Anda di halaman 1dari 42

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk

LAPORAN KEUANGAN

UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL-TANGGAL

30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013


PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS TBK

Bagian Akuntansi dan Keuangan

Kami telah menyusun neraca PT Jakarta Kyoei Steel Works, Tbk tanggal 30 September
2014 dan 2013, serta Laporan Laba (Rugi), Laporan Perubahan Ekuitas (Defisiensi Modal)
dan Laporan Arus Kas untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut.

Laporan Keuangan ini kami susun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang
ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, berdasarkan dengan data yang ada. Kiranya
Laporan Keuangan ini dapat menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan.

Laporan Keuangan yang telah disusun ini kami harapkan dapat bermanfaat dan memenuhi
kebutuhan bersama sebagian besar pengguna dan pihak-pihak yang berkepentingan.

Jakarta, 29 Oktober 2014


PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS TBK

Muhammad Djauhari
President Director
PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk
LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

DAFTAR ISI

Ekshibit

Surat Pernyataan Dewan Direksi Tentang Tanggungjawab Atas Laporan Keuangan A

Neraca B

Laporan Laba Rugi C

Laporan Perubahan Ekuitas D

Laporan Arus Kas E

Catatan atas Laporan Keuangan F


Ekshibit B/1
PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN ( NERACA )
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

ASET
Catatan 30 SEPTEMBER 2014 31 Desember 2013
Rp Rp
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2.c,3 2.752.935.052 1.026.930.594
Deposito Berjangka - 3.000.000.000
Piutang Usaha
Pihak ketiga
( setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
tanggal 30 Sept 2014 dan 31 Desember 2013 masing-
masing Rp 8,282,619,098,- dan Rp 0 ) 2.d,4 7.787.103.500 1.995.695.166
Pihak yang berelasi
( seteleh dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
tanggal 30 Sept 2014 dan 31 Desember 2013 masing-
masing Rp 38.714.549.860 dan Rp 38.714.549.860
2.b,d,30) 77.986.489.547 75.607.904.754
Piutang Lain-lain 2.d,6 - -
Persediaan 2.e,7 55.328.509.591 24.906.867.402
Pajak dibayar dimuka 2.l,8 2.856.142.480 1.250.115.371
Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya 9 125.387.975 72.394.967

Jumlah Aset Lancar 146.836.568.145 107.859.908.254

ASET TIDAK LANCAR


Piutang Pihak yang berelasi
( setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
tanggal 30 Sept 2014 dan 31 Desember 2013 masing-
masing Rp 36,267,186,015 dan Rp 36,267,186,0152.b,5 ) 62.867.431.832 67.926.604.492
Aset pajak tangguhan 2.l 39.023.600.747 39.023.600.747
Aset Tetap
( setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
tanggal 30 Sept 2014 dan 31 Desember 2013 masing-
masing Rp 22,278,126,334 dan Rp 22,212,542,2632.f,10 ) 42.615.990.998 39.281.888.575
Tagihan pajak penghasilan 2.l 374.551.963 -
Aset Lain-lain 2.g,11,12 8.289.701.903 8.294.017.403

Jumlah Aset Tidak Lancar 153.171.277.443 154.526.111.217

JUMLAH ASET 300.007.845.588 262.386.019.471

Lihat catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir yang


Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit B/2
PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN ( NERACA )
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

LIABILITAS DAN EKUITAS


Catatan 30 September 2014 31 Desember 2013
Rp Rp
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Usaha
- Pihak ketiga 13 1.269.557.120 256.559.062
- Pihak yang berelasi 13 46.103.142.919 7.557.379.074
Hutang Lain-lain 14 5.044.531.725 1.083.924.925
Hutang Pajak 15 - 148.252.001
Biaya masih harus dibayar 16 1.437.948.675 339.198.713

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 53.855.180.439 9.385.313.775

LIABILITAS TIDAK LANCAR


Hutang Investor 2.p,17 638.089.331.702 638.089.331.702
Kewajiban Uang jasa karyawan 2.m,19 7.178.689.810 7.932.667.588
Hutang Pemegang Saham 30.d 14.783.076.300 14.783.076.300

Jumlah liabilitas tidak lancar 660.051.097.812 660.805.075.590

EKUITAS
Modal Saham
Modal dasar terdiri dari 600.000 saham,
dengan nilai nominal Rp 500,
ditempatkan dan disetor penuh 150.000.000 saham 20 75.000.000.000 75.000.000.000
Tambahan modal disetor penuh 2.h,21 4.845.774.544 4.845.774.544
Selisih penilaian kembali aset tetap -
Akumulasi defisit (493.744.207.207) (487.650.144.438)

Jumlah Ekuitas (413.898.432.663) (407.804.369.894)

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 300.007.845.588 262.386.019.471

Lihat catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir yang


Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit C
PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk
LAPORAN LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012

CATATAN 30 September 2014 30 September 2013


Rp Rp

PENDAPATAN PENJUALAN - BERSIH 2.j,22 46.832.978.925 56.947.416.832


BEBAN POKOK PENJUALAN 2.j,23 45.657.927.218 54.697.892.350

LABA ( RUGI ) KOTOR 1.175.051.707 2.249.524.482

BEBAN USAHA 2.j,24


Beban penjualan 20.698.064 40.886.273
Beban umum dan administrasi 4.030.869.900 3.922.804.864

Jumlah Beban Usaha 4.051.567.964 3.963.691.137

LABA (RUGI) USAHA (2.876.516.257) (1.714.166.655)

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Pendapatan bunga - bersih 2.j,25 69.494.571 22.092.704
Laba (rugi) kurs - bersih 2.k,26 (13.518.158) 167.753.532
Beban bank 2.i,27 (12.346.801) (15.524.201)
Rupa-rupa hasil (kerugian) bersih 28 (3.261.176.124) (637.664.049)

Penghasilan (beban) Lain-lain - Bersih (3.217.546.512) (463.342.014)

LABA (RUGI) SEBELUM POS LUAR BIASA


DAN PAJAK PENGHASILAN (6.094.062.769) (2.177.508.669)

POS LUAR BIASA 2.p,29 - -

TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN


Tahun berjalan - -
Pajak tangguhan - -

LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN (6.094.062.769) (2.177.508.669)

LABA (RUGI) PER SAHAM


Laba (rugi) usaha per saham 2.n (19,18) (11,43)
Laba (rugi) sebelum pos luar biasa & pajak penghasilan
2.n (40,63) (14,52)

Lihat catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir


yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit D

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

Tambahan Selisih penilaian


Modal saham modal disetor kembali Defisit Defisiensi modal
bersih aset tetap
Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo 30 September 2013 75.000.000.000 4.845.774.544 - (481.245.958.021) (401.400.183.477)

