaturan, dan mengalami kesulitan saat berbicara dan
mendengarkan. Tanda-tanda awal terkena dispraksia dapat terlihat pada bayi yang lambat
ketika duduk, merangkak, dan berjalan. Setelah umur bertambah, anak menjadi ceroboh,
rawan mengalami kecelakaan, dan membutuhkan waktu lebih lama untuk belajar bersepeda.
1. Klamidia
Klamidia adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis.
Klamidia adalah salah satu penyakit kelamin paling umum. Cukup sulit bagi seseorang untuk
mengetahui apakah mereka menderita klamidia atau tidak, karena kebanyakan kasusnya tidak
menimbulkan gejala apapun pada awalnya.
2. Gonore
Gonore juga salah satu penyakit kelamin yang umum, tapi bakteri tersebut bisa berpindah
menginfeksi mulut, tenggorokan, mata, dan anus. Biasanya gejala akan muncul dalam 10 hari
setelah Anda terinfeksi.
3. Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit bersel satu disebut
Trichomonas vaginalis. Jika Anda berhubungan seks tanpa kondom dengan seseorang yang
memiliki infeksi ini, maka Anda dapat tertular.
4. Herpes genital
Herpes disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) yang memasuki tubuh melalui luka kecil di
kulit atau selaput lendir. Orang yang terinfeksi virus ini tidak pernah menyadari dirinya telah
terinfeksi karena herpes umumnya tidak
Human papillomavirus (HPV) adalah salah satu virus yang umum tertular lewat hubungan seksual
tanpa kondom. Sama seperti yang lain, terkadang virus ini tidak menunjukkan tanda-tanda
kemunculannya, tapi tetap ada beberapa tanda yang bisa Anda waspadai. menimbulkan
tandatanda.
6. HIV
HIV merupakan salah satu virus yang cara penyebarannya melalui cairan tubuh. Virus ini
mematikan, sebab virus menyerang sistem kekebalan tubuh. Ketika sudah berkembang makin
parah, virus akan berkembang menjadi AIDS
Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan zat psikotropika yaitu sebagai
berikut:
• Berbagai macam zat narkotika seperti candu, heroin, dan ganja bisa menyebabkan syaraf
terganggu dan menimbulkan ketagihan yang pada akhirnya akan berujung kepada kematian.
• Kokain bisa menimbulkan rasa takut yang berlebihan dan menimbulkan depresi.
• Morfin akan menimbulkan rasa ngantuk, gangguan pernapasan, bahagia yang berlebihan
(eufhoria), dan kematian.
• Barbiturat bisa menimbulkan mudah tertidur lelap dan dapat menimbulkan kematian.
ASI Ekslusif
1. Mudah dicerna dan mengandung nutrisi yang optimal baik, kuantitas maupun kualitas.
Komposisi susu setiap esies sesual dengan kebutuhan tumbuh dan kembang ing-masing
spesies. ASI mengandung air, lemak rigliserida, Laktosa (gula susu), sejumlah protein, viramin,
ineral kalsium, dan fosfor.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Kolostrum (susu yang dihasilkan setelah kelahiran)
sangat baik untuk bayi karena mengandung sel darah putih dan anribodi yang tinggi, terutama
imunoglobulin A (IgA) yang dapat melindungi Usus dari infeksi serta mencegah alergi
makanan.
Kolostrum ak kental dan berwarna kekuningan.
3. Meningkatkan kecerdasan bayi. ASI mengandung zat gizi DHA (docosa bexaenoic acid) dan AA
(anachidonic acid) untuk menunjang pertumbuhan otak dan sistem penglihatan (retina);
laktosa untuk pertumbuhan otak; kolesterol untuk pembentukan mielin jaringan saraf; taurin
untuk mengatur detak jantung, menstabilkan membran sel, dan memelihara sel-sel otak; kolin
untuk meningkatkan daya ingat; serta mengandung lebih dari 100 macam enzim.
4. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan anak. Anak akan merasa nyaman dalam pelukan
ibu.
KB
Pasangan sami-istri yang ingin menghindari kehamilan dapat ndhambar pergeralan sperma ke
ovum, mencegah ovulasi, atau enongah implantasi zigot.
