Anda di halaman 1dari 6

Sudjianto, et al. / VSM sebagai Upaya Pengurangan Waste Departemen S PT A / Jurnal Titra, Vol. 1, No. 2, Juli 2013, pp.

207–212

Value Stream Mapping sebagai Upaya Pengurangan Waste


di Departemen S PT A

Novitriana Anggraini Sudjianto1, Liem Yenny Bendatu2, I Gede Agus Widyadana3

Abstract: PT A is a manufacturer company which produces cigarette. PT A wants to do


continuous improvement by keeping on reducing waste in S department. Value Stream Mapping
(VSM) is a method that has been used to identify value added activity and non value added
activity (waste) in that company.
Based on the current value stream mapping of brand Y, there are 3 types of wastes which are
inventory, transportation, and waiting. The proposed improvements will reflect in the future
value stream mapping and reduce the total lead time by 5.82 %.

Keywords: Value Stream Mapping, Waste, Lead time, Lean.

Pendahuluan Metode Penelitian

PT A merupakan sebuah perusahaan yang bergerak Penelitian ini dibuat dengan menggunakan konsep
di bidang industri rokok. Salah satu departemen lean manufacturing dengan tools value stream
utama bagian produksi adalah departemen S. mapping.
Departemen ini bertugas untuk melakukan pelin-
Value stream mapping
tingan sampai pengemasan rokok. Seiring ber-
jalannya waktu, permintaan akan produk rokok PT
Liker dan Meier [1] menyebutkan “value stream
A selalu mengalami peningkatan. Peningkatan mapping as a methodology for building a big picture
permintaan sebesar 8% terjadi di tahun 2010-2011 view of waste reduction”. Pemetaan keseluruhan
dan peningkatan permintaan sebesar 26% terjadi di proses secara visual yang dilengkapi dengan cycle
tahun 2011-2012. time, uptime, inventory antar proses, perpindahan
Perusahaan ingin melakukan perbaikan secara material, dan aliran informasi akan sangat
terus-menerus dengan terus melakukan pengurang- membantu untuk menggambarkan kondisi proses
an waste sebagai salah satu usaha untuk memper- saat ini. Hal-hal yang perlu dilakukan perhitungan
baiki kinerja dalam upaya memenuhi permintaan dalam membuat Value Stream Mapping (VSM)
produk yang semakin meningkat tanpa harus me- antara lain (Morgan dan Liker [2]) inventory lead
lakukan penambahan investasi. Aktivitas awal yang time, raw material, headcount,uptime, cycle time,
dilakukan PT A untuk menunjang tujuannya lead time, waiting time, transportation time.
tersebut adalah melakukan optimalisasi proses
produksi berupa pengurangan waste di departemen
S. Salah satu cara yang digunakan PT A untuk Hasil dan Pembahasan
melakukan pengurangan waste adalah dengan
membuat Value Stream Mapping (VSM). Sebelum dilakukan proses produksi, terlebih dahulu
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah menge- departemen S menerima informasi dari pihak SCM
tahui waste yang ada di departemen S PT A serta dalam bentuk Weekly Production Planning (WPP)
menemukan usulan perbaikan yang dapat kepada pihak PPIC departmen S. Pihak PPIC
mengurangi waste dan lead time yang ada di kemudian memberikan informasi WPP tersebut
departemen S PT A. kepada pihak produksi (Production dan Shift
Manager) dan admin PPIC. Production dan Shift
Manager akan memberikan informasi WPP setiap
Fakultas Teknologi Industri, Program Studi Teknik Industri,
1,2,3
minggunya kepada Production dan Maintenance
Universitas Kristen Petra. Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya Team Leader. Production dan Maintenance Team
60236. Email: tirzanovitriana@yahoo.co.id, yenny@peter.petra.ac.id,
Leader yang melakukan pemantauan proses pro-
gede@peter.petra.ac.id .
duksi secara langsung.
. Admin PPIC bertugas untuk melakukan breakdown
WPP menjadi Production Order (PO) untuk setiap
mesin yang digunakan. Admin PPIC juga me-

