Anda di halaman 1dari 22

MATERI

PRAKTIK KEWIRAUSHAAN
(PKK)

SMK NEGERI 2 GARUT


Jl. Suherman No.90, Jati, Tarogong Kaler, Garut
PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN (PKK) XI
BAB 1
Sikap dan Perilaku Usaha
Peta Konsep
Peran Dalam Perekonomian Nasional
Kata kunci: sikap dan perilaku, karakter, perilaku prestatif, wirausa
1. Pengertian Wirausaha
Istilah kewirausahaan (entrepreneur) pertama kali diperkenalkan pada awal
abad ke-18 oleh ekonom perancis, Richard Cantillon. Menurutnya,
entrepreneur adalah “agent who buys means of production at certain prices in
order to combine them”. Adapun makna secara etimologis
wirausaha/wiraswasta berasal dari bahasa sansekerta terdiri dari tiga suku
kata: “wira”, “swa” dan “sta”. “Wira” berarti manusia unggul, teladan, tangguh,
berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan, pionir, pendekar/pejuang,
kemajuan, memiliki keagungan watak.“Swa” berarti sendiri, “Sta” berarti
berdiri. Istilah kewirausahaan, pada dasarnya berasal dari terjemahan
entrepreneur, yang dalam bahasa inggris dikenal dengan between taker atau
go between.
Pada abad pertengahan istilah entrepreneurdigunakan untuk
menggambarkan seseorang actor yang memimpin proyek produksi.
Kewirausahaan menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia (INPRES) No.
4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Me-masyarakat-kan dan
membudayakan yang berbunyi: “Kewirasuahaan adalah semangat, sikap,
perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan/atau
kegiatan yang mengarah pada upaya mencari menciptakan, menerapkan cara
kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan/atau memperoleh keuntungan
yang lebih besar.”
2. Karakteristik Wirausaha
Sifat dan kepribadian wirausaha dipelajari guna mengetahui karakteristik
perorangan yang membedakan seorang wirausaha dan bukan wirausaha.
David McCleland mengindikasikan ada korelasi positif antara tingkah laku
orang yang memiliki motif prestasi tinggi dengan tingkah laku wirausaha.
Karakteristik orang-orang yang mempunyai motif prestasi tinggi adalah:
a. Memilih resiko “moderate” dalam tindakannya dia memilih melakukan
sesuatu yang ada tantangannya, namun dengan cukup kemungkinan untuk
berhasil
b. Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatan. Artinya
kecil sekali kecenderungan untuk mencari “kambing hitam” atas kegagalan
atau kesalahan yang dilakukannya.
c. Mencari umpan balik (feed back) tentang perbuatan-perbuatannya.
d. Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru.
Upaya untuk mengungkapkan karakteristik utama wirausaha juga dilakukan
oleh para ahli dengan menggunakan teorii letak kendali (locus of control) yang
dikemukakan oleh J. B Rotter.Teori letak kendali menggambarkan bagaimana
meletakkan sebab dari suatu kejadian dalam hidupnya.Apakah sebab kejadian
tersebut oleh factor dalam dirinya dan dalam lingkup kendalinya atau factor
diluar kendalinya. Dua kategori menurut Rotter yaitu:
a. Internal Orang yang beranggapan bahwa dirinya mempunyai kendali
atas apa yang akan dicapainya. Karakteristik ini sejalan dengan karakteristik
wirausaha seperti lebih cepat menerima pembaruan (inovasi)
b. Eksternal Orang yang beranggapan keberhasilan tidak semata
tergantung pada usaha seseorang, melainkan juga oleh keberuntungan, nasib,
atau ketergantungan pada pihak lain, karena adanya kekuatan besar
disekeliling seseorang. Management System International menyebutkan
karakteristik pribadi wirausaha (Personal Entrepreneurial Characteristic)
sebagai berikut:
1.) Mencari peluang
2.) Keuletan
3.) Tanggung jawab terhadap pekerjaan
4.) Tuntutan atas kualitas dan efisiensi
5.) Pengambilan risiko
6.) Menetapkan sasaran
7.) Mencari informasi
8.) Perencanaan yang sistematis dan pengawasannya
9.) Persuasi dan jejaring/koneksi
10.) Percaya diri.

