Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TENTANG ETIKA

RADIOGRAFER TERHADAP PASIEN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun oleh

Rizka Kusuma Hastuti

P1337430117095

2A

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI SEMARANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

TAHUN AJARAN 2018/2019

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Etika Radiografer

Terhadap Pasien”.Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas Pendidikan

Kewarganegaraan.Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapat banyak dukungan,

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada

dosen Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Bapak Ramelan Sugijana, SPd. Mkes

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan makalah ini terdapat

kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami memohon kritik, saran dan

masukan demi perbaikan laporan yang telah kami buat untuk masa yang akan datang.

Semarang,

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................i

KATA PENGANTAR................................................................................................................ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................2

D. Manfaat penulisan.....................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI.....................................................................................................3

A. Pengertian Etika Radiografer...................................................................................3

B. Etika Radiografer terhadap pasien .........................................................................3

C. Kewajiban Radiografer terhadap pasien .................................................................5

D. Tujuan Kode Etik Radiografer terhadap pasien ......................................................5

BAB III PENUTUP………………..........................................................................................10

A. Kesimpulan .............................................................................................................9

B. Saran…………….. ................................................................................................10

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………..11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Radiofgrafer adalah tenaga kesehatan yang diberi tugas, wewenang dan tanggung

jawab oleh pejabat yarig berwenang untuk melakukan kegiatan radiografi dan imejing di unit

Pelayanan Kesehatan. Radiografer merupakan tenaga kesehatan yang memberi kontribusi

bidang radiografi dan imejing dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.

Radiografer lebih banyak di dayagunakan dalam upaya pelayanan kesehatan rujukan

dan penunjang, utamanya pelayanan kesehatan yang menggunakan peralatan / sumber yang

mengeluarkari radiasi pengion dan non pengion. Saat ini radiografer di dalam menerapkan

kompetensinya masih difokuskan pada pelayanan radiologi, yaitu meliputi pelayanan

kesehatan bidang radiodiagnostik, imejing, radioterapi dan kedokteran nuklir.

Dalam menjalankan tugasnya baik secara mandiri maupun dalam satu tim dengan tenaga

kesehatan lainnya (Dokter, Dokter Spesialis, Dokter Spesialis Radiologi, Dokter Kedokteran

Nuklir, dll ) memberikan pelayanan kesehatan bidang radiasi kepada.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimasud dengan etika ?

2. Apa saja etika radiografer terhadap pasien ?

3. Apa saja kewajiban Radiografer terhadap pasien ?

4. Apa Tujuan Kode Etik Rasiografer terhadap pasien ?

1
C. Tujuan

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

2. Untuk mengetahui etika profesi Radiografer

3. Untuk mengetahui kewajibabn Radiografer terhadap pasien

4. Untuk mengetahui kode etik Radiografer terhadap pasien

D. Manfaat

1. Sebagai ilmu pengetahuan yaitu untuk memberikan informasi tentang Etika Profesi

Radiografer terhadap pasien.

2. Untuk mengetahui tentang etika profersi Radiografer terhadap pasien.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Etika Profesi Radiografer

Ahli Radiografi adalah salah satu profesi yang baik langsung maupun tidak langsung ikut

berperan didalam upaya menuju kesejahteraan fisik material dan mental spiritual bagi

masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, segala sesuatu yang menyangkut profesi Ahli

Radiografi selalu berorentasi kepada tuntutan masyarakat. Ahli Radiografi adalah suatu

profesi yang melakukan pelayanan kepada masyarakat, bukanlah profesi yang semat-

mata pekerjaan untuk mencari nafkah, akan tetapi merupakan pekerjaan kepercayaan,

dalam hal ini kepercayaan dari masyarakat yang membutuhkan pelayanan profesi,

percaya kepada ketulusan hati, percaya kepada kesetiaannya dan percaya kepada

kemampuan profesionalnya.

B. Etika Radiografer

1. Etika Radiografer terhadap pasien di pelayanan radiologi

a. Tidak membeda-bedakan pasien dari sukunya, agamanya, status sosialnya dan

jenis kelaminnya.

b. Mengerjakan pekerjaan dengan tulus ikhlas terhadap pasien.

c. Memberikan pelayanan terbaik terhadap pasien.

d. Menjaga rahasia tentang keadaan pasien.

