Anda di halaman 1dari 23

Artikel Ilmiah

Analisis Kondisi dan Kinerja Keuangan

Ditujukan Untuk Dosen Mata Kuliah Manajemen Keuangan


Pak Yananto Mihadi Putra, SE, M.si
Disusun oleh :
Diah Anggun Pratiwi
(43219010083)

UNIVERSITAS MERCU BUANA


JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. penyusun panjatkan, karena berkat rahmat serta
bimbingan-Nya penulis berhasil menyelesaikan artikel tentang “Analisis Kondisi dan Kinerja
Keuangan”. Adapun artikel ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Keuangan. Artikel ini berisikan tentang analisis laporan keuangan perusahaan pada tahun
2012 dan berisi tentang informasi mengenai perusahaan publik yang terdaftar pada BEI
dan Singapore Stock Exchange (SSE) yang sekaligus merupakan perusahaan lokal yang
menyandang sebagai perusahaan multi nasional, dimana yang kami pilih adalah PT.
Indomobil Sukses Internasional Tbk.
Semoga artikel “Analisis Laporan Keuangan (PT. Indomobil Sukses
Internasional Tbk.) Periode tahun 2012" ini memberikan informasi yang berguna bagi
masyarakat serta bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

                                                                                                                       

Tangerang, 15 Juni 2020

Diah Anggun Pratiwi


                                                                                                                   
ABSTRAK

Menurut SFAC Nomor 1 tentang Objective of Financial Reporting by Business


Enterprises, tujuan pelaporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang berguna bagi
investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya dalam membantu proses pengambilan
keputusan yang rasional atas investasi, kredit dan keputusan lain yang sejenis, Menyediakan
informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya yang
membantu dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian prospek penerimaan kas dari
dividen atau bunga dan pendapatan dari penjualan, penebusan atau jatuh tempo sekuritas atau
pinjaman. Menaksir aliran kas masuk (future cash flow) pada perusahaan, Memberikan
informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim atas sumber daya tersebut dan perubahannya.

