Anda di halaman 1dari 34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Tempat Penelitian


Puskesmas Kendal II sebagai suatu kesatuan organisasi kesehatan
fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat
yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan
pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerja. Visi Puskesmas Kendal II adalah terwujudnya puskesmas yang terbaik
di Kabupaten Kendal. Pelayanan kesehatan yang diberikan di puskesmas
adalah pelayanan kesehatan yang meliputi kuratif, preventif, promotif, dan
rehabilitatif.
Puskesmas Kendal II terletak di Jalan Gajah Mada No. 10 Karangsari,
Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah. Puskesmas
ini berada di tengah-tengah 9 kelurahan yang memungkinkan kemudahan
masyarakat untuk datang mendapat pelayanan kesehatan, yaitu Kelurahan
Pegulon, Pekauman, Patukangan, Ngilir, Balok, Bandengan, Karangsari,
Banyutowo, dan Ketapang, dengan luas wilayah 69,78 km2 dan kepadatan
penduduk 571 jiwa/km2. Batas wilayah kerja Puskesmas Kendal II yaitu
sebelah utara Laut Jawa, sebelah timur Puskesmas Brangsong, sebelah
selatan Puskesmas Kendal I, Puseksmas Kendal I.
Puskesmas Kendal II memiliki 3 Puskesmas Pembantu (PUSTU) yaitu
Pustu Pekauman dan Pustu Bandengan. Jumlah tenaga kesehatan yang
ada di Puskesmas Kendal II berjumlah 40 orang, terdiri dari dokter umum,
dokter gigi, asisten apoteker, bidan, perawat, sanitarian, nutrisionis, dan
tenaga non kesehatan.
Kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di dalam puskesmas meliputi
pemeriksaan kehamilan, pelayanan KB, imunisasi ibu dan anak. Kegiatan di
luar puskesmas meliputi penyuluhan, Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu),
posyandu lansia, kelas ibu hamil, dan penyuluhan yang diberikan oleh kader
kepada masyarakat, seperti halnya kader yang sudah diberi pelatihan
sebagai motivator ASI. Di wilayah kerja Puskesmas Kendal II sudah
beberapa kader dikirim untuk mengikuti pelatihan sebagai motivator ASI di
Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, dengan tujuan meningkatkan capaian
ASI eksklusif di Kabupaten Kendal. Tugas dari motivator ASI sendiri di
wilayah kerja Puskesmas Kendal II yaitu memberikan motivasi kepada
masyarakat untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Pelatihan ini
sudah berjalan sejak tahun 2015 dan baru berlangsung 2 kali pelatihan.

B. Karakteristik Informan
1. Informan Utama
Informan utama penelitian ini adalah kader di wilayah kerja
Pusekesmas Kendal II yang telah mengikuti pelatihan motivator ASI di
Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal.
Tabel 4.1 Rekapitulasi Karakteristik Informan Utama
Angkatan
Kode Umur Pendidikan
No Pekerjaan Pelatiahan
Informan (Tahun) Terakhir
ke-
1 IU 1 50 SMA IRT Ke-1
2 IU 2 52 SMA IRT Ke-1
3 IU 3 50 SMA IRT Ke-1
4 IU 4 49 SMA IRT Ke-2
5 IU 5 51 SMA IRT Ke-2

2. Informan Triangulasi
Informan Triangulasi penelitian ini terdiri 12 informan dimana 10
informan merupakan ibu yang mempunyai anak 6-12 bulan dan sudah
pernah diberi motivasi ASI eksklusif oleh motivatior ASI, baik yang
berhasil ASI eksklusif maupun yang tidak berhasil ASI eksklusif,
sedangkan 2 informan lainnya merupakan pihak yang terlibat dalam
pelatihan motivator ASI di Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, yaitu
Kepala Sie Gizi dan Kesga serta Staff bagian Gizi dan Kesga.
Tabel 4.2 Rekapitulasi Karakterististik Informan Triangulasi
Umur Umu Praktik
Kode Pendidika
No (Tahu r Pemberia Pekerjaan
Informan n Terakhir
n) Anak n ASI
Informan
12 ASI Ibu
Triangulasi
1 29 S1 bula eksklusif 6 Rumah
Masyarakat
n bulan Tangga
(ITM 1)
2 ITM 2 32 SMP 12 ASI Ibu
bula eksklusif Rumah
n hanya 1 Tangga
bulan
10 ASI Ibu
3 ITM 3 30 SMK bula eksklusif 6 Rumah
n bulan Tangga
11 ASI Ibu
4 ITM 4 26 SMA bula Ekskluisf 6 Rumah
n bulan Tangga
8 ASI Ibu
5 ITM 5 21 SMK bula eksklusif 6 Rumah
n bulan Tangga
11 ASI Ibu
6 ITM 6 24 SMP bula Ekskluif 6 Rumah
n bulan Tangga
9 ASI Ibu
7 ITM 7 32 SMA bula eksklusif 6 Rumah
n bulan Tangga
8 ASI Ibu
8 ITM 8 28 SMA bula eksklusif 6 Rumah
n bulan Tangga
12 ASI Ibu
9 ITM 9 34 SMA bula eksklusif 6 Rumah
n bulan Tangga
ASI
10
eksklusif Karyawan
10 ITM 10 23 SMK bula
hanya 2 Swalayan
n
bulan
Kasie Gizi
Informan
dan Kesga
Triangulasi
11 51 S1 - - Dinkes
Pemerintah
Kabupate
(ITP 1)
n Kendal
Staff Gizi
dan Kesga
12 ITP 2 39 S1 - - Dinkes
Kabupate
n Kendal

C. Hasil Wawancara Mendalam


1. Informan Utama
a. Faktor Pemudah
1) Pengetahuan
a) Pengetahuan informan tentang ASI eksklusif
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
utama mengenai ASI eksklusif didapatkan bahwa seluruh
informan utama dapat menjelaskan dengan benar
penegertian ASI eksklusif, yaitu pemberian ASI saja pada bayi
sampai usia 6 bulan tanpa makanan tambahan.
Kotak 1a
Pertanyaan: Apa yang anda ketahui tentang ASI eksklusif?
“ASI yang diberikan untuk bayi 0-6 bulan tanpa diselingi
makanan apapun” (IU 1)
“Pemberian ASI dari bayi lahir 0-6 bulan tanpa makanan
tambahan” (IU 2)
“ASI eksklusif itu memberikan ASI kepada anaknya baru dari
lahir sampai 6 bulan tanpa dikasih makanan apapun,
pokoknya hanya ASI saja” (IU 3)
“Pemberian ASI 0 hari sampai 6 bulan tanpa makanan
tambahan, kecuali obat dan vitamin” (IU 4)
“Proses pemberian ASI sampai 6 bulan tanpa makanan lain”
(IU 5)

b) Pengetahuan informan tentang manfaat pemberian ASI


eksklusif bayi bayi dan ibu
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
utama mengenai manfaat ASI eksklusif bagi bayi didapatkan
bahwa seluruh informan utama dapat menjelaskan dengan
benar manfaat pemberian ASI eksklusif bagi bayi. 4 informan
utama menjelaskan manfaat ASI eksklusif bagi bayi untuk
kekebalan tubuh bayi dan 1 informan utama untuk daya tahan
tubuh. Sedangkan hasil wawancara mendalam dengan
informan utama mengenai manfaat pemberian ASI eksklusif
bagi ibu didapatkan jawaban yang cukup beragam setiap
informan, mulai dari hemat dan praktis serta untuk kesehatan
ibu.
Kotak 1b
Pertanyaan: Apa manfaat pemberian ASI eksklusif bagi bayi?
“Untuk kekebalan pada bayi, bayi tetap sehat” (IU 1)
“Manfaat ASI itu ya untuk kekebalan tubuh, kandungan
gizinya juga lengkap, makanan pokok bayi” (IU 2)
“Buat kekebalan tubuh anak mbak, gizinya sudah lengkap
ciptaan dari Allah” (IU 3)
“Manfaat untuk bayinya ya sehat mbak untuk kekebalan tubuh
dibanding susu formula” (IU 4)
“Untuk daya tahan tubuh anak bagus, anak jadi kuat gak
gampang kena penyakit” (IU 5)

Pertanyaan: Apa manfaat pemberian ASI eksklusif bagi ibu?


