Disusun oleh:
1. Swandi Sihombing 21110112130030
2. Taufik Eka Ramadhan 21110112130043
HALAMAN PENGESAHAN
i
Laporan Kerja Praktik ini telah disetujui dan disahkan oleh Dosen
Pembimbing Kerja Praktik, Pembimbing Kerja Praktik Kantor Pertanahan Kota
Semarang, dan Ketua Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro.
Judul:
“PROSES DIGITALISASI PETA BIDANG TANAH PADA WEBSITE KKP
KANTOR PERTANAHAN KOTA SEMARANG”
Disusun oleh:
Irfan Baharudin 21110113120007
Cahya Wisuda H. 21110113120043
Puji syukur saya sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulisan laporan
tugas besar ini dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan
ii
mata kuliah Kerja Praktik pada Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro. Laporan Kerja Praktik ini dapat diselesaikan berkat
bimbingan, saran, motivasi serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu
penulis sampaikan terimakasih kepada:
1. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan dan doanya
untuk kelancaran Kerja Praktik ini.
2. Ir. Sawitri Subiyanto, M.Si., selaku ketua Program Studi Teknik
Geodesi Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro dan dosen
pembimbing Kerja Praktik Program Studi Teknik Geodesi.
3. Arief Laila Nugraha, ST., M.Eng., selaku Koordinator Dosen
Pembimbing Kerja Praktik Program Studi Teknik Geodesi.
4. TH. Sri Suyani SH., sebagai Direktur Utama PT. Adiccon Mulya.
5. Dwi Sapto Hananireki, ST., sebagai pembimbing Kerja Praktik
pada PT. Adiccon Mulya.
6. Semua pihak yang membantu dan memberikan masukan dalam
menyusun laporan Kerja Praktik ini.
Kami sadar bahwa laporan yang kami susun masih sangat jauh dari
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan masukan dan kritikan yang bersifat
membangun sebagai acuan agar laporan ini menjadi lebih baik lagi. Terima kasih.
Semarang, Agustus 2016
Tim Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
DAFTAR TABEL....................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................I-1
I.3.2 Tujuan..................................................................................................I-2
iv
II.5.2 Visi, Misi, dan Motto Kantor Pertanahan Semarang......................II-5
III.5.4 Validasi Buku Tanah, GSSU Tekstual, Dan Editing GSSU Digital....III-8
....................................................................................................................III-10
v
IV.1.1 Alat.................................................................................................IV-1
IV.1.2 Bahan.............................................................................................IV-1
BAB V PEMBAHASAN................................................................................V-1
VI.1 Kesimpulan.....................................................................................VI-1
VI.2 Saran...............................................................................................VI-2
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................vii
LAMPIRAN.........................................................................................................viii
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar IV.20 Proses Scalling...............................Error! Bookmark not defined.
Gambar IV.21 Tampilan shortcut Properties........Error! Bookmark not defined.
Gambar IV.22 Tampilan Properties.......................Error! Bookmark not defined.
Gambar IV.23 Hasil Digitasi............................................................................IV-11
Gambar IV.24 Proses Copy hasil digitasi.........................................................IV-11
Gambar IV.25 Proses Paste hasil digitasi ke Citra...........................................IV-12
Gambar IV.26 Proses Rotate hasil digitasi di Citra..........................................IV-12
Gambar IV.27 Hasil Rotate hasil digitasi.........................................................IV-13
Gambar IV.28 Proses Copy hasil digitasi di Citra............................................IV-13
Gambar IV.29 Prose Paste to Original Cordinates..........................................IV-14
Gambar IV.30 Hasil Paste to Original Cordinates..........................................IV-14
Gambar IV.31 Tampilan Login pada Website KKP.........................................IV-15
Gambar IV.32 Tampilan menu Dokumen di Website KKP.............................IV-15
Gambar IV.33 Pengisian Kecamatan, Desa, dan Nomor Hak di Website KKP...IV-
16
Gambar IV.34 Tampilan Dokumen yang dipilih..............................................IV-16
Gambar IV.35 Tampilan informasi Dokumen yang dipilih.............................IV-17
Gambar IV.36 Tampilan NIB bidang tanah.....................................................IV-17
Gambar IV.37 Tampilan Command PNIB.......................................................IV-17
Gambar IV.38 Hasil Digitasi yang sudah diberi NIB.......................................IV-17
Gambar IV.39 Tampilan menu Pemetaan........................................................IV-18
Gambar IV.40 Tampilan BPN Panel pada lembar kerja AutoCAD................IV-18
Gambar IV.41 Kotak dialog Clean Report pada proses Clean batas bidang.. .IV-19
Gambar IV.42 Tampilan poses topologi..........................................................IV-19
Gambar IV.43 Tampilan Sub Tab Pemetaan Persil..........................................IV-19
Gambar IV.44 Proses pilih Text NIB...............................................................IV-20
Gambar IV.45 Tampilan Sub Tab Pemetaan Persil..........................................IV-20
Gambar IV.46 Tampilan Sub Tab Import Surat Ukur......................................IV-21
Gambar IV.47 Proses pengisian Nomor dan Tahun di Sub Tab Import Surat
Ukur..........................................................................................IV-21
Gambar IV.48 Proses Copy Hasil digitasi untuk Entry Data di Website KKP IV-22
viii
Gambar IV.49 Proses Paste to Original Coordinates untuk Entry Data.........IV-22
Gambar IV.50 Kotak dialog Desain Surat Ukur..............................................IV-22
Gambar IV.51 Hasil Digitasi yang telah berhasil di Entry Data......................IV-23
Gambar IV.52 Tampilan Bidang Tanah yang telah berhasil di Entry di Website
KKP..........................................................................................IV-23
Gambar V.1 Bidang tanah yang sudah di Scan...................................................V-1
Gambar V.2 Bidang tanah yang berhasil di digitasi............................................V-2
Gambar V.3 Hasil digitasi yang sudah berhasil di Entry Data............................V-3
Gambar V.4 Tampilan Bidang Tanah yang telah berhasil di Entry di Website
KKP..............................................................................................V-3
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana melakukan Scanning dan Digitasi pada proses Digitalisasi
data pertanahan (Sistem GeoKKP) ?
