Bab Iv
Bab Iv
HASIL PENELITIAN
B. Karakteristik Informan
1. Informan Utama
Informan utama penelitian ini adalah kader di wilayah kerja
Pusekesmas Kendal II yang telah mengikuti pelatihan motivator ASI di
Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal.
Tabel 4.1 Rekapitulasi Karakteristik Informan Utama
Angkatan
Kode Umur Pendidikan
No Pekerjaan Pelatiahan
Informan (Tahun) Terakhir
ke-
1 IU 1 50 SMA IRT Ke-1
2 IU 2 52 SMA IRT Ke-1
3 IU 3 50 SMA IRT Ke-1
4 IU 4 49 SMA IRT Ke-2
5 IU 5 51 SMA IRT Ke-2
2. Informan Triangulasi
Informan Triangulasi penelitian ini terdiri 12 informan dimana 10
informan merupakan ibu yang mempunyai anak 6-12 bulan dan sudah
pernah diberi motivasi ASI eksklusif oleh motivatior ASI, baik yang
berhasil ASI eksklusif maupun yang tidak berhasil ASI eksklusif,
sedangkan 2 informan lainnya merupakan pihak yang terlibat dalam
pelatihan motivator ASI di Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, yaitu
Kepala Sie Gizi dan Kesga serta Staff bagian Gizi dan Kesga.
Tabel 4.2 Rekapitulasi Karakterististik Informan Triangulasi
Umur Umu Praktik
Kode Pendidika
No (Tahu r Pemberia Pekerjaan
Informan n Terakhir
n) Anak n ASI
Informan
12 ASI Ibu
Triangulasi
1 29 S1 bula eksklusif 6 Rumah
Masyarakat
n bulan Tangga
(ITM 1)
2 ITM 2 32 SMP 12 ASI Ibu
bula eksklusif Rumah
n hanya 1 Tangga
bulan
10 ASI Ibu
3 ITM 3 30 SMK bula eksklusif 6 Rumah
n bulan Tangga
11 ASI Ibu
4 ITM 4 26 SMA bula Ekskluisf 6 Rumah
n bulan Tangga
8 ASI Ibu
5 ITM 5 21 SMK bula eksklusif 6 Rumah
n bulan Tangga
11 ASI Ibu
6 ITM 6 24 SMP bula Ekskluif 6 Rumah
n bulan Tangga
9 ASI Ibu
7 ITM 7 32 SMA bula eksklusif 6 Rumah
n bulan Tangga
8 ASI Ibu
8 ITM 8 28 SMA bula eksklusif 6 Rumah
n bulan Tangga
12 ASI Ibu
9 ITM 9 34 SMA bula eksklusif 6 Rumah
n bulan Tangga
ASI
10
eksklusif Karyawan
10 ITM 10 23 SMK bula
hanya 2 Swalayan
n
bulan
Kasie Gizi
Informan
dan Kesga
Triangulasi
11 51 S1 - - Dinkes
Pemerintah
Kabupate
(ITP 1)
n Kendal
Staff Gizi
dan Kesga
12 ITP 2 39 S1 - - Dinkes
Kabupate
n Kendal
2) Sikap
a) Sikap informan tentang pemberian ASI eksklusif
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
utama tentang pemberian ASI eksklusif didapatkan bahwa
seluruh informan sepakat bahwa pemberian ASI eksklusif
adalah hal yang penting.
Kotak 2a
Pertanyaan: Bagaimana pendapat anda tentang pemberian
ASI eksklusif? Setuju atau tidak setuju, dan mengapa?
“Sangat setuju mbak, soalnya ASI kan penting, mudah
didapat dan bersih mbak” (IU 1)
“Yo setuju mbak, manfaate banyak, gizinya lengkap” (IU 2)
“Sangat setuju mbak, buat kesehatan bayi” (IU 3)
“Setuju sekali, saya sebagai kader itu seneng mbak kalau
masyarakatnya ngasih ASI” (IU 4)
“Sangat setuju mbak, bagus buat kekebalan tubuh” (IU 5)
3) Praktik
a) Praktik sebagai motivator ASI
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
utama tentang praktik sebagai motivator ASI didapatkan
bahwa seluruh informan utama memberikan motivasi ASI
kepada ibu menyusui.
Kotak 3a
Pertanyaan: Kegiatan apa yang anda lakukan sebagai
motivator ASI?