“Bisa untuk mencegah kehamilan mbak, biar tetap langsing,
hemat juga mbak ndak usah beli, siap saji ndak perlu repot-
repot nyuci botol” (IU 1)
“Manfaat ASI itu buat ibunya yang pertama ibu sama anaknya
lebih dekat, irit mbak ndak usah beli tinggal buka langsung
dikasih” (IU 2)
“Buat kesahatan ibu mbk kan kalau ndak dikasih nanti sakit
payudaranya, bisa buat KB juga mbak ben ndak kebobolan,
banyaklah mbak manfaate” (IU 3)
“Manfaatnya praktis dan ekonomis, tinggal buka terus
dikasihke ndak perlu rebus air, cuci botol, pokok’e praktis
mbak” (IU 4)
“Biasanya habis melahirankan badannya melar kalau nyusui
itu bikin badannya kembali kayak semula mbak, untuk KB
juga bisa mbak” (IU 5)

c) Pengetahuan informan tentang manajemen laktasi


Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
utama mengenai manajemen laktasi, seluruh informan
menjawab rentang waktu dalam memberikan ASI kepada bayi
dan ada juga yang menambahkan cara menyusui serta posisi
menyusui yang benar.
Kotak 1c
Pertanyaan: Apa yang anda ketahui tentang manajemen
laktasi?
“Manajemen laktasi setau saya pemberian ASI setiap 2 jam
sekali mbak dengan posisi menyusui yang baik dan cara
menyusui yang benar supaya ASInya lancar keluar banyak”
(IU 1)
“Mungkin jadwal pemberian ASI opo mbak, tapi yang
namanya ASI ndak perlu dijadwal mbak, kapan bayi mau
minum ya langsung dikasihke ndak perlu dijam-jami” (IU 2)
“Menurut saya itu manajemen laktasi cara menyusui sama
waktu buat nyusui ngasih ASI ke bayi, semakin sering
semakin bagus biar ASInya lancar mbak” (IU 3)
“Manajemen laktasi, iku kalau ndak salah waktu-waktu
pemberian ASI mbak selama 1 jam atau 2 jam sekali” (IU 4)
“Pemberian ASI sesering mungkin buat bayi dengan cara dan
posisi yang benar biar bayinya kenyang” (IU 5)

d) Pengetahuan informan tentang peraturan pemerintah yang


mengatur tentang pemberian ASI eksklusif
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
utama mengenai peraturan pemerintah tentang pemberian
ASI eksklusif didapatkan bahwa seluruh informan mengetahui
terdapat peraturan pemerintah yang mengatur tentang
pemberian ASI eksklusif tetapi tidak mengetahui jenis dan
nomor peraturan tersebut.
Kotak 1d
Pertanyaan: Menurut anda, apakah ada peraturan pemerintah
yang mengatur tentang pemberian ASI eksklusif? Jika ada,
apa peraturan tersebut?
“Ada mbak, ada peraturan dari menteri kesehatan, gubernur,
bupati juga ada mbak tapi untuk undang-undangnya nomor-
nomornya lupa mbak, banyak peraturannya” (IU 1)
“Peraturane yo ada, banyak wong udah pernah dikasih tau
waktu pelatihan iku, peraturane nomor berapa yo lupa mbak
tapi yo ada” (IU 2)
“Ada peraturan tentang ASI eksklusif, ndak hafal aku mbak”
(IU 3)
“Setahu saya yo ada mbak, nomor-nomore yo lali mbak mbak”
(IU 4)
“Untuk peraturan tentang ASI ada mbak, yang di tempat kerja,
terus opo peraturan bupati yo ada, nomore rak ngerti ik mbak”
(IU 5)

e) Pengetahuan informan tentang masalah-masalah yang biasa


dialami ibu menyusui
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
utama mengenai masalah yang biasa dialami ibu menyusui
didapatkan bahwa seluruh informan dapat menjelaskan mengenai
masalah yang biasa dialami ibu menyusui dan cara mengatasinya.
Kotak 1e
Pertanyaan: Masalah apa saja yang biasa ibu menyusui alami
dan bagaimana cara mengatasinya?
“Biasanya ASIne keluar sedikit, payudaranya ada yang
bengkak juga biasanya, puting masuk, puting lecet yo.
Ngatasinya yo disusui terus ke anaknya itu nanti ASInya jadi
lancar sama putinge itu to mbak di pompa ben keluar, terus
nek bengkak biasanya yo dipompa tetep dikasihke nanti
bengkak’e ilang jadi ndak sakit lagi, kalau lecet putinge itu
diolesi ASInya jadi jangan dikasih obat-obat kimia” (IU 1)
“Puting sakit lecet caranya diplototin ASI itu mbak nanti kering
sendiri, kalau pertama biasanya ASInya sedikit harusnya baru
lahir IMD mbak terus dinenenin terus nanti bisa ngerangsang
ASI jadi keluarnya banyak, jangan malah berhenti dikasih
sufor” (IU 2)
“Kadang itu bayinya nangis terus biasanya cara nyusuinya
salah posisinya ndak bener harus dibenerke, ASInya susah
keluar nek kayak gitu yo dikasihke terus buat ngerangsang
ASI keluar, makan yang banyak dan bergizi jadi ASInya
banyak” (IU 3)
“Masalah ya mbak, biasanya paling sering itu ASIne sedikit
mbak, susah keluar cara ben keluar yo jangan males nyusui
pokok’e disusui terus, cara menyusuinya yo harus bener juga”
(IU 4)
“Ini mbak, opo namane putinge itu masuk mbak jadi kan
susah bayinya, tapi itu kalau dipompa terus bayinya suruh
nyusu terus nanti lama-lama kan keluar mbak” (IU 5)

2) Sikap
a) Sikap informan tentang pemberian ASI eksklusif
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
utama tentang pemberian ASI eksklusif didapatkan bahwa
seluruh informan sepakat bahwa pemberian ASI eksklusif
adalah hal yang penting.
Kotak 2a
Pertanyaan: Bagaimana pendapat anda tentang pemberian
ASI eksklusif? Setuju atau tidak setuju, dan mengapa?
“Sangat setuju mbak, soalnya ASI kan penting, mudah
didapat dan bersih mbak” (IU 1)
“Yo setuju mbak, manfaate banyak, gizinya lengkap” (IU 2)
“Sangat setuju mbak, buat kesehatan bayi” (IU 3)
“Setuju sekali, saya sebagai kader itu seneng mbak kalau
masyarakatnya ngasih ASI” (IU 4)
“Sangat setuju mbak, bagus buat kekebalan tubuh” (IU 5)

