Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK 1

MINGGU 3 - SESI 4
STATE AND CONSTITUTION
Buatlah sebuah essay: minimal 1 halaman maksimal 2 halaman; Font: Times New Roman;
ukuran: 12; spasi: 1,5
Daftar pustaka minimal 3 (salah satunya lecturer note)
Indikator Penilaian:

Indikator 85-100 75-84 Penilaian 65-74 0 - 64

1. Menjelaskan Artikel memuat Hanya 2 Hanya 1 Tidak ada


pengertian secara lengkap, indikator yang indikator yang indicator yang
negara jelas dan tepat jelas, tepat dan tepat, jelas dan jelas, lengkap
2. Menjelaskan indicator 1,2,3 lengkap lengkap dan tepat
tentang dan 4
konstitusi
3. Contoh
fungsi
konstitusi
dalam
kehidupan
bernegara
pada
umumnya
dan Indonesia
khususnya
4. Referensi

Negara dapat diibaratkan sebagai sebuah bangunan rumah. Untuk menjadi bangunan yang kokoh
maka rumah tersebut haruslah memiliki pondasi dan tiang yang kuat. Agar seluruh warganegara
yang tinggal di dalam negara merasa aman dan nyaman, maka negara harus memiliki pondasi
dan tiang yang kuat dan kokoh pula. Konstitusi merupakan pondasi sebuah negara dan hukumlah
yang menjadi tiang negara.

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan


Pertanyaan:
1. Berikan penjelasan anda mengenai pernyataan di atas!
Berdasarkan akar katanya konstitusi berasa dari kata Bahasa Latin (constitutio), Prancis
(constituer), Belanda (Grondwet) yang artinya membentuk, undang-undang, hukum, aturan.
Jadi, sebetulnya konstitusi merupakan permulaan dibentuknya segala aturan di dalam suatu
negara. Konstitusi berperan penting untuk menjaga keutuhan dan kewibawaan negara dalam
kaitannya dengan tata cara penyelenggaraan negara dan hubungan antar warga negara.
Konstitusi penting adanya karena berfungsi juga sebagai mata angin dimana sebuah negara
tersebut akan dibawa untuk sebuah tujuan yang jelas. Tanpa adanya sebuah konstitusi
kemungkinan tercapainya sebuah tujuan negara sangat kecil karena tidak tercipta sebuah
persepsi yang sama antar individu dalam sebuah negara.
Negara yang tidak berkonstitusi berarti berarti negara tersebut tidak memiliki landasan dan
aturan. Tentunya apabila tidak ada aturan atau landasan maka sebuah negara akan berantakan
karena seluruh masyarakat tentu berbuat sesuai keegoisan masing-masing.

2. Berikan contoh fungsi konstitusi dalam kehidupan bernegara pada umumnya dan
Indonesia khususnya
Berikut 8 contoh fungsi konstitusi dalam kehidupan bernegara :
1. Konstitusi berperan sebagai Dasar Pembentukan Negara
Secara istilah, konstitusi diartikan sebagai pembentukan. Asal muasal penggunaan
kata “pembentukan” sebagai makna dari istilah konstitusi berawal dari terjemahan kata
constituer (Perancis) yang memiliki arti membentuk dalam artian membentuk suatu negara.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa konstitusi mengandung arti berawalnya segala
aturan atau kaidah dasar mengenai hal-hal untuk membentuk suatu Negara. Dalam
ketatanegaraan, konstitusi diartikan sebagai aturan dasar pembentukan suatu negara atau
menyatakan sebuah negara.
Dalam konteks Indonesia, UUD 1945 sebagai dasar hukum tertulis tertinggi dapat
disebut sebagai Deklarasi Kemerdekaan Indonesia dan Dasar Pembentukan Negara. Hal ini
secara jelas tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang memuat pernyataan kemerdekaan
serta tujuan nasional yang berlandaskan Pancasila. UUD 1945 juga mengatur kerangka
ketatanegaraan serta tugas dan wewenang lembaga Negara.

