Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Kelompok 6
1. Annisa Dwi Indah Lestari (P1337424519041)
2. Fida Anggriyani (P1337424519096)
3. Hanun Qisthia Rahma (P1337424519097)
4. Maghfiroh Solikhah Fitriana (P1337424519047)
5. Nadila Annisa Handayani (P1337424519011)
6. Raisya Dyah Yumna (P1337424519093)
7. Ulya Rahmawati (P1337424519021)
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas dari
mata kuliah DOKUMENTASI KEBIDANAN dengan judul “TEKNIK
PENDOKUMENTASIAN NARATIVE DAN FLOWSHEET PADA KASUS
KELUARGA BERENCANA (KB)” ini dapat terselesaiakan, walaupun mengalami berbagai
kesulitan.
Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, selain karena usaha dari
kami selaku penulis, melainkan juga banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
kami mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu kami baik itu dosen
kami dan semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kami selaku
penulis makalah ini mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
tugas kami selanjutnya.
Demikian kami selaku penulis makalah, mohon maaf bila dalam pembuatan makalah
ini ada hal-hal yang kurang berkenan. Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi semua pihak.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
A. Teknik Pendokumentasian Naratif....................................................................................3
1. Pengertian Teknik Naratif...........................................................................................3
2. Keuntungan Teknik Dokumentasi...............................................................................4
3. Kerugian Teknik Dokumentasi Naratif.......................................................................5
4. Pedoman Penulisan Dokumentasi Naratif...................................................................6
5. Bagian-Bagian Pendokumentasian Dengan Teknik Naratif........................................7
6. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pencatatan Naratif.....................................8
7. Contoh Pencatatan Naratif:..........................................................................................9
B. Teknik Pendokumentasian Flow-Sheet Checklist...........................................................9
1. Definisi Pendokumentasian Flow-Sheet Checklist.....................................................9
2. Keuntungan dan Kelemahan Teknik Pendokumentasian Flow-Sheet Checklist......10
3. Bentuk Flow-sheet Checklist.....................................................................................10
4. Petunjuk pengisian lembar Flow-sheet Checklist......................................................10
5. Contoh Pendokumentasian Flow-sheet Checklist.....................................................11
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
A. Kesimpulan............................................................................................................................13
B. Saran........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebidanan di Iindonesia sebagai suatu profesi yang sedang dalam proses
memperjuangkan penerimaan profesi yang mandiri oleh masyarakat membutuhkan
upaya aktualisasi diri dalam memberikan pelayanan profesional . semua ini dapat
dicapai apabila bidan mampu menunjukkan kemampuannya baik dalam bidang
pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang di dasari oleh ilmu yang jelas, serta
mendokumentasikan semua hasil kerja yang telah di laksanakan secara baik dan
benar. Akhirnya dokumentasi dapat meningkatkan kesinambungan perawatan pasien,
dan menguatkan akuntabilitas, dan tanggung jawab bidan dalam
mengimplementasikan, dan mengevaluasi pelayanan yang diberikan serta membantu
institusi untuk memenuhi syarat akreditasi dan hukum.
Manajemen kebidanan merupakan metode atau bentuk pendekatan yang
digunakan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah
manajemen kebidanan merupakan alur pikir bidan dalam pemecahan masalah atau
pengambilan keputusan klinis.asuhan yang dilakukan harus dicatat secara benar,
sederhana, jelas, dan logis. Dokumentasi ini perlu karna dapat digunakan sebagai
bahan untuk mempertanggung jawabkan tindakan yang dilakukan dan juga bila ada
kejadian gunggatan, maka dokumentasi kebidanan dapat memebantu. Bidan sebagai
tenaga kesehatan dan pelaksana asuhan kebidanan wajib mencatat dan melaporkan
kegiatannya yang dokumentasinya harus tersimpan dengan baik. Sistem
pendokumentasian yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai
sarana komunikasi antara tenaga kesehatan, sarana untuk dapat mengikuti
perkembangan dan evaluasi pasien, dapat dijadikan data penelitian dan pendidikan,
dan mempunyai nilai hukum merupakan dokumentasi yang sah. Dalam kebidanan
banyak hal penting yang harus didokumentasikan yaitu segala asuhan atau tindakan
yang diberikan oleh bidan baik pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi, dan keluarga
berencana.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Teknik Dokumentasi Naratif ?
2. Bagaimana Keuntungan Teknik Dokumentasi Naratif ?
1
3. Bagaimana Kerugian Teknik Dokumentasi Naratif ?
4. Bagaimana Pedoman Penulisan Dokumentasi Naratif ?
5. Apa saja Bagian-Bagian Pendokumentasian Dengan Teknik Naratif ?
6. Apa saja Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pencatatan Naratif ?
7. Bagaimana Contoh Pencatatan Naratif dalam kasus Keluarga Berencana
(KB) ?
8. Bagaimana Definisi Teknik Pendokumentasian Flow-Sheet Checklist ?
9. Bagaimana Keuntungan dan Kelemahan Teknik Pendokumentasian Flow-
Sheet ?