b) Alasan informan dalam memberikan motivasi ASI eksklusif


kepada ibu menyusui
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
utama tentang alasan informan dalam memberikan motivasi
ASI eksklusif didapatkan 4 informan menjawab karena sudah
mengikuti pelatihan dan 1 informan menjawab karena capaian
ASI masih rendah.
Kotak 2b
Pertanyaan: Apa alasan anda memberikan motivasi ASI
eksklusif kepada ibu menyusui
“Gini mbak, di Kendal II ASInya masih rendah padahal ASI itu
sangat penting, biar ibu itu ngasih ASI buat anaknya” (IU 1)
“Kalau saya pribadi selama saya masih dibutuhkan di
masyarakat masih bisa membantu ya akan saya bantu, saya
kan sudah ikut pelatihan jadi apa yang saya dapatkan selama
itu bermanfaat akan saya sampaikan ke masyarakat” (IU 2)
“Sebagai kader saya punya tugas memberikan ilmu apa saja
yang sudah saya dapatkan selama ilmu itu berguna apalagi
tentang ASI yang sangat berguna” (IU 3)
“Pertama saya sebagai kader mbak dan saya sudah dilatih
jadi ilmunya yang saya dapatkan akan saya sampaikan di
posyandu, di forum-forum mbak, saya juga kadang ke rumah-
rumah, itung-itung buat ibadah mbak kan namanya ibadah
tidak harus uang” (IU 4)
“ASI itu banyak manfaatnya tapi kan tidak semua orang tahu
jadi saya istilahnya ngasih informasi ke masyarakat biar
mereka tahu dan mau ngasih ASI eksklusif” (IU 5)

c) Sikap informan tentang bentuk dukungan yang penting bagi


motivator ASI dalam memberikan motivasi ASI eksklusif
Berdasarkan hasil wawancara mendalam tentang
pandangan informan utama mengenai bentuk dukungan yang
penting bagi motivator ASI, didapatkan jawaban yang cukup
beragam setiap informan utama, 3 informan utama menjawab
pelatihan dan 2 informan menjawab alat peraga untuk
menunjang motivator ASI dalam menjalankan tugas.
Kotak 2c
Pertanyaan: Menurut pandangan anda, apa bentuk dukungan
yang penting bagi motivator ASI dalam memberikan motivasi
ASI eksklusif?
“Pelatihan terus, regenerasi ganti-ganti kan saya semakin tua.
Ikhlas buat bekal dunia akhirat, harus semangat” (IU 1)
“Sebagai kader sebagai motivator yo membutuhkan
mobilisasi, pelatihan di masyarakat, diuwongke jangan
dicuekin, buat nambah semangat mbak kan kader iku rak
dapat apa-apa jadi jangan dicuekin” (IU 2)
“Pelatihan rutin mbak, penyuluhan juga mbak dari Dinas
supaya warga lebih percaya kalau kita ngasih tahu” (IU 3)
“Alat peraga, dukungan warga sangat berperan dalam kita
ngasih motivasi ASI” (IU 4)
“Alat penunjang mbak, yang pelatihan ke dua kan ndak
dikasih” (IU 5)

3) Praktik
a) Praktik sebagai motivator ASI
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
utama tentang praktik sebagai motivator ASI didapatkan
bahwa seluruh informan utama memberikan motivasi ASI
kepada ibu menyusui.
Kotak 3a
Pertanyaan: Kegiatan apa yang anda lakukan sebagai
motivator ASI?
“Ngasih motivasi mbak ke ibu-ibu yang baru melahirkan
supaya bayinya dikasih ASI eksklusif” (IU 1)
“Ibu kan sebagai kader di posyandu sebagai motivator ASI,
ibu selalu ngasih tahu ke ibu hamil dan ibu menyusui tentang
ASI supaya mereka pada ngasih ASI eksklusif” (IU 2)
“Menyampaikan motivasi ASI di posyandu, di PKK, di kader-
kader dan datang ke rumah-rumah” (IU 3)
“Menganjurkan ibu hamil dan ibu menyusui mendukung ASI
eksklusif, bayinya dikasih ASI eksklusif” (IU 4)
“Berkunjung ke rumah-rumah mbak, ada catatannya juga tapi
saya sering lupa bawa bukunya jadi jarang tak catet, ngasih
motivasi ASI di posyandu juga” (IU 5)

b) Motivasi yang diberikan kepada ibu menyusui dan frekuensi


memberikan motivasi ASI kepada setiap ibu menyusui
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
utama tentang motivasi yang diberikan kepada ibu menyusui
dan frekuensi memberikan motivasi ASI didapatkan bahwa
seluruh informan memberikan motivasi dengan
menyampaikan materi-materi yang sudah diberikan tentang
ASI. Frekuensi informan utama memberikan motivasi
didapatkan bahwa 2 informan utama menjawab sesering
mungkin, 2 informan utama lainnya menjawab selama ada
kesempatan dan 1 informan utama menjawab selama ada
waktu.
Kotak 3b
Pertanyaan: Motivasi seperti apa yang anda berikan kepada
ibu menyusui? Berapa kali anda memberikan motivasi kepada
setiap ibu menyusui?
“Tak kasih tahu pentinge ASI mbak, cara menyusui yang
benar. Sesering mungkin” (IU 1)
“Semua materi-materi yang udah diberi saat pelatihan
motivator ASI tak sampaikan mbak, menasehati, lebih ke
sharing biar santai. Selama ada kesempatan selalu tak
sampaikan” (IU 2)
“Memberikan penjelasan, tak kasih tahu apa itu ASI, manfaat
dari ASI, menghimbau biar ibu-ibu memberikan ASI eksklusif
kepada bayi, hemat, bikin sehat. Selama ada waktu mbak”
(IU 3)
“Mendatangi ke rumah-rumah, di posyandu, di PKK ngasih
tahu semua yang sudah dikasih saat pelatihan. Disetiap ada
kesempatan” (IU 4)
“Memberikan pengetahuan tentang ASI. Sebisa mungkin
sesering mungkin mbak selama masih bisa” (IU 5)

c) Kendala yang dihadapi selama menjadi motivator ASI dalam


menjalankan tugas dan cara mengatasinya
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
utama mengenai kendala yang dihadapi dan cara
mengatasinya didapatkan bahwa 2 informan utama menjawab
masyarakat khususnya ibu menyusui dikasih tahu “ngeyel”, 1
informan utama menjawab kadang ada orang yang kurang
percaya terhadap motivator ASI, 1 informan utama menjawab
orang tua ibu menyusui “ngeyel”, selain itu ibu menyusui
hanya “iya-iya” saja namun praktiknya tidak memberikan ASI
eksklusif dan tidak ada alat peraga, serta 1 informan utama
lainnya menjawab tidak ada alat peraga dan ada yang tidak
mau diberi motivasi.
Kotak 3c
Pertanyaan: Kendala apa saja yang anda hadapi selama
menjadi motivator ASI dalam menjalankan tugas dan
bagaimana cara mengatasinya?
“Kendalanya biasanya ibuknya ngeyel, bilang ASInya sedikit,
kadang ada yang masih percaya kepercayaan orang-orang
dulu, tapi ya kita selalu berusaha meyakinkan, selalu
memotivasi” (IU 1)
“Kendalanya ngeyelan kalau dikandani susah tapi ya tak kasih
tahu terus pantang menyerah” (IU 2)
“Kadang orang kurang percaya mbak sama kader mungkin
dianggepnya sok tahu sok keminter, beda kalau sama orang
dinas mungkin lebih percaya, tapi kita harus sabar mbak dan
selalu meyakinkan sebisa kita” (IU 3)
“Ngeyel mbak orang tua ibuknya katanya ndak kenyang kalau
cuman ASI, yang tak kasih tahu juga kadang cuman iya-iya
aja tapi praktiknya ndak ngasih, tidak ada alat peraga juga
mbak” (IU 4)
“Ndak ada alat peraga jadi rada susah, kadang ada juga yang
mau tak kasih motivasi beberapa kali datang ke rumahnya
tapi ndak mau, kalau memang ndak mau ya saya ngasih
motivasi ke yang lain mbak yang mau dikasih tahu” (IU 5)

