Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. III No. 2, Juli-Desember 2015, 156-165 156
Muhammad Yusuf Pengamalan Beragama Anak Putus Sekolah
A. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang
masalah di atas, maka dapat diangkat
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengamalan beragama
anak putus sekolah suku terasing
daerah tertinggal di Desa Paramasan
Bawah Kabupaten Banjar?
2. Faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi pengamalan
beragama anak putus sekolah suku
Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. III No. 2, Juli-Desember 2015, 156-165 158
daerah tertinggal di Desa Paramasan 3
Santoso & Prianto, Kamus Umum Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang, tth.), h. 19
Bawah Kabupaten Banjar? 4
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Edisi-3, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), h. 12
B. Definisi Operasional
Menghindari kesalahpahaman
dan kekeliruan dalam penelitian ini,
peneliti memberikan defenisi
operasional sebagai berikut:
1. Pengamalan, berasal dari kata
amal yang artinya perbuatan
baik, suka memberikan sesuatu
barang kepada yang
membutuhkannya, yang
dilakukan dengan tujuan untuk
berbuat kebaikan terhadap
masyarakat atau sesama
manusia.3 Amal yang dimaksud
adalah perbuatan manusia
terhadap Sang Pencipta. Kata
amal mendapat kata imbuhan
pe-an yang mengandung arti
kata kerja, dari amal menjadi
pengamalan, sehingga
pengamalan di sini adalah
perbuatan manusia dalam
lingkup mengerjakan shalat dan
mengaji, yasinan, dan mengikuti
pengajian.
2. Keagamaan adalah sesuatu hal
yang berhubungan dengan
agama.4 Jadi yang dimaksud
dengan keagamaan adalah
sesuatu yang berhubungan
dengan kepercayaan
kepada kekuasaan Tuhan.
Jadi maksud judul di atas adalah
pengamalan yang diperbuat manusia
dalam lingkup mengerjakan shalat,
mengaji Al-Qur’an, arisan yasinan,
dan mengikuti pengajian agama
anak putus sekolah suku terasing
daerah tertinggal di Desa Paramasan
Bawah Kabupaten Banjar.
C. Tujuan Penelitian
Beranjak dari rumusan masalah
di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui
pengamalan beragama anak
putus sekolah suku
Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. III No. 2, Juli-Desember 2015, 156-165 159
terasing daerah tertinggal di Desa sekolah suku terasing daerah tertinggal
Paramasan Bawah Kabupaten Banjar. di Desa Paramasan Bawah Kabupaten
2. Untuk mengetahui faktor-faktor Banjar.
yang mempengaruhi pengamalan Penelitian ini menggunakan
beragama anak putus sekolah suku pendekatan fenomenologis, yang berarti
terasing daerah tertinggal di Desa menggambarkan peristiwa subyek
Paramasan Bawah Kabupaten Banjar. penelitian yaitu orang tua dan anak
putus sekolah suku terasing daerah
D. Signifikansi Penelitian tertinggal dalam mengamalkan ajaran
agama di Desa Paramasan Bawah
Kegunaan yang diharapkan nantinya
dalam penelitian ini adalah: Kabupaten Banjar.
2. Lokasi Penelitian
1. Sebagai sumber informasi bagi pihak
pihak yang terkait dalam membina Lokasi penelitian merupakan suatu
anak-anak yang putus sekolah tempat atau wilayah dimana penelitian
suku terasing dalam mengangkat tersebut akan dilakukan yang bertempat
potensi bakat, memaksimalkan usia di Desa Paramasan Bawah Kabupaten
produktif, dan mengamalkan ajaran Banjar.
agama Islam 3. Subjek dan Objek Penelitian
2. Sebagai bahan pemikiran bagi Kepala a. Subjek
Desa untuk memberikan motivasi,
Subjek dalam penelitian ini adalah
mendorong, dan pembinaan bagi
orang tua dan anak putus sekolah
anak putus sekolah suku terasing
suku terasing daerah tertinggal
daerah tertinggal dalam
dalam pengamalan beragama di Desa
mengamalkan ajaran agamanya.
Paramasan Bawah Kabupaten Banjar.
