Anda di halaman 1dari 32

DRAFT ROP TPS 3R

BAB I KELEMBAGAAN
Lembaga Pengelola
Strategi kelembagaan adalah upaya strategis melalui penyiapan lembaga
pengelola yang mampu menjalankan tugas pengelolaan TPS 3R. Fungsi
pengelolaan TPS 3R mencakup fungsi; perencanaan, pelaksanaan
pengelolaan, pengorganisasian dan pengendalian. Lembaga pengelola TPS
3R adalah kelompok pengelola yang dibentuk dan disepakati oleh
masyarakat melalui proses musyawarah yang dihadiri oleh masyarakat
penerima layanan. Dengan dipilih dan dibentuknya Kelompok Pengelola
selanjutnya kelompok pengelola tersebut menjalankan mandat atau
melaksanakan amanat untuk melakukan pengelolaan TPS 3R. Kriteria
utama yang harus dipenuhi dalam pembentukan kelompok pengelola
adalah:
1) Kriteria kemampuan yaitu kemampuan manajemen dan kemampuan
teknis dalam pengelolaan TPS 3R
2) Komitmen atau kesediaan untuk bekerja dan menjadikan TPS 3R
yang mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
maksimal dan efektif
Dalam prakteknya lembaga pengelola ini sudah dibentuk atau disiapkan
pada saat persiapan pembangunan TPS 3R. Untuk memenuhi kriteria
kemampuan kelompok pengelola yang telah dibentuk perlu dibekali dengan
kemampuan manajerial dan kemampuan teknis melalui pelatihan dan
pendampingan. Untuk memenuhi kriteria komitmen lembaga pengelola
perlu dibangun motivasinya dan diyakinkan tentang nilai manfaat yang
akan diperoleh dengan melakukan pengelolaan TPS 3R yang baik.

Comtok
Lembaga Pengelola

Keterangan:
Jelaskan secara detail tugas dan fungsi organisasi kpp yang ada dilokasi
dampingan
BAB II TEKNIS OPERASIONAL
Menetapkan Rute Pengumpulan Sampah

TAHAPAN KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melakukan pekerjaan 1.1. Lokasi titik pengumpulan


persiapan sampah dipetakan dalam peta
layanan pengumpulan.
(Menggunakan dasar pemetaan
social)
1.2. Alat pengumpul sampah
diidentifikasi jumlah dan jenisnya
sesuai dengan kebutuhan.

2. Membuat rute 2.1. Pola pengumpulan sampah


pengumpulan sampah berdasarkan lokasi titik
pengumpulan dibuat sesuai dengan
kriteria jalur rute.
2.2. Rute pengumpulan sampah diuji
coba untuk mendapatkan rute
optimal.
2.3. Rute pengumpulan sampah
ditentukan berdasarkan hasil uji
coba.

3. Membuat jadwal 3.1. Waktu pengumpulan sampah


pengumpulan sampah direncanakan sesuai dengan rute
yang direncanakan.
3.2. Jadwal pengumpulan sampah
disusun sesuai dengan ketentuan.
Mengumpulkan Sampah dengan Alat Pengumpul Sampah
Bermotor

TAHAPAN KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melakukan pekerjaan 1.1. Alat pengumpul sampah


persiapan bermotor diperiksa kelaikan
operasionalnya sesuai dengan
prosedur.
1.2. Jadwal dan rute pengumpulan
sampah diidentifikasi sesuai dengan
tugas yang diberikan.
1.3. Alat Pelindung Diri (APD)
diidentifikasi sesuai dengan
kebutuhan.
2. Mengumpulkan sampah 2.1. Sampah dikumpulkan sesuai
dengan rute dan jadwal yang telah
ditentukan.
2.2. Sampah yang telah terpilah dari
sumber dipisahkan agar tidak
tercampur lagi.
3. Menyelesaikan pekerjaan 3.1. Pengumpulan sampah dengan alat
pengumpul sampah bermotor
dicatat di dalam formulir laporan
sesuai dengan prosedur.
3.2. Catatan dalam formulir laporan
dilaporkan kepada atasan.
3.3. Alat pengumpul sampah bermotor
dibersihkan setelah dioperasikan.
3.4. Alat pengumpul sampah bermotor
ditempatkan di tempat yang
ditentukan.
Mencacah Sampah secara Mekanis

TAHAPAN KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melakukan pekerjaan 1.1. Alat pencacah mekanik diperiksa


persiapan kelaikan operasionalnya sesuai
dengan prosedur.
1.2. Alat Pelindung Diri (APD)
diidentifikasi sesuai dengan
kebutuhan.