Laba/(Rugi) bersih - - - (6.404.186.417) (6.404.186.417)

Saldo 31 Desember 2013 75.000.000.000 4.845.774.544 - (487.650.144.438) (407.804.369.894)

Laba/(Rugi) bersih - - - (6.094.062.769) (6.094.062.769)

Saldo 30 September 2014 75.000.000.000 4.845.774.544 - (493.744.207.207) (413.898.432.663)

Lihat catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir yang


Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit E

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


LAPORAN ARUS KAS
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

2014 2013
Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


penerimaan dari penjualan 47.311.284.641 78.648.000.000
penerimaan dari Restitusi 259.146.372 -
(pembayaran) penerimaan hubungan istimewa (26.179.745.695) (39.433.722.000)
(pembayaran) ke pegawai (8.084.646.053) (7.824.226.373)
(pembayaran) ke pemasok (8.738.339.095) (25.861.580.256)
penerimaan (pembayaran) bunga 111.096.211 22.092.704
(pembayaran) penerimaan pajak (1.561.316.937) (3.282.993.190)
(pembayaran) penerimaan lain-lain (1.288.574.986) (2.584.971.199)

Arus kas (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi 1.828.904.458 (317.400.314)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


(tambahan) pengurangan aset tetap (102.900.000) (45.575.000)
hasil penjualan aset tetap - -
(102.900.000) (45.575.000)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Pembayaran ke pihak Hyundai Via Marubeni Singapore - -
Pembayaran ke pemegang saham - -
Pinjaman pemegang saham - -
Kenaikan (penurunan) hutang bank - -

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN - -


KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 1.726.004.458 (362.975.314)
SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 1.026.930.594 985.674.843
SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 2.752.935.052 622.699.529

Kas dan setara kas terdiri dari - -


Kas 2.418.172 1.013.503
Bank 2.750.516.880 621.686.026
2.752.935.052 622.699.529

Lihat catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir yang


Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit F
PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

1. U M U M
a. Pendirian Perusahaan

PT Jakarta Kyoei Steel Works Limited Tbk (”Perusahaan”), bertempat kedudukan di


Jakarta, Indonesia didirikan berdasarkan Undang-Undang Penanaman Modal Asing
Republik Indonesia No. 1 tahun 1967, yang diubah dengan Undang-Undang No. 11
tahun 1970, berdasarkan akta Notaris Fransiscus Jacobus Mawati, SH No. 4 pada
tanggal 7 Januari 1974 dengan nama ”PT Jakarta Kyoei Steel Works Limited ”. Akta
pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/125/25 tanggal 30 April 1975 dan diumumkan
dalam Berita Negara No. 89 tanggal 7 November 1975, Tambahan No. 635.
Berdasarkan Surat Badan Koordinasi Penanaman Modal Asing No. 25/V/1985 tanggal
30 Desember 1985, status Perusahaan berubah dari Penanaman Modal Asing (PMA)
menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang diatur dalam Undang-Undang
No. 6 tahun 1968 jo Undang-Undang No. 12 tahun 1970.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan
akta Notaris Ilmiawan Dekrit S, SH, No. 45 tanggal 25 Juni 2003 tentang perubahan
nama Perusahaan menjadi PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk. Akta tersebut telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No. C-16302.HT.01.04TH.2003 tanggal 14 Juli 2003 dan belum diumumkan dalam
Berita Negara.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan
meliputi industri dan perdagangan besi beton. Kantor pusat dan lokasi utama bisnis
Perusahaan terletak di Jl. Rawa Terate II No. 1 Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta,
Indonesia.
Perusahaan memulai produksi komersialnya pada tahun 1976.
b. Susunan Pengurus

Sesuai dengan akta notaries Ilmiawan Dekrit Supatmo, SH. No. 22 tanggal 27 Juni 2002,
susunan pengurus adalah :
Komisaris Utama : Thee Ning Khong
Komisaris : Drs. Fuad Djapar

Presiden Direktur : Muhammad Djauhari, MBA


Wakil Presiden Direktur : The Kwen Ie
Direktur : Harry Lasmono Hartawan
Ekshibit F/2
PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

b. Susunan Pengurus (Lanjutan)


Susunan Komite Audit adalah sebagai berikut :
Ketua : Drs. Fuad Djapar
Anggota : Marzuki
Anggota : Purnomo S.Ip
Pada tanggal 30 September 2014, jumlah karyawan Perusahaan berjumlah 184 orang .
c. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tahun 1997, Perusahaan melakukan penawaran umum sebanyak 50.000.000 saham
dengan nilai nominal Rp 500 per saham yang ditawarkan dengan harga perdana sebesar
Rp 650 per saham. Pernyataan pendaftaran untuk penawaran umum saham tersebut telah
dinyatakan efektif oleh BAPEPAM dalam surat No. S-1453/PM/1997 tanggal 27 Juni
1997. Pencatatan saham tersebut dilakukan pada tanggal 6 Agustus 1997.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan, yang
mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil usahanya, dijelaskan di bawah ini.
a. Penyajian Laporan Keuangan
Perusahaan telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 1 (revisi), ”Penyajian Laporan Keuangan” dan Peraturan Pasar
Modal No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000.
Laporan keuangan diselenggarakan berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali
untuk persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai
realisasi bersih, dan aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali berdasarkan
peraturan pemerintah dan disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia. Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk
laporan arus kas, adalah dasar akrual.
Laporan arus kas disusun dengan metode langsung dengan pengklasifikasian arus
kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Penggunaan metode langsung ini
merupakan perubahan klasifikasi sebagai akibat dari penerapan Peraturan Pasar
Modal No. 06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000.
Mata uang yang digunakan dalam menyajikan laporan keuangan adalah Rupiah.
Ekshibit F/3
PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

b. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa


Perusahaan melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, sebagaimana didefinisikan dalam Pernyataan Standar
Akuntansi
(i) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries),
mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian
bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries
dan fellow subsidiaries);
(ii) perusahaan asosiasi (associated companies);
(iii) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu
kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara
signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut; yang
dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat
diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam
transaksinya dengan perusahaan pelapor;
(iv) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung
jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan
pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari
perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut;
(v) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik
secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam
(iii) dan (iv), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas
perusahaan yang bersangkutan. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang
dimiliki oleh dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari
perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota
manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang
dilakukan dengan syarat normal sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak
mempunyai hubungan istimewa maupun tidak, telah diungkapkan pada Catatan 29
atas laporan keuangan.
Ekshibit F/4
PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

c. Setara Kas
Perusahaan mengklasifikasikan investasi yang sifatnya likuid atau berjangka pendek
yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang pada saat ditempatkan
dan tidak dijaminkan atas fasilitas pinjaman, sebagai setara kas.

