Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

PENGARUH CAHAYA TERHADAP


PERTUMBHAN KACANG HIJAU

Di susun oleh :
Adhitya Nanda Medhiko (02)
XII MIPA 3
SMAN 2 PATI
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada ALLAH SWT karena atas rahmat dan bimbingan-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan laporan ini. Semoga laporan “ Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan
dan Perkembangan Kacang hijau “ ini dapat digunakan sebagai acuan dan petunjuk bagi
pembaca dalam proses belajar mengenai pertumbuhan kacang hijau tersebut.
Selain itu laporan ini sudah saya usahakan semaximal mungkin dan tentunya ada banyak
pihak yang terlibat dalam pembuatan laporan ini. Untuk itu, tidak lupa saya mengucapkan terima
kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu. Terutama untuk orangtua saya. Tetapi tidak
lepas dari semua itu, saya juga menydari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi penyusunan
bahasa maupun segi lainnya.
Harapan saya yaiut semiga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan membvantu
menambah pengalamn mengenai pertumbuhan kacang hijau. Kritik dan saran sangat saya
butuhkan. Sehingga saya dapat mem perbaiki bentuk dan isi dari laporan saya supaya menjadi
lebih baik kedepannya.

Pati, 4 Agustus 2020


Penyusun

Adhitya Nanda Medhiko

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I......................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
1. Latar Belakang............................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
3. Tujuan Penelitian........................................................................................... 1
4. Manfaat Penelitian......................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................ 2
KAJIAN TEORI......................................................................................................... 2
1. Landasan Teori............................................................................................... 2
2. Kajian Penelitian yang Relevan..................................................................... 5
3. Kerangka Penelitian....................................................................................... 5
4. Hipotesa ......................................................................................................... 6
BAB III....................................................................................................................... 7
METODE PENELITIAN........................................................................................... 7
1. Variabel Penelitian......................................................................................... 7
2. Rencana Penelitian......................................................................................... 7
3. Populasi dan Sampel...................................................................................... 7
4. Tempat dan Waktu......................................................................................... 7
5. Alat dan Bahan............................................................................................... 7
6. Langkah – langkah ........................................................................................ 7
BAB IV...................................................................................................................... 9
ANALISA dan PEMBAHASAN............................................................................... 9
1. Tabel Penelitian.............................................................................................. 9
2. Pembahasan.................................................................................................... 10
BAB V ....................................................................................................................... 11
PENUTUP.................................................................................................................. 11
1. Saran............................................................................................................... 11
2. Kesimpulan ................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 12
LAMPIRAN............................................................................................................... 13

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Cahaya matahari adalah sumber energy utama bagi kehidupan seluruh makhluk
hidup didunia. Bagi manusia, hewan dan tumbuhan cahaya matahari adalah penerang
dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan yang khusunya memiliki klorofil cahaya matahari
sangat menentukan prses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan
untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan
energy untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Kekurangan cahaya matahari akan menggangu proses fotosintesis dan
pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu,
kekurangan cahaya saat perkembanga berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi,
dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuiran
kecil, tipis dan berwarna pucat.
Cahaya yang dibutuhkan tumbuhan tidak selalu sama setiap tanaman. Ada jenis –
jenis tumbuhan yang memerlukan cahaya penh ada pula yang memerlukan cahaya
remang – remang untuk pertumbuhannya. Teori tersebut belum tentu sepenuhnya benar
dan dapat dipelajari jika kita belum mengetahui kebenarannya pada lingkungan kita.
Selain itu, masih banyak siswa dan siswi yang belum dapat menjelaskan pengaruh cahaya
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Untuk itu, saya melakukan penelitian untuk lebih mengetahui dan membuktikan
kebenaran teori tersebu. Di dalam penelitian ini, saya akan mengamati pertumbuhan dan
perkembangan biji kacang hijau. Saya memilih kacang hijau karena bahan yang mudah
didapat dan cara penanamnnya yang dapat dilakukan secara sederhana.
2. Rumusan Masalah
a. Adakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau ?
3. Tujuan percobaan
Mengamati laju pertumbuhan kacang hijau di 3 tempat yang berbeda serta
membuktikan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau.
4. Manfaat Percobaan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai kajian awal untuk melakukan penelitian
lanjutan dan menambah pengetahuan srta pengalaman tentang perngaruh cahaya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan
perkembangan biji kacang hijau yang diletakkan di 3 lingkungan yang berbeda intenditas
cahayanya.

