Anda di halaman 1dari 21

1.

DASAR - DASAR ANATOMI TUBUH MANUSIA

Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia

Anatomi adalah ilmu yang mempelajari mengenai struktur tubuh. Kata anatomi berasal dari kata
ana dan tome, yang berarti memotong atau memisahkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa anatomi
tubuh manusia merupakan ilmu yang mempelajari potongan struktur tubuh manusia tertentu
secara terpisah.

Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi dari tubuh manusia. Sama juga seperti anatomi,
ilmu fisiologi juga mempelajari bidang-bidang atau organ tubuh manusia seperti neurofisiologi,
kardiofisiologi ata fisiologi reproduksi.
Beda anatomi dan fisiologi adalah, anatomi tubuh manusia lebih menjelaskan bagian-bagian atau
struktur tubuh manusia berdasarkan bidang-bidang, struktur dan organ-organ tubuh manusia.
Sedangkan fisiologi adalah lebih menjelaskan fungsi-fungsi dari bagian-bagian tubuh manusia.
A. Posisi dan Istilah dalam Anatomi

Istilah Gerak Anatomi

1. Fleksi dan ekstensi

Fleksi adalah gerak menekuk atau membengkokkan. Ekstensi adalah gerakan untuk meluruskan.
Contoh: gerakan ayunan lutut pada kegiatan gerak jalan. Gerakan ayunan ke depan merupakan
(ante)fleksi dan ayunan ke belakang disebut (retro)fleksi/ekstensi. Ayunan ke belakang lebih lanjut
disebut hiperekstensi.

2. Adduksi dan abduksi

Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh. Abduksi adalah gerakan menjauhi tubuh. Contoh:
gerakan membuka tungkai kaki pada posisi istirahat di tempat merupakan gerakan abduksi
(menjauhi tubuh). Bila kaki digerakkan kembali ke posisi siap merupakan gerakan adduksi
(mendekati tubuh).

3. Elevasi dan depresi

Elevasi merupakan gerakan mengangkat, depresi adalah gerakan menurunkan. Contohnya: gerakan
membuka mulut (elevasi) dan menutupnya(depresi) juga gerakan pundak keatas (elevasi) dan
kebawah (depresi)

4. Inversi dan eversi

Inversi adalah gerak memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh. Eversi adalah gerakan
memiringkan telapak kaki ke luar. Juga perlu diketahui untuk istilah inversi dan eversi hanya untuk
wilayah di pergelangan kaki.

5. Supinasi dan pronasi

Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan. Pronasi adalah gerakan menelungkupkan. Juga
perlu diketahui istilah supinasi dan pronasi hanya digunakan untuk wilayah pergelangan tangan
saja

6. Endorotasi dan eksorotasi


Endorotasi adalah gerakan ke dalam pada sekililing sumbu panjang tulang yang bersendi (rotasi).
Sedangkan eksorotasi adalah gerakan rotasi ke luar.

