BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Research). Tindakan yang diberikan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam bentuk siklus. Sesuai dengan hakikat
(reflecting). Keempat kegiatan ini merupakan satu siklus dan berlangsung secara
berulang jika masih ada permasalahan yang belum selesai pada siklus sebelumnya.
Barat, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan. Proses tindakan atau waktu
2012/2013 pada materi bangun ruang sisi datar. Subjek dalam penelitian ini adalah
semua siswa kelas VIIIC SMP Negeri 1 Sinjai Barat dengan jumlah 24 orang terdiri
54
55
1. Masukan (Input), yaitu kemampuan awal siswa yang menjadi subjek penelitian,
aktivitas siswa dalam belajar matematika dan hasil belajar matematika sebelum
penelitian tindakan kelas, materi yang diajarkan, dan model pembelajaran yang
mengikuti proses pembelajaran, hasil belajar untuk aspek afektif dan aspek
3. Keluaran (Output), yaitu melihat peningkatan hasil belajar siswa dalam belajar
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus, siklus I dan siklus II merupakan
rangkaian kegiatan yang saling berkaitan. Dalam arti bahwa pelaksanaan siklus II
merupakan kelanjutan dari siklus I. Tiap siklus terdiri dari empat kali pertemuan.
Untuk membantu peneliti dalam pengumpulan data, peneliti dibantu oleh pengamat
(observer). Selanjutnya secara rinci penelitian tindakan kelas ini dapat dijelaskan
sebagai berikut:
56
a. Tahap Perencanaan
1. Menelaah kurikulum dan silabus materi SMP kelas VIII mata pelajaran
matematika.
(RPP), membuat bahan ajar (modul) yang telah divalidasi dan didiskusikan
dengan teman sejawat untuk dipedomani oleh siswa dalam kegiatan proses
pembelajaran.
4. Membuat tes hasil belajar untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa
(aspek kognitif).
modul.
57
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini, antara lain sebagai
berikut:
mengisi lembar observasi. Pengisiannya dilakukan oleh tiga orang observer. Hal-hal
3. Hasil belajar afektif dan psikomotorik. Hasil belajar aspek afektif memuat
d. Tahap refleksi
Pada tahap ini dikumpulkan semua bentuk data yang bertujuan untuk
persiapan dan pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya ditentukan oleh hasil
Langkah-langkah yang akan dilakukan pada siklus II ini relatif sama dengan
pelaksanaan tindakan dari rencana yang telah disusun sebelumnya dan melakukan
evaluasi/refleksi yaitu hasil tindakan dan observasi yang dianalisiss dan dievaluasi.
E. Instrumen Penelitian
sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan
untuk mengumpulkan data adalah lembar observasi (pengamatan), Tes Hasil Belajar
1. Lembar observasi
menuliskan kategori-kategori yang muncul dengan memberikan tanda cek list (√)
pada baris dan kolom yang sesuai selama pembelajaran berlangsung. Indikator-
siswa
10) Memberikan umpan balik terhadap tugas yang telah dikerjakan oleh siswa
berlangsung. Observer akan mencatat jenis aktivitas siswa yang dominan muncul
dalam rentang waktu setiap 5 menit. Lembar observasi aktivitas siswa memuat
61
indikator yaitu:
2. Hasil Belajar
Tes hasil belajar diberikan kepada siswa setiap selesai satu siklus untuk
terhadap materi bangun ruang sisi datar, setelah dilaksanakan proses pembelajaran
matematika melalui pembelajaran modul. Tes hasil belajar disusun dengan mengacu
pada kompetensi dasar dan indikator yang sesuai dengan KTSP dengan bentuk essay.
Tes hasil belajar yang digunakan pada siklus I dan siklus II merupakan hasil revisi
berdasarkan hasil validasi oleh validator. Sedangkan hasil belajar untuk aspek afektif
hasil belajar. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahuai hasil belajar pada
pembelajaran modul. Angket tersebut diisi oleh siswa setelah berakhir pelaksanaan
sebagai berikut:
tes hasil belajar, suasana pembelajaran di kelas, dan cara mengajar guru di
kelas.
modul pembelajaran, lembar kerja, lembar tes formatif, lembar tes hasil
selanjutnya.
dan letak gambar) yang terdapat di dalam modul, lembar kerja, dan tes hasil
belajar.
Penelitian ini menggunakan teknik tes berupa tes hasil belajar dan teknik non
tes berupa observasi. Teknik tes ini dilakukan untuk memperkuat hasil pengamatan
peneliti terhadap pemahaman atau untuk melihat hasil belajar siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Dengan kata lain, teknik tes dan non tes ini bertujuan
untuk melihat apakah terjadi peningkatan atau penurunan atau tidak berpengaruh
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
64
pembelajaran diperoleh dari lembar observasi aktivitas guru yang terdiri atas 12
dari lembar observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang terdiri atas
proses pembelajaran. Data ini diambil pada tiap pertemuan oleh observer.