LITERATUR TEORI
Laporan keuangan adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan untuk membuat
suatu keputusan antara lain mengenai rencana-rencanan perusahaan, penanaman
modal/investasi, pencarian sumber-sumber dana oprasi perusahaan lainnya (Amin Wijaya
Tunggal, 1995). Melalui analisis laporan keuangan ini maka para pemakai informasi
akuntansi dapat mengambil keputusan. Pengelola/manajer dalam suatu perusahaan dapat
menilai apakah kinerjanya dalam suatu periode yang lalu mendatangkan keuntungan atau
tidak.
 Komponen laporan keuangan yang umumnya dikeluarkan oleh perusahaan biasanya
terdiri atas:
1. Laporan Posisi Keuangan / Neraca (Balance Sheet).
Laporan Posisi Keuangan/Neraca adalah suatu bagian dari laporan keuangan
yang menunjukkan keadaan dari suatu unit usaha pada tanggal tertentu yang
terdiri atas dua bagian yaitu aktiva dan pasiva. Aktiva dapat dikategorikan sebagai
investasi yang dilakukan dalam perusahaan sedangkan pasiva merupakan sumber-
sumber yang digunakan untuk investasi tersebut dan jumlah kedua bagian ini
harus sama. Laporan posisi keuangan terdiri dari 3 (tiga) unsur, yaitu aset,
liabilitas, dan ekuitas. Informasi yang dapat disajikan di laporan posisi keuangan
antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk
memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi.
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement).
Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan seluruh pos pendapatan
dan beban yang diakui dalam satu periode. Laporan laba rugi dapat disajikan
dalam 2 (dua) bentuk:
a. Bentuk satu, laporan laba rugi komprehensif
b. Bentuk dua laporan:
1) Laporan yang menunjukkan komponen laba rugi (laporan laba rugi
terpisah); dan
2) Laporan yang dimulai dengan laba rugi dan menunjukkan komponen
pendapatan komprehensif lain (laporan laba rugi komprehensif)
3. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas yaitu laporan keuangan yang menunjukan
perubahan ekuitas selama satu periode. Laporan perubahan ekuitas terdiri dari
saldo awal modal pada neraca saldo setelah disesuaikan di tambah laba bersih
selama satu periode dikurangi dengan pembayaran dividen. Komponen akun
dalam laporan perubahan ekuitas adalah:
a. Modal awal
b. Laba (rugi) tahun berjalan
c. Pembayaran dividen
d. Pencadangan saldo laba untuk cadangan tujuan
e. Modal akhir
4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement).
Laporan arus kas adalah suatu ringkasan mengenai penerimaan dan
pembayaran kas dari suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Laporan ini
dibuat dengan melakukan perbandingan antara neraca di awal periode dengan
neraca di akhir periode serta menggunakan pos-pos kunci di dalam laporan laba
rugi. Dalam penyajiannya, menurut Hackel dan Livnat (1996, hal 146-164),
Laporan arus kas dibagi dalam tiga kelompok yaitu:
a. Aktivitas operasional (Operating).
Adalah kelompok yang meliputi seluruh transaksi dan kegiatan lainnya
yang tidak termasuk di dalam kegiatan investasi maupun pembiayaan
perusahaan. Secara lebih jelas, arus kas yang berasal dari kegiatan
operasional meliputi arus kas dari kegiatan produksi, distribusi barang
dan penyediaan jasa. Arus kas dari kegiatan operasi adalah arus kas hasil
dari transaksi dan kegiatan lainnya yang ikut menentukan laba bersih.
b. Aktivitas Investasi (Investing).
Adalah kelompok yang meliputi pembelian dan penagihan piutang,
pengembalian persediaan barang dagang, pembayaran pinjaman,
pengadaan serta penjualan ekuitas dan harta kekayaan perusahaan
(tanah), bangunan, dan peralatan serta aktiva-aktiva produktif lainnya,
yaitu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk melakukan produksi
barang dan jasa.
c. Aktivitas pendanaan atau pembiayaan (Financing).
Adalah kelompok yang meliputi perolehan sumber daya dari para
pemilik dan pemberian hasil atas investasi yang telah dilakukan,
peminjaman, serta pembayaran kembali hutang oleh pemiliknya atau
sebaliknya penyelesaian kewajiban perusahaan kepada pemilik, dan
perolehan serta pembayaran sumber daya lainnya yang berasal dari
pembiayaan jangka panjang.
5. Catatan atas laporan keuangan (berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting
dan informasi penjelasan lain); dan
6. Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya ketika entitas
menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian
kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos
dalam laporan keuangannya.
BAB I
PENDAHULUAN

A.          LATAR BELAKANG

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan
gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi
keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga merupakan kesimpulan dari pencatatan
transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan adalah media yang paling
penting untuk menilai kondisi ekonomi dan prestasi manajemen.  Laporan keuangan disusun
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan  (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI). SAK memberikan fleksibilitas bagi manajemen dalam memilih metode
maupun estimasi akuntansi yang dapat digunakan. Wardhani (2008) menyatakan fleksibilitas
tersebut akan mempengaruhi perilaku manajer dalam melakukan pencatatan akuntansi dan
pelaporan transaksi keuangan perusahaan.
Dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan
menginterpretasikan laporan keuangan maka perlu dibuat analisis laporan keuangan. Analisis
laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu bagaimana memahami laporan keuangan,
bagaimana menafsirkan angka-angka dalam laporan keuangan, bagaimana mengevaluasi
laporan keuangan dan bagaimana menggunakan informasi keuangan untuk pengambilan
keputusan. Teknik analisis yang sering digunakan dalam menganalisis laporan keuangan
adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah teknik analisis untuk mengetahui hubungan
matematis dari pos-pos tertentu dalam setiap elemenlaporan keuangan. Hasil dari perhitungan
rasio akan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, agar dapat diketahui perubahan yang
terjadi, apakah mengalami kenaikan atau penurunan.
        Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat
mengevaluasi keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang akan
datang. Rasio dapat dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-rasio neraca
yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, rasio-rasio laporan laba-rugi yang
disusun dari data yang berasal dari perhitungan laba-rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang
disusun  berasal dari data neraca dan laporan laba-rugi. Laporan keuangan perlu disusun
untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan tersebut meningkat atau bahkan menurun dan
didalam menganalisis laporan keuangan diperlukan alat analisis keuangan, salah satunya
adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut meliputi rasio
likuiditas, rasio solvabilitas
(leverage), rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pertumbuhan.
Diharapkan dengan analisis ini dapat diketahui gambaran keadaan keuangan
perusahaan, sehingga interpretasi pengguna laporan terhadap laporan keuangan dapat menjadi
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan,terutama bagi direktur dalam rangka
menetapkan kebijakan, menyusun rencana yang lebih baik, serta menentukan kebijaksanaan
yang lebih tepat agar prestasi manajemen semakin baik pada tahun-tahun berikutnya.
Mengingat pentingnya analisis terhadap laporan keuangan sebagai alat bantu serta sumber
informasi dalam menilai kondisi keuangan serta prestasi (keberhasilan) suatu perusahaan bagi
pihak-pihak yang berkepentingan seperti yang telah diuraikan di atas, maka peneliti sangat
tertarik untuk mendalami dan membahas topik tentang “ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN PT. INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk”.

