Anda di halaman 1dari 5

DIMENSI KEPEMIMPINAN SPIRITUAL KEPALA RUANG RSUD MEURAXA

KOTA BANDA ACEH

THE SPIRITUAL LEADERSHIP DIMENSION OF THE CHIEF AT MEURAXA


HOSPITAL BANDA ACEH

Narawidya Safputri1 Noraliyatun Jannah2


1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2
Bagian Keilmuan Manajemen Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah KualaBanda Aceh
e-mail: narawidya.yayang@gmail.com; nora@unsyiah.ac.id

ABSTRAK

Kinerja perawat yang belum optimal dalam melaksanakan asuhan keperawatan akan berdampak terhadap mutu
pelayanan keperawatan di rumah sakit. Kepemimpinan merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan
suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.Pelayanan keperawatan di rumah sakit membutuhkan pemimpin
yang efektif.Salah satu model kepemimpinan yang mampu menjawab masalah kepemimpinan dalam organisasi
adalah spiritual leadership guna mengoptimalkan kinerja perawat.Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui gambaran dimensi kepemimpinan spiritual kepala ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah
Meuraxa Kota Banda.Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif dengan populasi seluruh perawat
pelaksana yang berada di RSUD Mueraxa Kota Banda Aceh.Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 22 s.d
27 September 2016.Populasi dalam penelitian ini berjumlah 53 responden.Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian adalah purposive sampling.Alat pengumpulan data berupa kuesioner dengan skala likert. Hasil
penelitian kepemimpinan spiritual kepala ruang rawat inap berada pada kategori baik yaitu sebanyak 34
responden (64,1%), sehingga dapat disimpulkan bahwa dimensi kepemimpinan spiritual kepala ruang rawat inap
RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh dalam kategori baik. Pihak rumah sakit diharapkan dapat mempertahankan
serta meningkatkan kepemimpinan spiritual khususnya kepala ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah
Meuraxa Kota Banda Aceh.

Kata Kunci : Kepemimpinan Spiritual, Keperawatan Spiritual, Spiritual Survival

ABSTRACT

The non-optimal nurse performance in doing nursing care will affect the quality of it in the hospital. Leadership
is a crucial factor that determines the success of an organization in achieving the goal. In the hospital, the
nursing care needs a selective leader. One of leadership model that can solve the organization leadership
problem is spiritual leadership to optimize the nurse performance. The goal of this research was to describe
spiritual leadership dimension of patient ward at Meuraxa Regional Public Hospital Banda Aceh. This research
was descriptive explorative, in which the population was all of the nurses who were in the hospital. Data
collection was carried on September, 22nd to 27th 2016. The population was 53 respondents. The techniques
sampling chosen was purposive sampling. Data collection instrument used was questionnaire with Likert scale.
The spiritual leadership of the patient ward chief result was in good category as much 34 respondents (64,1%),
so it could be concluded that the spiritual leadership dimension of the patient wards chief at Meuraxa Regional
Public Hospital Banda Aceh was in good category. The hospital was expected to maintain and improve the
spiritual leadership especially the chief of patient wards at Meuraxa Regional Public Hospital Banda Aceh.

