Kalor 4

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

p-ISSN: 2337-5973

e-ISSN: 2442-4838

PEMAHAMAN KONSEP SUHU DAN KALOR MAHASISWA


CALON GURU

Muhammad Reyza Arief Taqwa1


Rian Priyadi2
Lugy Rivaldo3
Program Studi Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang1
Magister Pendidikan Fisika, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang2
Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Jambi3
Email: reyza.arief.fmipa@um.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman konsep
mahasiswa pendidikan fisika dalam memahami konsep kalor.
Penelitian dilakukan pada mahasiswa S1 pendidikan fisika (37
mahasiswa tahun pertama, 21 mahasiswa tahun kedua, dan 14
mahasiswa tahun ketiga) dan 24 mahasiswa S2 pendidikan fisika. Data
yang diungkap difokuskan pada pemahaman konsep kalor jenis dan
kapasitas kalor. Hasil analisis menunjukkan bahwa mahasiswa masih
mengalami kekeliruan dalam memahami beberapa konsep,
diantaranya (1) menyatakan bahwa kalor jenis dipengaruhi oleh
massa, kalor dan perubahan suhu, (2) memaknai kalor jenis besar
sebagai benda yang mudah mengalami kenaikan suhu, dan (3)
menyatakan bahwa kapasitas kalor dipengaruhi oleh kalor dan
kenaikan suhu.

Kata Kuci:Pemahaman konsep, suhu dan kalor.

Abstract
This study aims to describe the heat conceptual understanding of
physics education students. The research was conducted on physics
education S1 students (37 1st year students’, 21 2nd year students’,
and 14 3th year students’) and 24 students of physics education. The
data revealed focuson the understanding of specific heat and heat
capacity. The results of the analysis indicate that the students are still
experiencing errors in understanding some concepts, including (1)
stating that the heat of the type is influenced by mass, heat and
temperature changes, (2) interpreting large-scale heat as objects that
easily increase temperature, and (3) That the heat capacity is affected
by the heat and temperature rise.

Keywords :Conceptual understanding, temperature and heat.

56
M, R, A, Taqwa., R, Priyadi., L,Rivaldo.- Pemahaman Konsep Suhu ...

PENDAHULUAN miskonsepsi yang dialami pada


Hasil penelitian menunjukkan kriteria tinggi. Pada siswa SMP,
bahwa kekeliruan pemahaman konsep 70,7% mahasiswa mengalami
fisika merupakan salah satu hal yang miskonsepsi tentang pengaruh kalor
sulit diubah oleh siswa (McDermott, dalam perubahan suhu suatu zat
2001; Berek, et al., 2016). Konsep sebelum dilaksanakan pembelajaran.
suhu dan kalor sangat penting di Setelah pembelajaran, 51,2%
dalam fisika karena terkait mahasiswa ternyata masih mengalami
penerapannya dalam bidang sains dan miskonsepsi terkait konsep tersebut
teknologi (Kulkarni & Tambade, (Iriyanti, et al., 2012). Hal ini
2013). Kendati demikian, masih menunjukkan bahwa miskonsepsi
banyak ditemui kesulitan siswa dalam yang dialami siswa bersifat retensi
memahami konsep tersebut. sehingga sulit diubah (Taqwa &
Beberapa kesulitan yang telah Pilendia, 2018), sehingga penting
diungkap diantaranya dalam merancang pembelajaran yang
memahami entropi terkait hukum II memfasilitasi mahasiswa untuk
termodinamika (Meltzer, 2004; Yeo mampu mengalami perubahan konsep
& Zadnik, 2001). Selain itu, banyak (Taqwa, et al., 2017). Meskipun
siswa mengalami kesulitan dalam beberapa penelitian telah
memahami konsep kalor, suhu, dan mengungkap kesulitan dalam topik
energi dalam (Kulkarni & Tambade, suhu dan kalor, namun identifikasi
2013). Kesulitan terkait topik suhu kesulitan ini masih perlu dilakukan
dan kalor ini sendiri telah ditemukan mengingat kesulitan mahasiswa
pada siswa jenjang SMP maupun ataupun siswa sangat beragam.
SMA, bahkan jenjang perguruan Kesulitan tersebut penting untuk
tinggi. Setyadi& Komalasari (2012) diidentifikasi sebelum kegiatan
menemukan bahwa dari 50 siswa pembelajaran agar pengajar lebih baik
SMA kelas 1 terdapat 63,7% siswa dalam merancang kegiatan
mengalami miskonsepsi pada topik pembelajaran (Taqwa, 2017; Rivaldo
suhu dan kalor sehingga terkendala et al., 2018). Karena dalam penelitian
dalam memahami konsep. Bahkan