2. Bagaimana melakukan Entry Data pada proses Digitalisasi data
pertanahan (Sistem GeoKKP) ?
I.3 Maksud dan Tujuan
I.3.1 Maksud
Maksud dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pemanfaatan
sistem GeoKKP dan mengetahui bagaimana proses Digitalisasi data
pertanahan.
I.3.2 Tujuan
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini yaitu :.
1. Mengetahui bagaimana melakukan proses Scanning dan Digitasi pada
sistem GeoKKP.
2. Mengetahui bagaimana melakukan proses Entry Data pada sistem
GeoKKP.
I.4 Ruang Lingkup Kerja Praktik
Ruang lingkup dari Kerja Praktik yang kami lakukan yaitu bidang-bidang
tanah yang ada di kota semarang dan menjadi pekerjaan dari GeoKKP di kantor
pertanahan Kota Semarang.
I.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan dari Kerja Praktik yang kami lakukan yaitu Kantor
Pertanahan Kota Semarang pada Sub. Bagian Survei, Pengukuran, dan Pemetaan.
Sedangkan waktu pelaksanaan dari Kerja Praktek yang kami lakukan yaitu kurang
lebih 1 (satu) bulan, yaitu dari tanggal 3 Agustus 2015 sampai dengan 6
September 2015.
I.6 Sistematika Penulisan Laporan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang Penelitian pada Kerja Praktik di Kantor
2
Pertanahan Kota Semarang, maksud dan tujuan yang akan
dicapai, ruang lingkup Kerja Praktik, tempat dan waktu Kerja
Praktik serta sistematika penulisan laporan.
BAB II TINJAUAN INSTANSI
Berisi tentang Instansi Badan Pertanahan Nasional (BPN) secara
Umum dan Kantor Pertanahan Kota Semarang secara Khusus.
Termasuk di dalamnya Profil dari BPN, Visi dan Misi BPN,
Kedudukan, fungsi dan tugas BPN, Struktur Organisasi BPN,
dan Kantor Pertanahan Kota Semarang.
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang dasar-dasar teori yang berhubungan dengan
Penelitian yang dilakukan di Kantor Pertanahan Kota Semarang.
Seperti, pengertian dari KKP, pengertian dari GeoKKP, Sistem
GeoKKP di Kantor Pertanahan Kota Semarang, Proses Digitasi,
Proses Scalling, dan sebagainya.
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN
Berisi proses pelaksanaan penelitian yang dilakukan dimana di
dalamnya berisi alat dan bahan penelitian, persiapan penelitian,
pelaksanaan penelitian dan lain-lain.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi hasil dari proses Penelitian yang dilakukan pada saat
Kerja Praktik beserta pembahasannya.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dan saran hasil Penelitian yang dilakukan
pada kerja praktek yang sekiranya diperlukan oleh pihak-pihak
terkait maupun untuk studi lanjutan.
3
BAB II
TINJAUAN INSTANSI
1
Indonesia Nomor 26 Tahun 1998. Badan ini merupakan peningkatan dari
Direktorat Jenderal Agraria Departemen. Peningkatan status tersebut didasarkan
pada kenyataan bahwa tanah sudah tidak lagi merupakan masalah agraria yang
selama ini lazimnya diidentifikasikan sebagai pertanahan, namun tanah telah
berkembang menjadi masalah lintas sektoral yang mempunyai dimensi pertahanan
dan keamanan.
Pada tahun 2015 melalui Peraturan Presiden RI no. 17 tahun 2015 tentang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang serta Peraturan Presiden no. 20 tahun 2015
tentang Badan Pertanahan Nasional diputuskan untuk menggabungkan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang dengan Badan Pertanahan Nasional menjadi
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN yang dipimpin seorang menteri dan
juga sekaligus menjabat ketua BPN pusat RI.
