Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
FISIKA DASAR
Program Studi Pend. Kimia
Percobaan II
GERAK JATUH BEBAS
Oleh :
Nama : 1. Sakinah A 251 20 021
2. Risnawati A 251 20 032
3. Nanda Aprilia Lampasio A 251 20 047
Kelompok : 2
Asisten : Hesti Londong Padang
v = v0 + at
s = v0 t + ½ at2
v2 = 2as
Karena pada gerak jatuh bebas kecepatan awal(v0) = 0 sehingga pada rumus
v0dihilangkan, s pada persamaan diatas diganti dengan h yang menyatakan
ketinggiandan percepatan yang dialami benda adalah percepatan gravitasi bumi,
maka berlakurumus :
v = gt
h = ½ gt2
v2 = 2gh
Keterangan :
v = kecepatan akhir benda(m/s).
t = waktu(s).
h = ketinggian benda(m).
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Untuk lebih jelasnya gerak jatuh bebas dapat dilihat pada Gambar berikutini.
Dari persamaan waktu jatuh, terlihat bahwa waktu jatuh benda bebas
hanyadipengaruhi dua faktor yaitu ketinggian(h) dan percepatan gravitasi
bumi(g). Besaranbesaran lain tidak mempengaruhi waktu jatuh. Artinya meskipun
berbeda beratnya,dua benda yang jatuh dari jarak yang sama dan pada tempat
yang sama akan jatuhdalam waktu yang bersamaan. Tetapi apabila benda tidak
jatuh bersamaan maka halitu dikarenakan adanya gesekan udara(Mansfield et al,
1998).
Penerapan Gerak Jatuh Bebas dalam Kehidupan
Berikut ini merupakan penerapan gerak jatuh bebas dalam kehidupan sehari-hari.
1. Mengukur Ketinggian Bangunan
Untuk mengukur ketinggian bangunan, tidak perlu menggunakan meteran
seperti halnya mengukur panjangnya kayu. Cobalah untuk melemparkan batu atau
benda lain dari puncak bangunan tersebut. Lalu, hitung lama benda untuk sampai
ke tanah. Setelah waktunya diketahui, masukkan besaran waktu tersebut pada
persamaan ketinggian (h) gerak jatuh bebas.
2. Mengukur Kedalaman Kolam
Jika ingin mengetahui kedalaman kolam tetapi tidak memiliki meteran
untuk mengukurnya, gunakan prinsip gerak jatuh bebas. Lemparkan batu dari
permukaan kolam dan catat waktu yang diperlukan batu untuk mencapai dasar.
Teori ini akan berhasil jika kolam dalam keadaan kosong. Artinya, belum terisi
oleh air.
1 0 30
2 0 40
3 0 50
4 0 60
5 0 70
6 0 80
1 0 30
2 0 40
3 0 50
4 0 60
5 0 70
6 0 80
3. Lepaskan bola tersebut kemudian catat penunjukan waktu setelah bola melewati
detector kedua
4. Ulangi untuk data kedua sampai keenam dan catat kembali penunjukan
waktunya
5. Hitunglah nilai percepatan gravitasi (g) untuk setiap data
6. Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan anda!
V. Hasil Pengamatan
1. Bola Pejal (Solid)
No h1 ( cm ) h2 ( cm ) t (s) g ( m/s 2 )
.
1 0 30,2 0,24 10,48
2 0 40,1 0,28 10,22
3 0 50 0,32 9,76
4 0 60,2 0,35 9,82
5 0 70,1 0,37 10,24
6 0 80,2 0,40 10,02
2. Bola Berongga (Hollow)
No h1 ( cm ) h2 ( cm ) t (s) g ( m/s 2 )
.
1 0 30,2 0,31 6,28
2 0 40,1 0,37 5,85
3 0 50 0,42 5,66
4 0 60,2 0,48 5,22
5 0 70,1 0,54 4,80
6 0 80,2 0,59 4,60
2h
Dalam mencari nilai gravitasi benda, gunakan rumus g= . misalnya, pada bola
t2
pejal nilai h = 0,302 dikalikan dengan 2, kemudian di bagi dengan nilai t yang
sudah di kuadratkan, setelah di hitung maka itulah hasil dari gravitasi benda.
VII. Pembahasan
Sementara ketetapan gravitasi bumi yaitu 9,8 m/s2, hanya ada dua gravitasi
benda hasil praktikum yang sama dengan ketetapan gravitasi yaitu pada bola pejal
dengan ketinggian 50 cm nilai gravitasinya 9,76 m/s 2 atau di bulatkan menjadi 9,8
m/s2 dan pada ketinggian 60,2 cm nilai gravitasinya 9,82 atau disederhanakan
menjadi 9,8 m/s2. Ini berarti tejadi kesalahan dalam praktikum, sehingga nilai
gravitasi benda tidak semuanya sama dengan ketetapan gravitasi bumi. Nilai
gravitasi benda tersebut di dapat dari persamaan
2h
g= , bisa diketahui bahwa gravitasi benda berbanding lurus dengan ketinggian
t2
dan berbanding terbalik dengan waktu.
Adapun fungsi dari alat dan bahan yang digunakan yaitu : Lasers dan
Detectors berfungsi sebagai skala dalam mengukur ketinggian benda, Timer
berfungsi untuk mengukur lamanya bola mengalami gravitasi, Bola
pejal/berongga berfungsi sebagai objek yang di ukur, Light Gate Separation
berfungsi untuk menghitung ketinggian yang di capai benda.
Kemudian prosedur kerja dari percobaan ini yaitu, pertama buka aplikasi
virtual lab percobaan II, kedua sesuaikan alat ukur ketinggian pertama dan kedua
sesuai dengan format yang diminta, ketiga tekan tombol release, keempat hitung
berapa timer yang dibutuhkan benda dan berapa nilai ketinggian kedua benda.
VIII. Kesimpulan
Yang dapat diambil dari pembahasan di atas yaitu :
1. Berdasarkan praktikum kesimpulan yang dapat diambil yaitu Gerak jatuh
bebas adalah gerak yang mengakibatkan benda melewati lintasan berbentuk lurus
karena pengaruh gaya gravitasi bumi, dan nilai gravitasi benda hasil praktikum
hanya ada dua nilai yang sama dengan ketetapan gravitasi bumi, yang lainnya
hasilnya berbeda. Serta gravitasi benda berbanding lurus dengan ketinggian dan
berbanding terbalik dengan waktu.
2. Berdasarkan pengamatan pada percobaan ini diketahui bahwa semakin
tinggi benda yang dijatuhkan kebumi maka waktu yang diperlukan benda untuk
sampai kebumi maka waktu yang diperlukan semakin lama. Hal ini dipengaruhi
oleh adanya gesekan udara. Namun gesekan udara disini dapat diabaikan karena
pada waktu melakukan percobaan dilakukan diruang terbuka.
3. Berdasarkan hasil praktikum yang telah kami lakukan bahwa, sebagian
besar nilai gravitasi benda hasil praktikum tidak sama dengan ketetapan gravitasi
bumi, hanya ada dua gravitasi benda hasil praktikum yang sama dengan ketetapan
gravitasi yaitu pada bola pejal dengan ketinggian 50 cm nilai gravitasinya 9,76
m/s2 atau di bulatkan menjadi 9,8 m/s2 dan pada ketinggian 60,2 cm nilai
gravitasinya 9,82 atau disederhanakan menjadi 9,8 m/s2. Ini berarti tejadi
kesalahan dalam praktikum, sehingga nilai gravitasi benda tidak semuanya sama
dengan ketetapan gravitasi bumi.
DAFTAR PUSTAKA