PENDEK)
Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan atas kegiatan perusahaan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan pada periode yang akan datang.
Tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba (profit) yang optimal sesuai
dengan kemampuan perusahaan, oleh karena itu untuk mencapai laba optimal tersebut perlu
disusun perencanaan laba agar kemampuan yang dimiliki perusahaan dapat dikerahkan secara
terkoordinasi dalam mencapai tujuan tersebut.
Break Event atau impas dan analisa hubungan biaya-volume-laba merupakan teknik perencanaan
laba dalam jangka pendek atau dalam satu periode akuntansi tertentu dengan mendasarkan
analisanya pada variabilitas pendapatan penjualan maupun biaya terhadap volume kegiatan,
sehingga teknik tersebut akan dapat digunakan dengan baik sebagai alat perencanaan laba dalam
jangka pendek.
▶ Dalam perencanaan laba dengan teknik break event dan analisa hubungan biaya-volume-laba
digunakan beberapa asumsi dasar, sbb :
1. Harga jual produk per unit tetap konstan pada berbagai tingkatan volume penjualan dalam
periode yang bersangkutan.
2. Semua biaya dapat dikelompokkan ke dalam elemen biaya tetap dan biaya variabel yang
mempunyai tingkat variabilitas terhadap produk yang diproduksi dan dijual.
3. Harga dari biaya atau masukan (harga bahan baku, upah langsung, dll) tetap konstan pada
berbagai tingkatan kegiatan.
4. Kapasitas yang dimiliki perusahaan tidak berubah, misalnya karena ekspansi.
5. Tingkat efesiensi dari perusahaan tidak berubah.
6. Tingkat dan metode teknologi yang dimiliki perusahaan tidak berubah.
7. Apabila perusahaan menjual beberapa macam produk, maka komposisi produk pada berbagai
tingkatan penjualan tidak berubah.
▶ MARGIN OF SAFETY (BATAS KEAMANAN)
Analisis impas memberikan informasi mengenai berapa jumlah volume penjualan minimum agar
perusahaan tidak menderita rugi. Jika impas dihubungkan dengan angka pendapatan penjualan
yang dianggarkan, akan diperoleh informasi berapa volume penjualan yang dianggarkan atau
pendapatan penjualan tertentu boleh turun agar perusahaan tidak menderita rugi. Selisih antara
volume penjualan yang dianggarkan dengan volume penjualan impas merupakan angka margin
of safety.
Angka margin of safety ini memberikan informasi berapa maksimum volume penjualan yang
direncanakan tersebut boleh turun, agar perusahaan tidak menderita rugi atau dengan kata lain
angka margin of safety memberikan petunjuk jumlah maksimum penurunan volume penjualan
yang direncanakan, yang tidak mengakibatkan kerugian.
Karena laba kontribusi berubah sebanding dengan perubahan pendapatan, dengan demikian
setiap perubahan pendapatan penjualan dapat diketahui dengan cepat dampak perubahannya
terhadap laba dengan menggunakan angka degree of operating leverage.
Besarnya persentase perubahan penjualan terhadap laba dapat dihitung dengan cara :
% perubahan pendapatan penjualan dikali dengan DOL.
atau :
% perubahan laba = % perubahan volume penjualan × DOL
Misal : jika berdasarkan perhitungan DOL diketahui = 4 kali, dan tingkat perubahan peningkatan
penjualan sebesar = 5%
Maka % perubahan penjualan terhadap %laba adalah = 4 × 5% = 20%
Artinya terjadi perubahan laba sebesar 20% sebagai akibat perubahan penjualan sebesar 5% dari
penjualan sebelumnya.
SOAL (TUGAS)
Perusahaan Bus "Jawa Travel" memiliki 10 bus dengan kapasitas tempat duduk (tidak termasuk
untuk supir) 50 penumpang per bus. Bus bus tersebut melayani trayek dari kota A - B dengan
jarak 125 KM (Pulang Pergi), rata-rata kepadatan penumpang (load) sebesar 80% dari kapasitas
tempat duduk. Dalam satu tahun sebuah bus rata-rata bekerja selama 300 hari. Setiap hari dapat
menempuh trayek kota A-B sebanyak 4 kali pulang pergi setiap bus. Tarip penumpang tahun ini
sebesar $ 5,- per KM per penumpang.
Biaya variabel (bahan bakar, pemeliharaan, dll) per KM per bus sebesar $ 100,- Sedangkan total
biaya tetap sebesar $ 120.000.000,-
▶ DIMINTA :
1. Buatlah perhitungan tingkat impas (break event) perusahaan dalam kilometer yang ditempuh
maupun satuan uang dollar penjualan.
2. Buatlah perhitungan besarnya laba dianggarkan jika kapasitas yang direncanakan (kapasitas
normal) tercapai.
3. Jika biaya variabel naik per KM per bus sebesar $ 25,- dan biaya tetap turun sebesar 5%,
bagaimanakah pengaruhnya terhadap tingkat penjualan impas? Buatlah perhitungannya.!