B.            IDENTIFIKASI MASALAH
Analisis laporan keuangan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas dan untuk
membatasi ruang lingkup permasalahan di atas, maka penulis hanya akan membahas tentang
analisis kinerja keuangan dengan menggunakan Current Ratio (CR), Retrun on Asset (ROA)
dan Debt to Equity Ratio (DER) untuk menilai kinerja perusahaan pada PT. Indomobil
Sukses Internasional Tbk pada tahun 2011-2012. Adapun  data yang akan dipakai adalah
neraca dan laporan laba rugi.

C.           RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah yang
ingin dikemukakan untuk melakukan penelitian lebih lanjut adalah sebagai berikut :
-        Apakah Kinerja perusahaan pada PT. Indomobil Sukses Internasional mengalami
peningkatan pada periode 2011-2012 ditinjau dari laporan keuangan dengan
menggunakan analisis Current Ratio, Retrun on Assets dan Debt to Equity Ratio?

D.           TUJUAN PENELITIAN
Dari rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian yang
ingin dikemukakan untuk melakukan penelitian lebih lanjut adalah :
- Untuk mengetahui kinerja perusahaan pada PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk
dilihat dari Current Ratio, Retrun on Assets dan Debt to Equity Ratio.

E.            MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini bukan hanya secara teoritis tetapi juga
diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis, diantaranya yaitu :
1. Bagi Perusahaan
Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan sehingga memberikan gambaran dan
pertimbangan bagi PT. Indomobil Sukses Internasional untuk mengambil keputusan di
masa yang akan datang dan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam penilaian Kinerja Keuangan instansi dan membantu dalam
pengambilan keputusan untuk masalah keuangan yang dihadapi.
2. Bagi Pembaca
Untuk dapat dijadikan sebagai referensi dalam menghadapi masalah yang sama dan
sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan.
3. Bagi Penulis
Untuk sarana menambah ilmu pengetahuan dan penerapan teori yang diperoleh
dengan praktek yang sesungguhnya.
BAB II
LANDASAN TEORI

A.        LAPORAN KEUANGAN

1.         Pengertian Laporan Keuangan


 Laporan keuangan merupakan data akuntansi yang dapat memberikan informasi yang
relevan bagi investor, kreditur atau pihak lain dengan mengambil keputusan ekonomi.
 Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan bagi
pemakai laporan keuangan. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga
analisis manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-prospek
perusahaan di masa yang akan datang.
2.         BAGIAN-BAGIAN LAPORAN KEUANGAN

Bagian-bagian dari laporan keuangan meliputi :


1. Neraca (Balance Sheet), menyajikan aktiva pada sisi sebelah kiri,yang merupakan
alokasi dari dana,kewajiban dan ekuitas pada sebelah kanan yang merupakan sumber
dana perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement), Laporan yang mengikhtisarkan pendapatan
dan pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi,biasanya setiap satu
kuartal atau satu tahun.
3. Laporan Laba Ditahan (Statement of Shareholders Equity), menyajikan perubahan-
perubahan pada pos-pos ekuitas untuk mengidentifikasi alasa perubahan klaim
pemegang ekuitas atas aktivanya.
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow), Tujuan dari pembuatan laporan arus
kas ini adalah:
a) Memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan
selama periode tertentu.
b) Memberikan informasi mengenai efek kas dari tiga kategori aktivitas yaitu
aktivitas investasi,aktivitas pendanaan,aktivitas operasi.