10. Bagaimana Bentuk Pendokumentasian dalam bentuk Flow-sheet Checklist ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Teknik Dokumentasi Naratif.
2. Untuk mengetahui Keuntungan Teknik Dokumentasi Naratif.
3. Untuk mengetahui Kerugian Teknik Dokumentasi Naratif.
4. Untuk mengetahui Pedoman Penulisan Dokumentasi Naratif.
5. Untuk mengetahui Bagian-Bagian Pendokumentasian Dengan Teknik Naratif.
6. Mengetahui Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pencatatan Naratif.
7. Memahami Pencatatan Naratif dalam kasus Keluarga Berencana (KB).
8. Mengetahui Definisi Teknik Pendokumentasian Flow-Sheet Checklist.
9. Untuk mengetahui Keuntungan dan Kelemahan Teknik Pendokumentasian
Flow-Sheet.
10. Untuk mengetahui dan memahami Bentuk Pendokumentasian dalam bentuk
Flow-sheet Checklist.
11. Mengetahui Petunjuk pengisian lembar Flow-sheet Checklist.
12. Memahami Pendokumentasian Flow-sheet Checklist dalam kasus Keluarga
Berencana (KB).
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Keuntungan Teknik Dokumentasi
Berdasarkan pendapat Muslihatun, Mudlilah dan Setiyawati (2009),
keuntungan dari teknik pendokumentasian naratif, antara lain: merupakan teknik
pencatatan yang sudah banyak dikenal dan dipelajari bidan sejak masih di bangku
kuliah, mudah dikombinasikan dengan teknik pendokumentasian yang lain, seperti
pencatatan naratif dengan lembar alur, atau pencatatan naratif untuk
mendokumentasikan perkembangan pasien. Jika ditulis dengan benar, catatan naratif
ini berisi masalah pasien, intervensi dan respon pasien terhadap intervensi.Pencatatan
naratif juga berguna pada situasi darurat, sehingga bidan dapat dengan cepat dan
mudah mendokumentasikan kronologis kejadian pasien. Catatan naratif ini juga
membantu bidan melakukan interpretasi terhadap setiap kejadian pasien secara
berurutan, memberi kebebasan bidan untuk memilih cara menyusun sebuah laporan,
sederhana untuk melaporkan masalah, kejadian, perubahan intervensi dan evalusi
pasien.
Sedangkan menurut Fauziah, Afroh, Sudarti(2010), keuntungan dokumentasi
naratif adalah:
a. Membuat dokumentasi yang kronologis sehingga membantu
mengintepretasikan atau penafsiran secara berurutan dari kejadian
asuhan/tindakan yang dilakukan (setiap masalah minimal ditulis satu kali
setiap giliran jaga dan setiap masalah di beri nomor sesuai waktu yang
ditemukan).
b. Memberi kebebasan kepada petugas (bidan) untuk memilih dan mencatat
bagaimana informasi yang akan dicatat menurut gaya yang disukainya
(catatan menunjukkan kredibilitas profesional).
c. Membuat dokumentasi yang kronologis sehingga membantu
mengintepretasikan atau penafsiran secara berurutan dari kejadian
asuhan/tindakan yang dilakukan (setiap masalah minimal ditulis satu kali
setiap giliran jaga dan setiap masalah diberi nomor sesuai waktu yang
ditemukan).
d. Format menyederhanakan proses dalam mencatat masalah, kejadian
perubahan, intervensi, reaksi pasien dan outcomes (proses pencatatan
sederhana).
e. Mudah ditulis dan sudah dikenal bidan.
4
f. Bila ditulis secara tepat dapat mencakup seluruh kondisi pasien.
g. Mudah dikombinasi dengan model lain.
5
d. Memungkinkan terjadinya fragmentasi kata–kata yang berlebihan, kata
yang tidak berarti, pengulangan dibutuhkan dari setiap sumber sehingga
terjadi tumpang tindih.
e. Membutuhkan waktu yang panjang untuk menulis dan membaca catatan
tersebut. Membutuhkan waktu yang panjang untuk menulis dan membaca
catatan tersebut.
f. Pencatatan yang tidak terstruktur dapat menjadikan data simpang siur.
g. Terkadang sulit untuk memperoleh kembali informasi tanpa mereview
catatan tersebut.
h. Memerlukan review catatan dari sebagaian sumber untuk menentukan
kondisi pasien secara keseluruhan.
i. Pencatatan terbatas pada kemampuan bidan dalam mengungkapkan data
yang diperoleh.
j. Urutan kejadian atau kronologis dapat menjadi lebih sulit diinterpretasi
karena informasi yang berhubungan mungkin tidak didokumentasikan
ditempat yang sama
6
f. Penting sekali untuk diingat, dalam teknik pencatatan naratif, tidak boleh
meninggalkan bagian/jarak yang kosong. Berikan garis yang melewati
bagian yang kosong tersebut dan berikan inisial nama bidan yang
melakukan pencatatan.