d. Piutang
Piutang usaha dibukukan dalam jumlah kotor dikurangi penyisihan piutang tak
tertagih. Perusahaan melakukan penyisihan piutang tak tertagih berdasarkan hasil
penelaahan terhadap akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode.
Piutang dihapuskan dalam periode di mana piutang tersebut dipastikan tidak akan
tertagih.
e. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan dan nilai
realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan
ditentukan dengan metode rata-rata bergerak (moving average method).
Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal
dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualan.
Penyisihan keusangan ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan
masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
f. Aset Tetap
1) Pemilikan Langsung

Aset tetap tertentu yang digunakan dalam kegiatan usaha telah dinilai kembali
berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen pada tanggal 1
November 2000 sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Harga perolehan
mencakup pengeluaran untuk perbaikan, penggantian, pemugaran , peningkatan daya
guna aktiva tetap yang jumlahnya signifikan, serta selisih kurs tertentu atas
kewajiban yang timbul untuk perolehan aset tetap.
Ekshibit F/5

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)


f. Aset Tetap (Lanjutan)

Penyusutan terhadap aktiva tetap dihitung dengan metode garis lurus (straight line
method), berdasarkan taksiran masa manfaat aset yang bersangkutan, sebagai berikut
:
Masa % per
manfaat tahun

Bangunan dan prasarana 20 tahun 5


Mesin 10 10
Kendaraan bermotor 5 20
Inventaris kantor dan pabrik 5 20

Tanah tidak disusutkan.

Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 47, ”Akuntansi


Tanah” perolehan tanah setelah tanggal 1 Januari 1999 dinyatakan berdasarkan
biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan
perolehan atau perpanjangan hak pemilikan atas tanah, ditangguhkan dan
diamortisasi sepanjang periode pemilikan hak atas tanah.
Reparasi dan pemeliharaan, penggantian kecil serta perbaikan yang tidak menambah
nilai atau meningkatkan produktifitas dasar aktiva tersebut, dibukukan sebagai
beban pada saat terjadinya. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau
dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang bersangkutan
dicerminkan dalam laporan laba rugi pada masa usaha yang terkait.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya


perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset
tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada
saat aset tersebut mulai digunakan.
Apabila nilai tercatat suatu aset lebih tinggi dari nilai yang dapat diperoleh kembali
(recoverable amount), aset tersebut diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai yang dapat
diperoleh kembali , yaitu nilai tertinggi antara harga jual bersih (net selling price) dan nilai
pakai (value in use).
Ekshibit F/6

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

2) Aset dalam Pembangunan

Aset dalam pembangunan meliputi bangunan dan prasarana lainnya, yang


dinyatakan berdasarkan biaya pembangunan, biaya pegawai langsung, biaya tidak
langsung dalam pembangunan tersebut dan biaya-biaya pinjaman yang digunakan
selama masa pembangunan. Akumulasi biaya aktiva dalam pembangunan akan
direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan dan kapitalisasi biaya pinjaman
dihentikan pada saat pembangunan selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan.
g. Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Usaha
Aset tetap yang tidak digunakan dalam usaha dinyatakan sebesar nilai perolehan dan
tidak disusutkan.

h. Penurunan Nilai Aset


Perusahaan mengakui kerugian penurunan nilai aset apabila taksiran jumlah yang
dapat diperoleh kembali dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada
setiap tanggal neraca, Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan apakah
terdapat indikasi pemulihan penurunan nilai. Pemulihan penurunan nilai diakui
sebagai laba pada periode terjadinya pemulihan.
i. Beban Pinjaman
Beban atas pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan
atau pemasangan aktiva dalam pembangunan dikapitalisasi. Beban keuangan ini
mencakup beban bunga, selisih kurs, dan biaya pinjaman lainnya. Kapitalisasi biaya-
biaya pinjaman ini dihentikan pada saat pembangunan aset selesai dan siap untuk
digunakan.

j. Pengakuan Pendapatan dan Beban


Pendapatan dari penjualan barang produksi sendiri diakui pada saat penyerahan
barang kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan berdasarkan job order diakui
pada saat barang selesai diproduksi.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Ekshibit F/7

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

k. Penjabaran Valuta Asing


Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat
transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata
uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia
yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs dikredit atau dibebankan
pada operasi tahun berjalan.
Kurs yang digunakan pada tanggal 30 September 2014 dan 2013 adalah sebagai
berikut :

2014 2013
Rp Rp
Eropa ( EUR ) 1 15.494,59 15.671,17
Dollar Amerika Serikat (USD) 1 12.212,00 11.613,00

l. Perpajakan

Perusahaan menghitung pajak penghasilan berdasarkan Pernyataan Standar


Akuntansi Keuangan No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang
bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode
mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat set dan kewajiban menurut
laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban
pajak tangguhan di akui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset
pajak
tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang
besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada
masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara
substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau
dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau
dikreditkan langsung ke ekuitas.
Ekshibit F/8

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)


Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi
sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
m. Pembayaran Pesangon Karyawan
Hak karyawan atas uang jasa dan anti rugi yang berhubungan dengan pengunduran
diri karyawan secara sukarela, diakui dengan metode akrual. Kewajiban estimasi
yang diakui berhubungan dengan jasa yang diberikan karyawan sampai dengan
tanggal neraca dihitung sesuai dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan.
n. Laba per Saham
Laba/(rugi) dari usaha dan laba/(rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi
masing-masing laba/(rugi) dari usaha dan laba bersih dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang beredar.
o. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi
jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjen pada
tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode
pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
p. Restrukturisasi Hutang Bermasalah
Keuntungan bersih atas restrukturisasi hutang setelah memperhitungkan Pajak
Penghasilan terkait diakui dalam laporan laba (rugi) pada periode terjadinya
restrukturisasi dan diklasifikasikan sebagai pos luar biasa setelah memperhitungkan
hutang kontinjen yang timbul setelah restrukturisasi.

q. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Penghitungan kembali atas penyisihan piutang yang telah dibukukan pada tahun-tahun
sebelumnya
Ekshibit F/9

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

3. KAS DAN SETARA KAS


2014 2013
Rp Rp
Kas
Rupiah 2.039.600 643.500
Dolar AS 378.572 370.003
2.418.172 1.013.503
Bank
Rupiah
Pihak ketiga
PT Bank Mandiri ( Persero ) Tbk 1.962.624.736 498.815.784
PT. Bank Central Asia 681.924.651 -

Jumlah 2.644.549.387 499.829.287

Valas
PT Bank Mandiri ( Persero ) Tbk ( EUR ) 85.401.997 96.734.371
PT Bank Mandiri ( Persero ) Tbk ( USD ) 20.565.496 26.135.871
105.967.493 122.870.242
Jumlah 2.752.935.052 622.699.529