3. Data mengenai hasil belajar matematika siswa, diperoleh dengan memberikan tes
dan non tes. Tes berupa soal uraian berjumlah 5 butir soal pada siklus I dan 4
butir soal pada siklus II untuk mengambil data kemampuan kognitif siswa.
Nontes berupa check list (√) sesuai keadaan yang diamati digunakan untuk
mendapatkan data hasil belajar siswa untuk aspek afektif dan aspek
psikomotorik. Data hasil belajar siswa untuk aspek kognitif diambil pada setiap
akhir siklus, sedangkan aspek afektif dan aspek psikomotorik diambil tiap
lembar (angket) respons siswa selama mengikuti pembelajaran. Data diambil tiap
akhir siklus.
65
validasi oleh tim validator selanjutnya dianalisis validasi instrumen. Adapun kegiatan
Ā n
∑ k ij
j=1
(Nurdin, 2007:143)
i=
n
Dengan
Interval Kategori
3,50 ≤ M < 4 Sangat Valid
Keterangan
(M =Ki), setiap aspek (M = Ai), dan kevalidan perangkat atau instrumen penelitian
(M= x). Kriteria yang digunakan untuk memutuskan bahwa perangkat pembelajaran
memiliki derajat kevalidan yang memadai adalah: (1) nilai rata-rata total ( x) untuk
seluruh aspek minimal dalam kategori cukup valid, dan (2) nilai untuk setiap aspek
minimal dalam kategori valid. (Nurdin, 2007:144). Jika tidak demikian, maka perlu
dilakukan revisi berdasarkan saran dari para ahli atau dengan melihat kembali aspek-
aspek yang nilainya kurang. Demikian seterusnya sampai mendapat nilai M yang
memenuhi.
67
secara kuantitatif dan kualitatif. Untuk analisis secara kuantitatif digunakan statistik
Data aktivitas guru diperoleh dari hasil penilaian pengamatan guru selama
Interval Kategori
AG < 1,5 Sangat rendah
pembelajaran siklus I nilai AG berada pada kategori lainnya, maka untuk kegiatan
dianalisis dan dideskripsikan. Untuk mencari rata-rata frekuensi dan rata- rata
a. Hasil pengamatan aktivitas siswa untuk setiap indikator dalam satu kali
Data yang Aktivitas siswa dikatakan ideal, apabila lima dari tujuh kriteria
batas toleransi waktu ideal yang digunakan terpenuhi, dengan catatan kriteria
toleransi (2), (3), dan (6) terpenuhi. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa
kegiatan (2), (3), dan (6) merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran modul.
69
atas didasarkan pada waktu yang tersedia pada RPP, dengan batas toleransi 5%.
Secara garis besar, kriteria penentuan ketercapaian waktu ideal dari masing-masing
Untuk data hasil belajar matematika siswa diarahkan pada pencapaian prestasi
belajar secara individual dan secara klasikal, dengan ketentuan bahwa, seorang siswa
tes hasil belajar minimal berada pada batas KKM atau minimal memperoleh 66.
Selanjutnya pembelajaran dikatakan tuntas secara klasikal, jika minimal 85% siswa
nilai hasil belajar matematika yang diperoleh siswa dengan menggunakan rumus
Skor Perolehan
Nilai= ×100
Skor Maksimal
Kategori hasil belajar matematika mengacu pada pada kategori standar yang
Skor/Nilai Kategori
0 - 39 Sangat rendah
40 - 59 Rendah
60-74 Sedang
75 – 90 Tinggi
ketuntasan hasil belajar secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus menurut
persentase. Kegiatan yang dilakukan untuk menganalisis data respons siswa adalah
sebagai berikut:
a. Menghitung banyaknya siswa yang memberi respons positif sesuai dengan aspek
lebih dari 50% siswa memberi respons positif terhadap minimal 70% jumlah
positif siswa untuk aspek modul, lembar kerja dan lembar tes formatif terpenuhi
I. Indikator Keberhasilan
minimal lima dari tujuh aktivitas siswa mencapai kriteria batas ideal.
