SOSIOLOGI KOMUNIKASI
DISUSUN OLEH:
NAMA : RIFI HAMDANI ( 3012019069 )
PROGRAM STUDY :KPI
SEMESTER : 3 (Tiga)
UNIT : 1 (Satu)
DOSEN PEMBIMBING:
ZULKARNAIN, S.Ag. MA
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Taufik
dan Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah “Masyarakat
Maya.” yang sederhana ini.
PENDAHALUAN
Hal ini terbukti dengan adanya terobosan terbaru teknologi informasi yang
hasil dari hubungan tekonologi informasi dan komunikasi yang sekarang ini
1
Asa Briggs dan Peter Burke, Sejarah Sosial Media: Dari Gutenberg sampai Internet.
Terjemahan oleh A. Rahman Zainuddin (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006), hal 375.
1
2
bahkan pada fungsi yang substansial, seperti mengatur beberapa sistem norma
2
di masyarakat, umpamanya sistem komunikasi dan lain-lain.
sebuah dunia tersendiri yang disebut sebagai dunia maya. Dengan adanya
3
tanpa ada batasan. Perekembangan teknologi informasi yang semakin cepat
telah membawa dunia memasuki era baru yang lebih cepat dari yang pernah
dibayangkan sebelumnya.
perangkat yang tidak bisa dipisahkan dari aktifitas kehidupan sehari-hari, dan
itu telah mengubah bentuk masyarakat nyata yang menjadi masyarakat maya.
Interaksi terbentuk secara konkrit adanya tegur sapa antar personal. Dimana
layar komputer.
2
Burhan Bungin, Kontruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh Media Massa, Iklan
Televisi dan Keputusan Konsumen serta Kritik Terhadap Peter L. Berger & Thomas Luckmann,
(Jakarta: Kencana, 2011), hal. 119.
3
Bagus Pratama, Internet Untuk Orang Awam, (Palembang : Maxikom, 2006), hal. 1.
Indonesia di era dunia maya (cyberworld, cyberspce), telah menjadi
melibatkan semua aspek kehidupan manusia yang kini dalam dunia fana ini
4
bersama segala isinya sudah menjadi kesejagatan . Sebuah dunia yang sangat
berasal dari dunia nyata menjadi masyarakat dunia maya, sebuah dunia yang
peka terhadap perkembangan informasi dan teknologi yang begitu cepat dan
tidak saja mampu menciptakan masyarakat dunia maya, namun secara materi
sehingga dapat disadari, komunitas manusia telah hidup dalam dua dunia
4
A. Muis, Indonesia Di Era Dunia Maya: Teknologi Informasi dalam Dunia Tanpa Batas,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hal. 3.
kehidupan, yaitu kehidupan masyarakat nyata dan kehidupan masyarakat
Tidak seorang pun bisa meramalkan sebuah internet atau media akan
dengan bertatap muka. Di zaman posmodern ini kita bisa dapatkan apa yang
kita inginkan tinggal duduk di depan komputer lalu hanya dengan mengklik
saja keinginan kita bisa terwujudkan. Dengan adanya internet kita bisa
menjelajahi situs manapun yang kita inginkan, seperti halnya kita ingin
membeli barang yang kita inginkan, kita bisa memilih situs manapun
misalnya Laza.co.id, kita tinggal pilih-pilih barang yang akan dibeli dengan
5
mudah dan bertransaksi dengan mudah. Dengan adanya teknologi semakin
canggih semua aktivitas manusia dipermudah oleh teknologi modern abad ini.
5
Tidung Santai, pelanggan Lazada dan pebisnis online dibidang travel wisata pulau
Tidung, wawancara tanggal 29 Mei 2014.
6
elektronik (electronic payment). Dengan adanya kemajuan teknologi yang
online shopping.
Para pelaku bisnis harus menaruh perhatian pada internet karena daya yang
seperti dibahas di atas, saat ini umat manusia akan dan sedang
tersebut tidak lagi hidup diruang-ruang sosial yang nyata tetapi di ruang-
yaitu sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung
6
Janner Simarmata, Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi, (Yogyakarta : CV.
Andi Offset, 2006), hal. 11.
7
Tracy LaQuey, Sahabat Internet : Pedoman bagi Pemula untuk Memasuki Jaringan
Global, (Bandung : ITB, 1997), hal. 18.
diindera melalui (seluruh) penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan
8
disaksikan sebagai sebuah realitas dalam dunia maya.
kesadaran ruang sebab online shop sudah mengakar dalam masyarakat. Meski
secara lamban, namun pasti, dunia maya ini akan membawa manusia
dunia maya.
B. Rumusan Masalah
Setelah melihat latar belakang di atas dan agar penelitian ini tidak
angkat dalam penelitian ini. Adapun rumusan masalah yang diambil adalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
8
Burhan Bungin, Pornormedia: Konstruksi Sosial Teknologi Telematika & Perayaan Seks
di Media Massa, (Jakarta: Kencana, 2003), hal. 5.
2. Untuk mengetahui proses transformasi mayarakat menuju cyberculture.
D. Manfaat Penelitian
maka peneliti berharap ada manfaat yang diambil yang terkait dalam
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
shopping.
E. Definisi Konsep
tersebut :
1. Transformasi
dianggap lebih baik dan mendukung. Paling tidak ada dua atau tiga
9
nilai.
jejaring sosial. Yang tidak lagi dengn face to face atau ketemu langsung
dengan lawannya.
2. Cyberculture
10
kebudayaannya dilakukan dalam dunia maya yang tanpa batas.
dalam kehidupan maya tidak jauh beda dengan kehidupan nyata. Internet
9
Mudji Sutrisno & Hendar Putranto, Teori-Teori Kebudayaan, (Yogyakarta: Kanisius,
2005), hal. 71.
