Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN

MANAJEMEN KEPERAWATAN

PERAN DAN TUGAS KETUA TIM (KATIM)


(MINGGU KE-3 HARI KE-3)

Oleh:

NURHAMIDAH, S. Kep
NIM: 1941232

Pembimbing:
Ns. SHINTA DEWI KASIH BRATHA M.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES TENGKU MAHARATU PEKANBARU
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
MANAGEMEN KEPERAWATAN
PERAN DAN TUGAS KETUA TIM (KATIM)

Kepala Ruang : DIAN JUSANDI, S. Kep


Pembimbing : Ns. SHINTA DEWI KASIH BRATHA M. Kep
Hari, Tanggal : Minggu, 27 Desember 2020
Minggu : III, Hari Ke-3
Kelompok I

A. Pengertian Metode Tim

Model tim merupakan suatu model pemberian asuhan keperawatan


dimana seorang perawat professional memimpin sekelompok tenaga
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien melalui
upaya kooperatif dan kolaboratif (Douglas, 1992). Model tim didasarkan pada
keyakinan bahwa setiap staf mempunyai kontribusi dalam merencanakan dan
memberikan asuhan keperawatan sehingga timbul motivasi dan rasa tanggung
jawab perawat yang tinggi, sehingga setiap anggota tim merasakan kepuasan
karena diakui kontribusinya dalam mencapai tujuan bersama yaitu mencapai
kualitas asuhan keperawatan yang bermutu.
Model tim menurut Kron & Gray (1987) terkandung dua konsep
utama yang harus ada, yaitu kepemimpinan dan komunikasi yang efektif.
Kemampuan kepemimpinan harus dikuasai oleh Ketua Tim, yaitu perawat
profesional (Registered Nurse). Registered Nurse ditunjuk oleh Kepala
Ruangan untuk bertanggung jawab terhadap sekelompok pasien dalam
merencanakan asuhan keperawatan, merencanakan penugasan kepada
anggota tim, melakukan supervisi dan evaluasi pelayanan keperawatan yang
diberikan. Prosese
komunikasi harus dilakukan secara terbuka dan aktif melalui laporan pre atau
post conference atau pembahasan dalam penugasan, pembahasan dalam
merencanakan dan menuliskan asuhan keperawatan dan mengevaluasi hasil
yang telah dicapai.Pelaksanaan model tim tidak dibatasi oleh suatu pedoman
yang kaku. Model tim dapat diimplementasikan pada tugas pagi, sore dan
malam. Apakah terdapat 2 atau 3 tim tergantung pada jumlah dan kebutuhan
serta jumlah dan kualitas tenaga keperawatan. Umumnya satu tim terdiri dari
3-5 orang tenaga keperawatan untuk 10-20 pasien.
Ketua tim (perawat profesional) adalah perawat yang
bertanggungjawab dalam perencanaan kelancaran dan evaluasi dalam
asuhan keperawatan untuk semua pasien yang dilakukan oleh tim di
bawah tanggungjawabnya, disamping itu ketua tim juga mempunyai
tugas untuk melakukan supervisi kepada semua anggota tim dalam
melakukan implementasi dan tindakan keperawatan (Kuntoro, 2010).
Ketua tim adalah seorang perawat yang bertanggung jawab
mengetahui keadaan dan kebutuhan semua pasien yang termasuk
dalam tim dan merencanakan asuhan individual (Marquis, 2010).
Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim yang terdiri dari tenaga
profesional, teknikal, dan pembantu dalam satu kelompok kecil yang
saling membantu (Nursalam, 2011).

