Anda di halaman 1dari 3

NAMA : REVALINA SILMY ALVIRA

PRODI : SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN + NERS


MK : ETIKA KEPERAWATAN

A. Kasus/Artikel
Ny.BT, lahir pada 14 April 2003, 17 tahun, Menjalani operasi ibu jarinya
(jempol) yang patah karena bermain kriket di Hong Kong. Gadis asal Gippsland,
Victoria ini dirujuk Rumah Sakit Regional Latrobe untuk menjalani operasi dan
pemasangan plester di jempolnya. Pada saat itu semua dokter sedang menangani
pasien, melihat kondisi Ny.BT yang butuh penanganan cepat tanpa berpikir panjang
perawat di rumah sakit tersebut melakukan operasi pada ibu jari Ny.BT tanpa adanya
izin atau order dari dokter maupun dari pihak rumah sakit. Pada malam harinya,
Ny.BT merasakan rasa sakit yang amat sangat pada ibu jari selama lima hari setelah
operasi.
Melihat keadaannya, ibunya,Ny.LK, mengantar Ny.BT ke klinik dokter umum
setempat untuk memeriksa apa yang terjadi. Saat plester dibuka, mereka sangat
terkejut melihat adanya tourniquet yang tertinggal. Tourniquet merupakan alat untuk
memotong aliran darah ke jempol saat operasi berlangsung. Benda itu warnanya hitam
gelap, terlihat seperti kulit mati yang menjijikan.
Tn.TB, selaku pengacara dari Ny.BT mengatakan kasus ini merupakan
kesalahan yang fatal, karena dapat membahayakan keselamatan seseorang. Ny.BT
dibawa ke unit gawat darurat Rumah Sakit Regional Latrobe. Proses penanganan
jempolnya berlangsung cukup lama dan menggunakan berbagai cara. Awalnya
menggunakan lintah untuk membantu mengalirkan darah yang ada di bagian tersebut.
Kemudian, jempolnya dijahit pada selangkangannya selama enam minggu untuk
membuat saraf dan arteri kembali bekerja. Namun hasilnya nihil.
Akhirnya, jempol Ny.BT harus diamputasi dan digantikan dengan ibu jari
kakinya. Sementara ibu jari kakinya dibentuk baru dengan tulang dari pinggulnya
hingga ia tidak bisa menekuk keduanya. Hal ini berdampak pada keseharian yang
dijalani Ny.BT dengan kondisi jempol barunya.
Kepala eksekutif Rumah Sakit Regional Latrobe, meminta maaf kepada
Britney dan keluarganya. Ia mengakui bahwa stafnya ( perawat ) melakukan
kesalahan yang sangat fatal dalam proses operasi tersebut. Ia juga mengakui kejadian
ini lepas dari pengawasan dan berjanji akan memastikan hal seperti ini tidak akan
terulang kembali.

B. MASALAH ETIK
Pada kasus di atas termasuk dalam kasus malpraktik karena membiarkan
Tourniquet berada dalam ibu jari NY. BT yang menyebabkan ibu jari tersebut
diamputasi. Malpraktik adalah kelalaian dari seorang dokter/perawat dalam
mempergunakan ilmu pengetahuan saat mengobati dan merawat paisen.
C. PEMECAHAN MASALAH
Pada kasus/ Artikel di atas bertentangan dengan etika pengambilan keputusan yaitu :
1. Beneficience ( Kebaikan )
Kasus diatas bertentangan dengan arti beneficience diantaranya yaitu
“Seseorang memberikan tindakan terbaik bagi orang lain dan mencegah
sesuatu yang berbahaya “. ( membiarkan Tourniquet tertinggal di dalam ibu
jari NY.BT)
2. Non Maleficience
- Tidak melakukan tindakan yang berbahaya
- Menghindari dari sesuatu yang berbahaya
- Sebagai dasar dari beberapa aturan keperawatan

Kasus diatas betentangan dengan etika pengambilan keputusan Non


Maleficience karena perawat tidak boleh melakukan tindakan tanpa adanya
order dokter sesuai aturan hukum. Serta melakukan tindakan yang
membahayakan pasien.
3. Fidelity
“ Loyal terhadap kesepakatan dan menerima tanggung jawab sebagai bagian
dari praktik profesi “. Pada kasus di atas yaitu perawat atau pihak rumah sakit
harus bertanggung jawab atas malpraktek/ kelalaian mereka”.

