Anda di halaman 1dari 8

SEMINAR NASIONAL III

SDM TEKNOLOGI NUKLIR


YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007
ISSN 1978-0176

PEMELIHARAAN PREDIKTIF PADA JARINGAN LISTRIK


DENGAN THERMOGRAPHY INFRA MERAH

ARI SATMOKO, ABDUL HAFID


Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir – BATAN
Kawasan Puspitek, Serpong
Tangerang Telp (021) 7560912

Abstrak

PEMELIHARAAN PREDIKTIF PADA JARINGAN LISTRIK DENGAN THERMOGRAPHY INFRA


MERAH. Setiap industri, proses, bangunan atau fasilitas apapun selalu memerlukan listrik. Dengan
demikian, kesinambungan ketersediaan listrik perlu dijaga setiap saat. Kegagalan suatu komponen akan
dapat berakibat pada berhentinya pasokan listrik. Padahal seiring dengan waktu, proses degradasi material
dapat menyebabkan cacat pada komponen listrik dan permukaan sentuh. Cacat tersebut dapat mengurangi
sifat konduktor listrik. Akibatnya ketika arus mengalir, panas disipasi yang berlebihan dapat merusak atau
mengakibatkan kegagalan suatu komponen listrik. Untuk menghindari hal tersebut, pemeliharaan sistem
kelistrikan harus tepat. Model pemeliharaan prediktif melalui pemantauan suhu dengan inspeksi
thermography merupakan model pemeliharaan yang tepat. Bahkan evaluasi lanjutan dari hasil
thermography dapat mengarah pada pemeliharaan proaktif yang dapat memperpanjang umur operasi suatu
peralatan. Dari pengalaman inspeksi, terbukti bahwa teknik thermography dapat mendeteksi anomali suatu
komponen listrik secara dini. Apabila diikuti dengan perbaikan sesegera mungkin, maka kegagalan
komponen dapat dicegah.

Kata Kunci: thermography, infra merah, pemeliharaan, prediktif, listrik

Abstract

PREDICTIVE MAINTENACE IN THE ELECTRICITY NETWORK BY USING THE INFRA RED


Thermography. All industries, process, buildings, and other facilities always need the electric energy. So, the
electricity should always continually be available. A failure of an electric component can stop the energy
supply. By time, material degradation process can lead to the defection on the electric component and on the
contact surface. Due to this defection, the electric conductivity decreases. When a current flows, heat
dissipated in excess could lead to the electric component destruction. To avoid this, the maintenance of the
electric system should be appropriate. The predictive maintenance model by monitoring temperature using
thermography technique is a good model. Even, more detail evaluation can conduct to proactive
maintenance that can lengthen the lifetime of the component. From inspection experiences, it is proved that
thermography can detect early an anomaly of the electric component. If it is followed by necessary
reparation as soon as possible, the failure of the component can be prevented.

keywords: thermography, infrared, maintenance, predictive, electric

produksi. Bahkan kegagalan komponen listrik


PENDAHULUAN dapat berakibat fatal pada kecelakaan yang
Setiap industri, proses, bangunan atau dapat memakan korban material maupun
fasilitas apapun selalu memerlukan listrik untuk manusia. Apapun wujud energi listrik, tidak ada
beroperasi. Kegagalan suatu komponen listrik sistem kelistrikan yang 100% efisien. Arus
akan menyebabkan terhentinya pasokan listrik yang melalui jaringan listrik akan
yang kemudian akan menggangu proses

