Anda di halaman 1dari 24

Modul Askeb neonatus

MANUSIA DAN LINGKUNGAN


 120 Menit

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami hanturkan kepada junjungan kita nabi Muhammad saw,
karena berkat rahmatNyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Manusia
dan lingkungan ” tepat pada waktunya.
Makalah ini kami susun untuk melengkapi tugas komunikasi, selain itu untuk
mengetahui dan memahami nilai personal dan profesioanl .
Penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.Untuk itu setiap
pihak diharapkan dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun.

Metro, 23 februari 2017


Penulis

DAFTAR ISI

1
Modul Askeb neonatus

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang..................................................................1
1.2. Rumusan masalah.............................................................1
1.3. Tujuan...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian , kaitan manusia dan lingkungan hidup............................................
1. Pengertian manusia dan lingkungan..................................................
2. Kaitan Manusia dan Lingkungan.......................................................
B. Lingkungan Alam................................................................................................
C. Lingkungan social dan budaya............................................................................
A.    Proses Perubahan Sosial..........................................................
B.    Penyebab Perubahan Sosial......................................................
C.    Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial
D.    Dampak Akibat Perubahan Sosial................................................
D. Hakekat manusia dengan subjek dan objek lingkungan.....................................
a. Hakikat manusia ........................................................................................
b. Hakikat lingkungan.....................................................................................

A.    Manusia, lingkungan, dan lingkungan budaya....................................


a. Hakekat Manusia Sebagai Subjek Lingkungan.......................................
b.   Hakekat Manusia Sebagai Objek Lingkungan.......................................

B.     Pengaruh timbal balik antara lingkungan alam dan sosial budaya.....
C.     Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan Hidupnya...............................
D.     Hubungan timbal balik antar manusia dan lingkungan................................
E.     Pengaruh timbal balik antara kondisi lingkungan alam dan kondisi
lingkungan sosial budaya...................................................................

BAB III PENUTUP


3.1. Simpulan................................................................................................... 9
3.2. Saran.............................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA

PENDAHLUAN
2
Modul Askeb neonatus

1.1 Latar Belakang


Manusia merupakan salah satu makhluk ciptaan Tuhan YME yang paling unik.
Manusia mempunyai akal sehat yang yang berpotensi untuk mengetahui, memahami,
mencermati, bahkan atas izin-Nya mampu menguasai alam semesta. Di dalam lingkungan,
manusia mempunyai dua posisi, yaitu sebagai objek sekaligus sebagai subjek. Manusia
sebagai objek lingkungan berarti manusia dikendalikan oleh lingkungan. Sedangkan
manusia sebagai subjek lingkungan berarti manusia memiliki kemampuan
untuk mengendalikan lingkungan, memanipulasi dan mengeksploitasi lingkungan. Dalam
perannya sebagai subjek lingkungan, manusia diharapkan mampu melakukan pengelolaan
lingkungan. Apabila manusia mampu mengelola lingkungan dengan baik, maka upaya
pemanfaatan lingkungan yang dilakukan oleh manusia tidak akan mengganggu keseimbangan
lingkungan itu sendiri.Oleh karena itu, manusia sebagai makhluk individu yang juga
makhluk sosial, dan makhluk budaya harus mengembangkan apa yang disebut dengan etika
lingkungan.
Manusia juga diberi otak untuk selalu berpikir selain otakmanusia juga diberi hati
(qolbu) inilah yang membedakan dengan mahluk lainnya dan menyandang predikat
mahluk yang paling sempurna. Setiap mahluk apapun macamnya, hanya dapat hidup dalam
suatu lingkungan dengan kondisi yang baik, atau paling tidak masih dalam rentanang
kisaran toleransinya. Selain faktor kondisi, mahluk hidup juga harus berada dalam
lingkungan yang dapat menyediakn segala sumber daya yang dibutuhkannya.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa hubungan manusia dan lingkungan ?

3
Modul Askeb neonatus

2. Bagaimana manusia sebagai makhluk sosial dan budaya menjadi objek dan subjek
lingkungan?
3. Bagaimana permasalahan sosial budaya muncul karena keberadaan manusia itu sendiri
dalam kaitannya dengan usaha menggali, mengolah, memanfaatkan dan menjaga
kelestarian lingkungan, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial budaya?

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Untuk mengetahui apa itu yang dimaksud dengan manusia dan lingkungan.

