Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Dalam rangka meningkatakan taraf kehidupan masyarakat dan untuk


mengurangi disparitas harga di 9 wilayah Kecamatan di Kabupaten Morowali,
khususnya untuk sektor perdagangan dan industri, Pemerintah Daerah Kabupaten
Morowali telah membuat skala prioritas pembangunan untuk menggerakkan roda
perekonomian masyarakat melalui pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum
serta sarana dan prasarana ekonomi.

Fasilitas dan infrastruktur yang tersedia belum memadai dibandingkan


dengan laju pertumbuhan produk dan ekonomi, Sehingga belum mampu melayani
aktivitas perdagangan dan perindustrian masyarakat, sehingga terjadi perbedaan
harga yang sungguh sangat mencolok antara pulau jawa dan daerah luar pulau jawa
termasuk di Sulawesi pada umumnya dan Kabupaten Morowali pada khususnya.

Oleh Pemerintah Pusat melalui Program jalur tol yang tujuannya adalah untuk
mengurangi Disparitas harga tersebut, dan Kabupaten Morowali dengan pelabuhan
Bunkgu berada pada jalur Tol trayek 18 yang rutenya meliputi : Kendari-Lameruru-
Bungku-Kolonodale-Luwuk. Berada pada posisi yang sangat strategis sehingga
diharapkan agar dapat menjadi sentral tujuan alur distribusi barang yang masuk
maupun keluar sehingga terjadi keseimbangan stok maupun harga barang.

Dan pelabuhan tersebut merupakan salah satu wadah yang akomodatif


untuk mendukung kelancaran perdagangan dan sistem pendistribusian baik itu
industri barang maupun jasa, dimana kedudukan Kabupaten Morowali sebagai
daerah produsen dapat didistribusikan guna memenuhi kebutuhan masyarakat
Kabupaten Morowali atau sebaliknya. Untuk mendukung proses tersebt maka diarea
pelabuhan diperlukan danya pergudangan yang terpadu sebagai pusat
penampungan atau wadah distribusi secara langsung maupun tidak langsung,
sangat diharapkan memberikan dampak yang positif terhadap kelancaran dan alur
distribusi barang yang masuk maupun yang keluar.
Kabupaten Morowali dibentuk berdasarkan Undang-undang nomor : 51 tahun
1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Banggai Kepualauan dan
Kabupaten Morowali, dimana sebelumnya Kabupaten Morowali adalah bagian dari
Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah.
Kabupaten Morowali saat ini setelah pemekaran Kabupaten Morowali Utara
mempunyai luas wilayah 8.666 km 2. Pada awal pemekaran Kabupaten Morowali dari
Kab. Poso mempunyai 8 Kecamatan, kemudian berkembang menjadi 18
Kecamatan. Lalu pada akhir tahun 2013 terjadi pemekaran Kab. Morowali Utara
sehingga saat ini di Kabupaten Morowali memiliki 9 kecamatan. Letak geografi Kab.
Morowali sangat strategis terutama luasnya potensi hamparan kawasan sentra
perikanan, perkebunan dan pertanian budidaya untuk dikembangkan guna
mendorong dan mempercepat pengembangan wilayah untuk tercapainya kemajuan
serta kemandirian daerah Kabupaten Morowali. Mata Pencahrian Penduduk adalah
pertanian dalam arti luas, pekerja sektor tambang, industri, pegawai negeri sipil dan
Nelayan.

Selain itu Kabupaten Morowali Merupakan Pusat kegiatan Ekonomi


Masyarakat telah didukung pula dengan pelabuhan untuk bongkar muat barang
yang dibawa dari daerah lain, sehingga Kabupaten Morowalli merupakan basis
pendistribusian barang bagi daerah sekitarnya, namun kondisi fasilitas pelabuhan
yang belum lengkap sungguh sangat perlu untuk dapat dibantu dalam pendanaan
pembangunan fasilitas Pergudangan Secara Terpadu melalui dana APBN pada
Kementrian Perdagangan RI.