Dibentuknya Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia dengan tugas
membantu presiden dalam mengelola dan mengembangkan administrasi
pertanahan, baik berdasarkan UUPA maupun peraturan perundang-undangan lain
yang meliputi peraturan-peraturan penggunaan, pengguasaan, pendaftaran tanah,
penggurusan hak-hak atas tanah, pengukuran dan pendaftaran tanah, dan lain-lain
yang berkaitan dengan masalah kebijaksanaan yang ditetapkan Presiden.
2
bermartabat dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah (P4T).
3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi
berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air dan
penataan perangkat hukum dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga tidak
melahirkan sengketa, konflik dan perkara di kemudian hari.
4. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Indonesia
dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi yang akan datang
terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat. Menguatkan
lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat, prinsip dan aturan yang
tertuang dalam UUPA dan aspirasi rakyat secara luas.
3
9. Penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai dan/atau milik
negara/daerah bekerja sama dengan Departemen Keuangan.
10. Pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah.
11. Kerja sama dengan lembaga-lembaga lain.
12. Penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan, perencanaan dan
program di bidang pertanahan.
13. Pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan.
14. Pengkajian dan penanganan masalah, sengketa, perkara dan konflik
di bidang pertanahan.
15. Pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan.
16. Penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan.
17. Pendidikan, latihan dan pengembangan sumber daya manusia di
bidang pertanahan.
18. Pengelolaan data dan informasi di bidang pertanahan.
19. Pembinaan fungsional lembaga-lembaga yang berkaitan dengan
bidang pertanahan.
20. Pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang,
dan/atau badan hukum dengan tanah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
21. Fungsi lain di bidang pertanahan sesuai peraturan
perundangundangan yang berlaku.
4
Pertanahan Nasional, di tingkat Provinsi dibentuk Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi, sedangkan tingkat daerah dibentuk adanya Kantor
Pertanahan Kabupaten / Kota.
5
II.5.3 Struktur Organisasi Kantor Pertanahan Kota Semarang
Berikut bagan stuktur organisasi Kantor Pertanahan Kota Semarang.
6
II.5.4 Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)
Berikut tugas dan fungsi masing-masing seksi dan subseksi pada Kantor
Pertanahan Kota Semarang berdasarkan peraturan Kepala Badan Pertanahan
Nasional RI Nomor 4 tahun 2006:
1. Kantor Pertanahan
Kantor Pertanahan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan
fungsi Badan Pertanahan Nasional di Kabupaten/ Kota yang bersangkutan.
Dalam menyelenggarakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal
30, Kantor Pertanahan mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana, program, dan penganggaran dalam rangka
pelaksanaan tugas pertanahan.
b. Pelayanan, perijinan, dan rekomendasi di bidang pertanahan;
c. Pelaksanaan survei, pengukuran, dan pemetaan dasar, pengukuran, dan
pemetaan bidang, pembukuan tanah, pemetaan tematik, dan survei
potensi tanah.
d. Pelaksanaan penatagunaan tanah, landreform, konsolidasi tanah, dan
penataan pertanahan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan,
dan wilayah tertentu.
e. Pengusulan dan pelaksanaan penetapan hak tanah, pendaftaran hak
tanah, pemeliharaan data pertanahan dan administrasi tanah aset
pemerintah.
f. Pelaksanaan pengendalian pertanahan, pengelolaan tanah negara, tanah
terlantar dan tanah kritis, peningkatan partisipasi dan pemberdayaan
masyarakat.
g. Penanganan konflik, sengketa, dan perkara pertanahan.
h. Pengkoordinasian pemangku kepentingan pengguna tanah.
i. Pengelolaaan Sistem Informasi Manajemen Pertanahan Nasional
(SIMTANAS).
j. Pemberian penerangan dan informasi pertanahan kepada masyarakat,
pemerintah, dan swasta.
k. Pengkoordinasian penelitian dan pengembangan.
7
l. Pengkoordinasian pengembangan sumberdaya manusia pertanahan.
m. Pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, sarana dan
prasarana, perundang-undangan serta pelayanan pertanahan.
2. Seksi Survei Pengukuran dan Pemetaan
Seksi Survei Pengukuran dan Pemetaan mempunyai tugas melakukan
survei, pengukuran dan pemetaan bidang tanah, ruang dan perairan;
perapatan kerangka dasar, pengukuran batas kawasan/ wilayah, pemetaan
tematik dan survei potensi tanah, penyiapan pembinaan surveyor berlisensi
dan pejabat penilai tanah.
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37,
Seksi Survei Pengukuran dan Pemetaan mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan survei pengukuran dan pemetaan bidang tanah, ruang dan
perairan, perapatan kerangka dasar, pengukuran batas kawasan/
wilayah, pemetaan tematik dan survei potensi tanah, pembinaan
surveyor berlisensi.
b. Perapatan kerangka dasar orde 4 dan pengukuran batas kawasan/
wilayah.
c. Pengukuran, perpetaan, pembukuan bidang tanah, ruang dan perairan.
d. Survei, pemetaan, pemeliharaan dan pengembangan pemetaan tematik
dan potensi tanah.
e. Pelaksanaan kerjasama teknis surveyor berlisensi dan pejabat penilai
tanah.
f. Pemeliharaan peralatan teknis.
