Proposal SIKIM Meubel Tahun 2020 v2
Proposal SIKIM Meubel Tahun 2020 v2
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Industri kecil dan menengah (IKM) di Kabupaten Morowali jumlahnya
mendominasi dari keseluruhan industri mencapai sekitar 98% dan sebagian
kecil saja berupa industri besar. Namun, dengan jumlah yang begitu besar,
belum mampu berperan penting sebagai roda penggerak ekonomi daerah.
Beberapa hal yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi akibat rendahnya
daya saing IKM dalam penguasaan pasar dikarenakan rendahnya
penguasaaan manajemen dan teknologi dari IKM tersebut. Hal berikut juga
dikarenakan IKM yang ada berjalan sendiri-sendiri dan tidak terintegrasi baik
dengan industri kecil lainnya maupun dengan industri besar. Adanya kemitraan
dan penguatan rantai pasok antara industri dapat menjamin keberlangsungan
permintaan serta peningkatan kualitas IKM secara menyeluruh.
Sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing IKM melalui
pendekatan pengembangan suatu Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM)
yang spesifik memilih satu jenis industri yang seragam yang potensial dari sisi
sebaran jumlah industri, besaran permintaan dan potensi limbah yang dapat
mengganggu lingkungan. Dengan melalui suatu kajian terlebih dahulu, maka
SIKIM yang dipilih untuk dikembangkan di Kabupaten Morowali adalah SIKIM
Meubel (Furnitur) dimana industri meubel merupakan inti dari kegiatan sentra
tersebut.
Industri meubel adalah industri yang mengolah bahan baku atau
bahan setengah jadi dari kayu, rotan dan bahan baku lainnya menjadi produk
barang jadi meubel yang mempunyai nilai tambah dan manfaat yang lebih
tinggi. Selain industri meubel kayu, di SIKIM Kab. Morowali juga akan
merangkul industri meubel dari bahan baku alumunium sebagai industri yang
memiliki karakteristik sistem produksi yang mirip.
Pada tahun anggaran 2017 dan 2018, pembangunan Sentra Industri
Kecil dan Menengah Meubel (SIKIM) Meubel di lokasi Kota Terpadu Mandiri
Desa Bahomohoni Kec. Bungku Tengah dengan louas lahan yang disiapkan
60.000 m2. telah menyelesaikan berbagai pekerjaan pembangunan yang
Sentra IKM Meubel Kab. Morowali Page 9
penganggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus dan Dana Alokasi
Umum. Bangunan yang telah diselesaikan berupa 16 unit Rumah Produksi,
Gedung Showroom, Gedung Kantor Pengelola, Gedung Unit Pelayanan Teknis
(UPT), Gudang Bahan Baku, Ruang Oven kayu, Ruang Penyimpanan Limbah,
Taman, Ruang Pompa Air Bersih serta Pagar. Jika melihat target rumah
produksi sesuai site plan yang sudah dibuat berjumlah 77 rumah produksi
maka masih dibutuhkan kerja keras dan komitmen yang kuat untuk
menciptakan struktur industri yang kokoh
A. GAMBARAN UMUM
Kabupaten Morowali dibentuk berdasarkan Undang-undang nomor : 51
tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Banggai
Kepualauan dan Kabupaten Morowali, dimana sebelumnya Kabupaten
Morowali adalah bagian dari Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah.
Kabupaten Morowali saat ini setelah pemekaran Kabupaten Morowali
Utara mempunyai luas wilayah 8.666 km 2. Pada awal pemekaran Kabupaten
Morowali dari Kab. Poso mempunyai 8 Kecamatan, kemudian berkembang
menjadi 18 Kecamatan. Lalu pada akhir tahun 2013 terjadi pemekaran Kab.
Morowali Utara sehingga saat ini di Kab. Morowali memiliki 9 kecamatan. Letak
geografi Kab. Morowali sangat strategis terutama luasnya potensi hamparan
kawasan sentra perikanan, perkebunan dan pertanian budidaya untuk
dikembangkan guna mendorong dan mempercepat pengembangan wilayah
untuk tercapainya kemajuan serta kemandirian daerah Kabupaten Morowali.
5
17
214
Industri Kecil
Industri Menengah
Tabel 1.
Dari tabel di atas, industri furnitur dari kayu (industri meubel kayu)
merupakan industri yang paling banyak tumbuh dan berkembang di Kab.
Morowali sebesar 114 unit usaha. Hal ini dapat disebabkan oleh melimpahnya
sumber bahan baku kehutanan, adanya keterampilan dari masyarakat dan
tingginya kebutuhan terhadap produk-produk meubel akibat berkembangnya
sektor jasa, perdagangan, hotel dan restoran. Dengan pendekatan
pembangunan sentra industri meubel, maka diharapkan IKM meubel yang ada
di Kab. Morowali, khususnya di Kec. Bungku Tengah sebagai ibu kota
kabupaten dapat direlokasi dan dipusatkan kegiatannya di dalam sentra
industri.
Bentuk Tahun
Tenaga Kapasitas Produksi
No. Nama Usaha Industri Nama Pemilik Alamat/Desa Badan Dikeluarkan Investasi (Rp.)
Kerja (Org) Pertahun (Buah)
Usaha Izin
Untuk itu kami ajukan usulan Pembangunan Kawasan Sentra Indutri Meubel
Kabupaten Morowali untuk Tahun 2020 sebagai berikut :
Pagu Anggaran
No. URAIAN PEKERJAAN
(Rp.)
I ANGGARAN FISIK
A PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PEMATANGAN LAHAN 500,000,000.00
B PEMBANGUNAN RUMAH PRODUKSI 850.000.000,00
C PEKERJAAN DRAINASE/PLAT DUICKER 200,000,000.00
D PEMBANGUNAN PAGAR KELILING 200,000,000.00
E PENGADAAN MESIN PERALATAN PRODUKSI 250,000,000.00
JUMLAH 2.000,000,000.00
PPN 10% 200.000.000,00
JUMLAH 2.200.000.000,00
Jasa Perencanaan 100.000.000,00
Jasa Pengawasan 100.000.000,00
TOTAL 2.400.000.000,00
PENUTUP
Proposal yang kami ajukan diatas sesuai hasil survei terhadap potensi IKM
dan UKM yang mulai banyak tumbuh dan berkembang di Kabupaten Morowali yang
sangat membutuhkan dukungan baik sarana dan prasarana dari Pemerintah Pusat
maupun Kabupaten sehingga besar harapan kami kiranya pemerintah pusat dapat
memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan usaha IKM dan UKM
khususnya di Kabupaten Morowali demi terwujudnya masyarakat Morowali yang
sejahtera dan mandiri.
Semoga Allah,SWT memberikan Rahmat-Nya bagi kita semua, atas
perhatian dan bantuannya diucapkan terima kasih.
BUPATI MOROWALI
Drs. T A S L I M