2. Konstitusi berperan sebagai Perekat Bangsa


Konstitusi merupakan bentuk konsensus yang mencerminkan keanekaragaman
yang dibalut dalam suatu ikatan kebangsaan dan kenegaraan. Heterogenitas dalam Negara
demokrasi diakui dan dilindungi keberadaannya. Heterogenitas ini menuntut adanya sikap
saling menghargai dan menghormati di antara warga masyarakat. Sikap ini dibutuhkan guna
meraih cita-cita dan tujuan Negara yang telah disepakati. Sikap saling menghargai dan
menghormati inilah yang memicu tumbuh kembangnya sikap toleransi dalam masyarakat.
Heterogenitas yang dimiliki Indonesia tidak lantas membuat Indonesia menjadi
bangsa yang tercabik-cabik. Namun, heterogenitas ini justru menguatkan Indonesia sebagai
satu bangsa yang besar. Heterogenitas menuntut setiap anak bangsa Indonesia untuk dapat
saling menghargai dan menghormati. Sikap seperti ini telah menjadikan Indonesia dikenal
sebagai Negara yang memiliki toleransi yang tinggi. Heterogenitas Indonesia dikenal dengan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi satu jua).
Heterogenitas Indonesia merupakan fakta yang harus diterima oleh setiap bangsa
Indonesia. Untuk itu, Negara menjamin heterogenitas Indonesia dalam UUD 1945 yang
tersurat jelas dalam tujuan Negara Indonesia dalam Pembukaan UUD 1945 dan
berlandaskan falsafah negara.
Dengan dijaminnya heterogenitas di Indonesia, maka semangat rasa persatuan dapat terjalin
sejalan dengan fungsi toleransi yang diterapkan oleh setiap warga negara. (baca : Manfaat
UUD Republik Indonesia Tahun 1945 bagi Warga Negara serta Bangsa dan Negara)

3. Konstitusi berperan sebagai Hukum Dasar


Konstitusi dalam Negara demokrasi hanya memuat hal-hal atau aturan-aturan
kehidupan berbangsa dan bernegara yang bersifat prinsip atau mendasar. Konstitusi
merupakan hukum dasar yang disusun untuk mengatur kedudukan dan fungsi lembaga
pemerintahan dan hubungan kerjasama antara Negara dengan rakyat. (baca : Struktur
Lembaga Negara Sebelum dan Sesudah Amandemen)
UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis bagi Negara Indonesia. Di dalamnya
mengatur hal-hal mendasar mengenai tata cara penyelenggaraan Negara, mekanisme
pemberian kekuasaan serta tata cara penggunaan kekuasaan itu oleh lembaga Negara.

4. Konstitusi berperan sebagai Hukum Paling Tinggi


Konstitusi disebut sebagai sumber hukum tertinggi dalam tata hukum suatu Negara.
Konstitusi merupakan acuan awal atau rujukan disusunnya peraturan perundangan yang
berada di bawah konstitusi. Dengan demikian, tidak boleh ada satu pun peraturan
perundangan yang bertentangan dengan konstitusi.
UUD 1945 adalah sumber hukum tertulis yang paling tinggi di Indonesia. Hal ini
berarti, sesuai dengan pernyataan di atas, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis
tertinggi dan dasar bagi setiap pembentukan peraturan perundangan di bawahnya agar tidak
bertentangan dengan UUD 1945.
5. Konstitusi berperan sebagai Perangkat Kehidupan Yang Demokratis
Konstitusi dalam Negara demokrasi mengatur kehidupan kemasyarakatan,
kebangsaan, dan kenegaraan. Melalui konstitusi yang demokratis, suatu kekuasaan dan
pemerintahan yang demokratis dapat terwujud dengan menerapkan nilai-nilai demokratis
yang tersirat dalam konstitusi oleh setiap anak bangsa secara konsisten.

6. Konstitusi sebagai Penjaga Demokrasi


Melihat kembali perjalanan sejarah, cara-cara demokrasi yang diterapkan Negara-
negara pada masa lalu tidak serta merta melahirkan pemerintahan yang kekuasaannya
terbatas. Bahkan dalam beberapa kasus, kekuasaan yang otoriter justru tumbuh dan
berkembang melalui cara-cara demokrasi. Untuk itu, suatu Negara yang menganut
demokrasi sejatinya memaknai demokrasi tidak hanya sebagai suatu proses pemilihan umum
(wakil rakyat dan pemerintahan) semata. Demokrasi hendaknya dimaknai secara substansial
yaitu penghargaan dan perlindungan HAM, pemerintahan yang terbatas, dan
penyelenggaraan pemerintahan berkedaulatan rakyat yang telah ditetapkan dalam konstitusi.
Jika ada aturan hukum atau kebijakan yang bertentangan dengan inti demokrasi maka harus
dibatalkan.
Dalam Negara demokrasi, demokrasi diatur dan dibatasi oleh aturan hukum.
Dengan demikian, konstitusi sebagai hukum tertinggi dalam Negara demokrasi mengatur
prosedur demokrasi serta substansi pemerintahan yang demokratis. Hal ini dimaksudkan
sebagai upaya untuk menjaga demokrasi dari penggunaan kekuasaan yang membahayakan
demokrasi itu sendiri.