Ari Satmoko dkk 153 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN


SEMINAR NASIONAL III
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007
ISSN 1978-0176

membangkitkan panas karena adanya tahanan bukan hanya sekedar materi namun juga nyawa
listrik. manusia. Biaya yang diakibatkan cenderung
Proses penuaan yang ditandai dengan mahal dan bisa berdampak domino pada sektor
degradasi material adalah suatu proses yang lain seperti hilangnya kepercayaan masyarakat.
tidak bisa dihindari, namun masih dapat Sedangkan, pemeliharaan secara preventif
dikendalikan. Di bidang kelistrikan, proses mengacu pada penggantian komponen sesuai
degradasi material dapat menyebabkan cacat perkiraan waktu umur. Strategi seperti ini
pada komponen dan permukaan sentuh. Cacat diperkirakan dapat menghemat biaya sekitar
tersebut dapat mengurangi sifat konduktor 75% dibanding breakdown maintenance[1].
listrik. Dengan naiknya tahanan listrik, maka Namun, model pemeliharaan preventif memiliki
arus yang mengalir menjadi terhambat. kelemahan karena tidak melihat apakah
Akibatnya efek Joule menghasilkan panas komponen tersebut masih berkondisi bagus atau
disipasi berlebihan. Pada giliran berikutnya tidak. Atau mungkin saja, kesalahan desain
ketika temperatur operasi meningkat, maka maupun kesalahan pengoperasian
umur pengoperasian suatu komponen mengakibatkan sebuah komponen mempunyai
berkurang. umur di bawah perkiraan. Hal ini dapat
Berbagai fenomena dapat mempercepat mengarah pada kecelakaan dini. Oleh karena
cacat komponen seperti fluktuasi beban, itulah dikembangkan pemeliharaan secara
getaran, kerusakan logam, lingkungan yang prediktif yang didasarkan pada pantauan suatu
ekstrim seperti suhu tinggi, angin, atau bahan kondisi atau kinerja suatu peralatan. Kondisi
kimia. Bahkan kotoran atau debu di udara juga yang dimonitor bisa saja vibrasi, temperatur,
dapat meningkatkan laju kerusakan dan jumlah unjuk kerja, unsur kimia dan lain-lain. Dengan
kerusakan dalam jaringan listrik. pantauan secara rutin, kejanggalan suatu
Untuk menjawab permasalahan tersebut, kondisi dapat terdeteksi secara dini.
strategi pemeliharaan yang berbasis pada Pemeliharaan secara prediktif dapat menghemat
pemantauan kondisi suatu peralatan mulai biaya sekitar 60% dibanding pemeliharaan
diterapkan. Berbagai kondisi dapat dipantau secara preventif[1]. Sedangkan pemeliharaan
misalnya vibrasi/getaran, temperatur, unjuk proaktif mengacu pada suatu kegiatan
kerja, kondisi kimia, dan lain-lain. Salah satu pemeliharaan yang bertujuan mengantisipasi
teknik praktis yang akan dibahas dalam terjadinya kegagalan. Revisi desain ataupun
makalah ini adalah teknik thermography penambahan komponen dalam rangka
menggunakan kamera infra merah. Teknik ini memperpanjang umur suatu peralatan
telah pula diaplikasikan pada sistem jaringan merupakan salah satu contoh dalam kategori
listrik Gedung PTRKN baik pada instalasi pemeliharaan secara proaktif. Hal ini dapat
perkantoran maupun pada sarana penelitian dilakukan karena fenomena yang dapat merusak
Untai Uji Thermohidrolika Reaktor (UUTR). peralatan diketahui secara pasti.
Temperatur dan Thermography
TEORI
Temperatur merupakan variabel yang
Model Pemeliharaan
paling mudah dipantau. Hampir semua
Kegagalan suatu komponen merupakan fenomena alam akan mengakibatkan tejadinya
akibat dari suatu proses penuaan material yang perubahan temperatur. Pengukuran temperatur
berjalan dengan waktu. Proses degradasi ini dapat dilakukan baik secara kontak maupun
tidak dapat dihindari, namun dapat non-kontak. Sebagian besar pengukuran dengan
dikendalikan melalui kegiatan pemeliharaan metode kontak dilakukan dengan menggunakan
yang tepat. Dewasa ini dikenal empat model termometer dan termokopel. Sedangkan
pemeliharaan: breakdown maintenance, pengukuran non-kontak menggunakan sensor
pemeliharaan preventif, pemeliharaan prediktif infra merah yang semakin banyak
dan pemeliharaan proaktif[1]. dikembangkan dan mulai banyak digunakan.
Dalam filosofi breakdown maintenance, Pengukuran non-kontak didasarkan pada teori
perbaikan dilakukan setelah mengalami Plank, bahwa semua benda yang bertemperatur
kerusakan. Dalam hal ini kegagalan atau di atas 0 oK memancarkan sinar infra merah[1,2].
kecelakaan sudah telanjur terjadi. Korban Besarnya intensitas terutama bergantung pada

