Anda di halaman 1dari 4

MANAJEMEN VAKSIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO.2-FAR 086 00 1/3


Ditetapkan
Direktur Utama,
Tanggal terbit,
Standar Prosedur
Operasional
11 Januari 2021
Dr. Referano Agustiawan, SpM(K)
Pengertian 1. Vaksinasi atau imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan
kekebalan tubuh seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu
saat terjangkit dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit
ringan.
2. Vaccine adalah bahan antigenic yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif
terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi
oleh organisme

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pengelolaan vaccine

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama RS Mata JEC @ Kedoya tentang Kebijakan Pelayanan
Farmasi.
Prosedur Penyimpanan Vaccine dalam Tempat Penyimpanan Vaccine:

1. Vaccine COVID-19 dengan suhu penyimpanan 2-8 °C ( vaccine sinovac) ,


a. Ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar matahari langsung
b. Vaccine disimpan secara terpisah dalam rak atau keranjang vaccine yang berbeda
agar tidak tertukar dengan vaccine rutin
c. Pantau suhu kulkas pastikan suhu tetap 2-8 0C.
d. Vaccine dapat bertahan selama 30 hari pada suhu 2-8 °C
e. Vaccine tidak boleh diletakkan dekat dengan evaporator.

2. Vaccine COVID-19 dengan suhu penyimpanan -20 °C (vaccine mrna, Moderna)


a. Ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar matahari langsung
b. Vaccine disimpan secara terpisah dalam rak atau keranjang vaccine yang berbeda
agar tidak tertukar dengan vaccine rutin
c. Pantau suhu kulkas pastikan suhu tetap -20 °C
d. Pada vaccine refrigerator, letakkan vaccine dekat dengan evaporator.

3. Vaccine COVID-19 dengan suhu penyimpanan -70 °C (vaccine mrna, Pfizer).


a. Ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar matahari langsung
b. Vaccine disimpan secara terpisah dalam rak atau keranjang vaccine yang berbeda
agar tidak tertukar dengan vaccine rutin
c. Pantau suhu kulkas pastikan suhu tetap -70 °C
d. Penyimpanan pada sarana Ultra Cold Chain (UCC)/ freezer dengan suhu sangat
rendah (Ultra Low Temperature/ULT)
e. Pengambilan vaccine menggunakan Alat transportasi vaccine UCC (berupa
kontainer pasif) terdiri dari dua yaitu Arktek menggunakan kotak dingin berupa
PCM (phasechange Materials) dan thermoshipper menggunakan dry ice. PCM dan
dry ice berfungsi mempertahankan suhu dingin.

4. Susun dus vaccine dalam  lemari es diberi jarak antara 2 jari untuk pertukaran udara
5. Buka lemari es seminimal mungkin setiap harinya untuk menjaga stabilitas suhu
penyimpanan.
6. Petugas menggunakan APD berupa cryogenic gloves dalam melakukan penataan dan
MANAJEMEN VAKSIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO.2-FAR 086 00 2/3


pengambilan vaccine
7. Petugas melakukan monitoring suhu kulkas setiap hari (pagi, siang dan malam) dan
mencatat hasil monitoring suhu pada grafik pemantauan suhu
8. Petugas melakukan desinfeksi dengan alcohol 70% sebelum meletakkan vaksin
dikulkas
Prosedur
9. Petugas melakukan pemeliharaan lemari es setiap bulan

Pengelolaan Vaccine Pada Saat Pelayanan:

1. Petugas menentukan seberapa banyak vial vaccine yang dibutuhkan untuk pelayanan
sebelum membuka lemari es.
2. Petugas mencatat suhu di dalam lemari es
3. Petugas memilih dan mengeluarkan vaccine sesuai tanggal kedaluarsa terdekat .
4. Untuk vaccine suhu 2-8oc dengan menggunakan vaccine carrier atau cold box yang diisi
cool pack dengan jumlah yang sesuai.
5. Untuk vaccine suhu -70 °C dengan prosedur penyimpanan UCC menggunakan Arktek
dan PCM atau thermoshipper dan dry ice
6. Petugas menempatkan vaccine yang sudah dipakai, ditempatkan pada spons atau busa
penutup vaccine carrier,
7. Petugas menempatkan vaccine yang belum dipakai tetap disimpan di dalam vaccine
carrier dan diberi tanda . Vaccine ini didahulukan penggunaannya pada pelayanan
berikutnya.
8. Untuk vaccine dengan kemasan multidosis, agar petugas mencantumkan tanggal dan
waktu pertama kali vaccine dibuka atau diencerkan.
9. Petugas menandakan vaccine yang sudah dibuka dapat bertahan selama 6 jam dalam
vaccine carrier atau kontainer pasif yang digunakan
 
Prosedur pemeriksaan keamanan vaccine
1. Petugas periksa label vaccine . Jika label tidak ada, vaccine tidak boleh digunakan.
2. Petugas periksa tanggal kadaluarsa.
3. Petugas periksa alat pemantau suhu dalam lemari es.
4. Petugas pastikan kondisi vaccine baik dan tidak terendam air

Pemeliharaan cold chain atau sistem rantai dingin vaccine selama pelaksanaan
imunisasi

1. Petugas melakukan desinfeksi menggunakan alcohol 70% sebelum dan sesudah


pemakaian vaccine carrier
2. Petugas menyimpan vaccine dalam vaccine carrier sesuai suhu penyimpanannya
3. Hindari vaccine carrier yang berisi vaccine dari cahaya matahari langsung.
4. Petugas menutup rapat vaccine carrier sebelum pasien datang vaccine dan tersimpan
dalam vaccine carrier.
5. Petugas tidak membuka vaccine bila belum ada pasien datang.
6. Ingatkan Petugas imunisasi agar tidak  diperbolehkan membuka vial baru sebelum vial
lama habis untuk vaccine multidose.
7. Petugas melindungi dari cahaya matahari dan suhu luar  untuk vaccine yang sudah
dilarutkan dengan cara diletakkan di lubang busa yang terdapat di atas vaccine carrier
bila pasien belum datang.
8. Petugas menyiapkan cool pack dalam setiap vaccine carrier dan cek suhu coolbox
rentang suhu 2-8oC
9. Petugas menyiapkan vaccine suhu -70 °C dengan prosedur penyimpanan UCC
menggunakan Arktek dan PCM atau thermoshipper dan dry ice
MANAJEMEN VAKSIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO.2-FAR 086 00 3/3

Unit terkait LOGISTIK

Referensi JCI : MMU


ISO 9001:2015 : Klausul 7.5, 7.5.3, 8.1
KARS : PKPO
Sejarah perubahan
dokumen
MANAJEMEN VAKSIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO.2-FAR 086 00 4/3

Anda mungkin juga menyukai