7. Konstitusi sebagai Alat untuk Membatasi dan Memisahkan Kekuasaan Negara


Pada hakekatnya, konstitusi memuat batasan-batasan tentang kekuasaan Negara.
Karenanya, konstitusi tidak dapat dilepaskan dari paham konstitusionalisme.
Konstitusionalisme adalah paham yang menyatakan bahwa kekuasaan harus dibatasi agar
proses demokrasi dapat berjalan. Jika kekuasaan tidak dibatasi dengan konstitusi
dikhawatirkan kekuasaan akan bertumpu pada satu orang dan dapat dijadikan legitimasi bagi
siapapun yang berkuasa. (baca : Penyebab Terjadinya Tindakan Penyalahgunaan
Kewenangan)
Penyalahagunaan wewenang merupakan salah satu penyebab korupsi di
Indonesia.Sebagai pemerintahan yang berasal dari, oleh dan untuk rakyat sejatinya
demokrasi dijalankan tidak secara langsung. Proses demokrasi dilakukan melalui sistem
perwakilan. Maksudnya, rakyat memberikan mandat atau amanat kepada penguasa serta
lembaga Negara. Terkadang, kekuasaan yang diberikan kepada penguasa tidak dijalankan
sesuai dengan konstitusi. Untuk menghindarinya diperlukan pembatasan-pembatasan
melalui konstitusi.
Di Indonesia, pembatasan kekuasaan juga dilakukan melalui konstitusi. Dalam
UUD 1945, secara jelas diatur tentang kedudukan dan wewenang dari setiap lembaga
Negara. Hal ini dimaksudkan agar tercipta pengawasan dan keseimbangan dalam
penyelenggaraan Negara. Selain itu, pembatasan wewenang ini dilakukan agar tidak terjadi
adanya intervensi atau gangguan lainnya yang dapat mengganggu jalannya pemerintahan.
Sebagai Negara yang menganut demokrasi, penyelenggaraan negara dibagi ke
dalam tiga macam kekuasaan agar kekuasaan Negara tidak bertumpu pada satu orang.
Pendelegasian wewenang kekuasaan yang tercantum dalam UUD 1945 adalah :
1. Kekuasaan membentuk UU dilakukan oleh DPR; (baca : Fungsi DPR RI)
2. Kekuasaan mengadili pelanggaraan pelaksanaan UU oleh MA dan MK; (baca : Tugas dan
Fungsi Mahkamah Agung)
3. Kekuasaan melaksanakan UU oleh Presiden; (baca : Tugas, Fungsi, dan Wewenang
Presiden dan Wakil Presiden)

8. Konstitusi sebagai Pelindung HAM dan Hak-hak Warga Negara


Konstitusi pada hakekatnya disusun guna mencegah terjadinya penyalahgunaan
kekuasaan Negara yang dapat berakibat pada adanya pelanggaran HAM dan hak warga
negara. Hal ini berdasarkan kilasan sejarah yang menunjukkan banyaknya jenis-jenis
pelanggaran hak-hak asasi manusia yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan kekuasaan
yang dilakukan penguasa.
Sumber : https://guruppkn.com/peran-konstitusi-dalam-negara-demokrasi
Negara dan Konstitusi

Negara merupakan organisasi kekuasaan yang berdaulat dengan tata pemerintahan yang
melaksanakan tata tertib atas orang-orang didaerah tertentu. Negara juga bisa dikatakan sebagai
suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di
wilayah tersebut dan berdiri secara independen. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) memberikan pengertian bahwa Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah
yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat. Banyak sekali redaksional
dalam memberikan pendapat mengenai pengertian sebuah Negara, namun Roger H Soltau dalam
An Introduction to Politics (1951) berpendapat bahwa Negara adalah agen atau kewenangan
yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama rakyat, sedangkan
Harold J Laski dalam The State in Theory and Practice (1947) Negara adalah suatu masyarakat
yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa.