2. Untuk mengetahui kaitan manusia dan lingkungan hidup .

3. Untuk mengetahui Lingkungan Alam

4. Untuk mengetahui Lingkungan Sosial Budaya

5. Untuk mengetahui Hakekat Manusia Sebagai Subjek dan Objek lingkungan

URAIAN MATERI
4
Modul Askeb neonatus

A. Pengertian , kaitan manusia dan lingkungan hidup


1. Pengertian manusia dan lingkungan
a) Pengertian manusia

Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan yang paling sempurna diantara
makhluk2 lainya, karena dilengkapi dengan akal. Akal(otak) untuk selalu berpikir,
juga diberi hati (qolbu). inilah yang membedakan dengan mahluk lainnya dan
menyandang predikat mahluk yang paling sempurna. Manusia dengan segala
fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami
kelahiran, pertumbuhan, perkembangan dan mati dan seterusnya. Serta terkait serta
berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik
itu positif maupun negative.

Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang
menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun
berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan
lingkungan dan tempat tinggalnya.
Manusia mendapatkan unsur-unsur yang diperlukan dalam hidupnya dari lingkungan.
Makin tinggi kebudayaan manusia, makin beraneka ragam kebutuhan hidupnya. Makin
besar jumlah kebutuhan hidupnya berarti makin besar perhatian manusia terhadap
lingkungannya.

b) Pengertian Lingkungan

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan


alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan
sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan
lingkungan.

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik.
Lingkungan biotiknya berupa manusia , semua orang yang ada di sekitar kita, juga
berbagai jenis tumbuhan yang ada serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya.
Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah,
dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.

5
Modul Askeb neonatus

Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang


dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia
dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lainnya.

Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:


1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk
hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian
berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan.
Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah
teman-teman atau sesama manusia.
2. Unsur social budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang
merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk
sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem
nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3. Unsur Fisik
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda
tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan
fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi.
Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang
dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara
wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati,
perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
Lingkungan adalah suatu media di mana makhuk hidup tinggal, mencari
penghidupannya,dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana
terkait secara timbal balikdengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya,
terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan rill.

Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatankan oleh manusia untuk
mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung,
yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya.

Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai
lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan
yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang

2. Kaitan Manusia dan Lingkungan

6
Modul Askeb neonatus

Manusia sebagaimana makhluk lainnya memiliki keterkaitan dan ketergantungan


terhadap lingkungannya. Manusia tidak akan pernah bisa hidup tanpa adanya
dukungan dari lingkungannya. Relasi  manusia dan lingkungan merupakan 
hubungan yang  saling  timbal balik  karena manusia hidup di alam lingkungan
hidup dan alam sebagai lingkungan hidup juga membutuhkan manusia untuk
pelestariannya. Jadi, manusia butuh alam untuk kehidupannya dan alam juga
membutuhkan manusia untuk pelestariannya.

1. Hubungan manusia dengan lingkungannya

Para ahli psikologi di Amerika pada umumnya cenderung untuk lebih


mementingkan peranan faktor lingkungan (lihat antara lain Kamin, 1981) dari pada
faktor keturunan, dikarenakan budaya Amerika yang sangat mengagungkan
persamaan hak individual, termasuk persamaan hak untuk tumbuh dan berkembang
yang hanya mungkin terjadi bila faktor keturunan tidak memberikan batasannya.
Charles Crawford (dalam Rathus, 1986) mengatakan bahwa konflik faktor
keturunan, faktor lingkungan dan intelegensi telah berkembang keluar batas fikiran
sehat dan penyebabnya adalah konflik antara nilai dasar Amerika dengan temuan-
temuan ilmiah. Kasus kontroversial Jensen merupakan salah satu bukti akan
masalah tersebut.

2. Peranan manusia dalam hubungannya dengan lingkungan

Manusia dapat berhubungan dengan lingkungannya adalah dengan melakukan


aktivitas.Dalam psikologi, aktivitas adalah sebuah konsep yang mengandung arti fungsi
individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan khusus
dari benda hidup dengan lingkungan. Ia menengahi, mengatur dan mengontrol hubungan-
hubungan antara organisme dan lingkungan. Aktivitas psikis didorong oleh kebutuhan
yang diarahkan pada obyek yang dapat memenuhi kebutuhan ini, dan dipengaruhi oleh
sistem tindakan-tindakan.
Aktivitas psikis manusia mempunyai suatu ciri atau corak sosial dan ditentukan
oleh kondisi-kondisi kehidupan sosial. Aktivitas psikis manusia bisa eksternal dan internal.