B. Tujuan Metode Tim

Penggunaaan metode tim dalam asuhan keperawatan memiliki


tujuan yang bervariasi, diantaranya yaitu:
1) Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
2) Menerapkan penggunaan proses keperawatan sesuai standar
3) Memberikan asuhan keperawatan sesuai kebutuhan objektif
pasien, sehingga dapat meningkatkan tingkat kebutuhan pasien
4) Meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar perawat sehingga
transfer ilmu dan pengalaman dapat terlaksana, dan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan serta motivasi perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan.
Berbeda dengan metode fungsional metode tim lebih banyak
memberikan otoritas dan tanggungjawab kepada anggota tim, tugas
perawat menjadi lebih kompleks, anggota tim terlibat dalam
perencanaan dan evaluasi. Jika kerjasama tim berhasil, maka
pelaksana (khususnya anggota tim) akan menerima pengalaman dan
wawasan kerja yang lebih baik.
Menurut Kron & Gray (1987), pelaksanaan model tim harus
berdasarkan konsep berikut:
1) Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu
menggunakan tehnik kepemimpinan.
2) Komunikasi yang efektif penting agar kontinuitas rencana
keperawatan terjamin.
3) Anggota tim menghargai kepemimpinan ketua tim.
4) Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil
baik bila didukung oleh kepala ruang.

C. Kelemahan dan Kelebihan Metode Tim

Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang


berbeda- beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok
pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2 – 3 tim/ group yang terdiri dari
tenaga professional, tehnikal dan pembantu dalam satu grup kecil yang saling
membantu.
Menurut Nursalam (2002) dalam penerapan metode tim ada
kelebihan dan kelemahannya, diantaranya yaitu:
1) Kelebihan metode tim yaitu:
a) Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh.
b) Mendukung pelaksanakaan proses keperawatan.
c) Memungkinkan komunikasi antar tim, sehingga konflik mudah
diatasi dan memberi kepuasan kepada anggota tim.
2) Kelemahan metode tim yaitu:
Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk
konferensi tim, yang biasanya membutuhkan waktu dimana sulit untuk
melaksanakan pada waktu-waktu sibuk.
Menurut Marquis (2010), dalam penerapan metode tim ada
kelebihan dan kelemahannya, diantaranya yaitu:
1) Keuntungan metode tim
a) Memberikan kepuasan kepada pasien dan perawat
b) Perawat dapat mengenal pasien secara individual karena
menangani pasien dalam jumlah yang sedikit, sehingga
pelayanan dapat diberikan secara komperhensif dan melihat
pasien secara kolektif
c) Perawat akan bekerja lebih produktif dalam hal
kerjasama dan komunikasi dalam tim. Ini dapat
mempermudah anggota tim dalam mengenal satu
sama lain jika dimanfaatkan secara optimal
2) Kerugian metode tim
a) Pengaturan tidak sesuai dapat mengurangi keefektifan dari
metode ini
b) Metode tim menuntut banyak terhadap peran perawat
non profesional dalam melaksanakan asuhan
keperawatan
c) Ketua tim perlu diberikan rentang waktu yang lebih
panjang dalam menyelesaikan tugas manegernya
seperti mengkaji, mendengarkan, dan mengontrol
kerja kelompok
d) Ketua tim dapat mengalami kebingungan karena tugas yang
disampaikan oleh beberapa anggota apalagi dengan
komposisi anggota tim yang sering berubah

D. Tanggung Jawab dan Tugas Ketua Tim

1. Tanggung Jawab

a. Membuat perencanaan.
b. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi.
c. Mengenal/mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat
kebutuhan pasien.
d. Mengembangkan kemampuan anggota.
e. Menyelenggarakan konferensi.