4) Motivasi
a) Motivasi dalam pemberian motivasi ASI eksklusif
Berdasarkan wawancara mendalam dengan informan
utama mengenai motivasi dalam pemberian motivasi ASI
eksklusif didapatkan bahwa seluruh informan menjawab ASI
penting dan sebagai ibadah dalam memberikan motivasi ASI
eksklusif.
Kotak 4a
Pertanyaan: Apa yang mendorong anda untuk memberikan
motivasi ASI eksklusif?
“Pertama saya ingin berbuat baik untuk wilayah saya biar
maju, dengan ASI anak menjadi sehat” (IU 1)
“ASI penting, saya juga kadang ikut pelatihan juga jadi
menyampaikan apa yang sudah dikasih, untuk ibadah juga”
(IU 2)
“ASI itu sangat bagus mbak, sangat banyak manfaatnya,
sebagai ladang ibadah saya juga” (IU 3)
“Saya ikhlas mbak untuk ibadah, saya juga tahu ASI itu baik
banyak manfaatnya ciptaan Allah bukan manusia” (IU 4)
“ASI itu sangat penting mbak walaupun saya tidak punya anak
tapi saya coba ngasih tahu ke orang lain pentingnya ASI,
untuk bekal akhirat juga” (IU 5)

b) Orang-orang yang memotivasi motivator ASI


Berdasarkan wawancara mendalam dengan informan
utama mengenai orang-orang yang memotivasi motivator ASI
didapatkan bahwa seluruh informan utama mendapat
motivasi/ dukungan mulai dari suami, anak-anak, keluarga,
teman-teman, dan diri sendiri.
Kotak 4b
Pertanyaan: Siapa yang memotivasi anda untuk memberikan
motivasi ASI eksklusif kepada ibu menyusui?
“Suami dan anak-anak, selama bisa menjalankan tidak apa-
apa, jadi kader udah lama” (IU 1)
“Semua mbak, dari keluarga maupun teman-teman semua”
(IU 2)
“Dari diri saya sendiri mbak, suami juga mengizinkan” (IU 3)
“Suami dan keluarga” (IU 4)
“Alhamdulillah semua mendukung tidak ada masalah yang
penting tahu kewajiban” (IU 5)

b. Faktor Pemungkin
1) Pelatihan dari Dinas Kesehatan
a) Pelatihan motivator ASI dari Dinas Kesehatan
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
utama mengenai pelatihan motivator ASI dari Dinas
Kesehatan didapatkan bahwa seluruh informan utama
menjawab pernah mengikuti satu kali pelatihan motivator ASI
dari Dinas Kesehatan.
Kotak 1a
Pertanyaan: Apaka anda pernah mengikuti pelatihan mtiavator
ASI dari Dinas Kesehatan? Jika pernah, berapa kali mengikuti
pelatihan motivator ASI?
“Pernah sekali mbak” (IU 1)
“Sekali mbak untuk pelatihan motivator ASI” (IU 2)
“Dulu ikut pelatihan sekali, pelatihannya 3 hari” (IU 3)
“Pernah mbak. Sekali” (IU 4)
“Pelatihan di Dinas Kesehatan pernah, baru satu kali” (IU 5)

b) Materi yang diberikan pada saat pelatihan motivator ASI


Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informna
utama mengenai materi yang diberikan pada saat pelatihan
motivator ASI didapatkan bahwa seluruh informan utama
menjawab mendapat materi tentang ASI, mulai dari manfaat
ASI, masalah pada saat menyusui, cara memerah ASI dan
penyimpanannya, peraturan menyusui, dan cara serta posisi
menyusui yang benar.
Kotak 1b
Pertanyaan: Materi apa saja yang diberikan pada saat
pelatihan motivator ASI?
“Materinya banyak mbak, tentang ASI, manfaat dan
pentingnya ASI, ASI kalau ibuknya kerja masalah menyusui,
peraturan juga ada mbak sama cara dan posisi yang benar
menyusui” (IU 1)
“Semua tentang ASI materinya, cara menyusui, apa itu ASI
dan ASI eksklusif, peraturan, banyak materinya” (IU 2)
“Masalah-masalah menyusui, ASI eksklusif itu apa, peraturan
ASI, manfaat ASI, merah ASI, nyimpannya dan waktunya
gimana, posisi menyusui sambil tidur sambil duduk” (IU 3)
“Materinya banyak sekali, manfaat, masalah saat menyusui,
semua materi ASI yang akan kita sampaikan di masyarakat”
(IU 4)
“Dikasih tau apa itu ASI eksklusif, bagaimana menyusui yang
benar, bagaimana memerah dan menyimpan ASI, pentingnya
ASI, gimana kalau ada masalah saat menyusui, banyak
sekali” (IU 5)

c) Pelatihan yang diberikan apakah sudah cukup untuk bekal


sebagai motivator ASI
Berdasarkan wawancara mendalam dengan informan
utama mengenai pelatihan yang diberikan apakah sudah
cukup untuk bekal sebagai motivator ASI didapatkan bahwa
seluruh informan utama menjawab sudah cukup.
Kotak 1c
Pertanyaan: Apakah pelatihan yang diberikan sudah cukup
untuk bekal menjadi seorang motivator ASI?
“Dibilang cukup ya cukup mbak, pelatihannya diregenerasi
biar sama-sama diserap yang lain, jadi gantian, saya kan
sudah tua” (IU 1)
“Sudah cukup” (IU 2)
“Saya sendiri merasa cukup tapi alangkah baiknya
dilaksanakan rutin dan dari dinas ikut melakukan penyuluhan
ke lapangan” (IU 3)
“Kalau saya cukup mbak gantian sama yang lain wong saya
sudah tua” (IU 4)
“Sudah mbak tinggal kita belajar lagi sendiri kalau ada yang
masih kurang” (IU 5)

2) Media/ alat peraga dalam pemberian motivasi ASI eksklusif


a) Penggunaan media/ alat peraga dalam pemberian motivasi
ASI eksklusif
Berdasarkan wawancara mendalam dengan informan utama
mengenai media/ alat peraga yang digunakan dalam pemberian
motivasi ASI eksklusif didapatkan bahwa 3 informan utama
menjawab menggunakan media/ alat peraga yaitu boneka dan alat
peraga yang diberikan pada saat pelatihan, sedangkan 2 informan
utama lainnya menjawab tidak menggunakan media/ alat peraga.
Kotak 2a
Pertanyaan: Apakah anda menggunakan media/ alat peraga
saat memberikan motivasi ASI eksklusif? Jika iya, media apa
saja yang digunakan?
“Pakai boneka mbak, yang dikasih waktu pelatihan” (IU 1)
“Boneka, gelas, bentuk payudara”(IU 2)
“Alat peraganya ya yang dikasih dinas saat pelatihan” (IU 3)
“Ndak mbak kan ndak dikasih” (IU 4)
“Saya tidak pakai mbak” (IU 5)

b) Alasan menggunakan/ tidak menggunakan media/ alat peraga


Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
utama tentang alasan motivator ASI menggunakan/ tidak
menggunakan media/ alat peraga pada saat memberikan
motivasi ASI eksklusif didapatkan bahwa 3 informan
menggunakan alat peraga untuk mempermudah dalam
memberikan motivasi, sedangkan 2 informan lainnya tidak
menggunakan karena tidak mempunyai alat peraga.
Kotak 2b
Pertanyaan: Apa alasan anda menggunakan/ tidak
menggunakan media/ alat peraga saat memberikan motivasi
ASI eksklusif?
“Supaya lebih mudah mbak ngasih contohnya” (IU 1)
“Biar jelas, gampang dipahami” (IU 2)
“Lebih mudah kalau pakai alat peraga” (IU 3)
“Ndak dikasih mbak” (IU 4)
“Ndak ada mbak, ndak dikasih” (IU 5