Pada dasarnya karakteristik yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah


Pertama informatif dalam artian seseorang harus memiliki informasi dalam
mencari peluang agar tidak salah kaprah dalam berwirausaha.,
Kedua setelah memiliki informasi, selanjutnya seorang wirausaha harus
tekun dalam mengelolah usaha.
Ketiga,memiliki tanggung jawab, percaya diri, dan koneksi/relasi. Keempat,
karakteristik yang harus dimiliki wirausaha adalah mampu mengambil resiko.
Dalam berwirausaha aka nada banyak tekanan dan ujian dalam mengeolah
usaha. Jika berada di dua pilihan yang sangat terjepit, seorang wirausaha
harus berani memilih satu diantara keduanya apapun resiko yang akan
dihadapi
1. Karakteristik Wirausaha
Tingkah laku kewirausahaan tergambar dalam kepribadian, menjalin
hubungan, memiliki kemampuan dalam bidang pemasaran, memiliki keahlian
mengatur, sikap terhadap uang.Kepribadian kewirausahaan tercermin dalam
kreativitas, disiplin diri, kepercayaan diri, keberanian menghadapi resiko,
dorongan, dan kemauan yang kuat. Soedjono (1993), menyatakan bahwa
perilaku kreatif dan inovatif dinamakan “entrepreneur action” dengan cirri-ciri
sebagai berikut:
1) Selalu mengamankan investasi terhadap resiko
2) Mandiri
3) Berkreasi menciptakan nilai tambah
4) Selalu mencari peluang
5) Berorientasi ke masa depan Perilaku tersebut dipengaruhi oleh nilai-nilai
kewirausahaan, yaitu berani mengambil resiko, sikap positif dan optimis,
keberanian mandiri, dan memimpin, serta kemampuan belajar dari
pengalaman.
Keberhasilan dan kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh berbagai
factor baik eksternal maupun internal. Selanjutnya, Harsodjo (dalam Syam),
menyatakan bahwa modernisasi sebagai sikap kewirausahaan yang
menggambarkan:
1) Sikap terbuka bagi pembaharuan dan perubahan.
2) Kemampuan membentuk pendapat secara demokrasi.
3) Berorientasi masa kini dan masa depan.
4) Meyakini kemampuan sendiri.
5) Meyakini kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
6) Menganggap bahwa ganjaran itu hasil dari prestasi.
BAB 2
Analisis Peluang Usaha
1. Konsep Peluang Usaha
Peluang usaha disekitar lingkungan kita sebenarnya sangat banyak, baik
dari apa yang kita lihat, apa yang kita baca sehari-hari, apa yang kita dengar,
maupun dari pembicaraan dengan teman. Semuanya dapat mendatangkan ide
bisnis.Tapi dibalik ide-ide tersebut, yang terpenting adalah adanya
keberanian, kreativitas, dan kesungguhan untuk menangkap peluang. Bentuk
bisnis yang belum ada disekitar kita bisa juga menyontek bisnis orang lain
yang sudah jalan, yang kebutuhan masyarakatnya lebih tinggi dibanding
persediaan. Peluang usaha ialah kesempatan yang harus diambil oleh
seorang wirausahawan untuk memwujudkan atau melaksanakan suatu usaha
dengan keberanian mengambil resiko.Peluang usaha bukanlah datang sendiri
tetapi seorang wirausaha harus sanggup dan mampu menemukan tindakan
yang tepat dan layak untuk mewujudkan peluang tersebut sebagai suatu
kenyataan dengan kreativitas dan inovasi.
2. Sumber-sumber Potensial Peluang
Proses penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara
terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun
langkah-langkah dalam penjaringan ide (screening) ide dapat dilakukan
dengan cara Menciptakan produk baru dan berbeda, mengamati pintu
peluang, analisis produk dan proses produksi secara mendalam, menaksi
biaya awal, dan memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi.
a. Menciptakan Produk Baru dan Berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk
itu wirausaha harus benar-benar mengenal perilaku konsumen di pasar. Ada
dua unsur pasar yang perlu diperhatikan:
• Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
• Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa Kemampuan untuk
memperoleh peluang, sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk
menganalisis pasar, yang meliputi aspek:
• Analisis demografi pasar
• Analisis serta tingkah laku pesaing
• Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman pesaing yang dapat
dianggap dapat menciptakan peluang
b. Mengamati Pintu Peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing,
misalnya:
• Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru
• Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru
• Dukungan keuangan
• Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar Kemampuan
pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan
mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan
modal barunya.
Pintu peluang usaha baru dapat diperoleh dengan cara (Zimmerer):
• Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif
singkat
• Kerugian teknik harus rendah
• Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi
produknya
• Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih
• Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi
pasarnya
• Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumbe-sumber untuk
menghasilkan produk barunya