2. Mengoperasikan alat 2.1. Sampah yang sudah terpilah


pencacah dimasukkan ke dalam mesin
pencacah.
2.2. Sampah dicacah menggunakan
mesin pencacah sesuai dengan
prosedur.
2.3. Hasil pencacahan sampah dicatat
di dalam formulir laporan.

Mengomposkan Sampah Organik secara Aerobik

TAHAPAN KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melakukan pekerjaan 1.1. Peralata kerja, peralatan
persiapan Mekanikal dan Elektrika (ME),
serta instrumentasi lainnya
diperiksa kelaikan operasionalnya
sesuai dengan prosedur.
1.2. Alat Pelindung Diri (APD)
diidentifikasi sesuai dengan
kebutuhan.
2. Membuat kompos 2.1. Sampah organik terpilah
diidentifikasi di tempat
pengomposan.
2.2. Sampah dikomposkan sesuai
dengan metode yang digunakan.
2.3. Parameter fisik dan kimia
sampah diperiksa secara berkala
sesuai dengan prosedur.
2.4. Sampah dibalik dan disiram secara
berkala sesuai dengan prosedur.
2.5. Kompos yang sudah matang
dipindahkan ke tempat pemanenan
kompos.

3. Mengayak kompos 3.1. Kompos yang telah matang diayak


sesuai dengan ukuran yang
ditentukan.
3.2. Hasil ayakan kompos yang belum
matang dikembalikan lagi ke unit
pengomposan sesuai dengan
prosedur.

4. Mengemas kompos 4.1. Kompos dimasukkan ke dalam


kantong sesuai dengan kebutuhan.
4.2. Kompos yang sudah dikemas
disimpan dalam ruang
penyimpanan sesuai dengan
ketentuan.
4.3. Setiap tahapan pengomposan
sampah dicatat di dalam formulir
laporan.
Mengawasi Pengomposan Sampah Organik secara Aerobik

TAHAPAN KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengendalikan 1.1. Laporan pengomposan sampah
pengumpulan sampah diidentifikasi sesuai dengan
prosedur.
1.2. Pengomposan sampah dipantau
sesuai dengan prosedur.
1.3. Kesalahan dalam pengomposan
sampah ditindaklanjuti sesuai
dengan prosedur.

2. Membuat laporan 2.1. Pengawasan pengomposan sampah


pengawasan dicatat di dalam formulir laporan.
2.2. Catatan disusun dalam bentuk
laporan sesuai dengan prosedur.
2.3. Laporan diarsipkan sesuai dengan
prosedur.
CONTOH SOP
Operation Procedure TPS 3R
Di buat :
STANDARD OPERATION PROCEDURE Revisi : 00

(SOP) 01 Di
Kordinator Dibuat
setujui
PENERIMAAN (RECEIVING)

1. Sampah yang dapat di terima di TPS 3R Organik adalah sampah


organik rumah tangga atau sejenis rumah tangga, daun-daun,
rumput, dan organik lainnya (kecuali batang besar dan tulang
sapi/kambing).
2. Kegiatan penerimaan sampah yang akan dikomposkan dilakukan
oleh petugas yang telah ditetapkan oleh pimpinan TPS 3R Organik
dan di tempat atau area yang telah ditentukan.
3. Penerimaan sampah organik, harus dicatatkan pada buku
penerimaan (Receiving book) dan mengisi semua data yang di
minta dalam buku penerimaan tersebut.
Ketentuan Bahan Baku Kompos
Agar pengomposan dapat dilakukan dengan maksimal, maka
bahan baku organik yang disiapkan memenuhi syarat sebagai
berikut:
 Keseragaman jenis sampah (sayur mayur, sisa makanan, sisa
buah-buahan,sisa daging, daun-daunan/rumput dan lain-
lain).
 Usia bahan tidak lebih dari 2 hari sehingga belum mengalami
pembusukan ataupun mengandung larva lalat
4. Apabila terdapat hal-hal di luar ketentuan di atas, petugas
penerimaan dapat menolak sampah yang masuk serta harus
memberitahu atasannya atau kordinator TPS 3R.
5. Sampah organik yang telah diterima dan di catat, harus di check
untuk memastikan kondisi sampahnya.
6. Pengecekkan dilakukan oleh petugas penerimaan, dengan
mengambil contoh sampah menggunakan peralatan yang telah
ditetapkan.
7. Apabila hasil pengecekkan masuk dalam kategori OK, maka
petugas penerimaan akan mencatatkan hasilnya pada buku
penerimaan. Namun apabila diketahui bahwa pada sampah yang
dikirim masih tercampur atau termasuk dalam kategori NO maka
petugas segera menghentikan aktivitas penerimaannya dan
menghubungi atasan atau kordinator TPS 3R untuk tindakan
selanjutnya.
8. Untuk sampah organik yang layak di terima, di tempatkan di area
penerimaan dan dicatat identitasnya berupa; daerah / area asal
sampah, ditimbang untuk mengetahui jumlah sampahnya (Kg),
tanggal penerimaan.

9. Identitas sampah organik yang di terima diletakkan di atas depan


dari area receiving agar mudah diketahui oleh pihak lain.
10. Sampah organik yang telah di terima, selanjutnya akan dilakukan
pencacahan kemudian dipindahkan ke area pengomposan
menggunakan lori atau alat angkut lainnya.
11. Hasil residu (sisa) harus di simpan di tempat penyimpan residu
untuk selanjutnya di kirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Cipayung
12. Untuk mencegah terjadinya penumpukkan, batas penyimpanan
residu adalah paling cepat 1 (satu) minggu, untuk kemudian di
buang ke TPA
13. Sampah yang telah di catat identitasnya pada saat penerimaan di
bawa bersama-sama dengan sampah organik lainnya untuk di
tempatkan pada area pengomposan.
14. Pada prinsipnya, apabila karena suatu hal terjadi penumpukkan
sampah organik di area penerima harus segera di pindahkan ke
area pengomposan agar semakin menumpuk di area penerimaan
dan pencatatan.
15. Agar proses penerimaan berjalan lancar dan untuk menghindari
terjadinya penumpukkan di area penerimaan, maka petugas
penerimaan harus bekerja sama dengan bagian pengomposan .
16. Jadwal penerimaan sampah organik harus di tetapkan dalam
schedule bulanan dan harus dilakukan review minimal 1 bulan
sekali.
STANDARD OPERATION PROCEDURE Di buat :
Revisi : 00
(SOP) 02
Di Di
PROSES PENGOMPOSAN setujui
Kordinator
buat

(COMPOSSING PROCESS)
1. Proses pengomposan di lakukan pada area terpisah yang telah
ditentukan.
2. Sampah organik yang akan di proses menjadi kompos di TPS 3R
Organik adalah sampah organik yang telah di pilah oleh
masyarakat/sumber sampah/rekanan.
3. Untuk menjaga kualitas dari sampah yang akan di olah menjadi
kompos, sebelum proses komposing dilakukan, organik cacahan
akan diperiksa dan di ukur kadar airnya (kelembabannya),
menggunakan alat ukur yang telah ditetapkan.
4. Pengukuran diperlukan untuk mengetahui prilaku atau tindakan
yang dibutuhkan agar sampah organik tersebut menjadi kompos
sempurna
5. Teknik pengomposan yang laksanakan adalah dengan cara
menggabungkan organik yang dihasilkan dari sisa dapur rumah
tangga/sejenis rumah tangga dengan sumber bibit jamur (daun,
rumput, ranting kecil) tercacah dengan perbandingan 1:1.
6. Apabila bahan tambahan yang digunakan tidak tersedia/habis,
maka petugas harus memberitahu atasan atau kordinator TPS 3R
untuk tindakan selanjutnya.Sampah yang sedang di olah, harus
diperhatikan kondisinya dengan melakukan, pengontrolan suhu
dan kadar air setiap hari. Pengukuran suhu dilakukan dengan
menggunakan thermometer yang diletakkan di bagian tengah
tumpukan

7. S a m p a h d a
hari sekali
8. Petugas pengomposan, harus mencatatkan aktivitas pembalikan,
pengontrolan dan pengecekkan kematangan setiap harinya pada
catatan produksi dengan mengisi item-item yang tertera di
dalamnya.
9. Masa pengomposan sekitar 90 - 110 hari dan selalu harus
diperhatikan dengan mengacu pada aturan yang tertera dalam SNI
19-7030-2004, agar tingkat kematangan dari kompos terlalu
terjaga sehingga dapat menghasilkan kompos dengan kualitas
terbaik.
10. Kompos yang telah matang, selanjutnya di bawa ke ruang
pengayakkan untuk dilakukan pemisahan sesuai dengan
kebutuhan.
11. Hasil ayakan dapat langsung di kemas ke dalam kemasan yang
telah ditentukan untuk selanjutnya di simpan di ruang penyimpan
kompos olahan.
12. Pembatasan area proses komposing dan area lainnya dilakukan
dengan line tape atau menggunakan partisi. Area penyimpanan
kompos olahan dan penyimpanan residu harus dipisahkan.

Peralatan yang dibutuhkan untuk pengolahan Kompos.:


 Mesin Pencacah organik
 Termometer (untuk pemantauan suhu)
 Spayer (alat semprot)
 Meja pantau organik
 Timbangan duduk
 Air bersih (untuk penyiraman)
 Jaring kawat bergalvanis (penyaring kompos)
 Saringan putar
 Plastik sealer (untuk pengemasan)
 Lori (kereta satu roda) untuk mengangkut kompos matang
 Cat dan kuas untuk menandai usia tumpukan
 Alat tulis kantor
 Congkrang dan skop (untuk pemilahan dan pembalikan
Gambar Contoh SOP peralatan

DIwajibkan dalam hal pengadaan peralatan mesin pengelolaan sampah


pihak KSM melaksanakan :
1. Meminta SOP Mesin
2. Garansi dari pembuat mesin
Di buat :
STANDARD OPERATION PROCEDURE Revisi : 00
(SOP) 03 Di
Kordinator Di buat
setujui
PENGEPAKKAN (PACKING)

1. Pengemasan dilakukan pada kompos yang telah di ayak setelah


proses pengomposan selesai.
2. Pengemasan dilakukan di area yang telah ditentukan.
3. Untuk menjaga kualitas dari kompos yang akan di kemas, proses
pengemasan menggunakan alat-alat standard yang telah
ditentukan.
4. Besaran pengemasan mengikuti ketentuan Dinas Terkait.
5. Kompos yang telah selesai di kemas, dicatatkan pada catatan
pengemasan untuk memudahkan pengontrolan. Petugas pengemas
mencatatkan tanggal pembuatan kompos tersebut pada bagian
muka kemasan.
6. Selanjutnya kompos-kompos tersebut, di simpan di area yang telah
ditentukan untuk kemudian didistribusikan kepada pihak yang
memerlukannya.

Di buat :
STANDARD OPERATION PROCEDURE
Revisi : 00
(SOP) 04
Di
Kordinator Di buat
KESELAMATAN DAN KESEHATAN setujui

KERJA

1. Sebelum memulai kerja, atasan harus memastikan kesehatan


karyawan dengan menanyakan kondisi masing-masing pekerja di
meeting pagi.
2. Pekerja diwajibkan menggunakan peralatan kerja standart (baju
wearpack, helm, sarung tangan karet, sepatu karet)
3. Peralatan K3
Peralatan K3 yang harus tersedia di unit pengolah sampah adalah
 Topi kerja
 Sepatu boot
 Kaus tangan
 Pakaian kerja
 Masker

4. Bila terjadi kecelakaan kerja, proses kerja dihentikan dan rekan


pekerja harus segera memberi tahu atasan atau kordinator TPS 3R
untuk segera mendapatkan tindakan pertolongan pertama, bila
belum cukup maka segera di rujuk ke rumah sakit terdekat.
5. Setiap pekerja diwajibkan mencuci tangan dengan sabun setiap
akan makan dan pulang kerumah.
6. Dilarang merokok di area pembuatan kompos
7. Pekerja wajib menjaga kebersihan TPS 3R Organik serta
peralatannya dan kenyamanan TPS 3R

STANDARD OPERATION PROCEDURE Di buat :

(SOP) 05 Revisi : 00

Di setujui Kordinator Di buat


PEMILAHAN SAMPAH
RUMAH TANGGA
Rumah Tangga di wajibkan memilah sampah minimal menjadi 3 (tiga)
macam jenis sampah. Jenis sampah tersebut:
a) Sampah Organik : Sampah Dapur/sisa bekas makanan dan sisa
bekas masak, Sampah Daun/ sampah yang dihasilkan di halaman
rumah (Sapuan daun kering)
b) Sampah Non Organik : Sampah yang bisa di daur ulang, seperti :
Plastik, Kertas, Logam, Kaca.
c) Sampah Residu : Sampah yang tidak bisa di daur ulang, seperti :
Sterofoam, Sashet, Pembalut Wanita, Popok sekali pakai, Tissue
bekas pakai.
Tempat sampah terpilah di Rumah Tangga
BAB II STRATEGI KEUANGAN

Strategi keuangan dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan biaya untuk


mendukung kegiatan operasi pelayanan TPS 3R mencakup biaya rutin
perawatan sarana dan honor/gaji petugas. Strategi yang perlu dilaksanakan
dalam keuangan mencakup:
1) Penetapan retribusi yang berorientasi pada kebutuhan yang ideal
atau bukan sekedar menetapkan kesepakatan akan tetapi tidak
menjawab kebutuhan yang sebenarnya,
2) Strategi pengumpulan retribusi
3) Kegiatan ekonomis dari hasil pengolahan kompos dan penjualan
limbah yang telah diolah lainnya yang bernilai ekonomis.
4) Pecatatan, pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan yang
akuntable dengan masyarakat.
IURAN

Untuk penentuan iuran digunakan Meode Perhitungan Biaya Operasional


Pengelolaan Sampah di TPS 3R setelah penentuan di buat berita acara.
Pembebanan Iuran/restribusi sampah diharapkan dilakukan klasifikasi
berdasarkan jenis rumah atau fasilitas yang terdapat di lokasi TPS 3R yang
terdiri dari:
 Rumah Tangga
 Non Rumah Tangga Seperti Sekolah, Kantor,Toko/Hotel.

a) Sumber keuangan berasal dari


o Iuran warga pemanfaat TPS 3R
o Hasil penjualan lapak, kerajinan daur ulang, bibit dan kompos
o Sumbangan dari warga yang tidak mengikat
b) Iuran warga dan cara pembayaran
1. Dilakukan penyuluhan mengenai jenis pemilahan sampah RT
2. Menentukan jumlah iuran tiap masing-masing jenis pemilahan
sampah RT
3. Menetapkan KK dengan kategori pemilahan berapa jenis sampah
RT dan mencatat pada buku berlangganan TPS 3R. Buku
berlangganan dibawa oleh seksi usaha ekonomi. Sedangkan
masyarakat pemanfaat akan menerima Kartu Pembayaran Iuran
TPS 3R.
4. Bendahara bersama seksi usaha ekonomi melakukan jemput bola
ke rumah warga yang sudah ditetapkan menjadi pelanggan TPS
3R untuk meminta iuran langganan.
5. Masyarakat yang sudah membayar iuran wajib menandatangi
Buku Berlangganan TPS 3R dan bendahara wajib memberikan
stampel pelunasan pada Kartu Pembayaran Iuran TPS 3R
Contoh Format Dokumen Identifikasi calon Pasar TPS 3R.
IDENTIFIKASI TARGET PASAR

PELAPAK PELAPAK PELAPAK


A B C
NO JENIS
(RP/KG) (RP/KG) (RP/KG)
SAMPAH ORGANIK    

ANORGANIK      

JENIS PLASTIK    

PP gelas air mineral bersih (aqua      


sejenisnya)

PP gelas air mineral Bersih potong atas      

PP gelas air mineral Kotor (aqua      


sejenisnya)

PP Bening ( plastik bening kemasan)      

PP Slopan Gelas air mineral      

PP Bening Kotor      

PP Sablon      

PP Warna (sejenis kemasan Mie Instan)      

PP Kara warna ( sejenis baskom )      

PP Kara Hitam ( sejenis baskom)      

PP Campuran      

PET Botol Bening Bersih      

PET Botol Bening Bersih Potong atas      

PET Botol Bening Kotor      

PET Botol Warna Bersih      

PET Botol Warna Bersih potong atas      

PET Botol warna Kotor      

PET Slopan bening      

PET Slopan Warna      

PET Tali dan sejenisnya.      

PET Campur      

LDPE Kresek Bening      

LDPE Kresek berwarna      


LDPE Infus      

HDPE Blowing (sejenis Botol susu,      


mentega)

PE Bersih      

PE Kotor      

PE kemasan isi ulang (sunlight,minyak      


goreng)

PE Slopan (Bimoli, filma dl)      

Gelas ale-ale (dan sejenisnya)      

Gelas Ale-ale potong atas      

Slopan Gelas ale-ale      

Jirigen      

Kulit kabel      

Paralon      

Tutup Galon      

Tutup botol warna      

Slang air      

Galon PC      

CD/DVD/MP3/Kaset      

Mika      

Karung 50 kg      

Karung 25 kg      

Karung 10 kg      

Karung rusak      

Plastik Lain-lain      

KERTAS (K)    

HVS      

Koran      
Buku Tulis      

Kertas Semen      

Kardus Bagus      

Buram/Majalah/Duplek      

Kertas Campur      

Kertas Lain-lain      

BOTOL & KACA (BK)    

Botol Sirup      

Botol kecap/saos      

Botol Bensin      

Botol Bir      

Botol Coca Cola/Sprite      

Botol Kecil      

Botol Lain-lain      

ALUMINIUM (LA)    

Kaleng Aluminium      

Tutup Botol Aluminium      

Plat      

Siku      

Antena/Panci/Wajan      

Silinder Cop/Seker (onderdil)      

Stainless Monel      

SENG (LS)    

Seng Kaleng      

Seng Biasa      

BESI (LB)    

Besi Super (Baja/Stainless Steel)      


Besi Biasa      

KUNINGAN (LK)    

Kuningan      

TEMBAGA (LT)    

Tembaga Super      

Tembaga Biasa      

LOGAM Lain-lain    

Perak      

Perunggu      

Berikut adalah contoh-contoh kelengkapan administrasi pelayanan TPS 3R


yang bisa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan daerah masing
masing. Untuk buku kegiatan atau adminitrasi umum lainnya dapat
disusun sesuai dengan daerah masing masing:
a. Contoh buku kegiatan Pertemuan TPS 3R

Tanggal Nama Pertemuan Dan Topik Yang Dibahas Jumlah Peserta


Tempat Hadir

b. Contoh Lembar Registrasi Pelanggan


(dilakukan satu kali pada saat registrasi)
TPS 3R Desa/Kelurahan XY
LEMBAR PENDAFTARAN PELANGGAN TPS 3R
Nama Kepala Rumah Tangga :
……………………………………………………………….
Alamat :
……………………………………………………………….
Jumlah Jiwa dalam RT :
……………………………………………………………….
Dengan ini saya mendaftarkan diri untuk menjadi pelanggan TPS 3R
dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Dengan menjadi pelanggan
saya menyatakan bersedia dan siap memenuhi kewajiban untuk
membayar retribusi sebagaimana ketentuan dan memenuhi kewajiban
lainnya untuk mendukung kegiatan TPS 3R.
Tanda Tangan

Pemohon Petugas Pendaftar

Nama Nama
c. Contoh Buku Data Pelanggan
(diupdate setiap terjadi penambahan anggota)
DAFTAR PELANGGAN TPS 3R DESA/KEL XY

Tanggal Nama KK Jumlah Jiwa dalam


No Reg
Pendaftaran (pelanggan) KK

d. Contoh Kartu Pembayaran Iuran Pelanggan TPS 3R

Bukti Pembayaran Iuran TPS 3R Desa/Kelurahan XY

Nama : ………… Alamat: …………

Tanda Tangan
No Bulan Jumlah Tanda Tangan Penerima
Pembayar

1 Januari
2 Februari
3 Maret
4 April
5 Mei
6 Juni
7 Juli
8 Agustus
9 September
10 Oktober
11 November
12 Desember
e. Contoh Buku Transaksi

f. Buku Transaksi Penjualan Hasil Pengolahan Sampah


Total
Kompos Plastik Kertas hasil
penjualan
No Bulan
Jumlah Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah
Hasil Hasil Hasil
kg kg kg
Penjualan Penjualan Penjualan

1 Januari

2 Februari

3 Maret

4 April

5 Mei

6 Juni

7 Juli

8 Agustus

9 September

10 Oktober

11 November

12 Desember

g. Contoh Buku Laporan Keuangan


LAPORAN KEUANGAN TPS 3R
Bulan: ………………………………..

Pemasukan (Rp) Pengeluaran (Rp)

Hasil Retribusi Pelanggan Rp …………. Biaya Operasi TPS 3R Rp ………….

Hasil Penjualan Rp …………. Gaji dan biaya Karyawan Rp ………….

Pemasukan lainnya Rp …………. Biaya prnjualan Rp ………….

Biaya lainnya Rp ………….

Total Rp …………. Total Rp ………….

Saldo (pemasukan – pengeluaran) Rp ……………………


Contoh Format Dokumen Teknis Operasional TPS 3R.
Format dokumen teknis diperlukan untuk pengendalian dan memastikan
semua aktivitas pengelolaan sampah memenuhi standar operasi dan
prosedur.
a. Contoh Buku Kegiatan Operasi
Pasokan Bahan Baku Sampah Harian
Tanggal : ………………………………………

Tanggal Penampungan Nama Pengangkut Jumlah

Kg

Kg

Kg

Kg

Total

Hasil Pengolahan Sampah Harian


Tanggal : ………………………………………

Sampah Tertampung Jumlah

Total sampah masuk Kg

Jumlah sampah organik Kg

Jumlah sampah an organik plastik Kg

Jumlah sampah an organik kertas Kg

Jumlah residu

Total
b. Rekapitulasi Hasil Pengelolaan Sampah Bulanan
Bulan: ………………………………………

Sampah an Jumlah
Sampah an
Tanggal Sampah Organik Organik plastik residu
Organik Kertas
dan kaleng Terolah

1 masuk Terolah masuk Terolah masuk Terolah

2 Kg Kg Kg

3 Kg Kg Kg

4 Kg Kg Kg

5 Kg Kg Kg

6 dst Kg Kg Kg

Total
c. Contoh lembar kendali K3
Tanggal Check: ……………………., Petugas Check …………

KETERANGAN
JENIS SARANA ASPEK YANG CEK DAN STATUS KOLOM DAN TINDAKAN
DAN PRASARANA KEAMANAN/KELENGKAPAN CHECK YANG
DIPERLUKAN

1) Bahan Bakar 

Armada 2) Oli Mesin 


pengakutan 3) Kebersihan 
4) Kelengkapan pengakutan 

5) Panel power 
Mesin pencacah 6) Oli mesin 
kompos dan
mesin pencacah 7) Fungsi mesin 
8) Keamanan sekitar mesin 

9) Kebersihan 
10) Penutup sampah yang diolah 
Sarana
Komposting 11) Suhu ideal 
12) Pengdukan/pembalikan posisi 
sampah yang dikomposkan
13) Persediaan masker 
14) Tenaga operator memakai masker 
15) Persediaan sarung tangan 
Kelengkapan
keselamatan dan 16) Tenaga operator memakai sarung 
kesehatan tangan

17) Tempat Cuci Tangan pakai Sabun

18) Tenaga operator melakukan cuci
tangan pakai sabun
19) Kebersihan lingkungan TPS 3R 
20) Bau yang ditimbulkan selama 
pengoperasian TPS 3R 
Kesehatan,
keselamatan dan 21) Lalat di sekitar bangunan TPS 3R

kenyamanan 
lingkungan 
22) Tanaman lindung dan taman di
TPS 3R sekitar TPS 3R 
23) Ruang tunggu tamu yang bersih  
24) Residu diangkut sesuai jadwal  

BMC
Penjelasan Umum
Penyusunan rencana bisnis dan rencana kerja TPS 3R merupakan
penjabaran strategi yang telah disusun sebagaimana dijelaskan pada
kegiatan 1. Fokus rencana usaha/bisnis yang disusun dalam kegiatan ini
adalah upaya mendapatkan sumber pendapatan TPS 3R untuk membiayai
kebutuhan operasional (selain dari hasil iuran) yang ideal. Lingkup yang
dibahas meliputi; ide-ide rencana usaha, menggambarkan potensi dan
peluang, keputusan jenis usaha, dan rencana pengelolaan usaha.
Proses fasilitasi ini dilakukan melalui forum pertemuan pengurus secara
terbatas dan dilanjutkan dengan pertemuan yang dihadiri oleh seluruh
pengurus/anggota kelompok pengelola serta masyarakat dan piimpinan
desa/kelurahan
Target Fasilitasi
Target yang dihasilkan selama fasilitasi adalah sebagai berikut:
1) Kesadaran pengurus dan masyarakat bahwa
a. TPS 3R memerlukan dukungan sumber daya dan biaya yang
cukup
b. Jika hanya mengandalkan iuran saja belum cukup untuk
membiayai operasional TPS 3R yang ideal
c. Optimalisasi TPS3R berada di tangan masyarakat sendiri,
kalaupun ada subsidi pemerintah sifatnya sementara dan
jumlahnya terbatas
2) Rencana bisnis yang disepakati mengacu pada prinsi BMC (Business
Model Canvas)

angkah Fasilitasi
Langkah fasilitasi yang perlu dilakukan fasilitator adalah sebagai berikut.
Langkah 1: Pertemuan dan Diskusi Terbatas dengan Pengurus TPS 3R
Dalam pertemuan ini pendamping mengingatkan bahwa TPS3R telah
memiliki Rencana Strategis dan salah satu sasarannya adalah TPS 3R
mampu membiayai operasional dan mandiri. Untuk menindaklanjuti
Renstra tersebut dalam pertemuan ini pengurus TPS 3R dipandu fasilitator
mengidentifikasi/memetakan peluang dan potensi. Target dalam pertemuan
terbatas ini adalah
Kesepakatan pengurus untuk melalukan bisnis/pengelolaan TPS 3R dengan
pendekatan bisnis dan selanjutnya disepakati:
1) Jenis produk yang akan dihasilkan dan dijual
2) Nilai/manfaat produk yang akan diunggulkan
3) Sasaran/segmen penerima manfaat (yang akan membeli) produk
4) Saluran yang akan digunakan agar produk diketahui dan sampai
pada penerima manfaat
5) Cara agar penerima manfaat akan menggunakan/membeli produk
TPS 3R secara berkelanjutan (loyal)
6) Kegiatan rinci yang akan dilakukan pengurus
7) Gambaran sumber-sumber penghasilan dari kegiatan bisnis yang
akan dilakukan
8) Kebutuhan biaya untuk membiayai usaha tersebut
9) Mitra yang akan dilibatkan dalam pelaksanaan bisnis TPS 3R
Hasil dari diskusi yang telah disepakati ini dituangkan ke dalam matrik
rencana bisnis (BMC) sebagai bahan utama pada saat pertemuan bersama
masyarakat dan pimpinan desa/kelurahan.

Catatan:
Untuk mempermudah proses diskusi ini, pertemuan dipandu fasilitator
dengan menyampaikan pertanyaan kunci sebagaimana target hasil
pertemuan (9 pertanyaan) di atas. Setiap pertanyaan yang disampaikan
dijawab dengan tuntas dan disepakati kemudian ditulis dalam matrik.

Contoh matrik hasil diskusi perencanaan bisnis dengan pendekatan BMC


adalah sebagai berikut:
Tabel - 1 Matrik BMC, contoh hasil diskusi bersama pengurus TPS 3R
PERTANYAAN KESEPAKATAN HASIL DISKUSI

1. Produk Pupuk/Kompos Limbah Daur Ulang Layanan (Pusat


Belajar)

2. Nilai/keungg  Hasil tananman  Memanfaatkan limbah  Memperkenal


ulan lebih produktif daur ulang untuk kan
keramahan pendidikan
 Tanaman bebas
lingkungan lingkungan
pencemaran
sejak dini
pestisida
3. Pengguna  Petani  Penampung/pengepul  Sekolah
holtikultura /bank sampah
 Masyarakat
 Pebisnis/pengge  Pengusaha limbah umum
mar tanaman daur ulang
hias
 Dinas
Pertamanan/inst
ansi
4. Chanel/salur  Facebook, WA,  Brosur/leaflet  Leaflet/profil
an koran, e, Surat
 Mediator / broker
penawaran
 Media radio dan
kerjasama
sejenisnya
 Presentasi
 Hotel/pariwisata
tentang
produk dan
kegiatan TPS
3R
5. Loyalitas  Jaminan mutu  Komitmen jaga  Kualitas
pelanggan kualitas pelayanan
 Komunikasi
 Kontrak (aspek  Ide dan
 Membentuk
hukum) kreativitas
forum petani
proses
binaan/mitra TPS  Jaminan Ketersediaan
layanan
3R barang
 Komunukasi
 Komunikasi umpan
dan umpan
balik
balik layanan
6. Kegiatan  Pengolahan  Pengolahan limbah an  Pelatihan
kompos yang organik yang efisien cara
efisien dan sesuai dan sesuai standar komposting
standar mutu mutu yang diminta
 Layanan
pembeli
 Pengemasan, narasumber
penyimpanan  Pengemasan,
 Layanan
penyimpanan yang
 Manajemen edukasi
aman
distribusi yang
 Lomba
efisien  Manajemen distribusi
tematik
yang efisien
 Pemenuhan pengolahan
sarana dan  Penyiapan tim sampah
prasarana pemasar yang handal untuk
komposting anak/siswa
 Memastikan  Menciptakan
peralatan lingkungan
berfungsi dengan TPS 3R yang
baik bersih, indah
dan nyaman
7. Sumber Daya  SDM: Tenaga terampil, Tenaga pemasaran, Tenaga administra
dan keuangan yang professional,
 Sarana: Armada angkut yang mencukupi, Mesin yang
mencukupi; Uanga: Biaya operasi yang mencukupi, Kas yang
cukup
8. Sumber  Penjualan  Penjualan produk  Honor /fee
Pendapatan kompos daur ulang jasa
narasumber
 Penjualan
produk
kreatif
9. Biaya biaya  Biaya operasi mesin dan kendaraan , Biaya pemasaran, Biaya
operasional, Biaya pengiriman, Fee pemasaran, Pajak dan biaya
tak terduga yang harus dicadangkan
10. Mitra  Dinas  Pengepul,  Diknas,
pertanian/Pertam Kepala
 pemulung, LSM Peduli
anan sekolah
 Broker/mediator
 Kelompok tani,  Tim
 Bank Sampah penggerak
 Pemilik toko
PKK
produk pertanian

Anda mungkin juga menyukai