Keywords : Spiritual Leadership, Spiritual Nursing, Survival Spiritual

1
PENDAHULUAN pelaksana.Kepuasan terkait dengan
Rumah sakit sebagai salah satu terpenuhinya kebutuhan spiritual di rumah
institusi kesehatan membentuk pelayanan sakit akan memberikan pengaruh yang positif
kesehatan yang berkualitas, tentunya juga pada kesehatan pasien dan psikologis serta
dipengaruhi oleh efektifitas pemimpin dengan dapat di jadikan sebuah landasan penerapan
nilai-nilai spiritual yang ia miliki dalam kepemimpinan spiritual (Tobroni, 2006, p.15).
menghimpun dan membentuk kerja sama Salah satu rumah sakit yang telah
dengan semua sumber daya yang ada menjadi menerapkan pelayanan kesehatan islami
potensi dalam menunjang mutu sebuah rumah adalah Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa
sakit. Efektifitas spiritualitas pemimpin Banda Aceh yang juga sudah menerapkan
mencerminkan kinerja staf yang terbentuk kepemimpinan berbasis spiritual. Pelayanan
(Hamid, 2008, p.1).Kepemimpinan spiritual islami diterapkan karena sesuai dengan visi
adalah kepemimpinan yang membawa dimensi dan misi Kota Banda Aceh sebagai Kota
keduniawian kepada dimensi spiritual Madani yang mengedepankan nilai-nilai
(keilahian). Tuhan adalah pemimpin sejati syariat islam. Berbagai pelatihan tentang
yang mengilhami, mempengaruhi, melayani pemberian pelayanan dan pemberian asuhan
dan menggerakkan hati nurani hamba-Nya keperawatan berbasis keislaman telah
dengan cara yang sangat bijaksana melalui diberikan kepada kepala ruang dan perawat
pendekatan etis dan keteladanan. Karena itu pelaksana di rumah sakit tersebut sejak di
kepemimpinan spiritual disebut juga sebagai tetapkan sebagai rumah sakit yang
kepemimpinan yang berdasarkan etika menerapkan pelayanan kesehatan islami. Hasil
religius.(Tobroni, 2006, p. 2). wawancara dengan direktur RSUD Meuraxa
Kepemimpinan spiritualmerupakan dr. Syahrul Sp.S yang menyatakan bahwa
sebuah paradigma baru dalam transformasi pelayanan di RSUD Meuraxa sudah berbasis
dan perkembangan organisasi yang di desain keislaman sejak 1 September 2015. Akan
untuk mendorong terciptanya motivasi internal tetapi untuk jumlah pengisian Bed Occupation
dalam suatu organisasi. Penerapan Rate (BOR) sendiri tidak ada perubahan yang
kepemimpinan spiritual dibidang pelayanan signifikan meningkat ataupun menurun antara
kesehatan akan menginspirasi dan memotivasi sebelum dan sesudah diterapkan pelayanan
sumber daya manusia dalam mencapai visi dan kesehatan islami (Profil RSUD Meuraxa,
tujuan organisasi yang didasarkan pada nila- tahun 2016).
nilai budaya organisasi, yang pada akhirnya Berdasarkan fenomena yang diuraikan
juga akan dapat menghasilkan perawat yang di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih
memiliki kemampuan yang optimal dalam lanjut terkait tentang gambaran dimensi
melaksanakan asuhan keperawatan secara kepemimpinan spiritual kepala ruang rawat
produktif (Tobroni, 2006, p.12). inap Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa
Kepemimpinan spiritual diyakini Banda Aceh yang sudah lebih kurang selama
sebagai solusi terhadap krisis kepemimpinan 16 bulan menerapkan pelayanan berbasis
saat ini.Kepemimpinan spiritualyang keislaman dan belum ada yang pernah meneliti
diterapkan di rumah sakit diyakini mampu terkait hal tersebut.
membangkitkan motivasi perawat yang
selanjutnya dapat meningkatkan pelaksanaan METODE
asuhan keperawatan yang menjadi pekerjaan Jenis penelitian yang digunakan pada
utama seorang perawat.Salah satu hal yang penelitian ini adalah kualitatif; deskriptif
berkaitan dengan efektifitas sebuah eksploratif yang mempunyai tujuan untuk
kepemimpinan di tempat kerja yaitu mengetahui gambaran dari hasil penelitian.
pentingnya untuk menanamkan nilai moral dan Desain penelitian ini menggunakan
spiritual pada seluruh perawat pendekatan cross sectional study, yaitu suatu