2. Tugas Ketua Tim

a) Membuat penugasan, supervisi, dan evaluasi terhadap


pelaksanaan asuahan keperawatan
b) Memberi pengarahan dan motivasi kepada anggota tim untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan/standar yang
berlaku.
c) Berkoordinasi dengan kepala ruang atau PJ sift atau dokter spesialis
terkait untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan
pasien atau keluarga.
d) Mendokumentasikan dengan lengkap asuhan keperawatan yang
diberikan pada pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
e) Mengadakan diskusi dengan perawat pelaksana
f) Segera melaporkan tindakan yang telah dilakukan kepada dokter
penanggung jawab pasien (DPJP) / Dokter konsulen.
g) Mengatur, mengontrol dan mengkoordinasikan pemeliharaan
peralatan yang dibutuhkan pasienya agar selalu dalam keadaan siap
pake pada jam dinasnya.
h) Melaksanakan program orientasi kepada pasien baru dan keluarganya
meliputi penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib dan
fasilitas yang ada.
i) Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite dokter) dan
mencatat rencana medik dari dokter.
j) Menyiapkan perlengkapan untuk pasien yang akan keluar atau pulang
seperti obat – obatan, hasil pemeriksaan dan surat – surat yang
diperlukan (surat istirahat, resume keperawatan, surat keterangan
kematian) dan meretur obat sisa bila ada.
k) Mengontrol dan memeriksa ketepatan pemberian asuhan keperawatan
dan pemberian obat/ atau pemeriksaan penunjang pada pasien yang
menjadi tanggung jawabnya sesuai rencana medik dari dokter.
l) Mengisi daftar permintaan makanan, berdasarkan macam dan jenis
makanan pasien kemudian memeriksa ulang pada saat penyajiannya
sesuai dengan diitnya pada sift sore malam dan hari libur.
m) Melaksanakan serah terima tugas pada penanggung jawab (PJ) sift
berikutnya secara lisan maupun tertulis pada saat penggantian dinas.
n) Melaporkan secara lisan dan tulisan kepada kepala ruang apabila
terdapat hal – hal yang harus segera dilaporkan.
o) Melakukan tugas – tugas lain yang diberikan oleh kepala ruang
apabila diperlukan.

E. Fungsi Managerial

1. Perencanaan (Planning)

a) Melaksanakan timbang terima dengan petugas dinas


sebelumnya tentang kondisi,
b) jumlah, serta perawatan lanjutan klien bersama kepala
ruangan
c) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien terhadap
perawat, pemeriksaan, diagnosis, dan terapi
d) Memberi masalah keperawatan berdasarkan tanggung
jawab masing-masing
e) Menyusun rencana tindakan dan mendiskusikan dengan
kepala ruangan tentang masalah klien berdasarkan hasil
observasi dan catatan untuk pelaksanaan asuhan keperawatan
f) Mengikuti ronde keperawatan yang dilakukan oleh kepala
ruangan
g) Menggalang kerjasama antar anggota tim
h) Melakukan penilaian hasil kerja anggota tim sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun
i) Mengikuti visite dokter
j) Menciptakan kerjasama yang baik antar anggota tim
k) Melakukan tindak lanjut dan revisi rencana kerja sesuai
dengan kondisi klien
l) Melakukan timbang terima dengan petugas kesehatan
2. Pengorganisasian (Organizing)

a) Tujuan
1) Memberikan gambaran tentang peran dan fungsi
perawat
2) Memberikan asuhan keperawatan yang optimal dan
berkesinambungan demi menjamin kerjasama yang baik
antar anggota tim

b) Metode
Berdasarkan jumlah anggota yang ada dan tingkat
ketergantungan klien, maka ditetapkan untuk menggunakan
metode tim karena:
1) Metode tim dapat digunakan pada sekelompok perawat
dengan pengetahuan dan pengalaman yang beragam
2) Memungkinkan pencapaian proses keperawatan yang optimal
3) Memberikan kepuasan anggota tim dalam hubungan
interpersonal
4) Memberikan tanggung jawab dan motivasi yang tinggi,
sehingga kualitas asuhan keperawatan dapat ditingkatkan
Tugas perawat primer :
1) Bersama kepala ruangan melakukan serah terima pergantian
dinas/tugas 2) Melakukan pembagian
tugas pada Perawat Asosiet (PA)
3) Menyiapkan keperluan untuk askep dan
pendokumentasian
4) Mengikuti visit dokter
5) Membuat laporan klien
6) Mengevaluasi asuhan keperawatan dan
pendokumentasian

c) Struktur Organisasi

Ketua Tim B
(Nurhamidah)

PP 1
PP 2 PP 3
(Raudho)
(Fitriana) (Mira Miranda)

Nama Pasien Nama Pasien


Nama Pasien
1. An. Amin 1. An. Devi
1. An. Riri
2. Hanni 2. An Rudi
2. An. Rara
3. Maisarah 3. An. Anto
3. An. Wijaya