3
e. Menjaga kepercayaan pasien.

f. Memanggil nama pasien dengan jelas, sopan dan benar.

g. Selalu bersikap ramah dan sopan terhadap pasien.

h. Merhargai keinginan pasien bila tidak ingin diperiksa olehnya.

i. Menghormati setiap pasien yang melakukan pemeriksaan radiologi.

j. Melayani pasien sesuai dengan prosedur dan kode etik radiografer.

k. Menjaga wibawa seorang radiografer didepan pasien.

l. Melakukan pemeriksaan radiologi terhadap pasien sesuai dengan ilmu yang didapat

selama pembelajaran.

m. Bersikap sabar terhadap pasien yang kurang baik padanya

n. Bertanggung jawab terhadap pemeriksaan yang dilakukan pada pasien yang

ditangani

o. Menciptakan suasana yang nyaman dan bersahabat terhadap pasienPrilaku terpuji

radiografer terhadap keluarga pasien di pelayanan radiolog,

4
C. Kewajiban Radiografer Terhadap Pasien

1. Senantiasa memelihara lingkungan dengan menghayati nilai-nilai budaya, adat

istiadat, agama dari penderita, keluarga dan masyarakat pada umumnya.

2. Wajib dan tulus ikhlas terhadap pasien dengan memberikan pelayanan terbaik

terhadapnya. Apabila ia tidak mampu atau menemui kesulitan, ia wajib berkonsultasi

dengan teman sejawatnya yang ahli atau ahli lainnya.

3. Wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui baik ha-sil pekerjaan profesinya

maupun dari bidang lainnya tentang keadaan pasien yang telah bersedia dirinya untuk

diperiksa.

4. Wajib melaksanakan peraturan-peraturan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh

Pemerintah di dalam bidang kesehatan.

5. Demi kepentingan penderita setiap saat bekerja sama dengan ahli lainnya yang terkait

dan melaksanakan tugas secara cepat, tepat da terhormat serta percaya diri akan

kemampuan profesinya.

6. Wajib membina hubungan kerja yang baik antara profesinya dengan profesi lainnya

demi kepentingana pelayanan terhadap masyarakat.

D. Tujuan Kode Etik Radiografer Terhadap Pasien

Pada dasarnya, tujuan kode etik radiografer terhadap pasien adalah upaya agar

radiografer dalam menjalankan setiap tugas dan fungsinya, dapat menghargai dan

menghormati martabat manusia. Tujuan kode etik radiografer tersebut adalah sebagai

berikut :

5
a. Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antar radiografer, klien atau pasien,

teman sebaya, masyarakat, dan unsur profesi, baik dalam profesi radiografer maupun

dengan profesi lain di luar profesi radiographer.

b. Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang dilakukan oleh pr radiografer aktisi

yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya.

c. Untuk mempertahankan bila praktisi yang dalam menjalankan tugasnya diperlakukan

secara tidak adil oleh institusi maupun masyarakat.

d. Merupakan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan kepoerawatan agar dapat

menghasilkan lulusan yang berorientasi pada sikap profesional radiographer

e. Memberikan pemahaman kepada masyarakat pemakai / pengguna tenaga radiografer

akan pentingnya sikap profesional dalam melaksanakan tugas.

1. Pentingnya Komunikasi Radiografer Terhadap Pasien

Komunikasi adalah pengoperan lambang yang mengandung arti atau makna yang

perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi.

Komunikasi sangat diperlukan bagi seorang Radiografer kepada pasien. Pasien tidak

mengerti apa yang musti dia lakukan, karena itu Radiograferlah yang harus

mengarahkan. Tanpa adanya komunikasi, tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai.