3. Sebagai bahan masukan bagi orang
b. Objek
tua dalam memberikan arahan
pentingnnya pengamalan beragama Adapun yang menjadi objek dalam
dalam kehidupan sehari-hari guna penelitian ini adalah pengalaman
menghindari pergaulan bebas dan beragama dan faktor-faktor yang
menyimpang dari ajaran agama. mempengaruhi pengamalan beragama
anak putus sekolah suku terasing
4. Sebagai bahan informasi dan daerah tertinggal di Desa Paramasan
perbandingan bagi penelitian lain Bawah Kabupaten Banjar.
yang berkeinginan melakukan
penelitian terhadap masalah ini lebih 4. Data dan Sumber Data
mendalam. a. Data
Data yang di gali dalam penelitian
E. Metode Penelitian ini ada dua macam, yaitu data pokok
dan data penunjang.
1. Jenis, Metode dan Pendekatan
Penelitian 1) Data pokok
Adapun jenis penelitian yang a) Data yang berkenaan dengan
digunakan dalam penelitian ini adalah pengamalan beragama anak
penelitian lapangan (field research) putus sekolah suku terasing
yang berupaya memberikan gambaran daerah tertinggal di Desa
obyek penelitian tentang pengamalan Paramasan Bawah Kabupaten
keagamaan anak putus sekolah di Desa Banjar yang meliputi:
Paramasan Bawah Kabupaten Banjar.
1)) Pengamalan shalat
Penelitian ini menggunakan metode lima waktu.
kualitatif dengan tujuan menjelaskan
pengamalan keagamaan anak putus 2)) Mengaji Alqur’an
3)) Menghadiri arisan digunakan untuk memperoleh
Yasinan. informasi dari responden dalam
4)) Mengikuti pengajian arti laporan tentang pribadinya
agama dari dirinya, atau hal-hal
yang diketahuinya tentang
b) Data tentang faktor-faktor yang
pengamalan ajaran agama.
mempengaruhi pengamalan
beragama anak putus sekolah b. Wawancara, suatu teknik yang
suku terasing daerah tertinggal dilakukan dengan mengadakan
di Desa Paramasan Bawah tanya jawab langsung
Kabupaten Banjar. yang kepada responden maupun
meliputi: informan sehubungan dengan
1)) Faktor lingkungan. permasalahan dalam penelitian
ini tentang pengamalan ajaran
2)) Faktor keluarga. agama bagi anak putus sekolah
3)) Faktor teman bergaul. suku terasing daerah tertinggal.
G. Simpulan
Pengamalan beragama anak
putus sekolah suku terasing daerah
tertinggal di Desa Paramasan Bawah
Kabupaten Banjar yang dilakukan
melalui kegiatan pengamalan shalat
lima waktu, mengaji Alqur’an,
menghadiri arisan yasinan, dan
mengikuti pengajian agama tidak
terlaksana dengan optimal.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengamalan
beragama anak putus sekolah suku
terasing daerah tertinggal di Desa
Paramasan Bawah Kabupaten
Banjar antara lain lingkungan
masyarakat, keluarga, dan teman
bergaul.
H. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian
diatas, ada beberapa rekomendasi
yang penulis tawarkan:
memperbanyak kegiatan yang
bersifat keagaman, membangun
sarana ibadah, dan adanya ulama
yang mau bergerak pada bidang
sosial keagamaan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid dan Dian Andayani,
Pendidikan Agama Islam
Berbasis Kompetensi
(Konsepdan Implementasi
Kurikulum 2004). Bandung,
PT Remaja Rosdakarya, 2005.
Alisuf Subari, Psikologi Pendidikan.
Depag RI, Proyek Penerangan Bimbingan Agama/Khutbah. Jakarta, Depag RI,
1998.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi-3.
Jakarta, Balai Pustaka, 2007
Dr Zakiyah Drajat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta, Bulan Bintang 1990, Cet XII,
Ensiklopedi Hukum Islam, 1999, cet. ke- 3, jilid II
Hassan, A. , Pengajaran Shalat. Bangil , Persatuan, 1985.
Ibnu Mas’ud dan Zainal Abidin, Fiqih Mazhab Syafi’i. Bandung , Pustaka Satia,
2000.
M. Samsuri, Sendi Agama Islam. Surabaya
, Apollo.
Mawardi Noor, Pengamalan Iman dan Taqwa menurut Al-Qur’an. Jakarta, Wal
Press, 1997.