c. Memperhitungkan Resiko yang Mungkin Terjadi


Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk
mempertahankan posisi pasarnya:
• Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
• Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan
produknya
• Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan
produk baru
• Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk.
Sedangkan resiko finansial adalah kegagalan yang timbul akibat
ketidakcukupan dana.
BAB 3
Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)
Hak Kekayaan Intelektual sebagai hak yang mengakomodasi semua
hasil olah pikir manusia akan menjadi faktor penting dan utama dalam
pengembangan dan pembangunan bangsa berbasiskan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Karena itu, diperlukan pemahaman secara menyeluruh
mengenai aspek-aspek atau dimensi terkait dengan HKI
Pengertian Hak
Hak yang dalam bahasa Inggris digunakan istilah rights akan memiliki
banyak pengertian yang dapat dilihat apakah kata tersebut berdiri sendiri atau
dalam kombinasi dengan istilah lainnya. Dalam kaitannya dengan posisi kata
hak (rights), pengertiannya akan sangat tergantung dari apakah hak sebagai
kata sifat, kata keterangan, kata benda atau kata kerja. Apakah dikaitkan
dengan hukum atau undang-undang maka kata hak menempati posisi sebagai
kata benda dengan pengertian sebagai kepemilikan atas kebendaan tersebut
baik yang berwujud maupun tidak berwujud. Oleh karena itu, hak tidak pernah
berdiri sendiri akan tetapi bergabung dengan istilah lain, misalnya Hak Asasi
Manusia, Hak Hidup, Hak untuk Mendapatkan Kehidupan yang layak, dan
juga termasuk Hak Kekayaan Intelektual. Dengan demikian, jelas bahwa
pengertian hak dalam bidang hukum atau undang-undang akan selalu
dikaitkan dengan kepemiliki ata sesuatu benda baik yang kasat mata maupun
tidak kasat mata.
Pengertian Kekayaan
Kekayaan sebagai istilah berasal dari kata dasar kaya dengan
pengertian adanya kepemiliki atas suatu benda atau aset yang memiliki nilai
baik materiil maupun immateriil. Adanya imbuhan “ke” pada “kaya” dan
akhiran “an” sebagai bentuk bahwa benda atau aset tersebut telah dimiliki
oleh suatu pihak. Bila dibandingkan dengna kata dasar “kaya” dengan kata
jadian “kekayaan” makan akan dapat dirasakan lebih spesifik pada istilah
kekayaan. Namun demikian, bila istilah tersebut dipergunakan dalam bidang
hukum dan perundang-undangan maka akan kembali pada pengertian adanya
kepemilikan terhadap kebendaan baik yang kasat mata maupun yang tidak
kasat mata. Dengan pengertian ini maka pengaturan lebih lanjut akan lebih
mudah dengan merujuk pada hukum kebendaan baik yang bergerak maupun
yang tidak bergerak. Namun demikian, juga terdapat kemungkinan pengaturan
tersendiri misalnya hak kekayaan intelektual, hak anak, dan lain- lain.
Pengertian Intelektual
Intelektual sebagai kata sifat akan sangat erat kaitannya dengan proses
berfikir yang menggunakan atau melibatkan daya nalar, mental, yang disertai
dengan alasan-alasan logis dan bukan sebagai langkah yang emosional.
Intelektual juga akan dipengaruhi ole pengetahuan (knowledge).
Oleh karena itu, intelektualitas akan dapat mengembangkan dan
membangun kemampuan berpikir, memahami dan memberikan pemahaman
dengan alasan yang jelas dan mudah dimengerti melalui kombinasi dari
pengetahuan (knowledge) yang luas dan beragam. Sebagai kata benda
intelektual akan terkait dengan orang-orang yang memiliki kecerdasan dalam
mengolah dan mengasah daya dan kemampuan berpikirnya secara runtun
dan terdidik dalam bidang-bidang yang diminati masing-masing orang
termasuk sains, seni, dan sebagian besar aktivitas yang menarik lainnya dan
melibatkan daya nalas/pikirnya. Daya pikir seseorang tidaklah berhenti (statis)
akan tetapi dinamis sesuai tingkat pemahaman dan pengetahuan masing-
masing. Dengan demikian, intelektual dengan memanfaatkan daya pikir dapat
melanglang buana kemanapun dengan tanpa batas. Batasan batasan dari
intelektual akan terletak pada sistem hak kekayaan intelektual yang akan
dibahas kemudian.
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
Hak kekayaan intelektual (intellectual property rights) sebagai bentuk
perlindungan hukum dari kekayaan intelektual baik yang wajib didaftarkan
(hak kekayaan industri) maupun yang tidak wajib didaftarkan (hak cipta dan
hak-hak terkait). Dengan demikian, hak kekayaan intelektual dapat dipahami
sebagai suatu hak yang dapat diperoleh atas karya-karya intelektual
seseorang baik pribadi maupun kelompok. Sebagai penyeimbang dari hak
adalah kewajiban. Hak akan diperoleh apabila kewajiban telah
dijalankan/dilaksanakan. Secara umum hak dari pemegang HKI adalah
melarang pihak lain untuk mengeksploitasi/mengkomersialkan dalam skala
ekonomi tanpa izin dari pemiliki/pemegang HKI dimaksud. Komersialisasi
dimaksud dapat mencakup membuat, memperbanyak, dan lain sebagainya.
Macam-Macam Hak Kekayaan Intelektual
• Hak Cipta
Hak Cipta merupakan hak yang mengatur karya intelektual di bidang
ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang dituangkan dalam bentuk yang khas
dan diberikan pada ide, prosedur, metode atau konsep yang telah dituangkan
dalam wujud tetap.