1. Kontrasepsi alami dilakulan dengan sistem kalender (tidak melakaukan hubungan seks selama
masa subur wanita).
2. Koitus interuptus, yaitu pengeluaran penis dari vagina sebelum terjadi ejakulasi.
3. Kontrasepsi kimiawi, misalnya menggunakan jeli, busa, krim, dan supositoria spermisida
(pembunuh sperma), Zat-zat tersebut hersifat tokaik bagi sperma.
4. Metode sawar mekanis, yaitu mencegah pergerakan sperma ke ruba Fallopi. Contohnya,
diafragma, kondom untuk laki-laki/ wanita, serta sterilisasi, Sterilisasi merupakan metode
permanen untuk mencegah penyaruan sperma dengan ovum melalui operasi. Jenis sterilisasi,
yairu sebagai berikut.
a. Vasektomi, yaitu pemorongan vas deferens, kemudian kedua ujung saluran diikat agar sperma
b. Tubektomi (ligasi tuba), yaitu panotongan dan pengikatan saluran tuba Fallopi schingga ovum
5. Pencegahan ovulasi dilakukan dengan cara sebagai berikut. Pil KB mencegah ovulasi dengan
menekan sekresi gonadotropin.
a. Pil KB mengandung steroid sinterik mirip estrogen dan progesteron.
b. Susuk KB (alar kontrasepsi di bawah kulit/ implant) berisi levornorgestrel yang menghambat
ovulasi, menipiskan endometrium, serta menghambat pergerakan sperma karena lendir
serviks mengental dan berjumlah sedikit.
c. Suntik KB mengandung depot medroxyprogesterone acetate (progestin) yang bekerja
menghambar ovulasi dan mengentalkan lendir serviks.
Pertahanan pertama tubuh yang paling luar dan tugasnya melindungi agar antigen tidak masuk
ke dalam tubuh. Contohnya, kulit dan membran mukosa atau selaput lendir. Seperti yang kamu
tahu, membran mukosa adalah kelenjar yang menghasilkan sekresi berupa lendir. Membran
mukosa melapisi beberapa organ dalam seperti paru-paru, saluran pencernaan, serta beberapa
bagian tubuh yang terpapar lingkungan luar seperti telinga, kelopak mata, dan lubang hidung. Air
mata juga termasuk kedalam pertahanan nonspesifik eksternal karena air mata membuang
segala macam partikel asing yang masuk ke mata.
Pertahanan kedua tubuh. Maksudnya, sistem ini akan bekerja jika ada antigen yang berhasil
masuk ke dalam tubuh. Pertahanan ini berupa sel darah putih, sel pembunuh alami, dan
peradangan. Sel darah putih di sini terdiri dari neutrofil, monosit, dan eosinofil. Sel pembunuh
alami bertugas untuk membunuh sel-sel yang terinfeksi. Karena sel-sel ini bisa langsung bereaksi
untuk membunuh sel yang terinfeksi tanpa harus melakukan aktivasi, makanya disebut sel
pembunuh alami atau sel NK (natural killer). Sedangkan peradangan merupakan tanggapan atau
respon tubuh terhadap antigen yang masuk ke dalam tubuh. Peradangan dapat dicirikan dengan
adanya pembengkakan, demam, bisul maupun gatal-gatal.
Pertahanan tubuh spesifik merupakan pertahanan ketiga tubuh, dan bekerja jika antigen berhasil
masuk ke dalam tubuh dan telah melewati sistem pertahanan tubuh nonspesifik internal. Sistem
pertahanan tubuh spesifik yaitu limfosit. Limfosit terdiri dari dua macam yaitu limfosit B dan
limfosit T.
1. Limfosit B
Limfosit B dibentuk dan dimatangkan di sumsum tulang belakang, dan ketika sudah matang atau
siap digunakan, akan menyebar ke seluruh tubuh. Limfosit B memiliki reseptor yang bisa
ditempeli oleh antigen. Apabila ada antigen yang menempel di reseptor, hal tersebut akan
merangsang limfosit B untuk berubah menjadi sel plasma. Sel plasma inilah yang menghasilkan
antibody. Antibodi yang dihasilkan khusus untuk antigen yang merangsang produksi mereka.