Kata Benda Yg Menyatakan Lubang, Saluran, Atau Ruangan

1. Apertura : pintu atau bolongan

2. Duktus : lubang atau saluran

3. Fissura : celah atau retak

4. Foramen : lubang bulat tempat pembuluh darah & syaraf

5. Kanalis : lubang berbentuk saluran

6. Kavum : rongga atau ruangan

7. Meatus : liang atau pintu saluran

8. Sellula : ruang kecil

Kata Benda Yg Menyatakan Bangunan Yg Menonjol

1. Epikondulus : benjolan buku tulang yg bkn persendian

2. Kondilus : buku tulang (tonjolan bulat diujung tulang) mrpkan bgn persendian

3. Krista : penonjolan berbentuk grs yg lebar (tepi tulang) tdpt diantara 2 tulang

4. Linea : penonjolan tulang bbtk garis yg rata

5. Pekton : pinggir atau balung

6. Prosesus : taju (penonjolan tulang) yg agak tajam

7. Tuperkulum : penonjolan tulang berbentuk bulat kecil

8. Tuberositas : penonjolan tulang berbentuk bulat besar

Kata Benda Yg Menyatakan Bangun Lengkung

1. fossa : lekuk tulang yang luas pada permukaan tulang

2. fossula : lekuk tulang yang kecil pada permukaan tulang

3. fovea : lekuk tulang yg agak rata

4. foveola : lekuk kecil yang agak rata pada tulang

5. insisura : takik berbentuk huruf v

6. sulkus : alur/celah yang memanjang tdpt pada tulang

7. dekstra : bagian kanan

8. sinistra : bagian kiri

9. eksternus / eksterna : bagian luar


10. internus / interna : bagian dalam

11. kaput : kepala

12. kauda : ekor

13. kolum : leher

14. korpus : badan

15. ekstremitas : anggota gerak

16. abdomen : rongga perut

17. ante brakhii : lengan bawah

18. brakhium : lengan atas

19. kruris : tungkai bawah

20. pedis : kaki

21. pelvis : rongga panggul

Rongga Yang Ada Dalam Tubuh Manusia

Rongga yang terdapat dalam kepala:

1. Rongga tengkorak ( cavum cranialis), isinya: otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum),
dan batang otak (brain stem)

2. Rongga mata (cavum orbital), isinya: bola mata (orbita)

3. Rongga hidung (cavum nasi), isinya: tempat lewatnya udara pernafasan.

4. Rongga mulut (cavum oris), isinya lidah dan gigi. Rongga telinga tengah (cavum tympani),
isinya: tulang-tulang pendengaran (maleus, incus, stapes)

Rongga yang terdapat pada badan:

1. Rongga dada (cavum thoracis), isinya: paru-paru (pulmo), jantung (cardio), pembuluh darah
aorta, pembuluh darah vena cava, arteri dan vena pulmonalis, trachea, bronchus, dan eosophagus.

2. Rongga perut (cavum abdomen), isinya: lambung (gaster), usus halus (intestinum,
duodenum, jejunum), usus besar (colon), kelenjar pangkreas, limpa (lien), hati (hepar), dan ginjal
(renal)

3. Rongga pangul (cavum pelvis), isinya: kandung kkemih (vesika urinaria), rectum, pada laki-
laki kelenjar prostat, perempuan terdapat rahim (uterus) dan indung telur (ovarium).

