BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Belajar
factors not atributable to training”. Artinya seseorang dikatakan belajar jika terjadi
proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan laboratorium
pengetahuan akan tetapi belajar merupakan proses mental yang terjadi dalam diri
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, sebagai tindakan,
11
12
maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Sementara Walker (Unaah, 2012)
mengartikan belajar sebagai perubahan sebagai akibat dari adanya pengorbanan yang
merupakan proses dimana tingkah laku individu ditimbulkan atau diubah melalui
Belajar menurut Slameto (2010:2) adalah proses usaha sadar yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
lingkungannya. Alsa (Gufron & Risnawati, 2010:4) berpendapat bahwa belajar adalah
tahapan perubahan perilaku individu yang relatif menentap sebagai hasil pengalaman
dari segi mikro maupun secara makro, dilihat dalam arti luas maupun terbatas/khusus.
Dalam arti luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju
perubahan perilaku seseorang yang muncul atau timbul karena adanya suatu
pengalaman. Sejalan dengan itu Crow & Crow (Yudhawati & Haryanto, 2011:32)
Menurut Purwanto (2011:38) bahwa belajar adalah suatu proses dalam diri
(2011:266) bahwa belajar adalah suatu pengaruh yang bersifat permanen atas
pengetahuan, dan keterampilan berfikir yang didapatkan atau diperoleh melalui suatu
adalah suatu proses perubahan permanen pada pengetahuan atau perilaku yang
(Fathurrohman & Sutikno, 2007:5) mengartikan belajar adalah suatu proses yang
dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil
tersebut, Gufron & Risnawati (2012:7) memberi gambaran bahwa belajar merupakan
14
suatu proses perubahan yang cenderung menetap dan merupakan hasil dari
yang berupa perilaku dan representasi atau asosiasi mental. Sedangkan Ratumanan
(2004:1) mendefinisikan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan mental yang tidak
dapat diamati dari luar yang terjadi pada diri seseorang yang tidak dapat diketahui
bahwa belajar pada hakekatnya adalah “perubahan” yang terjadi di dalam diri
perubahan tingkah laku yang bersifat positif baik perubahan dalam aspek
Belajar yang merupakan suatu proses atau aktivitas dipengaruhi oleh beberapa
belajar dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: (1) faktor internal, faktor yang
berasal dari dalam diri seseorang, yang terdiri dari faktor fisiologi dan faktor
psikologi, dan (2) faktor eksternal, faktor yang berasal dari luar seseorang, yang
Perubahan tingkah laku adalah kata kunci dari definisi belajar. Surya
a. Perubahan tingkah laku yang dilakukan secara sadar dan disengaja oleh
seseorang.
seseorang.
e.Perubahan tingkah laku yang dilakukan secara aktif oleh seseorang untuk
g.Perubahan tingkah laku yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang
diharapkan.
maupun keterampilan.
adalah suatu perubahan tingkah laku yang diperoleh dari proses kegiatan yang
dilakukan secara sadar, aktif dan berkelanjutan untuk mencapai sesuatu yang
diinginkan yang didapat dari suatu pengalaman atau kebiasaan sehingga memperoleh
2. Pengertian Matematika
matematika yang diungkapkan oleh para ahli sesuai dengan bidang yang digelutinya.
berdasarkan fokus pada tinjauan pembuat difinisi. Ada yang berfokus pada bilangan
dan operasinya, ada yang berfokus pada sistem dari matematika, serta berbagai sudut
ilmu yang sifatnya abstrak, aksiomatik dan deduktif. Selain itu Soedjadi (1999:11)
definisi, yaitu:
logis.
mengatakan bahwa:
Uno & Kuadrat berpendapat bahwa matematika adalah suatu cabang ilmu
yang merupakan suatu alat pikir, alat untuk berkomunikasi, alat untuk memecahkan
berbagai persoalan praktis yang unsur-unsurnya logika dan intuitif, analisis dan
dalam matematika adalah (1) memiliki kajian abstrak, (2) bertumpu pada
kesepakatan, (3) berpola pikir deduktif, (4) memiliki objek kajian yang kosong dari
arti, (5) memperhatikan suatu semesta pembicaraan, dan (6) konsisten dalam suatu
sistem.