“Ngasih motivasi mbak ke ibu-ibu yang baru melahirkan
supaya bayinya dikasih ASI eksklusif” (IU 1)
“Ibu kan sebagai kader di posyandu sebagai motivator ASI,
ibu selalu ngasih tahu ke ibu hamil dan ibu menyusui tentang
ASI supaya mereka pada ngasih ASI eksklusif” (IU 2)
“Menyampaikan motivasi ASI di posyandu, di PKK, di kader-
kader dan datang ke rumah-rumah” (IU 3)
“Menganjurkan ibu hamil dan ibu menyusui mendukung ASI
eksklusif, bayinya dikasih ASI eksklusif” (IU 4)
“Berkunjung ke rumah-rumah mbak, ada catatannya juga tapi
saya sering lupa bawa bukunya jadi jarang tak catet, ngasih
motivasi ASI di posyandu juga” (IU 5)
4) Motivasi
a) Motivasi dalam pemberian motivasi ASI eksklusif
Berdasarkan wawancara mendalam dengan informan
utama mengenai motivasi dalam pemberian motivasi ASI
eksklusif didapatkan bahwa seluruh informan menjawab ASI
penting dan sebagai ibadah dalam memberikan motivasi ASI
eksklusif.
Kotak 4a
Pertanyaan: Apa yang mendorong anda untuk memberikan
motivasi ASI eksklusif?
“Pertama saya ingin berbuat baik untuk wilayah saya biar
maju, dengan ASI anak menjadi sehat” (IU 1)
“ASI penting, saya juga kadang ikut pelatihan juga jadi
menyampaikan apa yang sudah dikasih, untuk ibadah juga”
(IU 2)
“ASI itu sangat bagus mbak, sangat banyak manfaatnya,
sebagai ladang ibadah saya juga” (IU 3)
“Saya ikhlas mbak untuk ibadah, saya juga tahu ASI itu baik
banyak manfaatnya ciptaan Allah bukan manusia” (IU 4)
“ASI itu sangat penting mbak walaupun saya tidak punya anak
tapi saya coba ngasih tahu ke orang lain pentingnya ASI,
untuk bekal akhirat juga” (IU 5)
b. Faktor Pemungkin
1) Pelatihan dari Dinas Kesehatan
a) Pelatihan motivator ASI dari Dinas Kesehatan
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
utama mengenai pelatihan motivator ASI dari Dinas
Kesehatan didapatkan bahwa seluruh informan utama
menjawab pernah mengikuti satu kali pelatihan motivator ASI
dari Dinas Kesehatan.
Kotak 1a
Pertanyaan: Apaka anda pernah mengikuti pelatihan mtiavator
ASI dari Dinas Kesehatan? Jika pernah, berapa kali mengikuti
pelatihan motivator ASI?
“Pernah sekali mbak” (IU 1)
“Sekali mbak untuk pelatihan motivator ASI” (IU 2)
“Dulu ikut pelatihan sekali, pelatihannya 3 hari” (IU 3)
“Pernah mbak. Sekali” (IU 4)
“Pelatihan di Dinas Kesehatan pernah, baru satu kali” (IU 5)
3) Akses/ keterjangkauan
a) Informasi ibu menyusui
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan utama
didapatkan bahwa seluruh informan mengetahui ada tidaknya
ibu menyusui yang akan diberi motivasi ASI eksklusif dari
posyandu, selain itu dari lingkungan sekitar, baik dari warga
maupun kelurahan, sebagian informan memberikan motivasi
ASI eksklusif tidak hanya pada saat si ibu sudah melahirkan
namun saat ibu masih hamil juga diberikan motivasi ASI
eksklusif.
Kotak 3a
Pertanyaan: Bagaimana anda dapat mengetahui ada tidaknya
ibu menyusui yang akan diberikan motivasi ASI eksklusif?
“Posyandu, dari kelas ibu hamil, dari lingkungan sekitar” (IU 1)
“Kita tahunya dari warga kadang kan ada yang bilang si A
baru melahirkan, dari kelurahan, posyandu” (IU 2)
“Dari warga sekitar, dari posyandu” (IU 3)
“Posyandu mbak kan pada ikut posyandu, saya juga ngasih
tahu ke orang hamil, tidak harus sudah lahiran baru dikasih
motivasi” (IU 4)
“Saya sering ke kelurahan mbak tanya aktif kesana, dari
posyandu, dari teman-teman kader lain, saya aktif nyari tahu
mulai dari ibu hamil sebisa mungkin dikasih motivasi mbak”
(IU 5)
c. Faktor Penguat
1) Dukungan keluarga
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
utama tentang dukungan keluarga didapatkan bahwa seluruh
informan mendapat dukungan dari keluarga baik dari suami
maupun anak sebagai motivator ASI.