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN 154 Ari Satmoko dkk


SEMINAR NASIONAL III
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007
ISSN 1978-0176

temperatur material. Namun demikian juga relatif membutuhkan biaya besar.


lingkungan sekitar, sifat-sifat permukaan bahan, Disinyalir bahwa di Amerika Serikat, banyak
jenis bahan dan lain-lain turut memberikan pengeluaran-pengeluaran pemeliharaan yang
kontribusi pada intensitas pancaran infra merah. sebenarnya tidak perlu dilakukan[4]. Para
Parameter-parameter tersebut bersifat noise, manager berusaha untuk menghemat biaya
sehingga harus turut diperhatikan pada waktu melalui efisiensi pemeliharaan. Karena berbagai
menganalisis pola distribusi temperatur. Karena alasan itulah, pemeliharaan prediktif melalui
noise tersebut sangat sulit untuk dikoreksi pemantauan kondisi pada jaringan listrik mulai
secara numerik, pola distribusi temperatur yang banyak diterapkan. Berawal dari pembelajaran
dihasilkan lebih bersifat kualitatif. pengalaman operasional, ada kalanya hasil
Dibanding model kontak, pengukuran diagnosa pemeliharaan prediktif dapat pula
non-kontak mempunyai keunggulan- menghasilkan suatu tindakan antisipasif dengan
keunggulan berupa tidak mengganggu tujuan untuk menghindari permasalahan serupa.
pengoperasian, memonitor dari jarak jauh, Kegiatan ini sudah termasuk pemeliharaan
akusisi lebih cepat dan menghasilkan distribusi proaktif. Pemeliharaan prediktif yang diikuti
atau pola panas pada permukaan sebuah benda. dengan pemeliharaan proaktif ini dapat
Sekarang ini, telah tersedia kamera yang dapat memperpanjang umur operasi suatu komponen
merekam pancaran infra red dari suatu listrik yang tentu saja dapat menambah nilai
permukaan benda. Dengan demikian distribusi kompetitif.
atau pola temperatur pada suatu permukaan Termografi berlandaskan pada perubahan
benda dapat dimonitor. PTRKN telah memiliki temperatur. Hal ini mudah diaplikasikan pada
kamera infra merah jenis ini yang memiliki jaringan listrik dengan membiarkan arus yang
resolusi 320x240 titik[3]. mengalir melalui suatu komponen. Dengan
Dalam makalah ini, topik yang dibahas demikian, temperatur yang terukur bukan
adalah teknik thermography. Dengan teknik ini temperatur ambient, melainkan temperatur
suatu pemantauan kondisi dilakukan melalui komponen yang sedang beroperasi. Semakin
pengukuran panas dengan mengukur temperatur besar daya yang diterapkan, semakin besar arus
absolut ataupun relatif pada bagian tertentu dari yang mengalir dan semakin banyak panas
sebuah peralatan. Temperatur abnormal yang disipasi. Namun, hubungan temperatur, tahanan
sering disebut dengan istilah titik panas atau hot dan beban listrik tidak linear.
spot mengindikasikan adanya masalah yang Penembakan dengan kamera infra merah
sedang berkembang. pada jaringan listrik yang sedang beroperasi
menghasilkan sebuah pola temperatur pada
Inspeksi Thermography Pada Jaringan
permukaan sebuah benda. Peralatan yang
Listrik
mengalami penurunan unjuk kerja akan
Mengingat listrik merupakan jenis energi menghasilkan suatu fenomena anomali. Melalui
yang sangat vital, maka kesinambungan interpretasi tertentu, sumber panas yang
ketersediaan listrik perlu dijaga setiap saat. menghasilkan pola penyimpangan temperatur
Kegagalan suatu komponen akan dapat tersebut dapat ditelusuri. Dengan diketahuinya
berakibat pada berhentinya pasokan listrik. penyebab penyimpangan temperatur sedini
Untuk menghindari hal tersebut, pengoperasian mungkin, perbaikan ataupun perawatan suatu
dan pemeliharaan sistem kelistrikan harus tepat. komponen listrik dapat dilakukan jauh sebelum
Model breakdown maintenance komponen tersebut mengalami kegagalan.
merupakan pilihan yang harus dihindari. Dengan demikian kegagalan komponen atau
Kegagalan komponen listrik yang berakibat bahkan kecelakaan yang mungkin timbul dapat
pada terhentinya suplai listrik dapat dicegah.
mengakibatkan kerugian berantai seperti Thermography infra merah telah banyak
terhentinya proses produksi. Pemeliharaan digunakan untuk menginspeksi komponen-
preventif memang dapat mengurangi komponen pada sistem jaringan listrik, seperti
kemungkinan terjadinya kecelakaan. Namun misalnya jalur distribusi, sekering, MCB, bus
model pemeliharaan ini tidak dapat mendeteksi bar, kontaktor, panel distribusi, kabel listrik,
suatu kesalahan pada waktu desain, konstruksi papan switching, trafo, beban tidak merata,
maupun pengoperasian. Pemeliharaan preventif beban berlebih, dan sebagainya. Penerapan