1
BAB II
KAJIAN TEORI

1. Landasan Teori
Pertumbuhan adalah perubahan ukuran (massa dan panjang) serta kuantitatif yang
dihasilkan dari pertumbuhan jumlah sel dan bersifat irreversible ( tidak dapat kembali ).
( Iatamar Syamsuri, 2004 : 2 ).
Sedangkan perkembangan adalah perubahan yang sistematis, progesif, dan
berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayat termasuk dengan
perubahan – perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau
kematangannya. (Akhmad Sudrajat).
Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak
manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati
tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman
pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga
lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan
dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau
menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan
dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang
terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi
semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue,
digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga
dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan
sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan
kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.
Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat
tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang
ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau
menjadikan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah
berbau.
Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam
lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi.
Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung.
Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan dan
vitalitas pria. Maka kacang hijau dan turunannya sangat cocok untuk dikonsumsi oleh
mereka yang baru menikah.
Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel mati
dan membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak dan wanita yang baru
saja bersalin dianjurkan untuk mengkonsumsinya.
Dalam dunia tumbuh – tumbuhan tanaman kacang hijau diklasifkasikan sebagai
berikut
 Kingdom: Plantae
 Divisi: Magnoliophyta

3
 Kelas: Magnoliopsida
 Ordo: Fabales
 Famili: Fabaceae
 Genus: Vigna
 Spesies: Vigna radiate

Cahaya adalah suatu gelombang elektromagnetik karena kecepatan gelombang


elektromagnetik sama dengan gelombang cahaya  ( maxwell ). Cahaya matahari
mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu tumbuhan. 
Cahaya matahari merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai
produsen untuk berfotosintesis.  Cahaya dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.  proses pertumbuhan tersebut  membutuhkan cahaya. 
Namun banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda  tumbuhan
terdapat fitohormon khususnya hormon auksin.  fungsi utama hormon auksin adalah
sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan Sel di daerah belakang
meristem ujung.  Hormon ini sangat peka terhadap cahaya matahari.  bila terkena
cahaya matahari hormon ini akan terurai dan rusak.  
Cahaya berpengaruh terhadap proses foto periodisme dan fototropisme pada
tumbuhan.  Foto periodisme merupakan respon tumbuhan terhadap periode
penyinaran cahaya matahari.  foto periodisme pada tumbuhan dikendalikan oleh
fitokrom (   Sterling B. Hendri ).  Di daerah beriklim sedang yang mengalami 4
musim,  periode penyinaran akan bervariasi pada setiap musim.  Berdasarkan respon
tumbuhan terhadap periode penyinaran,  tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan
berhari pendek,  tumbuhan berhari panjang,  dan tumbuhan berhari Netral.
 Fototropismemerupakan respon tumbuhan berupa gerak sebagian tubuh
terhadap cahaya.  contohnya gerak batang kecambah ke arah datangnya cahaya. 
Gerak fototropisme dipengaruhi oleh kadar hormon auksin pada ujung batang.   Daun
yang terkena cahaya lebih kecil dan mesofilnya lebih tebal dibandingkan yang sedikit
mendapat cahaya.  Stomata tanaman yang terkena cahaya ukurannya kecil dengan
jumlah yang banyak dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya.  akar tanaman yang
terkena cahaya lebih lebat dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya
 Berdasarkan letak kotiledonnya perkecambahan dibedakan atas
a.  Perkecambahan tipe epigeal
Perkecambahan yang ditandai dengan posisi kotiledon berada diatas
permukaan tanah.  biasanya terjadi pada tanaman dikotil.  Perkecambahan epigeal
terjadi akibat pertumbuhan batang di bawah kotiledon yang lebih cepat
dibandingkan dengan ruas batang di atas kotiledon.  Akibatnya kotiledon akan
terangkat ke atas tanah
b. Perkecambahan tipe hipogeal
Perkecambahan yang ditandai dengan posisi kotiledon tetap berada di
dalam tanah.  biasanya  terjadi pada tumbuhan monokotil.  Perkecambahan epigeal
terjadi akibat pertumbuhan ruas batang diatas kotiledon yang lebih cepat
dibandingkan dengan bagian bawahnya.  Akibatnya kotiledon tidak terangkat ke
atas dan tetap berada di dalam tanah.
2. Kajian penelitian yang relevan.

