Anda di halaman 1dari 4

Review Questions – Prognosis

1. Seorang pasien datang menemui Anda dan bertanya terkait keluhan LBP yang dialaminya. Studi
terbaru yang Anda ketahui menyebutkan bahwa usia dan BB, keparahan nyeri saat serangan,
dan aktivitas yang terkait serangan merupakan faktor yang mempengaruhi keparahan penyakit
yang dialami pasien tersebut. Pendekatan statistik apa yang tepat dalam menilai prognosis
untuk pasien tersebut?
a. Analisis univariat
b. Analisis multivariat
c. Randomisasi
d. Stratifikasi
e. Case control

2. Banyak aturan prediksi klinis yang berbeda telah dikembangkan untuk menilai tingkat keparahan
pneumonia yang didapat dari komunitas. Yang manakah dari berikut ini adalah alasan terpenting
untuk memilih satu yang akan digunakan?
a. Aturan prediksi mengklasifikasikan pasien menjadi kelompok dengan prognosis yang sangat
berbeda.
b. Aturan prediksi telah divalidasi di pengaturan yang berbeda.
c. Banyak variabel disertakan dalam aturan.
d. Faktor prognostik termasuk ilmu pengetahuan tes diagnostik.
e. Skor dihitung dengan menggunakan komputer.

(hint: Bahkan jika aturan prediksi klinis dibuat menggunakan metode terbaik yang tersedia, file tes
terkuat dari kemampuan mereka untuk memprediksi adalah mereka telah terbukti melakukannya pada
pasien lain yang digunakan untuk mengembangkan aturan)

3. Dalam studi pasien yang merokok dan perkembangan penyakit arteri perifer, rasio hazard
amputasi pada pasien yang terus merokok, relatif terhadap mereka yang berhenti merokok,
adalah 5. Manakah dari berikut ini paling mencirikan rasio bahaya?
a. Dalam penelitian ini, yang dimaksud adalah tingkat lanjutan merokok dibagi dengan tingkat
berhenti.
b. Dapat diperkirakan dari case-control studi tentang merokok dan amputasi.
c. Studi tidak bisa disesuaikan dengan keberadaan atau tidak adanya faktor lain yang terkait
dengan prognosa.
d. Studi menyampaikan informasi yang mirip dengan relatif risiko.
e. Studi dihitung dari kumulatif insiden amputasi pada perokok dan orang yang menyerah

(hint: Rasio bahaya dihitung dari informasi dalam kurva kelangsungan hidup dan serupa tetapi tidak
identik dengan risiko relative)

4. Peneliti ingin mendeskripsikan klinis perjalanan penyakit multiple sclerosis. Pasien yang terlibat
dalam penelitian ini telah diidentifikasi di pusat rujukan, telah terdaftar pada saat diagnosis, dan
telah memenuhi kriteria inklusi yang ketat. Setelah 10 tahun, semua pasien yang telah sembuh
diperiksa setiap tahunnya dan tetap dalam observasi, dan 40% masih bisa berjalan. Yang
manakah dari berikut ini yang paling membatasi kredibilitas penelitian tersebut?
a. Waktu nol yang tidak konsisten
b. Bias pemgukuran
c. Generalisasi
d. Bias migrasi
e. Kegagalan menguunakan metode time to event analysis

(Hint: Karena pasien harus memenuhi kriteria yang ketat (karakteristik pasien terlalu ekslusif) untuk
diikutsertakan dalam penelitian  maka hasil penelitian belum tentu menggambarkan kondisi pada
populasi umum)

5. Censored observation adalah sebagai berikut, kecuali


a. Pasien yang lost to follow up
b. Pasien yang berpindah tempat, sehingga tidak dapat lagi dihubungi
c. Pasien yang meninggal karena hal lain yang tidak termasuk outcome/ event
d. Pasien yang waktu observasinya lebih sedikit dibandingkan yang lain
e. Pasien yang memutuskan untuk berhenti dari studi

6. Sebuah studi prospektif di RS A bertujuan untuk melihat survival pasien AIDS yang mendapat
regimen ARV standar. Pasien di observasi dalam hitungan hari. Peneliti menggunakan
pendekatan estimasi dengan kurva Kaplan-Meier sebagai berikut:

Jika pada akhir masa observasi (hari- 400), terdapat 1 pasien meninggal, 6 pasien yang masih
hidup, yang mana dari 6 pasien tersebut 2 pasien drop out (karena pindah ke RS lain), berapakah
estimated survival probability?
a. 0.75 c. 0.16 e. Tidak dapat ditentukan
b. 0.25 d. 0.83