7
c. Lembar instruksi dari dokter, yaitu lembar yang berisi tentang segala
sesuatu yang di intruksikan oleh dokter untuk pengobatan dan perawatan
pasien, misalnya tindakan medis, terapi dokter.
d. Lembar riwayat penyakit, yaitu lembar yang berisi tentang riwayat
penyakit yang pernah diderita oleh pasien dan keluarga biasanya riwayat
penyakit yang dianggap berat dan riwayat penyakit keturunan. Contohnya
yaitu penyakit jantung, diabetes melitus.
e. Lembar catatan perawat/bidan, yaitu lembar yang berisi asuhan
keperawatan/kebidanan yang direncanakan maupun yang sudah dilakukan
kepada pasien oleh bidan/perawat beserta hasil evaluasi dari asuhan
tersebut.
f. Lembar catatan lainnya. Contohnya yaitu lembar catatan fisioterapi,
lembar hasil laboratorium. Ketika melakukan pendokumentasian dengan
tehnik naratif, ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh tenaga kesehatan
supaya hasil dari pendokumentasian lebih terstandarisasi (sesuai dengan
ketentuan yang berlaku).
8
d. Buat penilaian Anda secara periodik dan monitor kondisi fisik dan
psikologis pasien dan tindakan perawatan misalnya melaksanakan rencana
medik/dokter, penyuluhan pasien dan perkembangan pasien.
e. Catat semua pernyataan evaluasi pada saat tertentu misalnya waktu masuk,
pindah pulang atau pada saat adanya perubahan situasi/kondisi.
9
hanya dengan melihat grafik yang terdapat pada flow-sheet. Oleh karena itu, flow-
sheet lebih sering digunakan di unit gawat darurat atau pada pelayanan pasien kritis.
10
d. Jangan tinggalkan lembar checklist dalam keadaan kosong. Tulis 0 untuk
mengidentifikasi bahwa parameter tidak di observasi.
e. Tambahkan uraian secara detail jika diperlukan.
f. Pertahankan agar letak lembar alur tepat di lokasi yang tersedia (rekam medis).
g. Beri tanda tangan dan nama jelas pemberi asuhan.
h. Dokumentasikan waktu dan tanggal data masuk.
Kunjungan KB
NO/ Tanggal Berat Tinggi Keterangan/ Catatan
Kunjungan
Kunjungan Badan Badan Perkembangan
1. / Kunjungan 1 48,5 kg 153 cm Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 80 x/menit
Nafas : 20 x/ menit
11
Kebutuhan Segera : Ada / Tidal
ada
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencatatan naratif adalah catatan harian atau format cerita yang digunakan untuk
mendokumentasikan peristiwa asuhan kebidanan pada pasien yang terjadi selama jam
dinas. Naratif adalah paragraf sederhana yang menggambarkan status pasien, intervensi
dan pengobatan serta respon pasien terhadap intervensi. Sebelum adanya teknik lembar
alur (flow sheet dan checklist), catatan naratif ini adalah satu-satunya teknik yang
digunakan untuk mendokumentasikan pemberian asuhan kebidanan. Bentuk naratif
merupakan teknik pencatatan tradisional yang bertahan paling lama serta merupakan
sistem pencatatan yang fleksibel. Karena suatu catatan naratif dibentuk oleh sumber asal
dari dokumentasi maka sering dirujuk sebagai dokumentasi berorientasi pada
sumber.Sumber atau asal dokumen dapat siapa saja dari petugas kesehatan yang
bertanggung jawab untuk memberikan informasi.
Sedangkan Teknik Flow-Sheet atau yang lebih di kenal dengan lembar alur
merupakan bentuk catatan perkembangan aktual yang dirancang untuk memperoleh
informasi dari pasien secara spesifik menurut parameter yang telah ditetapkan
sebelumnya. Catatan ini sering disebut sebagai catatan perkembangan singkat. Dengan
teknik flow-sheet, bidan dapat mencatat hasil observasi atau pengukuran yang dilakukan
secara berulang yang tidak perlu ditulis secara narativ termasuk data klinik klien tentang
tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu, berat badan, Jumlah intake dan
output cairan dalam 24 jam dan pemberian obat). Flow-Sheet merupakan cara tercepat
dan paling efisien untuk mencatat informasi. Selain itu, tenaga kesehatan akan dengan
mudah mengetahui keadaan klien hanya dengan melihat grafik yang terdapat pada flow-
sheet. Oleh karena itu, flow-sheet lebih sering digunakan di unit gawat darurat atau pada
pelayanan pasien kritis.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
penulis dengan rendah hati menerima saran dan kritik guna memperbaiki kekurangan
maupaun kesalahan dalam pembuatan makalah ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
Fauziah, Afroh, & Sudarti (2010).Buku ajar dokumentasi kebidanan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Handayani, S. Rini. (2017). Dokumentasi Kebidanan.Jakarta :Kemenkes RI.
https://www.slideshare.net/mobile/septianraha/lpt-teknik-pendokumentasian.
Muslihatun, Mudlilah, & Setiyawati (2009).Dokumentasi kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
Sondakh, Jenny. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Widan & Hidayat (2011).Dokumentasi kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Wildan.Moh dkk. 2009. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
14