JPF. Vol. VII. No. 1.Maret 2019 57


M, R, A, Taqwa., R, Priyadi., L,Rivaldo.- Pemahaman Konsep Suhu ...

ini akan diungkap kekeliruan siswa mahasiswa semester 6, sedangkan


dalam memahami konsep kalor. pada mahasiswa S2 penelitian
METODE dilakukan pada 24 mahasiswa
Penelitian yang dilakukan semester 2.
merupakan penelitian dengan Penelitian ini bertujuan untuk
menggunakan metode survey. mengungkap pemahaman mahasiswa
Penelitian dilakukan pada mahasiswa calon guru dalam memahami konsep
calon guru Fisika di Universitas dasar kalor. Untuk mencapai tujuan
Negeri Malang, baik pada pembelajaran tersebut digunakan
mahasiswa S1 maupun S2. Pada soal pilihan ganda beralasan. Soal
mahasiswa S1 penelitian dilakukan terdiri atas 3 soal konseptual. Berikut
pada 37 mahasiswa semester 2, 21 ini adalah ketiga soal yang
mahasiswa semester 4, dan 14 digunakan dalam penelitian ini:

Nomor 1 Nomor 2
Suatu benda bermassa m dipanaskan hingga Benda A memiliki kalor jenis X kal/goC dan benda
mengalami kenaikan suhu ∆T. Kalor yang diberikan B memiliki kalor jenis Y kal/goC. Kedua benda
pada benda diketahui sebesar Q. Faktor-faktor yang memiliki massa sama, namun volume benda A <
mempengaruhi kalor jenis benda adalah... benda B. Dengan X > Y, jika kedua benda
A. Massa menyerap kalor yang sama besar maka benda yang
B. Kalor yang diberikan mengalami kenaikan suhu lebih tinggi adalah...
C. Kenaikan suhu A. Benda A
D. Jenis benda B. Benda B
E. Opsi (A), (B), dan (C) benar C. Kedua benda mengalami kenaikan suhu sama
F. Opsi (A), (B), (C) dan (D) benar D. Tidak dapat ditentukan, bergantung pada faktor
lain
Alasan: Alasan:
Nomor 3
Kapasitas kalor zat (C) didefinisikan sebagai kalor
(Q) yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat
sebesar 1K. Pernyataan berikut yang benar terkait
kapasitas kalor adalah...
A. Semakin banyak kalor yang diberikan maka
akan semakin besarC zat
B. Semakin besar kenaikan suhu zat maka akan
semakin besarC zat
C. Semakin banyak kalor yang diberikan maka
akan semakin kecilC zat
D. Semakin besar kenaikan suhu zat maka akan
semakin kecilC zat
E. Jawaban A dan D benar
F. Jawaban A dan C benar
G. Tidak ada jawaban yang benar C hanya
dipengaruhi massa dan jenis benda
Alasan:
Gambar 1. Soal Konseptual untuk Memahami Konsep Kalor Jenis dan
Kapasitas Kalor
JPF. Vol. VII. No. 1.Maret 2019 58
M, R, A, Taqwa., R, Priyadi., L,Rivaldo.- Pemahaman Konsep Suhu ...

Tabel 1. Analisis Kualitas Butir Soal


Validitas* Reliabilitas
No
rhitung Ket. Cronbachs’ Alpha Ket.
1 0,495 Valid
2 0,580 Valid 0,871 Reliabel
3 0,508 Valid
*rtabel = 0,2422 pada taraf signifikansi 0,01.