ISTILAH YANG DIPAKAI UNTUK MENUNJUKAN ILMU YANG DIPAKAI

1. Osteologi :(ilmu pengetahuan tentang tulang)

2. Arthrologi :(ilmu pengetahuan tentang sendi)


3. Miologi :(ilmu pengetahuan tentang otot)

4. Neurologi :(ilmu pengetahuan tentang saraf & struktur saraf)

5. Kardiologi :(ilmu pengetahuan tentang jantung)

6. Gastrologi :(ilmu pengetahuan tentang saluran pencernaan)

7. Oftalmologi :(ilmu pengetahuan tentang mata

8. Urologi :(ilmu pengetahuan tentang saluran perkemihan & reproduksi)

9. Dermatologi :(ilmu pengetahuan tentang kulit)

10. Splankhologi :(ilmu pengetahuan tentang organ/ visera <alat dalam>)

Posisi anatomis
 

Posisi anatomis tubuh manusia

Dalam posisi anatomis, tubuh berdiri tegak lurus dengan mata melihat ke depan, kaki dirapatkan,
lengan disisi tubuh, telapak tangan membuka ke depan dengan ibu jari mengarah keluar tubuh dan
jari kelingking mengarah ke tubuh.
Posisi-posisi tubuh secara anatomis terbagi menjadi beberapa posisi anatomis, diantaranya adalah:
Anterior
Posisi anterior merupakan bagian depan tubuh. Contoh posisi anterior adalah hidung, perut, dada
dan lutut merupakan bagian anterior dari keseluruhan tubuh manusia dalam posisi anatomi.
Posterior
Posisi posterior merupakan bagian belakang tubuh. Contoh posisi posterior tubuh dalam posisi
anatomis adalah punggung, betis, bokong merupakan posterior tubuh secara keseluruhan.
Superior
Posisi superior merupakan bagian yang mengarah ke kepala atau bagian tertinggi tubuh. Superior
disebut juga sefalik, cranial atau rostral. Contohnya adalah kepala merupakan bagian superior dari
leher.
Inferior
Posisi inferior merupakan bagian yang mengarah menjauhi kepala atau mengarah kebagian bawah
tubuh. Inferior disebut juga kauda. Contohnya adalah telapak kaki merupakan inferior dari kaki
keseluruhan.
Medial
Posisi medial merupakan setiap struktur yang terdekat dengan garis tengah imajiner tubuh dalam
posisi anatomi. Contohnya adalah hidung merupakan bagian medial dari mata.
Lateral
Posisi lateral merupakan bagian yang mengarah kesamping atau menjauhi garis tengah imajiner
tubuh dalam posisi anatomi. Contohnya adalah telinga merupakan bagian lateral dari mata.
Ipsilateral berarti terletak disisi yang sama dan Kontralateral terletak disisi yang berlawanan.
Proksimal
Posisi proksimal merupakan bagian tubuh yang mengacu pada bagian suatu struktur yang
mendekati garis tengah imajiner tubuh, jika mengacu pada suatu tungka, maka mendekati titik asal
atau titik perlekatan terdekat dengan trunkus.
Contoh daerah proksimal adalah lutut yang merupakan bagian proksimal dari pergelangan kaki dan
siku merupakan proksimal dari pergelangan tangan.
Distal
Posisi distal merupakan bagian tubuh yang mengacu pada bagian struktur yang menjauhi garis
tengah imajiner tubuh atau menjauhi titik asal atau perlekatan dengan trunkus.
Contoh daerah distal tubuh adalah kaki yang merupakan bagian distal dari pergelangan kaki.
Superfisial
Posisi superfisial merupakan bagian manapun yang dekat dengan permukaan tubuh. Contohnya
adalah kulit merupakan bagian superficial dari otot.
Dalam
Posisi dalam merupakan bagian yang terletak di bagian internal atau di dalam tubuh. Contohnya
adalah usus halus terletak jauh lebih kedalam tubuh dari otot dan kulit abdominal atau perut.
Rongga tubuh
 
Rongga anatomi tubuh manusia
Rongga tubuh merupakan ruang di dalam bagian aksial tubuh yang berisi organ-organ atau visera
internal. Dua rongga utama yang terletak dalam bagian aksial tubuh yaitu rongga dorsal dan
rongga ventral. Bagian apendikular atau ekstremitas atau sistem gerak tubuh tidak memiliki
rongga.
Rongga dorsal
Rongga dorsal terletak dibagian posterior (dorsal) dan terbagi menjadi rongga kranial dan rongga
spinal. Rongga kranial dikelilingi tulang dan berisi otak dan rongga spinal terbentuk dari susunan
tulang belakang (vertebra) yang berisi medulla spinalis.
Rongga ventral
Rongga ventral terletak dibagian anterior (ventral) dan terbagi menjadi rongga thoraks, rongga
abdomen, pelvis dan rongga kecil dibagian kepala ( oral, nasal, orbital, telinga tengah).
Rongga toraks atau dada terdiri dari rongga pleuran dan mediastinim. Rongga pleural (kanan dan
kiri) masing-masing berisi satu paru dan rongga mediastinum berisi jantung yang terletak dirongga
pericardial
Rongga abdominopelvis (rongga peritoneal) berisi visera abdomen dan bidang pelvis. Rongga kecil
tambahan dikepala meliputi oral, nasal, orbital dan teling tengah.
Membran serosa
Membrane serosa melapisi rongga thoraks dan rongga abdominopelvis, serta menyelimuti organ-
organ dalam rongga-rongga tersebut. Membran serosa memiliki dua membrane, yaitu membrane
parietal dan membrane visceral. Membran parietal melapisi rongga sedangkan membran visceral
menyelimuti organ.
·         Pleura parietal melapisi rongga pleural dan visceral membungkus paru-paru.
·         Pericardium parietal melapisi rongga pericardial dan visceral membungkus jantung.
·   Peritoneum parietal melapisi rongga abdominopelvis dan visceral membungkus organ abdominal
dan organ pelvis lainnya.
Regio Abdomino-pelvis
Didalam regio abdominopelvis terdapat Sembilan petunjuk yang digunakan dalam ilmu anatomi
untuk memfasilitasi rujukan struktur tubuh dan organ-organ internal tubuh.
·         Regio umbilikal terletak pada pusat abdomen
·         Regio epigastrium berada dibagian superior dari regio umbilikus
·         Regio hypogastrium berada dibagian inferior regio umbilikus
·         Regio hipokondrium kanan dan kiri berposisi lateral terhadap regio epigastrium
·         Regio lumbar kanan dan kiri terletak lateral terhadap regio umbilikus
·         Regio inguinalis kanan dan kiri terletak lateral dari regio hypogastrium
Empat petunjuk regio abdominopelvis

