03 April 2016
Bulan Maret 2016 di Kota Tegal terjadi inflasi sebesar 0,32 persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,13 lebih tinggi dibanding IHK Bulan Februari
2016 sebesar 119,75 dengan deflasi sebesar 0,21 persen. Dari enam kota SBH di
Jawa Tengah selama Bulan Maret 2016, semua kota mengalami inflasi. Inflasi
tertinggi terjadi di Kota Purwokerto sebesar 0,55 persen dengan IHK 121,31
disusul Kota Kudus 0,51 persen dengan IHK 129,16; Kota Surakarta 0,42 persen
dengan IHK 120,82; Kota Semarang 0,39 persen dengan IHK 122,35; Kota Tegal
0,32 persen dengan IHK 120,13 dan inflasi terkecil terjadi di Kota Cilacap sebesar
0,11 persen dengan IHK 125,32.
Inflasi pada Bulan Maret 2016 di Kota Tegal terjadi karena adanya perubahan
indeks pada semua kelompok yaitu Kelompok Bahan Makanan sebesar 1,06
persen, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,44
persen, Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar minus
0,07 persen, Kelompok Sandang sebesar 0,47 persen, Kelompok Kesehatan
sebesar 0,09 persen, Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar minus
0,01 persen dan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 0,04
persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah bawang merah,
cabai merah, cabai rawit, bawang putih, sate, pepaya, rokok kretek filter, pasir,
mobil, rokok kretek, emas perhiasan, bayam, minyak goreng dan gula pasir.
Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah beras, daging
ayam ras, telur ayam ras, tarip listrik, pisang, bensin, keramik, tarip kereta api,
genteng, semangka, kacang panjang, ikan kembung dan besi beton.
Inflasi tahun kalender (Maret 2016 terhadap Desember 2015) sebesar 0,73 persen.
Sedangkan inflasi “year on year” (Maret 2016 terhadap Maret 2015) sebesar 4,99
persen.
Gambar 1. Perkembangan Inflasi Kota Tegal Maret 2015 s.d. Maret 2016
1.00
0.89
0.93 0.94
0.80
0.74
0.60 0.62
0.20
0.24
0.18
0.00
Mar-15 Mei-15 Jul-15 Sep-15 Nop-15 Jan-16 Mar-16
-0.20
-0.10 -0.14
-0.21
-0.40
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Bulan Maret 2016 antara lain
bawang merah, cabai merah, cabai rawit, bawang putih, sate, pepaya, rokok kretek filter,
pasir, mobil, rokok kretek, emas perhiasan, bayam, minyak goreng, gula pasir, kangkung,
melon, donat, sawi hijau, sepeda motor, salak, semen, jeruk, shampoo, ketimun, tongkol
pindang celana dalam pria, mie kering instan dan lampu TL/neon/PL/XL.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga pada Bulan Maret 2016 antara lain
beras, daging ayam ras, telur ayam ras, tarip listrik, pisang, bensin, keramik, tarip kereta api,
genteng, semangka, kacang panjang, ikan kembung, besi beton, tempe, sabun mandi, wortel,
kentang, sari jeruk, udang basah, ikan bandeng, cumi-cumi dan kakap putih.
2 Berita Resmi Statistik Kota Tegal, 04 April 2016
Tabel 1
Perubahan Indeks Harga dan Sumbangan Inflasi/Deflasi Kelompok Pengeluaran
Kota Tegal Bulan Maret 2016
Persentase Persentase
Kelompok Pengeluaran Perubahan Sumbangan
Indeks Inflasi
(1) (2) (3)
Umum 0,32 0,32
1. Bahan Makanan 1,06 0,20
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,44 0,11
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar -0,07 -0,02
4. Sandang 0,47 0,02
5. Kesehatan 0,09 0,01
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga -0,01 0,00
7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0,04 0,00
Pada Bulan Maret 2016 dari ketujuh kelompok pembentuk inflasi Kota Tegal, lima kelompok
mengalami inflasi sedangkan dua kelompok lainnya mengalami deflasi. Kelompok dengan inflasi
tertinggi adalah Kelompok Bahan Makanan sebesar 1,06 persen, disusul Kelompok Sandang sebesar
0,47 persen, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,44 persen,
Kelompok Kesehatan sebesar 0,09 persen dan inflasi terkecil terjadi pada Kelompok Transpor,
Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 0,04 persen. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
sebesar 0,12 persen dan inflasi terkecil terjadi pada. Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi
adalah Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar deflasi 0,07 persen dan Kelompok
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,01 persen.
