Anda di halaman 1dari 33

54

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research). Tindakan yang diberikan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

dalam pembelajaran matematika melalui pembelajaran dengan sistem modul.

Penelitian ini akan dilaksanakan dalam bentuk siklus. Sesuai dengan hakikat

penelitian tindakan kelas maka prosedur penelitian masing-masing siklus mencakup:

perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi (observing), dan refleksi

(reflecting). Keempat kegiatan ini merupakan satu siklus dan berlangsung secara

berulang jika masih ada permasalahan yang belum selesai pada siklus sebelumnya.

B. Lokasi dan Subjek penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sinjai Barat, Kecamatan Sinjai

Barat, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan. Proses tindakan atau waktu

penelitian ini dilaksanakan pada pembelajaran semester genap tahun pelajaran

2012/2013 pada materi bangun ruang sisi datar. Subjek dalam penelitian ini adalah

semua siswa kelas VIIIC SMP Negeri 1 Sinjai Barat dengan jumlah 24 orang terdiri

dari 9 orang laki-laki dan 15 orang perempuan.

54
55

C. Faktor yang Diselidiki

1. Masukan (Input), yaitu kemampuan awal siswa yang menjadi subjek penelitian,

aktivitas siswa dalam belajar matematika dan hasil belajar matematika sebelum

penelitian tindakan kelas, materi yang diajarkan, dan model pembelajaran yang

digunakan oleh guru.

2. Proses (Processes), yaitu diamati aktivitas siswa dalam menerima dan

mengikuti proses pembelajaran, hasil belajar untuk aspek afektif dan aspek

psikomotorik serta ketuntasan materi yang diajarkan.

3. Keluaran (Output), yaitu melihat peningkatan hasil belajar siswa dalam belajar

matematika melalui pembelajaran dengan sistem modul dan respons siswa

terhadap pembelajaran modul.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus, siklus I dan siklus II merupakan

rangkaian kegiatan yang saling berkaitan. Dalam arti bahwa pelaksanaan siklus II

merupakan kelanjutan dari siklus I. Tiap siklus terdiri dari empat kali pertemuan.

Untuk membantu peneliti dalam pengumpulan data, peneliti dibantu oleh pengamat

(observer). Selanjutnya secara rinci penelitian tindakan kelas ini dapat dijelaskan

sebagai berikut:
56

1. Gambaran Umum Siklus I

Dalam siklus I tahapan-tahapan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan tindakan, kegiatan yang dilakukan adalah

1. Menelaah kurikulum dan silabus materi SMP kelas VIII mata pelajaran

matematika.

2. Membuat perangkat pembelajaran meliputi Rencana pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), membuat bahan ajar (modul) yang telah divalidasi dan didiskusikan

dengan teman sejawat untuk dipedomani oleh siswa dalam kegiatan proses

pembelajaran.

3. Membuat pedoman observasi untuk merekam seluruh kegiatan proses

pembelajaran, baik untuk pengamatan kemampuan guru mengelolah

pembelajaran, aktivitas siswa maupun lembar observasi untuk merekam hasil

belajar afektif dan psikomotorik.

4. Membuat tes hasil belajar untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa

(aspek kognitif).

5. Membuat angket respons siswa, untuk mengetahui respons siswa terhadap

pembelajaran matematika melalui penerapan pembelajaran dengan sistem

modul.
57

b. Tahap pelaksanaan tindakan

Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini, antara lain sebagai

berikut:

1. Melaksanakan kegiatan proses pembelajaran sesuai dengan rencana

pembelajaran yang telah disusun. Pada pertemuan awal disampaikan kepada

siswa mengenai model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model

pembelajaran langsung dengan pembelajaran sistem modul.

2. Pada saat kegiatan proses pembelajaran berlangsung, dilakukan observasi

dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disiapkan.

3. Pada akhir pertemuan siswa diberi angket respons siswa terhadap

pembelajaran modul serta tes hasil belajar matematika.

c. Tahap observasi dan evaluasi

Tahap observasi akan dilakukan selama guru melakukan tindakan dengan

mengisi lembar observasi. Pengisiannya dilakukan oleh tiga orang observer. Hal-hal

yang diamati antara lain sebagai berikut:

1. Kemampuan guru dalam mengelolah/melaksanakan kegiatan pembelajaran,

khususnya dalam menerapkan pembelajaran dengan sistem modul.

2. Aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan proses belajar mengajar diantaranya

a. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru;

b. Membaca materi dan mempelajari lembar kegiatan dalam modul;

c. Mengerjakan lembar kerja yang ada dalam modul;

d. Mengajukan pertanyaan kepada guru;


58

e. Berdiskusi dengan teman sebangku;

f. Menyelesaikan tes formatif secara individual;

g. Melakukan hal-hal yang tidak relevan dengan kegiatan pembelajaran

seperti keluar kelas, memperhatikan hal-hal yang diluar kegiatan

pembelajaran, mengantuk, tidur, mengganggu teman dan sebagainya.

3. Hasil belajar afektif dan psikomotorik. Hasil belajar aspek afektif memuat

lima indikator yaitu: penerimaan, menanggapi, percaya diri, mengatur diri,

dan bertanggungjawab. Sedangkan hasil belajar psikomotorik memuat tiga

indikator yaitu: terampil menggunakan alat, terampil mengikuti langkah-

langkah kerja, dan terampil membaca simbol.

4. Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran selama berlangsungnya kegiatan

proses pembelajaran, dengan melihat kemampuan siswa menyelesaikan soal

yang ada dalam modul.

d. Tahap refleksi

Pada tahap ini dikumpulkan semua bentuk data yang bertujuan untuk

memberikan informasi mengenai perkembangan aktivitas belajar siswa. Hasil refleksi

dijadikan bahan pertimbangan untuk tindakan pada siklus berikutnya. Artinya

persiapan dan pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya ditentukan oleh hasil

refleksi pada siklus sebelumnya.

2. Gambara Umum Siklus II

Langkah-langkah yang akan dilakukan pada siklus II ini relatif sama dengan

perencanaan dan pelaksanaan dalam siklus I, yaitu tahap perencanaan merupakan


59

rencana tindakan selanjutnya yang disusun berdasarkan hasil refleksi terhadap

pelaksanaan tindakan pada siklus I, tahap pelaksanaan tindakan/observasi merupakan

pelaksanaan tindakan dari rencana yang telah disusun sebelumnya dan melakukan

observasi selama pelaksanaan tindakan berlangsung, dan tahap selanjutnya adalah

evaluasi/refleksi yaitu hasil tindakan dan observasi yang dianalisiss dan dievaluasi.

Pada siklus II dilakukan beberapa langkah perbaikan dan penyempurnaan atau

penambahan tindakan sesuai dengan temuan pada siklus sebelumnya.

E. Instrumen Penelitian

Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan,

sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan

menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen. Instrumen penelitian yang digunakan

untuk mengumpulkan data adalah lembar observasi (pengamatan), Tes Hasil Belajar

(THB), dan angket respons siswa.

1. Lembar observasi

a. Lembar Observasi Aktivitas guru

Lembar observasi aktivitas guru mengelola pembelajaran digunakan untuk

memperoleh data mengenai kemampuan guru mengelola pembelajaran dengan

modul. Pada lembar observasi aktivitas guru mengelola pembelajaran, observer

menuliskan kategori-kategori yang muncul dengan memberikan tanda cek list (√)

pada baris dan kolom yang sesuai selama pembelajaran berlangsung. Indikator-

indikator yang berkaitan dengan aktivitas guru adalah:


60

1) Menginformasikan tujuan pembelajaran

2) Memotivasi siswa dengan mengecek hasil kegiatan belajar

3) Menyampaikan kegunaan praktis materi pelajaran

4) Mempersiapkan siswa untuk belajar dengan membagikan modul kepada

siswa

5) Meminta seluruh siswa untuk membuka dan membaca serta memahami

materi dalam modul

6) Memberikan kesempatan kepada siswa yang belum memahami materi

untuk bertanya kepada guru maupun kepada teman

7) Meminta siswa untuk mengerjakan lembar kerja

8) Memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam

mengerjakan lembar kerja

9) Mengecek hasil pekerjaan siswa

10) Memberikan umpan balik terhadap tugas yang telah dikerjakan oleh siswa

11) Memberikan tes formatif

12) Mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman.

b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Observasi dalam penelitian ini merupakan pengamatan yang dilakukan

observer terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan sistem modul. Lembar observasi

digunakan untuk mengetahuai aktivitas-aktivitas siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Observer akan mencatat jenis aktivitas siswa yang dominan muncul

dalam rentang waktu setiap 5 menit. Lembar observasi aktivitas siswa memuat
61

indikator-indikator yang mencerminkan aktivitas siswa dalam pembelajaran

matematika dengan pembelajaran sistem modul. Aktivitas siswa memuat tujuh

indikator yaitu:

1) Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru

2) Membaca materi dan mempelajari lembar kegiatan dalam modul

3) Mengerjakan lembar kerja yang ada dalam modul

4) Mengajukan pertanyaan kepada guru

5) Berdiskusi dengan teman sebangku

6) Menyelesaikan soal tes formatif secara individual

7) Melakukan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan pembelajaran.

2. Hasil Belajar

a. Hasil belajar kognitif

Tes hasil belajar diberikan kepada siswa setiap selesai satu siklus untuk

memperoleh informasi tentang hasil belajar matematika (aspek kognitif) siswa

terhadap materi bangun ruang sisi datar, setelah dilaksanakan proses pembelajaran

matematika melalui pembelajaran modul. Tes hasil belajar disusun dengan mengacu

pada kompetensi dasar dan indikator yang sesuai dengan KTSP dengan bentuk essay.

Tes hasil belajar yang digunakan pada siklus I dan siklus II merupakan hasil revisi

berdasarkan hasil validasi oleh validator. Sedangkan hasil belajar untuk aspek afektif

dan psikomotorik dilakukan pengamatan berdasarkan pengamatan rubrik penilaian


62

hasil belajar. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahuai hasil belajar pada

aspek afektif dan psikomotorik siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Tahapan penyusunan tes hasil belajar meliputi:

1. Menentukan materi yang akan digunakan untuk membuat soal

2. Menentukan bentuk soal yang akan dibuat yaitu tes essay

3. Menyusun tabel kisi-kisi soal

4. Menjabarkan kisi-kisi dalam butir soal

5. Prosedur pemberian skor untuk jawaban tes berdasarkan rubrik penilaian

b. Hasil belajar afektif dilakukan dengan cara pengamatan dengan memperhatikan

indikator-indikator: (1) penerimaan, (2) menanggapi, (3) percaya diri, (4)

mengatur diri, dan (5) bertanggung jawab.

c. Hasil belajar psikomotorik dengan cara pengamatan dengan memperhatikan

indikator-indikator: (1) terampil menggunakan alat, (2) terampil mengikuti

langkah-langkah kerja, dan (3) terampil membaca gambar atau simbol.