Seksi Survei Pengukuran dan Pemetaan terdiri dari:
a. Subseksi Pengukuran dan Pemetaan mempunyai tugas menyiapkan
perapatan kerangka dasar orde 4, penetapan batas bidang tanah dan
pengukuran bidang tanah, batas kawasan/ wilayah, kerjasama teknis
surveyor berlisensi pembinaan surveyor berlisensi dan memelihara
peta pendaftaran, daftar tanah, surat ukur, gambar ukur dan daftar-
daftar lainnya di bidang pengukuran.
b. Subseksi Tematik dan Potensi Tanah mempunyai tugas menyiapkan
8
survei, pemetaan, pemeliharaan dan pengembangan pemetaan tematik,
survei potensi tanah, pemeliharaan peralatan teknis komputerisasi dan
pembinaan pejabat penilai tanah.
9
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
1
Gambar III-2 Lingkup Kegiatan Utama Menuju Pelayanan Komputerisasi
Komputerisasi layanan pertanahan dilaksanakan secara bertahap, dimulai
tahun 1997 yang diimplementasikan di 12 Kantor Pertanahan pada 8 propinsi.
Tahap ini menitikberatkan pada data tekstual dengan sistem yang berdiri sendiri
untuk setiap Kantor Pertanahan tanpa ada jaringan antar kantor pertanahan, serta
mulai dibentuk Workgroup for Transfer Technology (WGTT) sebagai wadah alih
teknologi kepada jajaran BPN RI. Ekspansi Komputerisasi Kantor Pertanahan
dimulai sejak tahun 2002, dengan bertambahnya jumlah Kantor Pertanahan yang
mengimplementasikannya, dimulainya penggunaan basis data spasial, walaupun
masih terpisah dengan basis data tekstual serta mulai dilakukan konversi data
spasial. Tahun 2006 dilaksanakan digitalisasi peta pendaftaran di provinsi DKI
Jakarta yang mencakup 70% bidang tanah terdaftar, dicetuskannya LARASITA
dan hingga tahun 2010 komputerisasi kantor pertanahan sudah mencakup 274
Kantor Pertanahan.
2
Pada tahun 2010, dimulai perombakan atas sistem, aplikasi dan basis data,
diadopsinya Land Administration Domain Model (LADM, ISO-19152) sebagai
struktur inti basis data, penggunaan arsitektur aplikasi N-Tier, antarmuka
pengguna berbasis web, basis data terpusat di Kantor Pusat BPN RI, perawatan
dan pemeliharaan aplikasi dilakukan secara mandiri dan satu basis data untuk data
tekstual dan spasial. Sampai tahun 2010 sudah dilakukan implementasi
Komputerisasi Kantor Pertanahan (KKP) di 430 Kantor Pertanahan dengan
pembiayaan melalui APBN.
Dengan dilaksanakannya KKP maka telah terjadi transformasi layanan
publik bidang pertanahan di Kantor Pertanahan, tidak ada lagi pelayanan
permohonan sertipikat hak atas tanah secara manual, proses permohonan
sertipikat hak atas tanah dapat dimonitoring melalui komputer, proses
permohonan sertipikat hak atas tanah dapat dilakukan secara tertib dan berurutan
(first in first out), terbentuknya database pertanahan yang selalu up to date dan
dapat digunakan dalam kegiatan pelayanan informasi pertanahan. Seiring dengan
implementasi KKP di berbagai Kantor Pertanahan seluruh Indonesia, dibangun
pula database pertanahan melalui kegiatan konversi atau digitalisasi data
pertanahan, baik data tekstual (Buku Tanah) maupun data spasial (Surat Ukur dan
Peta Pendaftaran Tanah). Sampai dengan medio Agustus 2013 telah tersedia
database 32 juta bidang tanah (71%) dari total 45 juta bidang tanah
tardaftar/bersertipikat yang tersebar di 430 Kabupaten/kota dan 33 Propinsi.
Gambar III-4 Aliran Data Digital dan Kondisi Basis Data KKP
Pembangunan komputerisasi layanan pertanahan telah memberikan manfaat
3
tidak hanya bagi Badan Pertanahan Nasional RI, tapi informasi yang dihasilkan
juga bermanfaat bagi institusi pemerintah lainnya maupun bagi masyarakat dan
kalangan swasta. Implementasi Komputerisasi Kantor Pertanahan telah menjadi
titik awal bagi terwujudnya inovasi layanan berbasis teknologi informasi dan
komunikasi, diantaranya SMS Informasi Pertanahan, layanan jemput bola
LARASITA, informasi berkas online, monitoring beban kerja secara online,
monitoring capaian kinerja secara online serta berbagai inovasi lainnya.
4
Data Tabular
o Manual Tabel
Adalah data tabular yang memiliki instrument koordinat yang
dapat digunakan sebagai acuan pembentukan image vector
(object/feature).
o Data GPS
Adalah data yang berasal dari pengambilan data dari GPS. Setiap
GPS memiliki karakteristik dalam pengambilan data dan
penampilan data ke dalam komputer.
Data hasil pengukuran lapangan.