Ari Satmoko dkk 155 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN


SEMINAR NASIONAL III
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007
ISSN 1978-0176

teknik thermography tidak hanya terbatas pada HASIL DAN PEMBAHASAN


tegangan tinggi, namun dapat pula diterapkan PTRKN memiliki kamera infra merah
pada jaringan menengah dan rendah. Bahkan, yang dapat merekam pola atau distribusi
thermography juga diterapkan untuk memeriksa temperatur suatu permukaan. Dengan
komponen elektronik ataupun papan PCB. menggunakan kamera ini, inspeksi
thermography telah dilakukan terhadap jaringan
Prosedur Aplikasi Teknik Thermography
listrik. Berikut ini beberapa hasil inspeksi yang
Inspeksi thermography dilakukan dengan telah dilakukan dengan menggunakan kamera
melakukan pemeriksaan distribusi temperatur infra merah.
pada kabel atau permukaan komponen- LVMDP adalah panel utama distribusi
komponen listrik menggunakan kamera infra listrik di Gedung PTRKN. Mengingat usia
merah. Pola temperatur yang dihasilkan jaringan listrik yang sudah begitu tua,
dievaluasi dengan teknik-teknik tertentu. dimungkinkan adanya cacat komponen akibat
Apabila terdapat pola temperatur yang dianggap dari proses degradasi yang membuat jalur listrik
tidak normal, maka penelusuran harus menjadi terhambat. Jaringan listrik yang berasal
dilakukan untuk mencari penyebab ketidak- dari trafo PLN didistribusikan ke semua gedung
normalan tersebut. Keunggulan dari teknik dan fasilitas laboratorium melalui panel utama
thermography adalah dapat memberikan adanya ini. Inspeksi thermography dilakukan terhadap
ketidak-abnormalan suatu pola temperatur panel ini. Hasil thermography menunjukkan
secara cepat. Hampir 75% kelainan yang adanya titik panas yang mengindikasikan
dijumpai pada jaringan listrik adalah masalah adanya ketidak beresan di sekitar titik tersebut
koneksi. (lihat anak panah pada Gambar 1).

