Anda di halaman 1dari 15

Proposal

ELECTRICAL

ketua klompok :
Dhean mohhamad resytu
Anggota:
- Fariz Amar Saputra
- Fajar Sidik
- Albi Arief Alfarizi
- David Indra Nugraha
- Riyano Rivaldi
- Rizki Maulana
- Vikri Amirulloh
- Cecep Cahyadi

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN
Jl. Cirendang – Kuningan 45518 No: 0232871404

LEMBAR PENGESAHAN
PROJECT WORK PEMBUATAN TRAKTOR
MINI MENGGUNAKAN MESIN SEPEDAH MOTOR

PENGUJI 1 PENGUJI 2

…………………………………... …………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia sebagai salah satu negara yang berbasis pertanian umumnya
memiliki usaha tani keluarga skala kecil dengan petakan lahan yang sempit. Usaha
pertanian ini terutama bertujuan untuk memenuhi kebutuhan keluarga sendiri yang
dilakukan secara tradisional dangan manusia dan hewan sebagai sumber tenaga
sebagai sumber pengolahan tanah. Hal ini menurut peranan mekanisasi pertanian yaitu
traktor tangan, terutama sebagai tenaga untuk sember pengolahan tanah dibidang
pertanian. Sebagai alat pengolahan tanah, traktor tangan memiliki daya adaptasi yang
tinggi dengan kondisi alam Indonesia.
Dilihat dari segi teknis, penggunaan cangkul dan garu untuk pengolahan tanah
memberikan kapasitas kerja dan tingkat kenyamanan kerja sangat rendah dibandingkan
dengan penggunaan traktor tangan dengan Traktor Tangan Mini. Hasil pengolahan
tanah dengan traktor tangan mini memberikan tanah olah hancur beserta dengan
vegetasi yang ada di permukaan lahan. Introduksi traktor tangan di indonesia dimulai
sekitar tahun 1960, merupakan buatan jepang yang dikenal dengan Hand Traktor
(Wijanto, 1996). Dalam perkembangan selanjutnya, International Rice Research
Institut (IRRI) di Philipina mengembangkan traktor tangan yang lebih sederhana
dengan kelengkapan persneling maju (satu atau dua percepatan) dan satu persneling
mundur. Pada prioda tahun 1986-1990 industri traktor dalam negeri telah meningkat
sebesar 20% per tahun. Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri tersebut,
penguasaan teknologi rekayasa pun telah berkembang sesuai dengan permintaan
pengguna.
Walaupun produktivitas kerja traktor tangan roda dua lebih rendah dari pada
roda empat, tetapi masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan produktivitas kerja
tenaga hewan. Pertani juga dapat diyakini bahwa hampir semua pekerjaan yang di
lakukan dengan tenaga hewan dapat di kerjakan oleh dengan traktor roda dua.
Kenyataan tersebut menunjukan bahwa secara kreatif, status atau tingkat penerapan
alat dan mesin pertanian masih rendah, khususnya bagi kalangan petani kecil di
pedesaan. Pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan tanaman hingga panen
umumnya masih dikerjakan dengan peralatan yang sangat sederhana dengan manusia
dan hewan sebagai sumber tenaga. Berdasarkan pada masalah dan kenyataan tersebut,
perlu dilakukan studi, perancangan dan kajian terhadap traktor tangan mini yang sesuai
untuk petakan lahan yang sempit dan bagi kalangan petani kecil. Singkatnya traktor
tangan tersebut harus multi guna, mempunyai manuverabilitas yang baik dan
meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan biaya produksi.

B. TUJUAN
 Untuk mendesain apa saja komponen-komponen yang meliputi pada transmisi
traktor tangan mini untuk tanah kering ini dan mengetahui cara/prinsip kerjanya.
 Untuk menciptakan sebuah produk traktor mini yang ringan dan mudah untuk
dibawa kemana – mana.
 Untuk menambah pengalaman kerja. Khususnya pada bagianrangka dan
pengecatan.
 Mengkreasikan barang yang sudah ada yaitu mesin sepedah motor yang di ubah
dengan dibuatnya traktor mini.