4. PIUTANG USAHA

2014 2013
Rp Rp
Pihak Ketiga
PT Dunia Baja Jaya Abadi 935.558.932 9.370.431.012
But Hyundai Duta Graha 2.531.487.363 -
BUT Ssangkyong BPL JO 2.301.934.574 -
PT Catur Bangun Mandiri 1.884.702.541 -
Catur Graha Ekaperkasa 884.349.475 -
Dharma Eka Abadi 2.447.464.965
Lain - lain ( dengan jumlah di bawah
Rp. 500.000.000,- ) 5.084.225.748 -
16.069.723.598 9.370.431.012
Dikurangi penyisihan piutang ragu -ragu (8.282.619.098) -
Bersih 7.787.104.500 9.370.431.012
Ekshibit F/10
PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013
4. PIUTANG USAHA (Lanjutan)

Rincian berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut


2014 2013
Rp Rp
Umur piutang
Belum jatuh tempo 7.042.707.116 7.722.751.612
31 - 60 hari 13.613.600 450.881.200
61 - 90 hari 56.671.384 365.904.000
91 - 120 hari 334.048.000 11.968.000
lebih dari 120 hari 8.622.682.498 818.926.200
16.069.722.598 9.370.431.012
Penyisihan piutang tak tertagih - -

16.069.722.598 9.370.431.012

Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank tertentu.


Berdasarkan penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode,
manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang tak tertagih adalah mencukupi
untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tak tertagihnya piutang usaha.

Tidak ada pembentukan ataupun penghapusan piutang tak tertagih selama periode sembilan
bulan yang berakhir 30 September 2014 dan 2013.
Ekshibit F/11
PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

5. PIUTANG LAIN-LAIN KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN


ISTIMEWA

2014 2013
Rp Rp
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa ( lihat catatan 31 ) :
PT. Jakarta Steel Megah Utama 96.589.723.893 101.692.399.023
PT. Segoro Adidaya Steel 897.632.714 897.632.714
PT. Maxifero (Steel) Industri Co. Ltd 837.401.574 837.401.574
PT. Jakarta Steel Perdana Industry 809.859.666 752.257.196
99.134.617.847 104.179.690.507
Penyisihan piutang ragu-ragu (36.267.186.015) (36.267.186.015)
Jumlah 62.867.431.832 67.912.504.492

Rincian berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut :


2014 2013
Rp Rp
Umur piutang
Belum Jatuh tempo - 34.424.500
31 - 60 hari 57.602.470 57.610.470
61 - 90 hari - -
91 - 120 hari - -
lebih dari 120 hari 99.077.015.377 104.087.655.537
99.134.617.847 104.179.690.507
Penyisihan piutang tak tertagih (36.267.186.015) (36.267.186.015)
62.867.431.832 67.912.504.492

6. PIUTANG LAIN-LAIN PIHAK KETIGA

2014 2013
Rp Rp
Pihak ketiga

Hyundai Engineering - -
Lain-lain (dengan jumlah dibawah
Rp 20.000.000 ) - -
- -
Penyisihan piutang ragu-ragu - -
Jumlah - -
Ekshibit F/12

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

6. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan)

Berdasarkan penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir


periode, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang tak tertagih
adalah mencukupi untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tak tertagihnya piutang
usaha.

Tidak ada pembentukan ataupun penghapusan piutang tak tertagih selama periode
sembilan bulan yang berakhir 30 September 2014 dan 2013.

7. PERSEDIAAN
2014 2013
Rp Rp

Bahan baku 169.655.000 97.116.535


Bahan pembantu 7.626.879.981 8.301.719.460
Barang jadi 47.531.974.610 35.237.765.821
Jumlah 55.328.509.591 43.636.601.816
Persediaan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank tertentu.

Berdasarkan hasil penelaahan keadaan masing-masing jenis akun persediaan pada akhir
periode, manajemen Perusahaan berpendapat tidak terdapat persediaan yang rusak atau
usang untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2014 dan
2013.

8. PAJAK DIBAYAR DI MUKA


2014 2013
Rp Rp
Pajak Penghasilan
Pasal 22 - lokal 348.463.236 369.576.996
Pasal 22 - impor 513.335.000 506.173.000
Bumi dan Bangunan 154.491.306 536.112.240
Pajak Pertambahan Nilai 1.839.852.938 1.036.890.303
Jumlah 2.856.142.480 2.448.752.539
Ekshibit F/13

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

9. BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN AKTIVA LANCAR LAINNYA

2014 2013
Rp Rp
Biaya dibayar dimuka
Asuransi Berdikari 63.429.949 54.120.510
Jamsostek - -
Rekreasi - -

Uang muka pembelian


Impor - -
Indah Prakasa Sentosa 20.712.546 22.430.546
Pertamina 8.869.099 8.869.099
Spare part 32.376.381 12.254.306
Jumlah 125.387.975 97.674.461

10. ASET TETAP

30 September 2014
Saldo awal Tambahan Penarikan Saldo akhir
Rp Rp Rp Rp
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Hak atas Tanah 38.719.860.000 - - 38.719.860.000
Bangunan dan Prasarana 4.782.578.705 - - 4.782.578.705
Mesin 16.631.288.796 - - 16.631.288.796
Kendaraan 616.077.762 - - 616.077.762
Inventaris kantor dan pabrik 744.625.575 102.900.000 - 847.525.575
Aset dalam Penyelesaian
Bangunan dan Prasarana - 3.296.786.494 - 3.296.786.494
61.494.430.838 3.399.686.494 - 64.894.117.332
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan Prasarana 4.521.438.737 8.743.374 - 4.530.182.111
Mesin 16.404.041.029 39.250.197 - 16.443.291.226
Kendaraan 616.077.427 - 616.077.427
Inventaris kantor dan pabrik 670.985.070 17.590.500 - 688.575.570
22.212.542.263 65.584.071 - 22.278.126.334
Nilai buku 39.281.888.575 42.615.990.998
Ekshibit F/14

