Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AL-QUR’AN DAN SAINS MODERN

TENTANG ALQUR’AN DAN LAUTAN

Dosen pengampu :

Dr. H. ABDUL MAJID., M. Pd

Disusun oleh :

Nur Afifah 2019010161

Aufa Hilmi S A 2019010178

KELAS PAI 3 E

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN WONOSOBO JAWA TENGAH

2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdullah penulis panjatkan puji syukur atas rahmat Allah SWT, ysng telah
memudahkan penulis dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik, shalawat dan salam
semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhamad SAW, Rosululloh yang diutuskan dengan
membawa syariah yang mudah, penuh rahmat, dan membawa keselamatan, dalam kehidupan
dunia dan akherat.

Makalah berjudul“Al-qur’an dan Lautan“ini disusun untuk memenuhi tugas mata


kuliah Al=qur’an dan Sains Modern. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuan yang ada sehingga makalah ini dapat tersusun sesuai harapan, manusia
diciptakan Allah sebagai mahkluk yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan, maka dalam
makalah yang penulis susun ini belum mencapai tahap kemampuan.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I, Pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

BAB II, Pembahasan

A. Sejarah laut

B. Penjelasan Al-Qur’an tentang lautan

C. Pemanfaatan laut

BAB III, Penutup

A. Kesimpulan

B. Saran

C. tujuan

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Al-Qur’an merupakan sumber dari segala sumber baik pedoman umat maupun sebagai
sumber Ilmu pengetahuan. Sebagai sumber Ilmu pengetahuan, Al-Qur’an menyuguhkan
ilmu-ilmu yang yang salah satunya berkaitan dengan alam. Al-Qur’an telah menjelaskan
beberapa ayat yang berhubungan dengan Alam, khususnya dalam hal ini adalah mengenai
lautan. Lautan merupakan bagian hamparan bumi yang sanngat luas, bahkan hampir dua per
tiga bagian bumi ini terdiri dari lautan. Dari sisi Bahasa Indonesia pengertian laut adalah
kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang menggenangi dan membagi
daratan atas benua atau pulau. Jadi laut merupakan air yang menutupi permukaan tanah yang
sangat luas dan umumnya mengandung garam dan berasa asin. Biasanya air mengalir yang
ada di darat akan bermuara ke laut.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana sejarah terbentuknya lautan ?

2. Bagaimanakah penjelasan ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang lautan?

3. Bagaimanakah pemanfaatan lautan?

C. Tujuan

1) Mengetahui sejarah terbentuknya lautan

2) Mengetahui penjelasan ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang lautan

3) Mengetahui pemanfaatan lautan


BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah lautan

Laut menurut sejarahnya, terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana awalnya bersifat
sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100 derajat celcius) karena
panasnya bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer bumi dipenuhi
oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan dan
menyebabkan laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering
terjadi karena seringnya asteroid menghantam bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat
itu juga bertipe mamut atau tinggi/besar sekali tingginya karena jarak bulan yang begitu dekat
dengan bumi.

Proses pelapukan batuan terus belanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa lautan,
menyebabkan air laut menjadi semakin asin. Pada 3,8 milyar tahun yang lalu, planet bumi
mulai terlihat biru karena laut yang sudah terbentuk tersebut. Suhu bumi semakin mendingin
karena air dilaut berperan dalam menyerap energy panas yang ada, namun pada saat itu
diperkirakan belum ada bentuk kehidupan dibumi. Kehidupan di bumi, menurut para ahli,
berawal dari lautan (life begin in the ocean). Namun demikian, teori ini masih merupakan
perdebatan hingga saat ini. Pada hasil penemuan geologis pada tahun 1971, pada bebatuan di
Afrika Selatan (yang diperkirakan berusia 3,2 s.d. milyar tahun) menunjukan adanya fosil
seukuran beras dari bakteri primitive yang diperkirakan hidup didalam lumpur mendidih
didasar laut. Hal ini mungkin menjawab pertanyaan tentang saat-saat awal kehidupan
tersebut. Sedangkan kelautan itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari berbagai biota atau
makhluk hidup dilaut yang perlu dimanfaatkan melalui usaha perikanan dan kelautan.