3. Terjadinya peningkatan skor atau nilai hasil belajar matematika siswa yang
(KKM) yaitu 66. Seorang siswa mencapai ketuntasan individual jika memperoleh
skor atau nilai N ≥ 66, dan tuntas secara klasikal jika minimal 85% siswa
Tabel 3.5 Kriteria Skor Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VIII untuk Mata
Pelajaran Matematika
Nilai Predikat
66 - 100 Tuntas
0 – 65 Tidak Tuntas
Sumber: SMP Negeri 1 Sinjai Barat
dapat digunakan atau tidak adalah hasil validasi oleh ahli dalam hal ini adalah
penelitian ini adalah dosen pada jurusan matematika UNM dapat dilihat pada
Pembelajaran (RPP) seperti yang terdapat pada lampiran 2 dan modul pembelajaran
seperti yang terdapat pada lampiran 3. Banyaknya RPP dan modul yang divalidasi
adalah delapan sesuai dengan banyaknya pertemuan. Penilaian para ahli umumnya
berupa catatan-catatan kecil pada bagian yang perlu diperbaiki dan terkadang
pembelajaran secara garis besar adalah tujuan, materi yang disajikan, kegiatan
pembelajaran dan bahasa. Hasil kevalidan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran
20 dan berikut adalah rangkuman hasil validasi RPP untuk setiap aspek penilaian.
4. Bahasa 3 Valid
74
Hasil analisis yang ditunjukkan pada Tabel 3.6 dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Nilai rata-rata derajat kevalidan RPP untuk aspek tujuan adalah Ā 1 = 3,5
berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk
dalam kategori “ sangat valid” ( yaitu 3,5 ≤ M < 4,5). Jadi ditinjau dari aspek
2. Nilai rata-rata derajat kevalidan RPP untuk aspek materi adalah Ā 2 = 3,1
berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk
dalam kategori “valid” (2,5 ≤ M < 3,5). Jadi ditinjau dari aspek materi, maka
3. Nilai rata-rata derajat kevalidan RPP untuk aspek kegiatan pembelajaran adalah
Ā3 = 3 berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini
termasuk dalam kategori “valid” (2,5 ≤ M < 3,5). Jadi ditinjau dari aspek
berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk
dalam kategori “valid” ( yaitu 2,5 ≤ M < 3,5). Jadi ditinjau dari aspek bahasa,
5. Nilai rata-rata total derajat kevalidan RPP yang diperoleh adalah X = 3,2
berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, maka nilai
75
termasuk kategori “valid” (yaitu 2,5 ≤ M < 3,5). Jadi ditinjau dari keseluruhan
b. Modul Pembelajaran
adalah format, bahasa, dan isi. Hasil validasi secara lengkap dapat dilihat pada
lampiran 21 dan berikut adalah rangkuman hasil validasi modul untuk setiap aspek
penilaian.
4. Bahasa 3 Valid
Hasil analisis yang ditunjukkan pada Tabel 3.7 dapat dijelaskan sebagai
berikut:
76
1. Nilai rata-rata derajat kevalidan modul untuk aspek format, adalah Ā 1 = 3,5.
berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk
dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ M < 4,5). Jadi ditinjau dari aspek format,
2. Nilai rata-rata derajat kevalidan modul untuk aspek materi, adalah Ā 2 = 3,1
berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk
dalam kategori “valid” (2,5 ≤ M < 3,5). Jadi ditinjau dari aspek bahasa, maka
3. Nilai rata-rata derajat kevalidan modul untuk aspek daya tarik, adalah Ā 3 = 3,5
berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk
dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ M < 4,5) Jadi ditinjau dari aspek daya tarik,
berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk
dalam kategori “valid” (2,5 ≤ M < 3,5). Jadi ditinjau dari aspek bahasa, maka
5. Nilai rata-rata derajat kevalidan modul untuk aspek konsistensi, adalah Ā 5 = 3,5
berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk
dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ M < 4,5). Jadi ditinjau dari aspek
6. Nilai rata-rata total derajat kevalidan modul yang diperoleh adalah X = 3,3.
berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk
77
dalam kategori “valid” (2,5 ≤ M < 3,5). Jadi ditinjau dari keseluruhan aspek,
terdapat pada aspek-aspek tertentu baik RPP maupun modul masih perlu
(validator).
b. Perbaikan Modul
pembelajaran, lembar pengamatan aktivitas siswa, Tes Hasil Belajar (THB), kisi-kisi
tes hasil belajar, dan rubrik penilaian hasil belajar, dan angket respons siswa.
Penilaian para ahli/ praktisi adalah berupa catatan-catatan kecil pada bagian yang
perlu diperbaiki dan terkadang validator menuliskan saran pada bagian yang telah
disediakan.
suasana, dan aspek bahasa. Hasil validasi secara lengkap dapat dilihat pada lampiran
24 dan berikut adalah hasil validasi LPAG untuk setiap aspek penilaian.
79
Tabel 3.10 Hasil Uji Kevalidan Lembar Pengamatan Aktivitas Guru (LPAG)
Hasil analisis ditunjukkan pada Tabel 3.10 dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Nilai rata-rata derajat kevalidan lembar pengamatan aktivitas guru untuk aspek
Tabel 3.1, nilai ini termasuk dalam kategori “ sangat valid” (yaitu: 3,5 ≤ M <
4,5). Jadi ditinjau dari aspek petunjuk, maka lembar pengamatan aktivitas siswa
b. Nilai rata-rata derajat kevalidan lembar pengamatan aktivitas siswa untuk aspek
isi adalah Ā2=3,6 . Berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel
3.1, nilai ini termasuk dalam kategori “ sangat valid” ( yaitu: 3,5 ≤ M < 4,5).