a. Pola Distribusi Suhu b. Gambar Visual


Gambar 1. Panel LVMDP Gedung PTRKN

Evaluasi lebih lanjut menunjukkan Inspeksi selanjutnya dilakukan pada


bahwa di sekitar lokasi tersebut terdapat kotak panel listrik Gedung PTRKN Lantai 3
komponen yang disebut dengan koil (semacam (lihat Gambar 2). Meski sesungguhnya secara
relay berjenis kumparan). Apabila kumparan ini visual sama sekali tidak terlihat adanya
diaktifkan maka besi inti yang dililit kumparan komponen yang mencurigakan, tetapi diperoleh
tersebut berubah menjadi magnet dan menarik titik panas pada lubang panel sisi kanan atas.
sebuah pelat logam. Diduga karena dimakan Evaluasi lebih lanjut menunjukkan bahwa ada
usia, besi inti dan pelat logam telah terdegradasi sebuah kabel yang terlalu kecil diameternya
sehingga permukaan kontaknya tidak lagi sehingga menerima beban berlebih yang pada
sempurna. Akibatnya timbul tahanan listrik akhirnya menimbulkan panas. Hasil dari
pada titik tersebut yang mengakibatkan disipasi inspeksi termografi ini adalah rekomendasi
panas berlebih. perlunya dilakukan penggantian terhadap kabel
tersebut.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN 156 Ari Satmoko dkk


SEMINAR NASIONAL III
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007
ISSN 1978-0176

a. Pola Distribusi Suhu b. Gambar Visual


Gambar 2. Kotak Panel Listrik Lantai 3 Gedung PTRKN

Pada kotak panel yang sama, terdapat adanya kejanggalan pada MCB nomor 4 dari
serangkaian MCB yang berfungsi untuk kiri. Evaluasi lebih lanjut menunjukkan bahwa
mendistribusikan jaringan listrik (lihat Gambar baut pada titik tersebut agak longgar. Setelah
3). Terlihat dengan jelas adanya titik panas dilakukan perbaikan dan pengencangan pada
pada gambar infra merah. Hal ini menunjukkan baut tersebut, titik panas tidak muncul lagi.

a. Pola Distribusi Suhu b. Gambar Visual


Gambar 3. MCB Pada Kotak Panel Listrik Lantai 3 Gedung PTRKN

Salah satu fasilitas eksperimen di termografi pada panel listrik menunjukkan


PTRKN adalah Untai Uji Termohidrolika adanya titik panas yang mengindikasikan
Reaktor. Dalam instalasi tersebut terdapat adanya kejanggalan atau anomali pada lokasi
menara pendingin yang terdiri dari 9 unit tersebut (lihat Gambar 4). Inspeksi ini
blower. Blower-blower ini dihubungkan ke menghasilkan rekomendasi perlunya dilakukan
jaringan listrik melalui panel konektor. Inspeksi pemeriksaaan panel tersebut sesegera mungkin.

Ari Satmoko dkk 157 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN


SEMINAR NASIONAL III
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007
ISSN 1978-0176

a. Pola Distribusi Suhu b. Gambar Visual


Gambar 4. Panel Listrik Blower Pada Untai Uji Termohidroika Reaktor

Inspeksi termografi selanjutnya mesin. Kabel tersebut terbungkus oleh isolator


dilakukan pada sistem listrik sebuah mobil. plastik berwarna hitam. Secara kasat mata
Dari beberapa gambar yang diperoleh terdapat memang tidak timbul adanya kejanggalan.
dua gambar yang menunjukkan adanya titik Namun hasil thermography menunjukkan
panas. Kabel pada Gambar 5 merupakan kabel adanya titik panas.
yang menghubungkan kunci starter ke dinamo