Dengan keterbatasan anggaran yang tersedia, maka pembangunan fasilitas


gudang yang terpadu belum dapat diakomodir dalam APBD Kabupaten Morowali
pada Tahun Anggaran 2019 maupun 2020. Berkaitan dengan hal tersebut, menjadi
pertimbangan untuk mewujudkan pembangunan pergudangan melalui dana APBN di
kompleks pelabuhan Bungku Kabupaten Morwali.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh perkembangan Wilayah
terutama dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai. Berkaitan
dengan hal tersebut, salah satu aspek pendukungnya adalah diperlakukannya
suatu wadah yang akomodatif sebagai pendukung kelancaran perindistribusian
baik barang maupun jasa dari desa kekota, dalam hal ini kedudukan desa
sebagai produsen sebagian kebutuhan primer masyarakat kota maka diperlukan
sebuah pasar sebagai pusat distribusi barang secara langsung maupun tidak
langsung nantinya akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Seiring dengan perjalanannya era demokrasi dan otonomisasi daerah,
pembangunan disegala bidang semakin pesat. Otonomisasi daerah telah
berjalan, setiap daerah mempunyai kewenangan untuk melaksanakan
pembangunan daerahnya masing-masing. Namun hal yang jangan sampai
dilupakan adalah evaluasi terdapat hasil pembangunan yang sudah berjalan
maupun perencanaan pembangunan yang sudah berjalan maupun perencanaan
pembangunan yang sudah berjalan maupun perencanaan pembangunan yang
akan datang. Salah satu hal tidak lepas dalam pembangunan yaitu ketersediaan
dana dan sarana maupun prasarana.
Dan yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana agar alur distribusi
barang yang melalui trayek 18 yang rutenya meliputi : Kendari-Lameruru-
Bungku-Kolonodale-Luwuk dapat berjalan lancar sehingga disparitas harga
barang dapat diatasi. Guna menunjang kemampuan dan keberhasilan program
jalur Tol Laut pembangunan sarana dan prasarana di pelabuhan Bungku
sungguh sangat mendesak untuk segera dibangun.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Adapun maksud diusulkan rencana pembangunan pergudangayang
terpadu di kompleks pelabuhan Kenyamukan Sangatta Kabupaten Kutai
Timur ini adalah untuk mendukung program jalur Tol Laut yang telah di gagas
oleh Pemerintah Pusat dan mempermudah alur distribusi barang yang
diperdagangkan antar pulau, sekalugus untuk menyediakan sarana dan
prasarana pelabuhan sebagai tempat penampungan (barang yang masuk
maupun yang akan keluar melalui pelabuhan Bungku) dalam satu tempat dan
juga untuk melakukan transaksi atas barang maupun jasa yang dimilikinya,
misalnya hasil bumi sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan,
kerajinan, industri, tanaman pangan dan kelautan serta lainnya. Dan
digudang tersebut dapat dilengkapi dengan satu unit gedung
ketemeterologian, perlengkapannya dan sumber daya manusianya sehingga
pelaksanaan peneraan timbangan atau alat ukur lainnya secara rutin dapat di
lakukan.

2. Tujuan
Tujuan diusulkannya rencana pembangunan pergudangan secara
terpadu dikompleks pelabuhan Bungku Kabupaten Morowali adalah:
1) Untuk mendukung program Jalur Tol Laut, mengingat Morowali berada
trayek 18 yang rutenya meliputi : Kendari-Lameruru-Bungku-Kolonodale-
Luwuk.
2) Agar dapat mempermudah alur distribusi barang yang keluar dan masuk
melalui pelabuhan.
3) Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara cepat, mudah, dan
transparan sesuai harapan, kuantitas dan kualitas yang diinginkan,
sehingga secara perlahan namun pasti akan mendorong meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dengan menghindari terjadinya kelangkaan
dan disparitas harga barang di wilayah Kabupaten Morowali.
4) Untuk meningkat Pendapatan Asli Daerah melalui retribusi yang akan
diberlakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.
C. Kondisi Keuangan Daerah dan permohonan pada Program Nasional
Seharusnya Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali dapat membangun
pelabuhan dan Infrastruktur yang memadai, mengingat betapa penting dan
vitalnya sarana tersebut. Namun karena kondisi keuangan daerah yang belum
stabil maka kebutuhan akan sarana dan prasarana pada pelabuhan Bungku
Kabupaten Morowali belum dapat dilaksanakan.
Mengingat dan memperhatikan Program pemerintah Republik Indonesia
melalui kementrian perdagangan Republik Indonesia telah menetapkan program
pembangunan pergudangan melalui dana Tugas Pembantuan (TP) diseluruh
Indonesia, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali bersama ini
mengajukan permohonan agar mendapat jatah dan persetujuan atas program
dimaksud.
BAB II
KONDISI UMUM WILAYAH

A. Letak Geografis
Secara Geografis, Kabupaten Morowali terletak antara 01o31 12 - 03o46
48 LS dan 121o02 24- 123o15 36 BT, dengan Luas wilayah seluruhnya setelah
pemekaran Kabupaten Morowali Utara ±8.688 km2 yang terdiri dari 9
Kecamatan.