Jadi, satu jenis antibodi hanya bisa menyerang satu jenis antigen saja yaa. 2.
Limfosit T
Limfosit T dibentuk di sumsum tulang belakang namun pematangannya terjadi di kelenjar timus.
Kelenjar timus merupakan bagian dari sistem limfatik yang bertugas untuk memproduksi dan
menyimpan sel-sel yang melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. Ketika sudah matang, maka
limfosit T juga akan menyebar ke seluruh tubuh.
Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya bertambah dan
menjadi lunak. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan
berbagai reaksi kimia. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji
dengan mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan
makanan pada saat perkecambahan berlangsung.
• PERKECAMBAHAN
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula
(calon batang).
Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu.
Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon
melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk.
Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan
tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum
sativum).
PERTUMBUHAN PRIMER
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya aktivitas meristem primer. Pertumbuhan
ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang
dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio. Ciri-ciri jaringan meristem ini adalah mempunyai
dinding sel yang tipis, bervakuola kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan sel-selnya
belum berspesialisasi.
Jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang, yang berfungsi untuk mewujudkan
pertumbuhan primer.
Jaringan ini dapat membentuk pertumbuhan sekunder. Contoh yang sering kita temukan adalah
kambium, jaringan ini dapat menumbuhkan pertumbuhan lateral atau menambah diameter
dari bagian tumbuhan.
Contoh yang lain adalah kambium gabus yang terdapat pada batang dan akar tumbuhan berkayu
atau pada bagian tumbuhan yang kena luka.
PERTUMBUHAN SEKUNDER
Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan gabus. Jaringan gabus berperan sebagai pelindung,
yaitu menggantikan fungsi epidermis yang mati dan terkelupas, juga merupakan bagian dari
jaringan sekunder yang disebut periderm.
Berperan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan membentuk floem sekunder ke arah
luar, selain itu juga menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut arah jari-jari dari
bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari-jari empulur. Bagian xilem lebih tebal daripada
bagian floem karena kegiatan kambium ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan ke arah luar.
Merupakan kambium yang membentuk jari-jari empulur. Tumbuhan monokotil yang tidak
mempunyai kambium, tumbuh dengan cara penebalan. Tetapi pada umumnya, pertumbuhan
terjadi karena adanya peningkatan banyaknya dan ukuran sel. Pertumbuhan pada tumbuhan
dikotil yang berkayu menyangkut kedua aktivitas tersebut, sel-sel baru yang kecil yang dihasilkan
kambium dan meristem apikal, kemudian sel-sel ini membesar dan berdifferensiasi. (Kimball,
1992: 411)
Faktor Genetik
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang tinggi atau
berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen yang baik dan didukung lingkungan yang
sesuai akan memperlihatkan pertumbuhan yang baik pula.
Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan, yaitu hormon. Hormon tumbuhan ditemukan
oleh F. W. Went pada tahun 1928. Hormon berasal dari bahasa Yunani hormalin yang berarti
penggiat. Hormon tumbuhan disebut fitohormon.
1. Auksin merupakan senyawa asam asetat dengan gugusan indol dan derivat-derivatnya.
2. Pertama kali auksin ditemukan pada ujung koleoptil kecambah gandum (Avena sativa).
4. Jika terkena sinar matahari, auksin akan berubah menjadi senyawa yang menghambat
pertumbuhan. Hal inilah yang menyebabkan batang akan membelok ke arah datangnya
cahaya, karena bagian yang tidak terkena cahaya pertumbuhannya lebih cepat daripada
bagian yang terkena cahaya.
2. Gibberellin
Gibberellin merupakan hormon yang pertama kali ditemukan pada jamur Gibberella fujikuroii
yang parasit pada tumbuhan padi. Ditemukan oleh Kuroshawa pada tahun 1926.
3. Sitokinin
Sitokinin merupakan kumpulan senyawa yang fungsinya mirip satu sama lain.
4. Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang merugikan, seperti suhu rendah,
infeksi virus, pembunuh gulma, dan radiasi.
5. Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan membuat kandungan protein dan
klorofil yang seimbang dalam daun (senescens).
1. Membran Sel
Membran sel adalah pemisah antara ekstraseluler (bagian luar sel) dan intraseluler (bagian dalam
sel). Fungsi membran sel adalah untuk membatasi sel dan sebagai media keluar masuknya zat ke
dalam maupun ke luar sel. Membran sel dimiliki oleh semua sel.
2. Dinding Sel
Dinding sel adalah lapisan kaku dan kuat di luar membran sel yang mengelilingi beberapa jenis
sel. DInding sel merupakan ciri khas dari sel tumbuhan, beberapa jenis bakteri, dan alga. Fungsi
dinding sel adalah untuk memberikan kekuatan dan dukungan struktural terhadap stres mekanik
dan infeksi. Cairan dalam sel tumbuhan dapat mengembang sehingga menimbulkan tekanan
turgor. Tekanan ini jika tidak ada yang menahan, dapat menyebabkan sel tersebut pecah. Maka
dari itu, diperlukan dinding sel pada sel tumbuhan.
3. Organel
Organel adalah komponen-komponen yang menyusun sel seperti halnya organ dalam tubuh.
Organel ini sangat penting karena berguna untuk mendukung seluruh kegiatan dan fungsi sel.
4. Sitoskeleton
Sitoskeleton adalah kerangka sel. Fungsinya adalah untuk menyokong struktur sel dan organel
lain pada sel. Sitoskeleton juga membentuk sentriol. Sitoskeleton terdiri dari mikrofilamen,
filamen tengah, dan mikrotubulus. Sitoskeleton dimiliki oleh semua jenis sel.
5. Ribosom
Ribosom adalah organel kecil, padat, dan tidak bermembran namun berperan penting sebagai
tempat sintesis protein. Dalam sebuah sel terdapat banyak ribosom yang tersebar di sitoplasma
dan melekat di retikulum endoplasma kasar. Ribosom dimiliki oleh semua jenis sel.
6. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma atau disingkat RE adalah organel yang berupa kumpulan kantung seperti
membran. Retikulum endoplasma hanya ada di sel eukariotik. Terdapat dua jenis RE yaitu RE
kasar dan RE halus. RE kasar terdapat banyak ribosom dan menempel dengan inti sel. Sedangkan
RE halus tidak memiliki ribosom. Fungsi RE kasar adalah untuk sintesis protein. Fungsi RE halus
adalah untuk sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, dan detoksifikasi obat-obatan.
7. Badan Golgi
Badan golgi atau aparatus golgi adalah organel terikat membran yang berperan dalam sistem
ekskresi sel. Bentuknya berupa kantung pipih bertumpuk-tumpuk mulai dari yang besar maupun
kecil. Badan golgi dapat ditemukan di hampir semua sel eukariotik.
8. Mitokondria
Mitokondria adalah organel yang berperan penting dalam proses respirasi sel. Mitokondria
menghasilkan energi ATP yang sangat berguna bagi kelangsungan sel. Salah satu keunikan dari
mitokondria adalah memiliki DNA sendiri. Ilmuwan bahkan percaya bahwa mitokondria dahulu
pernah hidup bebas. Mitokondria terdapat pada sel eukariotik.
9. Lisosom
Lisosom adalah organel berwujud kantong agak bulat yang dikelilingi membran tunggal. Di
dalamnya terdapat enzim hidrolitik untuk mengontrol pencernaan intraseluler. Fungsi lisosom
adalah untuk mencerna makromolekul seperti polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan
protein. Lisosom dapat ditemukan di hampir semua sel hewan kecuali sel darah merah.
10. Sentriol
Sentriol adalah organel yang berperan penting dalam pembelahan sel melalui proses yang
disebut mitosis. Sentriol hanya ditemukan pada sel hewan. Meskipun sel tumbuhan tidak
memiliki sentriol, tumbuhan tetap dapat melakukan pembelahan sel.
11. Plastida
Plastida adalah organel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. Plastida hanya terdapat
pada sel tumbuhan. Fungsi plastida sangat penting karena disinilah fotosintesis berlangsung dan
menghasilkan energi ATP bagi tumbuhan. Plastida terdiri dari tiga jenis yaitu kloroplas,
kromoplas, dan leukoplas.
