SMT : 5 PAI A
Mata Kuliah : Qira’atul Kutub I
Dosen : Hisny Fajrussalam, M.Pd.
JAWABAN
1. Kalam ialah lafadh yang murakkab (tersusun) yang mempunyai faidah (berguna) dan
perkataannya dengan di sengaja serta memakai bahasa Arab.
Contoh: ـ لم الى
I’rob ialah perubahan akhir kaliamah karena bedanya amil yang masuk pad itu kaliamh.
االعراب هو تغيير اواخر الكلم الختالف العوامل الدّاخلة عليها لفظا او تقديرا
“I’rab ialah perubahan akhir kalimat karena perbedaan amil yang memasukinya, baik
secara lafazh ataupun secara perkiraan.
Maksudnya; I’rab itu mengubah syakal (harakat) tiap-tiap akhir kalimat disesuaikan
dengan fungsi amil yang memasukinya, baik perubahan itu tampak jelas lafazhnya atau
hanya secara diperkirakan saja keberadaannya.
Pembagian I’rob
1. Rofa' (tanda asalnya biasanya dengan dhommah) contoh : ُم َح َّم ٌد َجا َء
2. Nashab (tanda asalnya biasanya dengan fathah), contoh : اح ُ أَ َك ْل
َ َّ التُف ت
a) Fi’il Madhi
Fi’il madhi adalah kata kerja yang menunjukkan arti suatu pekerjaan atau peristiwa
pada waktu lampau (past tense). Contoh : فَتَ َح،ب َ ،فَ َع َل
َ ض َر
b) Fi’il Mudhari’
Fi’il Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi
(present tense) atau akan terjadi (future tense). Contoh : يَ ْفت َُح: dia membuka
c) Fi’il Amar
Fi’il Amar adalah kata kerja yang menunjukkan perintah (imperative) untuk
melaksanakan pekerjaan. Contoh : اُ ْكت ُْبTulislah!
3. Naibul Fail
Secara bahasa naibul fa’il artinya wakil dari fa’il. Adapun dalam istilah ilmu nahwu, fa’il
adalah:
اع َل بَ ْع َد َح ْذفِ ِه
ِ َع يَقَ ُع بَ ْع َد فِ ْع ٍل َم ْبنِ ٍي لِ ْل َمجْ هُوْ ِل َويح ُل َمح َل ْالف ٌ ْاِ ْس ٌم َمرْ فُو
Naibul fa’il adalah isim marfu’ yang terletak setelah fi’il mabni majhul dan menempati
tempat fa’il setelah fa’il tersebut dibuang.
راض
ِ ض ِمن اأْل ْغ
ٍ ْحذف الفا ِعل لغَر ِ هو المفعول الذي يَقُوْ ُم َمقَا َم فا ِعلِه في َج ِمي ِْع أحكا ِمه بَ ْع َـد
Naibul fa’il ialah maf’ul yang menempati kedudukan fa’il dalam semua hukum-
hukumnya setelah dibuang fa’ilnya karena maksud dan tujuannya tertentu.
Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa naibul fa’il adalah:
a. Termasuk isim marfu’
b. Terletak setelah fi’il mabni majhul
c. Asalnya maf’ul yang menggantikan posisi fa’il dalam semua hukumnya
d. Fa’ilnya harus dibuang
Adapun tujuan dari dibuangnya fa’il bisa karena sudah diketahui, tidak diketahui, atau
karena takut. Contoh naibul fa’il: ُيُ ْكتَبُ الدَّرْ س
Macam-macam Naibul Fa’il
a. Isim mu’rab, contoh:
ُيُ ْك ِر ُم ْال ُم َد ِّرس
b. Isim mabni, contoh:
ُ ضُرب
ْت ِ
ُ
يُ ْك ِر ُم َم ْن لهُ ُعلوْ ٌم
َ
c. Mashdar sharih, zharaf mutasharif, atau jar majrur, contoh:
ًت لَ ْيلَةً َج ِم ْيلَة ْ ُس ِه َر
ت َعلَى إِهَانَ ٍة ُ اَل يُ ْس َك
d. Mashdar muawwal, contoh:
4. Mubtada
(mubtada kudu isim kudu ropa kudu sepi tina amil banga lapad)
Mubtada adalah isim yang di-rafa’-kan yang terbebas dari amil-amil lafadzh
Contohnya :(( َو(نَحْ نُ قَائِ ُموْ نَ ) )أَنَا قَائِ ٌمsaya berdiri, kami berdiri))Dan contoh lain yang serupa
Khobar
Khobar ialah isim yang di rofakan pada mubtada. Jadi kalo ada hobar itu udah jelas pasti
ada mubtadanya dan begitu juga sebaliknya. Kalo ada mubtada pastyi ada Khobar contoh
:
Khabar itu ada dua jenis:1. Khabar mufrad2. Khabar ghair mufrad
(فالمفرد نحو (زيد قائم
Khabar mufrad itu contohnya ( زَ ْي ٌد قَائِ ٌمZaid berdiri)
: نحو قولك, و المبتدأـ مع خبره, و الفعل مع فاعله, و الظرف, الجار و المجرور: وغير المفرد أربعة أشياء
)) و زيد جاريته ذاهبة, وزيد قام أبوه, وزيد عندكـ, ((زيد في الدار
Sedangkan khabar ghair mufrad itu ada empat :1. Jar dan majrur 2. dzharaf3. fi’il beserta
faa’ilnya4. Mubtada beserta khabarnya.Contohnya:
ٌاريَتُهُ َذا ِهبَة
ِ ار َوزَ ْي ٌد ِع ْندَكَ َو َز ْي ٌد قَا َم اَبُوْ هُ َو َز ْي ٌد َج
ِ زَ ْي ٌد فِى ال َّد
(Zaid ada di dalam rumah, Zaid ada di sisi mu, Zaid itu berdiri bapaknya, Zaid itu
budaknya pergi)