Contoh data hasil pengukuran lapangan adalah data batas administrasi,
batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan, dan
sebagainya yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri.
Pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut. Konsep dasar
lainnya yang perlu diperhatikan dalam melakukan digitasi adalah
mengenal koordinat dan map projection. Koordinat adalah satuan untuk
menentukan titik lokasi suatu objek/keadaan dalam bumi. Terdapat 3
satuan utama koordinat yang sering digunakan dalam peta, yaitu:
– Decimal Degree (DD), merupakan satuan umum dalam peta.
– Degree Minute Second (DMS), merupakan satuan koordinat yang untuk
menempatkan daerah menggunakan perbedaan waktu, bahkan digunakan
untuk menentukan perbedaan waktu dari suatu daerah dengan daerah lain.
– Universal Tranvers Mercator, merupakan satuan koordinat berdasarkan
satuan jarak dan berhubungan dengan proyeksi yang digunakan, yaitu
konversi UTM. Map Projection adalah suatu cara dalam usaha menyajikan
dari suatu bentuk yang mempunyai 3 dimensi (bola) ke dimensi datar.
5
pemeliharaan data pendaftaran tanah. Pendaftaran tanah pertama kali dilaksanakan
melalui tahapan pengumpulan dan pengolahan data fisik, pembuktian hak dan
pembukuannya, penertiban sertifikat, penyajian data fisik dan data yuridis serta
penyimpanan daftar umum dan dokumen.
Sebagai sebuah proses, kegiatan pendaftaran tanah menghasilkan daftar
umum dan dokumen, dan dilakukan pemeliharaan datanya sebagai bagian dari
kegiatan pendaftaran tanah, sebagai berikut :
1. Peta Pendaftaran, atas bidang-bidang tanah terdaftar.
2. Gambar Situasi / Surat Ukur (GSSU), atas bidang-bidang tanah yang
akan dan telah dibuktikan haknya.
3. Buku Tanah, atas bidang-bidang tanah yang telah dibuktikan haknya
dan dibukukan dalam daftar hak.
4. Sertifikat, yang merupakan tanda bukti hak atas bidang-bidang tanah
yang telah didaftarkan haknya.
Untuk setiap bidang tanah yang telah terdaftar, terdapat 4 jenis dokumen
yang diterbitkan dan dikelola oleh Kantor Pertanahan, dan dikelompokkan
berdasarkan sifatnya, yaitu :
1. Dokumen bersifat tekstual, yaitu Buku Tanah dan GSSU tekstual.
2. Dokumen bersifat spasial, yaitu Bidang Tanah dalam Peta Pedaftaran
dan GSSU spasial.
BUKU
TANAH
BIDANG
GSSU TANAH GSSU
TEKS-
SPASIAL
TUAL
6
Gambar III-5 Hubungan Antar Dokumen Pendaftaran
Hubungan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Untuk setiap bidang tanah yang didaftarkan, diberikan identitas berupa
Nomor Identifikasi Bidang (NIB) dan Nomor GSSU serta Tipe dan
Nomor Hak Atas Tanah (HAT) yang merupakan hubungannya dengan
dua dokumen tekstual lainnya, yaitu GSSU dan Buku Tanah.
2. Untuk setiap GSSU spasial yang dibuat, diberikan identitas berupa NIB
yang juga merupakan hubungan dengan Bidang Tanah dalam Peta
Pendaftaran, atau Nomor GSSU yang merupakan hubungan dengan
GSSU Tekstual.
3. Untuk setiap GSSU tekstual yang diterbitkan, diberikan identitas
Nomor GSSU dan NIB yang juga merupakan hubungannya dengan
Bidang Tanah dalam Peta Pendaftaran dan GSSU Spasial serta Tipe dan
Nomor HAT yang merupakan hubungannya dengan Buku Tanah.
4. Untuk setiap Buku Tanah yang dibukukan, diberikan identitas yang
berupa kombinasi dari Tipe dan Nomor HAT dan NIB yang serta
Nomor GSSU yang merupakan hubungannya dengan Bidang Tanah
dalam Peta Pendaftaran serta GSSU Tekstual.
7
GSSU setiap desa/kelurahan/tahun serta jumlah peta pendaftaran dan
cakupan wilayahnya. Hasil inventarisasi ini menjadi acuan dalam
pelaksanaan pembangunan basis data pertanahan, baik secara kuantitas
maupun kualitas.
8
digitasi dan peta pendaftaran digital terhadap standar yang berlaku di
lingkungan BPN RI. Penyesuaian terhdapa standar dilakukan terhadap
kesesuaian proyeksi dan sistem koordinat, kesesuaian layer, entitas dan
anotasi, kesesuaian satuan gambar/wilayah serta kesesuaian struktur data
spasial/topologi. Pada tahapan ini juga dilakukan overlay seluruh peta
pendaftran, edge matching serta pembagian satuan wilayahnya berdasar
batas wilayah kelurahan/desa. Sebagai validasi dilakukan juga kontrol
kualitas atas peta pendaftaran digital yang dihasilkan.