Kuadran abdominopelvis
Regio abdominopelvis pada umumnya dipakai secara klinis. Dalam menentukan regio
abdominopelvis ditentukan garis imajiner horizontal dan vertikal yang menyilang tepat di
umbilikus.

B. Bidang struktural tubuh manusia


Didalam ilmu anatomi, terdapat pembagian-pembagian struktur, arah dan posisi yang sudah
ditentukan oleh para ahli sehingga akan memudahkan dalam memahami ilmu anatomi dan fisiologi
tubuh manusia.
Bidang (seksio) 
Bidang anatomi tubuh manusia
Tubuh manusia merupakan bidang imajiner yang dapat menembus tubuh untuk menunjukan poin-
poin rujukan agar memudahka menentukan arah dan lokasi.
Bidang sagital
Bidang sagital merupakan bidang yang membagi tubuh manusia menjadi bagian kiri dan bagian
kanan. Didalam pembagian bidang sagittal, terdapat dua macam bidang yaitu bidang midsagital
membagi tubuh menjadi dua bagian kanan dan kiri sama besar. Sedangkan bidang parasagital
membagi tubuh menjadi dua bagian kanan dan kiri tidak sama besar.
Bidang frontal (koronal)
Bidang frontal adalah salah satu bidang dibagian kanan bidang sagital. Bidang ini membagi bagian
tubuh atau organ tubuh menjadi bagian depan dan belakang.
Bidnag tranversal
Bidang tranversal (hirisontal, potong silang) merupakan bidang yang membagi tubuh atau organ
menjadi bagian atas dan bawah.
2. Sel dan Jaringan

STRUKTUR SEL DAN JARINGAN

SEL

          Sel sendiri adalah kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup dimana keberadaannya
sangat berpengaruh terhadap kepribadian dan tingkah laku dari masing masing makhluk hidup

Teori-teori tentang sel


- Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil pengamatannya
ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula)
- Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi
juga berarti cella (kantong yang berisi)
- Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam,
rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut “Sarcode”
- Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma
- Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838 menemukan
adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan
konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa
sel merupakan satuan structural makhluk hidup.
- Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang pada
protoplasma yaitu inti (nucleus)
- Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk
hidup
- Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla
ex celulla)
Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti
a. sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma
(sel yang memiliki satu system membran. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan
alga biru
b. sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu system membran
terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup kecuali bakteri
dan alga biru
Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel
prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel prokariotik dan
sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut :
Sel Prokariotik
- Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang dinamakan
nucleoid
- Organel-organelnya tidak dibatasi membran
- Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
- Diameter sel antara 1-10mm
- Mengandung 4 subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya sirkuler
Sel Eukariotik
- Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
- Organel-organelnya dibatasi membran
- Membran selnya tersusun atas fosfolipid
- Diameter selnya antara 10-100mm
- Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya linier
Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya
a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid
b. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid
Bagian-bagian Sel

- Bagian hidup(komponen protoplasma), terdiri atas inti dan sitoplasma termasuk cairan dan
struktur sel seperti : mitokondria, badan golgi, dll
- Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola
mari kita bahas masing-masing bagian satu per satu
a Dinding sel
       
  Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa yang kuat
yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat
liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan di dalam sel.
Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu.
Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam
karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.
b. Membran Plasma

       
    Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel
membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel
yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur
membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak
semua molekul dapat melalui membran sel.
             Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan
Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam
bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan
membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak. Jadi
dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-komponennya
bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen
Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein, oligosakarida,
glikolipid, dan kolesterol.
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah.
Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan
molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar
dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar
dapat masuk ke dalam sel.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas
membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk
molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk
molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
Transpor pasif
        Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya.
Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari
transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan
sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler
yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif
yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke
hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut
berpindah menurut gradien konsentrasinya.
Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air
dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi
dengan bantuan protein transpor.
Transpor aktif
            Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah
perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan
dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan
carrier protein, serta ionophore.
Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps.
Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter.
Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan antiporter
mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus
transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme
ini membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.
c. Mitokondria

     Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Respirasi
merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi
berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah “pembangkit tenaga” bagi sel.
         Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan
memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk
mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5
µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu
membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam
membran [Cooper, 2000].
Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta mengandung
protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil
yang berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar mitokondria menyerupai membran luar
bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar juga mengandung enzim yang terlibat dalam
biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam proses transpor lipid ke matriks untuk
menjalani ?-oksidasi menghasilkan Asetil KoA.
          Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid
dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas permukaan ini
meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut
krista [Lodish, 2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga
meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran dalam mengandung protein
yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase yang berfungsi membentuk ATP pada
matriks mitokondria, serta protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks
melewati membran dalam.
Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran dalam merupakan tempat
berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam
amino, dan reaksi ?-oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga terdapat materi
genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom, ATP, ADP, fosfat inorganik
serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium
d. Lisosom

           Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik
yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom
ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di
dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease,
glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5.
Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.
- Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme
endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan,
yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali
(dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut
bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi
penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
- Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel
yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi
organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik
dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada
sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
- Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti
bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme
dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans
Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).
e. Badan Golgi

            Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel
yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai
pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki
10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan
Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.
Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang
bernama Camillo Golgi.
beberapa fungsi badan golgi antara lain :
1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung
kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma.
Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk
memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom
f. Retikulum Endoplasma

         RETIKULUM ENDOPLASMA (RE) adalah organel yang dapat ditemukan di seluruh sel
eukariotik.
Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini
disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum
Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum
endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik
berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”).
Ada tiga jenis retikulum endoplasma:
            RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom.
Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat
sintesis protein. RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di
permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid,
metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat
melekatnya reseptor pada protein membran sel. RE sarkoplasmik RE sarkoplasmik adalah jenis
khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang
membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis
molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik
berperan dalam pemicuan kontraksi otot.
g. Nukleus
          Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini
mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang
membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam
kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus adalah untuk
menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen.
Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel,
memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat
terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus
dimulai, dijalankan, dan diakhiri

JARINGAN

1. Jaringan Epitelium
          jaringan epitel berfungsi sebagai pelapis organ dan rongga tubuh bagian luar. Jaringan ini
dapat ditemukan pada permukaan tubuh yang membatasi organ tubuh dengan lingkungan luarnya.
Jaringan epitel yang melapisi permukaan  tubuh atau lapisan luar tubuh dinamakan epitelium.
Sedangkan jaringan epitel yang membatasi rongga tubuh dinamakan mesotelium, misalnya
perikardium, pleura, dan peritonium. Kemudian, jaringan  yang membatasi organ tubuh dinamakan
endotelium. Di dalam struktur tubuh, jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung jaringan  di
bawahnya dari kerusakan, pengangkut zat-zat antarjaringan, dan  tempat keluarnya enzim.
Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibedakan menjadi 3 macam,  yaitu epitel pipih, epitel
batang (silinder), dan epitel kubus. Kita bisa  membedakan ketiga jaringan epitel tersebut
berdasarkan ciri-cirinya.  Epitel pipih memiliki ciri yakni selnya berbentuk pipih dengan  nukleus
bulat di tengah. Epitel batang (silinder) tersusun oleh sel berbentuk seperti batang dengan nukleus
bulat di dasar sel. Sedangkan epitel kubus memiliki sel berbentuk kubus dengan nukleus bulat
besar di tengah.
Menurut lapisan penyusunnya, jaringan epitel terbagi atas beberapa jaringan, yakni epitel pipih
selapis, epitel pipih berlapis banyak, epitel silindris selapis, epitel silindris berlapis banyak,
epitel kubus selapis, epitel kubus berlapis banyak, dan epitel transisi.

