MODUL 4
SOSIOLOGI KOMUNIKASI
( 2 SKS )
Dosen: ZULKARNAIN, MA
Pokok Bahasan:
Struktur Sosial
Deskripsi:
Tujuan Instruksional:
Referensi:
38
A. Struktur Sosial
social statics (statika social atau struktur social) dan social dynamics (dinamika
memiliki dua system kehidupan yang berbeda sebagaimana yang dipelajari oleh
sosiologi itu. Walaupun memiliki sisi yang berbeda, keduanya menjadi system
yang tak terpisahkan dari sebuah masyarakat secara umum. Social statics meliputi
terlibat dalam proses social, perubahan social, atau bentuk abstrak interaksi social.
B. Struktur Masyarakat
1. Kelompok Sosial
Naluri ini yang mendorongnya untuk selalu menyatukan hidupnya dengan orang
lain dalam kelompok. Naluri itu juga yang mendorong manusia untuk menyatukan
dirinya dengan dalam kelompok yang lebih besar dalam kehidupan manusia lain
Untuk memenuhi naluri ini, maka setiap maka manusia saat melakukan proses
Adaptasi dengan kedua lingkungan tadi; manusia lain dan alam sekitarnya itu,
kesatuan-kesatuan manusia yang umumnya secara fisik relative kecil yang hidup
39
secara guyup Ada juga beberapa kelompok social yang dibentuk secara formal
dan memiliki aturan-aturan yang jelas. Berdasarkan struktur kelompok dan proses
sosialnya, maka kelompok social dapat dibagi menjadi beberapa karakter yang
penting. Ada empat kelompok social yang dapat dibagi berdasarkan struktur
masing-masing kelompok.
yang bersangkutan.
diantara mereka.
40
dalam struktur yang ada termasuk juga mengatur mekanisme
umum.
kelompok.
tegas. Begitu juga kelompok sosial ini memiliki struktur yang tegas
primordial.
41
informal namun keberadaan bersifat sekunder, kelompok ini bersifat
tidak mengikat, tidak memiliki aturan dan struktur yang tegas serta
Ilustrasi dari kelompok ini adalah sebagi berikut, suatu saat seorang
bertugas bersama polisi lainnya yang juga baru lulus sekolah polisi di
42
anak-anak) meraka sangat akrab dan intensif berhubungan satu dengan
Selain empat tipe kelompok sosial di atas, tipe lain dari kelompok
atas adalah kelompok sosial yang teratur, artinya mudah diamati dan
memiliki struktur yang relatif jelas. Ada pula kelompok sosial yang
(suddenly) dalam suatu tempat dan waktu yang sama karena kebetulan
perasaan yang sama dengan orang lain yang berada di tempat yang
sama itu.
43
Sebagaimana kenyataannya, bahwa manusia pada awalnya lahir
Lebih jauh lagi proses sosial semacam ini oleh Berger dan
44
menginternalisasikan semua sikap dan perilaku yang diperoleh dari
Wujud konkret dari pranata sosial adalah aturan, norma, adat istiadat dan
dalam kehidupan manusia, dengan kata lain pranata social adalah sistem norma
45
3. Stratifikasi Sosial (Social Stratification)
strata, mulai dari yang terendah sampai yang paling tinggi. Secara fungional,
lahirnya strata sosial ini karena kebutuhan masyarakat terhadap system produksi
yang dihasilkan oleh masyarakat di setiap strata, di mana system produksi itu
yang dikutip dari Soekanto, Social Stratification adalah pembedaan penduduk dan
yaitu kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas rendah. Setiap masyarakat selalu memiliki
lapisan mulai sederhana sampai yang rumit, tergantung dari teknoogi yang
yang terdiri dari tiga tingkatan, yaitu atas (upper class), menengah (middle class),
dan bawah (lower class). Kelas atas mewakili kelompok elite di masyarakat yang
Sengankan kelas bawah mewakili kelompok pekerja kasar, buruh harian, buruh
lepas, dan semacamnya. Secara khusus, kelas sosial ini terjadi pada lingkungan-
lingkungan khusus pada bidang tertentu sehingga content varian strata sosial
sangat spesifik berlaku pada lingkungan itu. Content varian lebih banyak
46
strata pada lingkungan lainnya. Jadi, apabila kelas sosial di suatu lingkungan
sosial menempati struktur strata yang paling tinggi belum tentu kelas yang sama
sendirinya ada pula yang dibentuk berdasarkan hukumnya. Strata kelas sosial
Sedangkan strata kelas sosial yang dibentuk berasarkan tujuan tertentu adalah
seperti pemimpin dan yang dipimpin, yang memiliki kekayaan dan yang tidak,
dan yang memiliki kekuasaan atau yang rakyat biasa. Dasar pembentukan kelas
sosial adalah (a) ukuran kekayaan; (b) ukuran kepercayaan; (c) besaran
kekuasaan; (d) ukuran keselamatan; (e) ukuran ilmu pengetahuan dan pendidikan.