Soal tersebut merupakan soal yang kuantitatif. Data kuantitatif berupa


telah layak. Berdasarkan hasil analisis skor yang diperoleh mahasiswa dalam
validitas, daya beda dan tingkat menjawab soal, sedangkan data
kesukaran soal yang disajikan pada kuantitaf diperoleh dari alasan yang
Tabel 1. diberikan oleh mahasiswa. Data
Ketiga soal yang dibahas kuantitatif dari skor mahasiswa
merupakan soal bagian dari soal tes disajikan dalam tabel yang
yang valid pada taraf signifikansi menginformasikan rata-rata skor
0,01, karena nilai r>rtabel. Sedangkan mahasiswa untuk tiap butir soal.
untuk tingkat keandalan instrumen Alasan yang diberikan mahasiswa
dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha dikelompokkan sesuai dengan
yang bernilai 0 sampai 1(Iacobucci, pemikiran serupa. Alasan yang
2001; Sijtsma, 2009; Taber, 2017; diberikan oleh mahasiswa ini berguna
Tavakol & Dennick, 2011; Warrens, untuk menggali pemikiran yang
2014; Yurdugül, 2008). Instrumen dialami dalam menjawab soal.
layak digunakan jika nilai Cronbach’s
Alpha setidaknya 0,70(Taqwa, et al., HASIL DAN PEMBAHASAN
2017). Hasil analisis pada instrumen Jumlah Mahasiswa yang Memilih
soal yang digunakan dalam penelitian Opsi Benar
menunjukkan bahwa instrumen soal Pemahaman konsep mahasiswa terkait
merupakan instrumen yang andal konsep kalor masih cenderung rendah.
dengan nilai Cronbach’s Alpha = Data perolehan skor pemahaman
0,871 (Hair, et al., 2010). konsep mahasiswa seperti yang
Data yang diperoleh dalam penelitian ditunjukkan Tabel 2.
ini berupa data kualitatif dan

JPF. Vol. VII. No. 1.Maret 2019 59


M, R, A, Taqwa., R, Priyadi., L,Rivaldo.- Pemahaman Konsep Suhu ...

Tabel 2. Jumlah Mahasiswa yang Memilih Opsi Benar

No. Soal Mahasiswa S1 Mahasiswa


Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 S2
1 4 (10,81 %) 4 (19,05 %) 3 (21,43 %) 9 (37,50 %)
2 7 (18,91 %) 3 (14,29 %) 3 (21,43 %) 15 (62,50 %)
3 15 (40,54 %) 4 (19,05 %) 2 (14,29 %) 9 (37,50 %)
Rata-rata 23,42 % 17,46 % 19,05 % 45,83 %
Rata-rata total 26,44 %

Skor pemahaman konsep 2017), termasuk konsep kalor yang


mahasiswa dalam menjawab soal tidak dapat diamati secara langsung.
konseptual yang mendasar masih Pemahaman konsep yang abstrak ini
cenderung rendah. Hal tersebut memerlukan proses berpikir tingkat
diindikasi dari rata-rata skor tinggi. Dalam proses pembelajaran
mahasiswa yang hanya mencapai rata- memerlukan media pembelajaran
rata total 26,44 (rata-rata total adalah untuk memvisualisasikan konsep
rata-rata dari seluruh nilai rata-rata abstrak (Fauzi & Radiyono, 2013;
skor mahasiswa pada tiap kelompok). Hanna, et al., 2016).
Berdasarkan hasil temuan Kesalahan siswa dalam memahami
menunjukkan bahwa pemahaman konsep suhu dan kalor juga dapat
mahasiswa pada topik suhu dan kalor, diindikasikan dari distribusi jawaban
terutama dalam memahami makna mahasiswa pada setiap soal. Dominan
fisis kalor jenis, dan kapasitas kalor mahasiswa memilih jawaban yang
masih rendah. Hal tersebut diindikasi kurang tepat pada setiap butir soal.
dari jumlah mahasiswa yang memilih Hal ini menunjukkan masih
opsi benar dalam menjawab soal. banyaknya kesalahan yang dialami
Kekeliruan ini umum terjadi karena oleh mahasiswa calon guru dalam
banyak konsep fisika yang abstrak memahami konsep suhu dan kalor.
(Fauzi & Radiyono, 2013; Fikri, Distribusi Pilihan Opsi Jawaban
Wiyanto, & Susilo, 2012; Istyowati, Mahasiswa Soal Nomor 1
Kusairi, & Handayanto, 2017; Justica, Distribusi jawaban mahasiswa pada
Azrau, & Suryanda, 2015; kaniawati, soal nomor 1 disajikan padaTabel 3.