9
INVENTARISASI BUKU TANAH, GSSU
DAN PETA PENDAFTARAN
ENTRI ENTRI
DIGITALISASI DIGITALISASI PETA
BUKU GSSU
GSSU SPASIAL PENDAFTARAN
TANAH TEKSTUAL
11
III.7 Monitoring Basis Data Spasial
Dalam kegiatan ini disiapkan perangkat moniitoring yang dapat diakses
melalui peramban web di setiap workstation yang terhubung dengan server KKP.
Monitoring atas pembangunan basis data spasial dilakukan dengan cara :
1. Buka peramban web, ketikkan alamat pelayanan KKP Kantor Pertanahan,
misalnya : http://10.10.96.2/kkpservice/. 10.10.96.2 adalah alamat IP
KKPService.
2. Ketikkan Username dan Password pengguna, kemudian tekan tombol Log
In untuk masuk ke aplikasi Administrasi Aplikasi GeoKKP Kantor
Pertanahan.
3. Sehingga tampil beranda aplikasi yang berisi Informasi Rekapitulasi
Dokumen dan Link Peta. Struktur Aplikasi Administrasi Aplikasi
GeoKKP Kantor Pertanahan dijelaskan sebagai berikut :
Deskripsi Informasi
Menu Utilitas
M
Persentase Kualitas Data
12
aktif/hidup.
c. Persil Aktif, menunjukkan jumlah persil yang aktif/hidup.
d. Persil Aktif Dipetakan, menunjukkan jumlah persil yang telah dipetakan.
e. Persil Aktif Dipetakan tetapi Buku Tanah belum dientri dan SU belum
dipetakan, menunjukkan jumlah persil yang aktif dan telah dipetakan,
tetapi buku tanah dan GS/SU yang bersesuaian belum dientri.
f. Bidang Peta, menunjukkan jumlah persil yang telah diimpor ke dalam
basis data.
g. Bidang peta link, menunjukkan jumlah bidang tanah yang ada dalam basis
data dan telah terhubung dengan dokumen tekstual (Buku Tanah dan/atau
GS/SU).
h. Bidang Petak tidak link, menunjukkan jumlah bidang tanah dalam basis
data yang tidak terhubung dengan dokumen tekstual manapun (Buku
Tanah dan/atau GS/SU).
i. KW 1, menunjukkan jumlah data dalam basis data yang memenuhi kriteria
kualitas 1 yaitu buku tanah yang surat ukurnya telah dipetakan, dientri
informasi tekstualnya serta digambarkan geometri bidang tanahnya.
j. KW 2, menunjukkan jumlah data dalam basis data yang memenuhi kriteria
kualitas 2 yaitu buku tanah yang surat ukurnya telah dipetakan, dientri
informasi tekstualnya tetapi belum digambarkan geometri bidangnya.
k. KW 3, menunjukkan jumlah data dalam basis data yang memenuhi kriteria
kualitas 3 yaitu buku tanah yang surat ukurnya telah dipetakan, tetapi
belum dientri informasi tekstualnya dan belum digambarkan informasi
tekstualnya.
l. KW 4, menunjukkan jumlah data dalam basis data yang memenuhi kriteria
kualitas 4 yaitu buku tanah yang surat ukurnya belum dipetakan, tetapi
telah dientri informasi tekstualnya dan digambarkan informasi
tekstualnya.
m. KW 5, menunjukkan jumlah data dalam basis data yang memenuhi kriteria
kualitas 5 yaitu buku tanah yang surat ukurnya belum dipetakan, belum
digambarkan bidang tanahnya, tetapi telah dientri informasi tekstualnya.
13
n. KW 6, menunjukkan jumlah data dalam basis data yang memenuhi kriteria
kualitas 6 yaitu buku tanah yang tidak ada surat ukurnya.
Persentase Kualitas Data menunjukkan informasi :
a. Persentase pemetaan yaitu total buku tanah yang surat ukurnya telah
dipetakan dibanding total buku tanah aktif.
b. Persentase belum pemetaan yaitu total buku tanah yang surat ukurnya
belum dipetakan dibanding total buku tanah aktif.
14
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
IV.1.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam melakukan Proses Digitalisasi
peta Bidang Tanah, serta Entry Data ke Website GeoKKP ialah
1. Citra Satelit Kota Semarang
2. Peta Administrasi Kota Semarang
3. Peta Bidang Tanah (hasil Scanning)
4. Buku Tanah
IV.2 Tahap Pelaksanaan Secara Garis Besar
1. Menyiapkan peta bidang tanah yang akan di Entry nantinya. Peta bidang
tanah tersebut kemudian di Scan sehingga didapatkan peta digital bidang
tanah tersebut.
2. Membuka software AutoCAD yang sudah ada ekstensi aplikasi KKP
Kantor Pertanahan Kota Semarang, langkah pertama buka peta
1
administrasi kota semarang. Setelah itu masukkan koordinat peta bidang
tanah tersebut.
3. Melakukan proses pembuatan lembar gambar untuk peta bidang tanah
nantinya. Setelah berhasil membuat lembar gambar, masukkan citra kota
semarang yang sudah terkoreksi sesuai nomer lembar pada lembar
gambar tersebut.