3) Akses/ keterjangkauan
a) Informasi ibu menyusui
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan utama
didapatkan bahwa seluruh informan mengetahui ada tidaknya
ibu menyusui yang akan diberi motivasi ASI eksklusif dari
posyandu, selain itu dari lingkungan sekitar, baik dari warga
maupun kelurahan, sebagian informan memberikan motivasi
ASI eksklusif tidak hanya pada saat si ibu sudah melahirkan
namun saat ibu masih hamil juga diberikan motivasi ASI
eksklusif.
Kotak 3a
Pertanyaan: Bagaimana anda dapat mengetahui ada tidaknya
ibu menyusui yang akan diberikan motivasi ASI eksklusif?
“Posyandu, dari kelas ibu hamil, dari lingkungan sekitar” (IU 1)
“Kita tahunya dari warga kadang kan ada yang bilang si A
baru melahirkan, dari kelurahan, posyandu” (IU 2)
“Dari warga sekitar, dari posyandu” (IU 3)
“Posyandu mbak kan pada ikut posyandu, saya juga ngasih
tahu ke orang hamil, tidak harus sudah lahiran baru dikasih
motivasi” (IU 4)
“Saya sering ke kelurahan mbak tanya aktif kesana, dari
posyandu, dari teman-teman kader lain, saya aktif nyari tahu
mulai dari ibu hamil sebisa mungkin dikasih motivasi mbak”
(IU 5)

b) Akses/ keterjangkauan ibu menyusui yang akan diberi


motivasi
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
utama tentang akses/ keterjangkauan ibu menyusui yang
akan diberi motivasi ASI eksklusif didapatkan bahwa seluruh
informan menjawab mudah mengakses lokasi ibu menyusui yang
akan diberi motivasi ASI eksklusif.
Kotak 3b
Pertanyaan: Apakah lokasi ibu menyusui mudah dijangkau
anda pada saat akan memberikan motivasi ASI eksklusif?
“Mudah si mbak tinggal jalan” (IU 1)
“Mudah, bisa jalan kalau yang deket apa naik motor ya bisa”
(IU 2)
“Mudah kan jalan sudah bagus” (IU 3)
“Alhamdulillah mudah mbak” (IU 4)
“Kalau menurut saya mudah si mbak kalau yang deket bisa
jalan kaki, kalau rada jauh naik motor, jalanan sudah halus
jadi lebih enak” (IU 5)

4) Imbalan sebagai motivator


a) Reward menjadi motivator ASI
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
utama tentang reward yang diberikan selama menjadi
motivator ASI didapatkan bahwa seluruh informan tidak
mendapatkan reward apapun selama menjadi kader maupun
menjadi motivator ASI.
Kotak 4a
Pertanyaan: Apakah anda mendapatkan reward selama
menjadi motivator ASI? Jika iya, apa bentuk reward tersebut
dan dari mana asal reward yang diberikan?
“Belum pernah mbak, cuma dikasih alat peraga” (IU 1)
“Ndak ada reward, saya ikhlas” (IU 2)
“Ndak ada mbak, dikasihnya piagam sama boneka” (IU 3)
“Belum pernah mbak” (IU 4)
“Ndak” (IU 5)

c. Faktor Penguat
1) Dukungan keluarga
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
utama tentang dukungan keluarga didapatkan bahwa seluruh
informan mendapat dukungan dari keluarga baik dari suami
maupun anak sebagai motivator ASI.
Kotak 1a
Pertanyaan: Apakah anda mendapatkan dukungan dari keluarga
(suami, orang tua, anak, dll) sebagai motivator ASI dalam
pemberian motivasi ASI eksklusif kepada ibu menyusui? Jika iya,
apa bentuk dukungannya?
“Alhamdulillah mbak suami dan anak-anak saya mendukung.
Dukungannya ya mengizinkan tidak pernah sama sekali melarang
asal kita bisa membagi waktu antara keluarga dan kader sebagai
motivator ASI” (IU 1)
“Suami sama anak-anak selalu support, kalau ndak support pasti
sudah ndak jadi kader, ndak pernah protes mereka” (IU 2)
“Anak-anak saya alhamdulillah manut tidak pernah ngelarang,
dulu suami juga tidak pernah melarang” (IU 3)
“Iya, mereka selalu mendukung sampai saat ini kegiatan saya di
masyarakat selama yang dilakukan bermanfaat” (IU 4)
“Suami saya selalu mendukung alhamdulillah, saya tidak akan
pergi kalau suami saya tidak mengizinkan” (IU 5)

2) Dukungan teman/ sesama motivator ASI


Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
utama tentang dukungan teman/ sesama motivator ASI
didapatkan bahwa seluruh informan utama mendapatkan
dukungan dari teman sesama kader sebagai motivator ASI.
Kotak 2a
Pertanyaan: Apakah anda mendapatkan dukungan dari teman/
sesama motivator ASI dalam pemberian motivasi ASI eksklusif
kepada ibu menyusui? Jika iya, apa bentuk dukungan yang
diberikan?
“Mendukung mbak, kami sesama kader selalu berusaha
bersama-sama memberikan pelayanan yang kami bisa kepada
masyarakat” (IU 1)
“Tentu, kita saling menguatkan sesama kader sesama motivator
kalau tidak mendukung mensupport pasti tidak akan jalan” (IU 2)
“Satu sama lain saling mendukung, alhamdulillah selalu pro satu
tujuan” (IU 3)
“Mendukung semua mbak, itu yang membuat senang tidak beban
menjadi kader sebagai motivator ASI selain dukungan dari suami
dan anak-anak” (IU 4)
“Alhamdulillah selain suami, teman sesama kader semua
mendukung apa yang kami kerjakan” (IU 5)

3) Dukungan pemegang kebijakan


a) Dukungan Dinas Kesehatan terhadap motivator ASI
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
utama tentang dukungan Dinas Kesehatan terhadap motivator
ASI didapatkan bahwa seluruh informan tidak mendapat dukungan
dari Dinas Kesehatan selain mengikuti pelatihan motivator ASI.
Kotak 3a
Pertanyaan: Bagaimana bentuk dukungan Dinas Kesehatan
terhadap motivator ASI dalam pemberian motivasi ASI eksklusif
kepada ibu menyusui?
“Hanya pelatihan saja waktu itu mbak, untuk dukungan lain belum
ada” (IU 1)
“Dukungannya melalui pelatihan motivator ASI selama 3 hari dan
diberi seminarkit itu” (IU 2)
“Belum ada si mbak, selesai pelatihan ya sudah” (IU 3)
“Tidak ada mbak selain mengikuti pelatihan dari dinas” (IU 4)
“Dukungan yang diberikan ya melalui pelatihan di dinas” (IU 5)

b) Alasan Dinas Kesehatan memberikan pelatihan motivator ASI


Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
utama tentang alasan Dinas Kesehatan memberikan
pelatihan motivator ASI didapatkan bahwa seluruh informan
menjawab capaian ASI eksklusif masih rendah.
Kotak 3b
Pertanyaan: Apa yang mendorong Dinas Kesehatan
memberikan pelatihan motivator ASI?
“Karena capaian ASI eksklusif masih rendah disini, kesadaran
masyarakat masih kurang”
“Untuk meningkatkan cakupan ASI”
“ASI eksklusif masih rendah”
“Meningkatkan capaian ASI, disini kan masih rendah
dibanding wilayah lain”
“Capaian ASI biar tinggi mbak karena memang masih rendah”

c) Himbauan Dinas Kesehatan


Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
utama tentang himbauan Dinas Kesehatan kepada motivator
ASI didapatkan bahwa seluruh informan mendapat himbauan
supaya tetap semangat memberikan motivasi ASI eksklusif
kepada masyarakat.
Kotak 3c
Pertanyaan: Bagaimana himbauan dari Dinas Kesehatan
kepada motivator ASI dalam pemberian motivasi ASI eksklusif
kepada ibu menyusui?
“Supaya terus memberikan motivasi ke masyarakat”
“Selalu semangat menjadi motivator ASI untuk memberikan
motivasi”
“Selalu berusaha sebisa mungkin memberikan motivasi
supaya masyarakat sadar tentang ASI mbak, menyemangati”
“Himbauannya ya supaya terus memberikan motivasi”
“Semangat memberikan motivasi”