4. Pengarahan (Actuating/Directing)

a) Pembagian tanggung jawab Perawat Pelaksana (PP) diarahkan


sesuai dengan tingkat ketergantungan klien dan jumlah perawat
b) Pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan oleh institusi
c) Perawat Pelaksana (PP) diharapkan mengikuti arahan Ketua
Tim
d) Anggota tim diharapkan menggalang kerjasama yang baik antar
sesama anggota tim kesehatan lainnya
e) Memberi motivasi pada anggota tim
f) Memberi pengalaman pada perawat asosiet tentang asuhan
keperawatan dan
g) pendokumentasian yang masih memerlukan tambahan g.
Melibatkan anggota tim dari awal sampai akhir

5. Pengawasan (Controlling)

a. Melalui komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan


perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien
b. Melalui supervise langsung ataupun tidak langsung.
 Supervisi langsung : melalui pengamatan langsung atau melalui
laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/mengatasi masalah
yang terjadi saat itu pula.
 Supervisi tidak langsung, melakukan pengecekan daftar anggota
tim, memeriksa rencana keperawatan pada pasien, mengecek
catatan yang dibuat oleh PP selama dan sesudah pelaksanaan proses
keperawatan, mendengarkan laporan PP tentang pelaksanaan tugas.

6. Evaluasi

Kegiatan ini dilakukan agar dilaksanakan sesuai dengan rencana


keperawatan yang telah disusun bersama. Beberapa kegiatan yang
dievaluasi diantaranya adalah:
 Kegiatan dan laporan dari anggota tim bersama Ketua Tim
 Penampilan kerja perawat pelaksana dan proses asuhan
keperawatan yang dilaksanakan oleh anggota tim.
 Peningkatan kemampuan analisa dan psikomotor dan sikap.
 Pencatatan segera setelah dilakukan
7. Lain-lain

a. Ketepatan waktu
 Datang dan meninggalkan tugas tepat waktu
 Menghindari ketidak hadiran.
b. Kedisiplinan
 Memegang rahasia data klien
 Bersikap etis terhadap orang lain dan melakukan pendekatan
dengan cara yang benar
 Mau mendengarkan dan menghargai ide orang lain.
 Taat terhadap peraturan dan kebijakan yang berlaku
termasuk penampilan diri.
c. Kesehatan
 Mempertahankan kesehatan diri
 Mempertahankan kerapihan, kebersihan baju, rambut, kuku,
sepatu.
LAPORAN PELAKSANAAN KETUA TIM

Nama : Nurhamidah, S. Kep


NIM 1941232
Jabatan : Ketua Tim
Ruangan : Jasmin
Hari/ tanggal : Minggu, 27 Desember 2020
Kelompok 1

Kelompok satu memiliki anggota yang berjumlah 10 orang, dibagi


menjadi: KaRu, KaTim B, dan 3 PP, mengelola sebanyak 5 pasien. Dalam
melakukan tugas dan peran sebagai Ketua Tim, dengan anggota yang berjaga di
pagi hari sebanyak 3 orang, yaitu:
1. Raudho, S.Kep
2. Fitriana S. Kep
3. Mira Miranda S. Kep
Pukul 07.30 WIB mengikuti apel di halaman depan RSUD Bengkalis,
pukul 07.40 WIB mengikuti serah terima operan jaga dari dinas malam kepada
dinas pagi, dan keliling kamar pasien untuk memperkenalkan operan jaga dinas
dari dinas malam kepada dinas pagi. Pukul 08.15 WIB melakukan pre conference,
menyampaikan tujuan dari pre conference dan menyampaikan rencana asuhan
keperawatan/ program – program untuk pasien, membagi tugas kepada anggota
tim (PP/ perawat pelaksana). Pada pukul 09.30 WIB mengikuti visit dokter,
mencatat program terapi obat atau terapi latihan tambahan. Pukul 11.20 WIB
membuat laporan dengan hasil visit dokter. Pukul 13.20 WIB melakukan post
conference, menyampaikan tujuan post conference, menerima dan mencatat
laporan hasil implementasi dari anggota Tim/ PP, mencatat masukan dan
tambahan dari perawat (KaTim) ruangan, memberikan apresiasi kepada
anggota tim atas penyelesaian tugas dan laporan tugas. Pukul 13.40 WIB
melengkapi buku laporan jaga, Pukul 14.10 WIB memimpin operan jaga dari
dinas pagi kepada dinas siang dan keliling ruangan pasien untuk memperkenalkan
operan jaga dari dinas pagi ke dinas siang/ sore.

