Bab Iv
Bab Iv
25
Tabel 4.1 Data Kondisi Perkebunan Kelapa Sawit PTPN V (lanjutan)
N
Kebun Kecamatan Kabupaten LSP HPP JPKS KPKS
o
Pagaran Tapah 10.267,8
15 SRO Rokan Hulu 249.736,43 1 60
Darussalam 9
Pagaran Tapah
16 SIN Rokan Hulu 3.115,00 54.705,83 1 30
Darussalam
Pendalian IV
17 SSI Rokan Hulu 2.150,00 40.371,37 0 0
Koto
18 SBL Kabun Rokan Hulu 2.527,61 58.837,91 0 0
19 LDA Lubuk Dalam Siak 5.634,23 84.592,51 1 45
20 SBT Dayun Siak 2.260,48 10.624,02 1 60
Berikutnya adalah data kondisi kependudukan wilayah perkebunan kelapa sawit milik
PTPN V berdasarkan kecamatan yang didapat dari BPS, diantaranya yaitu data untuk kriteria
JD, JP, dan KP yang disajikan pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Data Kondisi Kependudukan Wilayah Perkebunan PTPN V
Kabupaten/ Kecamatan JD JP KP
Kampar
1 Perhentian Raja 5 18.440 165,32
2 Tapung 25 100.613 73,66
3 Tapung Hulu 14 87.202 74,59
Indragiri Hulu
4 Sungai Lala 12 14.946 19,04
5 Rakit Kulim 19 23.456 18,54
Rokan Hilir
6 Tanah Putih 18 70.933 37,04
7 Pujud 16 37.325 37,90
Rokan Hulu
8 Tandun 9 32.129 101,74
9 Pagaran Tapah Darussalam 3 17.917 118,05
10 Pendalian IV Koto 5 12.430 58,51
11 Kabun 6 28.366 77,30
Siak
12 Lubuk Dalam 7 21.007 135,45
13 Dayun 11 32.436 139,67
Dikarenakan pada penelitian ini akan melakukan perankingan berdasarkan kecamatan,
maka data yang sudah diperoleh digabungkan dan diakumulasikan sesuai kecamatannya.
Penggabungan data kondisi perkebunan dan kependudukan tersebut disajikan pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Data Wilayah Perkebunan Kelapa Sawit PTPN V Menurut Kecamatan
Kabupaten/ KRITERIA
Kecamatan JD JP KP LSP HPP JPKS KPKS
Kampar
26
1 Perhentian Raja 5 18.440 165,32 2.818,00 8.677,60 1 30
2 Tapung 25 100.613 73,66 4.710,30 21.763,07 2 90
3 Tapung Hulu 14 87.202 74,59 27.185,31 538.289,42 2 100
Indragiri Hulu
4 Sungai Lala 12 14.946 19,04 2.610,00 29.417,19 0 0
5 Rakit Kulim 19 23.456 18,54 4.646,00 84.605,01 0 0
Rokan Hilir
6 Tanah Putih 18 70.933 37,04 3.461,00 4.391,76 1 30
7 Pujud 16 37.325 37,90 4.819,00 55.299,63 1 60
Rokan Hulu
8 Tandun 9 32.129 101,74 3.246,00 68.695,71 1 60
Pagaran Tapah
9 3 17.917 118,05 13.382,89 304.442,26 2 90
Darussalam
Pendalian IV
10 5 12.430 58,51 2.150,00 40.371,37 0 0
Koto
11 Kabun 6 28.366 77,30 2.527,61 58.837,91 0 0
Siak
12 Lubuk Dalam 7 21.007 135,45 5.634,23 84.592,51 1 45
13 Dayun 11 32.436 139,67 2.260,48 10.624,02 1 60
Dari hasil pembersihan data ini diperoleh 9 kecamatan yang akan dijadikan sebagai
alternatif yang akan di ranking sesuai dengan nilai tertinggi dari hasil analisis, alternatif
tersebut disajikan pada tabel 4.5.