3.         TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

APB Statement  No.4 berjudul Basic Concepts and Accounting Principles Underlying


Financial Statements Business Enterprises. Laporan ini bersifat deskriptif, dan laporan ini
banyak mempengaruhi studi-studi berikutnya tentang tujuan laporan keuangan. Dalam
laporan ini, tujuan laporan keuangan di golongkan sebagai berikut :
1. Tujuan Khusus
Tujuan khusus laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan,
hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai dengan GAAP
2. Tujuan Umum
 Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan
kewajiban perusahaan
 Kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba
 Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi
perusahaan dalam menghasilkan laba
 Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan
kewajiban
 Mengungkapkan informasi relevan lainnyayang dibutuhkan para pemakai laporan.
3. Tujuan Kualitatif
 Relevance : memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu pemakai
laporan dalam pengambilan keputusan.
 Understanability : informasi yang dipilih untuk disajkan bukan saja penting tetapi
juga harus informasi yang di mengerti pemakai
 Verifiability : hasil akuntansi harus dapat di periksa oleh pihak lain yang akan
menghasilkan pendapat yang sama.
 Neutrality : laporan akuntansi harus bersikap netral terhadap pihak-pihak yang
berkepentingan.
 Timelines : laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilaan keputusan
apabila diserahkan pada saat yang tepat.
 Comparability : informasi akuntansi harus dapat saling di bandingkan,artinya
akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun
perusahaan lain.
 Completeness : informasi akuntansi yang dilaporkan harus harus mencakup semua
kebutuhan yang layak dari para pemakai

4.             PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN TUJUAN PENGGUNAANNYA

1. Investor : penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang
melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka
membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli,
menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada
informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk
membayar dividen.
2. Karyawan : karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi
mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi
untuk~ menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca
kerja dan kesempatan kerja.
3. Pemberi pinjaman : pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat
dibayar pada saat jatuh tempo.
4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya : pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik
dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah
yang kewajibannya akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usah berkepentingan
pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi
pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utam rnereka bergantung pada
kelangsungan hidup perusahaan.
5. Stakeholders (para pemegang saham) : para pemegang saham berkepentingan
dengan informasi mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang
diperoleh dan penambahan modal untuk business plan selanjutnya.
6. Pelanggan : para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai
kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian
jangka panjang dengan, atau bergantung pada perusahaan.
7. Pemerintah : pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya
berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan karena itu berkepentingan dengan
aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas
perusahan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistik
pendapatan nasional dan statisti lainnya
8. Masyarakat : perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai cara.
Misalnya: perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian
nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada
penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan
menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir
kemakmuran perusahaan dan rangkaian aktivitasnya.

5.        JENIS LAPORAN KEUANGAN


Dua jenis laporan keuangan utama yang umumnya dibuat oleh setiap perusahaan adalah
neraca dan laporan laba rugi.
Neraca adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan posisi keuangan
perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca juga berarti suatu laporan yang sistematis tentang
Aktiva (assets), Utang (liabilities), dan Modal Sendiri (owner’s equity).
Laporan laba rugi melaporkan seluruh hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil, dan laba
(rugi) perusahaan selama suatu periode tertentu.