JPF. Vol. VII. No. 1.Maret 2019 60


M, R, A, Taqwa., R, Priyadi., L,Rivaldo.- Pemahaman Konsep Suhu ...

Tabel 3. Jumlah jawaban mahasiswa pada soal nomor 1

Opsi Mahasiswa S1 Mahasiswa


Jawaban Tahun I Tahun II Tahun III S2
A 1 (2,70%) 0 (0,00%) 0 (0,00%) 0 (0,00%)
B 3 (8,11%) 0 (0,00%) 0 (0,00%) 0 (0,00%)
C 0 (0,00%) 0 (0,00%) 0 (0,00%) 0 (0,00%)
D* 4 (10,81%) 4 (19,05%) 3 (21,43%) 9 (37,50%)
E 20 (54,05%) 7 (33,33%) 1 (7,14%) 2 (8,33%)
F 9 (24,32%) 10 (47,62%) 10 (71,43%) 13 (54,17%)

Pada soal nomor 1 mahasiswa al., 2016; Hasnawiyah, et al., 2013;


diminta untuk menyebutkan faktor- Ismiazizah, et al., 2017). Mahasiswa
faktor yang mempengaruhi kalor jenis lebih beriorientasi pada rumus fisika,
benda. Berdasarkan pilihan opsi sehingga mengganggap bahwa
jawaban mahasiswa dalam memilih pelajaran fisika terlalu banyak rumus
opsi jawaban (ditunjukkan Tabel 3) solah-olah pelajaran fisika hanya
mengindikasi bahwa mahasiswa kumpulan rumus-rumus. Temuan
masih banyak belum memahami tersebut didukung hasil survey
konsep kalor jenis dengan benar. Azizah, et al (2015) yang menemukan
Pada soal nomor 1, mahasiswa sebanyak 71% siswa (dari total 120
yang memilih opsi E dan F berpikir siswa yakni dari SMA Negeri 1
bahwa kalor jenis dipengaruhi oleh Bangil, SMA Negeri 8 Malang, dan
besaran-besaran fisis berdasarkan SMA Yadika Bangil) menyatakan
persamaan c = Q/mΔT. Sehingga bahwa fisika merupakan pelalajaran
berdasarkan persamaan tersebut, yang sulit karena terlalu banyak
mahasiswa yang memilih opsi E dan rumus. Selain itu, ada banyak faktor
F berpikir bahwa kalor jenis lain yang mempengaruhi kemampuan
dipengaruhi oleh kuantitas kalor (Q), siswa dalam memahami konsep fisika,
massa (m), dan perubahan suhu (ΔT). seperti gaya belajar (Taqwa, et al.,
Hal tersebut menunjukkan bahwa 2015) dan sebagainya.
mahasiswa hanya menginat rumus Distribusi Pilihan Opsi Jawaban
tanpa memahami makna fisisnya Mahasiswa Soal Nomor 2
dalam mempelajari fisika (Hanna et

JPF. Vol. VII. No. 1.Maret 2019 61


M, R, A, Taqwa., R, Priyadi., L,Rivaldo.- Pemahaman Konsep Suhu ...

Pada soal nomor 2 mahasiswa massa sama. Tabel 4 menunjukkan


diminta untuk membandingkan besar distribusi pilihan opsi jawaban
kenaikan suhu pada dua benda dengan mahasiswa dalam menjawab soal
kalor jenis berbeda namun memiliki nomor 2.

Tabel 4.Persentase pilihan opsi jawaban mahasiswa pada soal nomor 2


Opsi Mahasiswa S1
Mahasiswa
Jawaban Tahun
Tahun I Tahun III S2
II
A 15 (40,54%) 9 (42,86%) 9 (64,29%) 6 (25,00%)
B* 7 (18,91%) 3 (14,29%) 3 (21,43%) 15 (62,50%)
C 15 (40,54%) 9 (42,86%) 2 (14,29%) 3 (12,50%)
D 0 (0,00%) 0 (0,00%) 0 (0,00%) 0 (0,00%)

Dalam menjawab soal tersebut bahwa mahasiswa belum memaknai


banyak mahasiswa yang memilih opsi konsep kalor jenis dengan baik.
A. Mahasiswa yang memilih opsi A Beberapa mahasiswa diantaranya
berpikir bahwa benda dengan kalor menggunakan persamaan kalor jenis
jenis besar akan mudah mengalami namun keliru dalam melihat
kenaikan suhu. Hal ini menunjukkan hubungan variabel (lihat Gambar 2).