18
adalah ilmu yang objek kajiannya berupa ide-ide, konsep-konsep abstrak dan bersifat
deduktif yang terdiri atas aritmetika, aljabar, geometri, dan analisis. Sedangkan
belajar matematika adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan seseorang
dalam bidang matematika yang bertujuan untuk memperoleh suatu perubahan baik
dalam hal berfikir, bernalar, bertindak secara matematis yang diperoleh dari suatu
Hasil belajar belajar tidak dapat dipisahkan dari perbuatan belajar, karena
belajar merupakan suatu proses, sedangkan hasil belajar adalah hasil dari proses
pembelajaran tersebut, bagi siswa belajar merupakan suatu kewajiban. Berhasil atau
tidaknya seorang siswa dalam pendidikan tergantung pada proses belajar yang
tingkah laku seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi
budi pekerti, dan sikap. Selanjutnya Sudjana (2011: 28) mengemukakan bahwa hasil
belajar adalah perubahan pada diri seseorang yang ditunjukkan dalam berbagai
keterampilan, kecakapan dan kemampuan, daya reaksi, daya penerimaan, dan aspek
19
lainnya yang ada pada seseorang. Sejalan dengan pendapat tersebut Yudhawati &
laku seseorang yang sifatnya baru, menetap, fungsional, positif, disadari, dan
sebagainya.
bersifat menyeluruh, dalam arti meliputi langkah kerja dan hasil kerja. Cara yang
dapat dilakukan dalam melihat hasil kerja meliputi; (1) pengamatan siswa sewaktu
belajar, (2) mendengarkan dengan cermat apa yang diperbincangkan siswa, (3)
hasil belajar siswa, baik faktor intern maupun faktor ekstern. Faktor intern adalah
faktor yang ada dalam diri siswa berupa faktor jasmani, intelegensi, perhatian, minat,
motif, dan kesiapan. sedangkan faktor ekstern adalah faktor dari luar diri siswa yang
berupa: faktor keluarga, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa,
menggunakan simbol-simbol.
menyeluruh.
bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai akibat dari hasil belajar meliputi
macam, yaitu (1) keterampilan dan kebiasaan, (2) pengertian dan pengetahuan, (3)
sikap dan cita-cita, yang masing-masing golongan tersebut dapat diisi dengan bahan-
bahan yang telah ditetapkan pada kurikulum sekolah. Menurut (Sukardi, 2008:74)
minimal dua dari ketiga jenis ranah tersebut mempengaruhi tingkat profesional siswa.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil
yang diperoleh seseorang setelah melakukan proses belajar, hasil yang dimaksud
keterampilan.
21
mental, yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ketingkat yang lebih tinggi
yakni evaluasi. Menurut Purwanto (2011:50) bahwa hasil belajar kognitif adalah hasil
belajar yang berkaitan dengan perubahan perilaku yang terjasi pada kawasan kognisi.
Ratumanan (2002:5) mengemukakan bahwa hasil belajar kognitif adalah hasil belajar
sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya. Ada tiga bagian dari
kehidupan sehari-hari.
22
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu (1) analisis elemen, (2) analisis relasi,
yang lebih menyeluruh. Sintesis dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu (1)
yang dimilikinya.
kognitif adalah hasil belajar yang diperoleh peserta dididk setelah mengikuti proses
belajar mengajar. Jadi hasil belajar matematika (kawasan kognitif) merupakan hasil
dari proses belajar matematika yang dapat dinyatakan dalam bentuk nilai hasil tes
matematika yang merupakan tolak ukur berhasil atau tidaknya kegiatan belajar di
sekolah.
23
Kawasan afektif berkaitan dengan sikap dan nilai. Dalam Sudjana (2011:53),
beberapa ahli mengatakan bahwa sikap seseorang bisa diramalkan perubahannya, jika
seseorang tersebut telah menguasai bidang kognitif tingkat tinggi. Dalam keseharian
perhatian dari guru, hasil belajar domain kognitif menjadi fokus dalam pembelajaran
namun domain afektif harus menjadi bagian dari bahan pelajaran yang merupakan
bagian dari domain kognitif, dan harus tampak dalam proses pembelajaran di kelas
yang berkaitan dengan sikap, nilai-nilai interes, apresiasi dan penyesuaian perasaan
suatu nilai dengan nilai lain dan kemantapan, dan prioritas nilai yang telah
dimiliki.
mengacu pada kemampuan dan gaya hidup seseorang kategori ini berkaitan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar afektif
adalah hasil belajar yang diperoleh peserta didik dalam bentuk perubahan sikap,
tingkah laku, dan nilai setelah mempelajari suatu materi yang disajikan dalam proses
belajar mengajar. Jadi hasil belajar matematika (kawasan afektif) merupakan hasil
yang diperoleh dari proses belajar matematika yang menghasilkan perubahan sikap,
tingkah laku keseharian siswa di sekolah terutama dalam proses belajar mengajar.