207
Sudjianto, et al. / VSM sebagai Upaya Pengurangan Waste Departemen S PT A / Jurnal Titra, Vol. 1, No. 2, Juli 2013, pp. 207–212

lakukan pemesanan material berdasarkan jumlah Tabel 1. Process dan output mesin
dan jenis material untuk kebutuhan setiap shift-nya Machine Process Output
berdasarkan breakdown yang telah dibuat. Material
Filter maker Filter making Filter
dipesan dari beberapa supplier, antara lain Material
Warehouse (M WH), Potong Bandroll, Printing Shop Cigarette
Maker Cigarette making
(PS), dan First Processing (FP). Pemesanan material stick
kepada M WH dilakukan setiap hari, sedangkan Cigarette in
GX 1st packing
pack
pemesanan material kepada Potong Bandroll, PS,
Cigarette in
dan FP dilakukan setiap minggu. Pemesanan C6 2nd packing
slof
material dilakukan dengan menyertakan jadwal Cigarette in
kedatangan material. Case packer 3rd packing
box
M WH, PS mengirimkan material ke departemen S
dengan menggunakan truk, Potong Bandroll
Material yang sudah menjadi produk jadi (FG)
mengirimkan material dengan menggunakan mobil
bentuk box kemudian disusun sejumlah 30 box
box dan PP mengirimkan material dengan
menggunakan conveyor linkup. Material yang di- dalam 1 pallet. Setiap pallet yang telah berisi 30 box
kirim ke depratemen S dengan menggunakan truk dipindahkan ke staging area untuk kemudian
akan dibongkar dengan menggunakan alat bantu dimuat ke dalam truk dan dikirim ke customer.
forklift untuk selanjutnya dibawa ke tempat Customer departemen S adalah Finished good
penyimpanan sementara material (staging area). Warehouse (FGW). FGW memberikan informasi
Material dari staging area akan dikirim ke setiap berupa kekurangan produk yang harus dipenuhi
mesin menggunakan handlift. Pengiriman material kepada pihak SCM. Aliran informasi untuk brand Y
dilakukan ke dekat proses filter making, cigarette berlangsung terus seperti penjelasan diatas. Current
making, 1st packing, 2nd packing, dan 3rd packing. VSM proses produksi brand Y seperti yang telah
Proses dan output dari setiap mesin ditunjukkan dijelaskan pada uraian diatas ditunjukkan pada
pada Tabel 1. Gambar 1. Total lead time proses produksi brand Y
adalah 1.797.999,99 detik dengan total lead time
value added activity 57.22 detik.
PPIC
Production schedule
(weekly) Production schedule
Weekly (weekly)

Admin PPIC Staging Area S3 Production and SCM


Shift Manager
Cigarette Paper Tipping Paper Filter Adhesive TP Inventory material Based on 10,000 stick
LT=27,671.5detik LT=3,860.54 detikLT=219,109.5 detik
LT=40,883.3 detik
Mesin GD C600 cigarette
Q=37,467,579 Q=25,359,544 Q=28,304,000 Q=200,803,212.9
stck stck
Production schedule
stick stick
Weekly
Daily
Weekly Weeky Adhesive CP Etiket (Blank) Inner Line Inner Frame
Production and
Order Order Order
LT=26,683.0 detik LT=21,754.6detik LT=56,557.5detik
LT=1,026,302.85 detik DC
Q=940,556,809.6 Q=224000009.3 Q=18,262,737.88 Q=47,479,281.77 LT= 48,817.1 detik
stck Stck stck stck Maintenance
Q=2,299,277.3 stick
Team Leader
Bandroll OPP pack Tear tape pack OPP Slof
LT=108,203.3 detikLT=51,604.5 detikLT=88,237.3 detik LT=75,331.5detik Tr. Time
Q=90,835,333.33 Q=74,074,074.07 Q=43,321,299.64 Q=63,239,875.39 Tr.Ti 82.74 detik
stck stck stck stck 886.7 me
detik
Tear tape slof
Potong LT=111,067.9detik Inventory material
PS FP Mesin case packer
Bandrol Tear Tape Slof DC
Inventory material Q=75,757,575.7 stick
56.43 detik