Gambar 2. Alasan Mahasiswa yang memilih opsi A

Berdasarkan alasan tersebut dapat A berpikir bahwa kenaikan suhu


dilihat bahwa sebenarnya mahasiswa benda (bermassa sama) yang
mengingat persamaan kalor dengan menyerap kalor sama besar adalah
benar. Hanya saja keliru dalam berbanding lurus dengan kalor jenis
melihat perbandingan antara variabel (c).
kalor jenis (c) dan perubahan suhu Hasil tersebut menunjukkan bahwa
(ΔT). Mahasiswa yang memilih opsi dalam memahami makna fisis pada

JPF. Vol. VII. No. 1.Maret 2019 62


M, R, A, Taqwa., R, Priyadi., L,Rivaldo.- Pemahaman Konsep Suhu ...

suatu persamaan diperlukan ke- 2015). Bahkan sebenarnya kegagalan


mampuan matematis. Dalam fisika mahasiswa dalam memecahkan
perlu memahami persamaan masalah bukan karena tidak
matematis, mendeskripsikan bagai- memeiliki pengetahuan, melainkan
mana hubungan antar variabel secara gagal dalam mengaktivasi
benar. Meskipun sebenarnya pengetahuan yang ia miliki (Rivaldo,
persamaan matematis dibangun et al., 2018). Oleh karena itu,
sebagai pemodelan dan pemahaman fisika yang baik dan
mendeskripsikan kondisi fisis, namun kemampuan matematis yang memadai
tak jarang mahasiswa hanya mengenal harus dimiliki secara utuh oleh
persamaan matematis tanpa mampu mahasiswa.
memahami makna secara Distribusi Pilihan Opsi Jawaban
komprehensif untuk menjelaskan Mahasiswa Soal Nomor 3
gambaran fisisnya (Priyadi et al., Pada soal nomor 3 mahasiswa diminta
2018). Kemampuan matematika yang untuk menentukan faktor yang
baik diperlukan dalam belajar fisika, mempengaruhi kapasitas kalor.
karena dengan kemampuan Dalalm soal tersebut diberikan
matematika yang baik akan definisi kapasitas kalor. Distribusi
membantu dalam memecahkan pilihan opsi jawaban mahasiswa
persoalan fisika (Haryadi, 2016; dalam menjawab soal nomor 3
Nurdin, 2017; Nurlailiyah & Deta, ditunjukkan Tabel 5.

Tabel 5. Persentase pilihan opsi jawaban mahasiswa pada soal nomor 3

Opsi Mahasiswa S1
Mahasiswa S2
Jawaban Tahun I Tahun II Tahun III
A 0 (0,00%) 0 (0,00%) 0 (0,00%) 0 (0,00%)
B 0 (0,00%) 0 (0,00%) 0 (0,00%) 0 (0,00%)
C 0 (0,00%) 0 (0,00%) 0 (0,00%) 0 (0,00%)
D 0 (0,00%) 0 (0,00%) 0 (0,00%) 0 (0,00%)
E 22 (59,46%) 17 (80,95%) 12 (85,71%) 15 (62,50%)
F 0 (0,00%) 0 (0,00%) 0 (0,00%) 0 (0,00%)
G* 15 (40,54%) 4 (19,05%) 2 (14,29%) 9 (37,50%)

JPF. Vol. VII. No. 1.Maret 2019 63


M, R, A, Taqwa., R, Priyadi., L,Rivaldo.- Pemahaman Konsep Suhu ...