Pasien Kelolaan Ketua Tim

No. Identitas pasien Kamar Keterangan


1. An. Riri, 6 tahun 319 DBD
2. An. Rara, 4 tahun 319 GEA
3. An. Wijaya, 3 tahun 319 Demam Kejang
4. An. Devi, 5 tahun 320 Obs Febris
5. An. Rudi, 3 tahun 320 GE
6. An. Anto, 4 tahun 320 DBD
7. An. Amin, 5 tahun 321 GE
8. An. Hanny, 4 tahun 321 DBD
9. An. Maisyarah, 4,5 tahun 321 Obs Febris
RENCANA PELAKSANAAN KEPERAWATAN

Hari, Tanggal : Minggu, 27 Desember 2020

No Waktu Kegiatan Keterangan


07.35 – 08.10 Mengikuti jalannya operan jaga Malam Ke Pagi Di ikuti oleh semua perawat dan
WIB mahasiswa praktek
08.15 – 08.30 WIB Keliling ke pasien untuk cek kondisi pasien dan Di ikuti oleh semua perawat dan
menginformasikan pertukaran jam tugas antara perawat mahasiswa praktek
jaga Malam dan Pagi.
08.35 – 08.50 WIB Memimpin pre conference Di ikuti oleh semua perawat dan
- Membuat perencanaan program tindakan. mahasiswa praktek
- Pembagian tugas kerja
09.10 WIB Melaksanan tindakan asuhan keperawatan yang sudah Dilakukan oleh semua perawat
direncanakan. ruangan dan mahasiswa praktek
13.20 – 13.35 WIB Memimpin post conference Di ikuti oleh semua perawat dan
mahasiswa praktek
13.40 – 13.55 WIB Mengevaluasi tindakan keperawatan yang sudah dilakukan KaTim Ruangan
- Mendokumentasikan tindakan dan perkembangan pasien
14.05 – 14.40 WIB Memimpin jalannya operan jaga Pagi dengan jaga Sore Di ikuti oleh semua perawat dan
mahasiswa praktek
LAPORAN KEGIATAN (IMPLEMENTASI)

Nama Mahasiswa : Nurhamidah,S.Kep


Peran : Kepala Tim ( Ka-Tim B )
Nama pasien : An.A, An.R, An.D, An.A, An.H, An.M, An.R, An.R, An.W

No. Waktu& Implementasi Evaluasi DOKTER PJ / PERAWAT PJ


Tanggal
1 Minggu 1. Menerima serah terima Askep dan mengikuti Pre Conference
27 Des R/ : melakukan serah terima Askep di nurse station dan
2020 dilanjutkan ke ruangan pasien
08.00 WIB 2. Membagi tugas bersama Ka-Ru sesuai tingkat ketergantungan
klien
PP 1 : An.A, An.R, An.D
PP 2 : An.A, An.H, An.M
PP 3 : An.R, An.R, An.W

3. Mempersiapkan keperluan Askep dan menyusun Renpra R/ :


Pengkajian Kondisi Klien secara Umum sebagai berikut :

09.00 WIB 1.An.Anto, 4 thn S: - Keluarga mengatakan An. A badan teraba


Dx Medis : DBD hangat dr. Ari / Nurhamidah, S.Kep
Klasifikas: Intermediate care. O: - S: 37,8oC, TD: 110/ 80 mmHg, RR: 21x/I,
HR: 80 x/i
Keluhan keluargamengatakanAn.Abadanterabahangat TTV Klien : 110/80mmHg,
- Tampak kulit kemerahan
Nadi : 80x/menit, RR :21x/Menit, masalah keperawatan:
1. Hipertermi b/d peningkatan laju metabolisme - Kulit teraba hangat
- Intake: minum 1000 ml