Adhesive bandrol Kraf paper


FGW
Tr.Time

LT=62,475.7 detikLT=23,157.0 detik


Tr.time Q=52,447,552.45 Q=1,944,000 stck
LT=22,269.0 detik LT=95,221.6 detik
Q=18,694,550.06 Q=78,947,368.42
Mesin GD X2
stck
321 detik stck stck
Tr.time Tr.time
M WH 253 detik 409 detik OPP Slof Shipping Case
Label Shipping case
Case Tape
Tr Time LT=41,562.2detik LT=14,413.29 detik
LT=354,959.1detik LT=6,854.7 detik 2208.17 detik
Q= 442,600,000 Q=5683181.814
LT=265,827.0 detik
Inventory material Inner Frame Q=26,479,750.7 stick Q=22,435,128.21 stick
Unloading S3 Q= 220,394,736.8
Menunggu stck stck LT=31,260.9 dtk Tr.time
Inventory material Link Up
stck
mesin maker Tr. Time
Staging Area S4 mesin filter maker
886.7
Q= 21,926,796
detik stck
Case Tape
470 detik

C/T=24.51 detik Tear tape pack


LT=53,682.38 detik Loading S3
Unloading S4 LT=235,299.4 detik
Adhesive CP Q=88,068,181.82 stick (manual)
Plug wrap Op = 1 orang Q=125,514,403.3 stick
LT=104,458.4 detik Acetato LT=30,378.6 detik Etiket (Blank) Menunggu
Tr. Time
Q=21,511,207.5 stick LT=17,273.6 dtk Q= 34,236,268 stick LT=21,511.5 detik Label
106.14 Tr time C/T = 29.5 detik
Q=12,237,956,28 Q =12,551,085 stick Bandroll LT=91,178.6 detik 50.40 detik Op = 1 orang
Tr. Time
detik
C/T = 21.04 detik stck LT=6,429.3 detik Q=92,966,753.2 stick
31.43 detik
Op = 1 orang Acetato Filter rod Filter Q=3,782,667 stick
at staging area S4 LT=7,459.5 detik
4 e

LT=199,762.3 detik
tik
.8 m

Tr Plug wrap Inner Line


282.1 Time LT=15,529.9 dtk LT=60,045.00 detik Kraf Paper
de
99 Tr ti

Q=41,137,226.3 stick Q=6,836,267 stick Tr. Time


8 de Q=4,176,000 stick LT=17,915.6 detik Tr. Time LT=23,956.95 detik
tik Q=12,793,745 Adhesive TP Cigarette OPP pack 119.14 detik FG at Stagging Area
Tr. time Q = 11,433,395 stick st 160.66 Q=36,669,213.1 stick
Filter Making LT=12,445.4detik Making 1 packing LT=27,626.6 detik 2nd packing 3rd packing Tr. Time
stck 95.79 detik detik Tr.time Paletizing LT=15,208 detik
Triacetin (Filter Maker) Link Up Q=10,883,534 stick (Maker) (GX) Q=19,800,897 stick (C6) (Case Packer) 39.57 detik
4,913.57 detik (manual) Q=3,360,000
LT=221,325.2detik 2,84 detik
Hotmeal Tr. stick
Q=1,657,370.52 stick QA QA
LT=75,863.4 dtk Time C/T =10.96 detik
C/T =10.82 detik 74.29 Filter rod at Ressy C/T = 11.89 detik C/T = 11.89 detik C/T = 11.66 detik C/T =4.24 detik
Q= 56,486,903 Uptime- 78.4% Uptime = 73.4% Uptime = 70.7%
LT=2,121.5 detik Cigarette Paper Pack in Tray Uptime = 70.7% Op= 2 orang (For 2 LU) Op= 2 orang (For 2 LU)
stck Op = 2 orang detik Op=8 orang (for 8 LU) Op= 8 orang (For 8 LU) LT=122.3 detik
Hot meal LT=14,184.7 detik Op =8 orang (For 8 LU)
Q= 1,337,851.2 stick Cigarette in tray
LT=145,904.5.6detik Q=11,140,277 stick Q=81,860.28 stck
Q=240,369,800 stick Triacetin LT=3,248.1 dtk
LT=33,319.3 dtk Q=2,085,514 stck
Q=24,614,256.72
stck Tipping Paper
LT=14,485.7 detik
Q= 10,850,140 stick
Core Product 10.82 detik 10.96 detik 11.89 detik 11.89 detik 11.66 detik
dan Material Flow 21.04 31.43 221,325.20 282.18 75,863.41 99.84 60,045.00 1,145.00 24.51 56.43 1,026,302.80 2,208.17 30,378.60 3,248.10 31,260.90 122.30 235,299.40 91,178.60 39.57 4.24 119.14 15,208.0 50.40 1,247.00 29.50
detik detik detik detik detik detik detik detik detik detik detik detik detik detik detik detik detik detik detik detik detik 0 detik detik detik detik