yang bersifat manual atau motorik. Menurut Bloom (Purwanto, 2011:9) tingkatan
domain psikomotor dari yang paling sederhana sampai ke yang paling kompleks
25
adalah : (1) persepsi, kesiapan melakukan kegiatan; (2) kesiapan; (3) mekanisme; (4)
respon terbimbing; (5) kemahiran; (6) adaptasi; dan (7) original. Penjelasan dari
coba.
situasi dan kondisi tertentu. Hal ini terlihat seperti orang yang bermain tenis,
Psikomotorik adalah hasil belajar yang diperoleh peserta didik dalam bentuk
atau simbol, dan keserasian bentuk dengan yang diharapkan atau ukuran yang telah
komponen yaitu guru, siswa, dan lingkungan belajar. Melalui kegiatan tersebut terjadi
pembelajaran yang telah ditetapkan. Salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah
Dari beberapa uraian diatas, maka hasil belajar matematika dalam penelitian
ini adalah tingkat keberhasilan atau penguasaan seorang siswa terhadap pelajaran
sebagai bukti keberhasilan proses belajar mengajar yang dapat dilihat dari nilai yang
B. Aktivitas Belajar
keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi
baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktifitas. Aktivitas siswa selama proses
belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk
belajar.
mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada
aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting
oleh siswa. Jenis aktivitas tersebut bervariasi, bahkan bisa saja muncul aktivitas siswa
yang tidak mendukung kegiatan proses pembelajaran. Untuk itu guru harus selalu
indikator adanya minat dan motivasi siswa untuk belajar. Aktivitas tersebut
anak agar ia dapat membantu dirinya sendiri. Sedangkan Dewey (Nasution, 2004:87)
mengamati.
mengajukan pertanyaan.
atau tes.
peta.
berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas
merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Keaktifan
merupakan motor utama dalam kegiatan pembelajaran. Untuk dapat secara efektif
mengolah dan memproses bahan belajarnya maka siswa dituntut untuk aktif secara
fisik, intelektual, dan emosional. Sehubungan dengan itu, Piaget (Nasution, 2004:89)
anak tidak berfikir. Agar anak berfikir sendiri, ia harus diberi kesempatan untuk
berbuat sendiri. Berfikir pada taraf verbal baru akan timbul setelah anak itu berfikir
pada taraf perbuatan. Kaitan antara berfikir verbal dan berfikir perbuatan akan
menghasilkan aktivitas belajar yang optimal. Aktivitas siswa selama proses belajar
mengajar dapat dijadikan sebagai salah satu indikator adanya keinginan yang memicu
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa selama
atau minat siswa untuk belajar matematika. Siswa dikatakan memiliki keaktifan
30
dalam pembelajaran matematika dengan sistem modul apabila muncul perilaku siswa
seperti:
tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan
mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dan masing-masing siswa
1. Pengertian Modul
Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat
belajar mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga modul berisi paling
tidak tentang segala komponen dasar bahan ajar yaitu petunjuk belajar, kompetensi
yang akan dicapai, informasi pendukung, latihan-latihan, petunjuk kerja, dapat berupa
Modul dapat dirumuskan sebagai suatu unit yang lengkap dan berdiri sendiri
yang terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu
siswa mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas (Nasution,
2011:205).
atau unit pembelajaran terkecil berkenaan dengan topik atau masalah yang disusun
dalam bentuk paket. Paket modul tersebut berisi bahan bacaan serta berbagai bentuk
tugas dan latihan seperti yang dikemukakan oleh Du Bois, et.al. (Sukmadinata &
and similar activities centered around a unifying theme designed for about two weeks
of work”.