C. BATASAN MASALAH
- Pengerjaan bagian Sasis
- Pengerjaan bagian Pengecatan
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Traktor Mini


Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan traksi
tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau instrumen yang digunakan
dalam pertanian atau konstruksi. Traktor mini merupakan traktor yang mempunyai dua
poros roda (beroda empat).
Pengolahan tanah yang baik dapat mengendalikan pertumbuhan gulma dan dapat
memperbaiki sifat fisik tanah, sifat kimia tanah, dan aktivitas biologi dalam tanah.
Pengolahan tanah dapat mempengaruhi sifat fisik tanah. Sifat fisik tersebut terutama
pembutiran tanah, kemantapan agregat, kandungan lengas, penetrasi air, drainase dan
kemampuan air kapiler yang dapat mempengaruhi perkembangan tanaman
(Dahono. 1997 didalam Wirasantika dkk. 2015).
Akhir-akhir ini masalah yang utama didalam pembukaan dan pengolahan tanah
adalah bagaimana agar didapatkan efisiensi yang optimal. Hal ini dimaksudkan dari
pengertian minimal tillage yaitu pengolahan yang seminimal mungkin, tetapi
menghasilkan tanah yang baik dan pertumbuhan tanaman yang optimal dengan biaya yang
rendah (Suastawa dkk, 2000 didalam Wirasantika dkk. 2015).
Penggunaan traktor sebagai sumber tenaga dalam pengolahan tanah, diharapkan
dapat mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan untuk proses pengolahan tanah,
kapasitas kerja menjadi lebih tinggi dan pendapatan petani bertambah, sehingga dapat
dilaksanakan usaha intensifikasi dan ekstensifikasi yang sempurna (Suastawa dkk. 2000
didalam Wirasantika dkk. 2015).
Pengolahan tanah merupakan salah satu kegiatan utama dalam budidaya tanaman
dan kegiatan ini merupakan teknologi pertama kali yang dikenal petani.Kegiatan demikian
ini telah dilakukan bertahun-tahun baik pada tanah sawah maupun tanah tegalan.
Namun demikian kegiatan pengolahan tanah ini memerlukan biaya yang cukup
besar sampai mencapai 20-30 % dari total biaya budidaya tanaman dan dapat
meningkatkan produksi hingga 10–13 % (Koolen dan Kuipers. 1983 didalam
Wirosoedarmo. 2006).
Pengolahan tanah tidak harus dilakukan pada setiap budidaya tanaman, terutama
bagi tanah-tanah yang sudah memenuhi syarat tumbuh
tanaman. (Munkholm 2000 didalam Wirosoedarmo. 2006) menyatakan bahwa tanaman
dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang remah, gembur dan bergranuler, tetapi akibat
pemadatan tanah setelah beberapa periode tanam, diperlukan pengolahan tanah.
Pengolahan tanah mempunyai pengaruh utama pada kandungan air tanah melalui
proses infiltrasi, aliran air permukaan dan ketersediaan air untuk tanaman (Zhai et
al. 1990. Hill. 1978 didalam Wirosoedarmo. 2006). Kandungan air biasanya lebih tinggi
pada tanah yang tidak diolah dari pada tanah yang diolah (Lindstrom et al., 1990; Tollner
et al., 1984 dan Negi et al., 1981 didalam Wirosoedarmo. 2006).
Bajak rotary memotong tanah secara bebas oleh pisau rotary dan dipindahkan
ke belakang selama proses pemotongan tanah dengan cara melemparkannya
sedemikian rupa sehingga berada dibelakang alat pengolah. Keuntungan menggunakan
bajak rotary untuk mengolah tanah adalah adanya rotasi alat yang dapat mendorong
traktor ke depan, sehingga tidak diperlukan daya tarik (Kuipers. 1983 didalam
Wirosoedarmo. 2006). Hasil olahan tanah yang diperoleh dari penggunaan bajak rotary
berbeda dengan alat-alat pengolah tanah yang lain terutama kondisi fisik tanah hasil
olahan yang seragam dengan ukuran agregat relative kecil dan waktu yang digunakan
lebih singkat.
Traktor roda dua sudah lama dikenal oleh petani di Indonesia. Jenis traktor ini
semakin banyak digunakan khususnya dalam pengolahan tanah oleh para petani
sebagai usaha untuk meningkatkan produktivitas. Hal ini terlihat dengan semakin
bertambahnya jumlah traktor di lapangan untuk penyiapan lahan. Data terakhir diketahui
bahwa populasi traktor tangan di Indonesia pada tahun 2012 sebanyak 501.433 unit
dengan luas lahan 7.890.000 ha (BPS 2013 didalam Mardinata dkk. 2014).
Traktor roda dua (two wheel drive tractor) atau traktor tangan (hand tractor) adalah
