FAKULTAS : Psikologi
NAMA : Anggraeni Dian Pustita Sari
NIM : 1873201002
JURUSAN : Psikologi
SEMESTER : VA
NAMA DOSEN : Drs. M Yunus, S.Psi, M.Si
Tujuan :
1. Memahami perilaku manusia dalam sistem peraadilan akan meningkatkan pemahaman tentang
individu secara umum
2. Ilmu psikologi dalam bidang hukum digunakan untuk memperbaiki sistem hukum dan menaikkan
kualitas keadilan.
Dalam Ilmu :
a. The method of tenacity- yaitu metode keuletan terhadap kajian psikologi hukum
b. The method of authority- yaitu sebuah metode otoritas terhadap kajian psikologi hukum
c. The a priori method – yatu sebuah metode prioritas dalam kajian psikologi hukum
d. The method of science – sebuah metode sains dalam kajian psikologi hukum
e. Metode experimental – adalah sebuah metode yang di lakukan melalui experimen
f. Metode rebilitas - adalah sebuah metode yang menggunakan pengukuran terhadap kebenaran
dalam kajian psikologi hukum tersebut.
Cabang ilmu psikologi yang mempresentasikan interaksi dan penggabungan ilmu psikologi
dengan sistem hukuk
Ilmu pengetahuan yang digunakan untuk membantu proses penegakan keadilan melalui proses
penerapan ilmu atau sains
Penelitian dan teori psilkologi yang berkaitan dengan efek dari faktor kognitif,afektif,dan perilaku
terhadap proses hukum
Manfaat :
1. Mengetahui tindak kejiwaan pelaku pidana
Melalui psikologi forensik, kondisi kejiwaan pelaku tindak pidana bisa diketahui lebih rinci. Ini adalah
fungsi yang sangat membantu untuk mengetahui apakah pelaku mengalami gangguan kejiwaan atau
tidak. Terkadang ada pula pelaku tindak pidana yang memanipulasi dirinya sedemikian rupa
sehingga terlihat mengalami gangguan jiwa untuk terhindar dari tuntutan. Oleh karenanya, psikologi
forensik bisa membantu dalam mengidentifikasi bagaimana kondisi seseorang sesunguhnya.
2. Membantu pendekatan psikis pada proses penyidikan
Pendekatan secara psikis bisa dilakukan melalui psikologi forensik. Kita bisa melihat bagaimana
pelaku tindak pidana kadang-kadang tidak mau kooperatif dengan memberikan keterangan yang
berbelit-belit. Kita bisa juga mempelajari mengenai ciri pendekatan dalam psikologi komunikasi. Yang
jelas, psikologi forensik dapat membantu proses penyidikan ini melalui pendekatan-pendekatan
tertentu sehingga pelaku tindak pidana bisa menjelaskan kejadian yang dilakukan dengan sebenar-
benarnya.
3. Memberi masukan dalam proses penyidikan
Proses penyidikan yang berlangsung bisa juga merujuk pada masukan dari psikologi forensik. Ini
artinya, langkah-langkah apa saja yang perlu ditempuh bisa dibantu melalui faktor dari psikologi
forensik. Penyidikan yang sistematis dan teratur diharapkan dapat menemukan data yang akurat
serta faktual.
4. Menemukan kejanggalan-kejanggalan psikis
Sebagaimana telah dijelaskan dalam poin awal, seseorang bisa saja memanipulasi dirinya untuk
menghindari tuntutan. Oleh karenanya, peran psikologi forensik dalam penyidikan tindak pidana
salah satunya adalah untuk menemukan kejanggalan tersebut. Apakah seseorang berbohong atau
tidak juga bisa dilakukan melalui pendekatan psikologi forensik.
5. Mengungkap motif pelaku tindak pidana
Psikologi forensik dapat mengungkap motif dari pelaku tindak pidana. Ini dilakukan terutama untuk
mengetahui apa alasan sebenarnya seseorang melakukan kejahatan. Motif tindak pidana ini
kemudian yang bisa menjadi dasar untuk pemberian hukuman yang tepat kepada seseorang
tersebut. Contoh paling mudah adalah, pernyataan menyesal dari seseorang bisa saja meringankan
hukuman. Namun pernyataan tersebut akan diiringi dengan pembuktian psikologi forensik bahwa
rasa penyesalan pelaku memang benar-benar ada.
Tujuan : membantu penegak hukum mengungkap suatu kasus, sehingga hasil telaah psikologis yang
dilakukan nantinya diberikan kepada penegak hukum dalam bentuk rekomendasi.