Anda di halaman 1dari 21

Regina Pongtuluran

102016104

A2

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

regina.2016fk104@civitas.ukrida.ac.id

ABSTRAK :
Dalam bidang kedokteran
terdapat kode etik profesi atau
dalam ilmu cabangnya di
namakan
Bioetik. Dimana ilmu tersebut
berhubungan dengan praktek
kedokteran atau penelitian
dibidang

1
biomedis. Kaidah dasar bioetik
sendiri terdiri menjadi empat
kaidah atau prinsip dasar yakni
beneficence, non-malaficence,
justice dan autonomy. Pada
kaidah tersebut mempunyai
prinsip-
prinsip yang berbeda. Kaidah
ini mecangkup permasalahan
dari lingkungan sekitar dan
pengobatan, hak-hak pasien,
dokter, dll. Kematian yang
diidamkan oleh para penderita
ialah

2
kematian yang normal, jauh dari
rasa sakit dan mengerikan yang
dalam istilah medis disebut
eutanasia. Eutanasia merupakan
suatu persoalan yang dilematik
baik di kalangan dokter.
Etika
telah menjadi suatu bagian dari
dunia kedokteran yang cukup
pesat perkembanganya dalam
tiga
dekade terakhir dan
pertimbangan etika menjadi

3
perhatian utama dalam
pelaksanaan profesi
kedokteran
ABSTRAK :
Dalam bidang kedokteran
terdapat kode etik profesi atau
dalam ilmu cabangnya di
namakan
Bioetik. Dimana ilmu tersebut
berhubungan dengan praktek
kedokteran atau penelitian
dibidang

4
biomedis. Kaidah dasar bioetik
sendiri terdiri menjadi empat
kaidah atau prinsip dasar yakni
beneficence, non-malaficence,
justice dan autonomy. Pada
kaidah tersebut mempunyai
prinsip-
prinsip yang berbeda. Kaidah
ini mecangkup permasalahan
dari lingkungan sekitar dan
pengobatan, hak-hak pasien,
dokter, dll. Kematian yang
diidamkan oleh para penderita
ialah

5
kematian yang normal, jauh dari
rasa sakit dan mengerikan yang
dalam istilah medis disebut
eutanasia. Eutanasia merupakan
suatu persoalan yang dilematik
baik di kalangan dokter.
Etika
telah menjadi suatu bagian dari
dunia kedokteran yang cukup
pesat perkembanganya dalam
tiga
dekade terakhir dan
pertimbangan etika menjadi

6
perhatian utama dalam
pelaksanaan profesi
kedokteran
ABSTRAK :
Dalam bidang kedokteran
terdapat kode etik profesi atau
dalam ilmu cabangnya di
namakan
Bioetik. Dimana ilmu tersebut
berhubungan dengan praktek
kedokteran atau penelitian
dibidang

7
biomedis. Kaidah dasar bioetik
sendiri terdiri menjadi empat
kaidah atau prinsip dasar yakni
beneficence, non-malaficence,
justice dan autonomy. Pada
kaidah tersebut mempunyai
prinsip-
prinsip yang berbeda. Kaidah
ini mecangkup permasalahan
dari lingkungan sekitar dan
pengobatan, hak-hak pasien,
dokter, dll. Kematian yang
diidamkan oleh para penderita
ialah

8
kematian yang normal, jauh dari
rasa sakit dan mengerikan yang
dalam istilah medis disebut
eutanasia. Eutanasia merupakan
suatu persoalan yang dilematik
baik di kalangan dokter.
Etika
telah menjadi suatu bagian dari
dunia kedokteran yang cukup
pesat perkembanganya dalam
tiga
dekade terakhir dan
pertimbangan etika menjadi

9
perhatian utama dalam
pelaksanaan profesi
kedokteran
ABSTRAK :
Dalam bidang kedokteran
terdapat kode etik profesi atau
dalam ilmu cabangnya di
namakan
Bioetik. Dimana ilmu tersebut
berhubungan dengan praktek
kedokteran atau penelitian
dibidang

10
biomedis. Kaidah dasar bioetik
sendiri terdiri menjadi empat
kaidah atau prinsip dasar yakni
beneficence, non-malaficence,
justice dan autonomy. Pada
kaidah tersebut mempunyai
prinsip-
prinsip yang berbeda. Kaidah
ini mecangkup permasalahan
dari lingkungan sekitar dan
pengobatan, hak-hak pasien,
dokter, dll. Kematian yang
diidamkan oleh para penderita
ialah

11
kematian yang normal, jauh dari
rasa sakit dan mengerikan yang
dalam istilah medis disebut
eutanasia. Eutanasia merupakan
suatu persoalan yang dilematik
baik di kalangan dokter.
Etika
telah menjadi suatu bagian dari
dunia kedokteran yang cukup
pesat perkembanganya dalam
tiga
dekade terakhir dan
pertimbangan etika menjadi