3. Angket Respons Siswa

Angket (lembar) respons siswa digunakan untuk mengumpulkan data

mengenai respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran matematika melalui

pembelajaran modul. Angket tersebut diisi oleh siswa setelah berakhir pelaksanaan

pembelajaran setiap siklus. Indikator respons siswa terhadap pembelajaran adalah

sebagai berikut:

a. Tanggapan (senang/tidak senang) terhadap komponen pembelajaran

diantaranya modul pembelajaran, lembar kerja, lembar tes formatif, lembar


63

tes hasil belajar, suasana pembelajaran di kelas, dan cara mengajar guru di

kelas.

b. Pendapat (baru/ tidak baru) terhadap komponen pembelajaran diantaranya

modul pembelajaran, lembar kerja, lembar tes formatif, lembar tes hasil

belajar, suasana pembelajaran di kelas, dan cara mengajar guru di kelas.

c. Tanggapan (berminat/tidak berminat) untuk mengikuti pembelajaran

selanjutnya.

d. Pemahaman (jelas/tidak jelas) terhadap komponen pembelajaran diantaranya

modul pembelajaran, lembar kerja, dan lembar tes formatif.

e. Tanggapan (tertari/tidak tertarik) dengan penampilan (tulisan, ilustrasi gambar

dan letak gambar) yang terdapat di dalam modul, lembar kerja, dan tes hasil

belajar.

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik tes berupa tes hasil belajar dan teknik non

tes berupa observasi. Teknik tes ini dilakukan untuk memperkuat hasil pengamatan

peneliti terhadap pemahaman atau untuk melihat hasil belajar siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Dengan kata lain, teknik tes dan non tes ini bertujuan

untuk melihat apakah terjadi peningkatan atau penurunan atau tidak berpengaruh

sama sekali terhadap aktivitas dan hasil belajar matematika siswa.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:
64

1. Data mengenai kemampuan guru dalam mengelolah/melaksanakan kegiatan

pembelajaran diperoleh dari lembar observasi aktivitas guru yang terdiri atas 12

aspek yang diamati.

2. Data mengenai aktivitas siswa dalam kegiatan proses pembelajaran, diperoleh

dari lembar observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang terdiri atas

6 aspek menunjang proses pembelajaran dan 1 aspek yang tidak menunjang

proses pembelajaran. Data ini diambil pada tiap pertemuan oleh observer.

3. Data mengenai hasil belajar matematika siswa, diperoleh dengan memberikan tes

dan non tes. Tes berupa soal uraian berjumlah 5 butir soal pada siklus I dan 4

butir soal pada siklus II untuk mengambil data kemampuan kognitif siswa.

Nontes berupa check list (√) sesuai keadaan yang diamati digunakan untuk

mendapatkan data hasil belajar siswa untuk aspek afektif dan aspek

psikomotorik. Data hasil belajar siswa untuk aspek kognitif diambil pada setiap

akhir siklus, sedangkan aspek afektif dan aspek psikomotorik diambil tiap

kegiatan mengerjakan lembar kerja yang dilakukan oleh observer.

4. Data mengenai respons siswa terhadap proses pembelajaran diperoleh melalui

lembar (angket) respons siswa selama mengikuti pembelajaran. Data diambil tiap

akhir siklus.
65

G. Analisis Validitas Instrumen

Instrumen penelitian yang digunakan divalidasi oleh validator ahli setelah di

validasi oleh tim validator selanjutnya dianalisis validasi instrumen. Adapun kegiatan

yang dilakukan dalam proses analisi instrumen adalah sebagai berikut:

1. Membuat rekapitulasi penilaian hasil penilaian ahli

2. Menghitung rata-rata tiap aspek dengan rumus

Ā n

∑ k ij
j=1
(Nurdin, 2007:143)
i=
n

Dengan

Āi = rata-rata nilai aspek ke-i

Kij = nilai aspek ke-i kriteria ke-j

n = banyaknya kriteria dalam aspek ke-i

3. Menghitung rata-rata total penilaian ahli dengan rumus:


n

∑ Ai (Nurdin, 2007: 143)


x= j=1
n

Menentukan kriteria validitas instrumen dengan kategori validitas menurut

Nurdin (2007:147), sebagai berikut:


66

Tabel 3.1 Kriteria Kevalidan Instrumen

Interval Kategori
3,50 ≤ M < 4 Sangat Valid

2,50 ≤ M < 3,50 Valid

1,50 ≤ M < 2,50 Cukup Valid

M < 1,5 Tidak Valid

Keterangan

M = Ki, Ai, atau x

Kriteria di atas dapat digunakan untuk menentukan kevalidan setiap kriteria

(M =Ki), setiap aspek (M = Ai), dan kevalidan perangkat atau instrumen penelitian

(M= x). Kriteria yang digunakan untuk memutuskan bahwa perangkat pembelajaran

memiliki derajat kevalidan yang memadai adalah: (1) nilai rata-rata total ( x) untuk

seluruh aspek minimal dalam kategori cukup valid, dan (2) nilai untuk setiap aspek

minimal dalam kategori valid. (Nurdin, 2007:144). Jika tidak demikian, maka perlu

dilakukan revisi berdasarkan saran dari para ahli atau dengan melihat kembali aspek-

aspek yang nilainya kurang. Demikian seterusnya sampai mendapat nilai M yang

memenuhi.
67

H. Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul dengan meggunakan instrumen-instrumen dianalisis

secara kuantitatif dan kualitatif. Untuk analisis secara kuantitatif digunakan statistik

deskriptif, dan data hasil observasi dianalisis secara kualitatif.