Kesulitan mahasiswa dalam mahasiswa yang keliru dalam


menjawab soal nomor 3 tidak jauh memahami konsep kalor jenis dan
berbeda dengan soal nomor 1. Dalam kapasitas kalor dengan benar.
menjawab soal tersebut sebagian Pertama, kekeliruan dalam
besar mahasiswa keliru dan dengan memahami variabel yang
kesalahan yang sama, yakni memilih berpengaruh pada kalor jenis.
opsi E baik mahasiswa S1 maupun Kekeliruan ini dikarenakan
mahasiswa S2. Pada mahasiswa S1 mahasiswa keliru dalam memaknai
sebanyak 22 (59,46%) mahasiswa kalor jenis dari persamaan c =
tahun pertama, 17 (80,95%) Q/mΔT. Kedua, kekeliruan dalam
mahasiswa tahun kedua, dan 12 membandingkan kenaikan suhu yang
(85,71%) mahasiswa tahun ketiga, dialami dua benda (bermassa
dan pada mahasiswa S2 sebanyak 15 sama)ketika menyerap kalor yang
(62,50%) mahasiswa yang mengalami sama besar. Salah satu kekeliruan
kekeliruan. Opsi E menunjukkan dalam menyelesaikan permasalahan
bahwa mahasiswa mengingat tersebut adalah ketika mahasiswa
persamaan C= Q/ΔT, sehingga menggunakan persamaan Q = mcΔT
mereka berpikir bahwa besarnya menyimpulkan bahwa c berbanding
kapasitas kalor sebanding dengan Q lurus dengan ΔT, sehingga
dan berbanding terbalik dengan ΔT. menganggap bahwa semakin besar
Temuan ini juga mengindikasikan kalor jenis benda maka akan cepat
bahwa kecenderungan mahasiswa mengalami kenaikan suhu. Ketiga,
adalah menyelesaikan soal dengan dalam menentukan kapasitas kalor
menggunakan rumus yang diingat juga mahasiswa mengalami
tanpa memverifikasi kebenaran rumus kekeliruan serupa seperti saat
(Hamidah, et al., 2015). menentukan kalor jenis. Mereka
menggunakan persamaan matematis
PENUTUP
C = Q/ΔT sehingga menyimpulkan
Kesimpulan
bahwa kapasitas kalor benda
Berdasarkan hasil yang diperoleh
dipengaruhi oleh kalor dan perubahan
dapat disimpulkan bahwa banyak
suhu.

JPF. Vol. VII. No. 1.Maret 2019 64


M, R, A, Taqwa., R, Priyadi., L,Rivaldo.- Pemahaman Konsep Suhu ...

Saran Numerik. Jurnal Materi Dan


Pembelajaran Fisika, 1(1), 15–21.
Temuan ini menunjukkan bahwa
Fikri, K., Wiyanto, & Susilo. (2012).
mahasiswa yang mengalami Penerapan Pembelajaran Fisika
dengan Analogi untukn
kekeliruan dalam memahami konsep
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
kalor jenis dan kapasitas kalor SMA. Unnes Physics Education
Journal, 1(2), 1–4.
beberapa diantaranya disebabkan oleh
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J.,
kekeliruan dalam menginterpretasi & Anderson, R. E. (2010).
Multivariate Data Analysis (7th
makna fisis suatu persamaan. Oleh
ed.). New Jersey: Prentice Hall,
karena itu, pembelajaran perlu Upper Saddle River.
Hamidah, Darmadi, I. W., &
dirancang agar mahasiswa dapat
Darsikin. (2015). Analisis
membangun konsep fisis dengan baik. Pemahaman Arti Fisis Konsep
Newton Mahasiswa Calon Guru.
Bagi mahasiswa, diharapkan temuan
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako,
ini dapat menginspirasi untuk 3(4).
DOI:10.22487/j25805924.2015.v3.
memahami fisika secara lebih baik,
i4.5371
tidak hanya memandang fisika Hanna, D., Sutarto, & Harijianto, A.
(2016). Model Pembelajaran Tema
sebagai kumpulan rumus saja.
Konsep Disertai Media Gambar
pada Pembelajaran Fisika Di
DAFTAR PUSTAKA SMA. Jurnal Pembelajaran
Fisika, 5(5), 23–29.
Azizah, R., Yuliati, L., & Latifah, E. Haryadi, R. (2016). Korelasi Antara
(2015). Kesulitan Pemecahan Matematika Dasar Dengan Fisika
Masalah Fisika pada Siswa SMA. Dasar. Jurnal Penelitian Dan
Jurnal Penelitian Fisika Dan Pembelajaran Matematika, 9(1),
Aplikasinya (JPFA), 5(2), 44–50. 124–127.
DOI:10.26740/jpfa DOI:10.30870/JPPM.V9I1.988.G7
Berek, F. X., Sutopo, S., & Munzil, 89
M. (2016). Concept enhancement Hasnawiyah, Wahyono, U., &
of junior high school students in Darsikin. (2013). Pemahaman
hydrostatic pressure and Konsep Hubungan antara Arah
archimedes law by predict- Gaya , Kecepatan dan Percepatan
observe-explain strategy. Jurnal dalam Satu Dimensi pada
Pendidikan IPA Indonesia, 5(2), Mahasiswa Calon Guru Fisika
230–238. FKIP Universitas Tadulako. Jurnal
DOI:10.15294/jpii.v5i2.6038 Pendidikan Fisika Tadulako, 1(3),
Fauzi, A., & Radiyono, Y. (2013). 38–44.
Pengembangan Bahan Ajar Fisika DOI:10.22487/j25805924.2013.v1.
Dasar I Berbasis Spreadsheet i3.2537
dengan Pendekatan Analitik dan