2. Jaringan Ikat
           Saat kalian menyambung tali yang putus menjadi dua bagian, kemudian kalian mengikatnya,
maka tali tersebut akan menjadi kuat kembali. Sama seperti tali, organ dan jaringan tubuh kita
dihubungkan oleh jaringan ikat sehingga menjadi kuat. Karena itu, jaringan ikat disebut juga
jaringan penyambung atau jaringan penyokong.
Jaringan ikat berfungsi melekatkan konstruksi antarjaringan, membungkus organ, menghasilkan
energi, menghasilkan sistem imun, dan mengisi rongga-rongga di antara organ.
Berbeda dengan jaringan epitel yang sel-selnya tersusun rapat, kumpulan sel jaringan ikat amat
jarang dan tersebar dalam matriks ekstraseluler. Selain itu, sel-sel jaringan ikat memiliki bentuk
yang tidak teratur. Sebagian besar matriksnya terdapat serat-serat dan bahan dasar yang berupa
cairan.
Jaringan ikat memiliki bahan dasar yang tidak berwarna, tidak berbentuk (amorf), dan homogen.
Bahan dasar ini berasal dari asammukopolisakarida yaitu asam hialuronat. Akibatnya, matriks
menjadi lentur dan semakin banyak air. Di dalamnya terdapat pula asam mukopolisakarida sulfan
yang menjadikan struktur jaringan ikat
bersifat kaku.  Serat jaringan ikat yang terbuat dari protein dan sebagai penyusun matriks memiliki
berbagai jenis serat, meliputi serat kolagen, serat elastis, dan serat retikuler.
Jaringan Tulang/Rangka
            Jaringan tulang rangka meliputi jaringan tulang rawan dan tulang sejati. Matriks
jaringannya tersusun atas kondrin jernih seperti kanji, yang terbuat dari fosfat dan
mukopolisakarida. Kondrin dihasilkan oleh sel-sel kondroblast yang terdapat pada laluna. Sel
tulang rawan ini dinamakan kondrosit dengan fungsi mensintesis matriks.  Jaringan tulang rawan
pada anak-anak berasal dari jaringan mesenkim. Sedangkan pada orang dewasa dibentuk oleh
selaput rawan atau fibrosa yang dinamakan perikondrium. Berikut penjelasannya satu persatu.

Jaringan Darah

Darah merupakan jaringan pengikat. Pada mamalia terdapat 6 liter darah atau 6–10% dari berat
tubuh. Darah beredar dalam pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler.
Jaringan darah terdiri atas substansi cair dan substansi padat. Substansi cair disebut plasma darah,
sedangkan substansi padat berupa sel-sel
darah.
Ada tiga tipe sel darah, yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit
(keping-keping darah). Leukosit ada dua macam, yaitu granulosit (leukosit bergranula) dan
agranulosit (leukosit tak bergranula). Granulosit meliputi neutrofil, eosinofil, dan basofil.
Agranulosit meliputi limfosit dan monosit. Sel-sel darah terdapat dalam plasma darah.
3. Jaringan Saraf

            Jaringan saraf tersusun oleh sel-sel saraf yang disebut neuron. Sel saraf berperan dalam
menerima dan meneruskan rangsangan dari bagian satu tubuh ke bagian tubuh yang lain. Sel saraf
ini berbentuk unik, dengan sitoplasma yang menjulur dan memanjang. Sel saraf memiliki bagian
utama yaitu badan sel (perikarion) dan penjuluran sitoplasma (prosesus) yang meliputi dendrit dan
neurit (akson).

             Dendrit merupakan serabut pendek yang berperan dalam menerima


dan memasukkan rangsangan ke badan sel. Adapun neurit (akson) adalah serabut panjang, yang
berfungsi menghantarkan impuls/rangsangan dari badan sel ke neuron lain. Akson ini biasanya
dibungkus oleh sel Schwann. Antara akson suatu neuron dengan dendrit neuron lainnya ditautkan
oleh suatu bagian yang disebut sinapsis
Berdasarkan fungsinya, neuron dapat dibedakan menjadi neuron sensorik, neuron motorik, dan
neuron asosiasi. Neuron sensorik berfungsi menerima dan meneruskan rangsang dari indera ke
saraf pusat. Kemudian, neuron motorik berfungsi membawa atau menyampaikan impuls dari saraf
pusat ke efektor. Sementara, neuron asosiasi menyam paikan impuls darineuron sensorik ke neuron
motorik.