Jadi ditinjau dari aspek isi, maka lembar pengamatan aktivitas siswa dinyatakan
c. Nilai rata-rata derajat kevalidan lembar pengamatan aktivitas siswa untuk aspek
Tabel 3.1, nilai ini termasuk dalam kategori “ valid” ( yaitu: 2,5 ≤ M < 4,5).
80
Jadi ditinjau dari aspek bahasa, maka lembar pengamatan aktivitas siswa
3,4. Berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini
termasuk dalam kategori “ valid” ( yaitu: 3,5 ≤ M < 4,5). Jadi ditinjau dari
aktivitas siswa adalah aspek petunjuk, isi, dan bahasa. Hasil validasi secara lengkap
disajikan pada lampiran 23 dan berikut adalah rangkuman hasil validasi lembar
Tabel 3.11 Hasil Uji Kevalidan Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa (LPAS)
Hasil analisis ditunjukkan pada Tabel 3.11 dapat dijelaskan sebagai berikut:
81
1. Nilai rata-rata derajat kevalidan lembar pengamatan aktivitas siswa untuk aspek
Tabel 3.1, nilai ini termasuk dalam kategori “ sangat valid” (yaitu: 3,5 ≤ M <
4,5). Jadi ditinjau dari aspek petunjuk, maka lembar pengamatan aktivitas siswa
2. Nilai rata-rata derajat kevalidan lembar pengamatan aktivitas siswa untuk aspek
isi adalah Ā2=3,6 . Berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel
3.1, nilai ini termasuk dalam kategori “ sangat valid” ( yaitu: 3,5 ≤ M < 4,5).
Jadi ditinjau dari aspek isi, maka lembar pengamatan aktivitas siswa dinyatakan
3. Nilai rata-rata derajat kevalidan lembar pengamatan aktivitas siswa untuk aspek
Tabel 3.1, nilai ini termasuk dalam kategori “ valid” ( yaitu: 2,5 ≤ M < 4,5).
Jadi ditinjau dari aspek bahasa, maka lembar pengamatan aktivitas siswa
3,4. Berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini
termasuk dalam kategori “ valid” ( yaitu: 3,5 ≤ M < 4,5). Jadi ditinjau dari
aspek isi dan bahasa. Hasil validasi secara lengkap dapat disajikan pada lampiran 22,
dan berikut adalah rangkuman hasil validasi tes hasil belajar untuk setiap aspek
penilaian.
Hasil analisis sebagaimana pada Tabel 3.12 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Nilai rata-rata derajat kevalidan THB untuk aspek isi A1 = 3,3. Berdasarkan
kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk dalam
kategori “valid” (2,5 ≤ M < 3,5). Jadi ditinjau dari aspek isi, maka THB
2. Nilai rata-rata derajat kevalidan THB untuk aspek bahasa adalah Ā2 = 3,2.
Berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk
dalam kategori “valid” (2,5 ≤ M < 3,5). Jadi ditinjau dari aspek bahasa, maka
3. Nilai rata-rata total derajat kevalidan THB yang diperoleh adalah X = 3,3.
berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk
83
dalam kategori “valid” (2,5 ≤ M < 3,5). Jadi ditinjau dari keseluruhan aspek,
adalah aspek petunjuk, isi dan bahasa. Hasil validasi secara lengkap dapat disajikan
pada lampiran 25, dan berikut adalah rangkuman hasil validasi tes hasil belajar untuk
Hasil analisis sebagaimana pada Tabel 3.13 dapat dijelaskan sebagai berikut
kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk dalam
kategori “Sangat Valid” (3,5 ≤ M < 4,5). Jadi ditinjau dari aspek petunjuk, maka
2. Nilai rata-rata derajat kevalidan ARS untuk aspek isi adalah Ā 2 = 3,75.
Berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk
dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ M < 4,5). Jadi ditinjau dari aspek isi, maka
3. Nilai rata-rata derajat kevalidan ARS untuk aspek bahasa adalah Ā2 = 3,2 .
Berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk
dalam kategori “valid” (2,5 ≤ M < 3,5). Jadi ditinjau dari aspek bahasa, maka
4. Nilai rata-rata total derajat kevalidan ARS yang diperoleh adalah X = 3,52.
berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk
dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ M < 4,5). Jadi ditinjau dari keseluruhan
terdapat beberapa item pada aspek-aspek tertentu, baik tes hasil belajar, lembar
(validator).
C. Respons Siswa