Dari tujuh kelompok pembentuk inflasi Kota Tegal, Kelompok Bahan Makanan memberikan
andil deflasi tertinggi yaitu sebesar 0,14 persen, disusul Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan
Bahan Bakar sebesar 0,13 persen, Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar
0,01 persen. Kelompok dengan andil inflasi tertinggi adalah Kelompok Makanan Jadi, Minuman,
Rokok dan Tembakau sebesar 0,04 persen, disusul Kelompok Sandang sebesar 0,02 persen dan
Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,01 persen. Sedangkan Kelompok Kesehatan
selama bulan ini tidak memberikan andil inflasi.
Tabel 2 :
IHK dan Laju Inflasi Kota Tegal Bulan Maret 2016
Menurut Kelompok Pengeluaran
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 122,66 124,43 0,44 1,44 8,33
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 114,85 114,83 -0,07 -0,02 1,99
6. Pendidikan, Rekreasi, & Olah Raga 108,89 109,38 -0,01 0,45 3,53
7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 126,74 124,70 0,04 -1,61 2,15
Kelompok Penyelenggaraan Rumah- PERUM, AIR, LISTRIK, GAS & BHN BKR
-0,07 -0,02
tangga sebesar 0,15 persen, disusul Sub Biaya Tempat Tinggal 0,04 0,01
Kelompok Perlengkapan Rumahtangga Bahan Bakar, Penerangan dan Air -0,47 -0,03
Perlengkapan Rumahtangga 0,09 0,00
0,09 persen dan sub kelompok dengan Penyelenggaraan Rumahtangga 0,15 0,00
inflasi terkecil adalah Sub Kelompok
Biaya Tempat Tinggal sebesar 0,04 persen. Sedangkan sub kelompok yang mengalami deflasi adalah
Sub Kelompok Bahan Bakar, Penerangan dan Air sebesar 0,47 persen.
Secara keseluruhan pada Bulan Maret 2016, kelompok ini memberikan sumbangan deflasi
sebesar 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain pasir,
semen dan lampu TL/neon/PL/XL. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara
lain tarif listrik, keramik, genteng, besi beton dan pembasmi nyamuk cair.
4. Kelompok Sandang
Kelompok Sandang pada Bulan
Tabel 6
Maret 2016 mengalami inflasi sebesar
Inflasi dan Sumbangan Kelompok Sandang
0,47 persen dengan IHK sebesar 105,78 Bulan Maret 2016
lebih tinggi dibandingkan inflasi Bulan
Komoditas Inflasi Sumbangan
Februari 2016 sebesar 0,35 persen (1) (2) (3)
dengan IHK 105,28. Dari empat sub SANDANG 0.02
0.47
kelompok pembentuk inflasi dalam Sandang Laki-laki 0.32 0.00
kelompok ini, keempatnya mengalami Sandang Wanita 0.07 0.00
Sandang Anak-anak 0.15 0.00
inflasi. Sub kelompok yang mengalami Barang Pribadi dan Sandang Lain 1.43 0.02
inflasi tertinggi adalah Sub Kelompok
Barang Pribadi dan Sandang Lain sebesar 1,43 persen, disusul Sub Kelompok Sandang Laki-laki
sebesar 0,32 persen, Sub Kelompok Sandang Anak-anak sebesar 0,15 dan inflasi terendah terjadi
pada Sub Kelompok Sandang Wanita sebesar 0,07 persen.