A : Masalah termogulasi belum teratasi

P : Intervensi di lanjutkan
- Pantau suhu
- Anjurkan konsumsi cairan
- Kompres hangat
2.An.Rudi, 3 thn S: Keluarga mengatakan pasien masih BAB
Dx Medis : GE encer
Klasifikas: intermediate care. Terpasang Inf.RL 20 tts/menit O: - Pasien tampaklemah, lemas,nafsu makan dr. Ari / Nurhamidah, S.Kep
Keluhan tidakada
Keluarga mengatakan pasien masih BAB encer
- Konjungtiva tampakanemis
- HR: 90X/M
1. Diare b/d proses infeksi , inflamasi di usus - Frekwensi BAB3x
- Konsistensiencer
- Ampas(-)
- Pemberian infus Rl 20tts/Menit
- Kesadarancomposmentis, GCS:15
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi 1,2,3,4,5 di Lanjutkan
3.An.Devi, 5 thn S:
Dx Medis : GE - Keluarga mengatakan An.D badan masih
Klasifikas: minimal care teraba hangat
dr. Ari / Nurhamidah, S.Kep
,Keluhan O:
0
S:37,8, C,TD: 100/70 mmHg, RR: 20x/m,
HR:80x/m
Keluarga mengatakan An.D badan masih teraba hangat
- Tampak kulit kemerahan
- Kulit teraba hangat
1. Hipertermi b/d peningkatan laju metabolisme
- Intake minum 1000 ml
A: Masalah termogulasi belum teratasi
P: Iintervensi di lanjutkan
- Pantau suhu
- Anjurkan konsumsi cairan yang adekuat
- Kompres hangat
- Kolaborasi pemberian antipiretik
S:Keluarga mengatakan pasien masih BAB encer
4.An.Amin, 3 thn O:
Dx Medis : GE - Pasien tampak dr. Ari / Raudhoh, S.Kep
Klasifikas: Minimal care. - Konjungtiva tampak anemis

Keluhan - HR: 90X/M


Keluarga mengatakan pasien masih BAB encer - Frekwensi BAB3x

1. Diare berhubungan dengan proses infeksi, inflamasi diusus - Konsistensi encer


- Ampas(-)
- Pemberian infus Rl 20tts/Menit
- Kesadaran composmentis, GCS:15
A: Masalah belum teratasi
P:Intervensi 1,2,3,4,5 di lanjutkan

5.An.Henny, 4 thn S: Keluarga mengatakan An. H badan teraba


Dx Medis : DBD hangat
Klasifikas: Minimal care. O: - S: 37,8oC, TD:
110/ 80 mmHg, RR: 21x/I, HR:80 x/i
Keluhan dr. Ari / Raudhoh, S.Kep
- Tampak kulit kemerahan
Keluarga mengatakan An. H badan teraba hangat
- Kulit teraba hangat
1. Hipertermi b/d peningkatan laju metabolisme
- Intake: minum 1000ml
A: masalah termogulasi belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
- Pantau suhu
- Anjurkan konsumsi cairan
- Kompres hangat
S: Keluarga mengatakan An.D badan masih
6.An.Maisarah, 4,5 thn
teraba hangat
Dx Medis : Obs.Febris
O: - S:37,8,0C,TD: 100/ 70mmHg,RR: 20x/m,
Klasifikas: Minimal care
HR:80x/m
Keluhan
- Tampak kulit kemerahan
Keluarga mengatakan An.D badan masih teraba hangat
- Kulit teraba hangat
1. Hipertermi b/d peningkatan laju metabolisme - Intake :minum 1000ml
dr. Ari / Raudhoh, S.Kep
A: Masalah termogulasi belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
- Pantau suhu
- Anjurkan konsumsi cairan yang adekuat
- Kompres hangat
- Kolaborasi pemberian antipiretik