7
Modul Askeb neonatus

Aktivitas psikis eksternal terdiri dari operasi-operasi yang spesifik manusia dengan
obyek-obyek yang ada yang dipengaruhi oleh lengan, tangan, jari-jari dan kaki. Aktivitas
psikis internal berlangsung dalam pikiran, dengan menggunakan “tindakan-tindakan
mental” di mana manusia beroprasi bukan dengan obyek-obyek yang ada dan bukan
melalui gerakan-gerakan fisis, melainkan dengan gambaran-gambaran dinamisnya.
Aktivitas internal merencanakan aktivitas eksternal. Ia timbul atas dasar aktivitas eksternal,
dan merealisasikan dirinya melalui aktivitas eksternal.
Pembagian kerja menyebabkan pembendaan antara bentuk-bentuk teoritis dan
praktis aktivitas manusia. Sesuai dengan tingkatan kebutuhan manusia dan kebutuhan
masyarakat, akan timbul juga tingkatan jenis-jenis konkret aktivitas, yang masing-masing
biasanya menganut unsur-unsur aktivitas eksternal dan internal, praktis dan teoritis.[6]

3. Metode-metode penelitian hubungan manusia dengan lingkungannya

Metode pendekatan yang digunakan dalam mempelajari pengaruh faktor herediter


dan faktor lingkungan terhadap individu menghendaki agar pengaruh faktor herediter dan
faktor lingkungan dapat dikendalikan secara sistematik. Jadi penelitian dilakukan dengan
mngendalikan pengaruh faktor bawaan dan membiarkan faktor lingkungan bervariasi atau
dengan mengendalikan faktor lingkungan dan membiarkan faktor bawaan bervariasi
(Komorita, dkk., 1967).
1.      Hereditas terkendali dan lingkungan bervariasi
Penelitian dengan menggunakan kembar identik merupakan contoh situasi di mana
hereditas dikendalikan karena anak kembar identik berasal dari pembuahan ovum tunggal
dan memiliki rangkaian gen yang identik (disebut kembar monozigotic atau kembar MZ).
Jadi, dari sudut faktor bawaan, anak kembar identik adalah sama. Dengan melihat
perbedaan sifat dan perilaku mereka setelah berada dalam lingkungan untuk jangka waktu
tertentu akan dapat terlihat apa yang dilakukan oleh lingkungan terhadap mereka, misalnya
dengan cara membandingkan pasangan kembar identik yang dibesarkan terpisah dengan
pasangan yang dibesarkan bersama. Namun hendaknya diingat bahwa dalam studi yang

8
Modul Askeb neonatus

menggunakan kembar identik kita tidak bisa menjadikan lingkungan bervariasi secara
sistematik.
2.      Lingkungan terkendali dan hereditas bervariasi
Untuk menempatkan manusia dalam suatu lingkungan yang benar-benar terkendali,
dapat dikatakan mustahil untuk dilakukan. Walaupun dapat dilakukan pengendalian
terhadap lingkungan akan tetapi dua lingkungan hanya akan tampak sama secara fisik
sedangkan bagi individu di dalamnya akan terasa berbeda secara psikologis dan karenanya
dapat menimbulkan efek yang berbeda pula. Itulah sebabnya penelitian yang menghendaki
pengendalian lingkungan banyak dilakukan lewat penggunaan hewan sebagai subyeknya
dikarenakan hewan lebih dapat dicegah dari pengaruh faktor-faktor luar yang tidak
dikehendaki. Apalagi kalau diperlukan penyilangan keturunan maka pada hewan akan
mudah dilakukan sedangkan pada manusia pasti tidak akan mungkin.
3.      Studi kemiripan dalam keluarga
Metode ini mempelajari kemiripan yang terjadi antara anak-orangtua, antara anak
dengan saudara sekandung, antar kembar framental (yang berasal dari dua sel telur dan
disebut juga kembar dizygotic atau kembar DZ), dan antar kembar identik. Dengan cara
mempelajari kemiripan dalam keluarga seakan-akan peneliti berada dalam situasi hereditas
yang bervariasi dan lingkungan yang terkendali. Bila hereditas memang memiliki pengaruh
signifikan terhadap individu dan pengaruh lingkungan terkontrol maka mereka yang
memiliki hubungan kekeluargaan dekat tentu akan lebih mirip satu sama lain. Sebagai
contoh, anak kembar identik akan lebih mirip satu sama lain dibandingkan dua anak
bersaudara sekandung. Adik dan kakak akan lebih mirip dari pada anak dan keponakan.
4.      Studi sejarah keluarga
Studi mengenai sejarah keluarga memanfaatkan informasi mengenai garis
keturunan dan keluarga dari beberapa informasi mengenai garis keturunan dan keluarga
dari beberapa generasi. Dengan mempelajari garis keturunan suatu keluarga, seorang
peneliti seakan berada dalam situasi yang menyerupai eksperimen pembiakan selektif
(selective breeding). Memang dalam kondisi ini faktor lingkungan tidak sepenuhnya
terkendali dan faktor herediter tidak dapat dibuat bervariasi secara sistematik, akan tetapi
kondisi inilah yang paling mendekati situasi pembiakan selektif yang dapat dilakukan pada
manusia. Studi sejarah keluarga dapat menunjukkan adanya bukti-bukti akan efek faktor
9
Modul Askeb neonatus

keturunan sekalipun tidak mustahil pula menghasilkan bukti adanya pengaruh faktor
lingkungan.
B. Lingkungan Alam