12
perhatian utama dalam
pelaksanaan profesi
kedokteran
ABSTRAK

ABSTRAK :
Dalam bidang kedokteran
terdapat kode etik profesi atau
dalam ilmu cabangnya di
namakan
Bioetik. Dimana ilmu tersebut
berhubungan dengan praktek
kedokteran atau penelitian
dibidang

13
biomedis. Kaidah dasar bioetik
sendiri terdiri menjadi empat
kaidah atau prinsip dasar yakni
beneficence, non-malaficence,
justice dan autonomy. Pada
kaidah tersebut mempunyai
prinsip-
prinsip yang berbeda. Kaidah
ini mecangkup permasalahan
dari lingkungan sekitar dan
pengobatan, hak-hak pasien,
dokter, dll. Kematian yang
diidamkan oleh para penderita
ialah

14
kematian yang normal, jauh dari
rasa sakit dan mengerikan yang
dalam istilah medis disebut
eutanasia
Dalam bidang kedokteran terdapat kode etik profesi atau dalam ilmu cabangnya di namakan

Bioetik. Dimana ilmu tersebut berhubungan dengan praktek kedokteran atau penelitian dibidang

biomedis. Kaidah dasar bioetik sendiri terdiri menjadi empat kaidah atau prinsip dasar yakni

beneficence, non-malaficence, justice dan autonomy. Pada kaidah tersebut mempunyai prinsip-

prinsip yang berbeda. Kaidah ini mecangkup permasalahan dari lingkungan sekitar dan

pengobatan, hak-hak pasien, dokter, dll. Kematian yang diidamkan oleh para penderita ialah

kematian yang normal, jauh dari rasa sakit dan mengerikan yang dalam istilah medis disebut

eutanasia.

I. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Menjadi dokter merupakan hal yang mempunyai tanggung jawab yang besar.

Bukan hanya pertanggung jawaban tetapi dokter juga harus mengerti hukum

dalam melakukan tindakkan medis. Saat melayani pasien, dokter harus memegang

teguh kaidah etika yang berlaku.  Etika telah menjadi suatu bagian dari dunia

kedokteran yang cukup pesat perkembanganya dalam tiga dekade terakhir dan

pertimbangan etika menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan profesi

15
kedokteran. Dalam profesi ini seringkali dijumpai konflik antara dokter dan

pasien yang tidak dapat dipecahkan oleh kaidah-kaidah etika. Dalam hal seperti

ini maka kaidah-kaidah hukum dapat dapat diberlakukan, sehingga pembicaraan

tidak dapat dilepaskan dari masalah hak dan kewajiban dari pihak-pihak yang

yang terlibat dalam permasalahan tersebut. Perkembangan yang pesat dalam ilmu

kedokteran dan biologi serta permasalahan yang mengiringinya semakin

kompleks sehingga kajian tentang etika kedokteran yang membahas mengenai

bidang medis dan profesi kedokteran saja tidak cukup untuk itu dikembangkan

bioetika (etika biomedis) yang diharapkan dapat menghasilkan solusi yang lebih

dapat diterima dan logik¹.

b. Rumusan masalah

Adanya pelanggaran terhadap Non-Malaficience

c. Hipotesis

Keterlambatan dokter dalam menangani pasien

d. Tujuan

Mahasiswa mampu memahami dan menentukan Kaidah Dasar Bioetik yang tepat

sesuai konteks pasien .

e. Manfaat

Dapat mengenal, mengetahui, dan memahami tentang Kaidah Dasar Bioetik.

Dapat juga membedakan kaidah tersebut didalam konteks pasien.

II. ISI

SKENARIO A:

16
Seorang pasien perempuan terkena radang usus buntu dan dibawa ke UGD. Dalam pelayanan

dr jaga dan suster lamban dan tidak mengacuhkan. Saat di rujuk ke dokter bedah, dokter

mengatakan pasien harus dioperasi dan memberitahu keluarga bahwa biaya operasi tidak

sedikit. Tetapi pelaksanaa operasi tidak bisa segera dilaksanakan karen dokter tersebut masih

banyak jadwal operasi yang lain.

A. Identifikasi istilah yang tidak diketahui

1. UGD (Unit Gawat Darurat)

Salah satu bagian dari rumah sakit yang terdapat dokter jaga dan perawat.

Di UGD melayani pasien awal yang mengalami cedera atau menderita sakit yang

dapat mengancam kehidupannya.

2. Radang usus buntu

Bahasa latin disebut sebagai Appendix vermiformis, penyakit radang usus buntu

ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. organ ini adalah sebagai organ

tambahan yang tidak mempunyai fungsi, tetapi fungsi apendiks adalah sebagai

organ imunologik dan secara aktif berperan dalam sekresi immunoglobulin

B. Pembahasan

a) Definisi Bioetik

Menurut F.Abel bioetik adalah studi interdispliner tentang masalah-masalah

yang ditimbulkan oleh perkembangan biologi dan kedokteran , tidak hanya

memperhatikan masalah-masalah yang terjadi pada masa sekarang, tetapi juga

memperhitungkan timbulnya masalah pada masa yang akan datang².