4
( Putu Diah Kirana Purnama Dewi : 2015 ) melakukan percobaan pengaruh
cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau, dalam percobaanya
diah menyimpulkan bahwa kacang hijau tumbuh lebih tinggi ditempat yang tertutup,
tetapi memiliki daun yang pucat,dan batang tidak kokoh. Sementara di tempat terbuka
kacang hijau tumbuh lebih pendek tetapi memiliki batang yang kokoh dan daun yang
segar.
3. Kerangka berfikir
Konsep Pertumbuhan
Pertumbuhan dan Perkembangan
dan Perkembangan
Tumbuhan
Tumbuhan

Pertumbuhan
Primer
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan
Pertumbuhan
sekunder
Faktor internal

Intraseluler

Interseluler

Faktor Eksternal

Air

Cahaya
Oksigen
4. Hipotesa
kelembapan
Hipotesis penelitian ini adalah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan yaitu menghambat
Nutriea pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.  Tumbuhan biji kacang hijau yang berada di lingkungan yang intensitas
cahayanya berbeda akan mengerjakanSuhu tinggi yang berbeda.  Tumbuhan di tempat
gelap akan lebih cepat tinggi daripada tumbuhan yang berada ditempat terang atau
bercahaya.  namun memiliki perbedaan morfologi,  meliputi:   keadaan akar,  batang
dan daun tumbuhan kacang hijau.

5
BAB III
METODE PENELITIAN

1. Variabel penelitian 
a. Variabel bebas :  cahaya matahari
b. Variabel terikat :  kecepatan pertumbuhan dan perkecambahaN
c. Variabel kontrol : Biji kacang hijau,  media tanam,  jumlah air yang digunakan
Definisi operasional
Definisi operasional variabel bebas.
1. Cahaya langsung
2. Cahaya tidak langsung
3. Tidak terkena cahaya
Definisi   operasional variabel terikat.
Pertumbuhan kacang hijau dengan cara mengukur biji kacang hijau dengan
penggaris dari permukaan tanah
Definisi operasional variabel control.
Jumlah biji kacang hijau dan jumlah air yang digunakan.
2. Rencana Penelitian
a. Pot A = cahaya langsung
b. Pot B = cahaya tidak langsung.
c. Pot C = tidak terkena cahaya.

6
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Kacang hijau
b. Sampel
3 pot masing – berisi 3 biji = 9 biji kacang hijau
4. Tempat dan waktu penelitian
a. Tempat : rumah.
b. Lokasi : di bawah meja belajar, halaman, dan ventilasi
c. Waktu : 1 Minggu
5. Alat dan bahan
wadah plastic (pot), penggaris, kapas, biji kacang hijau, air.
6. Langkah – langkah
a. Siapkan 3 wadah minuman gelas bekas. Lalu beri label A,B,C.
b. Masukkan 1 kapas pada setiap gelas yang sudah diberi label.
c. Kemudian masukkan 3 biji kacang hijau di masing-masing gelas.
d. Letakkan gelas A di halaman rumah, gelas B di ventilasi, dan gelas C di bawah meja
belajar.
e. Siram setiap 1 hari sekali dengan air sebanyak 7 cc.
f. Catat pertumbuhan tinggi setiap hari.