6.             MACAM-MACAM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


A. Analisis Time Series dan Cross Sectional
1. Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio perusahaan untuk beberapa
periode. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari
waktu yang lalu (rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk
waktu-waktu yang akan datang pada perusahaan yang sama. Analisis trend dapat
melihat apakah prestasi perusahaan itu meningkat atau menurun selama periode
tertentu, mengestimasi kemungkinan terjadi peningkatan atau penurunan pada
kondisi keuangan tertentu
2. Analisis Cross Sectional, dengan analisis ini analis membandingkan rasio-rasio
perusahaan (company ratio) dengan rata-rata rasio perusahaan sejenis atau
industri (rasio rata-rata/rasio standard) untuk waktu yang sama.
B. Analisis Commond Size dan Analisis Index
1. Analisis Commond Size, untuk membuat perbandingan elemen-elemen laporan
keuangan dengan command base-nya. Laporan keuangan neraca pada sisi aktiva
didasarkan pada total aktiva sehingga total aktiva sama dengan 100%. Elemen-
elemen lain dari aktiva dibandingkan dengan total aktiva. Elemen-elemen
kewajiban dan modal sendiri didasarkan pada total kewajiban dan modal sendiri.
Laporan laba rugi commond base-nya penjualan, elemen-elemen laporan laba rugi
dibandingkan dengan penjualan.
2. Analisis Index, memilih tahun dasar sebagai commond base-nya elemen-elemen
laporan keuangan pada periode lain dibandingkan dengan elemen-elemen laporan
keuangan yang sama dengan tahun dasar tersebut.
BAB III
PEMABAHASAN

A.       SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (Perseroan) merupakan suatu kelompok usaha terpadu
yang memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang otomotif yang terkemuka di
Indonesia. Perseroan didirikan pada tahun 1976 dengan nama PT. Indomobil Investment Corporation
dan pada tahun 1997 dilakukan penggabungan usaha (merger) dengan PT. Indomulti Inti Industri Tbk
Sejak saat itulah status Perseroan berubah menjadi perusahaan terbuka dengan nama PT.
Indomobil Sukses Internasional Tbk, dengan kantor pusatnya di Wisma Indomobil I, lantai 6, Jl. MT.
Haryono Kav 8, Jakarta Timur - 13330.
Bidang usaha utama Perseroan dan anak perusahaan meliputi: pemegang lisensi merek,
distributor penjualan kendaraan, layanan purna jual, jasa pembiayaan kendaraan bermotor,
distributor suku cadang dengan merek IndoParts, perakitan kendaraan bermotor, produsen
komponen otomotif serta kelompok usaha pendukung lainnya.
Semua produk dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan dengan
standar kualitas yang dijamin oleh perusahaan prinsipal serta didukung oleh layanan purna jual
yang prima melalui jaringanjaringan 3S (Sales, Service, dan Spareparts) yang tersebar di seluruh
Indonesia.
Perseroan mengelola merk-merk terkenal dengan reputasi internasional yang meliputi Audi,
Foton, Great Wall, Hino, Kalmar, Liugong, Manitou, Nissan, Renault, Renault Trucks, Suzuki,
Volkswagen, Volvo, Volvo Trucks, dan Mack Trucks.
Produk-produk yang ditawarkan meliputi jenis kendaraan bermotor roda dua, kendaraan
bermotor roda empat, bus, truk, forklift, dan alat berat lainnya. Melalui sinergi dari 4.224
karyawan tetap yang tersebar di seluruh anak perusahaan di Indonesia telah mampu menopang
Perseroan menjadi salah satu perusahaan di bidang Otomotif yang terkemuka.
Perseroan secara terus menerus mengembangkan kemampuan, pengetahuan, ketrampilan,
dan pemahaman nilai-nilai yang secara terus menerus dijalankan melalui program pelatihan baik
yang diselenggarakan di dalam maupun di luar Perseroan, program konseling, coaching, seminar,
dan praktek kerja lapangan (on the job training).Pengembangan kompetensi, dan jenjang karir,
telah menjadi satu prioritas kegiatan Perseroan dan telah dikemas dalam suatu sistem yang
dievaluasi secara terus menerus. Usaha keras tersebut membuahkan hasil yang sangat baik melalui
pencapaian laba bersih Perseroan sebesar Rp. 448,67 milyar dalam tahun buku 2010 ini.
B.           LAPORAN KEUANGAN (Tahun 2012)
A.           ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