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

10. ASET TETAP (Lanjutan)


30 September 2013
Saldo awal Tambahan Penarikan Saldo akhir
Rp Rp Rp Rp
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Hak atas Tanah 38.719.860.000 - - 38.719.860.000
Bangunan dan Prasarana 3.907.010.605 - - 3.907.010.605
Mesin 16.631.288.796 - - 16.631.288.796
Kendaraan 616.077.762 - - 616.077.762
Inventaris kantor dan pabrik 695.930.575 45.575.000 - 741.505.575
Aset dalam Penyelesaian
Bangunan dan Prasarana - - - -
60.570.167.738 45.575.000 - 60.615.742.738
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan Prasarana 3.850.187.229 10.931.571 - 3.861.118.800
Mesin 16.283.781.863 90.194.373 - 16.373.976.236
Kendaraan 616.077.427 - - 616.077.427
Inventaris kantor dan pabrik 654.978.402 11.613.526 - 666.591.928
21.405.024.921 112.739.470 - 21.517.764.391
Nilai buku 39.165.142.817 39.097.978.347
Pelepasan mesin dalam konstruksi dan rugi penurunan nilai berkaitan dengan perjanjian
restrukturisasi hutang Perusahaan dengan Marubeni Corp, Japan (lihat Catatan 30).
Hak atas tanah dan mesin telah dijadikan jaminan atas pinjaman bank (lihat Catatan 14).
Pembebanan penyusutan tahun 2014 dan 2013 sebagai berikut :

2014 2013
Rp Rp
Harga Pokok Penjualan 38.052.012 94.128.125
Beban Umum dan Administrasi 8.506.053 6.858.871
Beban Lain-lain 19.026.006 11.752.474

65.584.071 112.739.470
Ekshibit F/15

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

11. ASET YANG TIDAK DIGUNAKAN DALAM USAHA

Perusahaan juga memiliki aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasi yang
terdiri dari :
2014 2013
Rp Rp
Project Cikande 7.835.292.403 7.835.292.403
Apartemen Casablanca - 875.568.100
7.835.292.403 8.710.860.503

12. UANG JAMINAN

Perusahaan juga memiliki aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasi yang
terdiri dari :

2014 2013
Rp Rp
Karawang International Golf 382.189.500 365.809.500
PLN 72.020.000 72.020.000
Container sampah 200.000 200.000

Jumlah 454.409.500 438.029.500


Ekshibit F/16

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

13. HUTANG USAHA


2014 2013
Pihak Ketiga Rp Rp

Tritunggal Mandiri Steel 5.297.500 50.076.000


Inti Piskindo Metal 6.919.122 42.618.152
Nuansa Diesel 3.856.885 3.832.885
Barisan Nusantara Sentosa 58.754.484 40.039.381
Sejahtera 36.964.200 0
Sinar Surya Maju Sentosa 890.408.476 0
Lain - lain ( dengan jumlah di bawah Rp25.000.000) 267.356.453 238.125.564

1.269.557.120 374.691.982

2014 2013
Rp Rp
Rincian umur hutang usaha pihak ketiga dihitung sejak
tanggal faktur sebagai berikut :
Umur hutang
Belum jatuh tempo 1.088.769.273 225.289.416
31-60 hari 35.278.824 35.243.506
61-90 hari - 25.766.702
91-120 hari - 690.000
lebih dari 120 hari 145.509.023 87.702.358

Jumlah 1.269.557.120 374.691.982


Ekshibit F/17

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

13. HUTANG USAHA (Lanjutan)

2014 2013
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Rp Rp

PT. Jakarta Steel Megah Utama 40.864.562.570 20.007.491.025


PT. Segoro Adidaya Steel 4.454.257.500 4.454.257.500
PT. Maxifero (Steel) Industri Co., Ltd. 757.635.228 757.635.228
PT. Jakarta Steel Perdana Industry 26.687.621 26.687.621
46.103.142.919 25.246.071.374

2014 2013
Rp Rp
Rincian umur hutang usaha hubungan istimewa
dihitung sejak tanggal faktur sebagai berikut :
Umur hutang
Belum jatuh tempo 28.910.259.700 7.924.403.546
31 - 60 hari 11.719.730.071 -
61 - 90 hari - -
91 - 120 hari - -
lebih dari 120 hari 5.473.153.148 17.321.667.828

Jumlah 46.103.142.919 25.246.071.374

Rincian berdasarkan mata uang


Hutang Usaha Total berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
2014 2013
Rp Rp
Mata uang
Rupiah 47.372.700.039 25.619.897.448
US Dollar - -
Ekshibit F/18

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

14. HUTANG LAIN-LAIN

2014 2013
Rp Rp
Deviden 1.057.880.053 1.057.880.053
Dunia Baja Jaya Abadi 3.965.000.000 -
Lain-lain (Dengan jumlah dibawah
Rp 20.000.000,- ) 21.651.672 26.280.372

Jumlah 5.044.531.725 1.084.160.425

15. HUTANG PAJAK

2014 2013
Rp Rp

PPh. 23 - -
Pajak Bumi dan Bangunan - 428.889.792

Jumlah - 428.889.792

16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

Rp Rp

PLN 979.401.587 556.943.626


Gaji 348.447.539 152.069.507
Lain-lain (Dengan jumlah dibawah 110.099.549 85.487.593
Rp 50.000.000 )

Jumlah 1.437.948.675 794.500.726


Ekshibit F/19

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

17. HUTANG INVESTOR


2014 2013
Rupiah Rp Rp
Abasca Financial Limited (AFL), Singapore sebelumnya
Asia Strategic Fund (ASF), Singapore sebelumnya
sebelumnya PT Bank Internasional Indonesia 170,671,928,542 170,671,928,542
sebelumnya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 93,518,444,517 93,518,444,517
sebelumnya PT Bank Dagang Negara Indonesia 39,055,707,661 39,055,707,661
sebelumnya PT Bank Permata ex Prima Ekspres Bank 28,230,918,244 28,230,918,244
sebelumnya PT Bank Niaga 12,624,160,238 12,624,160,238
sebelumnya PT Bank Lippo 10,808,756,730 10,808,756,730
sebelumnya PT Bank Tamara 6,300,000,000 6,300,000,000
sebelumnya PT Bank Tiara Asia Tbk 5,373,978,873 5,373,978,873
366,583,894,805 366,583,894,805
Dollar Amerika Serikat
Abasca Financial Limited (AFL), Singapore sebelumnya
Asia Strategic Fund (ASF), Singapore sebelumnya
sebelumnya PT Bank Dagang Nasional Indonesia Tbk
USD 12,743,499,15 (2010) dan (2009) 145,021,020,328 145,021,020,328
sebelumnya PT Bank Lippo Tbk
USD 3,887,342,83 (2010) dan (2009) 44,237,961,405 44,237,961,405
sebelumnya PT Prima Express Bank
USD 2,412,597,44 (2010) dan (2009) 27,455,358,868 27,455,358,868
sebelumnya PT Bank Tiara Asia Tbk
USD 1,532,671,81 (2010) dan (2009) 17,441,805,198 17,441,805,198
sebelumnya PT Bank Niaga
USD 3,282,011.52 (2010) dan (2009) 37,349,291,098 37,349,291,098
271,505,436,897 271,505,436,897

Jumlah 638,089,331,702 638,089,331,702

Hutang ke Abasca Financial Limited (AFL) merupakan hutang yang berasal dari Asia Strategic
Fund (ASF), yang sebelumnya mengambil alih hak tagih atas hutang-hutang Perseroan dari
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