10
Joanna Buick dan Zoran Jevtic, Mengenal Cyberspace for Beginner, (Bandung: Mizan,
1997), hal. 1.
di zaman sekarang semakin membudaya, jadi manusia sekarang
3. Online Shopping
11
duduk di depan komputer. Suatu proses pembelian barang atau jasa dari
Online shopping atau belanja online adalah salah satu cara belanja yang
sedang marak di masa kini. Sebenarnya cara belanja online sudah ada
sejak tahun 1979, diciptakan oleh Michael Aldrich dari Inggris. Pada
shopping biasanya disebut sebagai online store atau toko online. Toko
11
Seoandi, Pengertian belanja online,http://seoandi.blogger.ba/arhiva/2013/01/19/3467300,
diakses pada senin 31 Maret 2014.
4. Lazada.co.id
kebutuhan yang kita inginkan. Kita bisa menjelajahi kemanapun kita mau
di dalam dunia maya yang tanpa batas. Misalnya orang penggila online
shopping bisa saja hanya tinggal mengakses dalam internet bisa saja
F. Metode Penelitian
13
dalam suatu penelitian merupakan gambaran dari obyek penelitian.
Dengan menggunakan metode kualitatif, maka data yang didapat akan lebih
12
Lazada.co.id. Sejarah Lazada. http://www.lazada.co.id/about/, diakses 29 April 2014.
13
Burhan Bungin. Analisis Data penelitian Kualitatif. (Jakarta:Rajawali Pers,2012), hal.
20.
lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna sehingga tujuan penelitian
dapat dicapai. Penggunaan metode kualitatif ini, bukan karena metode ini
baru, dan lebih trendy, tetapi memang permasalahan lebih tepat dicarikan
datanya dengan metode kualitatif. Dengan metode kualitatif, maka akan dapat
diperoleh data yang lebih tuntas, pasti, sehingga memiliki kredibilitas yang
14
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (edisi revisi), (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005), hal. 4.
15
sosial tertentu. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif,
suatu kelompok orang tentang suatu gejala atau lebih. Menurut Atherton
16
menggunakan metode survey. Sedangkan tingkat analisis dalam
penelitian ini hanya sampai pada taraf deskriptif, yakni menganalisis dan
dunia maya yaitu pada sebuah situs toko online yaitu Lazada.co.id. juga
15
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2002), hal.
55.
16
Irawan Soeharto, Metode Penelitian Sosial: suatu Teknik Penelitian Bidang
Kesejahteraan dan Ilmu Sosial lainnya, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995), hal. 35.
pada situs jejaring social Facebook. Salah satu pemilihan yang penting
adalah seleksi nama domain oleh perusahaan. Dalam sebuah Web ada
yang namanya Domain dan Hosting. Domain adalah nama unik atau
atau halaman Web tertentu. Dengan pemilihan nama domain yang baik
17
akan membangun jalur dan memperkuat aktivitas bisnis yang lain.
untuk melakukan akses ke server. Jenis domain ada tiga, yaitu: 1). Top
Level Domain atau Global Top Level Domain (gTLD) adalah deretan
lain, 2). Country Code Top Level Domain (ccTLD) adalah Top Level
Indonesia dengan kode ID (co.id, net.id, or.id), 3). Second Level Domain
menempatkan data dan file, sehingga data dan file Web tersebut dapat
17
Ward Hanson, Pemasaran Internet: Principle of Internet Marketing, (Jakarta: Salemba,
2000), hal. 267.
18
M. Leo Agung, Sukse Membangun Toko Online dengan E-Commerce, (Yogyakarta: Adi
Offset, 2011), hal. 7-8.
19
M. Leo Agung, Sukses membangun Toko Online dengan E-commerce, hal 6.
Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan beberapa alasan:
informan dalam penelitian ini adalah kaum pebisnis yang sudah sukses di
yang didapat lebih mendalam dan sesuai dengan apa yang diinginkan
sampel acak.
a. Sumber Data primer
Misalnya yaitu:
penelitian.
4. Tahap-tahap Penelitian
berikut :
dilapangan.
2) Memilih lapangan penelitian
2) Memasuki lapangan
a. Observasi
20
Agus Salim, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial, (edisi kedua), (Yogyakarta: Tiara
Wacana, 2006), hal. 16.
21
Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta : Kencana Prenada
Media Group, 2005), hal. 67
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan
c. Dokumentasi
cyberculture.
22
James A. Black dan Dean Jean J. Champion, Metode dan Masalah Penelitian Sosial.
Terjemahan oleh E. Koswara dkk (Bandung: Reefika Aditama, 2001), hal. 314.
6. Teknik Analisis Data
dimulai dari teori yang bersifat umum, tetapi dari fakta atau data khusus
umum.
perlu diolah dan dianalisis dengan penuh ketelitian, keuletan dan secara
ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang
sebagai berikut:
a. Ketekunan Pengamatan
isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan dari pada hal-hal
23
tersebut dengan rinci.
b. Triangulasi
G. Sistematika Pembahasan
pembahasan yang mencangkup empat bab atau bahasan. Adapun tata urutan
23
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2005), hal. 329
BAB I : PENDAHULUAN
untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti. Oleh karena itu dalam
bab ini akan mengeluarkan beberapa hal tentang setting penelitian, fokus
Dalam bab ini akan dijelaskan dan di bahas tentang kajian pustaka
cyberculture, dalam bab ini juga dijelaskan tentang kerangka teoritik yang
BAUDRILLARD
deskripsi data penelitian. Lalu dilanjutkan dengan hasil temuan dari penelitian
jawabkan.