10.82 detik 10.96 detik 11.89 detik 11.89 detik 11.66 detik
Core Product 99.84 2,121.5 2.84 3,248.10 95.79 122.30 160.66 4,913.57 39.57 4.24 119.14 15,208.00 50.40 1,247.0 29.50
Flow detik detik detik detik detik detik detik detik detik detik detik detik detik 0 detik detik

74.29 60,045.00 88.5 Link-up


detik detik detik

Material Flow 21.04 31.43 221,325.20 282.18 75,863.41 1,145.00 24.51 56.43 1,026,302.80 2208.17 30,378.60 31,260.90 235,299.40 91,178.60 Truk
detik
detik detik detik detik detik detik detik detik detik detik detik
886.70 detik
detik detik menunggu
886.70 detik proses
82.74 detik
loading

Waktu Lead time Waktu Waktu Waktu


Lead time transportas Lead time transport
transporta material transport Truk
material i dari inventory asi dari
si dari triacetin asi dari menung
hotmeal proses filter rod unloadin Lead time Waktu
unloading sebagai staging gu untuk Waktu
sebagai filter doss di g area material transport
area ke lead time area S4 dibongk Lead time Waktu Waktu transportasi
lead time making ke staging ke adhesive asi
staging Inventory ke proses ar material transportasi transportasi dari staging
inventory staging area S4 staging cigarette material Lead time
area terbesar filter adhesive Lead time dari proses dari proses area ke
terbesar di area S4 area S3 paper dari Lead time material tear
di staging making cigarette material 3rd packing palletizing loading area
dekat sebagai staging material tear tape pack
area paper inner ke ke staging
proses filter lead time area tape pack sebagai lead
sebagai frame palletizing area S3
making inventory SKM 3 sebagai lead time
lead time sebagai
terbesar di ke dekat time inventory inventory
inventory lead time
staging proses terbesar di terbesar di
terbesar di inventory
area S3 cigarette dekat proses dekat proses
dekat terbesar di
making 2nd packing rd
3 packing
proses dekat
cigarette proses 1st
making packing VA 57.22 sec
NVA 1,797,942.77 sec
Leadtime 1,797,999.99 sec
Gambar 1. Current value stream mapping brand Y
terkecil) dan aktivitas proses produksi brand Y
Identifikasi Waste beradasarkan current value stream mapping
ditunjukkan pada Tabel 2.
Current value stream mapping yang telah dibuat
kemudian diurutkan lead time masing-masing
aktivitasnya. Urutan lead time (terbesar –

208
Sudjianto, et al. / VSM sebagai Upaya Pengurangan Waste Departemen S PT A / Jurnal Titra, Vol. 1, No. 2, Juli 2013, pp. 207–212

Tabel 2. Urutan lead time proses produksi brand Y terbesar sampai terkecil
Lead time
No Aktivitas Proses Kategori
Current (detik)
12 Inventory di staging area S3 NVAUN 1.026.302,80
Inventory material tear tape pack di dekat mesin
20 NVAUN 235.299,40
C6
3 Inventory triacetin di staging area S4 NVAUN 221.325,20
22 Inventory label di dekat mesin case packer NVAUN 91.178,60
Inventory material hotmeal di dekat mesin filter
5 NVAUN 75.863,41
maker
17 Inventory inner frame di dekat mesin GX NVAUN 31.260,90
Inventory adhesive cigarette paper di dekat mesin
14 NVAUN 30.378,60
maker
8 Inventory filter rod doss di staging area NVAUN 18.226,80
27 Inventory FG di staging area NVAUN 17.560,00
16 Inventory cigarette in tray NVAUN 3.248,10
Transportasi material dari staging area S3 ke
13 NVAN 2.208,17
dekat mesin maker
29 Waiting (truk menunggu untuk loading) NVAUN 1.247,00
9 Waiting (truk menunggu untuk unloading) NVAUN 1.145,00
Transportasi material dari staging area S4 ke
4 NVAN 282,18
dekat mesin filter maker
19 Inventory cigarette in pack NVAUN 122,30
26 Transpotasi FG dari palletizing ke staging area S3 NVAN 119,14
Transportasi filter rod doss dari mesin filter maker
7 NVAN 99,80
ke staging area S4
Transportasi dari unloading area ke staging area
11 NVAN 56,43
S3
28 Transportasi dari staging area S3 ke loading area NVAN 50,40
24 Transportasi dari case packer ke palletizing NVAN 45,52
2 Transportasi unloading area ke staging area S4 NVAN 31,43
30 Proses loading FG ke Truk NVAN 29,50
10 Unloading di S3 NVAN 24,51
1 Unloading di S4 NVAN 21,04
18 Cycle time proses 1st packing (GX) VA 11,89
21 Cycle time proses 2nd packing (C6) VA 11,89
23 Cycle time proses 3rd packing (case packer) VA 11,66
15 Cycle time proses cigarette making VA 10,96
6 Cycle time proses filter making VA 10,82
25 Cycle time proses palletizing NVAN 4,24