social dapat diartikan sebagai suatu gerak perpindahan dari suatu kelas ke kelas
sosial lainnya. Mobilitas bisa berupa peningkatan atau penurunan dalam segi
status sosial dan (biasanya) termasuk pula segi penghailan yang dapat dialami
oleh beberapa individu atau oleh keseluruhan anggota kelompok. Pak Hartono
wakil direktur dan 150 orang bawahan yang bekerja di lapanaga. Selain diberikan
fasilitas mobil dinas dan asuransi kesehatan pendapatn Hartono setiap bulannya
mencapai angka 15 juta rupiah. Sebuah angka yang cukup besar bagi seorang
47
pegawai seperti Pak Hartono yang belum nenamatkan pendidikan S1. pada bulan
Yogyakarta.
Pada mulanya Hartono menolaj, namun tidak ada pilihan lain selain PHK
ditempatkan sebagai staf di sebuah unit Asuransi yang ada hubunganya dengan
perusahaannya dulu di Jakarta. Sebagai anak muda, Hartono tetap berharap kalau
suatu hari ia akan bekerja lebih baik lagi untuk membesarkan perusahaannya.
Pada cerita lainnya, Pak Umar adalah seorang kapten kapal yang ertugas
menahkodai kapl dagang antarpulau dari Surabaya ke Ambon. Pak Umar sudah
Pada suatu hari karena perusahaan membeli kapal baru, dengan tipe kapal yang
sama dengan kapal yang sekarang dinahkodai oleh Pak Umar, kapal yang baru ini
kepada kapten kapal lainnya untuk urusan- urusan yang masih baru seperti yang
sekarang ini.
Kisah Hartono ini adalah sebuah serita seseorang yang mengalami turun
kelas sosial, dari seorang direktur menjadi seorang staf di sebuah kantor atau
perusahaan. Sedangkan cerita Pak Umar, yang terjadi adalah sebuah proses
48
bagaimana seseorang naik dan turun kelas dari strata sosial, termasuk pula yang
Dengan demikian, secara umum ada tiga jenis mobilitas sosial, yaitu gerak
sosial yang meningkat (socal climbing), gerak sosial menurun (social sinking),
dan gerak sosial horizontal. Ketiga jenis mobilitas sosial ini dapat dialami oleh
siapa saja dan kapan saja sesuai dengan bagimana seseorang mengekpresikan
5. Kebudayaan
Dengan demikian, maka kebudayaan adalah hasil nyata dari sebuah proses sosial
dengan selo Sumarjan dan Soelaiman Sumardi, bahwa kebudayaan sebagai hasil
karya, rasa dan cipta masyarakat. (a) karya, masyarakat menghasilkan material
culture seperti teknologi dan karya-karya kebendaan atau budaya materi (fisik)
yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai dan menundukan alam sekitarnya,
sehingga budaya yang besifat fisik ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. (b)
rasa, adalah spiriual culture (nonfisik) meliputi unsur mental dan kejiwaan
sosial atau yang dsebut dengan pranata sosial. Apa yang dihasilkan rasa
kesenian, ideologi, kebatinan dsb. (c) cipta merupakan immaterial culture yanng
49
menghasilkan pranata sosial, namun caipta yang menghasilkan gagasan, berbagai
teori, wawasan dan semacamnya yang bermanfaat bagi manusia. (d) karsa adalah
kemampuan untuk menempatkan karya, rasa, dan cipta, pada tempatnya agar
demikian karsa adalah kecerdasan dalam menggunakan karya, rasa dan cipta
1. sistem teknologi;
3. sistem sosial
4. sistem bahasa
5. sistem kesenian
7. sistem religi
50