Konstitusi merupakan dasar atau permulaan dibentuknya segala aturan di dalam suatu
Negara. Konstitusi berasal dari beragam bahasa, diantaranya Bahasa latin (constitution), Bahasa
Perancis (constituer), Bahasa Belanda (Grondwet) yang artinya adalah sebuah norma system
politik dan hukum bentukan pada pemerintahan Negara yang terbentuk dalam dokumen tertulis.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan pengertian bahwa konstitusi adalah
segala ketentuan dan aturan tentang ketatanegaraan (undang-undang dan sebagainya). K. C.
Wheare berpendapat bahwa konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu Negara
yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk mengatur / memerintah dalam pemerintahan
suatu Negara dan Lasalle juga berpendapat bahwa konstitusi adalah hubungan antara kekuasaan
yang terdapat didalam masyarakat seperti golongan yang mempunyai kedudukan nyata di dalam
masyarakat misalnya kepala Negara angkatan perang, partai politik, dsb.

Berikut merupakan 8 contoh fungsi konstitusi dalam kehidupan bernegara:


1. Konstitusi berperan sebagai Dasar Pembentukan Negara.
2. Konstitusi berperan sebagai Perekat Bangsa.
3. Konstitusi berperan sebagai Hukum Dasar.
4. Konstitusi berperan sebagai Hukum Paling Tinggi.
5. Konstitusi berperan sebagai Perangkat Kehidupan Yang Demokratis.
6. Konstitusi sebagai Penjaga Demokrasi.
7. Konstitusi sebagai Alat untuk Membatasi dan Memisahkan Kekuasaan Negara.
8. Konstitusi sebagai Pelindung HAM dan Hak-hak Warga Negara

Negara secara sah lebih berkuasa daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian
masyarakat. Sebagai otoritas yang bersifat memaksa, Negara menjalankan fungsi kekuasaan
politik untuk mengatur sikap dan perilaku para anggota didalam suatu Negara. Wewenang untuk
mengatur manusia itu bukan tanpa aturan atau tanpa batasan. Wewenang mengatur para warga
Negara diatur secara normatif berdasarkan konstitusi atau undang-undang dasar, artinya adalah
Negara bertindak sesuai dengan aturan yang terdapat di dalam setiap konstitusi Negara.
Konstitusi merupakan peraturan suatu Negara. Konstitusi adalah norma yang menentukan dan
mengatur eksistensi sebuah Negara. Terdapat dua jenis konstitusi, konstitusi tertulis dan tidak
tertulis. Konstitusi umumnya merujuk pada penjaminan hak kepada warga Negara. Konstitusi
merupakan sebuah aturan dasar sebelum Negara berlangkah lebih lanjut menjalankan berbagai
aktivitas dimensional pembangunan yang diimplementasikan oleh pemerintah. Indonesia sendiri
merupakan Negara hokum, teori tersebut didukung oleh beberapa indikasi:
1. Menghargai hak asasi dan martabat manusia
2. Adanya pembagian dan pemisahan kekuasaan (eksekutif, yudikatif, dan legislatif)
3. Pemerintahan dijalankan berdasarkan konstitusi Negara
4. Adanya peradilan administrasi dalam perselisihan antara rakyat dengan Negara
Terdapat aturan normatif yang diberikan kepada masyarakat agar dapat menjalankan tugas dan
tanggungjawabnya sebagaimana mestinya. Semua entitas harus taat dan tunduk serta loyal
kepada hukum sebagai dasar Negara. Hukum harus dijunjung tinggi oleh rakyat dan Negara
dalam perilakunya (the supreme of law).
DAFTAR PUSTAKA

Lecture Note Week 3, “Negara dan Konstitusi”.

Sabon, Max Boli (2019). Ilmu Negara: Bahan Pendidikan Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Unika Atma Jaya Jakarta. hlm. 28. ISBN 978-602-5526-82-4.

https://id.wikipedia.org/wiki/Negara

https://kbbi.web.id/negara

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/27/150000469/pengertian-negara-menurut-para-
ahli?page=all

https://id.wikipedia.org/wiki/Konstitusi

https://kbbi.web.id/konstitusi

Anda mungkin juga menyukai