27
Tabel 4.5 Alternatif yang Digunakan
Kabupaten/ KRITERIA
Kecamatan JD JP KP LSP HPP JPKS KPKS
Kampar
1 Perhentian Raja 5 18.440 165,32 2.818,00 8.677,60 1 30
2 Tapung 25 100.613 73,66 4.710,30 21.763,07 2 90
3 Tapung Hulu 14 87.202 74,59 27.185,31 538.289,42 2 100
Rokan Hilir
4 Tanah Putih 18 70.933 37,04 3.461,00 4.391,76 1 30
5 Pujud 16 37.325 37,90 4.819,00 55.299,63 1 60
Rokan Hulu
6 Tandun 9 32.129 101,74 3.246,00 68.695,71 1 60
Pagaran Tapah
7 3 17.917 118,05 13.382,89 304.442,26 2 90
Darussalam
Siak
8 Lubuk Dalam 7 21.007 135,45 5.634,23 84.592,51 1 45
9 Dayun 11 32.436 139,67 2.260,48 10.624,02 1 60
28
(2.7). Hasil pembobotan disajikan pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Pembobotan ROC untuk Kriteria
No Kriteria Peringkat ROC Bobot
1 1 1 1 1 1
1+ + + + + +
1 Jumlah Pabrik Kelapa Sawit 1 2 3 4 5 6 7 0,37
7
1 1 1 1 1 1
0+ + + + + +
2 Kapasitas Pabrik Kelapa Sawit 2 2 3 4 5 6 7 0,23
7
Tabel 4.7 Pembobotan ROC untuk Kriteria (lanjutan)
No Kriteria Peringkat ROC Bobot
1 1 1 1 1
0+0+ + + + +
3 Hasil Produksi Perkebunan 3 3 4 5 6 7 0,16
7
1 1 1 1
0+0+0+ + + +
4 Luas Sektor Perkebunan 4 4 5 6 7 0,11
7
1 1 1
0+0+0+ 0+ + +
5 Kepadatan Penduduk 5 5 6 7 0,07
7
1 1
0+0+0+ 0+0+ +
6 Jumlah Penduduk 6 6 7 0,04
7
1
0+0+0+ 0+0+ 0+
7 Jumlah Desa 7 7 0,02
7
29
r = max – min
= 100 – 30
= 70
2) Tentukan banyak data (n) untuk mencari jumlah kelas (k) yang mana jumlah kelas ini
yang akan menentukan berapa banyak sub-kriteria yang akan digunakan dalam
pembobotan ROC.
n=9
log 9 = 0,95
k = 1 + 3,3 log 9
= 1 + 3,3 × 0,95
= 4,15 (dibulatkan menjadi 4)
3) Hitung nilai interval (i) untuk mengetahui selisih dari masing-masing data di setiap
sub-kriterianya.
i=r/k
= 70 / 4
= 17,5 (dibulatkan menjadi 17)
4) Kelompokkan data berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan.
Pada tabel 4.8 berikut disajikan keterangan mengenai sub-kriteria yang sudah
ditetapkan berdasarkan hasil pengelompokkan data yang telah dilakukan beserta
perankingannya berdasarkan tingkat kepentingan.