1. Analisis data aktivitas guru mengelola pembelajaran

Data aktivitas guru diperoleh dari hasil penilaian pengamatan guru selama

pembelajaran akan dianalisis dan dideskripsikan dengan merujuk atau

dikomfirmasikan dengan penentuan kategori aktivitas guru (AG) mengelolah

pembelajaran (dimodifikasi dari Nurdin,2007:156).

Tabel. 3.2 Interval Kategori Aktivitas Guru Mengelolah Pembelajaran

Interval Kategori
AG < 1,5 Sangat rendah

1,5 ≤ AG < 2,5 Rendah

2,5 ≤ AG < 3,5 Cukup/Sedang

3,5 ≤ AG < 4,5 Tinggi

4,5 ≤ AG Sangat Tinggi

Kriteria yang digunakan untuk menyatakan bahwa kemampuan guru

mengelolah pembelajaran memadai adalah nilai AG minimal berada dalam kategori

cukup/sedang, berarti penampilan guru dapat dipertahankan. Apabila pada


68

pembelajaran siklus I nilai AG berada pada kategori lainnya, maka untuk kegiatan

pembelajarn pada siklus II guru harus meningkatkan kemampuannya dengan

sungguh-sungguh dengan memperhatikan kembali aspek-aspek yang nilainya masih

kurang sehingga memenuhi nilai AG minimal berada dalam kategori cukup/sedang.

2. Analisis aktivitas belajar siswa

Data hasil observasi siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung

dianalisis dan dideskripsikan. Untuk mencari rata-rata frekuensi dan rata- rata

persentase waktu yang digunakan siswa melakukan aktivitas selama kegiatan

pembelajaran ditentukan dengan langkah-langkah:

a. Hasil pengamatan aktivitas siswa untuk setiap indikator dalam satu kali

pertemuan ditentukan frekuensinya, selanjutnya ditentukan frekuensi rata-

rata tiap pertemuan.

b. Mencari persentase tiap indikator dengan cara membagi besarnya

frekuensi rata-rata indikator tiap pertemuan dengan jumlah frekuensi

untuk semua indikator pada pertemuan tersebut kemudian dikali 100%.

Selanjutnya mencari rata-rata persentase waktu untuk beberapa kali

pertemuan dan dimasukkan dalam kriteria pencapain waktu ideal.

Data yang Aktivitas siswa dikatakan ideal, apabila lima dari tujuh kriteria

batas toleransi waktu ideal yang digunakan terpenuhi, dengan catatan kriteria

toleransi (2), (3), dan (6) terpenuhi. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa

kegiatan (2), (3), dan (6) merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran modul.
69

Adapun penentuan persentase waktu ideal dari masing-masing indikator di

atas didasarkan pada waktu yang tersedia pada RPP, dengan batas toleransi 5%.

Secara garis besar, kriteria penentuan ketercapaian waktu ideal dari masing-masing

indikator aktivitas siswa, disajikan pada Tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Kriteria Pencapaian Waktu Ideal untuk Aktivitas Siswa

Waktu Ideal Kriteria Batasan


No Aspek pengamatan
(%) efektif(%)
1. Mendengarkan dan memperhatikan 12,50 7,50 – 17,50
penjelasan guru

2. Membaca materi dan mempelajari lembar 18,75 13,75 – 23,75


kegiatan dalam modul

3. Mengerjakan lembar kerja yang ada 25,00 20,00 – 30,00


dalam modul

4. Mengajukan pertanyaan/ memberi 12,50 7,50 – 17,50


tanggapan kepada guru.

5. Berdiskusi dengan teman sebangku 6,25 1,25 – 11,25


6. Menyelesaikan soal tes formatif secara 25,00 20,00 – 30,00
individual.

7. Melakukan hal-hal yang tidak relevan 0 0,00 – 5,00


dengan kegiatan pembelajaran seperti
keluar masuk kelas, memperhatikan hal-
hal di luar kegiatan pembelajaran,
mengantuk, tidur, dan sebagainya.

3. Analisis data tes hasil belajar

Untuk data hasil belajar matematika siswa diarahkan pada pencapaian prestasi

belajar secara individual dan secara klasikal, dengan ketentuan bahwa, seorang siswa

dikatakan mencapai ketuntasan minimal secara individual jika ia memperoleh nilai


70

tes hasil belajar minimal berada pada batas KKM atau minimal memperoleh 66.

Selanjutnya pembelajaran dikatakan tuntas secara klasikal, jika minimal 85% siswa

mencapai ketuntasan minimal.

Data yang diperoleh setelah evaluasi, selanjutnya dianalisis untuk menentukan

nilai hasil belajar matematika yang diperoleh siswa dengan menggunakan rumus

menurut Uno (2008), sebagai berikut:

Skor Perolehan
Nilai= ×100
Skor Maksimal

Kategori hasil belajar matematika mengacu pada pada kategori standar yang

ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas, 2003:32). Kategori

tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel. 3.4 Interval Kategori Nilai Hasil Belajar Siswa

Skor/Nilai Kategori

0 - 39 Sangat rendah

40 - 59 Rendah

60-74 Sedang

75 – 90 Tinggi

91 – 100 Sangat Tinggi

Skor hasil belajar setelah dilakukan tindakan kelas untuk mengetahui

ketuntasan hasil belajar secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus menurut

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebagai berikut:


71

Jumlah siswa yang memperoleh skor ≥ 66


Ketuntasan Klasikal= × 100 %
Jumlah seluruh siswa dalam kelas

4. Analisis Data Respons Siswa

Data tentang respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran dianalisis dengan

persentase. Kegiatan yang dilakukan untuk menganalisis data respons siswa adalah

sebagai berikut:

a. Menghitung banyaknya siswa yang memberi respons positif sesuai dengan aspek

yang ditanyakan, kemudian menghitung persentasenya.

b. Menentukan kategori untuk respons positif siswa dengan mencocokkan hasil

persentase dengan kriteria yang ditetapkan.

c. Respons siswa dinyatakan positif terhadap kegiatan belajar mengajar, apabila

lebih dari 50% siswa memberi respons positif terhadap minimal 70% jumlah

aspek yang ditanyakan.

d. Respons siswa terhadap pembelajaran dikatakan tercapai apabila kriteria respons

positif siswa untuk aspek modul, lembar kerja dan lembar tes formatif terpenuhi

(dimodifikasi dari Nurdin, 2007: 155).

I. Indikator Keberhasilan

Untuk mengetahui keberhasilan dari penelitian ini dan pengujian hipotesis

tindakan ditetapkan indikator sebagai berikut:


72

1. Terjadi peningkatan persentase aktivitas belajar siswa yang ditunjukkan oleh

minimal lima dari tujuh aktivitas siswa mencapai kriteria batas ideal.

2. Terjadinya peningkatan kemampuan guru mengelolah pembelajaran.

Kemampuan guru dalam mengelolah pembelajaran memadai jika nilai aktivitas

guru minimal berada dalam kategori cukup/sedang,

3. Terjadinya peningkatan skor atau nilai hasil belajar matematika siswa yang

diperoleh melalui tes mencapai atau melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yaitu 66. Seorang siswa mencapai ketuntasan individual jika memperoleh

skor atau nilai N ≥ 66, dan tuntas secara klasikal jika minimal 85% siswa

mencapai skor atau nilai N ≥ 66.

Tabel 3.5 Kriteria Skor Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VIII untuk Mata
Pelajaran Matematika

Nilai Predikat
66 - 100 Tuntas

0 – 65 Tidak Tuntas
Sumber: SMP Negeri 1 Sinjai Barat

3. Terbentuknya respons positif dari siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang

dialaminya, dengan indikator tercapainya lebih dari 50% siswa memberikan

respons positif terhadap minimal 70% dari aspek yang ditanyakan.

J. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran

1. Hasil Validasi Ahli Untuk Perangkat Pembelajaran


73

Salah satu syarat untuk menentukan kelayakan suatu perangkat pembelajaran

dapat digunakan atau tidak adalah hasil validasi oleh ahli dalam hal ini adalah

validator yang ditunjuk untuk memvalidasi perangkat pembelajaran. Validator dalam

penelitian ini adalah dosen pada jurusan matematika UNM dapat dilihat pada

lampiran 1 yang menganalisis perangkat pembelajaran .

Perangkat pembelajaran yang dimaksud adalah Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) seperti yang terdapat pada lampiran 2 dan modul pembelajaran

seperti yang terdapat pada lampiran 3. Banyaknya RPP dan modul yang divalidasi

adalah delapan sesuai dengan banyaknya pertemuan. Penilaian para ahli umumnya

berupa catatan-catatan kecil pada bagian yang perlu diperbaiki dan terkadang

validator menuliskan saran pada bagian yang telah disediakan.

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Aspek-aspek yang diperhatikan dalam memvalidasi rencana pelaksanaan

pembelajaran secara garis besar adalah tujuan, materi yang disajikan, kegiatan

pembelajaran dan bahasa. Hasil kevalidan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran

20 dan berikut adalah rangkuman hasil validasi RPP untuk setiap aspek penilaian.

Tabel 3.6 Hasil Uji Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

No Aspek Penilaian Āi Keterangan


1. Tujuan 3,5 Sangat Valid

2. Materi yang disajikan 3,1 Valid

3. Kegiatan Pembelajaran 3 Valid

4. Bahasa 3 Valid
74

Rata-rata penilaian total (X) 3,1 Valid

Hasil analisis yang ditunjukkan pada Tabel 3.6 dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Nilai rata-rata derajat kevalidan RPP untuk aspek tujuan adalah Ā 1 = 3,5

berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk

dalam kategori “ sangat valid” ( yaitu 3,5 ≤ M < 4,5). Jadi ditinjau dari aspek

tujuan, maka RPP dinyatakan memenuhi kriteria kevalidan.

2. Nilai rata-rata derajat kevalidan RPP untuk aspek materi adalah Ā 2 = 3,1

berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk

dalam kategori “valid” (2,5 ≤ M < 3,5). Jadi ditinjau dari aspek materi, maka

RPP dinyatakan memenuhi kriteria kevalidan.

3. Nilai rata-rata derajat kevalidan RPP untuk aspek kegiatan pembelajaran adalah

Ā3 = 3 berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini

termasuk dalam kategori “valid” (2,5 ≤ M < 3,5). Jadi ditinjau dari aspek

kegiatan pembelajaran, maka RPP dinyatakan memenuhi kriteria kevalidan.

4. Nilai rata-rata derajat kevalidan RPP untuk aspek bahasa adalah Ā4 = 3

berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk

dalam kategori “valid” ( yaitu 2,5 ≤ M < 3,5). Jadi ditinjau dari aspek bahasa,

maka RPP dinyatakan memenuhi kriteria kevalidan.