• Paten
Paten merupakan perlindungan hukum terhadap karya intelektual di
bidang teknologi yang telah dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan
masalah yang spesifik dalam bentuk proses atau produk atau penyempurnaan
dan pengembangan atas proses atau produk yang telah ada
• Merk
Merek memiliki fungsi untuk membedakan suatu produk dengan produk
lain dengan memberikan tanda, dimana tanda tersebut harus memiliki daya
pembeda dan digunakan dalam perdagangan barang atau jasa
• Desain Industri
Desain industri sebagai sarana perlindungan atas penampilan dari suatu
produk-produk industri yang dilihat dari segi estetika, kemudahan
penggunaan, dan ergonominya
• Desain Tata Letak Diskrit Terpadu
Desain tata letak sirkit terpadu sebagai desain atas layout (susunan
posisi) dua dimensi atau tiga dimensi atas sirkit terpadu.
• Rahasia Dagang
Rahasia dagang sebagai bentuk perlindungan atas informasi yang
masih dijaga dan dipertahankan kerahasiaannya oleh karena informasi
tersebut sangat bernilai dalam menentukan penghasilan material dan
nonmaterial baik untuk masa saat ini maupun di masa yang akan dating
• Varietas Tanaman
Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) adalah hak yang diberikan
kepada pemulia dan/atau pemegang hak PVT untuk menggunakan sendiri
varietas hasil pemuliaannya atau memberi persetujuan kepada orang atau
badan hukum lain untuk menggunakannya selama waktu tertentu.
Jenis HKI dan Undang-Undang
1. Hak Cipta UU. No. 19/2002
2. Paten UU. No. 14/2001
3. Merek UU. No. 15/2001
4. Desain Industri UU. No. 31/2000
5. Desain Tata Letak Sirkit Terpadu UU. No. 32/2000
6. Rahasia Dagang UU. No. 30/2000
7. Varietas Tanaman UU. No. 29/2000

Jenis HKI dan Masa Perlindungan


1. Hak Cipta Seumur hidup dan 50 th setelah pencipta meninggal dunia
2. Paten Sederhana 10 tahun dan Biasa 20 tahun
3. Merek 10 tahun dan dapat diperpanjang
4. Desain Industri 10 tahun
5. Desain Tata Letak Sirkit Terpadu 10 tahun
6. Rahasia Dagang Tidak terbatas sampai terungkap rahasianya
7. Varietas Tanaman 20 tahun atau 25 tahun

Jenis HKI dan Kriteria


1. Hak Cipta Orisinalitas
2. Paten Kebaruan, langkah inventif, dan dapat diterapkan di industry
3. Merek Memiliki daya pembeda
4. Desain Industri Baru
5. Desain Tata Letak Sirkit Terpadu Orisinalitas
6. Rahasia Dagang Informasi rahasia
7. Varietas Tanaman Baru, unik, seragam, stabil, dan bernama
-

Klasifikasi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) Berdasarkan WIPO ( the creation


of the human mind) hak atas kekayaan intelektual dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu hak cipta ( copyright ) , dan hak kekayaan industry (industrial
property right).
1. Hak Cipta
Hak cipta merupakan salah satu jenis hak kekayaan intelektual, namun hak
cipta berbeda dengan hak kekayaan intelektual lainnya (seperti paten, yang
memberikan hak monopoli atas penggunaan invensi), karena hak cipta bukan
merupakan hak monopoli untuk melakukan sesuatu, melainkan hak untuk
mencegah orang lain yang melakukannya. Sifat Hak cipta:  Hak cipta
dianggap sebagai benda bergerak dan tidak berwujud  Hak cipta dapat
dialihkan seluruhnya atau sebagian, bila dialihkan harus tertulis (bisa di
notaris atau di bawah tangan)  Hak cipta tidak dapat disita, kecuali jika
diperoleh secara melawan hukum Hak-hak yang tercakup dalam hak cipta
a) Hak eksklusif
Yang dimaksud dengan "hak eksklusif" dalam hal ini adalah bahwa hanya
pemegang hak ciptalah yang bebas melaksanakan hak cipta tersebut,
sementara orang atau pihak lain dilarang melaksanakan hak cipta tersebut
tanpa persetujuan pemegang hak cipta.
b) Hak ekonomi dan hak moral
Hak ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas
ciptaan, sedangkan, Hak moral adalah hak yang melekat pada diri pencipta
atau pelaku (seni, rekaman, siaran) yang tidak dapat dihilangkan dengan
alasan apa pun, walaupun hak cipta atau hak terkait telah dialihkan. Hasil
Ciptaan yang dilindungi Undang-undang hak cipta ( UU hak cipta No. 19/2002)
adalah karya cipta dalam tiga bidang, yaitu hak cipta ilmu pengetahuan, hak
cipta seni dan hak cipta sastra yang mencakup :
a. Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang
diterbitkan dan semua hasil karya tulis lain;
b. Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu ;
c. Alat peraga yg dibuat untuk kpentingan pendidikan & ilmu pengetahuan;
d. Musik/ lagu dengan atau tanpa teks;
e. Drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan dan pentomim;
f. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni
kaligrafi, kolas, seni patung dan seni terapan;
g. Arsitektur;
h. Peta;
i. Seni batik;
j. Fotografi ;
k. Sinematografi;
l. Terjemahan, bunga rampai, tafsir, saduran, database dan karya lain dari
hasil pengalih wujudan