BAB IV
ANALISA dan PEMBAHASAN

1. Tabel Pengamatan
a. Tempat terkena cahaya matahari langsung

7
No Hari/Tanggal Pertumbuhan Pertumbuhan Pertumbuhan Rata-rata
1. Rabu-22/07/20 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm
2. Kamis-23/07/20 0,3 cm 0, 2 cm 0,3 cm 0, 26 cm
3. Jumat-24/07/20 0,7 cm 0,8 cm 1 cm 0,83 cm
4. Sabtu-25/07/20 2 cm 2,1 cm 2, 4 cm 2,16 cm
5. Minggu- 4 cm 4,6 cm 4,3 cm 4,3 cm
26/07/20
6. Senin-27/07/20 9,5 cm 9,5 cm 9,7 cm 9,56 cm
7. Selasa-28/07/20 11 cm 11,4 cm 11,7 cm 11,36 cm
8. Rata – rata 3,92 cm 4,08 cm 4,2 cm 4, 06 cm

b. Tempat terken cahaya matahari tidak langsung

No Hari/Tanggal Pertumbuhan Pertumbuha Pertumbuhan Rata-rata


n
1. Rabu-22/07/20 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm
2. Kamis-23/07/20 0,6 cm 0,4 cm 0,7 cm 0,56 cm
3. Jumat-24/07/20 2 cm 1,6 cm 1,9 cm 1,83 cm
4. Sabtu-25/07/20 3,5 cm 3 cm 3,4 cm 3,3 cm
5. Minggu- 5 cm 4,9 cm 5,3 cm 5,06 cm
26/07/20
6. Senin-27/07/20 10 cm 9,8 cm 10,7 cm 10,16 cm
7. Selasa-28/07/20 18,5 cm 17 cm 19 cm 18,1 cm
8. Rata – rata 5,65 cm 5,24 cm 5,87 5,58 cm

c. Tempat tidak terkena cahaya matahari.

No Hari/Tanggal Pertumbuhan Pertumbuhan Pertumbuhan Rata-rata


1. Rabu-22/07/20 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm
2. Kamis-23/07/20 0,8 cm 0,7 cm 1 cm 0,83 cm
3. Jumat-24/07/20 4 cm 3,6 cm 5 cm 4,2 cm
4. Sabtu-25/07/20 8 cm 7,9 cm 8 cm 7,96 cm
5. Minggu- 14 cm 13,4 cm 13,9 cm 13,7 cm
26/07/20
6. Senin-27/07/20 16 cm 15,8 cm 15,7 cm 15,83 cm
7. Selasa-28/07/20 28 cm 27,4 cm 26 cm 27,1 cm
8. Rata - rata 10,11 cm 9,82 9,94 cm 9,95 cm

B.Pembahasan
Pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau

8
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan pertumbuhan dan perkembangan di tempat yang terkena
cahaya dan yang tidak terkena cahaya (gelap). Hal ini menunjukkan bahwa cahaya
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
Apabila ditanam di tempat gelap maka tanaman kecambah akan tumbuh
lebih panjang dari pada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh
fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai
pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang
meristem ujung.
Saat ditanam di tempat gelap, batang memiliki banyak auksin. hormon
auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang.
Walaupun tumbuh dengan lebih cepat dari yang ditanam di tempat terang, batang
tumbuhan menjadi terlihat kurus, tidak berkembang (mengalami etiolasi), tanaman
tidak sehat, akar yang banyak dan lebat, serta kekurangan klorofil sehingga daun
dan batang berwarna kuning pucat dan berumur pendek. Hormon auksin ini
sangat peka terhadap cahaya matahari.
Dalam keadaan terang tanaman memiliki auksin yang sedikit karena
hormon ini akan terurai dan rusak sehingga pertumbuhan tumbuhan pun
terhambat. Maka kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada yang ditanam di
tempat gelap. Tetapi tumbuhan dalam keadaan terang memiliki banyak klorofil
dan tumbuh berkembang. Kondisi fisik tanaman sehat, subur, batang terlihat
gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.