5. Nilai rata-rata total derajat kevalidan RPP yang diperoleh adalah X = 3,2

berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, maka nilai
75

termasuk kategori “valid” (yaitu 2,5 ≤ M < 3,5). Jadi ditinjau dari keseluruhan

aspek, RPP dinyatakan memenuhi kriteria kevalidan.

6. Penilaian umum terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran dinyatakan RPP

dapat digunakan dengan revisi kecil.

b. Modul Pembelajaran

Aspek-aspek yang diperhatikan dalam memvalidasi modul secara garis besar

adalah format, bahasa, dan isi. Hasil validasi secara lengkap dapat dilihat pada

lampiran 21 dan berikut adalah rangkuman hasil validasi modul untuk setiap aspek

penilaian.

Tabel 3.7 Hasil Validasi Modul

No Aspek Penilaian Ai Keterangan


1. Format 3,5 Sangat Valid

2. Materi 3,1 Valid

3. Daya tarik 3,5 Sangat Valid

4. Bahasa 3 Valid

5. Konsistensi 3,5 Sangat Valid


Rata-rata penilaian total (X) 3,3 Valid

Hasil analisis yang ditunjukkan pada Tabel 3.7 dapat dijelaskan sebagai

berikut:
76

1. Nilai rata-rata derajat kevalidan modul untuk aspek format, adalah Ā 1 = 3,5.

berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk

dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ M < 4,5). Jadi ditinjau dari aspek format,

maka modul ini dinyatakan memenuhi kriteria kevalidan.

2. Nilai rata-rata derajat kevalidan modul untuk aspek materi, adalah Ā 2 = 3,1

berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk

dalam kategori “valid” (2,5 ≤ M < 3,5). Jadi ditinjau dari aspek bahasa, maka

modul ini dinyatakan memenuhi kriteria kevalidan.

3. Nilai rata-rata derajat kevalidan modul untuk aspek daya tarik, adalah Ā 3 = 3,5

berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk

dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ M < 4,5) Jadi ditinjau dari aspek daya tarik,

maka modul ini dinyatakan memenuhi kriteria kevalidan.

4. Nilai rata-rata derajat kevalidan modul untuk aspek bahasa, adalah Ā 4 = 3

berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk

dalam kategori “valid” (2,5 ≤ M < 3,5). Jadi ditinjau dari aspek bahasa, maka

modul ini dinyatakan memenuhi kriteria kevalidan.

5. Nilai rata-rata derajat kevalidan modul untuk aspek konsistensi, adalah Ā 5 = 3,5

berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk

dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ M < 4,5). Jadi ditinjau dari aspek

konsistensi, maka modul ini dinyatakan memenuhi kriteria kevalidan.

6. Nilai rata-rata total derajat kevalidan modul yang diperoleh adalah X = 3,3.

berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk
77

dalam kategori “valid” (2,5 ≤ M < 3,5). Jadi ditinjau dari keseluruhan aspek,

maka modul ini dinyatakan memenuhi kriteria kevalidan.

7. Adapun penilaian umum terhadap modul pembelajaran menyatakan bahwa

modul dapat digunakan dengan revisi kecil.

2. Hasil perbaikan Perangkat pembelajaran

Walaupun secara keseluruhan sudah memenuhi syarat kevalidan, namun

terdapat pada aspek-aspek tertentu baik RPP maupun modul masih perlu

diperbaiki/dilengkapi/disempurnakan dengan memperhatikan saran-saran ahli

(validator).

a. Perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Tabel 3.8 Revisi RPP Berdasarkan Hasil Validasi

Hal yang Direvisi Sebelum Revisi Hasil Revisi


Kesalahan Terdapat beberapa Kesalahan penulisan
penulisan/ejaan pada kesalahan penulisan/ ejaan telah direvisi
semua RPP ejaan pada naskah RPP sesuai saran validator

Umum Alokasi waktu pada Alokasi waktu pada


masing-masing fase masing-masing fase
perlu dicantumkan telah dicantumkan

Umum Menghubungkan model Model pembelajaran


pembelajaran langsung langsung telah
dengan pembelajaran dihubungkan dengan
modul pembelajaran modul

b. Perbaikan Modul

Tabel 3.9 Revisi Modul Berdasarkan Hasil Validasi

Hal yang Direvisi Sebelum Revisi Hasil Revisi


Tes formatif Mencantumkan tes Mencantumkan tes
78

formatif sebagai tugas formatif


lanjutan.

Umum Terdapat beberapa Bahasa yang


kalimat yang sulit digunakan dalam
dipahami siswa modul dibuat lebih
sederhana

Umum Penulisan tanda operasi Penulisan tanda


tidak konsisten operasi dibuat
konsisten

K. Hasil Validasi Instrumen Penelitian

1. Hasil validasi ahli untuk instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang dimaksud adalah lembar aktifitas guru mengelolah

pembelajaran, lembar pengamatan aktivitas siswa, Tes Hasil Belajar (THB), kisi-kisi

tes hasil belajar, dan rubrik penilaian hasil belajar, dan angket respons siswa.