Sumber alam dapat di golongkan ke dalam dua bagian yakni:

1 Sumber alam yang dapat di perbaharui (renewable resources)atau di sebut pula


sumber-sumber alam biotik.yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah semua
makhluk hidup,hutan,hewan-hewan ,dan tumbuhan-tumbuhan.
2 Sumber alam yang tidak di perbaharui (nonrenewable resources) atau di sebut pula
sebagai golongan sumber alam biotik.yang tergolong ke dalam sumber abiotik adalah
tanah,air,bahan- bahan galian,mineral,dan bahan-bahan tambang lainnya. Sumber
alam biotik mempunyai kemampuan diri atau bertambah,misalkan tumbuhan dapat
berkembang biak dengan biji atau spora,dan hewan-hewan menghasilkan
keturunannya dengan telur atau melahirkan

Dalam pembangunan, sumber alam merupakan komponen yan gpenting karena


sumber alam ini memberikan kebutuhan asasi bagi kehidupan. Dalam penggunaan
sumber alam tadi, hendaknya keseimbangan ekosistem proyek pembangunan,
keseimbangan ini bisa terganggu, yang kadang-kadang bisa membahayakan
kehidupan umat

Pada umumnya, proses pembangunan mempunyai akibat-akibat yang lebih luas


terhadap lingkungan hidup manusia, baik akibat langsung maupun akibat
sampingan seperti pengurangan sumber kekayaan alam secara kuantitatif &
kualitatif, pencemaran biologis, pencemaran kimiawi, gangguan fisik dan gangguan
sosial budaya.

Kerugian-kerugian dan perubahan-perbahan terhadap lingkungan perlu


diperhitungkan, dengan keuntungan yang diperkirakan akan diperoleh dari suatu
proyek pembangunan. Itulah sebabnya dala setiap usaha pembangunan, ongkos-
ongkos sosial untuk menjaga kelestarian lingkungan perlu diperhitungkan, sedapat
mungkin tidak memberatkan kepentingan umum masyarakat sebagai konsumen
hasil pembangunan tersebut.

Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan dalam mengambil keputusan-keputusan


demikian, antara lain adalah kualitas dan kuantitas sumber kekayaan alam yang
diketahui dan diperlukan; akibat-akibat dari pengambilan sumber kekayaan alam
termasuk kekayaan hayati dan habisnya deposito kekayaan alam tersebut.

Bagaiaman cara pengelolaannya apakah secara traditional atau memakai teknologi


modern, termasuk pembiayaannya dan pengaruh proyek pada lingkungan terhadap

10
Modul Askeb neonatus

memburuknya lingkungan serta kemungkinan menghentikan perusakan lingkungan


dan menghitung biaya-biaya serta alternatif lainnya.

C. Lingkungan social dan budaya


Perubahan sosial dapat diartikan sebagai segala perubahan pada lembaga-lembaga sosial
dalam suatu masyarakat. Perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial itu
selanjutnya mempunyai pengaruhnya pada sistem-sistem sosialnya, termasuk di
dalamnya nilai-nilai, pola-pola perilaku ataupun sikap-sikap dalam masyarakat itu yang
terdiri dari kelompok-kelompok sosial.
Ada pandangan yang menyatakan bahwa perubahan sosial itu merupakan suatu respons
ataupun jawaban dialami terhadap perubahan-perubahan tiga unsur utama :

1. Faktor alam
2. Faktor teknologi
3. Faktor kebudayaan

A.    Proses Perubahan Sosial


Proses perubahan sosial terdiri dari tiga tahap barurutan :
(1) invensi yaitu proses di mana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan,
(2) difusi, ialah proses di mans ide-ide baru itu dikomunikasikan ke dalam    Sistem
sosial, dan
(3) konsekwensi yakni perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem social sebagai
akibat pengadopsian atau penolakan inovasi. Perubahan terjadi jika penggunaan atau
penolakan ide baru itu mempunysi akibat. Karena itu perubahan sosial adalah akibat
komunikasi sosial.

B.    Penyebab Perubahan Sosial


1.     Dari Dalam Masyarakat
 Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk ini meliputi bukan hanya perpindahan penduduk dari desa ke
kota atau sebaiiknya, tetapi juga bertambah dan berkurangnya penduduk
 Penemuan-penemuan baru (inovasi)

11
Modul Askeb neonatus

Adanya penemuan teknologi baru, misalnya teknologi plastik. Jika dulu daun jati,
daun pisang dan biting (lidi) dapat diperdagangkan secara besar-besaran maka
sekarang tidak lagi.
Suatu proses sosial perubahan yang terjadi secara besar-besaran dan dalam jangka waktu
yang tidak terlalu lama sering disebut dengan inovasi atau innovation. Penemuan-
penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan-perubahan dapat dibedakan dalam
pengertian-pengertian Discovery dan Invention
Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru baik berupa alat ataupun gagasan
yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan para individu.
Discovery baru menjadi invention kalau masyarakat sudah mengakui dan menerapkan
penemuan baru itu.
Pertentangan masyarakat
Pertentangan dapat terjadi antara individu dengan kelompok atau antara kelompok
dengan kelompok.

Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi


Pemberontakan dari para mahasiswa, menurunkan rezim Suharto pada jaman orde baru.
Munculah perubahan yang sangat besar pada Negara dimana sistem pemerintahan yang
militerisme berubah menjadi demokrasi pada jaman refiormasi. Sistem komunikasi
antara birokrat dan rakyat menjadi berubah (menunggu apa yang dikatakan pemimpin
berubah sebagai abdi masyarakat).
2.     Dari Luar Masyarakat
Peperangan
Negara yang menang dalam peperangan pasti akan menanamkan nilai-nilai sosial dan
kebudayaannya.
Lingkungan
Terjadinya banjir, gunung meletus, gempa bumi, dll yang mengakibatkan penduduk di
wilayah tersebut harus pindah ke wilayah lain. Jika wilayah baru keadaan alamnya tidak
sama dengan wilayah asal mereka, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan
keadaan di wilayah yang baru guna kelangsungan kehidupannya.

Kebudayaan Lain
Masuknya kebudayaan Barat dalam kehidupan masyarakat di Indonesia menyebabkan
terjadinya perubahan.

C.    Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial

12
Modul Askeb neonatus

1.     Faktor-faktor Pendorong
Intensitas hubungan/kontak dengan kebudayaan lain
Tingkat Pendidikan yang maju
Sikap terbuka dari masyarakat
Sikap ingin berkembang dan maju dari masyarakat
2.     Faktor-faktor Penghambat
Kurangnya hubungan dengan masyarakat luar
Perkembangan pendidikan yang lambat
Sikap yang kuat dari masyarakat terhadap tradisi yang dimiliki
Rasa takut dari masyarakat jika terjadi kegoyahan (pro kemapanan)
Cenderung menolak terhadap hal-hal baru

D.    Dampak Akibat Perubahan Sosial


Arah perubahan meliputi beberapa orientasi, antara lain (1) perubahan dengan orientasi
pada upaya meninggalkan faktor-faktor atau unsur-unsur kehidupan sosial yang mesti
ditinggalkan atau diubah, (2) perubahan dengan orientasi pada suatu bentuk atau unsur
yang memang bentuk atau unsur baru, (3) suatu perubahan yang berorientasi pada
bentuk, unsur, atau nilai yang telah eksis atau ada pada masa lampau. Tidaklah jarang
suatu masyarakat atau bangsa yang selain berupaya mengadakan proses modernisasi pada
berbagai bidang kehidupan, apakah aspek ekonomis, birokrasi, pertahanan keamanan,
dan bidang iptek; namun demikian, tidaklah luput perhatian masyarakat atau bangsa
yang bersangkutan untuk berupaya menyelusuri, mengeksplorasi, dan menggali serta
menemukan unsur-unsur atau nilai-
nilai kepribadian atau jatidiri sebagai bangsa yang bermartabat.
D.

13
Modul Askeb neonatus

E. Hakekat manusia dengan subjek dan objek lingkungan


3. Hakikat manusia
1. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai
satu kesatuan yang utuh.
2. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan
dengan makhluk lainnya. Terdiri dari dua hal, yaitu perasaan inderawi dan perasaan
rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia,
misalnya :
a. Perasaan intelektual
b. Perasaan estetis
c. Perasaan etis
d. Perasaan diri
e. Perasaan sosial
f. Perasaan religius
3. Manusia adalah makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
4. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan
(ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan
berkarya.
 Hakekat manusia sebagai subjek lingkungan adalah makhluk yang berperan untuk
mengelola dan merawat lingkungan. Makhluk yang memiliki tenaga yang dapat
menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Individu
yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual
dan sosial. Individu yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif
mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik
untuk ditempati.
 Hakekat manusia sebagai objek lingkungan adalah makhluk yang dalam proses
menjadi berkembang dan terus berkembang yang tidak akan pernah selesai
(tuntas) selama hidupnya. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang
mengandung kemungkinan baik dan jahat. Individu yang sangat dipengaruhi oleh
lingkungan terutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai
dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.