Gambar 1. Luas Wilayah Kecamatan

dengan batas wilayah sebagai berikut :


1. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Morowali Utara.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Wilayah provinsi Sulawesi Tenggaran
dan Sulawesi Selata.
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Wilayah Perairan Teluk Tolo dan.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah provinsi Sulawesi Tenggaran dan
Sulawesi Selatan.
Kabupaten Morowali merupakan Kabupaten yang terletak di Selatan
Provinsi Selawesi Tengah, berada ditengah antara 3 (Tiga) Propinsi di Sulawesi
Yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan, Kabupaten
ini secara wilayah diuntungkan oleh tata letak yang strategis, dengan beberapa
karakteristik sebagai berikut:

1. Berada pada lintas trans Sulawesi, yang diuntungkan karena Kabupaten


Morowali merupakan daerah yang kaya dengan sumber daya alam (Kawasan
laut, kawasan budaya, pariwisata, Nikel, kelapa sawit, kelapa dalam, coklat
(kakao), lada, rumput laut, dan hasil tambang lainnya.
2. Termasuk dalam kawasan gerai maritim nasional, trayek 18 yang rutenya
meliputi : Kendari-Lameruru-Bungku-Kolonodale-Luwuk.
3. Memiliki kawasan pantai, tengah dan hulu dengan infrastruktur relatif
memadai, namun masih perlu dukungan infrastruktur ekonomi dalam arti luas.

Adapun secara geografis dan fisiografis serta administratif, tata letak Kabupaten
Kutai Timur dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini :

Gambar 2 Peta Wilayah Kabupaten Morowali


B. Pemerintahan

Kabupaten Morowali merupakan kabupaten yang terbentuk dari hasil


pemekaran wilayah Kabupaten Poso, Propinsi Sulawesi Tengah berdasarkan
Undang-undang RI Nomor 51 Tahun 1999. Kabupaten Morowali merupakan
salah satu dari sembilan Kabupaten Morowali dan satu kota yang ada di
propinsi Sulawesi Tengah.

Sejarah perjuangan untuk melahirkan Kabupaten Morowali sudah lama


tumbuh dan menggelora dihati masyarakat. Aspirasi tersebut terus berkembang
yang kemudian sampai pada tingkat lahirnya kemampuan politik dari wakil-wakil
rakyat di lembaga DPRD dengan dicetuskannya Resolusi DPRD-GR Propinsi
Sulawesi Tengah nomor: 1/DPRD/1966 yang isinya meminta kepada
Pemerintah Pusat agar Propinsi Sulawesi Tengah dimekarkan menjadi 11
(sebelas) daerah otonom tingkat II, yaitu 2 (dua) Kotamadya dan 9 Kabupaten,
salah satu diantaranya adalah Kabupaten Morowali (waktu itu masih disebut
Mori Bungku).

Keputusan Pemerintah Pusat untuk membentuk Kabupaten Morowali ini


kemudian dituangkan ke dalam UU RI Nomor 51 Tahun 1999. Setelah
terbentuknya Kabupaten Morowali, langkah selanjutnya mempersiapkan
perangkat wakil rakyat di DPRD dan pemilihan Bupati yang memimpin secara
definitif.

Saat ini Kabupaten Morowali terdiri atas 126 Desa, 7 Keluarahan dan 9
Kecamatan, terdiri atas Kawasan pantai, dataran rendah dan perbukitan
(meliputi 28% dari seluruh luas Provinsi Kalimantan Timur) dengan nama-nama
Kecamatan dimaksud dapat dilihat pada tabel 3.