B. Penjelasan Al-Qur’an tentang Lautan

Dalam Al-Quran, kata “daratan” disebutkan sebanyak 13 kali, dan kata “laut” sebanyak
32 kali, sehingga totalnya adalah 45. Bila akan dibuat persentase, maka daratan adalah
(13:45)x100 = 28,8888888889%, dan lautan adalah (32:45)x100 = 71,11111111111%.

Selain itu Al-Qur'an juga menerangkan tentang alam semesta dan seisinya."Kami
turunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu." (QS. 16/ An-Nahl:
89). Bab ini khusus mengemukakan ayat-ayat Al-Qur'an tentang penciptaan laut yang
menjadi tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. "Sesungguhnya pada penciptaan langit dan
bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang
bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan air itu
dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam
binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua
itu) sungguh merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti".
(QS. 2/ Al-Baqoroh: 164)[4]

Allah berkata lagi : Hendaklah air yang ada di bawah langit mengalir ke satu tempat,
sehingga tanah akan kelihatan. Allah menamakan tanah itu " Darat ", dan kumpulan air itu
dinamakan " Laut " Hendaklah tanah mengeluarkan segala macam tumbuh-tumbuhan yaitu
jenis yang menghasilkan biji-bijian dan jenis yang menghasilkan buah-buahan

Klasifikasi berdasarkan cara terjadinya :

 Laut Transgresi : laut transgesi adalah laut yang terjadi karena genangan air laut
terhadap daratan akibat kenaikan permukaan air laut 60-70 m pada zaman berakhirnya
zaman es, Hal ini mengakibatkan daerah dataran rendah Indonesia Barat dan Timur
yang semula darat berubah menjadi laut dangkal. Contoh: Laut Jawa. Selat Karimata,
Laut Cina Selatan. dan Laut Arafuru.

 Laut Ingresi : laut ingresi adalah laut dalam karena dasar laut mengalami gerakan
menurun/turunnya tanah di dasar taut. Contoh: Laut Banda. Laut Flores, Laut
Sulawesi, dan Laut Maluku.

 Laut Regresi : laut regresi adalah laut yang menyempit terjadi pada zaman es. Karena
terjadi penurunan muka air laut akibat temperatur di muka bumi pada umumnya turun
4-5 derajat celcius.

Klasifikasi laut menurut letaknya dibagi menjadi:

 Laut Tepi: laut tepi adalah laut yang letaknya di tepi benua seakan-akan terpisah oleh
deretan pulau atau jazirah. Contoh: Laut Cina Selatan, dipisahkan oleh Kepulauan
Indonesia dan Kepulauan Filipina.
 Laut Pertengahan: laut pertangahan adalah laut yang terletak di antara benua-benua.
Contoh: Laut Tengah, antara benua Asia-Eropa Afrika.

 Laut Pedalaman: laut pedalaman adalah laut yang terletak di tengah-tengah benua
atau dikeliling daratan. Contoh: Laut Kaspia, Laut Hitam dan Laut Mati.

Klasifikasi laut berdasarkan kedalamannya dibagi menjadi beberapa zona, yaitu:

 Zona litoral: zona litoral adalah laut yang terletak antara garis pasang dan garis surut.

 Zona neritis: zona neritis adalah laut yang terletak pada kedalaman 0-200 meter. Ciri
pada zona ini adalah sinar matahari masih bisa tembus. kedalaman < 200 meter. dan
merupakan zona paling subur bagi ikan.

 Zona batial: zona batial adalah laut yang terletak pada kedalaman 200-2.000 meter.
secara geologis merupakan batas antara daratan dengan perairan. Ciri zona ini adalah
kedalaman 200-2.000 m dan sinar matahari tidak bisa masuk.