Penilaian para ahli/ praktisi adalah berupa catatan-catatan kecil pada bagian yang

perlu diperbaiki dan terkadang validator menuliskan saran pada bagian yang telah

disediakan.

a. Lembar pengamatan Aktivitas Guru Mengelolah Pembelajaran

Aspek-aspek yang diperhatikan dalam memvalidasi lembar pengamatan

pengelolaan pembelajaran adalah aspek petunjuk, aspek kegiatan pembelajaran dan

suasana, dan aspek bahasa. Hasil validasi secara lengkap dapat dilihat pada lampiran

24 dan berikut adalah hasil validasi LPAG untuk setiap aspek penilaian.
79

Tabel 3.10 Hasil Uji Kevalidan Lembar Pengamatan Aktivitas Guru (LPAG)

No Aspek Penilaian Ai Keterangan


1. Petunjuk 3,75 Sangat Valid

2. Isi 3,5 Sangat Valid

3. Bahasa 3,2 Valid

Rata-rata penilaian total (X) 3,4 Valid

Hasil analisis ditunjukkan pada Tabel 3.10 dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Nilai rata-rata derajat kevalidan lembar pengamatan aktivitas guru untuk aspek

petunjuk adalah Ā1=3,75. Berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada

Tabel 3.1, nilai ini termasuk dalam kategori “ sangat valid” (yaitu: 3,5 ≤ M <

4,5). Jadi ditinjau dari aspek petunjuk, maka lembar pengamatan aktivitas siswa

dinyatakan memenuhi syarat kevalidan.

b. Nilai rata-rata derajat kevalidan lembar pengamatan aktivitas siswa untuk aspek

isi adalah Ā2=3,6 . Berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel

3.1, nilai ini termasuk dalam kategori “ sangat valid” ( yaitu: 3,5 ≤ M < 4,5).

Jadi ditinjau dari aspek isi, maka lembar pengamatan aktivitas siswa dinyatakan

memenuhi syarat kevalidan.

c. Nilai rata-rata derajat kevalidan lembar pengamatan aktivitas siswa untuk aspek

bahasa adalah Ā3 = 3,2. Berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada

Tabel 3.1, nilai ini termasuk dalam kategori “ valid” ( yaitu: 2,5 ≤ M < 4,5).
80

Jadi ditinjau dari aspek bahasa, maka lembar pengamatan aktivitas siswa

dinyatakan memenuhi syarat kevalidan.

d. Nilai rata-rata total derajat kevalidan lembar pengamatan aktivitas siswa X =

3,4. Berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini

termasuk dalam kategori “ valid” ( yaitu: 3,5 ≤ M < 4,5). Jadi ditinjau dari

keseluruhan aspek, maka lembar pengamatan aktivitas siswa dinyatakan

memenuhi syarat kevalidan.

e. Adapun penilaian umum terhadap lembar pengamatan aktivitas siswa (LPAS)

menyatakan bahwa LPAS dapat digunakan dengan revisi kecil.

b. Lembar pengamatan aktivitas siswa (LPAS)

Aspek-aspek yang diperhatikan dalam memvalidasi lembar pengamatan

aktivitas siswa adalah aspek petunjuk, isi, dan bahasa. Hasil validasi secara lengkap

disajikan pada lampiran 23 dan berikut adalah rangkuman hasil validasi lembar

pengamatan aktivitas siswa untuk setiap aspek penilaian.

Tabel 3.11 Hasil Uji Kevalidan Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa (LPAS)

No Aspek Penilaian Ai Keterangan


1. Petunjuk 3,5 Sangat Valid

2. Isi 3,6 Sangat Valid

3. Bahasa 3,2 Valid

Rata-rata penilaian total (X) 3,4 Valid

Hasil analisis ditunjukkan pada Tabel 3.11 dapat dijelaskan sebagai berikut:
81

1. Nilai rata-rata derajat kevalidan lembar pengamatan aktivitas siswa untuk aspek

petunjuk adalah Ā1 = 3,5. Berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada

Tabel 3.1, nilai ini termasuk dalam kategori “ sangat valid” (yaitu: 3,5 ≤ M <

4,5). Jadi ditinjau dari aspek petunjuk, maka lembar pengamatan aktivitas siswa

dinyatakan memenuhi syarat kevalidan.

2. Nilai rata-rata derajat kevalidan lembar pengamatan aktivitas siswa untuk aspek

isi adalah Ā2=3,6 . Berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel

3.1, nilai ini termasuk dalam kategori “ sangat valid” ( yaitu: 3,5 ≤ M < 4,5).

Jadi ditinjau dari aspek isi, maka lembar pengamatan aktivitas siswa dinyatakan

memenuhi syarat kevalidan.

3. Nilai rata-rata derajat kevalidan lembar pengamatan aktivitas siswa untuk aspek

bahasa adalah Ā3 = 3,2. Berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada

Tabel 3.1, nilai ini termasuk dalam kategori “ valid” ( yaitu: 2,5 ≤ M < 4,5).

Jadi ditinjau dari aspek bahasa, maka lembar pengamatan aktivitas siswa

dinyatakan memenuhi syarat kevalidan.

4. Nilai rata-rata total derajat kevalidan lembar pengamatan aktivitas siswa X=

3,4. Berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini

termasuk dalam kategori “ valid” ( yaitu: 3,5 ≤ M < 4,5). Jadi ditinjau dari

keseluruhan aspek, maka lembar pengamatan aktivitas siswa dinyatakan

memenuhi syarat kevalidan.

5. Adapun penilaian umum terhadap lembar pengamatan aktivitas siswa (LPAS)

menyatakan bahwa LPAS dapat digunakan dengan revisi kecil.


82

c. Tes hasil belajar

Aspek-aspek yang diperhatikan dalam memvalidasi tes hasil belajar adalah

aspek isi dan bahasa. Hasil validasi secara lengkap dapat disajikan pada lampiran 22,

dan berikut adalah rangkuman hasil validasi tes hasil belajar untuk setiap aspek

penilaian.

