Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Teknologi saat ini berkembang cepat seiring berjalannya waktu. Salah satu contoh dari
kemajuan teknologi tersebut adalah wireless sensor network yang digunakan untuk perancangan
sistem keamanan pada suatu bangunan. Salah satu dampak dari kelemahan sistem keamanan
bangunan yaitu kebakaran sangat merugikan bagi penghuni bangunan tersebut, mulai dari
kehilangan harta benda serta tempat tinggal. Kendala dari fire alarm konvensional yaitu dioperasikan
secara manual dengan cara memecahkan kaca dari pelindung fire alarm lalu menekan tombol
emergency sehingga membuat proses untuk menanggulangi kebakaran itu menjadi kurang efektif
[1].
Seperti diketahui sudah banyak usaha yang dilakukan untuk menanggulangi masalah
kebakaran pada bangunan, salah satunya dengan pemasangan fire alarm menggunakan topologi
star. Tetapi solusi tersebut membutuhkan waktu yang lama dan tidak cukup efisien untuk
menyelesaikan kebakaran. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka peneliti menggunakan
sistem bertopologi mesh sebagai salah satu solusi dalam mengatasi masalah kebakaran dan
dibandingkan dengan sistem dengan topologi star. Komunikasi yang berada pada topologi mesh
berlangsung cepat karena jalur pengiriman data yang digunakan banyak sehingga data tersampaikan
tanpa adanya tabrakan data[3].
Topologi mesh merupakan topologi yang saling terhubung dengan setiap perangkat.
Topologi ini menggunakan kabel yang saling menghubungkan setiap komputer tanpa menggunakan
switch. Topologi mesh merupakan gabungan dari topologi ring dan star dan memiliki beberapa
keuntungan seperti keamanan yang baik, besar bandwitch yang cukup lebar, tidak ada tabrakan data
dan pengiriman data yang terbilang cukup cepat [2].
Cara kerja dari fire alarm yang dibuat yaitu dengan membandingkan 2 topologi di antaranya
topologi mesh dan topologi star yang diterapkan pada fire alarm system berbasis IOT. Rancangan fire
alarm sistem ini menggunakan berbagai macam sensor yaitu sensor asap, sensor cahaya, serta
sensor suhu dan kelembapan yang dilengkapi dengan satu mikrokontroler ESP 8266 untuk
mendukung penelitian terhadap analisis topologi.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diurai di atas, terdapat rumusan masalah yang diantaranya
adalah:
1. Bagaimana menerapkan topologi mesh pada permasalahan yang dihadapkan pada fire
alarm?
2. Bagaimana perbandingan topologi konfigurasi jaringan dengan menggunakan topologi mesh
dan star pada fire alarm?
3. Bagaimana performansi kinerja sistem secara keseluruhan?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, bahwa terdapat batasan masalah dalam
penelitian ini yang diantaranya adalah:
1. Rancangan sistem alat masih berupa prototipe.
2. Sensor yang digunakan sistem adalah sensor asap, sensor cahaya, suhu dan kelembapan.
3. Pada saat uji coba, menggunakan mikrokontroller ESP32.
4. Menggunakan 2 ruangan untuk membandingkan topologi mesh dan topologi star.
5. Setiap ruangan diisi masing-masing 5 sensor asap, cahaya, suhu dan kelembapan dengan
rancangan konfigurasi topologi mesh dan star
6. Sistem yang dibuat hanya dianalisis dari 2 topologi mesh dan star untuk menghasilkan
perbandingan mana lebih baik dari beberapa indikator (kecepatan pengambilan data,
penerimaan dan pengolahan data serta efisiensi jaringan).

1.4 Metode dan teknik pengumpulan data.


1. Melakukan pengamatan langsung ke lapangan
2. Browsing di internet
3. Melakukan wawancara dengan pembimbing PSG di dunia usaha

1.5 Lokasi dan waktu pelaksanaan.


Lokasi : Toserba Griya Subang
Waktu pelaksanaan : 10 Februari 2020 s/d 10 April 2020

Anda mungkin juga menyukai