 Zona abisal: Zona abisal adalah laut yang tertetak pada kedalaman atau isobath
1.000-6.000 m.

 Zona palung: Zona palung adalah laut yang terletak pada kedalaman atau isobath >
6000 m. Contoh: Palung Jawa. Palung Weber, Palung Sulawesi, dan Palung
Mindanau.[[7]]

 Zona Afotik : Zona afotik adalah daerah perairan laut yang tidak bisa ditembus oleh
cahaya matahari.

 Sirkulasi Laut

Sirkulasi laut adalah pergerakan massa air laut, macam sirkulasi laut :

o Arus Laut

o Gelombang laut

o Pasang surut air laut


Sebagaimana ayat-ayat Al-Qur’an telah memberikan bahan perbandingan dengan
ilmu pengetahuan modern, hal tersebut akan kita rasakan juga mengenai lautan. Tak
ada ayat-ayat Qur’an yang mengenai lautan bertentangan dengan ilmu pengetahuan,
begitu juga perlu digaris bawahi bahwa tak ada ayat Qur’an yang membicarakan
tentang lautan menunjukan hubungan dengan kepercayaan-kepercayaan atau mitos,
atau takhayul yang terdapat pada zaman Qur’an diwahyukan.

Beberapa ayat Qur’an yang mengenai lautan dan pelayaran mengemukakan


tanda-tanda kekuasaan Allah yang nampak dalam pengamatan sehari-hari, yang
semua itu untuk difikirkan.

 Sungai dasar laut

Suatu hari, seorang ahli kelautan bernama Jacques Yves Costeau melakukan
penelitian di dasar laut untuk Discovery Channel. Ia menelurusi fenomena bawah laut
di Cenota Angelita, Mexico.Saat melakukan penyelaman, ia dikejutkan dengan
sebuah fenomena alam yang luar biasa. Dia menemukan air tawar di antara air laut
yang asin. Penemuan itu membuatnya takjub. Bagaimana mungkin air tawar bisa
berada terpisah dalam air laut yang asin? Tetapi itulah kenyataan yang dia temukan di
dalam laut.Sungai di bawah laut itu ditumbuhi daun-daunan dan pohon. Para peneliti
menyebut fenomena itu sebagai lapisan Hidrogen Sulfida. Tapi tampak seperti
sungai? Yang menjadi tanda tanya par ahli, mengapa air yang mengalir di sungai
bawah laut itu rasanya tawar? Fenomena unik dan aneh itu juga telah disebutkan
dalam surah Ar-Rahman [55] ayat 19-21: ''Dia membiarkan dua laut mengalir yang
kemudian keduanya bertemu, di antara kedua ada batas yang tidak dilampaui masing-
masing. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan.