D. PENGAMBILAN KEPUTUSAN LEGAL ETIK


a) Pengkajian dan Pengumpulan data
Nama : Ny. BT
Tgl lahir : 14 April 2003
Umur : 17 th
Alamat : Gippsland, Victoria,
Nama Ibu : Ny.LK
Penyakit yang pernah di derita : Tidak ada ,
Penyakit yang sedang di derita : Patah tulang ( Ibu Jari )
Perjalanan penyakit :
Ny.BT Menjalani operasi ibu jarinya (jempol) yang patah karena
bermain kriket di Hong Kong. Selang lima hari setelah operasi dilakukan
Ny.BT merasakan rasa sakit yang amat sangat pada ibu jari.
Ibunya,Ny.LK, mengantar Ny.BT ke klinik dokter umum setempat
untuk memeriksa apa yang terjadi. Saat plester dibuka, mereka melihat adanya
tourniquet yang tertinggal. Tourniquet merupakan alat untuk memotong aliran
darah ke jempol saat operasi berlangsung. Benda itu warnanya hitam gelap,
terlihat seperti kulit mati yang menjijikan.
Akhirnya, jempol Ny.BT harus diamputasi dan digantikan dengan ibu
jari kakinya. Sementara ibu jari kakinya dibentuk baru dengan tulang dari
pinggulnya hingga ia tidak bisa menekuk keduanya.
b) Identifikasi Masalah
Ny.BT Menjalani operasi  di Rumah Sakit Regional Latrobe karena
ibu jari (jempol)nya yang patah akibat bermain kriket di Hong Kong. Selang
lima hari setelah operasi dilakukan Ny.BT merasakan rasa sakit yang amat
sangat pada ibu jari.
Ibunya,Ny.LK, mengantar Ny.BT ke klinik dokter umum setempat
untuk memeriksa apa yang terjadi. Saat plester dibuka, mereka melihat adanya
tourniquet yang tertinggal. Tourniquet merupakan alat untuk memotong aliran
darah ke jempol saat operasi berlangsung. Benda itu warnanya hitam gelap,
terlihat seperti kulit mati yang menjijikan.
Proses penanganan jempolnya berlangsung cukup lama dan
menggunakan berbagai cara. Awalnya menggunakan lintah untuk membantu
mengalirkan darah yang ada di bagian tersebut. Kemudian, jempolnya dijahit
pada selangkangannya selama enam minggu untuk membuat saraf dan arteri
kembali bekerja. Namun hasilnya nihil.
Akhirnya, jempol Ny.BT harus diamputasi dan digantikan dengan ibu
jari kakinya. Sementara ibu jari kakinya dibentuk baru dengan tulang dari
pinggulnya hingga ia tidak bisa menekuk keduanya
c) Mempertimbangkan Kemungkinan Tindakan
 Tindakan yang akan dilakukan : Perawat perlu memimnta izin atau
memberitahu pada dokter atau piahak rumah sakit yang lebih
berwenang untuk melakukan operasi.
 Tujuan: Agar tidak terjadi kesalahan pada saat melakukan tindakan
atau Malpraktek pada pasien dimata hukum.
d) Keputusan dan Seleksi Tindakan
Keputusan :
1. Sebelum melakukan tindakan operasi seharusnya perawat memiliki
izin/order dari dokter atau pihak rumah sakit yang berwenang.
2. Perawat sebaiknya melakukan informed consent sebelum melakukan
tindakan pada pasien

Seleksi Tindakan :
Keputusan yang baik menurut saya adalah point yang pertama yaitu
“Sebelum melakukan tindakan operasi seharusnya perawat memiliki izin/order
dari dokter atau pihak rumah sakit yang berwenang.”
e) Refleksi terhadap keputusan & tindakan yang diambil
Pada kasus di atas sebaiknya perawat harus lebih paham atau
mengetahui tentang hukum dan tindakan yang boleh/tidak dilakukan oleh
perawat tanpa izin atau dengan izin dokter/tenaga medis yang lebih
berwenang

Anda mungkin juga menyukai