2. Hak Kekayaan Industri


Hak kekayaan industry ( industrial property right ) adalah hak yang
mengatur segala sesuatu tentang milik perindustrian, terutama yang mengatur
perlindungan hukum. Hak kekayaan industry ( industrial property right ),
meliputi :
a. Hak Paten
Hak Paten (Patent) adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara
kepada Inventor atas hasil Invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama
waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan
persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Inventor adalah
seorang yang secara sendiri atau beberapa orang yang secara bersama-sama
melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan
Invensi. Invensi adalah ide Inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan
pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi dapat berupa produk
atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.
b. Hak Merek
Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-
angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang
memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang
atau jasa. (Menurut UU No.15 Tahun 2001) Sedangkan pengertian dari Hak
Merek adalah hak ekslusif yang diberikan oleh negara kepada pemilik merek
terdaftar dalam daftar umum merek untuk jangka waktu tertentu dengan
menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan ijin kepada pihak lain
untuk menggunakannya.
c. Hak Varietas tanaman Perlindungan
Varietas Tanaman (PVT) atau hak pemulia tanaman adalah hak kekayaan
intelektual yang diberikan kepada pihak pemulia tanaman atau pemegang
PVT untuk memegang kendali secara eksklusif terhadap bahan perbanyakan
(mencakup benih, stek, anakan, atau jaringan biakan) dan material yang
dipanen (bunga potong, buah, potongan daun) dari suatu varietas tanaman
baru untuk digunakan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Hak PVT
dapat beralih atau dialihkan karena :
1. Pewarisan;
2. Hibah;
3. Wasiat;
4. Perjanjian dalam bentuk akta notaris; atau
5. Sebab lain yang dibenarkan oleh undang-undang

d. Rahasia Dagang
Dalam Pasal 1 Undang-Undang Rahasia Dagang (Undang-Undang Nomor
30 Tahun 2000), Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh
umum di bidang teknologi dan/ atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena
berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik
Rahasia Dagang. Lingkup perlindungan Rahasia Dagang adalah metode
produksi, metode pengolahan, metode penjualan atau informasi lain di bidang
teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui
masyarakat umum. Adapun yang dimasukkan kedalam informasi teknologi,
adalah sebagai berikut .  Informasi tentang penelitian dan pengembangan
suatu teknologi;  Informasi tentang produksi/proses; dan  Informasi mengenai
kontrol mutu
e. Desain industry
Desain Industri menurut UU No. 31 Tahun 2000 didefinisikan sebagai suatu
kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau
garis dan warna, atau gabungan dari padanya yang berbentuk tiga dimensi
atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan
dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk
menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan
tangan.
f. Desain tata letak sirkuit terpadu
Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi,
yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu
dari elemen tersebut adalah elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya
saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan
semikonduktor yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik
Desain Tata Letak adalah kreasi berupa rancangan peletakan tiga dimensi
dari berbagai elemen, sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah
elemen aktif, serta sebagian atau semua interkoneksi dalam suatu Sirkuit
Terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan untuk persiapan
pembuatan Sirkuit Terpadu.
Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu adalah hak eksklusif yang diberikan
oleh negara Republik Indonesia kepada Pendesain atas hasil kreasinya, untuk
selama waktu tertentu melaksanakan sendiri, atau memberikan
persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut. Kriteria
DTLST Yang Mendapat Perlindungan  Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
diberikan untuk Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu yang orisinal.  Desain Tata
Letak Sirkuit Terpadu dinyatakan orisinal apabila desain tersebut merupakan
hasil karya mandiri Pendesain, dan pada saat Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu tersebut dibuat tidak merupakan sesuatu yang umum bagi para
Pendesain  Tentu saja, Desain Industri harus terdaftar pada DITJEN HKI
untuk memperoleh perlindungan.
g. Indikasi Geografi (Geographical Indication)
Indikasi geografi merupakan tanda yang menunjukkan asal muasal suatu
barang. Biasanya hal ini dilihat dari faktor geografis seperti faktor alam dan
faktor manusia yang memberikan ciri kualitas tertentu. Hak Cipta (buku,
ceramah, alat peraga, musik, drama, seni dll) Hak Kekayaan Industri (Paten,
merk, varietas tanaman, rahasia dagang, desain industri, desain tata letak
sirkuit, indikasi geografi )
f. Dasar Hukum
Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia Pengaturan hukum HAKI di
Indonesia dapat ditemukan dalam :
1. Undang – undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.
2. Undang – undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten.
3. Undang – undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek.
4. Undang – undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Varietas Tanaman.
5. Undang – undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.
6. Undang – undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri.
7. Undang – undang Nomor 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu.