mesin pertanian yang dapat dipergunakan untuk mengolah tanah dan pekerjaan pertanian
lainnya. Untuk kegiatan pengolahan tanah, mesin ini mempunyai efi siensi yang tinggi,
karena pembalikan dan pemotongan tanah dapat dikerjakan dalam waktu bersamaan.
2.2. Jenis alat yang digunakan
a. GMAW (Gas Metal Arc Welding)
GMAW (Gas Metal Arc Welding) Adalah salah satu jenis proses Pengelasan atau
penyambungan bahan logam yang menggunakan sumber panas dari energi listrik yang
dirubah atau dikonversi menjadi energi panas, pada proses Las GMAW ini menggunakan
kawat las yang digulung dalam suatu roll dan menggunakan gas sebagai pelindung logam
las yang mencair saat proses pengelasan berlangsung.
b. Gerinda
Gerinda tangan merupakan salah satu jenis mesin gerinda yang fleksibel dan
mampu melakukan beberapa bekerjan yang membutuhkan beberapa posisi khusus.
Umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk pekerjaan menggerinda atau memotong
sebuah logam, tetapi dengan menggunakan beberapa mata gerinda khusus yang sesuai,
dapat juga dilakukan pekerjaan lain seperti memotong kayu, keramik, beton, kaca, dan lain
sebagainya. Namun sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk melakukan
pekerjaan pada benda kerja yang bukan material logam, perlunya memastikan agar
menggunakannya secara benar dan tepat karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk
pengerjaan benda kerja yang bukan bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih
besar. Oleh karena itu perlunya menggunakan peralatan keselamatan kerja seperti seperti
pelindung wajah, kaca mata, sarung tangan dan memperhatikan handle pemegang gerinda
aman untuk digunakan.
c. Kompresor
Kompresor adalah mesin atau alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan
tekanan atau memampatkan fluida gas atau udara. Kompresor biasanya menggunakan
motor listrik, mesin diesel atau mesin bensin sebagai tenaga penggeraknya. Udara
bertekanan hasil dari kompresor biasanya diaplikasikan atau digunakan pada pengecatan
dengan teknik spray/ air brush, untuk mengisi angin ban, pembersihan, pneumatik, gerinda
udara (air gerinder) dan lain sebagainya.
Prinsip kerja kompresor dapat dilihat mirip dengan paru-paru manusia. Misalnya
ketika seorang mengambil napas dalam – dalam untuk meniup api lilin, maka ia akan
meningkatkan tekanan udara di dalam paru-paru, sehingga menghasilkan udara bertekanan
yang kemudian digunakan atau dihembuskan untuk meniup api lilin tersebut.
d. Bor Tangan
Mesin bor tangan merupakan jenis bor yang paling sering kita pakai. Bor tangan
ini sendiri memiliki sub jenis di dalamnya yang ditentukan oleh ukuran dari mata bornya.
Ukuran tersebut mulai dari  6.5 mm, 10 mm, 13 mm, 16 mm, 23 mm, dan 32 mm. Di
mana angka tersebut adalah ukuran maksimal dari bor itu sendiri.
Mesin bor tangan biasanya digunakan untuk mengebor besi maupun kayu. Hal ini
tergantung dengan mata bor yang digunakan. Di samping itu, mesin bor jenis ini juga bisa
digunakan untuk mengencangkan atau melepaskan baut. Cara penggunaannya sendiri
menggunakan tangan dengan menekan tombol yang berada pada pegangannya. Bentuknya
yang menyerupai pistol juga membuat jenis bor ini disebut sebagai bor pistol.
Selain itu, mesin bor tangan memiliki spesifikasi tersendiri sesuai dengan
kecepatan putaran yang menghadirkan fitur kecepatan putaran yang memperbolehkan
penggunanya untuk mengatur kecepatan. Juga, fitur reversible yang dapat membuat
putarannya dilakukan dari dua arah yaitu kanan dan kiri. Mesin bor ini tersedia dalam
berbagai bentuk dan juga kapasitas yang disesuaikan dengan kegunaannya.
2.3 Bahan – bahan yang digunakan
a. Kawat Las GMAW
GMAW (Gas Metal Arc Welding) adalah salah satu proses pengelasan atau
penyambungan logam sejenis dengan menggunakan bahan tambahan
berupa kawat gulungan dan gas pelindung dengan melalui proses pencairan.
b. Mata gurinda
Mata gerinda / grinding wheel merupakan alat berupa piringan yang dipasangkan
pada mesin gerinda Prinsip kerjanya adalah mata gerinda berputar dan bersentuhan dengan
benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan.

