Anda di halaman 1dari 2

TUGAS SESI 10 - MANAJEMEN RISIKO

NAMA : ZAENAL MUTAQIN


NIM : 101118120388
PRODI : MANAJEMEN
STIE INABA

Jawaban Tugas!
1. Eksposur merupakan risiko yang timbul dari sumber daya internal seperti para
pekerja atau berasal dari sumber daya eksternal. Eksposur juga merupakan obyek
yang rentan terhadap risiko dan berdampak pada kinerja perusahaan apabila risiko
yang diprediksi benar-benar terjadi. Eksposur ini paling umum berkaitan dengan
ukuran keungan. Dan bentuk contoh eksposur antara lain :
a. Biaya yang berlebihan
b. Pendapatan yang menurun
c. Kerugian akibat kehilangan aktiva
d. Akuntansi yang tidak akurat
e. Interupsi bisnis
f. Gangguan bisnis
g. Sanksi perundangan
h. Ketidakpmampuan untuk bersaing
i. Kecurangan dan pencurian
2. Sanksi perundangan merupakan acuan pelaksanaan yang terkait dengan instrumen
peraturan perundanga-undangan yang berlaku mengenai masing-masing instrumen
pengaturan tersebut. Contohnya untuk loan to value ratio maka mengacu pada
ketentuan yang mengatur pemberian kredit/pembiayaan pemilikian properti,
kredit/pembiayaan konsumsi beragun properti, dan kredit/pembiayaan kendaraan
bermotor.
3. Contingent Business Interuption Loss merupakan kerugian yang terjadi pada
beberapa perusahaan yang menyebabkan terganggunya pada satu pemasok untuk
penyelidikan tenaga, bahan atau peralatan. Gangguan pada operasi perusahaan
pemasok tunggal, akan menyebabkan terganggunya pula kegiatan produksi dan
penjualan perusahaan. Demikian pula perusahaan yang hanya menjual kepada
pemakai tunggal, jika pemakai itu terganggu kegiatannya maka konsekuensinya
adalah pembelian perusahaan itu akan berkurang pula maka perusahaan tentu akan
menderita kerugian.
4. Pada tabel soal menunjukkan bahwa profil risiko ditentukan oleh dua hal :
a. Risiko Inheren
Sebagai ilustrasi misalkan ada perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang
kontruksi. Perusahaan tersebut ditawari pekerjaan di Irak (tahun 2008, Irak masih
di bawah pendudukan Amerika Serikat, banyak serangan bom dipemberontakan).
risiko inheren yang dihadapi perusahaan tersebut jika beroperasi di Irak, adalah
sangat besar. Mereka bisa kena serangan bom, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Karena itu risiko inheren perusahaan tersebut masuk dalam kolom
high.
b. Sistem pengendalian risiko
Sebagai perusahaan kontraktor yang tidak mempunyai pengalaman dalam perang
atau menghadapi serangan bersenjata, sistem pengendalian risiko perusahaan
tersebut bisa dikatakan lemah (baris pertama). gabungan dari risiko inheren tinggi
dengan sistem pengendalian risiko rendah menghasilkan profil risiko tinggi.
Untuk perusahaan tersebut strategi yang optimal adalah tidak mengambil tawaran
itu.
5. Self-Insurance merupakan proses pengelolaan dana cadangan bisa ditingkatkan
lagi menjadi semacam asuransi untuk internal perusahaan sendiri. Sedangkan
Capative Insurens dilakukan dengan mendirikan anak perusahaan asuransi yang
menjadi bagian dari perusahaan. Risiko dalam perusahaan bisa diasuransikan
perusahaan lain.

Anda mungkin juga menyukai