(hint: karena terdapat 2 pasien drop out, maka 2 pasien tersebut dinyatakan risk free  tidak lagi masuk
dalam perhitungan, maka sebenarnya total yang masih survive hingga hari terakhir adalah 6-2 = 4.
Estimated probability yang meninggal ialah ¼ = 0.25, maka estimated survival probabilitinya ialah 1-0.25
= 0.75)

7. Berdasarkan kurva di atas, berapakah median survival time yang ditunjukkan?


a. 200 hari c. 300 hari e. Tidak dapat ditentukan
b. 260 hari c. 400 hari
8. Berdasarkan kurva di atas, manakah pernyataan berikut ini yang benar?
a. Cumulative survival pada hari – 100 ialah 0.6
b. Tidak terdapat pasien yang disensor dalam penelitian tersebut
c. Cumulative survival pada akhir masa observasi sama dengan median survival
d. Pada 100 sampai 200 hari pengamatan survival tampak cumulative survival menurun drastis
e. Bukan salah satu di atas

9. Test yang dapat dilakukan untuk membandingkan 2 kurva survival ialah


a. Kolmogorov smirnov d. Two Tail T test
b. Statistik deskriptif e. Bukan salah satu di atas
c. Log rank test

10. Sebuah studi menyebutkan bahwa tingkat mortalitas post operative dari tindakan bypass pada
RS A adalah 4% dan di RS B adalah 2.6%. Secara garis besar, di RS A; dari 1200 operasi bypass 48
di antaranya berujung pada kematian, sedangkan di RS B; dari 2400 operasi bypass, 64 di
antaranya berujung pada kematian. Dilakukan stratifikasi risiko pre operatif pada pasien dari
kedua RS dengan hasil sebagai berikut:

Apakah yang dapat disimpulkan dari hasil studi di atas?

a. RS B lebih superior oleh karena crude mortality rate nya lebih kecil di banding RS A
b. Nilai crude rate bisa saja misleading, sebab dalam studi karakteristik pasien tidak
berimbang, dimana pada RS A 42% pasiennya ada dalam kelompok high risk, sedangkan
pada RS B, kelompok high risk nya hanya 17%.
c. RS A lebih superior dibandingkan RS B
d. Nilai crude rate bisa saja misleading, sebab dalam studi karakteristik pasien tidak berimbang,
dimana pada RS A hanya 17% pasiennya ada dalam kelompok high risk, sedangkan pada RS
B, kelompok high risk nya mencapai 42%
e. Bukan salah satu di atas

(hint: high risk patient di RS A adalh 500/1200 = 42%, dan di RS B 400/2400 = 17%  hal ini
menunjukkan RS B belum tentu lebih superior meskipun mortality ratenya lebih rendah)

11. Metode apa yang dapat diterapkan untuk mengurangi bias pada studi di atas (soal no. 8)?
a. Standarisasi
b. Randomisasi
c. Survival analysis
d. Survival curve
e. Bukan salah satu di atas
(hint: standarisasi dapat dilakukan pada keadaan di atas untuk membandingkan dua crude rate dengan
memberikan “weight” yang sama pada setiap strata)

12. Sebuah studi meneliti tingkat rekurensi non small cell lung cancer setelah dilakukan operasi. 30
pasien terlibat dalam studi ini dan diobservasi selama 5 tahun. Pasien di enroll selama 2 tahun
pertama. Pada akhir studi terdapat 3 yang disease free, dan sisanya yang lain ada yang
meninggal karena rekurensi penyakitnya, lost to follow up, dan ada juga yang drop out ataupun
meninggal karena penyakit lain. Selanjutnya dilakukan time to event analysis pada studi ini.
Manakah pernyataan di bawah ini yang SALAH?
a. Estimasi waktu untuk timbulnya rekurensi (estimated time to recurence) pada masa-masa
akhir observasi sangat terbatas hanya pada sejumlah pasien yang masih tersisa saja 
interpretasi tidak dapat langsung digeneralisasi
b. Studi ini menjadi kurang kredibel karena enrollment pasien mungkin pada waktu yang
tidak bersamaan
c. Studi ini menggunakan asumsi bahwa pasien yang disensor sama kondisinya atau peluang
rekurensinya sebagaimana peluang pada pasien lainnya yang masih berpartisipasi dalam
studi
d. B dan C salah
e. Semua salah

(hint: opsi b salah karena studi menggunakan pendekatan time to event analysis yang bertujuan untuk
menyelesaikan kondisi di atas)

Anda mungkin juga menyukai