 Api dalam laut

Yang kali ini terbukti lagi adalah ucapan Allah yang pernah menceritakan mengenai
sebuah laut yang di dalamnya bisa terdapat api. Secara logika, hal tersebut amat tidak
mungkin mengingat api akan memadamkan air. Fakta Api di Bawah Laut
Menunjukkan Lagi Mengenai Kebesaran Allah SWT. Sumpah Allah mengenai api di
bawah laut tak lain tercatat dalam kitab suci milik umat Islam, yaitu Al-Qur’an
tepatnya di surat Ath-Thur ayat ke-6.. Jika janji Allah di Al-Qur’an dianggap belum
cukup, maka ada sabda Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa tidak ada orang
yang mampu mengarungi laut kecuali mereka yang melakukannya untuk
menunaikkan haji, umrah, atau untuk berperang di jalan Allah, karena sesungguhnya
ada lautan di bawah api dan api juga ada di bawah lautan. Sesungguhnya,
pembicaraan tentang api yang ada di bawah laut pertama muncul di surat Ath-Thur
ayat 1 hingga 8, yang inti dari surat ayat-ayat tersebut adalah bahwa azab dari Allah
pasti akan datang dan tidak akan bisa dicegah oleh siapapun. Yang membuatnya unik
adalah karena pada ayat itu Allah bersumpah demi bukit, demi seluruh kita yang ada,
demi Baitul Ma’mur, dan demi laut yang di bagian dalam dari tanahnya memiliki api.
Sesungguhnya Allah tidak akan pernah menyebutkan sesuatu kecuali jika benda
tersebut benar-benar ada.Pada waktu ayat tersebut turun, hampir seluruh bangsa Arab
gagal menangkap maksud dari perkataan Allah SWT mengenai sumpah demi lautan
yang memiliki api di dalamnya. Hal ini disebabkan mereka memiliki persepsi bahwa
air akan mematikan api, dan api sendiri akan membuat air menguap. Tentu saja ide
tentang api atau hal panas lain di dalam laut adalah sesuatu yang mustahil bagi
mereka, dan mereka mulai memiliki keraguan. Tapi justru ribuan tahun setelah ayat
tersebut turun, Allah SWT menunjukkan pada manusia bahwa sumpah yang Ia buat
adalah nyata sehingga manusia juga akhirnya menemukan apa makna sesungguhnya
dari laut yang di dalamnya terdapat api. para peneliti tengah menyelam demi mencari
sumber daya lain yang bisa menggantikan batu bara. Ketika mereka sedang
menjalankan penyelaman itulah mereka menemukan bahwa di dalam laut ternyata ada
rangkaian gunung api yang membentang panjang hingga puluhan ribu kilometer.
Rangkaian ini kemudian mereka sebut sebagai pegunungan yang ada di tengah
samudera. Setelah melakukan pengkajian yang cukup, para peneliti akhirnya
menyimpulkan bahwa apa yang mereka temukan adalah benar gunung api yang aktif,
bahkan dari beberapa mereka menemukan gunung tersebut mengeluarkan lava. Yang
lebih membuat mereka terkejut adalah air tidak mampu mendinginkan lava tadi
sementara lava tersebut juga tidak membuat air di sekitar mereka panas.

....... 32(: ‫ ( ابرهيم‬....... ‫وسخر لكم الفلك لنجزي في البحر بأمره‬

“ dan dia telah menundukan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan
dengan kehendak-Nya” (Q.S. Ibrohim:32).
Dalam Q.S. An-Nahl ayat 14 juga disebutkan : “ dan dialah (Allah) yang menundukan
lautan (untuk mu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan)
dan kami mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai dan kamu melihat
bahtera berlayar padanya dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya,
dan supaya kamu bersyukur”

‫أوكظلمىت في بحر لجي يغشه موج من فوقه موج من فوقه سحب قلىظلمىت م بعضها‬

‫فوق بعض قلى اذا اخرج يده لم يكد برىها ومن لم يجعل هللا له نورا فما له من نور‬

“ atau (keadaan orang-orang kafir) seperti gelap gulita dilautan yang dalam yang
diliputi oleh gelombang demi gelombang. Di atasnya ada (lagi) awan gelap. Itulah
gelap gulita yang berlapis-lapis. Apabila dia mengeluarkan tanganya hampir tidak
dapat melihatnya, barangsiapa tidak diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah. Maka dia
tidak mempunyai cahaya sedikit pun”. QS. An-Nur: 40.

Fakta-fakta ilmiah

1. Para ilmuan menemukan bahwa laut dan samudra di tutupi / dipayungi oleh
kumulus yang tebal yang menghalangi bagian besar cahaya matahari.

2. Air laut menyerap warna-warna sektrum secara bertahap .setiap warna-warna


septrum tersebut memasuki kedalaman .karena itu akan muncul tingkatan-tingkatan
kegelapan di dalam laut dan kegelapan tersebut semakin pekat setelah mencapai
kedalaman 1000 m, sehingga jika seseorang mengeluarkan tangannya di kedalaman
tersebut ia tidak bisa melihatnya.