7.An.Riri, 6 thn S: Keluarga mengatakan anaknya sudah tidak

Dx Medis : DBD demam, mual (+), muntah (-)


KU.Lemas Klasifikas: minimal care Keadaan umum composmentis,
GCS: 15 N: 100x/m,RR: 24x/m, S :36,8 c, Terpasang Inf.RL 20 tts/i O:- Keadaanumum composmentis, GCS: 15 N:
100x/m,RR: 24x/m, S :36,8 c dr. Ari / Fitriana, S. Kep
1. Hipertermia b.d Proses infeksi virus dengue
-Pasien masih agak lemas, Terpasang Inf.RL
20 tts/

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi di lanjutkan
- Advice dokter
- Pemberian obat injeksi antibiotik
ceftriaxon
- Paracetamol syr
- Ranitidin injeksi
- Pemasangan infus RL 20 tts/menit

- Cek kembali ttv


S: Keluarga mengatakan pasien BAB sudah tidak
8. An.Rara, 4 thn
encer lagi
Dx Medis : GEA
O:- Pasien masih Nampak agak lemas, napsu
KU.Lemas Kes: Composmentis, Klasifikas: minimal care
makan sudah ada walau hanya 4-5 suap
dr. Fakrul / Fitriana, S. Kep
- Konjungtiva sudah tidak tampak anemis
1. Gangguan keseimbang an volume cairan b/d kehilangan cairan
- HR: 80 X/M
- Frekwensi BAB 2x
- Konsistensi lunak, Ampas (+)
- Pemberian infus Rl 20 tts/Menit
- Kesadaran composmentis, GCS: 15
A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi 1,2,3,4,5 di lanjutkan

9. An.Wijaya, 3 thn
Dx Medis : Demam Kejang S: Keluarga mengatakan anaknya sudah tidak
KU.Lemas Kes: Composmentis, Klasifikas: Intermediate care, demam, mual (+), muntah (-)
terpasang Inf.RL 20 tts/menit

O: - OS agak Nampak lemas


1. Hipertermia b/d Proses Penyakit Infeksi
dr. Fakrul / Fitriana, S. Kep
- Kesadaran composmentis, GCS 15
0
- N : 80 x/i RR: 24 x/m, S : 36,8 C , TB :
103 cm, BB: 22 kg

- Terpasang Inf.RL 20 x/i

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi di lanjutkan
- Diet lunak
- Infus Rl 20 tts/m
- Injeksi ceftriaxon
- Injeksi ranitidine

- Sanmol syr 3x240 mg


PERENCANAAN PENYELESAIAN MASALAH :

10.00 wib 1.An.Anto, 4 thn


DX. Keperawatan : Hipertermi b/d peningkatan laju metabolism dr. Ari / Nurhamidah, S.Kep

Intervensi
1. Pantau suhu dan tanda – tanda vital
2. Monitor warna kulit
3. Berikan obat atau cairan
4. Tutup pasien dengan selimut atau pakaian ringan
5. Dorong konsumsi cairan
6. Kompres hangat

2.An.Rudi 3 th
DX. Keperawatan : Diare berhubungan dengan proses infeksi,
inflamasi di usus
dr. Ari / Nurhamidah, S.Kep
Intervensi ;
1 Observasi dan catatwarna, jumlah, frekuensi dan konsistensifeses
2. Anjurkanpasienuntuktirah baring
3. Anjurkankeluargauntuktetapmemberikancairan per oral
4. Auskultasi bising usu
5. Kolaborasi pemberian diet bagi pasien dengan tim gizi

3.An.Devi, 5 thn
dr. Ari / Nurhamidah, S.Kep
DX. Keperawatan : Hipertermi b/d peningkatan laju metabolisme
Intervensi ;
7. Pantau suhu dan tanda – tanda vital
8. Monitor warna kulit
9. Berikan obat atau cairan
10. Tutup pasien dengan selimut atau pakaian ringan
11. Dorong konsumsi cairan
12. Kompres hangat
4.An.Amin, 3 thn
DX. Keperawatan : Diare berhubungan dengan proses infeksi,
inflamasi diusus
Intervensi ; dr. Ari / Raudhoh, S.Kep
1. Observasi dan catat warna, jumlah, frekuensi dan konsistensi
feses
2. Anjurkan pasien untuk tirah baring
3. Anjurkan keluarga untuk tetap memberikan cairan per oral
4. Auskultasi bising usu
5. Kolaborasi pemberian diet bagi pasien dengan tim gizi