4. Membuka peta bidang tanah hasil scan di AutoCAD, lakukan Digitasi
pada peta bidang tanah tersebut. Setelah berhasil dilakukan digitasi,
selanjutya melakukan proses pencarian luas bidang tanah sehingga di
dapat luas tanah yang sesuai dengan luas tanah yang terdapat di buku
tanah.
5. Membuka website KKP Kantor Pertanahan Semarang. Setelah itu
memasukkan informasi bidang tanah tersebut pada website.
6. Melakukan Entry Data bidang tanah yang sudah di digitasi melalui
AutoCAD yang sudah di beri ekstensi Aplikasi KKP Kantor Pertanahan
Kota Semarang.
7. Melakukan pengecekan data pada website KKP Kantor Pertanahan Kota
Semarang setelah dilakukan Entry Data, apakah data tersebut sudah
masuk ke website KKP tersebut.
8. Melakukan proses-proses diatas untuk bidang-bidang tanah yang lain.
IV.3 Waktu Pelaksanaan
Kegiatan kerja praktek yang kami lakukan berlangsung selama 5 minggu
pada :
Tanggal : 18 Juli 2016 s/d 22 Agustus 2016
Tempat : Kantor Pertanahan Kota Semarang
Alamat : Jl. Ki Mangunsarkoro No. 23 Semarang
IV.4 Langkah Kerja
Pelaksanaan proses Digitalisasi peta bidang tanah dilakukan dengan
menggunakan Software AutoCAD Map 3D 2010 dengan penambahan
ekstensi Aplikasi GeoKKP pada AutoCAD Map 3D 2010. Adapun langkah-
langkah yang dilakukan adalah :
2
IV.4.1 Proses Digitasi
IV.4.1.1 Penetapan Lokasi Peta Bidang Sesuai Koordinat di AutoCAD
a. buka software AutoCAD Map 3D 2010 dengan cara klik Start Program,
Pilih All Program, pilih Auto Desk, lalu klik AutoCAD Map 3D 2010.
3
c. Masukkan “PEMETAAN 1” sebagai nama pemakai dan
“geokkp123” sebagai Password. Pastikan sudah terkoneksi
dengan internet.
Gambar IV-10 Menu login pada AutoCAD Map 3D 2010 yang sudah terekstensi
4
f. Langkah selanjutnya yaitu mengunduh persil yang ada di web
melalui panel kerja yang ada di AutoCAD. Maka akan muncul
hasil sebagai berikut.
Gambar IV-14 hasil unduh bidang persil yang sudah dibatasi oleh
administrasi Kota Semarang
5
h. Setelah di dapat peta bidang, tanah langkah selanjutnya yaitu klik
pada menu standarisasi, lalu pilih menu TM3 kemudian klik
gambar lembar.
6
j. Setelah citra sudah terletak diatas peta administrasi, selanjutnya
klik citra tersebut kemudian klik kanan, pilih draw order, lalu klik
send to back supaya gambar citra berada di bawah peta
administrasi.
7
scale dengan skala yang terdapat pada hasil scan peta bidang
tanah.
8
Gambar IV-21 proses digitasi on screen pada AutoCAD
9
e. Selanjutnya, untuk mendapatkan luas bidang tanah yang
sebenarnya yaitu dengan cara melakukan transformasi skala
gambar dengan skala pada bidang sesungguhnya. Rumus dibuat
didalam Microsoft Excel 2007.
f. Setelah itu, ketik “sc” untuk melakukan proses scaling pada bidang
tersebut dengan cara memasukkan hasil transformasi skala yang sudah
kita dapat sebelumnya.
10
g. Apabila hasil Area belum sesuai atau tidak memenuhi toleransi
(±10%) dari luas yang tertera di surat ukur, maka lakukan
pengulangan dari Langkah (d) sampai didapatkan hasil yang
memenuhi toleransi. Di bawah ini merupakan hasil digitasi yang
sudah memenuhi toleransi.
11
Gambar IV-23 Proses Copy hasil digitasi ke peta TM 3
b. Kemudian copy hasil digitasi yang sudah sesuai lokasi ke citra
satelit. Jika posisi masih kurang tepat, bisa dilakukan perintah
rotate atau move hingga didapatkan lokasi yang sesuai.
12
Gambar IV-25 Prose Paste to Original Cordinates
Pada drawing baru, copy bidang dan lakukan proses re-clean dan
topologi agar bidang dapat disimpan.
13
Gambar IV-27 Tampilan Login pada Website KKP
Langkah terakhir yaitu memberi tanda bintang pada bidang dengan cara klik tanda
lalu arahkan pada NIB/no. Hak bidang, lalu klik tanda. Hasilnya adalah seperti
berikut.
14
Gambar IV-28 Tampilan menu Dokumen di Website KKP
Cari kecamatan dan desa sesuai dengan yang tertera pada buku
tanah, isi nomer haknya kemudian klik Cari.
Gambar IV-29 Pengisian Kecamatan, Desa, dan Nomor Hak di Website KKP
Tunggu sebentar, kemudian apabila sudah muncul klik dua kali
pada dokumen yang dicari.