12. Peroksisom
Peroksisom adalah organel mengandung protein reseptor yang terbungkus oleh membran
tunggal yang terbuat dari lipid. Peroksisom dapat ditemukan di hampir setiap sel eukariotik.
Fungsi peroksisom adalah untuk menyederhanakan rantai asam lemak yang panjang melalui
proses beta oksidasi. Selain itu, peroksisom juga berfungsi mentransfer hidrogen ke oksigen dan
menetralkan racun yang dihasilkan oleh proses transfer tersebut.
A. Difusi
Difusi adalah pergerakan atom atau molekul berupa gas atau cairan (larutan). Atom atau molekul
tersebut bergerak dari larutan berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah hingga keadaan
larutan menjadi seimbang. Pergerakan tersebut terjadi melalui membran semipermiabel.
Difusi didorong oleh energi kinetik yang dimillki oleh molekul. Ketika seseorang menyemprotkan
obat anti nyamuk atau minyak wangi, maka molekul-molekul yang disemprotkan akan bergerak
memenuh seluruh ruangan. Meskipun kita berada agak jauh dari ruangan, kita masih dapat
menciumnya.
Kecepatan difusi bergantung pada suhu, ukuran, dan tipe molekul yang berdifusi. Molekumolekul
menyebar lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi dibanding pada suhu yang rendah.
Molekul-molekul yang kecil berdifusi lebih cepat daripada molekul yang besar.
Pengambilan oksigen oleh sel melalui respirasi seluler merupakan salah satu contoh difusi.
Gradien konsentrasi mendukung terjadinya pergerakan dengan arah tersebut sehingga oksigen
yang terlarut dapat menembus membran sel.
Dikenal dua macam difusi, yaitu difusi sederhana dan difusi berfasilitas.
Difusi ini identik dengan pengertian difusi yang telah dijelaskan sebelumnya.
Difusi berfasilitas dapat diartikan sebagai transportasi zat yang dibantu oleh molekul pembawa
yang mirip pori-pori, dan bagian dari membran plasma. Molekul pembawa ini (carrier) berupa
protein integral yang membentuk saluran, sehinga dapat mempercepat transport zat. Contoh
difusi berfasilitas adalah transportasi ion kalium dari luar sel ke dalam sel. Konsentrasi ion kalium
di sel lebih tinggi daripada di dalam sel.
B. Osmosis
Osmosis adalah peristiwa perpindahan molekul air (pelarut) melalui membran semipermeabel
dari larutan yang berkonsentrasi rendah (pelarut lebih banyak dibandingkan terlarutnya) ke
larutan yang berkonsentrasi tinggi (pelarut lebih sedikit dibandingkan terlarutnya). Dengan kata
lain, osmosis merupakan peristiwa perpindahan molekul pelarut dari larutan dengan kepekatan
rendah menuju larutan yang memiliki kepekatan tinggi.
Peristiwa osmosis terjadi pada sel. Peristiwa tersebut bergantung pada perbandingan konsentrasi
larutan yang terdapat di dalam dan di luar sel.
Jika konsentrasi larutan di luar sel lebih rendah daripada larutan di dalam sel, berarti sel berada
dalam larutan hipotonik. Sementara itu, jika konsentrasi larutan di luar sel lebih tinggi daripada
larutan di dalamsel, berarti sel berada dalam larutan hipertonik.
c. Transpor Aktif
Transpor aktif adalah pergerakan zat atau molekul yang menyeberangi membran semipermeabel
dengan melawan gradien konsentrasi. Transportasi zat atau molekul pada transpor aktif
memerlukan energi.
Transpor Aktif
Transpor aktif juga dipengaruhi oleh muatan listrik yang ditentukan oleh ion natrium (Na+), ion
kalium (K+). Di lingkungan ekstraseluler dan intraseluler, keluar masuknya ion Na+ dan K+ diatur
oleh pompa ion Na+ dan K+. ATP memberi sumber energi untuk mengubah bentuk protein
membran agar membuka, kemudian pompa mengeluarkan tiga ion Na+ dari intraseluler dan
memasukan dua ion K+ ke lingkungan sel.