Menurur Dick & Carei (Wena, 2012:231) pengertian modul ditinjau dari
wujud fisik berupa bahan pembelajarn cetak, yang berfungsi sebagai media belajar
32
mandiri yang isinya berupa satu unit materi pelajaran. Menurut Asyhar (2012:155)
modul adalah salah satu bentuk bahan ajar berbasis cetakan yang dirancang untuk
belajar secara mandiri oleh peserta pembelajaran karena itu modul dilengkapi dengan
petunjuk untuk belajar sendiri. Menurut Mulyasa (2009:231) bahwa modul adalah
suatu proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun
secara sistematis, operasional, dan terarah untuk digunakan peserta didik, disertai
dengan pedoman penggunaannya untuk para guru. Modul adalah suatu cara
penyajian materi, dan sintesis yang mengacu pada upaya untuk menunjukkan kepada
siswa keterkaitan antara fakta, konsep, prosedur, dan prinsip yang terkandung dalam
Menurut Depdiknas (2004), modul sebagai sebuah buku yang ditulis dengan
tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan
adalah satuan program pembelajaran terkecil yang dapat dipelajari oleh peserta didik
satuan dalam modul, selanjutnya peserta didik dapat melangkah maju dan
modul adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang
muda dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat pengetahuan dan usia mereka, agar
33
mereka dapat belajar sendiri (mandiri) dengan bantuan atau bimbingan yang minimal
dari pendidik.
Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa modul adalah
sebuah bahan pembelajaran berbentuk cetak mengenai satu satuan bahasan tertentu
yang disusun secara sistematis, operasional dan terarah untuk digunakan oleh peserta
didik, disertai dengan pedoman penggunaanya oleh para guru. Sebuah modul berisi
materi, metode, batasan-batasan, dan alat evaluasi yang dirancang secara sistematis
sistem individual yang paling baru yang menggabungkan keuntungan dari berbagai
metode pengajaran individual lainnya, seperti tujuan spesifik dalam bentuk kelakuan
yang dapat diamati dan diukur, belajar menurut kecapatan masing-masing, balikan
modul para siswa belajar secara individual, mereka dapat menyesuaikan kecepatan
pembelajaran modul, siswa belajar secara individual tetapi ada saat-saat atau tugas-
tugas tertentu yang menuntut siswa bekerja sama dalam kelompok. Dengan demikian
dihindarkan.
34
proses pembelajarannya siswa tidak lagi berperan sebagai pendengar dan pencatat
ceramah, tetapi mereka adalah pelajar yang aktif: membaca, mencoba, mencari,
adalah pembelajaran yang sebahagian atau seluruhnya didasarkan atas modul yang
disusun secara sistematis yang memungkinkan peserta didik yang memiliki kecepatan
tinggi dalam belajar akan lebih cepat menyelesaikan satu atau lebih kompetensi dasar
dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Oleh karena itu modul harus
menggambarkan kompetensi dasar yang akan dicapai oleh peserta didik, serta
disajikan dengan bahasa yang baik, menarik dan dilengkapi dengan ilustrasi.
waktu, dana, fasilitas maupun tenaga guru mencapai tujuan secara optimal.
a. Agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan
b. Agar peserta didik tidak terlalu dominan dan otoriter dalam kegiatan
pembelajaran.
Bagi peserta didik yang kecepatan belajarnya tinggi, maka mereka dapat
belajar lebih cepat serta menyelesaikan modul dengan lebih cepat pula.
mengulanginya kembali.
kepada murid untuk maju menurut kecepatan masing-masing, modul juga mempunyai
tujuan lain yang perlu mendapat perhatian, yakni (a) memberikan kesempatan untuk
memilih diantara sekian banyak topik dalam rangka suatu program, (b) mengadakan
penilaian yang sering tentang kemajuan dan kelemahan siswa, dan (3) memberikan
modul remedial untuk mengolah kembali seluruh bahan yang telah diberikan guna
hasil yang sama dalam waktu yang sama dan tidak sedia mempelajari
c. Memberi pilihan dari sejumlah besar topik dalam rangka suatu mata
pelajaran bila dianggap bahwa pelajar tidak mempunyai pola minat yang
sama atau motivasi yang sama untuk mencapai tujuan yang sama.
pembelajaran adalah (1) penyedia informasi dasar, karena dalam modul disajikan
berbagai materi pokok yang dapat dikembangkan lebih lanjut, (2)bahan instruksi atau
petunjuk bagi peserta didik, (3) bahan pelengkap dengan ilustrasi dan foto yang
kegiatan pembelajaran adalah sebagai bahan petunjuk mengajar yang efektif bagi
pendidik serta menjadi bahan untuk berlatih bagi peserta didik dalam melakukan
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pengajaran modul
berbeda agar bisa mencapai ketuntasan. Sistem modul ini juga memberikan
kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut cara masing-masing berdasarkan latar
4. Karakteristik Modul
jelas tentang apa yang harus dilakukan oleh peserta didik, bagaimana
dan (3) memfokuskan peserta didik pada tujuan pembelajaran yang spesifik
tidak sekedar membaca dan mendengar tetapi lebih dari itu. Modul juga
didik dapat mengetaui kapan dia memulai dan mengakhiri suatu modul,
atau dipelajari.