Kotak 1a
Pertanyaan: Apakah anda mendapatkan dukungan dari keluarga
(suami, orang tua, anak, dll) sebagai motivator ASI dalam
pemberian motivasi ASI eksklusif kepada ibu menyusui? Jika iya,
apa bentuk dukungannya?
“Alhamdulillah mbak suami dan anak-anak saya mendukung.
Dukungannya ya mengizinkan tidak pernah sama sekali melarang
asal kita bisa membagi waktu antara keluarga dan kader sebagai
motivator ASI” (IU 1)
“Suami sama anak-anak selalu support, kalau ndak support pasti
sudah ndak jadi kader, ndak pernah protes mereka” (IU 2)
“Anak-anak saya alhamdulillah manut tidak pernah ngelarang,
dulu suami juga tidak pernah melarang” (IU 3)
“Iya, mereka selalu mendukung sampai saat ini kegiatan saya di
masyarakat selama yang dilakukan bermanfaat” (IU 4)
“Suami saya selalu mendukung alhamdulillah, saya tidak akan
pergi kalau suami saya tidak mengizinkan” (IU 5)
2. Informan Triangulasi
Ibu yang mempunyai anak 6-12 bulan dan sudah pernah diberi
motivasi ASI eksklusif oleh motivatior ASI, baik yang berhasil ASI
eksklusif maupun yang tidak berhasil ASI eksklusif.
a. Faktor Pemudah
1) Pengetahuan
a) Pengetahuan informan tentang ASI eksklusif
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
triangulasi
Kotak 1a
Pertanyaan: Apa yang anda ketahui tentang ASI eksklusif?
“Pemberian ASI selama 6 bulan pertama setelah melahirkan
tanpa dikasih makanan lainnya” (IU 1)
“ASI nganti 6 bulan rak mbak” (IU 2)
“Menyusui sampai 6 bulan tanpa dikasih susu formula jadi
cuman ASI sampai 2 tahun” (IU 3))
“Pemberian susu alamiah dari ibu buat anaknya sampai 6
bulan” (IU 4)
“Menyusui bayi baru lahir sampai umur 6 bulan, khusus ASI
ndak dikasih apa-apa” (IU 5)
“ASI yang diberikan 0-6 bulan tanpa dikasih makanan apapun”
(IU 6)
“Setau saya ASI yang diberikan dari lahir 0-6 bulan dilanjut
sampai 2 tahun” (IU 7)
“Memberikan ASI kepada anak sampai 6 bulan tanpa
makanan lain” (IU 8)
“Pemberian hanya ASI saja 0-6 bulan” (IU 9)
“ASI yang diberikan 0-6 bulan” (IU 10)
2) Sikap
a) Sikap informan tentang pemberian ASI eksklusif
Kotak 2a
Pertanyaan: Bagaimana pendapat anda tentang pemberian
ASI eksklusif?
“Penting banget mbak karena banyak manfaatnya” (IU 1)
“Bagus ketimbang susu formula” (IU 2)
“Sangat penting mbak, bagus untuk anak” (IU 3)
“Menurut saya penting untuk kedekatan anak dan ibu” (IU 4))
“Buat saya sendiri bagus ya mbak karena biar anak sehat
ndak gampang sakit” (IU 5)
“Sangat bagus untuk kesehatan anak” (IU 6)
“Sangat penting, manfaatnya banyak” (IU 7)
“Penting sekali apalagi ASI yang keluar pertama katanya
sangat bagus” (IU 8)
“Penting kan sangat dianjurkan untuk bayi” (IU 9)
“Penting tapi tak tinggal kerja jadi ya disambung susu formula”
(IU 10)
3) Praktik
a) Praktik pemberian ASI eksklusif
Kotak 3a
Pertanyaan: Apakah bayi diberikan makan selain ASI selama
enam bulan?