Tabel 4.8 Menentukan Sub-kriteria
No Kriteria Sub-kriteria Peringkat
Jumlah Pabrik Kelapa 2 1
1
Sawit 1 2
84-101 1
Kapasitas Pabrik 66-83 2
2
Kelapa Sawit 48-65 3
30-47 4
404.815,04 - 538.289,45 1
Hasil Produksi 271.340,61 - 404.815,03 2
3
Perkebunan 137.866,19 - 271.340,60 3
4.391,76 - 137.866,18 4
20.954,13 - 27.185,34 1
Luas Sektor 14.722,92 - 20.954,12 2
4
Perkebunan 8.491,70 - 14.722,91 3
2.260,48 - 8.491,69 4
Tabel 4.8 Menentukan Sub-kriteria (lanjutan)
No Kriteria Sub-kriteria Peringkat
5 Kepadatan Penduduk 37,04 - 69,11 1
69,12 - 101,19 2
30
101,20 - 133,27 3
133,28 - 165,35 4
79.942 - 100.616 1
59.267 - 79.941 2
6 Jumlah Penduduk
38.592 – 59266 3
1.7917 - 38.591 4
21 – 26 1
15 - 20 2
7 Jumlah Desa
9 – 14 3
3–8 4
31
Tabel 4.9 Pembobotan ROC untuk Sub-kriteria (lanjutan)
No Kriteria Sub-kriteria Peringkat ROC Bobot
1 1 1
1+ + +
404.815,04 - 538.289,45 1 2 3 4 0,52
4
1 1 1
0+ + +
271.340,61 - 404.815,03 2 2 3 4 0,27
Hasil Produksi 4
3
Perkebunan 1 1
0+0+ +
137.866,19 - 271.340,60 3 3 4 0,15
4
1
0+0+0+
4.391,76 - 137.866,18 4 4 0,06
4
1 1 1
1+ + +
20.954,13 - 27.185,34 1 2 3 4 0,52
4
1 1 1
0+ + +
14.722,92 - 20.954,12 2 2 3 4 0,27
Luas Sektor 4
4
Perkebunan 1 1
0+0+ +
8.491,70 - 14.722,91 3 3 4 0,15
4
1
0+0+0+
2.260,48 - 8.491,69 4 4 0,06
4
1 1 1
1+ + +
37,04 - 69,11 1 2 3 4 0,52
4
1 1 1
0+ + +
69,12 - 101,19 2 2 3 4 0,27
Kepadatan 4
5
Penduduk 1 1
0+0+ +
101,20 - 133,27 3 3 4 0,15
4
1
0+0+0+
133,28 - 165,35 4 4 0,06
4
6 Jumlah 1 1 1
1+ + +
Penduduk 79.942 - 100.616 1 2 3 4 0,52
4
1 1 1
0+ + +
59.267 - 79.941 2 2 3 4 0,27
4
38.592 – 59266 3 1 1 0,15
0+0+ +
3 4
4
32
1
0+0+0+
1.7917 - 38.591 4 4 0,06
4
33
Tabel 4.9 Pembobotan ROC untuk Sub-kriteria (lanjutan)
No Kriteria Sub-kriteria Peringkat ROC Bobot
1 1 1
1+ + +
21 – 26 1 2 3 4 0,52
4
1 1 1
0+ + +
15 - 20 2 2 3 4 0,27
4
7 Jumlah Desa
1 1
0+0+ +
9 – 14 3 3 4 0,15
4
1
0+0+0+
3–8 4 4 0,06
4
Tabel 4.10 merupakan tabel dari nilai alternatif, kemudian tabel tersebut
ditransformasi dengan nilai ROC, sehinggga diperoleh data dari hasil pembobotan ROC pada
sub-kriteria seperti tabel 4.11.
34
Tapung 0,75 0,52 0,06 0,06 0,52 0,52 0,15
Tapung Hulu 0,75 0,52 0,52 0,52 0,15 0,52 0,15
Rokan Hilir
Tanah Putih 0,25 0,06 0,06 0,06 0,27 0,27 0,06
Pujud 0,25 0,15 0,06 0,06 0,27 0,06 0,06
Rokan Hulu
Tandun 0,25 0,15 0,06 0,06 0,15 0,06 0,27
Pagaran Tapah Darussalam 0,75 0,52 0,27 0,15 0,06 0,06 0,27
Siak
Lubuk Dalam 0,25 0,52 0,06 0,06 0,06 0,06 0,52
Dayun 0,25 0,15 0,06 0,06 0,15 0,06 0,52
Setelah diketahui nilai bobot pada Kriteria seperti pada tabel 4.11, kemudian hitung
nilai utility menggunakan persamaan (2.8) Perhitungan nilai utility ini diperoleh dari
perkalian antara nilai pembobotan alternatif terhadap kriteria dikalikan dengan bobot kriteria,
seperti perhitungan di bawah ini untuk utility alternatif pertama dan kedua :
Utility kriteria1 alternatif 1(Perhentian Raja) = 0,25 × 0,37 = 0.0926
Utility kriteria1 alternatif 2(Tapung) = 0,75 × 0,37 = 0.2778
Begitu seterusnya hingga diperoleh nilai seperti pada tabel 4.12.