Pada prosesnya, transpor aktif dibantu olah protein membran sebagai pembawa zat (carrier) dan
molekul tersebut. Protein membran memiliki konsentrasi yang berlawanan dengan derajat atau
gradien konsentrasi.
Transpor aktif terdiri atas dua tahap, yaitu transpor akti primer dan transpor aktif sekunder. Pada
transpor aktif primer, dilibatkan suatu pompa yang secara aktif menghasilkan ion H+ untuk
melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif sekunder memanfaatkan kegunaan gradien yang
telah ada sebelumnya untuk mengendalikan transpor aktif suatu larutan.
Sel eukariot mempunyai dua mekanisme pengangkutan lainnya, yaitu eksositosis dan endositosis.
Kedua mekanisme ini berguna mentransportasikan molekul dan partikel yang berukuran besar.
Eksositosis adalah suatu proses pengangkutan bahan yang terdapat di dalam sel melalui proses
pembentukan vesikula. Kemudian, vesikula tersebut diekskresikan ke lingkungan ekstraseluler.
Pada endositosis, membran plasma melipat ke bagian dalam (invaginasi) untuk membentuk
vesikula yang membawa zat tertentu ke dalam sel. Beberapa bentuk endositosis, diantaranya
pinositosis, fagositosis, dan endositosis reseptor termediasi.
Pinositosis (proses sel untuk minum) melibatkan pembentukan vesikula membran dari membran
plasma sebagai suatu cara sel untuk menggunakan cairan ekstraseluler. Pinositosis penting bagi
sel yang aktif menyerap nutrisi, seperti pada sel di sepanjang usus hewan.
Fagositosis (proses sel untuk makan) melibatkan pembentukan vesikula membran yang
berlimpah yang disebut fagosom atau vakuola fagositik. Fagosom dapat memakan partikel besar
seperti bakteri. Sel “memakan” sebuah partikel dengan menggunakan kaki semu (pseudopodia)
yang dibelitkan ke sekeliling partikel dan masuk ke dalam vesikula yang dibentuk oleh membran.
46. Katabolisme
47. Anabolisme
9:3:3:1
a. Lammarck
Leher jerapah akibat seleksi alam, dan paruh burung finch di pulau Gallapagos
c. August Weismann
Faktor- faktor yang menjadi penyebab terjadinya mutasi adalah demikian banyak aspek variabel
faktor lingkungan. Faktor- faktor tersebut dikenal sebagai mutagen. Pada umumnya faktor- faktor
lingkungan penyebab mutasi (mutasi) dibagi menjadi:
Agen mutagenik dari faktor fisika brupa radiasi. Radiasi yang bersifat mutagenik antara lain
berasal dari sinar kosmis, sinar ultraviolet, sinar gamma, sinar –X, partikel beta, pancaran netron
ion- ion berat, dan sina- sinar lain yang mempunyai daya ionisasi.
Radiasi dipancarkan oleh bahan yang bersifat radioaktif. Suatu zat radioaktif dapat berubah
secara spontan menjadi zat lain yang mengeluarkan radiasi. Ada radiasi yang menimbulkan
ionisasi ada yang tidak.
Radiasi yang menimbulkan ionisasi dapat menembus bahan, termasuk jaringan hidup, lewat
selsel dan membuat ionisasi molekul zat dalam sel, sehingga zat- zat itu tidak berfungsi normal
atau bahkan menjadi rusak. Sinar tampak gelombang radio dan panas dari matahari atau api, juga
membentuk radiasi, tetapi tidak merusak.
Banyak zat kimia bersifat mutagenik. Zat- zat tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
Pestisida
3. Aziridine, dipakai pada industri tekstil, kayu dan kertas untuk membasmi lalat rumah, mutagen
pada tawon, mencit, neurospora, E, coli, dan bakteriofage T4.
4. TEM, dipakai dalam teskstil dan medis (agen antineoplastik). Membasmi lalat rumah.mutagen
pada mencit dan serangga, jamur, aberasi pada mencit, allium e coli dan lekosit.