2
cara pengumpulan data dilakukan pada satu 7 Masa Kerja
saat atau satu periode tertentu dengan a. 1-5 Tahun 32 60,4
pengamatan subjek studi hanya dilakukan satu b. 5 Tahun 7 13,2
kali selama penlitian (Notoatmodjo, 2010, c. >5 Tahun 14 26,4
p.37).Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22-
8. Mengikuti
27 September 2016.Sampel dalam penelitian Pelatihan
ini adalah perawat pelaksana pada 9 ruang Keperawatan 26 49,1
rawat inap sebanyak 53 responden. Islami 27 50,9
a. Sudah
b. Belum
HASIL Berdasarkan hasil pengumpulan data
yang dilakukan pada perawat pelaksana untuk
Tabel 1.Distribusi Frekuensi Demografi
mengetahui gambaran dimensi kepemimpinan
Perawat Pelaksanadi Ruang Rawat Inap RSUD
spiritual kepala ruang rawat inap
Meuraxa Banda Aceh (n : 53)
RSUDMeuraxa Kota Banda Aceh pada tahun
2016 terhadap 53 responden dapat dilihat pada
No Data Demografi f % tabel-tabel berikut ini:

1 Umur Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kepemimpinan


a. 17-25 tahun 7 13,2 Spiritual Kepala Ruang Rawat Inap RSUD
(remaja akhir)
Meuraxa Banda Aceh (n : 53)
b. 26-35 tahun 40 75,5
(dewasa awal) No Kategori f %
c. 36-45 tahun 6 11,3 1 Baik 34 64,5
(dewasa akhir)
2 Kurang 19 35,9
2 Agama
Islam 53 100
Berdasarkan tabel di atas,
3 Jenis Kelamin menunjukkan bahwa kepemimpinan spiritual
a. Laki-Laki 16 30,2 kepala ruang rawat inap adalah baik yaitu
b. Perempuan 37 69,8
sebanyak 34 orang (64,5%).
4 Pendidikan
Terakhir PEMBAHASAN
a. DIII 36 67,9
Keperawatan Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat
b. DIV 4 7,5 bahwa kepemimpinan spiritual kepala ruang
Keperawatan rawat inap RSUD Meuraxa Banda Aceh
c. S1 13 24,5 secara umum adalahbaik dengan frekuensinya
Keperawatan yaitu sebanyak 34 responden (64,5%) dan
5 Status Perkawinan kurang baik sebanyak 19 responden (35,9%).
a. Menikah 17 32,1 Fry (2003) mendefinisikan kepemimpinan
b. Belum 36 67,9
Menikah spiritual sebagai penggabungan sikap, nilai
6 Status dan perilaku yang diperlukan untuk
Kepegawaian 8 15,1 memotivasi diri dan orang lain secara intrinsik
a. Pegawai Tetap 45 84,9 sehingga mereka memiliki kepemimpinan
b. Non Pegawai spiritual sebagai sebagai panggilan tugas.
Tetap Tugas kepemimpinan spiritual antara lain
adalah menciptakan suatu visi yang baik
sehingga setiap anggota dalam organisasi
memiliki rasa untuk memiliki makna dan