4. Jaringan Otot
             Jaringan otot tersusun oleh sel-sel panjang yang disebut serabut otot. Serabut otot ini
mampu menggerakkan tulang dan memiliki kemampuan untuk berkontraksi, karena terdapat
protein kontraktil yang disebut miofi bril. Miofi bril ini disusun oleh aktin dan miosin.
Otot adalah jaringan terbanyak pada sebagian besar hewan, dan kontraksi otot juga banyak
dilakukan pada kerja seluler oleh hewan yang aktif. Lebih-lebih lagi saat kita melakukan kerja
berat.
A. Organ

Pada semua hewan kecuali hewan paling sederhana (Porifera) dan beberapa hewan
Cnidaria (Coelenterata), jaringan-jaringan yang berbeda saling bekerja sama membentuk
organ. Pada beberapa organ seperti kulit hewan vertebrata, organ ini antara lain tersusun oleh
lapisan epidermis yang dibangun oleh epitel berlapis banyak menanduk dan lapisan dermis
yang dibangun oleh jaringan ikat. Begitupula organ-organ lainnya seperti lambung, usus, hati,
ginjal dan lain sebagainya, paling tidak organ-organ tersebut disusun oleh dua jenis jaringan
yang berbeda dari empat jenis jaringan yang ada.
B. Sistem organ

Tingkat organisasi berikutnya adalah sistem organ. Sistem organ merupakan bagian
yang menyusun individu. Sistem ini terdiri atas berbagai jenis organ. Sistem organ memiliki
struktur dan fungsi yang khas. Masing-masing sistem organ saling tergantung satu sama lain
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pada hewan khususnya pada mammalia ada 11 sistem organ yang menyusun
individu seperti diuraikan di bawah.
1. Sistem Pencernaan, komponen utamanya: mulut, faring, lambung, usus halus, hati,
pankreas, anus. Fungsi utamanya pengolahan makanan sehingga makanan tersebut dapat
dimanfaatkan oleh tubuh (aktivitasnya meliputi : menelan, mencerna, penyerapan, dan
pembuangan).
2. Sistem sirkulasi (peredaran ), komponen utamanya: jantung, pembuluh darah, dan darah.
Fungsi utamanya adalah distribusi bahan-bahan internal.
3. Sistem repirasi, organ utamanya: paru-paru, trakea dan saluran pernafasan lainnya.
Fungsi utamanya adalah pertukaran gas (pengambilan oksigen, pembuangan karbon
dioksida).
4. Sistem kekebalan dan limfatik, komponen utamanya: sumsum tulang, nodus limfa, dan
sel darah putih. Fungsi utamanya pertahanan tubuh (perlawanan terhadap infeksi dan
kanker).
5. Sistem ekskresi, komponen utamanya: ginjal, ureter, kandung kemih, uretra. Fungsi
utamanya pembuangan sisa metabolisme, pengaturan keseimbangan osmotik darah.
6. Sistem endokrin, komponen utamanya adalah hipofisis (pituitari), tiroid, pankreas dan
kelenjar penghasil hormon lainnya. Fungsi utamanya koordinasi aktivitas tubuh
(misalnya pencernaan, metabolisme).
7. Sistem reproduksi, organ utamanya adalah ovarium, testes dan organ-organ terkait,
fungsi utamanya adalah reproduksi.
8. Sistem saraf, organ utamanya: otak, sumsum tulang belakang, sel saraf, dan organ
sensoris. Fungsi utamanya koordinasi aktivitas tubuh seperti deteksi stimulus dan
formulasi atau penentuan respon terhadap stimulus.
9. Sistem integumen, organ utamanya adalah kulit dan organ aksesorisnya (rambut, kuku,
dan kelenjar kulit). Fungsi utamanya penyokong tubuh, perlindungan terhadap cidera
mekanis, infeksi dan kekeringan.
10. Sistem rangka, organ utama adalah rangka tubuh (rangka aksial, rangka apendikular,
tulang dan rawan). Fungsi utamanya penyokong tubuh, dan perlindungan organ-organ
dalam.
11. Sistem otot, organ utamanya: otot rangka dengan fungsi utamanya pergerakan, lokomosi.

Anda mungkin juga menyukai