14
Modul Askeb neonatus

4. Hakikat lingkungan

Lingkungan adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan
makhluk hidup yang menempatinya. Makhluk hidup yang menempati lingkungan terdiri atas
manusia, tumbuhan, dan hewan.
Manusia merupakan makhluk hidup yang mempunyai peranan yang lebih kompleks
terhadap lingkungan dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain. Manusia hidup dan
berinteraksi dengan lingkungan, sehingga manusia mempengaruhi lingkungan dan
dipengaruhi oleh lingkungan.
Lingkungan manusia terdiri dari :
1. Lingkungan Alam
2. Segala sesuatu yang berhubungan dengan alam yang berada di sekitar manusia.
Komponen lingkungan alam terdiri dari : faktor abiotik (tanah, air, udara, cuaca dan suhu)
dan faktor biotik (hewan, tumbuhan dan manusia).
3. Lingkungan Sosial Budaya

Segala sesuatu yang berhubungan dengan pola-pola hubungan sosial yang meliputi :
interaksi antar budaya, teknologi dan organisasi sosial, termasuk di dalamnya sejumlah
penduduk dan perilakunya yang terdapat dalam lingkungan spasial tertentu.
Lingkungan sosial budaya menekankan pada aspek manusia dalam lingkup budaya dan
sosialnya. Lingkungan sosial budaya senantiasa akan mengalami perubahan sejalan dengan
peningkatan kemampuan adaptasi kultural manusia terhadap lingkungannya.

A.    Manusia, lingkungan, dan lingkungan budaya


Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup lainya.(Undang-Undang
No.4 tahun 1982).

15
Modul Askeb neonatus

Langkah-langkah konkret dalam menanggulangi masalah lingkungan hidup menurut


B.N.Marbun:
1. Menciptakan peraturan standar yang mengatur segala seluk-beluk persyaratan pendirian
pabrik atau industri.
2. Adanya perencanaan lokasi industri yang tepat
3. Memilih proses industri yang minim polusi dilihat dari bahan baku, reaksi kimia,
penggunaan air, asap, penyimpanan bahan baku dan barang jadi, serta transportasi dan
penyuluhan buangan.
4. Pengelolaan sumber air secara berencana disertai pengamatan terhadap segala aspek
yang berhubungan dengan pengolahan air tersebut.
5. Pembuatan sistem pengelolaan air limbah secara kolektif dari seluruh industri yang
berada dilokasi tertentu.
6. Penanaman pohon secara merata dan berencana diseluruh kota.
7. Peraturan dan penataan dan penggunaan tanah dasar rencana induk pembangunan kota
sesuai dengan peruntukannya secara seimbang.
8. Perbaikan lingkungan sosial ekonomi msyarakat hingga mencapai tarf hidup yang
memenuhi pendidikan komunikasi dan kebutuhan sehari-hari.

Dalam buku Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup


(1997) dinyatakan bahwa pendidikan Lingkungan hidup menyandang karakteristik sebagai
pendidikan seumur hidup (long life education), baik melalui jalur formal (sekolah) maupun
informasi luar sekolah).Lingkungan sosial merupakan hubungan interaksi antar manusia
dengan manusia lain yang terjalin harmonis.
1.4. Hakekat Manusia Sebagai Subjek Lingkungan

Hakekat manusia sebagai subjek lingkungan adalah makhluk yang berperan untuk
mengelola dan merawat lingkungan. Makhluk yang memiliki tenaga yang dapat
menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Individu yang
memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
Individu yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan
mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya. Individu yang dalam hidupnya

16
Modul Askeb neonatus

selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang
lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.

b.      Hakekat Manusia Sebagai Objek Lingkungan


Hakekat manusia sebagai objek lingkungan adalah makhluk yang dalam proses menjadi
berkembang dan terus berkembang yang tidak akan pernah selesai (tuntas) selama
hidupnya. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan
baik dan jahat. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan
sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa
hidup di dalam lingkungan sosial.

B.     Pengaruh timbal balik antara lingkungan alam dan sosial budaya.
Studi lingkungan adalah suatu studi tentang gejala dan masalah kehidupan manusia
yang ditinjau antar hubungannya dengan lingkungan tempat kehidupan tadi. Studi
lingkungan merupakan pengkajian praktis tentang masalah kehidupan dan masalah
lingkungan yang meerapkan konsep dan prinsip ekologi serta prinsip dan konsep ilmu
sosial. Sedangkan Lingkungan sendiri didefinisikan sebagai kondisi di sekitar makhluk
yang mempengaruhi kehidupanya.
Pada hakikatnya, tidak ada manusia yang tidak berdiri sebagai subjek. Ketika masing-
masing berdiri sebagai subjek, maka ia berhak untuk memiliki penilaian pribadi tentang
suatu objek. Penilaian ini murni subjektif, oleh karenanya tidak bisa dipaksakan untuk
diterapkan kepada orang lain atau diaplikasikan tanpa melihat pandangan orang lain. Jika
ingin diaplikasikan, hal yang paling mungkin untuk dilakukan pertama kali adalah melalui
proses perundingan untuk menghasilkan solusi yang tidak merugikan kedua belah pihak.
Subjek yang berperan sebagai pengelola dalam pemanfaatan sumber daya alam, menjaga
lingkungan tetap lestari, harus diperhatikan tatanan/ tata cara lingkungan itu sendiri. Dalam
hal ini manusialah yang paling tepat sebagai pengelola karena manusia memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan dengan organisme lain. Manusia dapat merombak, memperbaiki,
dan mengondisikan lingkungan seperti yang dikehendakinya, seperti:

17
Modul Askeb neonatus

1. Manusia mampu berfikir serta meramalkan kemungkinan keadaan yang akan


datang
2. Manusia dapat memiliki ilmu dan teknologi
3. Manusia memiliki akal dan budi sehingga dapat memilih hal-hal yang baik

Manusia adalah suatu pandangan yang menempatkan manusia sebagai pusat dari sistem
alam semesta. Pandnagan ini berisikan pemikiran bahwa segala kebijakan yang diambil
mengenai lingkungan hidup harus dinilai berdasarkan manusia dan kepentinganya. Karena
pusat pemikiran adalah manusia, maka kebijakan terhadap alam harus diarahkan untuk
mengabdi pada kepentingan manusia.
Alam dilihat hanya sebagai objek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan
kepentingan manusia. Dengan demikian alam dilihat tidak mempunyai nilai dalam dirinya
sendiri. Alam dipandang dan diperlakuakan hanya sebagai alat bagi pencapaian tujuan
manusia.  
Dalam relasi antara manusia dengan alam, terdapat dua subjek yang saling bertentangan,
yakni para eksploitator yang berhadapan dengan para konservator dan protektor alam.
Masing-masing subjek memiliki penilaian yang berbeda tentang alam sebagai objek
mereka. Yang satu menilai alam sebagai sumber keuntungan yang harus dimanfaatkan
secara maksimal, sementara yang satunya lagi menilai alam sebagai mitra hidup yang
harus dilestarikan. Jika beranjak dari pernyataan awal, maka seharusnya tidak ada satu
pandangan pun dari kedua subjek ini yang harus direalisasikan, karena keduanya berdiri
pada taraf yang sama. Merealisasikan nilai yang satu, berarti mengabaikan nilai yang lain
yang berarti mengabaikan keberadaan subjek yang lainnya.
Namun dalam praktiknya, ternyata yang terealisasi hanyalah pandangan dari para
eksploitator. Hampir tidak ada sudut pandang dari para konservator dan protektor alam
yang terakomodir dalam permasalahan dengan alam. Hal ini terlihat jelas misalnya pada:
penerbitan izin-izin baru untuk ekspnasi perkebunan sawit, aktivitas penambangan di
Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, reklamasi pantai untuk kebutuhan lahan di daerah
Mamuju, serta praktik-praktik penambangan batu bara liar di daerah Kalimantan.

18
Modul Askeb neonatus

C.     Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan Hidupnya


Manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya.
Komunitas biologis di tempat mereka hidup.perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak
jelas di kota-kota,di bandingkan dengan di hutan rimba di mana penduduknya masih sedikit dan
primitif.
      Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun
negative.berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan
tersebut,dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan
hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
D.     Hubungan timbal balik antar manusia dan lingkungan
Di dalam lingkungan, manusia mempunyai dua posisi, yaitu sebagai objek sekaligus sebagai
subjek. Manusia sebagai objek lingkungan berarti manusia dikendalikan oleh lingkungan. Segala
sesuatu yang terjadi pada lingkungan akan berdampak pada kehidupan manusia. Lingkungan yang
buruk akan membentuk kehidupanmanusia yang buruk, dan lingkungan yang baik akan membentuk
kehidupan manusia yang baik pula.
Sedangkan manusia sebagai subjek lingkungan berarti manusia memiliki kemampuan untuk
mengendalikan lingkungan, memanipulasi dan mengeksploitasi lingkungan. Manusia mampu
merombak, memperbaiki dan mengkondisikan lingkungan seperti yang dikehendakinya. Hal itu
dikarenakan manusia memiliki ilmu pengetahuan dan akal sehat yang diberi oleh Tuhan YME.
Sebetulnya, secara tidak langsung manusia mempunyai tugas yang diemban sebagai makhluk
Tuhan yang berakal yang mampu mempengaruhi kualitas lingkungan, yaitu mau tidak mau
manusia harus akrab dan peduli terhadap lingkungan. Tetapi tidak semua orang memahaminya,
masih banyak manusia yang hanya mementingkan kesejahteraannya sendiri tanpa berpikir panjang
untuk peduli terhadap keadaan lingkungan selanjutnya. Alhasil, bukannya melestarikan yang
dilakukan manusia, tetapi merusak mutu lingkungan yang nantinya dapat berimbas pada kehidupan
mendatang.
Untuk itu, dalam perannya sebagai subjek lingkungan, manusia diharapkan mampu melakukan
pengelolaan lingkungan. Pengelolaan lingkungan adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan,
penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan dan pengendalian lingkungan,
terutama lingkungan alam. Apabila manusia mampu mengelola lingkungan dengan baik, maka
upaya pemanfaatan lingkungan yang dilakukan oleh manusia tidak akan mengganggu
keseimbangan lingkungan itu sendiri. Meskipun perubahan lingkungan terjadi bukan hanya karena