2. Informan Triangulasi
Ibu yang mempunyai anak 6-12 bulan dan sudah pernah diberi
motivasi ASI eksklusif oleh motivatior ASI, baik yang berhasil ASI
eksklusif maupun yang tidak berhasil ASI eksklusif.
a. Faktor Pemudah
1) Pengetahuan
a) Pengetahuan informan tentang ASI eksklusif
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
triangulasi
Kotak 1a
Pertanyaan: Apa yang anda ketahui tentang ASI eksklusif?
“Pemberian ASI selama 6 bulan pertama setelah melahirkan
tanpa dikasih makanan lainnya” (IU 1)
“ASI nganti 6 bulan rak mbak” (IU 2)
“Menyusui sampai 6 bulan tanpa dikasih susu formula jadi
cuman ASI sampai 2 tahun” (IU 3))
“Pemberian susu alamiah dari ibu buat anaknya sampai 6
bulan” (IU 4)
“Menyusui bayi baru lahir sampai umur 6 bulan, khusus ASI
ndak dikasih apa-apa” (IU 5)
“ASI yang diberikan 0-6 bulan tanpa dikasih makanan apapun”
(IU 6)
“Setau saya ASI yang diberikan dari lahir 0-6 bulan dilanjut
sampai 2 tahun” (IU 7)
“Memberikan ASI kepada anak sampai 6 bulan tanpa
makanan lain” (IU 8)
“Pemberian hanya ASI saja 0-6 bulan” (IU 9)
“ASI yang diberikan 0-6 bulan” (IU 10)

b) Pengetahuan informan tentang manfaat pemberian ASI


eksklusif bayi bayi dan ibu
Kotak 1b
Pertanyaan: Apa manfaat pemberian ASI eksklusif bagi bayi
dan bagi ibu?
“Makanan terbaik bayi biar sehat, buat ibu ndak perlu malam-
malam bangun juga, kalau pergi-pergi ndak perlu bawa
perlengkapan susu” (IU 1)
“Kekebalan tubuh anak. Ngirit mbak” (IU 2)
“Buat badan sehat kan langsung dari ibu, lebih irit ndak perlu
beli susu” (IU 3)
“Anak lebih kebal terhadap penyakit, untuk ibu lebih dekat
sama anak, ibu bisa ngasih perhatian ke anak” (IU 4)
“Adeknya ndak gampang sakit, stimulusnya bagus, lebih
sehat. Lebih lega, kalau ndak disusui keras malah sakit, hemat
juga” (IU 5)
“Untuk kekebalan tubuh bayi. Untuk ibu mengurangi
perdarahan habis lahiran” (IU 6)
“Kekebalan tubuh anak bagus. Hemat uang mbak” (IU 7)
“Bagus buat kesehatan dan daya tahan tubuh. Bisa buat KB
alami, berat badan ndak naik” (IU 8)
“Bayi lebih sehat dibanding diberi susu formula. Praktis, hemat
uang hemat waktu juga” (IU 9)
“Kekebalan tubuh anak. Irit” (IU 10)

c) Pengetahuan informan tentang manajemen laktasi


Kotak 1c
Pertanyaan: Apa yang anda ketahui tentang manajemen
laktasi?
“Mungkin jadwal pemberian ASI ya mbak” (IU 1)
“Kurang ngerti” (IU 2)
“Ngasih ASI 2 jam sekali” (IU 3)
“Kurang tahu” (IU 4)
“Menyusui anak sesering mungkin” (IU 5)
“Ndak tahu mbak” (IU 6)
“Ndak ngerti mbak” (IU 7)
“Apa ya mbak” (IU 8)
“Waktu-waktu menyusui 1 atau 2 jam sekali” (IU 9)
“Ndak tahu” (IU 10)

d) Pengetahuan informan tentang peraturan pemerintah yang


mengatur tentang pemberian ASI eksklusif
Kotak 1d
Pertanyaan: Menurut anda, apakah ada peraturan pemerintah
yang mengatur tentang pemberian ASI eksklusif? Jika ada,
apa peraturan tersebut?
“Ada mungkin mbak tapi kurang tahu nomor berapa” (IU 1)
“Ndak ada mbak” (IU 2)
“Ada, tapi ndak tau apa peraturannya” (IU 3)
“Ndak tahu mbak” (IU 4)
“Ada cuman undang-undangnya ndak tahu” (IU 5)
“Kurang tahu saya, mungkin ada” (IU 6)
“Ada tapi ndak tahu nomornya” (IU 7)
“Pernah denger tapi lupa bunyinya” (IU 8)
“Mungkin ada mbak tapi saya kurang tau peraturannya” (IU 9)
“Ndak tau” (IU 10)

e) Pengetahuan informan tentang masalah-masalah yang biasa


dialami ibu menyusui
Kotak 1e
Pertanyaan: Masalah apa saja yang biasa ibu menyusui alami
dan bagaimana cara mengatasinya?
“Dulu saya waktu awal ASInya keluarnya sedikit mbak tapi
disuruh dikasihkan terus dirangsang biar banyak ASInya,
biasanya puting suka lecet, kalau lecet diolesi ASI jangan
dikasih obat kimia” (IU 1)
“Lecet putinge, diolesi ASI nanti yo sembuh dewe” (IU 2)
“Kalau payudaranya bengkak dikompres pakai air anget,
ASInya keluar sedikit dikasihke terus biar lancar, kalau anake
nangis biasanya posisi menyusui ndak enak jadi ASInya
sedikit yang masuk” (IU 3)
“ASInya sedikit keluarnya tapi harus tetap dikasih ke bayi biar
lancar, misal bengkak payudaranya dikompres biasanya sehari
tapi tetap disusuin” (IU 4)
“Payudaranya bengkak dikompres, putingnya lecet dioles
katanya mbak pakai ASI sedikit biar kering” (IU 5)
“Biasanya ASI keluar sedikit katanya cara nyusuinya salah
harusnya semua bagian masuk mulut bayi jadi ndak cuman
putinge biar lancar ASInya” (IU 6)
“Puting lecet biar cepet sembuh dikasih ASI sedikit” (IU 7)
“Payudaranya bengkak rasanya sakit banget tapi tetep harus
dikasihke anak sama dikompres air anget biar cepet sembuh si
mbak” (IU 8)
“ASI keluar sedikit harus tetap diberikan untuk memperlancar,
bayinya nangis waktu minum susu dibenerin cara
menyusuinya mungkin kurang nyaman” (IU 9)
“Payudara bengkak dikompres” (IU 10)