Current Ratio (CR)
Current Ratio merupakan rasio likuiditas. Current Ratio yaitu kemampuan untuk
membayar hutang yang harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Rasio ini paling sering
digunakan untuk mengukur kemampuan membayar hutang jangka pendek total, karena
mununjukkan seberapa besar tuntutan kreditur jangka pendek yang dapat dipenuhi oleh
aktiva yang diharapkan dapat menjadi kas dalam periode yang hampir sama dengan masa
jatuh tempo tuntutan tersebut (Murti, 2011).
Aktiva lancar yang dimaksud terdiri dari kas, surat berharga, piutang dagang, dan
persediaan sedangkan kewajiban lancar terdiri dari utang dagang, wesel bayar jangka
pendek ; utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun, pajak
penghasilan yang terutang, dan beban-beban lain yang terutang (terutama gaji dan upah).
Semakin tinggi current ratio berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansial jangka pendek (Sartono, 2001).  CR merupakan perbandingan
antara aktiva lancar dengan hutang lancar. CR dapat dihitung dengan formula sebagai
berikut : (Prastowo, 2011)

Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam


likuiditas dan sebaliknya jika perusahaan yang current ratio-nya terlalu tinggi juga kurang
bagus, karena menunjukkan banyaknya dana yang menganggur pada akhirnya dapat
mengurangi kemampuan laba perusahaan (Murti, 2011). Current ratio yang tinggi bisa
disebabkan oleh kondisi perdagangan yang kurang baik atau manajemen yang yang bobrok.
Dalam masa resesi pihak manajemen mungkin enggan mengganti barangnya. Dengan
demikian, persediaan barang dan utang dagang ditekan sampai tingkat yang paling rendah,
atau saldo piutang yang terlalu besar karena adanya kebijakan kredit dan penagihan yang
kurang efektif.
Pada PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk, di tahun 2012 diketahui sebagai berikut :

Artinya, setiap Rp.1 hutang lancar yang segera jatuh tempo, dijamin oleh 1,23 Rupiah aset
lancar.

Definisi Return on Assets (ROA)


Return on assets merupakan rasio profitabilitas. Return on assets juga sering disebut
sebagai Return on Investment (ROI). Return on Assets mengukur kemampuan perusahaan
dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Rasio ini mengukur tingkat
kembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan seluruh dana
(aktiva) yang dimilikinya dan dapat dibandingkan dengan tingkat bunga bank yang berlaku
(Prastowo, 2011).
Return on Assets (ROA) atau sering disebut Return on Investment (ROI).  ROI
merupakan salah satu bentuk rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan keseluruhan
dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan (Sunardi,
2010). Dengan demikian, rasio ini membandingkan keuntungan yang diperoleh dari sebuah
kegiatan operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva (net
operating assets) yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut.
ROA dapat dihitung dengan formula sebagai berikut : (Sartono, 2001)
ROA mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih setelah
pajak dan total asset yang digunakan untuk operasional perusahaan. Semakin tinggi rasio ini
menunjukkan bahwa perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aktiva untuk
menghasilkan laba bersih setelah pajak (Stella, 2009). Hal ini akan menarik investor untuk
memiliki saham perusahaan tersebut.
Pada PT. Indomobil Sukses InteRnasional Tbk, di tahun 2012 diketahui sebagai berikut
:

Artinya, perusahaan berada pada zona aman. Karena, menurut surat ketetapan BI
No.23/67/KEP/DIR nilai batas minimal ROA adalah 1%. Jika nilai ROA berada dibawah 1%
maka perusahaan berada di zona tidak aman.

Definisi Debt to Equity Ratio (DER)


Debt to Equiy Ratio merupakan rasio solvabilitas atau financial leverage ratio  yang
menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
panjangnya (Prastowo, 2011). Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko yang
dihadapi dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi dan rasio yang
tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva.
DER merupakan perbandingan antara total hutang yang dimiliki perusahaan dengan
total ekuitasnya. DER dapat dihitung dengan formula sebagai berikut : (Sartono, 2001)

DER yang terlalu tinggi menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan


perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat (Stella,2009).
DER akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan menyebabkan apresiasi dan depresiasi
harga saham, DER yang terlalu tinggi mempunyai dampak buruk terhadap kinerja
perusahaan, karena tingkat hutang yang semakin tinggi berarti beban bunga perusahaan akan
semakin besar dan akan mengurangi keuntungan (Hernendiastoro, 2005).
Pada PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk, di tahun 2012 diketahui sebagai
berikut : 
Artinya, meski DER-nya cukup besar yaitu dengan total utang jangka pendek sebesar
7.963.486.975.807, namun total utang jangka panjang hanya sebesar 3.905.731.976.049
sehingga utang-utang tersebut masih dalam ketegori tidak berbahaya.