“Ndak mbak” (IU 1)
“Tak kasih maem umur sebulan, kurang marem nek cuman
ASI” (IU 2)
“Cuman ASI” (IU 3)
“Ndak” (IU 4)
“Ndak cuman ASI aja” (IU 5)
“Ndak mbak” (IU 6)
“Cuman tak kasih ASI aja ndak tak kasih apa-apa” (IU 7)
“Ndak mbak” (IU 8)
“Ndak dikasih apa-apa kecuali ASI” (IU 9)
“Tak sambung susu formula soale ditinggal kerja” (IU 10)
4) Motivasi
a) Motivasi dalam memberikan ASI eksklusif
Kotak 4a
Pertanyaan: Apa yang mendorong anda untuk memberikan/
tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayi?
“Karena sudah tahu manfaatnya buat bayi buat saya juga
banyak manfaatnya, lebih praktis, hemat” (IU 1)
“Anaknya nangis terus jadi tak maemi, kurang marem nek
cuman ASI” (IU 2)
“Manfaat ASI banyak mbak, hemat juga” (IU 3)
“Sudah tahu ASI penting sama banyak manfaatnya jadi
keinginan diri sendiri tambah yakin” (IU 4)
“Banyak manfaate” (IU 5)
“Bagus buat anak sama banyak manfaat juga buat ibu” (IU 6)
“Banyak manfaat buat anak buat kesehatan” (IU 7)
“Untuk kesehatan anak biar ndak gampang sakit, irit juga
mbak” (IU 8)
“Sejak dikasih motivasi saya jadi lebih semangat ngasih ASI ke
anak saya soalnya kan tambah ilmu tahu manfaat ASI buat
anak buat saya juga kan dianjurkan pemerintah juga” (IU 9)
“Saya kerja jadi tak kasih susu formula, diperah ndak ada
kulkas” (IU 10)
b. Faktor Pemungkin
1) Keberadaan motivator ASI
a) Pengaruh adanya motivator ASI terhadap pemberian ASI eksklusif
Kotak 1a
Pertanyaan: Menurut anda, apakah keberadaan motivator ASI
mempengaruhi anda dalam memberikan/ tidak memberikan
ASI eksklusif kepada bayi?
“Pengaruh mbak, nambah ilmu” (IU 1)
“Pengaruh sakjane tapi anak kan nangis terus kurang marem
jadi dimaemi” (IU 2)
“Pengaruh sekali mbak, jadi tambah tahu tentang ASI” (IU 3)
“Pengaruh mbak, saya jadi tambah semangat ngasih ASI biar
anak sehat” (IU 4)
“Pengaruh mbak dikasih wejangan-wejangan jadi tambah tahu
jadi tambah yakin ngasih ASI” (IU 5)
“Mempengaruhi juga mbak kan ngasih motivasi nambah ilmu
jadi kita tambah semangat” (IU 6)
“Pengaruh mbak, kita sudah dikasih tahu tentang ASI jadi
tambah ilmu tambah seneng ngasih ASI buat anak” (IU 7)
“Pengaruh sekali mbak, pengetahuan tambah” (IU 8)
“Sangat berpengaruh mbak, yang tadinya ndak tahu jadi tahu
jadi tambah semangat biar anak dikasih ASI eksklusif”
“Ngaruh ndak ngaruh si mbak, soalnya posisi saya kerja mau
diperah ndak ada kulkas”
c. Faktor Penguat
1) Dukungan keluarga dalam pemberian ASI eksklusif
Kotak 1a
Pertanyaan: Apakah anda mendapatkan dukungan dari keluarga
(suami, orang tua, anak, dll) dalam memberikan ASI eksklusif
kepada bayi? Jika iya, apa bentuk dukungan yang anda
dapatkan?
“Keluarga tentu mbak, terutama suami selalu memberikan
semangat” (IU 1)
“Suami sama mertua ndak masalah anak dikasih makan umur
sebulan” (IU 2)
“Alhamdulillah suami, keluarga mendukung, mereka senang anak
tidak dikasih sufor” (IU 3)
“Iya, keluarga, suami semua mendukung” (IU 4)
“Suami dan keluarga” (IU 5)
“Suami selalu mendukung ndak pernah protes” (IU 6)
“Iyalah mbak, semua keluarga termasuk suami saya” (IU 7)
“Suami dan ibu saya selalu mendukung alhamdulillah” (IU 8)
“Semua mendukung” (IU 9)
“Semuanya ndak masalah dikasih susu formula, penginnya ASI
tapi gimana lagi ndak ada kulkas” (IU 10)