c. Rangka sasis
Sasis adalah kerangka internal yang menjadi dasar produksi sebuah objek, sebagai
penyokong bagian-bagian seperti mesin atau alat elektronik objek tersebut. Sasis dapat
dianalogikan dengan kerangka tulang pada binatang.
d. Cat
Pengertian Cat
Cat adalah cairan kental yang digunakan untuk melindungi permukaan suatu
objek dengan cara melapisinya. Biasanya cat mempunyai warna atau bening, cat juga
berfungsi untuk memperindah suatu objek. Karena perkembangan jaman, fungsi cat
memjadi bermacam-macam. Cat digunakan untuk menghasilkan karya seni, industri
coating (pelapisan), marka jalan, mencegah korosi dan rembesan hujan.
Bahan Baku Cat
Secara umum biasanya bahan baku cat terdiri dari 4 bagian, yaitu:
 Binder  : komponen pokok pada cat yang berfungsi sebagai bahan perekat yang
akan merekatkan lapisan cat pada permukaan, binder juga berfungsi untuk
membangun karakteristik lapisan cat.
 Solvent : bahan pelarut yang berfungsi untuk melarutkan bahan-bahan utama.
Solvent bisa disebut katalis dan juga digunakan sebagai bahan mengencerkan cat.
 Pigment/ filler  : bahan pewarna yang menciptakan tapilan warna pada lapisan
film cat. Kombinasi jenis dan komposisi bahan filler yang baik akan menciptakan
sifat daya tutup cat yang baik.
 Additive : bahan tambahan untuk menjadikan cat mudah di gunakan dan hasilnya
sesuai dengan keinginan.
Jenis cat berdasarkan jenis resin binder yang digunakan
 Cat epoxy artinya cat tersebut menggunakan bahan resin epoxy sebagai binder
utamanya
 Cat PU artinya cat tersebut menggunakan bahan resin Polyurethane sebagai
Binder
 Cat melamin artinya cat tersebut menggunakan bahan resin melamin sebagai
Binder
 Cat NC artinya cat tersebut menggunakan bahan resin nitrocellulose sebagai
Binder
 Cat Acrylic artinya cat tersebut menggunakan bahan resin Acrylic sebagai Binder
 Cat Alkid artinya cat tersebut menggunakan bahan alkid resin sebagai Binder
 Dan sebagainya
Jenis cat berdasarkan jenis pelarutnya
Jenis bahan pelarut yang digunakan dalam formulasi cat dapat dikelompokan dalam 3
kategori yaitu:
 Cat minyak : cat menggunakan bahan pelarut minyak rantai panjang. jenis cat ini
biasa disebut dengan istilah oil based paint.
 Cat Thinner : cat menggunakan thinner sebagai bahan pelarut utamannya, jenis
cat ini biasa disebut dengan istilah solvent based paint.
 Cat air : cat menggunakan air sebagai bahan perarut utamannya, jenis cat ini
biasa disebut dengan istilah water based paint. Dalam proses pembentukan lapisan
film cat, bahan pelarut ini akan menguap seluruhnya dan tidak tinggal dalam lapisan
film cat kering.
Jenis cat berdasarkan jenis filler yang digunakan
Cat juga dapat dikenal berdasarkan jenis filler / pigment yang digunakan, seperti
berikut :
 Cat organik yaitu cat yang menggunakan jenis filler / pigment organik.
 Cat anorganik yaitu cat yang menggunakan jenis filler / pigment anorganik.
 Cat zink chromate yaitu cat yang menggunakan jenis filler / pigment zink
chromate.
 Dan sebagainya.
Macam-macam cara pengeringan lapisan cat
 Secara fisika yaitu dengan adanya reaksi fisika yang berupa penguapan thinner
yang berada dalam campuran cat. Bila semua thinner yang ada di dalam campuran itu
sudah menguap maka cat itu kering. Contohnya pada pengeringan untuk cat NC dan
Alkyd.
 Secara kimia yaitu dengan adanya reaksi kimia antara dua benda yang berlainan
jenis. Contoh ; Pengeringan melamine dan PU setelah bereaksi dengan hardener.
 Secara radiasi pada cat UV bisa kering setelah kena radiasi dari lampu UV (Ultra
Violet) yang ada dalam mesin UV.
BAB III