Penyebab perbedaan Pertumbuhan kacang hijau di tempat gelap dan terang


Penyebabnya yaitu karena adanya pengaruh fitohormon, terutama hormon
auksin. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Fungsi utama
hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan
sel di daerah belakang meristem ujung.
Saat ditanam di tempat gelap, batang memiliki banyak auksin. hormon
auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Dan
dalam keadaan terang tanaman memiliki auksin yang sedikit karena hormon ini
terurai dan rusak sehingga pertumbuhan tumbuhan pun terhambat seperti yang
dijelaskan diatas.

BAB V
PENUTUP

9
1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian pengaruh faktor cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan biji kacang hijau,  dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat
mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan  tanaman.  Proses
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan membutuhkan cahaya.  Namun,   banyak
sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda,  begitu pula dengan
tumbuhan kacang hijau.
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan
perkecambahan biji kacang hijau,  biji kacang hijau yang diletakkan ditempat  yang
terkena sinar matahari secara langsung,  terkena sinar matahari secara tidak langsung,
tidak terkena  Sinar matahari.  Biji kacang hijau yang terkena  cahaya matahari secara
langsung pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar dan tebal, berwarna hijau,
batang tegak dan kokoh.  Biji kacang hijau yang terkena sinar matahari secara tidak
langsung pertumbuhannya agak lambat, daunnya agak kokoh dan berwarna hijau tua, 
sedikit tebal dan batang yang agak kokoh.  Sedangkan biji kacang hijau yang tidak
terkena cahaya matahari pertumbuhannya lebih cepat tinggi dan daunnya tipis,
berwarna pucat, batang melengkung dan tidak kokoh,  hal ini terjadi karena cahaya
memperlambat atau menghambat kerja hormon auksin dalam pertumbuhan meninggi
atau primer.
Secara khusus, inti dari penelitian ini adalah keterkaitan antara hormon auksin
dengan intensitas cahaya matahari yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau.Jadi, hipotesa yang telah dibuat sebelumnya telah benar.

2. Saran
Sebaiknya peralatan digunakan modern,  contohnya alat pengukur bukan
menggunakan penggaris tetapi menggunakan auksanometer agar lebih akurat.  jika
ingin berkebun misalnya ingin menanam kacang hijau, maka kita harus mencari
inisiatif untuk menjaga kelangsungan hidup dan memaksimalkan pertumbuhan
tumbuhan itu.  dengan salah satu cara yaitu kita harus menanamnya diluar ruangan
agar mendapat sinar matahari yang cukup.

10
Daftar Pustaka

- Prawirohartono, slamet.2004.Biologi SMA kelas 1. Jakarta.


- Setyaningsih, Eko.2007.Biologi SMA kelas 2.Jakarta: Sinar Grafika
- Piadi Arif, Tri Silawati.2007.Sains Biologi kelas 3. Jakarta: Yudhistira
- Aryuli, Diah., Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, Endang Widi Winarni. 2007.
Biologi 3 SMA dan MA untuk Kelas XII. Jakarta : Esis.
- Kusumawati, Rohana., dan Wigati Hadi Omegawati. 2013. PR Biologi untuk
SMA/MA Kelas XII. Klaten : Intan Pariwara.
- Syamsuri, Istamar dkk. 2004. Biologi untuk SMA kelas 3A. Malang : Erlangga
- Rachmawati, Faidah., Nurul Urifah, Ari Wijayati. 2009. BSE Biologi Untuk
SMA Kelas XII Program IPA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional Tahun 2009

11
Lampiran

1. Hari pertama

2. Hari kedua

3. Hari ketiga

4. Hari ke lima

12
5. Hari ke enam

6. Hari ke tujuh

13

Anda mungkin juga menyukai