C. Kependudukan

Berdasarkan data BPS Kabupaten Morowali dan SKPD Kependudukan


dan catatan sipil tahun 2018 Kabupaten Morowali Berpendudukan sebanyak
113.132 Jiwa.
Gambar 3

Sumber Data : BPS Kab. Morowali


BAB III
RENCANA PEMBAGUNAN PERGUDNGAN TERPADU DI
PELABUHAN BUNGKU KABUPATEN MOROWALI
A. Pembangunan pergudangan
Dalam rangka mendukung dan mensukseskan Program Jalur Tol Laut
perlu disiapkan sarana dan prasarana yang ada dipelabuhan. Hingga saat
perkembangan pelabuhan Bungku sudah menjadi pelabuhan Bongkar Muat di
Kabupaten Morowali namun sarana pendukung lainnya yang belum terbangun,
termasuk didalamnya adalah sarana pergudangan. Dengan melihat Industri dan
perdagangan Morowali cukup Mengalami Kemajuan yang pesat, sementara
sarana dan Prasarana utama maupun penunjang belum memadai.
Ada dua sarana dan prasarana pada pelabuhan Bungku yang
mendesak untuk segera diwujudkan, yaitu pergudangan mengingat
pengoperasian pelabuhan belum Maksimal bila hal tersebut tidak terpenuhi. Atas
dasar pertimbangan tersebut diatas, maka dirasa sangat perlu adanya dukungan
dan bantuan pendanaan dari pemerintah pusat melalui Dana Tugas
Pembantuan semoga dengan dana tersebut pembangunan Pergudangan dapat
terlaksana secara efisien dan representatif dan nantinya dapat menjalankan
fungsinya secara optimal, dengan fasilitas yang memadai, kondisi yang saling
mendukung dan memiliki mekanisme sistem yang dilaksanakan dapat berjalan
secara efisien dan efektif tanpa mengabaikan segi manfaat, estetika dan
karakteristik bangunan setempat.

B. Rencana Kebutuhan Pembiayaan


Untuk mewujudkan rencana pembangunan pergudangan terpadu di
pelabuhan Bungku Kabupaten Morowali untuk tahun anggaran 2020 dan atau
2021 diperkirakan sebesar Rp. 7.000.000.000,00 (Tujuh Milyar Rupiah), maka
dengan hormat kami juga mengajukan permohonan kiranya mendapat perhatian
dan pemerintah pusat.
BAB IV
PENUTUP

Untuk merealisasikan tujuan pembangunan dimaksud, Pemerintah Pusat dan


Daerah bersama-sama masyarakat melaksanakan pembangunan secara terencana,
terarah, bertahap dan simultan, dimana hasilnya telah dapat dinikmati oleh sebagian
besar Rakyat Indonesia. Dalam rangka mewujudkan pembangunan Morowali
disemua sektor khususnya sektor perdagangan, pemerintah Kabupaten telah
membuat skala prioritas pembangunan untuk menggerakkan roda perekonomian
masyarakat, melengkapi dan meningkatkan infrastruktur yang belum memadai, agar
mampu dicapai pertumbuhan ekonomi yang sepadan dengan penduduk, sehingga
mampu dicapai pelayanan kepada masyarakat maupun kebutuhannya secara
optimal.

Salah satu infrastruktur dan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam upaya
mendorong ekonomi masyarakat dan penyerapan tenaga kerja, adalah
terlaksananya pelayanan Jalur Tol Laut dengan segala fasilitasnya akan sangat
berdampak langsung terhadap laju pertumbuhan ekonomi di daerah, di mana
akhirnya dapat berfungsi sebagai sarana maupun prasarana ekonomi dalam
mencapai dan penyerapan tenaga kerja, adalah terlaksananya pelayanan Jalur Tol
Laut dengan segala fasilitasnya akan sangat berdampak langsung terhadap laju
pertumbuhan ekonomi di daerah, dimana akhirnya dapat berfungsi sebagai sarana
maupun prasarana ekonomi dalam mencapai kesejahtraan masyarakat secara
optimal.

Berhubungan dengan keterbatasan dana yang tersedia pada pemerintah


kabupaten Morowali, maka pembangunan pergudangan dipelabuhan Bungku
kabupaten Morowali belum dapat kami laksanakan. Oleh sebab ituuntuk
mewujudkan rencana dimaksud, sangat diperlukan dukungan dana dari pemerintah
pusat guna merealisasikan rencana pembangunan Gudang yang dimaksud.
Guna mewujudkan rencana tersebut, berkenan dengan hormat, kami
mengajukan permohonan sebagaimana besaran dana terlampir. Semoga hal ini
mendapatkan perhatian dan persetujuan dari bapak Menteri perdagangan Republik
Indonesia, maupun lembaga departemen dan non departemen yang berkompeten
dengan permohonan dimaksud.

Anda mungkin juga menyukai