19
Modul Askeb neonatus

faktor manusia, yaitu faktor alam juga, tetapi nantinya manusia juga yang mesti memikul dan
mengatasinya.
Oleh karena itu, manusia sebagai makhluk individu yang juga makhluk sosial, dan makhluk
budaya harus mengembangkan apa yang disebut dengan etika lingkungan.
Etika merupakan ajaran yang berisikan perintah dan larangan tentang baik buruknya perilaku
manusia.

E.     Pengaruh timbal balik antara kondisi lingkungan alam dan kondisi lingkungan

sosial budaya

1.      Pengaruh lingkungan terhadap kondisi sosial budaya

Untuk mengamati bagaimana pengaruh lingkungan terhadap kondisi sosial budaya, kita perlu

membandingkan antara kondisi sosial budaya yang terjadi pada dua wilayah yang memiliki kondisi

lingkungan yang berbeda. Semisal membandingkan kondisi lingkungan di wilayah yang berbeda

kepadatan penduduknya, secara umum kondisi lingkungan di wilayah padat pemukiman biasanya

lebih buruk dibandingkan dengan wilayah yang tidak padat.

2.      Pengaruh kondisi sosial budaya terhadap lingkungan

Pembahasan ini dapat dilihat dari berbagai segi, salah satunya adalah dengan apa yang kita
sebut dengan etika lingkungan. Etika lingkungan sudah dianut oleh nenekmoyang kita, secara
tradisional, yang bersumber pada agama dan mungkin juga mitologi, legenda, termasuk cerita-
cerita rakyat. Etika lingkungan yang masih dipegang kuat oleh suku-suku pedalaman, seharusnya
kita tiru untuk diaplikasikan.

20
Modul Askeb neonatus

LATIHAN

1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan?

Jawab :
lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.

2. Apa yang dimaksud dengan unsure fisik dalam lingkungan hidup?

Jawab:
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda
tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan
fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi.

21
Modul Askeb neonatus

RANGKUMAN

1. Hubungan manusia dengan lingkungan mempunyai dua faktor yang saling


melengkapi dan tidak dapat dipilah-pilah faktor mana yang lebih berpengaruh
terhadap manusia, yaitu faktor bawaan dan faktor lingkungan.
2. Manusia dapat berhubungan dengan lingkungannya adalah dengan melakukan
aktivitas. Sedangkan aktivitas itu terbagi menjadi dua, yaitu aktivitas internal dan
eksternal. Aktivitas internal merencanakan aktivitas eksternal. Ia timbul atas dasar
aktivitas eksternal, dan merealisasikan dirinya melalui aktivitas eksternal.
3. Metode-metode yang digunakan dalam penelitian hubungan manusia dengan
lingkungannya adalah:

a.       Hereditas terkendali dan lingkungan bervariasi


b.      Lingkungan terkendali dan hereditas bervariasi
c.       Studi kemiripan dalam keluarga
d.      Studi sejarah keluarga

 Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa
sebagai satu kesatuan yang utuh.
 Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan
dengan makhluk lainnya. Terdiri dari dua hal, yaitu perasaan inderawi dan
perasaan rohani.
 Hakekat manusia sebagai subjek lingkungan adalah makhluk yang berperan untuk
mengelola dan merawat lingkungan. Makhluk yang memiliki tenaga yang dapat
menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
 Hakekat manusia sebagai objek lingkungan adalah makhluk yang dalam proses
menjadi berkembang dan terus berkembang yang tidak akan pernah selesai

22
Modul Askeb neonatus

(tuntas) selama hidupnya. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang
mengandung kemungkinan baik dan jahat.

TES FORMATIF

23
Modul Askeb neonatus

DAFTAR PUSTAKA

http://kalidanastiti-space.blogspot.co.id/2013/12/hubungan-manusia-dengan-
lingkungannya.html

http://rony-agriculture.blogspot.co.id/2012/11/makalah-lingkungan-sosial-dan-
budaya.html.

http://harry-vht.blogspot.co.id/2013/06/makalah-hakikat-manusia-sebagai-
objek.html

24

Anda mungkin juga menyukai