Tabel 4.12 Data Nilai Utility
ALTERNATIF JPKS KPKS HPP LSP KP JP JD
Kampar
Perhentian Raja 0,0926 0,0142 0,0098 0,0068 0,0379 0,0028 0,0013
Tapung 0,2778 0,1185 0,0098 0,0068 0,0106 0,0230 0,0106
Tapung Hulu 0,2778 0,1185 0,0813 0,0565 0,0106 0,0230 0,0030
Rokan Hilir
Tanah Putih 0,0926 0,0142 0,0098 0,0068 0,0045 0,0120 0,0055
Pujud 0,0926 0,0332 0,0098 0,0068 0,0045 0,0028 0,0055
35
Tabel 4.12 Data Nilai Utility (lanjutan)
ALTERNATIF JPKS KPKS HPP LSP KP JP JD
Rokan Hulu
Tandun 0,0926 0,0332 0,0098 0,0068 0,0197 0,0028 0,0030
Pagaran Tapah
0,2778 0,1185 0,0423 0,0158 0,0197 0,0028 0,0013
Darussalam
Siak
Lubuk Dalam 0,0926 0,1185 0,0098 0,0068 0,0379 0,0028 0,0013
Dayun 0,0926 0,0332 0,0098 0,0068 0,0379 0,0028 0,0030
Dari nilai utility tersebut kemudian dijumlahkan pada setiap alternatif, kemudian total
dari setiap penilaian pada masing-masing alternatif dilakukan perankingan untuk
mendapatkan alternatif terbaik. Nilai akhir dari perhitungan tersebut yaitu hasil perankingan
dari total nilai utility pada setiap alternatif. Hasil perankingan disajikan pada tabel 4.13.
Tabel 4.13 Hasil Perankingan
ALTERNATIF NILAI AKHIR RANKING
Kampar
Perhentian Raja 0,1653 6
Tapung 0,4571 3
Tapung Hulu 0,5708 1
Rokan Hilir
Tanah Putih 0,1454 9
Pujud 0,1552 8
Rokan Hulu
Tandun 0,1678 7
Pagaran Tapah Darussalam 0,4782 2
Siak
Lubuk Dalam 0,2696 4
Dayun 0,1860 5
36
Hasil Perankingan
0.5708
0.6000
0.4782
0.4571
0.5000
0.4000
0.2696
0.3000
0.1653 0.1678 0.1860
0.2000 0.1454 0.1552
0.1000
0.0000
ja ng ul
u
tih d un m m u n
Ra pu H Pu
ju nd ala ala ay
ian Ta ng h Pu Ta us
s D D
ent pu na ar b uk
rh Ta Ta h
D
Lu
Pe pa
Ta
n
ra
aga
P
Gambar 4.1 merupakan hasil perankingan dari penerapan algoritma Simple Multi
Attribute Rating Technique Exploiting Ranks (SMARTER) dengan pembobotan
menggunakan persamaan Rank Order Centroid (ROC) untuk menentukan wilayah
pengembangan energi terbarukan dari limbah kelapa sawit yang disajikan dalam bentuk
grafik. Dari grafik tersebut diketahui bahwa ranking terbaik berjumlah 0,5708 dengan
alternatif wilayah yaitu Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar.
4.3 Analisis
4.3.1 Analisis Hasil
Berdasarkan hasil perankingan menggunakan metode SMARTER-ROC diperoleh
ranking tertinggi yaitu Tapung Hulu dengan nilai (0.5708), selajutnya Pagaran Tapah
Darussalam (0,4782), Tapung (0,4571), Lubuk Dalam (0,2696), Dayun (0,1860), Perhentian
Raja (0,1653), Tandun (0,1678), Pujud (0,1552) dan yang terakhir Tanah Putih (0,1454).
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu sesuai dengan yang disajikan pada gambar 4.2,
Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar menempati posisi ke 7 dalam perankingan
wilayah potensial penghasil kelapa sawit di Provinsi Riau menggunakan metode SMARTER-
ROC dengan dataset tahun 2015, hal ini erat hubungannya dengan pengembangan energi
terbarukan dari limbah kelapa sawit karena ketersediaan bahan baku yang melimpah.
37
Gambar 4.2 Hasil Perankingan Alternatif Wilayah 10 Besar SMARTER 2015 (Kusmiyanti
dkk, 2017)
38