3
perbedaan dalam kehidupannya juga untuk pernyataan kuesioner “kepala ruang
membangun budaya sosial atau organisasi selalu melakukan sesuatu sesuai standar yang
berdasarkan cinta altruistik sehingga antara berlaku”. Kedepannya mungkin dibutuhkan
pemimpin dan yang dipimpin memiliki rasa beberapa evaluasi lebih lanjut terkait
memperhatikan, peduli, menghargai dengan pelaksanaan kepemipinan spiritual di rumah
tulus dan akhirnya mewujudkan organisasi sakit tersebut.
yang baik pula.
Hal tersebut sesuai dengan penelitian KESIMPULAN
yang dilakukan oleh Sureskiarti (2015) tentang Berdasarkan hasil penelitian dan
Pengaruh Spiritual Leadership Terhadap pembahasan yang diuraikan sebelumnya,
Kinerja Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan diperoleh kesimpulan bahwa gambaran
Keperawatan Di RSUD H. Dr. Soewondo dimensi kepemimpinan spiritual kepala
Kendal yang dilakukan terhadap 48 responden
ruang rawat inap Rumah Sakit Umum
yang hasilnya terdapat peningkatan kerja dan
Daerah Meuraxa Kota Banda Aceh
adanya pengaruh terhadap penerapan spiritual
leadership pada perawat pelaksana sebanyak
2016berada pada kategori baik yaitu 34 orang
29,63%. (64,5%).
Penelitian ini didukung oleh Tobroni Bagi Institusi Rumah Sakit, agar dapat
(2012), bahwa segala sesuatu yang memaksimalkan pelayanan keperawatan
dilandaskan atas dasar spiritualitas atau menjadi lebih profesional dengan
keilahian maka akan memberikan hasil yang meningkatkan fungsi directing, yaitu kepala
positif baik bagi pemimpin dan yang dipimpin ruang lebih mengarahkan dan memotivasi
serta dapat mewujudkan organisasi yang baik perawat pelaksana terkait pelaksanaan
pula. Widyarini (2010) mengatakan bahwa pelayanan keperawatan spiritual kepada
organisasi yang baik dapat dihasilkan dari pasien.Bagi pengembangan ilmu pengetahuan,
pekerja yang baik selanjutnya pekerja yang agar dapat memberikan pelatihan kembali
baik dihasilkan dari pemimpin yang baik mengenai pelayanan keperawatan islami
pula.Segala sesuatu yang baik sudah pasti kepada seluruh tim kesehatan yang bekerja di
yang dilandaskan oleh keagamaan rumah sakit khusunya perawat.Bagi kepala
(spiritualitas).Karena, segala kemampuan yang ruang selaku supervisor, agar lebih berkala
dimiliki manusia adalah anugerah dari Tuhan dalam melaksanakan supervisi guna
Yang Maha Esa. meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
Menurut peneliti, kepemimpinan spiritual dan lebih membina hubungan yang baik
kepala ruang rawat inap RSUD Meuraxa yang dengan bawahan untuk terwujudnya sifat
sudah diterapkan selama ±15 bulan sudah membership dalam bekerjaBagi Perawat
sangat baik. Hal ini dibuktikan pada tabel 5.2 Pelaksana, agar lebih meningkatkan
sebanyak 34 responden (64,1%). RSUD keterampilan dalam melaksanakan pelayanan
Meuraxa yang saat ini sedang fokus dalam keperawatan islami dengan arahan dan
penerapan pelayanan Islami telah berupaya bimbingan dari kepala ruang. Bagi peneliti
untuk mencapai kesejahteraan karyawan selanjutnya agar dapat meneliti lebih lanjut
dengan memberikan pelatihan kepada perawat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
dan menetapkan SOP (Standar Operasional gayakepemimpinan spiritual kepala ruang
Prosedur) pelayanan islami. Kepala ruang juga dengan metode dan cara ukur yang berbeda.
sudah memimpin sesuai dengan SOP
Pelayanan islami rumah sakit tersebut. Ada REFERENSI
beberapa hal yang membuat dimensi spiritual Fry, L. W. (2003). Toward a Theory of
leadership dapat dikatakan baik, yaitu ada 37 Spiritual Leadership.The Leadership
responden (69,8%) yang menjawab selalu

4
Quarterly Ed.14, p.693-727.Diakses di
http://iispiritualleadership.com. Tanggal
6 April 2016

Hamid, A.Y. (2008). Bunga Rampai Asuhan


Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta :
EGC

Notoadmojo, S. (2010).Metodologi Penelitian


Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Sureskiarti, Enok. (2015). Pengaruh Spiritual


Leadership Terhadap Kinerja Perawat
dalam Melaksanakan Asuhan
Keperawatan di RSUD H. Dr.
Soewondo Kendal.Diakses di
Http://perpusnwu.web.id.Tanggal 15
Maret 2016.

Tobroni, (2005).Perilaku Kepemimpinan


Spiritual dalam Pengembangan
Organisasi Pendidikan dan
Pembelajaran.Diakses di
Http://cendekiawanjurnal.we.id.
Tanggal 27 September 2016.

Widyarini, M.M., (2010). Kepemimpinan


Spiritual Untuk Kejayaan Indonesia
(Mengungkap Relevansi Konsep
Kepemimpinan Spiritual dari Fry
dengan Kepemimpinan Nusantara
yang Etis-Universal.Diakses di
Http://JurnalParamdina.web.id. ISSN:
1412-0755. Tanggal 6 April 2016

Anda mungkin juga menyukai