Pinjaman ini dijamin dengan persediaan, piutang usaha, hak atas tanah, mesin Perusahaan dan
pihak-pihak hubungan istimewa (lihat catatan 4).
Ekshibit F/20

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

18. HUTANG INVESTOR ( Lanjutan )

Perusahaan dan Abasca Financial Limited (AFL), telah menandatangani Memorandum of


Understanding (MOU) pada tanggal 19 Desember 2005 sehubungan dengan rencana
restrukturisasi hutang kepada AFL. Sesuai dengan MOU, AFL mengakui bahwa jumlah
tagihannya kepada perusahaan sebesar Rp 262.821.825.092 dan USD 26.766.248. Pada
tanggal 8 April 2009 telah dibuat suatu kesepakatan baru antara Abasca Finance Limited
Singapura (pihak pertama) dengan perusahaan (pihak kedua), sebagai pengganti dari MOU
tersebut dengan poin-poin kesepakatan sebagai berikut :

a. Jumlah hutang pihak kedua kepada pihak pertama mengacu pada posisi neraca pihak
kedua per 31 Desember 2008 yaitu sebesar Rp 366.583.894.806 dan USD
23,858,122.75
b. Pihak pertama membebaskan pihak kedua beban perhitungan bunga atas hutang
pokok sampai dengan tanggal kesepakatan ini.
c. Akan dilakukan Debt to Equity Swap atas hutang pihak kedua kepada pihak
pertama, yang jumlahnya akan ditentukan pada saat pelaksanaan Debt to Equity
Swap tersebut nantinya, yang tujuannya untuk menghilangkan defisit ekuiti pada
neraca pihak kedua.
d. Untuk keperluan debt to equity swap tersebut kedua belah pihak sepakat untuk
mengkonversi hutang-hutang pihak kedua kepada pihak pertama sebagaimana
tersebut pada poin a diatas, seluruhnya menjadi hutang dalam bentuk mata uang
Rupiah, dengan kurs konversi pada tanggal 8 April 2009 dengan nilai kurs USD 1
sebesar Rp 11.380,- dan posisi hutang pihak kedua kepada pihak pertama menjadi
sebesar Rp 638.089.331.702,-.
e. Sejak tanggal perjanjian ini sampai tanggal dilakukan debt to equity swap, pihak
pertama membebaskan pihak kedua beban bunga atas hutang-hutang tersebut.
f. Apabila masih terdapat selisih lebih atas hutang setelah dikurangi dengan jumlah
yang dikonversi menjadi ekuiti ( debt to equity swap ), maka sisanya menjadi hutang
pihak kedua kepada pihak pertama yang penyelesaiannya akan diatur dalam
kesepakatan yang dibuat setelah dilakukan debt to equity swap tersebut.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 24
Juni 2010, telah diputuskan bahwa sebesar Rp 600.000.000.000,- (Enam ratus milyar
rupiah) dari Hutang kepada Abasca Financial Limited Singapore untuk diubah manjadi
menjadi kepemilikan saham (Debt to Equity swap). Perubahan tersebut kedalam pembukuan
perseroan menunggu keputusan dari BAPEPAM.
Ekshibit F/21

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

19. PENYISIHAN UANG JASA KARYAWAN

Pada tanggal 20 Juni 2000, Menteri Tenaga Kerja menerbitkan Keputusan


No. Kep-150/Men/2000 mengenai aturan besarnya kompensasi disertai ketentuan yang
mengatur pemberian kompensasi tersebut (perhitungan besarnya kompensasi direvisi
dengan Undang-Undang No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan). Berdasarkan
ketentuan tersebut Perusahaan diharuskan membayar uang jasa dan kompensasi
sehubungan dengan pengunduran diri karyawan atas dasar jumlah tahun masa kerja
dan gaji, apabila pengunduran diri memenuhi ketentuan dalam Keputusan tersebut.

Penyisihan atas uang jasa karyawan per 30 September 2014 ditentukan berdasarkan
perhitungan internal dan disajikan sebagai beban gaji dan tunjangan sebesar
Rp 7.178.689.810,- dan termasuk amortisasi biaya jasa lalu yang ditangguhkan.

Perhitungan penyisihan menggunakan metode “Projected Unit Credit Method” dengan


menggunakan asumsi sebagai berikut :
Tingkat diskonto : 10 %
Kenaikan gaji tahunan : 5%
Usia pensiun : 55 Tahun

20. MODAL SAHAM

Sampai dengan akhir periode, modal saham Perusahaan yang telah ditempatkan dan
disetor penuh oleh para pemegang saham, terdiri dari :
Pemegang saham Saham Nominal
Helai Rp %

PT Devisi Multi Sejahtera 45.847.000 22.923.500.000 30,56


PT Matahari Diptanusa 43.000.000 21.500.000.000 28,67
Thee Ning Khong 2.000.000 1.000.000.000 1,33
Masyarakat 59.153.000 29.576.500.000 39,44

150.000.000 75.000.000.000 100,00


.
Ekshibit F/22

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

21. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH

Agio saham merupakan kelebihan penyetoran modal yang berasal dari selisih kurs
pada tahun 1980 dan kelebihan setoran modal atas nilai nominal saham pada tahun
1997.

22. PENJUALAN
2014 2013
Rp Rp

Besi Beton 43.257.115.425 52.774.417.582


Besi Lainnya 3.575.863.500 4.172.999.250

Jumlah 46.832.978.925 56.947.416.832


Ekshibit F/23

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

23. BEBAN POKOK PENJUALAN


2014 2013
Rp Rp

Bahan Baku Yang Digunakan 68.074.485.000 64.006.092.941


Upah Buruh Langsung 1.726.347.541 2.347.562.175
Beban pabrikasi
Listrik, air dan solar 2.648.789.091 2.434.103.891
Bahan pembantu 5.236.238.252 5.523.872.610
Upah buruh tidak langsung 2.030.714.574 2.550.705.658
Perbaikan dan pemeliharaan 511.479.115 653.284.361
Penyusutan 38.052.012 94.128.125
Lain - Lain 362.752.126 342.871.573

Jumlah Beban Pabrikasi 10.828.025.170 11.598.966.218

Beban Pokok Produksi 80.628.857.711 77.952.621.334


Persediaan Barang Jadi
Awal Tahun 12.561.044.117 11.983.036.837
Akhir September (47.531.974.610) (35.237.765.821)