Prinsip dasar dalam bioetik dibagi menjadi empat yakni :

17
 Beneficence

merupakan suatu prinsip tindakan dokter mengutamakan kepenting

pasien yang dikerjakannya tanpa pamrih. Seorang dokter harus

mempunyai kepentingan terbaik dari pasien sebagai pertimbangan

terpenting. Selain itu dokter juga harus mengusahakan agar pasien yang

dirawatnya terjaga keadaan kesehatannya (patient welfare).

 Non-maleficence

Suatu tindakkan dokter kepada pasien yang gawat darurat dan kaidah

ini sifatnya tidak merugikan. Dokter tidak akan melakukan suatu

tindakkan ke pasien yang membuat kondisinya semakin memburuk.

Dan prinsip dari kaidah tidak memandang pasien sebagai objek dan

Tidak membahayakan pasien  karena kelalaian

 Justice

Setiap orang harus diperlakukan sama (tidak diskriminatif) dalam

memperoleh haknya. Prinsip etika keadilan terutama menyangkut

keadilan distributif yang mempersyaratkan pembagian seimbang dalam

hal beban dan manfaat. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan

distribusi usia dan gender, status, ekonomi, budaya dan etnik.³

b) Pembahasan Skenario

Dalam konteks tersebut pelayan dr jaga dan perawat terhadap pasien tidak

mencerminkan sikap kaidah bioetik seperti pada prinsip non-maleficence dan

autonomy. Dimana pada keadaan pasien yang gawat, seharusnya dr jaga dan

perawat menolong pasien dengan cepat. Tetapi dalam konteks tersebut dr jaga

18
dan perawat menangani dengan lamban saat memberikan pertolongan, sikap

lamban dr jaga dan perawat saja dapat membahayakan nyawa pasien jika tidak

ditangani dengan cepat. Tindakan antara dr jaga dan perawat menunjunkan

sikap yang tidak profesional dalam menjalani profesi nya tersendiri. Lain hal

nya pada kasus yang dr spesialis, dia tidak menunjukan kaidah etika non-

maleficence. Definisi maleficence yang dimaksud yakni dimana tindakkan

dokter dokter tersebut tidak membahayakan nyawa pasien, pada prinsip ini

dokter mengutamakan pasien yang gawat darurat. Tetapi dr spesialis ini juga

lamban dalam melayanin pasien, karena dokter memerika pasien satu jam

setelah dari pemeriksaaan dr jaga. Perilaku Sehingga dalam perilaku nya itu

dapat membahayakan nyawa pasien, karena disaat itu kondisi pasien gawat

darurat. Lalu dr spesialis menyarankan kepada keluarga untuk segera

menjalankan dan untuk biaya operasi tidaklah sedikit. Tetapi sangat

disayangkan dr spesialis tidak melakukan tindakkan operasi segera dikarenakan

masih banyak jadwal operasi lain. Padahal saat itu kondisi pasien sedang gawat

darurat. Dalam kaidah non-maleficence seharusnya dokter dapat mengobati

pasien secara profesional , tidak juga memandang pasien sebagai obyek, dan

juga tidak membahayakan nyawa pasien karena kelalaian dokter. Tetapi pada

prinsip autonomy dokter menjalankan sesuai prosedur , dia memberi penjelas

kepada pasien dan dokter bahwa harus ada tindakan operasi.

19
III. KESIMPULAN

Pembahasan pada konteks diatas dapat disimpulkan bahwa dr jaga, dr spesialis dan perawat

tidak menunjukkan sikap Kaidah Dasar Bioetik non-maleficence, mereka melanggar terhadap

kaidah tersebut. Dikarenakan jika pada kaidah non-maleficence dokter harus mengutamakan

pasien yang gawat darurat tetapi dalam konteks diatas dokter tidak mengutamakan pasien

yang gawat darurat. Tindakkan dokter yang lamban saat kondisi pasien sedang sakit parah

dan sikap yang acuh tak acuh terhadap pasien. Perilaku tersebut dapat membahayakan nyawa

pasien jika tidak bertindak dengan cepat.

20
DAFTAR PUSTAKA:

1. Mutiara D. B. I Wakiran Djemi Ch Tomuka, Erwin G. Kristanto (vol.5 no:1,2013)

2. Hartono, Budiman, Salim Darminto. 2011.Modul Blok 1 Who I am?Bioetika, Humaiora

dan Profesionalisme dalam profesi dokter. Jakarta: UKRIDA

3. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, edisi 4 (halaman: 186)

21

Anda mungkin juga menyukai