2) Sikap
a) Sikap informan tentang pemberian ASI eksklusif
Kotak 2a
Pertanyaan: Bagaimana pendapat anda tentang pemberian
ASI eksklusif?
“Penting banget mbak karena banyak manfaatnya” (IU 1)
“Bagus ketimbang susu formula” (IU 2)
“Sangat penting mbak, bagus untuk anak” (IU 3)
“Menurut saya penting untuk kedekatan anak dan ibu” (IU 4))
“Buat saya sendiri bagus ya mbak karena biar anak sehat
ndak gampang sakit” (IU 5)
“Sangat bagus untuk kesehatan anak” (IU 6)
“Sangat penting, manfaatnya banyak” (IU 7)
“Penting sekali apalagi ASI yang keluar pertama katanya
sangat bagus” (IU 8)
“Penting kan sangat dianjurkan untuk bayi” (IU 9)
“Penting tapi tak tinggal kerja jadi ya disambung susu formula”
(IU 10)

b) Alasan informan memberikan/ tidak memberikan ASI eksklusif


kepada bayi
Kotak 2b
Pertanyaan: Apa alasan anda memberikan/ tidak memberikan
ASI eksklusif pada bayi?
“Pertama untuk kekebalan anak biar ndak gampang sakit,
hemat dan praktis” (IU 1)
“Anake nangis terus jadi tak maemi biar marem, kalau ASI aja
kurang marem nangis terus” (IU 2)
“Kan alami dari ibu pasti lebih bagus buat anak biar sehat
terus” (IU 3)
“Ndak boros mbak, buat kebaikan anak juga” (IU 4)
“Banyak manfaatnya buat bayi” (IU 5)
“ASI lebih bagus daripada susu formula, apalagi ASI yang
pertama namanya kolostrum itu sangat bagus” (IU 6)
“Hemat uang, manfaatnya banyak untuk bayi, praktis” (IU 7)
“Lebih sehat, lebih praktis, lebih bersih, lebih hemat” (IU 8)
“ASI kan sangat bagus mbak buat anak, dianjurkan buat anak,
lebih hemat juga mbak, praktis, manfaatnya banyak” (IU 9)
“Saya kerja jadi tak kasih susu formula, mau diperah ndak ada
kulkasnya” (IU 10)

c) Sikap informan tentang adanya motivator ASI


Kotak 2c
Pertanyaan: Menurut anda, pentingkah adanya motivator ASI
di lingkungan anda?
“Penting mbak jadi nambah pengetahuan, apalagi saya baru
punya anak satu” (IU 1)
“Piye ya mbak, ya penting sakjane” (IU 2)
“Penting, yang tadinya ndak tahu jadi tahu” (IU 3)
“Kalau menurut saya penting buat memotivasi kita” (IU 4)
“Penting jadi lebih tahu tentang ASI” (IU 5)
“Penting apalagi buat ibu-ibu yang kerja tapi banyak yang
diganti susu formula” (IU 6)
“Penting, kalau ndak ada yang ngasih tahu kan jadi ndak tahu”
(IU 7)
“Penting sekali mbak, kita lebih tahu tentang pentingnya ASI
jadi tambah semangat” (IU 8)
“Penting mbak, kadang kan orang jaman sekarang pada ndak
ngasih ASI katanya jaga penampilan tapi kalau dikasih tahu
dikasih tahu kan buat ngingetin biar pada ngasih ASI” (IU 9)
“Penting tapi saya kerja susah ngasih ASI” (IU 10)

d) Sikap informan tentang motivasi yang diberikan motivator ASI serta


frekuensi pemberian motivasi ASI eksklusif
Kotak 2d
Pertanyaan: Motivasi seperti apa yang diberikan oleh motivator
ASI kepada anda dan berapa kali motivator memberikan
motivasi ASI eksklusif?
“Ngasih tahu biar bayi dikasih ASI, ASI sangat penting dan
manfaatnya banyak, semua tentang ASI dikasih tahu, masalah
menyusui, cara menyusui yang benar gimana, ya jadi tahu
mbk. Sering mbk udah beberapa kali, di rumah pernah kalau di
posyandu juga sering dikasih tahu” (IU 1)
“Anake suruh dikasih ASI katane jangan susu formula, nek
payudara sakit piye, lali mbak opo meneh. Lali mbak berapa
kali” (IU 2)
“Dikasih tahu tentang ASI biar kita tahu jadi kan anak dikasih
ASI eksklusif. Udah berapa kali ya mbak, udah lama mbak, di
posyandu sering diingatkan” (IU 3)
“Diingetin terus suruh ngasih ASI eksklusif kan sering dikasih
tahu ASI itu penting, banyak manfaate” (IU 4)
“Nasehatin ngasih wejangan biar ngasih ASI eksklusif, dikasih
informasi masalah ASI. Sering mbak di rumah terus kalau
ketemu, di posyandu” (IU 5)
“Ngajarin posisi sama cara menyusui yang bener, jangan
dikasih apa-apa selain ASI sampai 6 bulan, banyak si mbak.
Beberapa kali mbak seringnya kalau di posyandu apa acara
pertemua” (IU 6)
“Sering mbak dikasih tahu ASI itu penting, manfaatnya yo
banyak, kalau payudaranya sakit cara ngobatinnya dikasih tau
jadi enak mbak nambah ilmu” (IU 7)
“Ngasih motivasi, ngasih penjelasan tentang ASI, banyak si
mbak yang tadinya kita kurang tahu jadi tambah tahu. Udah
beberapa kali si mbak” (IU 8)
“Memberikan motivasi beberapa kali, pernah di rumah sama di
posyadu juga pernah ngajarin kalau kita nyusuinya salah,
posisi yang bener, ngasih tahu manfaat ASI” (IU 9)
“Nyuruh biar anak dikasih ASI, lupa berapa kali soalnya jarang
di rumah juga, sekali apa 2 kali” (IU 10)

3) Praktik
a) Praktik pemberian ASI eksklusif
Kotak 3a
Pertanyaan: Apakah bayi diberikan makan selain ASI selama
enam bulan?
“Ndak mbak” (IU 1)
“Tak kasih maem umur sebulan, kurang marem nek cuman
ASI” (IU 2)
“Cuman ASI” (IU 3)
“Ndak” (IU 4)
“Ndak cuman ASI aja” (IU 5)
“Ndak mbak” (IU 6)
“Cuman tak kasih ASI aja ndak tak kasih apa-apa” (IU 7)
“Ndak mbak” (IU 8)
“Ndak dikasih apa-apa kecuali ASI” (IU 9)
“Tak sambung susu formula soale ditinggal kerja” (IU 10)

b) Waktu diberikan MPASI


Kotak 3b
Pertanyaan: Kapan bayi mulai diberikan MP ASI?
“Usia 6 bulan mbak” (IU 1)
“Umur 1 bulan” (IU 2)
“Waktu usia 6 bulan” (IU 3)
“6 bulan mbak” (IU 4)
“Pas 6 bulan” (IU 5)
“Umur 6 bulan” (IU 6)
“Usia 6 bulan persis” (IU 7)
“Mulai umur 6 bulan” (IU 8)
“6 bulan” (IU 9)
“Umur 3 bulan sama tak kasih susu formula” (IU 10)

4) Motivasi
a) Motivasi dalam memberikan ASI eksklusif
Kotak 4a
Pertanyaan: Apa yang mendorong anda untuk memberikan/
tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayi?
“Karena sudah tahu manfaatnya buat bayi buat saya juga
banyak manfaatnya, lebih praktis, hemat” (IU 1)
“Anaknya nangis terus jadi tak maemi, kurang marem nek
cuman ASI” (IU 2)
“Manfaat ASI banyak mbak, hemat juga” (IU 3)
“Sudah tahu ASI penting sama banyak manfaatnya jadi
keinginan diri sendiri tambah yakin” (IU 4)
“Banyak manfaate” (IU 5)
“Bagus buat anak sama banyak manfaat juga buat ibu” (IU 6)
“Banyak manfaat buat anak buat kesehatan” (IU 7)
“Untuk kesehatan anak biar ndak gampang sakit, irit juga
mbak” (IU 8)
“Sejak dikasih motivasi saya jadi lebih semangat ngasih ASI ke
anak saya soalnya kan tambah ilmu tahu manfaat ASI buat
anak buat saya juga kan dianjurkan pemerintah juga” (IU 9)
“Saya kerja jadi tak kasih susu formula, diperah ndak ada
kulkas” (IU 10)