Beban Pokok Penjualan 45.657.927.218 54.697.892.350


Ekshibit F/24
PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

24. BEBAN USAHA

2014 2013
Rp Rp
Beban penjualan
Jasa profesional 10.000.000 25.314.500
Promosi dan iklan 10.698.064 15.571.773
Biaya pemasaran lainnya - -
20.698.064 40.886.273
Beban umum dan administrasi
Gaji dan tunjangan karyawan 3.074.242.957 2.748.404.219
Pajak & perijinan 339.609.359 459.854.211
Iuran Ke-anggotaan, Audit,
Konsultan & Notaris 139.036.500 105.500.000
Perbaikan & pemeliharaan 313.177.381 461.932.690
Perjalanan Dinas 37.512.400 38.575.700
Jasa bisnis (representasi) 24.900.000 20.450.000
Penyusutan & Amortisasi 8.506.053 6.858.871
Komunikasi 10.893.939 11.601.347
Perlengkapan Kantor 59.859.800 33.361.500
Air, Listrik & Gas 2.780.200 2.843.500
Pendidikan & riset 15.875.000 22.024.000
Asuransi 1.686.311 3.028.426
Lain-lain 2.790.000 8.370.400

4.030.869.900 3.922.804.864

Jumlah Beban Usaha 4.051.567.964 3.963.691.137

25. PENDAPATAN DAN BEBAN BUNGA

2013 2013
Rp Rp
Pendapatan bunga - bersih
Bunga jasa giro 11.369.784 22.092.704
Bunga Deposito 58.124.787 -
Jumlah 69.494.571 22.092.704
Ekshibit F/25

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

26. LABA (RUGI) SELISIH KURS


2014 2013
Rp Rp
Lain-lain
Ika Wira Niaga - -
Karawang Golf Int'l 19.624.500 61.204.500
Lain-lain (6.106.342) 106.549.032
Jumlah 13.518.158 167.753.532

27. BEBAN BANK

2014 2013
Rp Rp
Biaya Administrasi
PT. Bank Mandiri (11.556.801) (15.524.201)
PT. Bank Central Asia (790.000)
Jumlah (12.346.801) (15.524.201)

28. RUPA-RUPA ( BEBAN ) HASIL


2014 2013
Rp Rp

Kerugian tidak produksi (3.261.177.174) (720.225.986)


Penerimaan Claim 47.361.937
Penjualan Crope 3.905.000
Discrapkan billet riject 31.295.000
Sewa Gudang - -
Sewa Apartemen - -
Lain-lain ( saldo dibawah Rp 2.000.000 ) 1.050 -
Jumlah (3.261.176.124) (637.664.049)
Ekshibit F/26

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

29. POS LUAR BIASA

Pada tanggal 11 February 2005 telah ditandatangani perjanjian penyelesaian hutang


kepada Marubeni Corportion, Jepang dan Marubeni Singapore Pte, Limited
("Marubeni Corporation Group"). Penyelesaian hutang Hyundai Via Marubeni dan
Marubeni Singapore (lihat catatan 30). Perjanjian tersebut menghapusbukukan pokok
pinjaman dan bunga atas hutang Perusahaan sebesar USD2,848,269.05. Penyelesaian
hutang ini merupakan upaya yang dilakukan Perusahaan sejak bulan Juni 2004 karena
mengalami kesulitan keuangan. Atas penghapusan ini Perusahaan mendapatkan
potongan hutang sebesar USD2.692.629,16 dan hanya berkewajiban membayar
sebesar USD155,639.89, jumlah ini dibayar dalam dua bulan, pembayaran pertama
dilakukan Perusahaan tanggal 28 Februari 2005 sebesar USD83,333.33 dan pelunasan
dilakukan tanggal 28 Maret 2005 sebesar USD72,306.56. Pada tanggal 31 Desember
2004, Perusahaan mencatat hutang tersebut sebesar USD2,965,508.94 sehingga
Perusahaan berpotensi memperoleh laba atas transaksi tersebut pada tahun 2005
sebesar USD2,809,869.05. (lihat Catatan 15).

30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN


ISTIMEWA

Perusahaan melakukan transaksi penjualan, pembelian dan keuangan dengan pihak-


pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut :

a. Perusahaan menjual mayoritas produknya sehingga menimbulkan saldo piutang usaha


dengan rincian sebagai berikut :
2014 2013
Rp Rp
PT. Jakarta Steel Megah Utama 57.124.162.417 54.084.161.374
PT. Maxifero (Steel) Industry Co., Ltd. 28.729.713.429 28.729.713.429
PT. Segoro Adidaya Steel 26.282.107.417 26.282.107.417
PT. Jakarta Steel Perdana Industries 4.565.056.144 4.565.056.144
116.701.039.407 113.661.038.364
Penyisihan piutang tak tertagih (38.714.549.860) (38.714.549.860)
Bersih 77.986.489.547 74.946.488.504
Ekshibit F/27

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN


ISTIMEWA

b. Perusahaan membeli material berupa billet dan bahan pembantu sehingga


menimbulkan saldo hutang usaha dengan rincian sebagai berikut :

2014 2013
Rp Rp

PT Jakarta Steel Megah Utama 40.864.562.570 20.007.491.025


PT Maxifero ( Steel ) Industry Co., Ltd. 757.635.228 757.635.228
PT Segoro Adidaya Steel 4.454.257.500 4.454.257.500
PT Jakarta Steel Perdana Industries 26.687.621 26.687.621

Bersih 46.103.142.919 25.246.071.374

c. Perusahaan juga telah transaksi di luar kegiatan usaha normal Perusahaan dengan
rincian sebagai berikut :
Piutang lain-lain 2014 2013
Rp Rp

PT Jakarta Steel Megah Utama 96.589.723.893 101.692.399.023


PT Segoro Adidaya Steel 897.632.714 897.632.714
PT Maxifero ( Steel ) Industry Co., Ltd. 837.401.574 837.401.574
PT Jakarta Steel Perdana Industries 809.859.666 752.257.196
99.134.617.847 104.179.690.507
Penyisihan piutang tak tertagih (36.267.186.015) (36.267.186.015)

Bersih 62.867.431.832 67.912.504.492


Ekshibit F/28
PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN


ISTIMEWA (Lanjutan)

d. Perusahaan juga mempunyai pinjaman kepada pemegang saham sehubungan


dengan pelunasan pinjaman Perusahaan ke Deutsche Bank.

Hutang pemegang saham 2014 2013


Rp Rp

The Kwen Ie 7.912.100.320 7.912.100.320


PT Matahari Diptanusa 6.870.975.980 6.870.975.980

14.783.076.300 14.783.076.300

e. Pada tanggal 15 Februari 2002 Pinjaman dari Standard Chartered Bank (SCB)
tersebut telah dinyatakan lunas berdasarkan Surat No. PK/RCC/STFL/003/V/99.
Setelah SCB mendebit rekening Deposito atas nama Pemegang Saham yaitu The
Kwen Ie sebesar Rp 10.000.000.000,- untuk membayar pokok pinjaman sebesar
Rp 8.658.601.315 dan bunga sebesar Rp 3.507.666.688. Atas pelunasan tersebut
posisi hutang Perseroan berubah menjadi hutang kepada pemegang saham.
Selanjutnya atas mutasi yang terjadi sampai dengan tanggal 30 September 2013
maka posisi hutang ke pemegang saham adalah Rp 7.912.100.320,-.