belajar peserta didik, terutama untuk memberikan umpan balik bagi peserta
5. Format Modul
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan format modul. Pertama
variasi tulisan yang terlalu sering tidak dibolehkan karena bisa menimbulkan
disusun dalam format yang mudah dipelajari dan sistematis, sehingga memudahkan
Secara umum sebuah modul terdiri dari beberapa komponen yang hampir sama,
namun formatnya terkadang agak berbeda. Pada umumnya komponen yang termuat
modul.
b. Kegiatan pembelajaran, yang terdiri beberapa unit dan setiap unit memuat:
(1) tujuan pembelajaran; (2) materi pembelajaran atau lembar kegiatan; (3)
c. Evaluasi, yaitu: (1) lembar tes; (2) jawaban lembar tes; dan (3) kriteria
kelulusan.
d. Penutup
e. Daftar pustaka
keterampilan dan sikap yang akan dicapai setelah belajar, termasuk kemampuan awal
yang harus dimiliki untuk mempelajari modul. Materi tersebut dapat dikembangkan
laboratorium. Bagian inilah yang merupakan inti modul, karena menyangkut proses
belajar.
kegiatan dalam satu paket modul yang dilengkapi dengan lembar jawaban dan kriteria
kelulusan. Namun bisa saja dalam modul tidak dicantumkan lembar penilaian dan
40
bimbingan, kecuali kalau modul tersebut digunakan dalam proses belajar jarak jauh.
(2009:235) adalah mengatur dan mengorganisasikan proses belajar, antara lain: (1)
menyiapkan situasi pembelajar yang kondusif; (2) membantu peserta didik yang
diantaranya :
pelajaran.
belajarnya.
kontinu. Siswa tidak perlu mengulangi seluruh bahan pelajaran tetapi hanya
dapat pula menimbulkan motivasi yang kuat untuk belajar dengan giat.
Dirumuskan dalam bentuk kelakuan peserta Tidak dirumuskan secara spesifik dalam
didik, apa yang diharapkan dapat dilakukannya bentuk kelakuan yang dapat diamati dan
Bahan pelajaran disajikan secara individual. Tiap Bahan pelajaran disajikan kepada kelompok,
peserta didik dapat mempelajari sebagian atau kepada kelas secara keseluruhan tanpa
seluruh bahan pelajaran menurut waktu yang memperhatikan peserta didik secara
3.
3. Kegiatan intruksional
yang dapat meningkatkan proses belajar. Media ceramah, kuliah, tugas tertulis dan media lain
4. Pengalaman belajar
Berorientasi pada kegiatan peserta didik dengan Berorientasi pada kegiatan guru dengan
5. Partisipasi
Peserta didik selalu aktif belajar dengan Peserta didik kebanyakan bersikap “Pasif”,
melakukan berbagai kegiatan untuk menguasai karena terutama harus mendengarkan uraian
6. Kecepatan Belajar
Tiap Peserta didik maju menurut kecepatannya Semuanya harus belajar menurut kecepatan
guru mengajar.
7. Penguatan (reinforcement)
43
Penguatan sering diberikan yakni segera setelah Penguatan biasanya baru diberikan setelah
mempelajari sebagian kecil dari bahan pelajaran itu. diadakannya ulangan atau ujian. Itupun jika
8. Keberhasilan belajar
Dengan adanya tujuan yang jelas dalam bentuk keberhasilan kebanyakan dinilai oleh guru
9.Penguasaan
Bila diberikan waktu yang cukup, maka semua Diharapkan bahwa hanya sebagian kecil saja
peserta didik diharapkan dapat mencapai tujuan akan menguasai bahan pelajaran sepenuhnya,
Tes diadakan untuk mengukur keberhasilan peserta didik biasanya menempuh beberapa
belajar mengenai tujuan-tujuan yang telah tes atau ulangan mengenai bahan yang telah
sementara itu.