3. Para ilmuwan berhasil melihat ikan-ikan yang hidup di kedalaman antara 600-
2700 m memiliki organ tubuh yang bersinar untuk bisa melihat di dalam kedalaman
dan menangkap mangsanya .

4. Ayat ini juga menjelaskan ,tentang gelombang-gelombang. Sains telah


menyatakan dan membuktikannya gelombang tersebut berjumlah lebih dari satu,yaitu
ombak permukaan laut yang biasa kita lihat dan ombak dalam laut (gelombang
internal) yang gerakannya biasanya berlawanan dengan permukaan laut.

C. Pemanfaatan Lautan
 Laut mengandung kadar mineral yang sangat tinggi dan banyak manfaatnya bagi
kehidupan manusia, di dalam Al-Qur’an banyak di sebutkan isyarat-isyarat agar
manusia memanfaatkan sumber daya alam yang berupa laut ini, sebab laut tidak saja
mengandung kadar garam, tetapi juga dapat dijadikan sarana perhubungan antara
keperluan perdagangan dan sebagainya.

Firman Allah Swt :

)-12‫هللا الذى سخرلكم البحرلتجري الفلك فيه بأمره ولتبتغوا من فضله ولعلكم تشكرون ( الجاثية‬

“Allah-lahyang menundukan lautana untukmu, supaya kapal-kapal berlayar di sana dengan


izin-Nya,dan supaya kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya, mudah-mudahan kamu
bersyukur (berterima kasih kepada-Nya).”

 Sebagai sumber protein dari ikan segar dan mengandung permata-permata yang dapat
di ambil manfaatnya oleh umat manusia. Demikian ini pula telah dijelaskan dalam Al-
Qur’an

Firman Allah Swt

)-96-‫احل لكم صيد البحروطعامه متاعا لكم زللسيارة (الما ئدة‬

“dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (berasal) dari laut, sebagai
makanan lezat (yang bergizi) bagimu dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan “

‫وهو الذي سخرالبحر لتأكلوا منه لحما طريّا ونستخرجوا منه حلية تلبسونها وترى الفلك مواخرفيه ولتبتغوا من فضله‬
)-14-‫ولعلكم تشكرون (النحل‬

“an Dia-lah (Allah) yang menundukan lautan, agar kamu dapat memakan daripadanya
daging (ikan) yang segar dan kamu keluarkan dari dalam (laut itu) perhiasanyang kamu
pakai, dan kamu melihat kapal-kapal berlayar disana dan supaya kamu bersyukur”

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Laut merupakan bagian bumi yang luasnya hampir dua per tiga dari bagian bumi, laut
memiliki beragam jenis mulai dari cara terjadinya, letaknya, dan tingkat kedalamanya. Al-
Qur’an menyebutkan bahwa laut memiliki kegelapan, gelombang-gelombang dan juga
memiliki manfaat bagi umat manusia. Diantaranya yaitu sebagai sarana berlayar, memiliki
kadar protein yang tinggi, lautan juga menyediakan makanan (ikan) yang segar dan halal,
serta lautan juga menyediakan permata-permata yang dapat diambil manfaatnya oleh manusia

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna
bagi pembaca dari semua kalangan dan semoga dengan materi makalah yang dipotret
berdasarkan ilmu sains dan Quran ini dapat menambah iman dan takwa serta menambah rasa
syukur terhadap Allah SWT atas limpahan karunia dan rahmat-Nya.
Drs.Moh. Chadziq Charisma.1991.tiga aspek kemukjizatan Al-Qur’an : pt Bina Ilmu

Dr.Ahsin Sakho Muhammad...[et al.].2009.Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dalam Al-


Qur’an dan Sunah : PT Kharisma Ilmu

http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-laut-jenis-macam-laut-fungsi-peran-
manfaat-laut.html,yang diunduh pada 2 oktober 2015

Affandi, Heryanto. 2017. Al-Qur’an dan Sains Modern. Wonosobo : UNSIQ PRESS

Anda mungkin juga menyukai