Tabel 2 menunjukkan VA dan NVA baik yang shift yang kurang lebih ± 28.800 detik. Akan
necessary maupun unnecessary dengan lead time tetapi karena satuan pemesanan adhesive
yang besar yang teridentifikasi sebagai waste cigarette paper yang 1.000 kg menyebabkan
inventory, transportation, dan waiting. material ini memiliki lead time lebih dari 1 shift.
Usulan perbaikan untuk material adhesive
Inventory Waste cigarette paper ini dilakukan dengan meng-
gunakan perhitungan periodic review sebagai
Inventory waste yang teridentifikasi ada diS3, di berikut:
dekat mesin C6, di staging area S4, dekat mesin Rata-rata kebutuhan material adhesive cigarette
case packer, dekat mesin filter maker, dekat paper per 8 jam= 34,82 kg
mesin GX, dekat mesin maker, filter rod doss dan Standar deviasi material adhesive cigarette paper
FG di staging area. Inventory waste yang setiap 8 jam = 2,46 kg
teridentifikasi dan dapat diberikan usulan Service level material adhesive cigarette paper =
perbaikan adalah yang berada di staging area S3, 1,65
di dekat mesin C6, di dekat mesin filter maker, Maksimum inventory saat dilakukan review =
dan di dekat mesin GX. 34,81 + (2,46*1,65) = 38,88 kg
Inventory material adhesive cigarette paper di
staging area S3 menjadi waste karena lead time Hasil perhitungan menunjukkan perlu dilaku-
material ini paling besar dibandingkan dengan kannya pemecahan pemesanan menjadi peme-
material lain yang ada di staging area. Material di sanan 30 kg. Jika pemesanan material adhesive
staging area dipersiapkan untuk kebutuhan 1 cigarette paper dapat diperkecil menjadi 30 kg,

209
Sudjianto, et al. / VSM sebagai Upaya Pengurangan Waste Departemen S PT A / Jurnal Titra, Vol. 1, No. 2, Juli 2013, pp. 207–212