RANCANGAN PRODUK

A. ALAT DAN BAHAN

Peralatan yang digunakan Bahan – Bahan yang digunakan

1. Mesin Las GMAW 1. Kawat Las GMAW


2. Gurinda 2. Mata Gurinda
3. Kedok Las 3. Besi Rangka
4. Sarung Tangan 4. Dempul
5. Palu 5. Hardener
6. Sikat Kawat 6. Cat
7. Meteran 7. Hamplas
8. Kompesor 8. Tiner

B. LANGKAH KERJA

1. Membagikan tugas tugas yang harus dikerjakan perorangan


2. Pertama – tama, membuat pola rangka yang akan dibuat
3. Menentukan ukuran untuk rangka yang di gunakan
4. Memotong besi sesuai ukuran yang akan dibuat
5. Menyatukan rangka yang sudah dipotong tadi menggunakan LAS
6. Menggurinda atau merapihkan bekas Lasan yang kurang rapih
7. Menghamplas besi hingga halus untuk lanjut ketahap pendempulan
8. Setelah besi halus masuk tahap pendempulan
9. Jika dempul sudah selesai, bisa dilanjut dengan menghamplas/menggurinda
bekas dempulan tadi menggunaka hamplas/gurinda hamplas
10. Setelah dihamplas dilanjut ketahap pengecatan
C. RENCANA ANGGARAN BIAYA

N
Kebutuhan Harga QTT Jumlah Total
O
1 Pipa 1 inc (simlessm) 125000 2 250000
2 Pipa ¾ inc (simlessm) 2m 50000 1 50000
3 Plat 1,5 mm 1x1 150000 1 150000
4 Plat 6 mm 50x50 150000 1 150000
5 Plat 0,8 mm 1x1 150000 1 150000
6 Kabel gas 25000 1 25000
7 Paha rem 35000 1 35000
8 Girsatu set + rante 150000 1 150000
9 As roda 1,5 m 1 inc 200000 1 200000
10 Laher pilau blok (bearing) 200000 2 400000
1 inc
11 Pelek vespa 200000 2 400000
12 Ban ring 10 175000 2 350000
13 Dudukan planes 100000 1 100000
Girbelakang diameter 20
14 Hendel kopling Rx King 100000 1 100000
15 Hengripsepasang 100000 1 100000
16 Baud+Mur+Ring 150000 1 150000
TOTAL 2760000

D. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PROJECT


1. KELEBIHAN
- Ringan dibawa kemana mana
- Menggunakan Mesin Motor
- Mudah Digunakan
2. KEKURANGAN
- Baru pertama kali percobaan dan mungkin masih banyak kekurangan
- Tidak memiliki kelistrikan yang lengkap
- Power atau tenaga yang kurang maksimal
E. PEMBAGIAN TUGAS PERORANGAN
- Adrian, David = Ngelas
- Adi, Yuda = Motongbesi + Mengukur
- Regi, Fani = Bagian menggurinda
- Rohman = Dempul
- Fadli, Fahmi = Menghamplas
- Fachrul = Pengecatan
F. RENCANA KERJA
September Oktober November Desember
Jenis Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Menentukan judul                                
Membuat proposal                                
Sidang proposal                                
Menentukan ukuran & Pola rangka                                
Pembelian bahan - bahan                                
Pemotongan Besi                                
Pengelasan Sasis                                
Penggurindaan bekas LAS                                
Penghamplasan Sasis                                
Pendempulan                                
Finising hamplas                                
Tahap pengecatan                                
Finising                                
Membuat laporan PKL                                
Sidang laporan kegiatan PKL                                
Penyerahan hasil Project                                
BAB IV
PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun dengan harapan permohonan pendirian project
yang saya dirikan dapat diterima. Pembuatan proposal ini bertujuan untuk memperluas
wawasan dan ilmu pengetahuan tentang peluang dalam dunia bisnis.
Dari project ini, kami dapat menyimpulkan bahwa berdirinya sebuah project dikarenakan
kebutuhan masyarakat dan permintaan pasar yang sangat mendukung perkembangan
project ini. Selain itu tujuan kami mendirikan project ini adalah untuk membantu
pemerintah mengurangi pengangguran di era krisis global seperti sekarang ini.

Saya menyadari bahwa tiada yang sempurna di dunia ini kecuali Tuhan yang Maha
Esa. Dalam pembuatan proposal ini tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran Bapak/Ibu yang sifatnya membangun guna sebagai bahan
evaluasi kami untuk kedepannya agar lebih baik lagi.

Akhir dari penulisan proposal ini kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah ikut membantu dan berpartisipasi dalam menyusun proposal dan Project. Dan
terimakasih juga atas penerimaan proposal ini, serta kami berharap agar pelaksanaan
project yang kami dirikan dapat berjalan dengan baik dan lancar.

B. Saran

Agar project dapat berjalan dengan baik dan lancar, kami memiliki beberapa saran.
Anatara lain :

1. Percaya dan yakin bahwa project dapat dilaksanakan.


2. Mempunyai etos kerja yang tinggi.
3. Pandai berkomunikasi dengan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai