Anda di halaman 1dari 7

ANTROPOLOGI

Disusun untuk memenuhi tugas dalam materi:

FILSAFAT UMUM

Dosen Pengampu :

Al-Ustadz Haris Majid, S.Thi, M.Ag.

OLEH:
FARAH FARHATUN NABILAH
(40.2019.233.081)
HUSNI ZAKIYAH
( 40.2019.233.088)
ZAKIYATUL AZIZATI ROSYIDAH
(40.2019.233.107)

FAKULTAS USHULUDDIN

PROGRAM STUDI ILMU AL- QURAN DAN TAFSIR

UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR

MANTINGAN - NGAWI - JAWA TIMUR - INDONESIA

2019 M/1440 H
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia terlahir dengan beragam latar belakang, beragam agama, dan beragam
tujuan. Dan sebagian dari manusia bertanya bertanya, apa sebenarnya hakikat dari
manusia? Mengapa ada manusia dimuka bumi ini? Mengapa istilah manusia digunakan
untuk menyebut penghuni bumi? Dan beribu pertanyaan lainnya yang berkaitan dengan
manusia. Namun membicarakan soal hakikat manusia dan persoalan manusia telah terus
dicoba untuk diungkap. Telah banyak karya para filusuf besar yang membahas tentang
apa itu manusia. Dan semakin digali dan dicoba persoalan tentang manusia semakin
menarik untuk dibahas, semua ini terlihat dari problema-problema manusia yang
materil, konkrit, bahkan abstrak. Yang menjadi pembicaraan menarik seoanjang zaman.

B. Rumusan Maslah

1. Apakah yang disebut Antropologi?


2. Apakah Antropologi mempunyai cabang ilmu lain?
3. Bagaimanakah hubungan antropologi dengan agama?
4. Bagaimanakah antropologi dalam prespektif islam?

C. Tujuan

1. Mengetahui definisi antropologi


2. Cabang ilmu lain dari antropologi
3. Hubungan antropologi dengan agama
4. Antropologi menurut prespektif islam

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Antropologi

Antropologi berasal dari kata yunani, anthropos, yang berarti manusia.


Antropologi merupakan bagian dari kajian metafisika yang membicarkan soal hakikat
manusia. Dimana banyak filusuf besar yang mendefinisikannya secara berbeda,
diantarnya antropologi menurut plato adalah manusia itu makhluk jasmani yang kasar
sekaligus makhluk rohani yang dapat bertransendensi. Berbeda dengan plato, Aristoteles
menyatakan bahwa manusia bukanlah makhluk rohani yang bertransendensi, tetapi
“hewan yang berpikir” yang membedakan manusia dengan hewan itu sendiri karena
manusia mempunyai otak dan logika, antropologi adalah disiplin ilmu yang
berhubungan dengan manusia dan sifat manusia yang memiliki subjek yang sangat
beragam mencakup semua aspek utama dari manusia.1

Sebagaimana kita tahu bahwa objek antropologi adalah manusia, maka hal yang
harus kita ketahui juga berkaitan dengan manusia itu sendiri, apa itu manusia? apa
tujuan manusia? Dan mengapa manusia di ciptakan?

Charles Darwin lewat bukunya Origin of the Species pada tahun 1859.
Pemegang teori ini menyatakan bahwa manusia berasal dari suatu proses evolusi yang
panjang, dimulai dari zat yang paling sederhana sampai terbentuknya makhluk yang
sangat kompleks yang disebut “manusia”. Teori ini menyimpulkan bahwa manusia
berasal dari kera yang berevolusi selama berjuta-juta tahun, sampai terlahirnya manusia
di zaman ini.

Namun beragam argumen membuktikan bahwa hipotesa evolusi bukanlah


sebuah kebenaran, bahkan menurut kaca mata ilmu pengetahuan sekalipun terdapat
manipulasi data fosil. Sejak pandangan evolusi bergulir para ahli semakin giat mencari
berbagai fosil, namun setelah berjalan puluhan dekade, pembuktian transisi binatang
menjadi manusia tidak pernah ditemukan.sehingga mereka terpaksa memanipulasi data
dan melebih-lebihkannya supaya mendapatkan rekonstruksi kerangka makhluk hidup
kuno yang mendukung evolusi.Berikut ini adalah beberapa “penipuan” ilmiah
sehubungan dengan keberadaan fosil-fosil:

1. Manusia Piltdown: hasil rekayasa rekonstruksi yang menggabungkan sebuah


rahang kera dengan tengkorak manusia, kemudian diberi warna yang sama.
2. Manusia Jawa: para ahli modern menolak istilah ini. Mereka meyakini bahwa
yang terjadi sebenarnya hanyalah seorang manusia dan kera ditemukan di tempat
yang sama. Fosil-fosil keduanya kemudian direkonstruksi menjadi “manusia
Jawa purba” yang dipercaya menjadi mata rantai dari binatang ke manusia.
3. Manusia Peking: alat-alat dan tulang-tulang manusia ditemukan di dekat kera-
kera yang otaknya dimakan manusia (orang di daerah tersebut memang memiliki
kebiasaan memakan otak kera).
4. Lucy: ia diklasifikasi ulang sebagai salah satu jenis kera yang sudah punah.
5. Ramapithecus: sebuah rahang dan geligi-geligi yang akhirnya dinyatakan bukan
berasal dari manusia, melainkan dari orang utan.2

B. Cabang-Cabang Antropologi

Berikut adalah berbagai cabang antropologi :

1. Antropologi budaya

1
Mohammad Muslih, Pengantar Ilmu Filsafat, (Ponorogo: Unida Gontor Press, Cetakan kedua,
2017), 61
2
H. Jalaluddin, dan Idi, Abdullah, Filsafat Pendidikan Manusia, Filsafat dan Pendidikan,
(Jakarta : PT Gaya Media Pratama, 2002, Cet. ke-2), 56
Budaya amat penting dan tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Budaya
merupakan kumpulan keseluruhan pengetahuan, moral, tradisi, seni, dan adat istiadat
yang kita pelajari sebagai bagian dari masyarakat. Sebagai contoh melukai tubuh hingga
timbul jaringan perut mungkin tampak aneh bagi kita, namun bagi suku-suku di Afrika
ritual ini merupaken praktek yang relevan, bahkan memiliki arti penting.

2. Antropologi linguistik

Linguistik adalah bahasa, yang merupakan agen penting dari transmisi budaya,
karena manusia memiliki keunggulan bahasa yang tidak dimiliki oleh spesies lain.
Sehingga antropologi linguistik berupaya memahami asal-usul dan evolusi bahasa dan
tradisi lisan berbagai masyarakat dunia.

3. Arkeologi

Arkeologi berkaitan denganusha mempelajari sisa-sisa fisik dari suatu budaya


masa lalu. Manusia meninggalkan petunjuk tentang cara hidup mereka tidak hanya
dalam kata-kata dan huruf, tetapi juga dalam bentuk materi fisik seperti bangunan,
monumen, prasasti, alat-alat, dan pemakaman.

4. Antropologi biologi

Antropologi biologi juga dikenal sebagai antropologi fisik, berkaitan dengan


upaya menelusuri asal-usul biologis, perubahan evolusioner, dan keragaman genetik
spesies manusia. Selain itu juga mempelajari perilaku primata dan anatomi untuk
memahami perubahan fisik yang terjadi akibat proses evolusi.

Setalah menganalisa beberapa dari cabang antropologi dapat kita pahami bahwa
segala hal yang berkaitan dengan manusia, baik dari segi fisik, budaya, agama, bahasa
dan sebagainya adalah pembahasan atau objek kajian dari antropologi.3

C. Hubungan Antropologi Dengan Agama

Pendekatan yang dipakai antropologi agama untuk menjawab masalah yang


menjadi perhatiannya adalah dengan pendekatan ilmiah. Dengan pengetahuan mengenai
sebab atau hubungan sebab akibat teoritis, lalu dilakukan eksperimen terhadap kasus
yang akan diatasi. Karena pendekatan antropologi tidak seperti pendekatan ilmu alam.
Antropologi menggunakan pendekatan yang lebih humanistik, yaitu berusaha
memahami gejala dari pelaku gejala tersebut yang notabene mempunyai gagasan,
inisiatif, dan keyakinan yang biasa terpengaruh oleh lingkungan dan dapat pula
mempengaruhi lingkungan.
3
https://www.amazine.co/22235/ilmu-tentang-manusia-ketahui-4-cabang-antropologi/
Menurut Hilman Hadikusuma mengungkap metode ilmiah untuk menjawab
persoalan dalam antropologi agama ada 4 macam:

a. Metode historis : menelusuri data-data sejarah dan asal-usul suatu masalah,


seperti asal-uaul kepercayaan masyarakat terhadap Tuhan.
b. Metode normatif : kajian terhadap norma-norma, patokan-patokan, nilai-nilai
yang berlaku dimasyarakat.
c. Metode deskriptif : mencatat, merekam, dan memerhatikan segala sesuatu yang
ditemukan dimasyarakat yang berkaitan dengan objek yang diteliti.
d. Metode empirik : memerhatikan segala sesuatu yang dipikirkan, diyakini,
dirasakan, dan dikerjakan oleh masyarakat yang bersangkutan.

Jadi bisa disimpulkan bahwa metode ilmiah dalam menjawab persoalan


antropologi yaitu berasal dari catatan terhadap objek yang diamati empiris dan konkret
yang terjadi di suatu masyarakat, yang mengharuskan suatu kesimpulan atau hipotesis
yang harus terbukti secara empirik4

Objek Kajian Antropologi Agama

Kajian objek dibedakan menjadi objek material dan formal. Objek material
adalah apa yang dipelajari oleh suatu ilmu, seperti ilmu sosial yang objek kajiannya
adalah masyarakat. Sosiologi dan antropologi sama-sama mengkaji masyarakat tetapi
sudut tinjauan atau formanya berbeda. Sosiologi misalnya, dari sudut struktur sosialnya,
sedangkan antropologi dari sudut budaya masyarakat tersebut. 5

Harsojo mengungkap bahwa kajian antropologi terhadap agama melimputi 4


masalah pokok, yaitu :
1. Dasar-dasar fundamental dari agama dan tempatnya dalam
kehidupan manusia.
2. Bagaimana manusia yang hidup bermasyarakat memenuhi
kebutuhan religius mereka.
3. Darimana asal-usul agama.
4. Bagaimana manifestasi perasaan dan kebutuhan religius manusia.6

Namun fakta dunia membuktikan, bahwa penelusuran terhadap asal-usul


antropologi agama secara universal tidak akan mungkin dicapai. Mengapa? Karena
karakteristik ajaran dan umat beragama sangat banyak dan sangat berbeda satu sama
lain.

4
Bustanuddin Agus, Agama Dalam Kehidupan Manusia (Pengantar Antropologi Agama),
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), 24
5
Poedjawijatna, 1983
6
Harsojo (1982: 248)
D. Antropologi menurut prespektif islam

Jikalau antropologi agama menyimpulkan bahwa antropologi agama tidak


mungkin dicapai dengan suatu kesimpulan secara sepakat dan mufakat. Dikarenakan
karakteristiknya yang

Beragam. Maka islam berdiri dengan kokoh menjawab segala persoalan manusia.
Menurut islam manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna bentuknya, seperti
yang difirmankan dalam Alquran,

‫َح َس ِن َت ْق ِو ٍمي‬
ْ ‫نسا َن يِف أ‬ ِ
َ ‫لََق ْد َخلَ ْقنَا اإْل‬ 
“Sungguh, Kami telah Menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”  (At-
Tin 4)

Imam al-Baghowi dalam kitab tafsirnya Ma’alimu at-Tanzil menerangkan bahwa


yang dimaksud dengan Ahsani taqwiim adalah Ahsani shuurotin yang artinya sebaik-
baik bentuk dan rupa. Taqwiim yang merupakan mashdar dari qowwa-yuqowwimu-
taqwiiman juga menurut penafsirannya ialah berdiri tegak.  Maksudnya Allah
menciptakan manusia dengan tubuh yang berdiri tegak sedangkan hewan-hewan
kebanyakan diciptakan dengan merayap.Allah juga menciptakan manusia yang makan
menggunakan tangannya dan diberi keistimewaan berupa akal.

Dalam ranah biologi penciptaan manusia melalui berbagai tahap dan proses yang
terjadi di dalam rahim wanita. Ternyata Al-Quran juga sudah menjelaskan tentang
proses pembentukan manusia dimulai dari janin hingga menjadi bayi dengan bentuk
yang lengkap. Penjelasan tersebut tertera pada surat al-Mu’minun [23]: 12-14:

‫) مُثَّ َخلَ ْقنَ ا‬13( ‫ني‬ ٍ ‫) مُثَّ َج َع ْلنَاهُ نُطْ َف ةً يِف َق را ٍر َم ِك‬12( ‫ني‬ ٍ ‫ولََق ْد َخلَ ْقنَا اإْلِ نْسا َن ِم ْن ُساَل لٍَة ِم ْن ِط‬
َ َ َ
‫ض غَةَ ِعظَ ًام ا فَ َك َس ْونَا الْعِظَ َام حَلْ ًم ا مُثَّ أَنْ َش أْنَاهُ َخ ْل ًق ا‬
ْ ‫ضغَةً فَ َخلَ ْقنَا الْ ُم‬
ْ ‫النُّطْ َفةَ َعلَ َقةً فَ َخلَ ْقنَا الْ َعلَ َقةَ ُم‬
ِِ
)14(‫ني‬ َ ‫َح َس ُن اخْلَالق‬ ْ ‫آخَر َفتَبَ َار َك اللَّهُ أ‬ َ
Artinya: Dan sungguh kami telah menciptakan manusia dari saripati (yang berasal)
dari tanah (12) Kemudian kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim) (13) Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat,
lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling
baik (14)7

7
, Abdul Rahmat Shaleh – Abdul Wahab, Muhbib, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Prespektif
Islam, (Jakarta : Prenada Media, 2004, cet. Ke-1) 78
Imam Al-Ghazali menggambarkan manusia terdiri dari nafs, ruh, dan jism. Nafs
adalah substansi yang berdiri sendiri, tidak bertempat. Ruh adalah panas alam yang
mengalir pada pembulu-pembulu nadi, oto-otot dan syaraf,. Sedangkan aljism tersusun
dari unsur-unsur materi. Tegasnya jism tanpa ruh dan nafs adalah benda mati. Al-nafs
tetap menjadi esensi manusia bukan ruh. Karena ruh juga ada pada selain manusia.

Maka Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa manusia terdiri dari substansi yang
mempunyai dimensi dan substansi yang mempunyai kemampuan merasa dan bergerak
dengan kemauan.8

KESIMPULAN

Antropologi merupakan bagian dari kajian metafisika yang membicarkan soal


hakikat manusia. Antropologi adalah suatu pengetahuan yang berobjek pada manusia,
yaitu segala hal yang berhubungan tentang manusia baik dari segi penciptaan, sosial,
budaya, bahkan agama. Yang mana pembahasannya sangat luas dan tidak ada habisnya,
sehingga misteri tentang manusia belum semuanya terungkap. Sampai hari ini diskusi
mengenai manusia masih terus berlangsung karena manusia adalah makhluk yang paling
sempurna yang diciptakan sebagai khalifah dimuka bumi, dengan tugasnya yaitu
beribadah kepada Penciptanya.

SARAN

Oleh karena itu, sebagai objek kajian antropologi yang luas pembahasannya.
Maka ini adalah pertanda bahwa kita harus sadar dengan tugas dan tanggung jawab
sebagai khalifah dimuka bumi ini, dan atas karunia Allah berupa akal dan nafsu maka
seharusnya kita untuk mengaplikasikannya dengan hal yang bermanfaat.

8
Abu Hamid Muhammad Bin Muhammad Al-Ghazali, mi’raj al-salikin, (Kairo: Silsilah Al-
tsaqafat Al-Islamiyat, 1964), 16

Anda mungkin juga menyukai