Seorang pasien datang ke instalasi radiologi untuk melakukan foto thorax.

sebelum melakukan pemeriksaan, jelaskan dulu prosedur apa saja yang harus

dilakukan seperti melepas baju dan bra karena logam atau kacing dapat mengganggu

diagnosa bagi dokter, memosisikan pasien, dan selanjutnya memberi pengertian ke

pasien untuk mengikuti instruksi foto thorax dari kita. contoh lain saat pemeriksaan

6
BNO IVP. sangat diperlukan komunikasi yang baik dari radiografer kepada pasien

mengenai prosedur pemeriksaan, waktu pemeriksaan, dan lain-lain.

2. Radiografer sebagai suatu profesi

Radiografer sebagai suatu profesi, mengandung arti suatu betuk pelayanan

profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang

didasarkan pada ilmu radiologi, berbentuk pelayanan biofisika, sosial, spiritual yang

komprehensif ditujukan kepada masyarakat, individu, keluarga baik yang sehat

maupun yang sakit.

3. Tanggung Jawab Radiografer

a. radiografer senantiasa menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan

radiodiagnostik

b. radiografer wajib merahasiakan sesuatu yang diketahuinya sehubungan dengan

tugas yang dipercayakan padanya.

c. radiografer dalam melaksanakan tugasnya tidak dibenarkan membeda-bedakan

kebangsaan, kesukuan, warna kulit, jenis kelamin, agama, politik serta status

sosial kliennya.

d. Radiografer senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan apabila

terjadi suatu yang tidak diinginkan.

4. Kewajiban Radiografer

Setiap Radiografer harus :

a. Harus menjaga dan menjunjung tinggi nama baik profesi.

7
b. Hanya melakukan pekerjaan Radiografi & Imejing (CT Scan, MRI, USG),

Radioterapi dan Kedokteran Nuklir atas permintaan dokter tanpa meninggalkan

prosedur yang telah digariskan.

c. Tidak dibenarkan menyuruh orang lain yang bukan ahlinya untuk melakukan

pekerjaan Radiografi & Imejing (CT Scan, MRI, USG), Radioterapi dan

Kedokteran Nuklir.

d. Tidak dibenarkan menentukan diagnosa Radiolog.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kode etik yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai

landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.

2. Kewajiban Ahli Radiografi Terhadap Pasien salah satunya dengan cara senantiasa

memelihara lingkungan dengan menghayati nilai-nilai budaya, adat istiadat, agama

dari penderita, keluarga dan masyarakat pada umumnya.

3. Tujuan kode etik radiografer terhadap pasien adalah upaya agar radiografer dalam

menjalankan setiap tugas dan fungsinya, dapat menghargai dan menghormati

martabat manusia

4. Pentingnnya komunikasi Radiografer dengan pasien Komunikasi sangat diperlukan

bagi seorang Radiografer kepada pasien. Pasien tidak mengerti apa yang musti dia

lakukan, karena itu Radiograferlah yang harus mengarahkan. Tanpa adanya

komunikasi, tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai.

Dapat disimpulkan bahwa menjadi seorang Radiografer harus berhati-hati dalam

menjalankan pekerjaannya sesuai dengan SOP. Ia harus memiliki softskill dan

hardskill dalam standarisasi profesinya. Karena sesuatu yang kecil, yakni tidak

sengaja memindahkan file yang tidak seharusnya di pindahkan , bisa menjadi masalah

yang besar dan berhubungan dengan hukum karena melanggar UU .

9
B. Saran

Seorang radiografer harus berhati-hati dalam menjalankan pekerjaannya. Ia harus

memiliki softskill dan hardskill dalam standarisasi profesinya dan melaksanakan

pekerjaannya sesuai dengan SOP agar tidak terjadi hal yang merugikan bagi Radiografer

maupun pasien. Serta tidak dengan ceroboh dengan disengaja maupun tidak disengaja

memindahkan file yang tidak seharusnya di pindahkan , bisa menjadi masalah yang besar

dan berhubungan dengan hukum karena melanggar UU. Dan menjelaskan bahwa etika

profesi sebagai seorang radiografer harus diperhatikan.

10
Daftar pustaka

https://www.pari-semarangkota.org/2017/01/09/104/

http://erwinbimeea.blogspot.com/2015/06/etika-profesietika-radiografer-dengan.html

11

Anda mungkin juga menyukai