44
mereka memiliki kemampuan untuk bekerja sendiri dan lebih bertanggung jawab
atas tindakan-tindakannya.
berikut.
karena setiap peserta didik menyelesaikan modul dalam waktu yang berbeda-
D. Materi Penelitian
Materi pembelajaran pada penelitian ini adalah bangun ruang sisi datar yang
diajarkan pada kelas VIIIC SMP Negeri 1 Sinjai Barat dengan menerapkan
peneliti akan memilih model pembelajaran yang sesuai yaitu pembelajaran langsung.
dalam penelitian ini didasarkan pada pembelajaran modul yaitu siswa belajar sesuai
dengan kecepatan masing-masing, siswa belajar secara mandiri dengan bantuan yang
umpan balik, tahap yang terakhir adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk
a. Kubus
Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi enam bidang datar yang masing-
b. Balok
Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam bidang datar yang
c. Prisma
Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua buah bidang segi
banyak/segi-n (bidang alas dan bidang atas) yang sejajar dan kongruen. serta
berbentuk jajargenjang atau persegi panjang yang tegak lurus maupun tidak
d. Limas
Limas adalah bangun ruang yang dibatasi-n (sebagai bidang alas) dan sisi
kedalam 8 kegiatan belajar. Berikut disajikan pembagian kegiatan belajar tiap unit.
Pada kegiatan belajar unit 1 dalam modul dibahas materi unsur-unsur kubus
dan balok. Yang termasuk unsur-unsur kubus dan balok adalah Sisi/bidang, rusuk,
- Rusuk adalah garis potong antar dua sisi kubus atau balok
- Titik sudut adalah perpotongan antar tiga rusuk kubus atau balok.
- Diagonal sisi adalah garis yang menghubungkan dua titik sudut yang
- Diagonal ruang adalah garis yang menghubungkan dua titik sudut yang
Kegiatan belajar unit 2 dalam modul dibahas materi jaring-jaring kubus dan
balok. Jaring-jaring kubus adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat menurut ruas-
Kegiatan belajar unit 3 dalam modul dibahas materi luas permukaan kubus
dan balok.
= 6s2
p = Panjang balok
l = lebar balok
t = tinggi balok
Kegiatan belajar unit 4 dalam modul dibahas materi tentang volume kubus
dan balok
= p ×l ×t
Pada kegiatan belajar unit 5 dalam modul dibahas materi unsur-unsur prisma
dan limas.
Pada kegiatan belajar unit 6 dalam modul dibahas materi jaring-jaring prisma
dan limas.
Pada kegiatan belajar unit 7 dalam modul dibahas materi luas permukaan
- Luas permukaan limas = luas alas + jumlah luas seluruh sisi tegak
Pada kegiatan belajar unit 8 dalam modul dibahas materi volume prisma dan
limas
1
- Rumus volume limas = × luas alas × tinggi
3
ditujukan kepada proses belajar yakni membimbing siswa untuk menguasai teknik
belajar untuk mencari sendiri apa yang diperlukannya bagi tujuan ilmu pengetahuan.
Martubi (2009), Rasyid (2010), Suradi, Wena (2012), dan Lestari (2012). Mardana,
dengan soal latihan berjenjang lebih baik dibanding yang tanpa lembar kerja dengan
soal latihan berjenjang, (2) pembelajaran dengan menggunakan modul dan lembar
kerja dengan soal latihan berjenjang dapat meningkatkan prestasi belajar matematika.
dengan menggunakan modul dapat meningkatkan aktivitas, minat dan hasil belajar
yang dilaksanakan dengan menggunakan modul pada materi bangun ruang sisi datar
terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang belajar dengan menggunakan modul dan
yang tidak menggunakan modul, dengan nilai thitung = -8,589, pada taraf signifikan
modul dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan, dan (2) pembelajaran
pembelajaran.
F.Kerangka Pikir
yaitu guru, siswa, dan lingkungan belajar. Melalui kegiatan tersebut terjadi
pembelajaran yang ditetapkan. Salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah
sama tentu saja tidak sejalan dengan asas bahwa anak itu secara individu berbeda-
beda dalam hal kemampuan dasarnya, minat, kecepatan dalam belajar. Lebih luas lagi
anak berbeda dalam kondisi jasmani. Perbedaan individu anak semacam ini perlu
52
mendapat perhatian guru di dalam kelas apabila mengharapkan agar anak termotivasi,
berminat serta dapat berhasil dalam belajar, maka guru harus mengembangkan
potensial secara penuh, yang justru sangat diperlukan untuk mendukung kemajuan
pendidikan.
hasil belajar siswa. Hal tersebut disebabkan karena siswa yang berkemampuan rendah
Salah satu pembelajaran yang dianggap tepat untuk melihat adnya perbedaan
banyak.
belajar siswa, karena mereka dibebani beberapa soal latihan yang harus diselesaikan.
modul, maka diharapkan membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk belajar.
G . Hipotesis Tindakan
53