JPF. Vol. VII. No. 1.Maret 2019 65


M, R, A, Taqwa., R, Priyadi., L,Rivaldo.- Pemahaman Konsep Suhu ...

Iacobucci, D. (2001). Measurement. Peningkatan Penguasan Konsep


Journal of Consumer Psychology’s Impuls-Momentum Siswa SMA.
Special Issue on Methodological Jurnal Pembelajaran Sains, 1(1),
and Statistical Concens of the 24–26.
Experimental Behavioral Kulkarni, V., & Tambade, P. (2013).
Researcher, 10(1&2), 55–69. Assessing the Conceptual
DOI:Mahwah, NJ: Lawrence Understanding about Heat and
Erlbaum Associates Thermodynamics at Undergraduate
Iriyanti, N. P., Mulyani, S., & Ariani, Level. European Journal Of
S. R. D. (2012). Identifikasi Physics Education, 4(2), 9–16.
Miskonsepsi Pada Materi Pokok Retrieved from
Wujud Zat Siswa Kelas Vii Smp http://ejpe.erciyes.edu.tr/index.php
Negeri 1 Bawang. Jurnal /EJPE/article/view/101
Pendidikan Kimia, 1(1), 8–13. McDermott, L. C. (2001).
Ismiazizah, N., Prihandono, T., & OerstedMedal Lecture 2001:
Harijianto, A. (2017). Pengaruh ―Physics Education Research—
Model Pembelajaran Generatif The Key to Student Learning.‖
Disertai Concept Mapping American Journal of Physics,
terhadap Hasil Belajar dan 69(11), 1127–1137.
Keterampilan Proses Sains pada DOI:10.1119/1.1389280
Pembelajaran Fisika di SMAN Meltzer, D. E. (2004). Investigation
Tempeh. Jurnal Pembelajaran of students’ reasoning regarding
Fisika, 6(4), 383–389. heat, work, and the first law of
Istyowati, A., Kusairi, S., & thermodynamics in an introductory
Handayanto, S. K. (2017). Analisis calculus-based general physics
Pembelajaran dan Kesulitan Siswa course. American Journal of
SMA Kelas XI terhadap Physics, 72(11), 1432–1446.
Penguasaan Konsep Fisika. In DOI:10.1119/1.1789161
Seminar Nasional III (pp. 237– Nurdin, A. N. (2017). Analisis
243). Malang: Universitas Hubungan Kemampuan Numerik
Muhammadiyah Malang. dengan Hasil Belajar Fisika
Justica, A. A., Azrau, E. P., & Peserta Didik Kelas XII IPA SMA
Suryanda, A. (2015). Pengaruh Muhammadiyah di Makasar.
Penggunaan Model Pembelajaran Jurnal Pendidikan Fisika
Analogi dalam Pembelajaran IPA Universitas Muhammadiyah
terhadap Kemampuan Berpikir Makassar, 5(2), 193–204.
Kreatif Siswa SMP. Biosfer, 8(1), Nurlailiyah, A., & Deta, U. A. (2015).
51–56. Studi korelasi antara kemampuan
K, E. setyadi, & Komalasari, A. matematika dengan hasil belajar
(2012). Miskonsepsi Tentang Suhu fisika di sma pgri sumberrejo
dan Kalor Pada Siswa Kelas 1 Di bojonegoro tahun ajaran
Sma Muhammadiyah Purworejo, 2014/2015. Jurnal Penelitian
Jawa Tengah. Berkala Fisika Fisika Dan Aplikasinya (JPFA),
Indonesia, 4(1 & 2), 46–49. 5(2), 64–69.
Kaniawati, I. (2017). Pengaruh Priyadi, R., Mustajab, A., Tatsar, M.
Simulasi Komputer terhadap Z., & Kusairi, S. (2018). Analisis