Pada buku The Investing Policy (TIP), penulis mengatakan bahwa batas kewajaran


utang suatu perusahaan adalah maksimal tiga kali dari modalnya, atau DER-nya 300% dan
dengan catatan utang-utang tersebut bukan merupakan utang ‘berbahaya’.
  
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN

Dari hasil laporan keuangan yang telah dilakukan, berikut adalah kesimpulan dari
analisa yang menggunakan Current Ratio, Retrun on Assets dan Debt to Equity Ratio. PT.
Indomobil Sukses Internasional Tbk memiliki nilai rasio yang baik. Dengan Current Rationya
sebesar 1,23 yang artinya, setiap Rp.1 hutang lancar yang segera jatuh tempo, dijamin oleh
1,23 Rupiah aset lancar. Retrun on Assets sebesar 5% yang artinya, perusahaan berada pada
zona aman. Karena, menurut surat ketetapan BI No.23/67/KEP/DIR nilai batas minimal ROA
adalah 1%. Jika nilai ROA berada dibawah 1% maka perusahaan berada di zona tidak aman.
Dan yang terakhir Debt to Equity Ratio sebesar 2,08 atau 208% yang artinya, meski DER-nya
cukup besar yaitu dengan total utang jangka pendek sebesar 7.963.486.975.807, namun total
utang jangka panjang hanya sebesar 3.905.731.976.049 sehingga utang-utang tersebut masih
dalam ketegori tidak berbahaya.
Pada buku The Investing Policy (TIP), penulis mengatakan bahwa batas kewajaran
utang suatu perusahaan adalah maksimal tiga kali dari modalnya, atau DER-nya 300% dan
dengan catatan utang-utang tersebut bukan merupakan utang ‘berbahaya’. Dengan hasil
analisis ini penulis dapat menyimpulkan bahwa analisis laporan keuangan dapat digunakan
untuk menilai kinerja perusahaan, karena hasil dari analisis akan dapat menghilangkan situasi
ketidakpastian dalam informasi sehingga keputusan yang diambil menjadi lebih tepat. Secara
umum nilai rasio yang baik adalah nilai rasio yang memiliki nilai yang tinggi, akan tetapi
nilai yang terlalu tinggi belum tentu mencerminkan nilai rasio yang baik, oleh karena itu pada
dasarnya tidak ada yang optimum karena kondisi setiap perusahaan yang berbeda-beda, maka
dalam melakukan analisis rasio diperlukan ketelitian sehingga tidak salah dalam menafsirkan
hasil dari analisis atau kinerja suatu perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Gandhy, Fardinal, (2019). Analysis of Financial Ratio to Predict Financial Distress


Conditions (Empirical Study on Manufacturing Companies listed on the Indonesia Stock
Exchange for 2014-2017). International Journal of Business and Management Invention
(IJBMI), 8(6), 27-34.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education,
Accounting Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality The
Quality of MSME ’ s Financial Reports. The 1st Annual Conference Economics, Business,
and Social Sciences, 1(3). https://doi.org/10.4108/eai.3-2-2020.163573
Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants of
Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic Banks
(Religion, Religiosity, and Location of Islamic Banks ). The 1st Annual Conference
Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1, (2).
https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775.
Putra, Y. M., (2017). Pengelolaan Piutang Perusahaan. Modul Kuliah Manajemen
Keuangan. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
Sofyan, Syafri Harahap. Teori Akuntansi. Edisi revisi 2011. Penerbit : Rajawali Pers

http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/06/makalah-analisis-laporan-keuangan.html

http://digilib.uin suka.ac.id/4479/1/BAB%20%20I,%20III,%20IV,%20DAFTAR
%20PUSTAKA.pdf

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/6/64/Logo_Indomobil.jpeg

http://www.teguhhidayat.com/2011/07/tips-menganalisis-debt-to-equity-ratio.html\

http://indomobil.com/company.php

http://diniriana.blogspot.com/2013/06/tujuan-laporan-keuangan.html

http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22874/5/Chapter%2520I.pdf

http://eprints.uny.ac.id/7864/2/BAB%201-08409131037.pdf

Anda mungkin juga menyukai