maka pemesanan terkecil adalah 1 pallet, dimana kan operator membutuhkan waktu yang lebih
1 pallet berisi 9 drum adhesive berisi 30 kg. lama. Hal ini dikarenakan panambahan material
Dengan melakukan pemesanan 1 pallet, lead time hotmeal yang semula hanya memiliki frekuensi 1
adhesive cigarette paper akan menjadi 166.261,06 kali/hari harus berubah menjadi 6 kali/hari.
detik (1,92 hari). Dampak lain yang terjadi jika usulan tentang
Inventory tear tape pack di area dekat mesin material hotmeal dilakukan adalah operator
packer menjadi material dengan lead time (material supply) perlu mebutuhkan waktu yang
terbesar dikarenakan 1 roll material tear tape cukup lama untuk melakukan splitting material
pack baru akan habis setelah 32,68 jam dan dikarenakan prosedur scan yang diwajibkan
karena penambahan material yang tidak mem- perusahaan untuk melakukan penambahan
perhatikan batas maksimum inventory ketika material.
material ditambahkan. Usulan perbaikan yang Inventory material triacetin di staging area S4
diberikan untuk inventory waste ini adalah mem- tidak diberikan usulan perbaikan karena satuan
berikan material supply jadwal pengiriman pemesanan terkecil adalah 880 kg. Inventory label
material sesuai dengan safety stock dan batas di dekat mesin case packer dan inventory
maksimum inventory yang ditentukan perusaha- material adhesive cigarette paper di dekat mesin
an. Jika usulan ini dijalankan, maksimum lead maker tidak diberikan usulan karena material
time untuk material tear tape pack di dekat mesin label tidak memakan tempat yang besar di dekat
adalah 1 roll* 32,68 jam + (32,68-24) jam * 60 = mesin, selain itu kapasitas maksimum yang
148.899,4 detik. disediakan perusahaan di dekat mesin untuk
Inventory material hotmeal untuk inventory di material label adalah 18.000 lembar dan material
dekat mesin filter maker tergolong NVAUN adhesive cigarette paper di dekat mesin 11 kg.
karena jumlah penambahan material ini langsung
25 kg (1 karung). Usulan perbaikan yang Transportation Waste
diberikan untuk waste ini adalah melakukan
penambahan material hotmeal ke setiap mesin Transporation waste yang teridentifikasi dan
sesuai dengan kebutuhan ± 4 jam, yaitu 4 kg, diberikan usulan perbaikan adalah pengiriman
sehingga 1 karung material hotmeal dapat material ke dekat mesin maker dan pengiriman
ditambahkan ke beberapa mesin tidak hanya 1 material ke dekat setiap mesin.
mesin. Lead time maksimum yang 4 kg material Pengiriman material ke dekat mesin maker
hotmeal akan habis dalam waktu (4 kg * 64,18)= menjadi transportation waste karena pengirim
15.403,73 detik. adhesive harus 3 kali kembali ke staging area
Besarnya inventory material inner frame di dekat adhesive tipping paper untuk melakukan refill
mesin GX dikarenakan pengisian material ini ke adhesive ke trolley pengisian adhesive karena
dekat mesin selalu dengan jumlah melebihi kapasitas trolley pengisian adhesive yang sedikit.
maksimum kapasitas yang ada di trolley. Usulan Usulan perbaikan yang diberikan adalah peng-
perbaikan yang diberikan adalah memberikan gantian trolley pengisian adhesive yang kapa-
sanksi berupa pengurangan point penilaian sitasnya sedikit (30 kg) dengan trolley pengisian
kepada material supply yang melakukan penam- adhesive dengan kapasitas yang lebih besar (70
bahan material lebih dari kapasitas maksimum kg), sehingga pengirim adhesive tidak 3 kali
trolley. Kapasitas maksimum di trolley untuk kembali ke staging area untuk melakukan refill
material inner frame adalah 7 roll. Jika material pada trolley tetapi hanya 2 kali. Trolley hanya
supply melakukan penambahan material dengan diganti dengan kapasitas yang mencapai 70 kg
sesuai kapasitas maksimum di trolley, maka lead saja dikarenakan penggantian trolley ini
time tertinggi yang akan dimiliki oleh material memanfaatkan barang yang telah ada di area S3,
inner frame di dekat mesin GX adalah 7 roll * sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya yang
54,84 menit = 23.032,8 detik (6,4 jam). lebih.
Usulan Perbaikan untuk inventory material Pengiriman material ke dekat setiap mesin
adhesive cigarette paper di staging area S3 tidak merupakan transportation waste karena bagian
disetujui karena perusahaan menganggap material supply harus melihat ke mesin-mesin
pemecahan pemesanan material ini menjadi 30 kg material apa yang harus ditambahkan baru
membuat biaya pembelian semakin mahal, selain material supply akan kembali ke staging area
karena biaya pembelian yang mahal, inventory untuk mengambil material yang akan ditam-
adhesive cigarette paper juga tidak membutuhkan bahkan dikarenakan bagian material supply tidak
banyak tempat. Usulan perbaikan untuk memiliki jadwal pengiriman material ke mesin.
inventory material hotmeal di dekat mesin filter Usulan perbaikan yang diberikan adalah mem-
maker tidak disetujui karena perusahaan telah berikan jadwal pengiriman untuk pengiriman
memberikan kapasitas maksimum untuk material ke mesin. Jadwal pengiriman material
material hotmeal sebesar 30 kg karena material dibuat dengan mempertimbangkan lead time
ini tidak membutuhkan tempat yang banyak. yang dibutuhkan material supply untuk mengi-
Penambahan material hotmeal akan menyebab- rimkan material ke semua mesin serta waktu
210
Sudjianto, et al. / VSM sebagai Upaya Pengurangan Waste Departemen S PT A / Jurnal Titra, Vol. 1, No. 2, Juli 2013, pp. 207–212