Tabel 3.12 Hasil Uji kevalidan Tes Hasil Belajar (THB)

No Aspek penilaian Āi Ket.

1. Isi 3,3 Valid

2. Bahasa 3,2 Valid


Rata-rata penilaian total (X) 3,25 Valid

Hasil analisis sebagaimana pada Tabel 3.12 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Nilai rata-rata derajat kevalidan THB untuk aspek isi A1 = 3,3. Berdasarkan

kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk dalam

kategori “valid” (2,5 ≤ M < 3,5). Jadi ditinjau dari aspek isi, maka THB

dinyatakan memenuhi kriteriat kevalidan.

2. Nilai rata-rata derajat kevalidan THB untuk aspek bahasa adalah Ā2 = 3,2.

Berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk

dalam kategori “valid” (2,5 ≤ M < 3,5). Jadi ditinjau dari aspek bahasa, maka

THB dinyatakan memenuhi kriteria kevalidan.

3. Nilai rata-rata total derajat kevalidan THB yang diperoleh adalah X = 3,3.

berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk
83

dalam kategori “valid” (2,5 ≤ M < 3,5). Jadi ditinjau dari keseluruhan aspek,

maka THB ini dinyatakan memenuhi kriteria kevalidan.

4. Adapun penilaian umum terhadap THB pembelajaran menyatakan bahwa THB

dapat digunakan dengan revisi kecil.

d. Angket Respon Siswa (ARS)

Aspek-aspek yang diperhatikan dalam memvalidasi angket respons siswa

adalah aspek petunjuk, isi dan bahasa. Hasil validasi secara lengkap dapat disajikan

pada lampiran 25, dan berikut adalah rangkuman hasil validasi tes hasil belajar untuk

setiap aspek penilaian.

Tabel 3.13 Hasil Uji Kevalidan Angket Respons Siswa (ARS)

No Aspek penilaian Āi Ket.

1. Petunjuk 4 Sangat Valid

2. Isi 3,75 Sangat Valid

3. Bahasa 3,2 Valid


Rata-rata penilaian total (X) 3,52 Sangat Valid

Hasil analisis sebagaimana pada Tabel 3.13 dapat dijelaskan sebagai berikut

1. Nilai rata-rata derajat kevalidan ARS untuk aspek petunjuk A1 = 4. Berdasarkan

kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk dalam

kategori “Sangat Valid” (3,5 ≤ M < 4,5). Jadi ditinjau dari aspek petunjuk, maka

ARS dinyatakan memenuhi kriteriat kevalidan.


84

2. Nilai rata-rata derajat kevalidan ARS untuk aspek isi adalah Ā 2 = 3,75.

Berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk

dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ M < 4,5). Jadi ditinjau dari aspek isi, maka

ARS dinyatakan memenuhi kriteriat kevalidan.

3. Nilai rata-rata derajat kevalidan ARS untuk aspek bahasa adalah Ā2 = 3,2 .

Berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk

dalam kategori “valid” (2,5 ≤ M < 3,5). Jadi ditinjau dari aspek bahasa, maka

ARS dinyatakan memenuhi kriteria kevalidan.

4. Nilai rata-rata total derajat kevalidan ARS yang diperoleh adalah X = 3,52.

berdasarkan kriteria kevalidan yang disajikan pada Tabel 3.1, nilai ini termasuk

dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ M < 4,5). Jadi ditinjau dari keseluruhan

aspek, maka ARS ini dinyatakan memenuhi kriteria kevalidan.

5. Adapun penilaian umum terhadap ARS pembelajaran menyatakan bahwa ARS

dapat digunakan dengan revisi kecil.

2. Hasil perbaikan instrumen penelitaian

Walaupun secara keseluruhan sudah memenuhi syarat kevalidan, namun

terdapat beberapa item pada aspek-aspek tertentu, baik tes hasil belajar, lembar

pengamatan aktivitas siswa, lembar aktivitas guru mengelola pembelajaran, dan

angket respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran perlu

diperbaiki/dilengkapi/disempurnakan dengan memperhatikan saran-saran ahli

(validator).

a. Tes hasil belajar


85

Tabel 3.14 Revisi Tes Hasil Belajar Berdasarkan Hasil Validasi

Hal yang Direvisi Sebelum Revisi Hasil Revisi


Umum Soal disesuaikan dengan Menyesuaikan soal
indikator dengan indikator

Umum Mencantumkan Disesuaikan saran


pedoman penskoran validator

b. Lembar pengamatan aktivitas guru mengelola pembelajaran

Tabel 3.15 Revisi Lembar pengamatan Aktivitas Guru Mengelola


Pembelajaran Berdasarkan Hasil Validasi

Hal yang Direvisi Sebelum Revisi Hasil Revisi


Umum Aktivitas guru dalam Disesuaikan
mengelola pembelajaran
harus disesuaikan
dengan RPP

C. Respons Siswa

Tabel 3.16 Revisi Respons Siswa Berdasarkan Hasil Validasi

Hal yang Direvisi Sebelum Revisi Hasil Revisi


Item pernyataan Terdapat pernyataan Seluruh item
dalam instrumen yang pernyataan telah
belum terkait dengan disesuaikan dengan
pembelajaran modul pembelajaran modul

Terdapat beberapa Kesalahan


kesalahan penulisan/ejaan telah
penulisan/ejaan pada diperbaiki
pernyataan

Terdapat beberapa Penggunaan kalimat


86

kesalahan kalimat dalam item pernyataan


dalam pernyataan telah diperbaiki

Anda mungkin juga menyukai