Syarat Karya Intelektual Yang Dapat Dipatenkan

Ada beberapa kategori karya dan penemuan yang dapat dipatenkan.


Dengan kata lain, tidak semua hasil penemuan bisa dipatenkan. Suatu karya
yang dapat dipatenkan harus memenuhi beberapa persayaratan secara
substantif, yaitu sebagai berikut:

1. Bersifat Baru

Hasil karya intelektual belum pernah dipublikasikan terlebih dahulu. Baik di


publikasikan di media apapun. Adapun langkah yang harus segera di urus
agar memperoleh hak paten, dengan mengajukan permohonan. Setelah
mengajukan permohonan, akan memperoleh tanggal penerimaan. Jika karya
intelektual dipublikasikan sebelum memperoleh tanggal penerimaan, maka
permohonan bisa gagal.
2. Bersifat Inventif
Prinsip memperoleh paten HaKI bersifat inventif, atau kemampuan untuk
menciptakan, merancang sesuatu yang sebelumnya belum pernah ada. Paten
hanya diberikan pada karya intelektual hanya diberikan pada penemu yang
memiliki person skilled in the art.
3. Bersifat Aplikatif

Maksud aplikatif hasil penelitian yang ditemukan dapat dilakukan secara


berulang-ulang. Dapat juga diartikan memiliki tingkat kemanfaatan bagi
masyarakat. Semakin hasil penemuannya digunakan masyarakat luas,
mengindikasikan bahwa penemuannya berhasil sebagai solusi atas
permasalahan yang muncul. Karya intelektual memiliki syarat konsisten, tidak
mudah berubah-ubah.

Prosedur mengajukan permohonan HAKI

Syarat mengajukan permohonan hak paten HAKKI karya intelektual benar-


benar terbarukan, artinya belum ada yang pernah mengajukan sebelumnya.
Untuk mengetahui apakah karya kita merupakan terbarukan atau tidak, kita
dapat melakukan pengeckan dokumen paten di database DJHKI dan kantor
paten di luar negeri. Jika karya kita belum bersifat terbarukan, proses
selanjutnya adalah membuat proposal pengajuan paten. Setelah dilakukan
penelusuran dan dapat diyakini bahwa invensi yang akan dipatenkan masih
mengandung kebaruan, langkah selanjutnya adalah membuat spesifikasi
paten, yang terdiri sekurang-kurangnya atas:

1) Judul Invensi; Latar Belakang Invensi, yang menerangkan teknologi


yang ada sebelumnya serta masalah yang terdapat pada teknologi tersebut,
yang coba ditanggulangi oleh invensi;
2) Uraian Singkat Invensi, yang menerangkan secara ringkas mengenai
fitur-fitur yang terkandung dalam, dan menyusun, invensi;
3) Uraian Lengkap Invensi, yang menerangkan mengenai bagaimana cara
melaksanakan invensi;
4) Gambar Teknik, jika diperlukan untuk menerangkan invensi secara lebih
jelas;
5) Uraian Singkat Gambar, untuk menerangkan mengenai Gambar Teknik
yang disertakan;
6) Abstrak, ringkasan mengenai invensi dalam satu atau dua paragraf;
7) Klaim, yang memberi batasan mengenai fitur-fitur apa saja yang
dinyatakan sebagai baru dan inventif oleh sang inventor, sehingga layak
mendapatkan hak paten.
Persyaratan lain berupa persyaratan formalitas dapat dilengkapi selama
tiga bulan sejak Tanggal Penerimaan, dan dapat dua kali diperpanjang,
masing-masing untuk dua dan satu bulan. Persyaratan formalitas tersebut
adalah:

a) Surat Pernyataan Hak, yang merupakan pernyataan Pemohon Paten


bahwa ia memang memiliki hak untuk mengajukan permohonan paten
tersebut;

b) Surat Pengalihan Hak, yang merupakan bukti pengalihan hak dari


Inventor kepada Pemohon Paten, jika Inventor dan Pemohon bukan
orang yang sama;

c) Surat Kuasa, jika permohonan diajukan melalui Kuasa;

d) Fotokopi KTP/Identitas Pemohon, jika Pemohon perorangan;

e) Fotokopi Akta Pendirian Badan Hukum yang telah dilegalisir, jika


Pemohon adalah Badan Hukum;

f) Fotokopi NPWP Badan Hukum, jika Pemohon adalah Badan Hukum;


dan

g) Fotokopi KTP/Identitas orang yang bertindak atas nama Pemohon


Badan Hukum untuk menandatangani Surat Pernyataan dan Surat Kuasa.