habisnya setiap mesin sebagai safety stock atau merupakan alur filter rod dan finished good
minimum inventory. diambil atau dikeluarkan untuk dikirim. Posisi
pertama kali yang diisi adalah posisi 1 kemudian
Waiting Waste 2 dan seterusnya secara berurutan, sedangkan
posisi pengeluaran atau pengambilan dimulai dari
Waiting waste yang teridentifikasi dan dapat posisi 1 kemudian 2 dan seterusnya sampai posisi
diberikan usulan pada proses produksi brand Y 12. Perubahan yang terjadi adalah perubahan
adalah waiting Inventory finished good di staging alur peletakan filter rod doss dan FG ke staging
area S3 dan filter rod doss di staging area S4, truk area.
waiting untuk proses loading-unloading, dan Truk yang menunggu untuk proses unloading dan
cigarette menunggu untuk proses packing. loading disebabkan karena 3 hal. Pertama karena
Inventory finished good di staging area S3 dan tidak ditepatinya jadwal kedatangan truk sup-
filter rod doss di staging area S4 menjadi salah plier, kedua belum adanya jadwal kedatangan
satu waiting waste yang teridentifikasi di current truk departemen S untuk memuat barang, dan
VSM karena lead time inventory ini yang cukup ketiga adalah tidak adanya material supply di
tinggi. Lead time yang cukup tinggi pada area bongkar-muat. Usulan perbaikan yang
inventory ini bukan dikarenakan jumlah in- diberikan untuk waste ini adalah diberikan jadwal
ventorynya yang banyak melainkan karena alur untuk truk harus datang dan memuat barang
pengambilan inventory ini yang tidak FIFO. Alur yang telah disesuaikan dengan jadwal keda-
pengambilan inventory yang terjadi saat ini tangan truk supplier, untuk menghidari truk
ditunjukkan pada Gambar 2. datang disaat yang bersamaan. Pembuatan
jadwal kedatangan truk dibuat berdasarkan ke-
mampuan produksi mesin serta jadwal lain yang
telah ada sebelumnya, sehingga jadwal ke-
datangan truk S disesuaikan dengan jadwal yang
sudah ada.
Cigarette yang menunggu untuk proses packing
merupakan waiting waste karena cigarette
menunggu mesin GX yang sedang berhenti
Gambar 2. Kondisi awal alur pengambilan FG karena sensor di hopper membaca tidak adanya
dan filter rod doss cigarette. Sensor membaca tidak adanya cigarette
dikarenakan adanya rokok melintang yang di-
Tanda panah kuning merupakan alur filter rod sebabkan kurangnya terpecahnya perhatian prod-
dan finished good diletakkan. Tanda panah hijau tech ke bagian mesin yang lain. Penyebab lain
merupakan alur filter rod dan finished good dikarenakan tray yang kurang penuh karena
diambil atau dikeluarkan untuk dikirim. Posisi sensor di mesin HCF tidak dilakukan pengecekan
pertama kali yang diisi adalah posisi 1 kemudian secara rutin serta karena helper yang tidak
2 dan seterusnya secara berurutan, sedangkan merapikan cigarette di tray saat melakukan pe-
posisi pengeluaran atau pengambilan dimulai dari mindahan tray. Sensor yang tidak dilakukan
posisi 12 kemudian 11 dan seterusnya sampai pengecekan secara rutin dapat menyebabkan
posisi 1. sensor kurang sensitive dalam melakukan pem-
Usulan perbaikan yang diberikan adalah bacaan, sehingga terjadi fluktuasi kepenuhan
memberikan sebuah standar alur pengambilan tray. Usulan perbaikan yang diberikan untuk
baru yang harus FIFO dengan memberikan alur waiting waste ini adalah memberikan prodtech job
peletakan barang yang baru. Gambar 3 description yang lebih jelas tentang perhatian
merupakan gambar yang menunjukkan usulan prodtech terhadap link-up dan menambahkan list
alur pengambilan finished good dan filter rod doss. pada kegiatan electric detector untuk melakukan
pengecekan pada sensor HCF. Kegiatan electric
detector merupakan kegiatan rutin yang di-
lakukan setiap minggu oleh bagian eletrik untuk
melakukan pengecekan pada setiap sensor yang
ada di setiap mesin di departemen S. Serta mem-
briefing helper untuk merapikan cigarette di tray
saat helper memindahkan cigarette tray dari
mesin HCF ke mesin Magomat.
Future value stream mapping dibuat berdasarkan
Gambar 3. Usulan alur pengambilan finished usulan perbaikan yang disetujui perusahaan.
good dan filter rod doss Hasil dari future value stream mapping menun-
jukkan adanya penurunan lead time pada proses
Tanda panah kuning merupakan alur filter rod produksi brand Y sebesar 104.954,77 detik atau
dan finished good diletakkan. Tanda panah hijau 5,82 % dari kondisi awal. Pengurangan lead time
211
Sudjianto, et al. / VSM sebagai Upaya Pengurangan Waste Departemen S PT A / Jurnal Titra, Vol. 1, No. 2, Juli 2013, pp. 207–212