Secara keseluruhan pada Bulan Maret 2016, kelompok ini memberikan sumbangan inflasi
sebesar 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain : emas
perhiasan, celana dalam pria dan baju kaos berkerah laki-laki.
kelompok pembentuk inflasi dalam PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA -0,01 0,00
kelompok ini, hanya satu sub Jasa Pendidikan 0,00 0,00
Kursus-kursus/Pelatihan 0,00 0,00
kelompok yang mengalami Perlengkapan/Peralatan Pendidikan -0,08 0,00
perubahan nilai indeks yaitu Sub Rekreasi 0,00 0,00
Olahraga 0,00 0,00
Kelompok Perlengkapan/Peralatan
Pendidikan deflasi sebesar 0,08 persen. Sedangkan empat sub kelompok lainnya yaitu Sub Kelompok
Jasa Pendidikan, Sub Kelompok Kursus-kursus/Pelatihan, Sub Kelompok Rekreasi dan Sub
Kelompok Olahraga selama Bulan Maret perubahan harga yang terjadi relative stabil.
Secara keseluruhan kelompok ini tidak memberikan andil inflasi terhadap pembentukan
inflasi Kota Tegal. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain buku tulis
bergaris.
Dari enam kota SBH di Jawa Tengah selama Bulan Maret 2016, semua kota
mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Purwokerto sebesar 0,55 persen dengan IHK
121,31 disusul Kota Kudus 0,51 persen dengan IHK 129,16; Kota Surakarta 0,42 persen
dengan IHK 120,82; Kota Semarang 0,39 persen dengan IHK 122,35; Kota Tegal 0,32 persen
dengan IHK 120,13 dan inflasi terkecil terjadi di Kota Cilacap sebesar 0,11 persen dengan
IHK 125,32.
Gambar 3
Inflasi 6 Kota IHK dan Jawa Tengah Bulan Maret 2016
Tegal 0.32
Semarang 0.39
Surakarta 0.42
Kudus 0.51
Purwokerto 0.55
Cilacap 0.11
KOTA Jawa
Bulan
Cilacap Purwokerto Kudus Surakarta Semarang Tegal Tengah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
2016
Januari 0,76 0,57 0,44 0,52 0,39 0,62 0,48
Kalender Maret 2016 0,76 0,82 0,73 0,83 0,48 0,73 0,63
KOTA Jawa
Bulan
Cilacap Purwokerto Kudus Surakarta Semarang Tegal Tengah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
2015
Januari -0,26 -0,13 -0,36 -0,20 -0,48 -0,10 -0,35
Februari -0,12 -0,67 -0,39 -0,91 -0,67 -0,35 -0,62
Maret 0,01 0,05 -0,02 0,12 0,25 0,18 0,16
April 0,02 0,15 0,21 0,35 0,17 -0,10 0,17
Mei 0,47 0,47 0,45 0,37 0,54 0,74 0,51
Juni 0,43 0,57 0,56 0,53 0,64 0,89 0,61
Juli 0,99 0,84 0,88 0,96 0,91 0,93 0,92
Agustus 0,24 0,13 0,60 0,19 0,28 0,38 0,29
September 0,06 -0,02 0,28 -0,45 -0,18 -0,14 -0,15
Oktober -0,23 0,02 -0,11 0,26 -0,16 0,29 -0,04
November 0,20 0,16 0,21 0,32 0,21 0,24 0,23
Desember 0,80 0,93 0,93 0,99 1,04 0,94 0,99
Kalender Maret 2015 -0.36 -0.75 -0.77 -0.98 -0.90 -0.27 -0.80
IHK
Inflasi Maret
Kelompok/Sub Kelompok
Februari 2016 Maret 2016 2016