b) Orang-orang yang memotivasi dalam memberikan ASI eksklusif


Kotak 4b
Pertanyaan: Siapa yang memotivasi anda untuk memberikan/
tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayi? (selain motivator
ASI)
“Keluarga mbak, terutama suami” (IU 1)
“Suami sama mertua ndak masalah anak dikasih makan umur
sebulan” (IU 2)
“Suami, keluarga, tetangga-tetangga juga” (IU 3)
“Diri saya sendiri, keluarga semua juga” (IU 4)
“Suami dan keluarga” (IU 5)
“Suami dan dari saya sendiri” (IU 6)
“Semua keluarga termasuk suami saya” (IU 7)
“Suami dan ibu saya selalu mendukung” (IU 8)
“Teman-teman, tetangga-tetangga, keluarga semua
mendukung” (IU 9)
“Semuanya ndak masalahin si dikasih susu formula,
penginnya ASI tapi gimana lagi ndak ada kulkas” (IU 10)

b. Faktor Pemungkin
1) Keberadaan motivator ASI
a) Pengaruh adanya motivator ASI terhadap pemberian ASI eksklusif
Kotak 1a
Pertanyaan: Menurut anda, apakah keberadaan motivator ASI
mempengaruhi anda dalam memberikan/ tidak memberikan
ASI eksklusif kepada bayi?
“Pengaruh mbak, nambah ilmu” (IU 1)
“Pengaruh sakjane tapi anak kan nangis terus kurang marem
jadi dimaemi” (IU 2)
“Pengaruh sekali mbak, jadi tambah tahu tentang ASI” (IU 3)
“Pengaruh mbak, saya jadi tambah semangat ngasih ASI biar
anak sehat” (IU 4)
“Pengaruh mbak dikasih wejangan-wejangan jadi tambah tahu
jadi tambah yakin ngasih ASI” (IU 5)
“Mempengaruhi juga mbak kan ngasih motivasi nambah ilmu
jadi kita tambah semangat” (IU 6)
“Pengaruh mbak, kita sudah dikasih tahu tentang ASI jadi
tambah ilmu tambah seneng ngasih ASI buat anak” (IU 7)
“Pengaruh sekali mbak, pengetahuan tambah” (IU 8)
“Sangat berpengaruh mbak, yang tadinya ndak tahu jadi tahu
jadi tambah semangat biar anak dikasih ASI eksklusif”
“Ngaruh ndak ngaruh si mbak, soalnya posisi saya kerja mau
diperah ndak ada kulkas”

b) Manfaat adanya motivator ASI


Kotak 1b
Pertanyaan: Menurut anda, apakah manfaat dari keberadaan
motivator ASI di lingkungan anda?
“Manfaatnya pengetahuan tentang ASI tambah jadi tambah
yakin ngasih ASI eksklusif” (IU 1)
“Manfaate ngasih tahu suruh ngasih ASI mbak” (IU 2)
“Jadi tahu pentingnya ASI sama manfaatnya buat anak” (IU 3)
“Manfaatnya yo tambah ilmu masalah ASI” (IU 4)
“Tambah banyak ilmu tentang ASI mbak” (IU 5)
“Manfaate jadi tambah tahu ASI itu apa, manfaate buat apa,
banyak manfaate” (IU 6)
“Adanya motivator ASI ya nambah ilmu biar kita semangat
ngasih ASI” (IU 7)
“Jadi lebih tahu tentang pentingnya ASI jadi tambah semangat”
(IU 8)
“Manfaatnya banyak mbak, nambah pengetahuan, buat
ngingetin juga biar pada ngasih ASI” (IU 9)
“Anaknya suruh dikasih ASI tapi piye yo mbak tak tinggal kerja,
mau diperah ndak ada kulkas” (IU 10)

2) Media/ alat peraga


a) Penggunaan media/ alat peraga
Kotak 2a
Pertanyaan: Apakah pada saat motivator memberikan motivasi
ASI eksklusif menggunakan media/ alat peraga? Media apa
saja yang digunakan?
“Pakai boneka” (IU 1)
“Boneka sama opo yo mbak, lali” (IU 2)
“Pakai boneka sama bentuk payudara gtu” (IU 3)
“Sama boneka” (IU 4)
“Tidak pakai” (IU 5)
“Boneka sama alat-alat menyusui” (IU 6)
“Ndak pakai apa-apa” (IU 7)
“Ngasih contoh pakai boneka” (IU 8)
“Tidak pakai o mbak” (IU 9)
“Ndak pakai apa-apa” (IU 10)

b) Pengaruh penggunaan media/ alat peraga


Kotak 2b
Pertanyaan: Jika iya, apakah media yang digunakan motivator
ASI pada saat memberikan motivasi ASI eksklusif
mempengaruhi anda dalam memberikan ASI eksklusif?
“Pengaruh mbak, lebih mudah dipahami” (IU 1)
“Biasa aja mbak” (IU 2)
“Pengaruh ya mbak kan ibuknya ngasih contoh langsung pakai
boneka gimana posisi menyusui, gimana cara menyusui jadi
kan kita gampang nyerap ilmunya istilahnya” (IU 3)
“Kita lebih gampang nyerna kan dikasih contoh pakai boneka”
(IU 4)
“Sedikit-sedikit berpengaruh daripada ndak pakai apa-apa,
lebih jelas” (IU 6)
“Pengaruh mbak, kita memahaminya jadi gampang” (IU 8)

c. Faktor Penguat
1) Dukungan keluarga dalam pemberian ASI eksklusif
Kotak 1a
Pertanyaan: Apakah anda mendapatkan dukungan dari keluarga
(suami, orang tua, anak, dll) dalam memberikan ASI eksklusif
kepada bayi? Jika iya, apa bentuk dukungan yang anda
dapatkan?
“Keluarga tentu mbak, terutama suami selalu memberikan
semangat” (IU 1)
“Suami sama mertua ndak masalah anak dikasih makan umur
sebulan” (IU 2)
“Alhamdulillah suami, keluarga mendukung, mereka senang anak
tidak dikasih sufor” (IU 3)
“Iya, keluarga, suami semua mendukung” (IU 4)
“Suami dan keluarga” (IU 5)
“Suami selalu mendukung ndak pernah protes” (IU 6)
“Iyalah mbak, semua keluarga termasuk suami saya” (IU 7)
“Suami dan ibu saya selalu mendukung alhamdulillah” (IU 8)
“Semua mendukung” (IU 9)
“Semuanya ndak masalah dikasih susu formula, penginnya ASI
tapi gimana lagi ndak ada kulkas” (IU 10)

2) Dukungan teman dalam pemberian ASI eksklusif


Kotak 2a
Pertanyaan: Apakah anda mendapatkan dukungan dari teman
dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayi? Jika iya, apa
bentuk dukungan yang anda dapatkan?
“Sesama teman saling mendukung saling sharing-sharing” (IU 1)
“Kadang-kadang tetangga mbak cerita ASI iku” (IU 2)
“Biasanya sama tetangga-tetangga kan sering ngumpul sering
cerita-cerita tentang ASI tentang anak” (IU 3)
“Ya ini tetangga sering ngingetin saling cerita tukar pengalaman
masalah ASI” (IU 4)
“Teman-teman saling ngasih tahu biar ngasih ASI” (IU 5)
“He’em mbak tetangga sering pada bilang anake dikasih ASI ya”
(IU 6)
“Didukung banget mbak, nek lagi kumpul di posyandu sering cerita
anak cerita ASI kan kita jadi lebih seneng lebih semangat” (IU 7)
“Paling ngobrol sharing sama teman-teman yang udah pada
punya anak, ya ngobrol seputar anak seputar ASI” (IU 8)
“Biasanya di posyandu mbak sering pada ngingetin satu sama lain
buat ngasih ASI, cerita-cerita manfaat ASI, hemat juga kan” (IU 9)
“Teman-teman ya biasa aja, kadang cerita-cerita masalah anak”
(IU 10)

Anda mungkin juga menyukai