a. Pola Distribusi Suhu b. Gambar Visual


Gambar 5. Sistem Pengkabelan Pada Mobil

Dengan dugaan adanya kelainan tersebut, koneksi listrik dilakukan menggunakan


isolator pembungkus tersebut dibongkar dan terminal atau disolder dengan timah. Strategi
ternyata pada lokasi tersebut terdapat titik pemeliharaan seperti ini sudah mengarah pada
sambungan kabel yang diuntai secara manual. pemeliharaan secara proaktif.
Pada titik tersebut juga terlihat adanya serpihan Sedangkan Gambar 6 merupakan sistem
korosi kabel, mengakibatkan penurunan sifat pengkabelan di sekitar accu. Pada gambar
konduktor. Kontak listrik tidak lagi sempurna. tersebut terlihat adanya titik panas pada
Ketika dialiri listrik maka pada titik ini akan konektor listrik. Setelah diperiksa, ternyata
mendisipasi panas lebih. Setelah diperbaiki, konektor tersebut telah berkarat. Akibatnya
praktis fenomena titik panas tidak muncul lagi. timbul titik panas pada konektor tersebut. Perlu
Dari pengamatan ini disadari bahwa koneksi dicatat, dalam gambar ini terdapat banyak noise
untaian kabel secara manual bukanlah akibat adanya pantulan infra merah dari mesin
merupakan prosedur yang tepat. Seharusnya yang bersuhu tinggi.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN 158 Ari Satmoko dkk


SEMINAR NASIONAL III
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007
ISSN 1978-0176

a. Pola Distribusi Suhu b. Gambar Visual


Gambar 6. Sistem Pengkabelan Pada Accu Mobil

Dari ke-enam gambar di atas, terlihat baik teknis, administratif maupun ketiadaan
bahwa pemantauan temperatur dengan biaya. Hanya saja temuan-temuan
teknik thermography dapat dengan cepat kejanggalan ini harus selalu diamati secara
menghasilkan suatu rekomendasi. Tahap cermat bila komponen yang diindikasikan
berikutnya dan masih dalam lingkup bermasalah dipaksa beroperasi.
pemeliharaan prediktif adalah memperbaiki
atau mengganti komponen-komponen yang KESIMPULAN
diduga mengalami kerusakan. Ada kalanya Mengingat listrik merupakan jenis
penyebab kerusakan bukan hanya karena energi yang sangat vital, maka
faktor umur, melainkan karena faktor lain kesinambungan ketersediaan listrik perlu
misalnya kesalahan desain, kesalahan dijaga setiap saat. Kegagalan suatu
pemasangan ataupun kesalahan komponen akan dapat berakibat pada
pengoperasian. Dalam kasus ini, kesalahan- berhentinya pasokan listrik. Untuk
kesalahan tersebut harus diperbaiki dan ini menghindari hal tersebut, pengoperasian dan
sudah merupakan bagian dari tindakan pemeliharaan sistem kelistrikan harus tepat.
pemeliharaan proaktif yang dapat Model pemeliharaan prediktif dengan
memperpanjang umur pengoperasian suatu memantau suhu melalui inspeksi
peralatan. thermography merupakan model
Dari kasus-kasus di atas terlihat pemeliharaan yang tepat. Bahkan evaluasi
bahwa teknik thermography dapat lanjutan dari hasil thermography dapat
mendeteksi anomali suatu proses secara dini. mengarah pada pemeliharaan proaktif yang
Dalam semua kondisi tersebut, sistem listrik dapat memperpanjang umur operasi suatu
dalam keadaan beroperasi dan peralatan peralatan. Dari pengalaman inspeksi,
praktis berfungsi normal. Hanya saja apabila terbukti bahwa teknik thermography dapat
dibiarkan, komponen-komponen yang mendeteksi anomali suatu komponen listrik
mengalami titik panas mempunyai secara dini. Apabila diikuti dengan
probabilitas tinggi untuk mengalami perbaikan sesegera mungkin, maka
kegagalan. Semakin sering frekuensi kegagalan komponen dapat dicegah. Hal ini
inspeksi thermography dilakukan semakin akan dapat menjaga kesinambungan
dini kerusakan yang ada terdeteksi. Kamera ketersediaan listrik setiap saat.
infra merah mempunyai kemampuan
mendeteksi perbedaan temperatur hingga DAFTAR PUSTAKA
0,1° C, dengan demikian banyak fenomena 1. INSTITUTE OF INFRARED
anomali yang dapat terdeteksi. THERMOGRAPHY, 2006, ”Infrared
Thermography Certification Course Level
Namun ada kalanya rekomendasi hasil
1”, Semarang, September 3rd- 6th.
inspeksi thermography tidak dapat langsung
ditindaklanjuti mengingat berbagai kendala