15
Gambar IV-30 Tampilan Dokumen yang dipilih
Berikut merupakan tampilan dokumen yang sudah dipilih
sebelumnya.
16
d. Kembali ke AutoCAD, kemudian ketik pnib lalu ketikkan NIB
bidang tersebut sesuai dengan NIB yang tertera pada website
KKP, lalu enter kemudian arahkan ke tengah bidang.
17
Gambar IV-36 Tampilan BPN Panel pada lembar kerja AutoCAD
Kemudian, klik bidang tanah tersebut. Lalu klik icon clean batas
bidang atau ( ) apabila hasilnya sudah nol (0) maka keluar saja,
apabila belom nol, klik reclean sampai hasilnya nol.
Gambar IV-37 Kotak dialog Clean Report pada proses Clean batas bidang
18
dibuat.nil”
Pada sub tab pemetaan persil, klik icon ( ) atau pilih text
NIB/Hak/SU. Kemudian arahkan pointer pada angka NIB yang
tertera dibidang lalu klik angka NIB tersebut.
19
Gambar IV-41 Tampilan Sub Tab Pemetaan Persil
c. Berikutnya klik sub tab Import Surat Ukur, kemudian isikan
kecamatan dan kelurahan/desa sesuai dengan yang tertera pada
buku tanah.
20
Gambar IV-43 Proses pengisian Nomor dan Tahun di Sub Tab Import Surat Ukur
d. Klik dua kali, dokumen surat ukur yang terdapat pada sub tab
impor surat ukur. Maka akan muncul windows baru. Sebelumnya
copy terlebih dahulu bidang hasil digitasi bersama NIBnya.
Gambar IV-44 Proses Copy Hasil digitasi untuk Entry Data di Website KKP
Lalu paste to original coordinates di windows baru
21
e. Kemudian klik icon simpan atau ( ) kemudian muncul menu
desain surat ukur, pilih persil edit klik validasi kemudian klik
proses.
22
bidang. Lalu klik cari. Apabila muncul icon ( ) proses
Entry Data berhasil dilakukan dan data bidang tanah telah
masuk dalam web KKP
Gambar IV-48 Tampilan Bidang Tanah yang telah berhasil di Entry di Website KKP
23
BAB V
PEMBAHASAN
1
(Panjang Sisi Hasil Ukuran Penggaris)
(Panjang Sisi Hasil Ukuran AutoCAD)
2
a. Hasil Digitasi setelah berhasil di Entry Data
Gambar V-52 Tampilan Bidang Tanah yang telah berhasil di Entry di Website KKP
3
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
VI.1 Kesimpulan
a. Proses Digitasi merupakan usaha untuk menggambarkan kondisi bumi ke
dalam sebuah bidang datar di Komputer. Atau dapat dikatakan sebagai
pengubahan data peta hard copy menjadi soft copy. Dalam
pengaplikasiannya untuk digitalisasi peta bidang tanah dalam proses
KKP, Digitasi mempunyai peranan penting yaitu untuk mengubah peta
bidang yang ada di Gambar Ukur (Hard Copy) menjadi peta bidang yang
siap di masukkan kedalam Website KKP (Soft Copy).
b. Proses Entry Data merupakan proses memasukkan data tekstual yang
berupa data dari surat ukur dan buku tanah serta data spasial yang berupa
peta bidang tanah ke dalam website KKP untuk keperluan inventaris data
pertanahan, serta kemudahan dalam pelayanan pertanahan. Hasil dari
Digitasi yang sudah ter-Entry Datanya akan terdapat NIB (Nomor Indeks
Bidang) dan juga ada tanda Bintang sebagai bukti. Selain itu apabila di
cek di website KKP maka akan muncul informasi Bidang Tanah yang
telah ter-Entry dan juga peta digital dari peta bidang tanah.
Dalam kaitannya dengan proses KKP (Komputerisasi Kantor Pertanahan)
kedua proses diatas memainkan peran yang penting karena apabila salah dalam
melakukan digitasi maka hasilnya tidak akan sesuai terutama untuk bentuk bidang
tanah dan juga luas area bidang tanah. Sedangkan apabila salah atau tidak teliti
dalam melakukan proses Entry Data maka informasi pertanahan yang tersimpan di
website KKP tidak valid.
1
VI.2 Saran
1. Dalam melakukan proses digitasi diharapkan ketelitian yang tinggi agar
mendapatkan hasil yang memenuhi toleransi.
2. Saat mengukur panjang sisi menggunakan penggaris di gambar ukur
haruslah teliti supaya hasil yang didapat bagus.
3. Koneksi internet haruslah stabil saat melakukan proses Entry Data ke
website KKP
4. Dalam melakukan proses Entry Data haruslah teliti sehingga tidak terjadi
kesalahan saat memasukkan data
5. Sangat diperlukan konsentrasi, kesabaran dan integritas tinggi dalam
melaksanakan proses digitalisasi dan proses Entry Data
2
DAFTAR PUSTAKA
vii
LAMPIRAN
viii