Apabila syarat diatas sudah lengkap, inventor tinggal menunggu hasil dari
DJHKI. Pengumuman akan dipublikasikan secara umum setelah 18 bulan dari
hasil pengajuan.

Pemeliharaan Paten

Pemegang Hak Paten juga berkewajiban untuk membayar biaya tahunan


pemeliharaan paten sampai dengan tahun terakhir masa perlindungan. Jika
Pemegang Hak Paten tidak membayar biaya pemeliharaan selama tiga tahun
berturut-turut, maka paten akan dianggap batal demi hukum. Besaran biaya
pemeliharaan Paten yang harus dibayarkan setiap tahun oleh Pemegang Hak
Paten ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah terkait Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) di lingkup Kementerian Hukum dan HAM. Komponen
biaya terdiri atas biaya pokok dan biaya per klaim. Batas waktu untuk
melakukan pembayaran biaya pemeliharaan tahunan setiap tahunnya adalah
pada tanggal yang sama dengan tanggal pemberian paten. Jika paten diberi
pada tanggal 2 Februari 2019, maka setiap tanggal 2 Februari Pemohon
Paten harus membayar biaya pemeliharaan hingga masa perlindungan paten
berakhir.
BAB 4
DESAIN

Desain merupakan suatu proses yang dapat dikatakan telah seumur


dengan keberadaan manusia di bumi. Hal ini sering tidak kita sadari
Akibatnya, sebagian dari kita berpendapat seolah-olah desain baru dikenal
sejak jaman modern dan merupakan bagian dari kehidupan modern. Dalam
bahasa sehari-hari kata desain sering di artikan sebagai sebuah perancangan,
rencana atau gagasan. Pengertian seperti ini tidak sepenuhnya salah tetapi
juga tidak sepenuhnya benar.

Dalam KBBI dikatakan bahwa desain sepadan dengan kata


perancangan. Namun demikian , kata merancang/rancang aau rancang
bangun yang sering disepadankan dengan kata desain ini nampaknya belum
dapat mengartikan desain secara lebih luas. Kata “Desain” yang sebenarnya
merupakan kata baru yang merupakan peng-Indonesia-an dari kata design
(bahasa Inggris) tetap dipertahankan. Kata desain ini menggeser kata rancang
bangun karena kata tersebut tidak dapat mewadahi kegiatan, keilmuan,
keluasan dan pamor profesi atau kompetensi, (Sachari, 2000).

Pengertian desain dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan


konteksnya. Desain dapat juga diartikan sebagai suatu kreasi seniman untuk
memenuhi kebutuhan tertentu dan cara tertentu pula. Desain juga dapat
merupakan pemecahan masalah dengan suatu target yang jelas (Archer,
1965). Sedangkan menurut Alexander (1963) desain merupakan temuan
unsur fisik yang paling objektif. Atau desain merupakan tindakan dan inisiatif
untuk merubah karya manusia (Jones, 1970).

Perkembangan selanjutnya pengertian desain amat bervariatif karena


tumbuhnya profesi ini diberbagai Negara. Salah satu tokoh yan mengevaluasi
pengertian desain adalah Bruce Archer, menurutnya desain adalah salah satu
bentuk kebutuhan badani dan rohani manusia yang dijabarkan melalui
berbagai bidang pengalaman, keahlian dan pengetahuan yang mencerminkan
perhatian pada apresiasi dan adaptasi terhadap sekelilingnya, terutama yang
berhubungan dengan bentuk, komposisi, arti, nilai dan berbagai tujuan benda
buatan manusia.

Jika istilah ‘desain’ maknanya adalah ‘rencana’, maka ‘rencana’ adalah


bendanya (benda yang dihasilkan dalam proses perencanaan). Kegiatannya
disebut’ merencana’ atau ‘mencananakan’. Pelaksananya disebut ‘perencana’,
sedangkan segala sesuatu yang berkaitan erat dengan proses pelaksanaan
pembuatan suatu rencana, disebut ‘perencanaan’. Jadi kata ‘mendisain’
mempunyai pengertian yang secara umum setara dengan ‘merencana,
merancang, rancang bangun, atau merekayasa, yang artinya setara dengan
istilah ‘to design’ atau ‘designing’ (Bahasa Inggris). Istilah mendesain
mempunyai makna: ‘melakukan kegiatan/ aktivitas/proses untuk menghasilkan
suatu desain (Palgunadi, 2007).