Pada tanggal 13 Oktober 2000 Pinjaman dari Deutsche Bank (DB) tersebut telah
dinyatakan lunas. Setelah mendebit rekening Deposito atas nama Pemegang Saham
yaitu Rebecca The sebesar USD 746,200.43 atau Rp 6.870.975.980 untuk
membayar pokok pinjaman sebesar Rp 4.768.218.000,- dan bunga sebesar
Rp 615.665.850,-. Atas pelunasan tersebut posisi hutang Perseroan berubah menjadi
hutang kepada pemegang saham.
Ekshibit F/29

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA


(Lanjutan)

Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
adalah sebagai berikut :

Pihak yang Sifat hubungan Hubungan dengan


mempunyai dengan Perusahaan
hubungan istimewa Perusahaan

PT Jakarta Steel Megah Mempunyai Penjualan dan pembelian


Utama (JSMU) sebagian bahan baku, besi beton dan
pemegang saham aktiva, pembayaran uang muka
yang sama pembelian tanah dan
penggunaan fasilitas ”Letters
of Credit” Perusahaan oleh
JSMU, oleh karenanya semua
beban terkait yang timbul
menjadi beban JSMU.

PT Jakarta Steel Mempunyai Penjualan dan pembelian


Perdana Industri (JSPI) sebagian bahan baku danbesi beton,
pemegang saham pinjaman kas.
dan komisaris
yang sama

PT Segoro Adidaya Mempunyai Penjualan dan pembelian


Steel sebagian bahan baku dan besi beton
pemegang saham serta pinjaman kas.
yang sama

PT Maxifero (Steel) Mempunyai Penjualan dan pembelian


Industry Co, Ltd sebagian bahan baku dan besi beton,
(Maxifero) komisaris yang serta pinjaman kas.
sama
Ekshibit F/30

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN


ISTIMEWA (Lanjutan)

PT Bank Global Mempunyai Pembukaan rekening koran.


Internasional Tbk sebagian
komisaris yang
sama
PT Bank Baja Mempunyai Pembukaan rekening koran.
Internasional sebagian
pemegang saham
dan komisaris
yang sama

The Kwen Ie Mempunyai Perusahaan mempunyai


posisi wakil pinjaman kas.
presiden direktur

PT Matahari Mempunyai Perusahaan mempunyai


Diptanusa saham dalam pinjaman kas.
Perusahaan
Ekshibit F/31

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

31. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING

Posisi aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2014
adalah sebagai berikut:

2014
Valas IDR Rupiah
Aset
Kas - US Dollar 31,00 378.572
Bank - US Dollar 1.684,04 20.565.496
Bank - Euro 5.511,73 85.401.997
Jumlah Aset 106.346.065
Kewajiban
Pinjaman Bank Pihak ketiga - -
Hutang Usaha Pihak ketiga - -
Jumlah Kewajiban - -

Aset bersih - 106.346.065

32. KELANGSUNGAN HIDUP

Sebagai dampak berkelanjutan dari krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997,
dimana sejak saat itu seluruh fasilitas perbankan yang diterima Perseroan dibekukan,
dengan dialihkannya seluruh masalah kredit perbankan yang tertunggak dari bank
asal pemberi kredit ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

Sejak tahun 2002 BPPN telah mengubah kebijakannya terhadap masalah hutang
kepada para debiturnya, dengan menghentikan seluruh proses restrukturisasi hutang
Ekshibit F/32

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

32. KELANGSUNGAN HIDUP (Lanjutan)

dan menempuh program baru yang dikenal dengan nama PPAK (Program Penjualan
Assets Kredit), termasuk didalamnya seluruh hutang-hutang perseroan kepada BPPN.

Dengan program tersebut, seluruh hutang-hutang Perseroan ditawarkan untuk dijual


kepada publik investor yang berminat.

Pada tahun 2003, perseroan telah menerima pemberitahuan dari pihak BPPN, bahwa
seluruh hutang-hutang perseroan kepada BPPN, telah dialihkan/dijual kepada
investor baru, yaitu Asia Strategic Fund (ASF) yang berdomisili dan berkantor pusat
di Century Yard, Cricket Square, Hutchins Drive, George Town, Grand Cayman,
British West Indies.

Berdasarkan akta pengalihan hutang (cessie) notaris Imas Fatimah No. 8 tanggal 5
November 2003, nilai hutang Perseroan yang telah dialihkan tersebut sebesar
Rp262.821.825.092 dan USD26.766.248. Pada tanggal 31 Januari 2005, ASF telah
mengalihkan hak tagihnya kepada Abasca Financial Limited, Singapura.

Sampai dengan tanggal laporan, belum ada perjanjian/kesepakatan antara perseroan


dengan Abasca Financial Limited, Singapura, mengenai restrukturisasi hutang
Perseroan kepada investor tersebut.

Pada tanggal 30 September 2014, Perusahaan telah mengalami defisiensi modal


sebesar Rp 493.744.207.207,- ; sehingga menimbulkan ketidakpastian signifikan
mengenai kemampuan Perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup serta
ketidakpastian signifikan apakah Perusahaan akan dapat merealisasikan aktiva dan
menyelesaikan pembayaran kewajiban dalam bisnis normal Perusahaan dan pada
nilai yang dinyatakan dalam laporan keuangan. Laporan keuangan terlampir disusun
dengan anggapan bahwa Perusahaan akan melanjutkan usahanya sebagai entitas yang
berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup, dan tidak mencakup
adanya penyesuaiannya sebagai akibat adanya ketidakpastian tentang kelangsungan
hidup Perusahaan.

Dalam memberikan respon terhadap kondisi ekonomi tersebut, Perusahaan telah


menempuh tindakan-tindakan antara lain sebagai berikut:
Ekshibit F/33

PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013

32. KELANGSUNGAN HIDUP (Lanjutan)

- Menerapkan program pengurangan biaya.


- Meningkatkan upaya penagihan atas piutang Perusahaan.
- Mengusahakan penggunaan bahan baku lokal.
- Kombinasi antara pesanan dan memproduksi secara kontinyu dengan
menggunakan pola kerjasama antar perusahaan group.

Perusahaan juga telah menerima komitmen dan konfirmasi tertulis dari pemegang
saham utama mengenai kesanggupan untuk memberikan bantuan keuangan, agar
Perusahaan dapat melanjutkan usahanya secara berkesinambungan.

Anda mungkin juga menyukai