Ari Satmoko dkk 159 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN


SEMINAR NASIONAL III
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007
ISSN 1978-0176

2. XAVIER P.V. MALDAGUE, PATRICK O. dan sudah terbukti efisien dan juga bisa
MOORE, 2001, “Nondestructive Testing digunakan untuk memonitor
Handbook Volume 3: Infrared and manusia/mahluk hidup.
Thermal Testing”, American Society for 3. tergantung dari objek yang dipelihara,
Nondestructive Testing, Third Edition,
bisa 1 oC dan bisa pula lebih dari 50
Columbus. o
C.
3. NEC SAN-EI INSTRUMENTS, ”TH9100 4. Ketika baut kendor maka tahanan (R)
manual operation”, NEC akan menjadi tinggi.
4. IAEA-TECDOC-1551, May 2007, 5. Alat ini sangat efisien apabila
”Implementation Strategies and Tools for diterapkan untuk pabrik-pabrik besar.
Condition Based Maintenance at Nuclear Sekali ‘shooting’ hanya membutuhkan
Power Plants,” International Atomic waktu pengoperasian beberapa detik.
Energy Agency. 6. Bisa permanent, namun harganya
menjadi sangat mahal sehingga tidak
TANYA JAWAB ekonomis.
7. Apabila ingin memantau suhu
Pertanyaan permanent sebaiknya menggunakan
1. Siapakah yang mengistilahkan Break peralatan yang lebih murah misalnya
down maintenance ? karena yang tepat seperti thermocouple.
adalah Corrective maintenance. 8. Jarak efektif tergantung dari ukuran
(Suyamto) obyeknya. Kalau kecil, jarak ideal
2. Berapakah harga thermography menjadi pendek dan akan semakin jauh
infrared camera? apakah sudah dipakai bila obyeknya semakin besar.
di PTRKN dan bisakah digunakan Perbesaran menggunakan zoom dapat
untuk manusia? (Suyamto) membantu memecahkan ruang tembak
3. Kritisnya hotspot seberapa levelnya? yang sempit. Namun penggunaan
(Suyamto) zoom dapat mengacaukan analisis
4. Untuk baut kendor Rswich sama dengan terutama apabila ada unsur dimensi
berapa nilainya? (Suyamto) geometri yang akan dievaluasi. Dalam
5. apakah efisien dengan apabila inspeksi secara umum, disarankan
termografi ini bila di implementasikan tidak menggunakan zoom. Kamera
di pabrik-pabrik besar, mengingat yang kita miliki tidak dilengkapi
banyaknya alat yang harus diperiksa? dengan zoom.
(Aswin Anwir)
6. Apakah pemeriksaan prediktif ini dapat
digunakan secara permanen? Karena
kurang efisiennya pemantauan secara
berkala oleh seorang petugas
pemantau? (Galuhayu D)
7. Berapa jarak efektif dalam memantau
suatu objek dan apakah
perbesarannya(zoom) bisa membantu
pemantauan infra merah. (Koes
Indrakoesoema)
Jawaban
1. Istilah ini bersumber dari banyak
sumber ilmiah, misalnya bahan
training thermography level 1.
2. harganya bervariasi mulai dari dua
ratus juta hingga enam ratus juta
rupiah. Alat tersebut milik BATAN

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN 160 Ari Satmoko dkk

Anda mungkin juga menyukai