Dengan demikian, pengertian desain selalu mengalami perubahan


sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Hal ini membuktikan
bahwa desain sebenarnya mempunyai arti yang enting dalam kebudayaan
manusia secara keseluhan, baik ditinjau dariusaha memecahkan masalah fisik
dan rohani manusia, maupun sebagai bagian kebudayaan yang memberi nilai-
nilai tertentu sepanjang perjalanan sejarah umat manusia. Berdasarkan
definisi tersebut diatas, jelas bahwa desain tidak semata-mata rancangan
diatas kertas, tetapi juga proses secara keseluruhan sampai karya tersebut
terwujud dan memilki nilai. Desain memang tidak berhenti diatas ketas, tetapi
erupakan aktivitaspraktis yang meliputi juga unsure-unsur ekonomi, social,
teknologi dan budaya dalam berbagai dinamikanya.

Desain yang baik hanya diatas berhenti diatas ketas, tetapi erupakan
aktivitaspraktis yang meliputi juga unsure-unsur ekonomi, social, teknologi dan
budaya dalam berbagai dinamikanya.Desain yang baik hanya diatas kertas
saja hanya akan terjerumus semata-mata sebagai kebudayaan konsep
belaka. Karena betapapun juga desain yang baik adalah desain yang
memenuhi kebutuhan masyarakat. Disamping itu penerimaan masyarakat
tersebut kepada suatu desain haruslah kritis, karena tanpa unsure tersebut
tidak akan terjadi pertumbuhan desain yang sehat.

Ruang Lingkup Desain

Desain produk merupakan salah satu bidang ke ilmuan yang terintegrasi


dengan segala bentuk aspek kehidupan manusia dari masa kemasa.
Memadukan unsur khayal dan orientasi penemuan solusi untuk berbagai
masalah yang dihadapi manusia dengan menjembataniestetika serta teknologi
yang masing-masingnya dinamis dan memiliki pola tertentu
dalamperkembangannya.
Lingkup desain produk dapat dikatakan hampir tidak terbatas,
melingkupi semua aspek yang memungkinkan untuk dipecahkan oleh profesi/
kompetensi ini. Namun demikian jika mengacu pada perkembangan
internasional, terdapat wilayah profesi yang tegas terdiri atas desain produk,
desain grafis, dan desain interior. Wilayah desain yang disebutkan ini wilayah
desain yang diletakkan pada bidang seni rupa. Berdasarkan pembagian
wilayah desain tersebut, desain produk merupakan salah satu dari wilayah
desain yang ada.
Desain produk merupakan terjemahan dari Industrial Design. Sebagian
para ahli menerjemahkan Industrial Design dengan desain produk. Sebagian
yang lain menerjemahkan dengan desain industri. Penerjemahan yang
terakhir dirasa kurang tepat, karena yang didesain bukanlah industrinya
melainkan produknya. (Adhi Nugraha,1989).
Dalam perkembangan selanjutnya profesi ini terbagi atas beberapa
kelompok kompetensi (mungkin juga dapat berkembang sejalan dengan
perkembangan jaman), yaitu:
a. Desain produk peralatan
b. Desain perkakas lingkungan
c. Desain alat transportasi
d. Desain produk kerajinan (Kriya)

Desain produk adalah pioner dan kunci kesuksesan sebuah produk


menembus pasar sebagai basic bargain marketing, mendesain sebuah produk
berarti membaca sebuah pasar, kemauan mereka, kemampuan mereka, pola
pikir mereka serta banyak aspek lain yang akhirnya mesti diterjemahkan dan
di-aplikasikan dalam perancangan sebuah produk. Kemampuan sebuah
produk bertahan dalam siklus sebuah pasar ditentukan oleh bagaimana
sebuah desain mampu beradaptasi akan perubahan-perubahan dalam bentuk
apapun yang terjadi dalam pasar yang dimasuki produk tersebut, sehingga
kemampuan tersebut menjadi nilai keberhasilan bagi produk itu sendiri
dikemudian hari.

Dengan krusialnya bentuk tanggup jawab seorang desainer produk


industri dalam perancangan sebuah produk, desainer produk harus memiliki
pengetahuan dan riset yang baik sebelum merancang sebuah produk, proses
tersebut tidak ayal lagi membutuhkan waktu yang kadang-kadang tidak
singkat dalam perancangannya. Ketajaman berpikir dan membaca peluang
sangatlah dominan dalam menentukan rating desainer tersebut. Sense
dapatlah kita katakan begitu, terbentuk dari pengalaman yang panjang dan
ditempa berbagai aspek yang melingkupi dan dihadapi sang desainer
tersebut.
Skala perancangan desain produk sangat luas jika kita lihat dari
berbagai aspek; dengan kata lain desain produk merupakan sebuah bahasa
dominan dalam perkembangan dan pola pikir manusia sejak dahulu kala.
Mekanisme dan system flow yang berkembang saat ini lahir dari kebiasaan
yang berkembang sejak dahulu kala.

Anda mungkin juga menyukai