dari current value stream mapping akan sesuai staging area ke dekat mesin maker, inventory
dengan target yang ada pada future value stream inner frame di dekat mesin GX, inventory material
mapping, apabila usulan perbaikan dijalankan tear tape pack di dekat mesin C6, dan waiting
dengan baik. Penurunan lead time sebesar 5,82 % (truk menunggu untuk loading). Rekapitulasi
dikarenakan adanya penurunan waktu pada penurunan waktu antara current dan future value
beberapa aktivitas seperti waiting (truk menung- stream mapping pada proses produksi brand Y
gu untuk unloading), transportasi material dari Tabel 3.

Tabel 3. Rekapitulasi penurunan waktu antara current dan future value stream mapping pada proses
produksi brand Y
Penuruna
Lead time Lead time n lead Penurunan Lead
Aktivitas Proses
Current (detik) future (detik) time time (%)
(detik)
Inventory filter rod doss di staging
60.045,00 56.800,00 3.245,00 5,40
area
Waiting (truk menunggu untuk
1.145,00 1.145.00 100,00
unloading)
Transportasi material dari staging
2.208,17 1.874,02 334,15 15,13
area ke dekat mesin maker
Inventory inner frame di dekat mesin
31.260,90 23.032,80 8.228,10 26,32
GX
Inventory material tear tape pack di
235.299,40 148.899,40 86.400,00 36,72
dekat mesin C6
Inventory FG di staging area 17.560,00 13.552,50 4.007,50 22,82
Waiting (truk menunggu untuk
1.247,00 1.247,00 100,00
loading)
Total lead time 1.797.999,99 1.693.393,24 104.954,77 5,82

Penerapan jadwal kedatangan truk yang ditepati maksimum trolley berupa pengurangan point
oleh setiap pihak akan dapat menghilangkan penilaian, melakukan penggantian trolley
aktivitas waiting, sehingga aktivitas waiting tidak pengiriman dengan kapasitas yang lebih besar,
terjadi. Akibat dari tidak terjadinya aktivitas mengubah alur pengambilan FG dan filter rod
waiting dapat menurunkan lead time pada doss menjadi FIFO. Future value stream mapping
aktivitas ini sebesar 100 %. dibuat berdasarkan usulan perbaikan yang di-
setujui perusahaan. Penurunan lead time dari
current ke future VSM sebesar 5,82 %.
Simpulan

Waste yang teridentifikasi berdasarkan peng- Daftar Pustaka


gambaran current VSM pada proses produksi
brand Y antara lain inventory, transportation, dan 1. Liker, J.K. & Meier, David (2006). The Toyota
waiting waste. Usulan perbaikan yang disetujui Way Fieldbook: A Practical Guide For
perusahaan antara lain memberikan jadwal Implementing Toyota’s 4Ps. United Stated Of
kedatangan truk serta memberikan masukan America: McGraw-Hill Companies, Inc.
kepada team leader material supply agar 2. Morgan, James M. & Liker, Jeffrey K. (2006).
The Toyota Product Development System:
melakukan pengawasan terhadap bawahannya
integrating people, process, and technology.
dengan lebih ketat, memberikan material supply New York: Productivity PressHolmes, C. C.,
jadwal pengiriman material sesuai dengan safety and Mallick, B. K,, Generalized Nonlinear
stock dan kapasitas maksimum inventory yang Modeling with Multivariate Free-Knot,
ditentukan perusahaan, memberikan sanksi Journal of the American Statistical Association,
kepada material supply yang melakukan 98(462), 2003, pp. 352-365.
penambahan material lebih dari kapasitas

212

Anda mungkin juga menyukai