JPF. Vol. VII. No. 1.Maret 2019 66


M, R, A, Taqwa., R, Priyadi., L,Rivaldo.- Pemahaman Konsep Suhu ...

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Taqwa, M. R. A., &Pilendia, D.


SMA Kelas X MIPA dalam (2018). Kekliruan Memahami
Pembelajaran Fisika. Jurnal Konsep Gaya, Apakah Pasti
Pendidikan Fisika Tadulako, 6(1), Miskonsepsi?. Jurnal Inovasi
53–55. Pendidikan Fisika dan
DOI:10.22487/j25805924.2018.v6. Integrasinya, 1(1), 1-12.
i1.10020 Taqwa, M. R. A., Hidayat, A., &
Rivaldo, L., Taqwa, M. R. A., & Supoto. (2017). Konsistensi
Taurusi, T. (2018). Resources Pemahaman Konsep Kecepatan
Siswa SMA tentang Konsep Gaya dalam Berbagai Representasi.
Archimedes. Jurnal Pendidikan Jurnal Riset & Kajian Pendidikan
Fisika Universitas Muhammadiyah Fisika, 4(1), 31–39.
Makassar, 6(3), 251–258. DOI:http://dx.doi.org/10.12928/jrk
Retrieved from pf.v4i1.6469
http://journal.unismuh.ac.id/index. Taqwa, M. R. A., Hidayat, A., &
php/jpf/issue/view/114/showToc Sutopo. (2017). Deskripsi
Sijtsma, K. (2009). On the use, the Penggunaan Program Resitasi
misuse, and the very limited dalam Meningkatkan Kemampuan
usefulness of cronbach’s alpha. Membangun Free-Body Diagrams
Psychometrika, 74(1), 107–120. ( FBDs ). Jurnal Pendidikan Fisika
DOI:10.1007/s11336-008-9101-0 Tadulako, 5(1), 52–58.
Taber, K. S. (2017). The Use of DOI:10.22487/j25805924.2017.v5.
Cronbach’s Alpha When i1.8411
Developing and Reporting Tavakol, M., & Dennick, R. (2011).
Research Instruments in Science Making sense of Cronbach’s alpha.
Education. Research in Science International Journal of Medical
Education, 1–24. Education, 2, 53–55.
DOI:10.1007/s11165-016-9602-2 DOI:10.5116/ijme.4dfb.8dfd
Taqwa, M. R. A., Astalini, & Warrens, M. J. (2014). On Cronbach ’
Darmaji. (2015). Hubungan Gaya s Alpha as the Mean of All
Belajar Visual, Auditorial, dan Possible ? -Split Alphas. Advance
Kinestetik dengan Hasil Belajar in Statistic, 2014, 5–10.
Siswa pada Materi Dinamika Yeo, S., & Zadnik, M. (2001).
Rotasi dan Kesetimbangan Benda Introductory thermal concept
Tegar Kelas XI IPA SMA Se-Kota evaluation: assessing students’
Jambi. Prosiding Seminar understanding. The Physics
Nasional Sains dan Pendidikan Teacher, 39(8), 496–504.
Sains 5, Purwokerto: Univesitas DOI:10.1119/1.1424603
Muhammadiyah Purwokerto. Yurdugül, H. (2008). Minimum
Taqwa, M. R. A. (2017). Profil Sample Size for Cronbach’S
Pemahaman Konsep Mahasiswa Coefficient Alpha: a Monte-Carlo
dalam Menentukan Arah Resultan Study. H.U. Journal of Education,
Gaya. In Prosiding Seminar 35(1999), 397–405.
Nasional Pendidikan Sains (pp.
79–87).

JPF. Vol. VII. No. 1.Maret 2019 67

Anda mungkin juga menyukai