5.An.Henny, 4 thn
DX. Keperawatan : Hipertermi b/d peningkatan laju metabolisme

Intervensi ;
1. Pantau suhu dan tanda – tanda vital dr. Ari / Raudhoh, S.Kep
2. Monitor warna kulit
3. Berikan obat atau cairan IV
4. Tutup pasien dengan selimut atau pakaian ringan
5. Dorong konsumsi banyak minum air hangat
6. Kompres hangat
6.An.Maisarah, 4,5 thn
DX. Keperawatan : Hipertermi b/d peningkatan laju metabolisme

Intervensi ;
1. Pantau suhu dan tanda – tanda vital
dr. Ari / Raudhoh, S.Kep
2. Monitor warna kulit
3. Berikan obat atau cairan IV
4. Tutup pasien dengan selimut atau pakaian ringan
5. Dorong konsumsi banyak minum air hangat
6. Kompres hangat

7.An.Riri, 6 thn
DX. Keperawatan : Hipertermia b.d Proses infeksi virus dengue
dr. Ari / Fitriana, S. Kep

Intervensi ;
1. Kaji TTV
2. Monitor suhu dan warna kulit
3. Kompres pasien pada lipat paha dan axilla
4. Anjurkan kelurga untuk memberikan pakaian berbahan menyerap
keringat
5. Kolaborasi pemeberian obatanalgetik
6. berikan posisi yang nyaman

8. An.Rara, 4 thn
DX. Keperawatan : Gangguan keseimbangan volume cairan b/d
kehilangan cairan
dr. Fakrul / Fitriana, S. Kep
Intervensi:
1. Monitor status Hydrasi (kelemahan membran mukosa, nadi
adekuat. tekanan darah ortos taltik) jika diperlu kan
2. Monitor vital Sign
3. Monitor masukkan makanan/ Cairan
4. Dorong masukkan oral
5. Kolaborasi pemberian cairan IV

9. An.Wijaya, 3 thn
DX. Keperawatan : Hipertermia b/d Proses Penyakit Infeksi
Intervensi ;
1. Identifikasi penyebab hipertemia
2. Monitor seluruh tubuh
3. Monitor kadar elektrolit
4. Monitor keluaran urine dr. Fakrul / Fitriana, S. Kep
5. Monitor komplikasi akibat hipertemia
6. Berikan obat oral
7. Lakukan pendinginan eksternal (Mis: Selimut hipotemia atau
kompres dingin pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila)
8. Berikan oksigen
9. Anjurkan tirah baring
10. Kolaborasi pemberian cairan lektrolit intravena, jika perlu
11. Monitor suhu bayi sampai stabil (36,5 °C – 37,5 °C)
12. Monitor suhu tubuh anak tiap dua jam, jika perlu
13. Monitor TD, RR dan N
14. Monitor warna dan suhu kulit
15. Monitor dan catat tanda dan gejala hipotemia atau hipertemia
16. Pasang alat pemantau suhu, jika perlu
17. Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat
4. Mendelegasikan asuhan keperawatan dengan anggota tim
5. Berkolaborasi dalam pemberian diet dengan tim Gizi

12.00 wib
6. ISHOMA
7. Memberi pengarahan pada perawat pelaksana (PP) untuk segera
berkoordinasi bila menemui kesulitan selama proses pelaksanaan
Askep
8. Memberikan Re-Inforcement positif terhadap kinerja PP yang sudah
baik serta memberikan masukan terhadap kinerja hari ini
9. Melakukan supervisi PP dalam pemberian asuhan keperawatan pada
pasien

14.00 wib 10. Melakukan post conference dengan Karu dan Tim.

Anda mungkin juga menyukai